PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 14 Juni 2019

Sinopsis Search WWW Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Ga Kyung berdiri di atap gedung sambil menghisap rokok teringat kembali yang dituliskan Ta Mi sebelum meninggalkan Unicorn.
“Aku berempati dan setuju dengan  semua hal yang ditulis di sini. Dan aku masih setuju sampai hari ini. Selamat tinggal semuanya.”
Ia pun datang ke tempat Ta Mi berkerja dan langsung menamparnya sebagai pelampisanya.
“Aku merasa bersalah karena  mengunggah postingan itu, tapi tamparan ini menghapusnya. Sekarang giliranmu untuk  merasa sedikit tidak nyaman.” Ucap Ta Mi dan akhirnya pergi ke toilet memegang pipinya yang ditampar oleh Ga Kyung. 


Tuan Kim memberitahu ruangan ini akan menjadi Tim TF dan   bekerja selama satu tahun, Lalu menjelaskan tapi saat mereka bekerja di Barro, bisa bebas menggunakan semua ruangan. Ah Ra melihat TV yang menyalakan terus seharian.
“Haruskah aku mematikannya?” kata Tuan Kim. Ah Ra menolaknya.
“Apa kita semua membutuhkan  nama dalam bahasa Inggris?” tanya Bong Gi. Tuan Kim membenarkan.
“Di Barro, kami menggunakan nama  dalam bahasa Inggris bukan gelar. Dan terlepas dari gelar,  kami bicara dengan sopan. Pada awalnya memang canggung  tapi kalian akan segera terbiasa.” Jelas Tuan Kim, Bong Gi dan Ah Ra menganguk mengerti.
Saat itu Bong Gi melihat Cha Hyun datang langsung memanggil Scarlettm tapi masih memanggil Ta Mi dengan panggilan Direktur Bae. Cha Hyun memberitahu kalau Di Barro, mereka tidak menggunakan gelar. Ta Mi pikir Karena mereka belum memiliki nama.
“Jangan mempermasalahkan itu... Kita rekan sekarang.” Ucap Ta Mi
“Lalu Apa kalian berdua memutuskan untuk bekerja sama?” tanya Bong Gi penasaran.
“Selama enam bulan ke depan, kami  memutuskan untuk melakukannya. Apa yang terjadi selanjutnya terserah Ta Mi.” Kata Cha Hyun penuh penekanan.
“Jangan khawatir. Aku akan  berada di sini setelah 6 bulan.” Ucap Ta Mi. Tuan Kim memuji kalau Bagus sekali.
“Lalu mari kita... Oh, kita  belum memperkenalkan diri.” Kata Tuan Kim
“Aku akan menggunakan nama Joseph... Panggil aku Joseph. Dulu aku bekerja di Departemen Media di Unicon.” Kata Bong Gi memilih nama inggrisnya.
“Aku Manajer Marketing.  Namaku Alex.” Ucap Alex, lalu Jenny sebagai Manajer Pengembangan.
“Aku lebih handal di pemrograman daripada Korea, jadi aku bicara sedikit  tapi aku tidak marah. Kuharap kita semua  akrab satu sama lain.” Kata Jenny.
“Kalian bisa memanggilku Ellie. Aku tidak pernah bekerja di bidang ini,  tapi aku akan melakukan yang terbaik.” Ucap Ah Ra.
“Aku Scarlett... Aku adalah Direktur Sosial. Kita akan mengenal satu  sama lain secara bertahap.” Ucap Cha Hyun
“Direktur Bae, nama apa  yang akan kau gunakan?” tanya Direktur Bae. Ta Mi mencoba memikirkan namanya lalu menyebut namanya “Tammy” TUan Kim pun menyapa Tammy yang datang ke Barro. 



Bong Gi sibuk dengan ponselnya sambil bersenyum lalu bertanya  Jam berapa mereka pulang saat  makan malam dengan tim, karena  akan bertemu pacarnya  jam 9, tapi jadi tidak bisa lama. Alex pikir Bong Gi bisa pergi kalau memang mengingingkannya.
“Aku tidak bisa melakukannya.  Ini hari pertamaku di sini.” Kata Bong Gi merasa punya sopan santun.
“Kami tidak memaksa siapa pun untuk  bergabung dalam makan malam tim. Scarlett tak pernah datang  ke makan malam tim.” Ucap Alex. Jenny menegaskan kalau Cha Hyun tak akan datang hari ini./
“Benarkah?  Astaga, tempat ini begitu bebas. Tapi ya, aku tahu itu begitu  aku melihat dari pakaiannya. Tak ada yang mengenakan  pakaian kantor seperti biasanyaAda yang memakai baju olahraga, dan bahkan  mengecat rambut mereka berwarna biru..” Ucap Bong Gi
“Kami cenderung agak bebas... Joseph, kau bilang kau dulu bekerja  di Departemen Media di Unicon. Bagaimana denganmu, Ellie? Kau bilang  baru bergabung dalam bidang ini.” Kata Alex
“Anggap saja aku bekerja  di customer service.” Ucap Ah Ra tak ingin memberitahu kalau sebagai pegawai cafe.
“Lalu, bagaimana kau mengenal Tammy? Apa kalian di perguruan tinggi yang sama?” tanya Alex penasaran.
“Apa kalian mempekerjakan orang berdasarkan  koneksi dari perguruan tinggi?” ucap Ah Ra.
“Bukan itu maksudku.  Itu semua kesalahpahaman... Maafkan aku.” Kata Alex merasa bersalah. 


Saat itu Tuan Kim datang melihat semua sudah berkumpul dan melihat mereka yang belum memesan apa pun, lalu menyuruh mereka agar  pesan apa pun yang diinginkan dan makanan yang enak. Bong Gi binggung karena Tuan Kim yang tidak akan bergabung dengan mereka.
“Kau tidak membutuhkanku  tapi kartu kreditku. Bersenang-senanglah.  Aku akan pergi sekarang.” Kata Tuan Kim memberikan kartu kreditnya. Bong Gi pun menerimanya dan mengucapkan salam perpisahan.
“Aku suka bekerja di sini” ungkap Bong Gi. Ta Mi ikut bergabung membahas kalau Scarlett tidak akan datang.
“Rupanya, dia tidak pernah  menghadiri makan malam tim.” Kata Bong Gi. Ta Mi menganguk mengerti.
“Ngomong-ngomong, bagaimana  kau merubah pikiran Scarlett? Kami benar-benar khawatir saat  kalian berdua meninggalkan ruangan.” Kata Alex penasaran.
“Jangan khawatir... Dia tidak memukulku atau apalah itu.” Kata Ta Mi, Alex dan Jenny hanya bisa melonggo.
“Apa aku beruntung?” tanya Ta Mi heran. Alex pikir Ta Mi harus tahu satu atau dua hal tentang Scarlett.
“Tiga tahun lalu, aku membuat kesalahan  tentang sesuatu yang sangat penting.” Cerita Alex. 

Flash Back
Cha Hyun menelp sambil mengomel kalau seharusnya itulah periksa dulu  sebelum menyerahkannya dan membuat kesalahan seperti ini,  satu minggu sebelum acara langsung. Ia pun masuk lift menekan lantai 10, saat itu seorang pria masuk lift juga.
“Hentikan semuanya untuk saat ini.  Mari kita edit besok selama pertemuan.” Ucap Cha Hyun lalu menutup telpnya.
Si pria melihat Cha Hyun langsung memegang bokongnya, Cha Hyun mengumpat marah dan langsung memberikan pelajaran dengan terus menendanganya. Si pria kaget karena ternyata Cha Hyun bukan seperti wanita lemah pada umumnya.
“Aku tak percaya orang-orang  sepertimu masih ada... Mati!” teriak Cha Hyun sambil terus menendang dan terekam CCTV.
Seorang pria akan masuk lift kaget melihat pria yang sudah babak belur. Cha Hyun memberitahu Lift ini dalam perbaika lalu mengatakan kalau pria itu tidak akan pergi hari ini dan akan membunuhnya, dan menekan lantai paling atas. 

Alex memberitahu  Orang itu berlumuran darah dan dirawat  di rumah sakit selama 12 minggu. Bong Gi, Ah Ra dan Ta Mi hanya bisa melonggo mendengar ceritanya.  Ta Mi ingn tahu Lalu, apa yang terjadi setelah itu?
“Menurutmu apa ?  Dia digugat. Cedera itu terlalu berat bagi  dia untuk mendapat hukuman.” Kata Jenny.
“Jadi maksudmu, Scarlett...” kata Ta Mi. Jenny membenarkan kalau  Cah Hyun memiliki catatan  kriminal atas penyerangan. Bong Gi dkk makin melonggo mendengarnya. 

Sementara Cha Hyun sedang bertemu dengan Ga Kyung, bertanya apakah Ta Mi melakukan  sesuatu kepadanya. Ga Kyung membenarkan, Cha Hyun bertanya kalau harusnya ia membunuhnya. Ga Kyung hanya tersenyum berkomentar Cha Hyun benar-benar tidak  berubah sama sekali.
“Aku mengejutkanmu sebelumnya, kan?” ucap Ga Kyung, Cha Hyun menaku tidak dan merasak baik-baik saja karena bukan anak kecil.
“Kau masih terlihat seperti  anak-anak bagiku... Saat itu, kau masih kecil juga.”  Ucap Ga Kyung. Cha Hyun pikir benar juga.
“Kenapa kau suka anggur? Apa itu  tidak terlalu membosankan untukmu?” komentar Ga Kyung melihat Cha Hyun minum anggur
“Ga Kyung, kau benar-benar memperlakukanku  seperti anak kecil sekarang. Aku hebat minum minuman pahit seperti ini.” Ucap Cha Hyun bangga.
“ Kurasa kau masih tidak  suka sesuatu yang manis. Orang berubah tapi kesukaan  mereka tetap sama.” Kata Ga Kyung
“Apa itu artinya kau telah berubah?” tanya Cha Hyun. Ga Kyung mengaku  ingin tetap sama setidaknya  saat bersama dengan Cha Hyun
Cha Hyun melihat Ga Kyung berdiri lalu bertanya apakah sudah mau pergi  Ga Kyung mengaku akan keluar untuk merokok. Akhirnya Cha Hyun ikut keluar, Ga Kyung heran karena Cha Hyu ikut keluar. Saat itu sebuah sepeda motor hampir menyerempet Ga Kyung dan Cha Hyun langsung bisa menyelamatkanya.

“Kurasa inilah alasannya... Haruskah aku meretakkan kepalanya agar dia  belajar mengendari sepedahnya dengan aman?”ucap Cha Hyun marah lalu memastikan keadaan Ga Kyung
“Apa Kau masih takut padaku?” kata Ga Kyung saat keduanya saling menatap. Cha Hyun tersadar berjalan mundur mengaku tidak takut padamu.
“Kau selalu di sini untuk menyelamatkanku seperti di masa lalu.” Kata Ga Kyung penuh arti dari tatapanya.
“Sekarang, aku tidak akan terluka  saat mencoba menyelamatkanmu.” Kata Cha Hyun. 



Flash Back
Ga Kyung yang masih remaja seperti terdesak berdiri dinding, Cha Hyun baru pulang melihat Ga Kyung yang sedang didekati para remaja pria. Akhirnya Cha Hyun terjatuh terkena pukulan saat menyelamatkan seniornya. Ga Kyung panik melihat Cha Hyun terjatuh. 

Ta Mi baru pulang dengan sopir penganti yang mengemudikan mobilnya, sopir bertanya apakah mereka harus terus lurus. Ta Mi mengangguk, lalu tak sengaja melihat Cha Hyun dan Ga Kyung berdiri didepan restoran seperti teman dekat dan saling tersenyum.
Ia mengingat saat Cha Hyun menahan Ga Kyung saat akan menamparnya dan memanggil Sunbae, seperti yakin kalau keduanya adalah teman dekat. 

Mo Gun sedang membuat lagu dengan piano, lalu merasa bosan mencari berita di internet  (Mari kita cegah kejahatan cyber dengan Unicon., Steve) Dan terlihat wajah Ta Mi dengan berita   (Percobaan Joo Seung Tae untuk Mengumpulkan Anak di Bawah Umur Ternyata Benar, Polisi akan menyelidiki dia dan mengajukan surat perintah.)
Ia menonton video saat Ta Mi mengatakan “Apa Anda lihat itu? Inilah internet.”
Saat itu Ta Mi baru saja sampai rumah menerima pesan dari Mo Gun “Apa yang kau lakukan? Apa Kau sibuk?” tapi Ta Mi tak mengubrisnya. Pesan Mo Gun yang lain datang “Kenapa kau sibuk saat  kau pengangguran?” telp Mo Gun pun berdering terlihat nama  “Heihachi” dilayar.
“Jadi inilah caranya agar  membuat dia bereaksi.” Ucap Mo Gun senang bisa memancing Ta Mi menelpnya.
“Aku bukan pengangguran.” Tegas Ta Mi. Mo Gun menyimpulkan kalau Ta Mi membaca pesannya tapi pura-pura tidak membacanya lalu memujinya itu agak lucu.
“Intinya aku bukan  lagi pengangguran. Kenapa kau tidak bertanya tentang itu?” kata Ta Mi
“Oke, baiklah... Mari kita mulai dengan itu.  Di mana kau mendapat pekerjaan?” tanya Mo Gun.
“Aku mendapat tawaran pekerjaan  dari perusahaan saingan.” Ucap Ta Mi. Mo Gun memikirkan Perusahaan saingan dan menyebut nama Barro.
“Apa Kau mendapat pekerjaan di Barro?” kata Mo Gun, Ta Mi membenarkan.
“Jadi aku akan menghargainya jika kau  berhenti memanggilku pengangguran... Sekarang, apa yang kau inginkan?” kata Ta Mi sinis.
“Kulihat pemilik tangki ikan  benar-benar kompeten. Aku suka itu.” Komentar Mo Gun. Ta Mi langsung bertanya apa yang dinginkannya.
“Aku ingin tahu jika kau punya ikan lainnya di dalam tangkimu.” Kata Mo Gun menganggap pria lain seperti ikan.
“Bagaimana jika aku punya?” kata Ta Mi, Mo Gun ingin tahu apakah itu layak jadi ingin mencatatnya. Ta Mi pikir untuk apa.
“Agar lebih layak. Lalu  Di peringkat berapa penampilanku?” tanya Mo Gun. Ta Mi langsung menjawab Di peringkat 1207.
“Jadi yang kau miliki adalah akuarium... Karena itu yang terjadi,  kita akan makan sushi besok.” Ucap Mo Gun
“Bagaimana keduanya saling terkait?” keluh Ta Mi, Mo Gun pikir  akan mengiris daging  dari 1.206 laki-laki lain.
“Kenapa tidak? Ada yang  harus kukatakan juga. Jadi Jemput aku setelah bekerja.” Ucap Ta Mi menantang.
“Bagaimana kalau makan siang?” kata Mo Gun, Ta Mi terlihat kaget karena Mo Gun mengajak bertemu di siang hari.
“Aku ingin menunjukan kalau  kita bukan hanya di malam hari. Sampai jumpa besok.” Ucap Mo Gun, Ta Mi pun akan bertemu besok. 




Seorang ibu datang langsung melempar anak mantunya dengan rumput laut, mengumpat marah karena sebelumnya sudah berjanji untuk membuat anaknya bahagia dan akan mencintainya selamanya. Si pria malah memakan rumput laut dari tubuhnya berkomentar kalau rasanya enak sekali.
“Bagaimana bisa kau melakukan ini padanya? Kau membunuh putriku, kan? Bawa dia kembali... Bawa anakku kembali!” teriak Ibu mertua histeris.
“Jangan berani kepadaku.  Aku bahkan memukuli wanita.” Ucap si Pria. Cha Hyun ternyata menonton adegan dalam drama terlihat sangat marah sambil olahraga.
“Aku tidak akan pernah memaafkanmu... Tunggu dan lihat. Aku akan membuatmu membayar...” teriak si ibu.
“Bahkan balas dendam membutuhkan biaya. Kau hampir tidak memiliki cukup  uang untuk pemakaman putrimu.” Ejek si pria.
Cha Hyun terlihat benar-benar marah hanya menonton drama, mengumpat dengan suara lantang. Semua orang dalam gym menatap dengan mulut melonggo. 


“Ada batas yang tak bisa dilewati... Bagaimana bisa dia tahu kalau ibu mertuanya sangat miskin untuk melakukan pemakaman? Dasar brengksek!” umpat Cha Hyun duduk dibelakang kemudi meluapkan amarahnya.
“Heii... Kenapa kau tidak jalan?Ini lampu hijau!” teriak Cha Hyun menekan klakosn mobilnya,seperti moodnya berubah setelah menonton drama. 

Ta Mi ada diruangan bertanya pada Bong Gi Apa laptopnya sudah terhubung ke printer, Bong Gi dan Ah Ra mengaku belum. Saat itu Cha Hyun datang sambil mengangkat tanganya, Ta Mi ingin membahas printer tapi ketakutan karena berpikir Cha Hyun akan memukulnya.
“Apa yang kau lakukan?” kata Cha Hyun heran, Bong Gi pun juga ketakuta melihat Cha Hyun yang mengangkat tangan.
“Kurasa aku tidak terbiasa  bekerja dengan seseorang yang didakwa atas penyerangan.”ungkap Ta Mi
“Pasti ada orang yang mengoceh. Terserah kau saja.” Kata Cha Hyun kesal melihat tak ada Alex & Jenny.
“Printer mana yang harus aku  hubungkan ke laptopku juga?” tanya Ta Mi. Cha Hyun menjawab sudah terlalu lama  jadi tidak ingat.
“Ah... Begitukah? Jadi Aku ingin enam salinan. Kami bertiga belum bisa  menggunakan printer.” Ucap Ta Mi memberikan USB pada Cha Hyun diatas meja. Cha Hyun pun tak bisa berkata apa-apa 


Ta Mi mengadakan rapat memberitahu mereka harus mencapai puncak  dalam waktu yang singkat dan Untuk melakukannya, mereka harus  membuat strategi pemasaran yang berfokus pada apa yang  paling digunakan pengguna, Bong Gi pikir mereka mulai menelitinya.
“Tidak... Para pengguna tidak tahu  apa yang mereka butuhkan karena mereka tidak  pernah memikirkan hal itu. Ini tugas kita untuk memberitahu mereka. Kita harus memberitahu mereka  apa yang mereka lewatkan.” Jelas Ta Mi
“Dan apa itu?” tanya Cha Hyun. Ta Mi menjawab mesin pencari karena itulah fitur dasar dari  sebuah portal web.
“Unicon dan Barro memiliki mesin  pencari yang berkualitas tinggi.” Ucap Alex
“Mungkinkah keduanya tidak sama? Anggap saja kita mencari  restoran di Yeonnam-dong. Untuk mencari blog yang ditulis oleh  seorang pelanggan yang sebenarnya telah dipekerjakan oleh restoran, kita membuang setidaknya beberapa klik.” Ucap Ta Mi
“Kurasa aku harus memeriksa  setidaknya 6 sampai 7 blog dulu. Tapi, itu norma hari ini.” Kata Ah Ra
“Kata siapa? Lalu katakan saja tidak untuk itu.” Ucap Ta Mi, Cha Hyun menyimpulkan Ta Mi menyarankan mereka untuk melarang  semua blog masuk di viral marketing.
“Itu tidak mungkin, dan bukan  itu yang kusarankan.” Kata Ta Mi. Jenny pikir Upgrade mesin pencari  butuh waktu yang lama.
“Aku tidak menyarankan itu juga. Kita akan mengubah citra kita sendiri. "Barro menawarkan hasil  pencarian yang terbaik." Kita harus mendapat kesan seperti itu, Tak ada yang pernah melakukan hal itu.” Ucap Ta Mi
“Apa Kau menyarankan kita untuk berbohong?” komentar Cha Hyun sinis.
“Apa itu sebuah kebohongan? Barro tidak memiliki pengguna sebanyak Unicon, yang sedikit menghasilkan  informasi dan iklan. Berkat itu, yang biasanya 7 klik di Unicon hanya akan 3 atau 4 di Barro. Pengurangan klik akan  membuat orang berpikir. "Pengurangan waktu pencarian sama  dengan mesin pencari yang lebih baik." Jelas Ta Mi
“Tapi itu bukan hal yang sama.” Komentar Cha Hyun, Ta Mi bertanya  Apa itu mengubah fakta bahwa  butuh waktu yang lebih singkat.
“Apa kau menyarankan kita untuk  menipu pengguna agar berpikir mesin pencari kita lebih baik karena kita memiliki iklan yang kurang?” ucap Cha Hyun.
“Itulah yang disebut pemasaran. Scarlett, apa kau tidak setuju  dengan pemasaran ini?” tanya Ta Mi. Cha Hyun membenarkan kalau menentang alasannya.

 “Pemasaran didasarkan pada alasan kuat, dan Barro tidak akan menipu  pengguna dengan alasan palsu. Ini Barro, bukan Unicon.” Tegas Cha Hyun.
“Ya, itu betul... Lalu mari kita ambil cara yang lebih sulit  untuk memecahkan sesuatu yang mudah. Sampai pertemuan berikutnya,  coba temukan alasannya. Sebuah alasan untuk mengatakan kenapa  Barro memiliki mesin pencari yang lebih baik.” Ucap Ta Mi terlihat penuh semangat. 


Sek datang memberitahu Direktur Song,  kalau Ibunya menitipkan ini di meja depan. Ga Kyung melihat kotak minuman herbal yang berikan oleh ibunya  akhirnya berjalan pergi meninggalkan gedung.
“Suamimu datang beberapa hari yang lalu dan membawa TV baru,  kulkas, dan bahkan AC. Aku tidak bisa selalu menerimanya. Pastikan suamimu minum satu setiap pagi.” Ucap Ibu Ga Kyung saat ditelp.
Ga Kyung menelp suaminya seperti sangat marah menanyakan keberadaanya dan mengajak untuk bicara dan akan datang menemuinya. 

Ga Kyung masuk ruangan suaminya ternyata ada tamu, lalu mengaku tidak tahu kalau sedang bertemu dengan seseorang jadi akan menunggu di luar. Tuan Oh mengaku tak masalah dan meminta tamunya untuk  tunggu di luar. Pria itu bingung karena seperti diusir.
“Aku memiliki pertemuan penting...” ucap Si tamu. Tua Oh mengaku kalau ini pertemuan penting juga untuknya. Akhirnya si tamu pun keluar dari ruangan. 

Tuan Oh meminta Sek membawakan minum Satu lemon tea dengan sedikit gula. Akhirnya Ga Kyung duduk dengan tatapan sinis pada suaminya membahas kalau Tuan Oh yang mengganti  peralatan rumah orang tuanya. Tuan Oh tahu kalau Ulang tahun ibu Ga Kyung akan segera datang.
“Terima kasih sudah perhatian.” Kata Ga Kyung, Tuan Oh bertanya apakah Ga Kyung datang sejauh ini hanya  untuk mengatakan itu
“Aku ingin memberitahumu secara pribadi.” Kata Ga Kyung, Tuan Oh hanya bisa tertawa. Ga Kyung ingin tahu alasan Tuan Oh malah tertawa.
“Caramu aneh dalam bersikap. Bahkan interaksi bisnis tidak sedingin ini. Tak bisakah kita bertindak seperti pasangan normal lainnya? Kita setidaknya dekat.” Ucap Tuan Oh
“Kita tidak seperti pasangan normal lainnya.” Tegas Ga Kyung. Tuan Oh pikir Ga Kyung hanya menganggapnya hanya seseorang dari keluarga Oh.
“Aku hanya bagian dari keluargaku, 'kan?” kata Tua Oh, Ga Kyung mengaku tak membenci Tuan Oh
“Aku harap itu sama untukmu juga. Jadi Kapan film-nya akan dirilis?” tanya Ga Kyung. Tuan Oh menjawab itu Bulan depan.
“Beritahu aku jika aku  bisa membantu apa pun. Aku akan pergi kalau begitu.” Kata Ga Kyung lalu mengangkat pergi. Tuan Oh hanya bisa diam saja melihat tingkah istrinya.
Ga Kyung sampai di ruangan membuang semua minuman yang diberikan ibunya pada sang suami, seperti sudah tak peduli lagi. 


Tuan Kim didepan komputer ingin tahu cara Alex bisa tiket pesawat  ke Hawaii murah seperti ini. Alex tak percaya Tuan Kim mencari tiket pesawat lagi. Tuan Kim mengaku hanya mengklik halaman  karena mereka menjualnya lalu mengeluh kalau jadi ingin pulang sekarang.
“Ini bahkan belum satu  jam sejak Anda tiba di sini.” Ejek Cha Hyun.
“Sudah lama aku ingin keluar dari pekerjaan ini sejak aku tidur tadi malam. Ini minggu yang melelahkan. Rasanya seperti selamanya.” Keluh Tuan Kim
“Ini baru Selasa.” Kata Cha Hyun, Tuan Kim heran karena masih Selasa. Cha Hyun hanya bisa mengangkat bahunya. 

Ta Mi masuk ruangan bertanya apakah sudah perbaharui daftar  untuk iklan komparatif, Semua menatap melonggo. Ta Mi meminta maaf karena masih mengunakan bahasa formal dan mengubah menjadi bahasa banmal.
“Ya. Haruskah kukirimkan kepadamu?” tanya Bong Gi, Ta mi pikir tak perlu dan ingin mencetaknya saja.
“Unicon tahu kalau kita  membentuk Tim TF. Aku mendapat pesan dari  teman yang bekerja di sana, dan katanya mereka akan mengubah tim karena kita.” Ucap Alex setelah menerima pesan. Bong Gi kaget kalau mereka sudah tahu.
“Aku sadar betapa cepatnya  rumor menyebar di industri ini, tapi hanya dua hari? Aku tak menyangka itu.” Komenta Tuan Kim.
Ta Mi menatap Cha Hyun seperti merasa kalau pasti yang membocorkanya. Cha Hyun merasakan getaran di ponselnya, bergegas menutup layar dan pergi meninggalkan ruangan. Ta Mi seperti makin yakin kalau Cha Hyun yang memberitahu Ga Kyung. 

Ta Mi berjalan dengan tatapan kosong di lobby saat akan keluar tiba-tiba pintu berputar tak bergerak dan membuatnya tak bisa keluar. Saat itu juga seseorang mengenggam tanganya memberitahu kalau pintu akan berhenti jika menyentuhnya lalu menarik tangan Ta Mi dan berjalan seperti memberikan backhug.
“Siapa kau?” teriak Ta Mi marah karena pria itu tiba-tiba menyentuh tanganya.
“Kurasa kau masih bersemangat seperti biasanya Dan juga cantik seperti biasanya.” Komentar si pria.
“Apa kau mengenalku?” tanya Ta Mi binggung, Si pria menganguk pasti tahu namanya Bae Ta Mi.
“Apa Kau tidak ingat aku? Wah... Itu menyakitkan.  Aku langsung mengenalimu.” Komentar si pria. Ta Mi ingin tahu nama pria itu.
“Ini aku, Pyo Joon Soo... Apa kau ingat?” kata Joon Soo. Ta Mi mengaku tak ingat, saat itu diam-diam Mo Gun melihat Ta Mi dengan seorang pria.
“Tidak. Aku tidak ingat.” Ucap Ta Mi. Si pria mengeluh Ta Mi yang bicara formal padahal mereka cukup dekat.
“Benarkah? Aku tidak ingat, jadi pergi saja Dan jauhkan tanganmu dariku.” Ucap Ta Mi marah
“Dia masih cantik seperti biasanya... Bae Ta Mi.” Komentar Joon Soo



Ta Mi bertemu dengan Mo Gun diluar kantor mengeluh padahal memintanya agar tunggu di dalam. Mo Gun mengaku dirinya itu masih lajang jadi meminta agar memberitahu kalau Ta Mi sudah punya pacar karena  tidak pernah kencan dengan siapa pun, jadi harus melakukan penelitiannya.
“Apa kau... Apa maksudmu Dia? Dia bukan pacarku.” Ucap Ta Mi mengerti yang dimaksud Mo Gun.
“Syukurlah kalau begitu. Lalu, kenapa dia meletakan  tangannya padamu?” kata Mo Gun dengan nada cemburu.
“Aku tidak tahu.” Ucap Ta Mi yang terlihat masih binggung, tiba-tiba Joon Soo memanggil sambil melambaikan tangan
“Apa dia pacarmu?  Ayolah! Kau tak boleh punya pacar.” Teriak Joon Soo memberikan tanda cinta layaknya seperti fans.
“Haruskah aku menyumpahinya? Aku baik dalam hal itu.” Kata Moo Gun melihat Joon Soo, Ta Mi tak ingin mengubrisnya memilih untuk menarik tangan Mo Gun dan pergi. 


Ta Mi masih menarik tangan Mo Gun pergi, Mo Gun berkomentar kalau  Rasanya seperti Ta Mi yang  membawanya berjalan-jalan. Sementara Ta Mi masih berusaha mengingat siapa pria tadi itu. Mo Gun tiba-tiba menarik Ta Mi lalu memegang bahunya, Ta Mi kaget.
“Kau pikir apa yang kau lakukan?” ucap Ta Mi kaget tiba-tiba Mo Gun menyentuhnya.
“Aku desinfektanmu.” Goda Mo Gun mendekatkan lehernya dibahu. Ta Mi mengeluh kalau Mo Gun itu seperti kapas alkohol.
“Apa Kau yakin tidak kenal dia?” tanya Mo Gun memegang bahu sambil berjalan. Ta Mi mengaku ini serius.
“Dan apakah akan melupakannya jika kau  sudah selesai membersihkannya?” tanya Ta Mi
“Aku belum selesai. Apa Kau yakin dia bukan salah satu  dari ikan di dalam tangki? Kurasa dia bisa menjadi  favoritmu yang ke-3840.” Goda. Mo Gun
“Apa yang ingin kau makan?  Korea, Jepang, Cina, atau Italia?” tanya Ta Mi mengalihkan pembicaran.
“Apa yang kau suka?” tanya Mo Gun, Ta Mi menjawab  Korea, Mo Gun pikir kalau mereka makan makanan Jepang, lalu memberitahu kalau Pembersihan sudah selesai.

Mo Gun duduk didepan Ta Mi hanya memperhatikanya makan, Ta Mi mengeluh apa yang dilihatnya.  Mo Gun mengaku ini aneh karena melihat seseorang  yang ilihat di TV ternyata dari dekat dan merasakan mengencani bintang. Ta Mi mengeluh dianggap bintanga.
“Kau bilang "Apa Anda melihat itu?" "Inilah internet." Aku suka bagian itu. Aku belum menjadi fanboy sejak SMA, saat aku mencari klip Girls Generation.” Akui Mo Gun
“Tunggu, Apa Girls Generation  saat kau masih SMA? Astaga, berapa umurmu?”ucap Ta Mi panik
“Apa itu penting?” jawab Mo Gun, Ta Mi menjawab ya. Mo Gun pun menjawab umurnya 28 tahun.
“Hei, aku 38 tahun!” jerit Ta Mi lalu tersadar kalau sedang ada dalam restoran. Mo Gun ingin tahu memangnya kenapa.
“Kau hanya bisa "Jadi?" Aku tak percaya aku... Kupikir kau.. Kenapa kau terlihat begitu tua?” ucap Ta Mi binggung karena Mo Gun ternyata masih muda.
“Aku hanya berkembang untuk  menyesuaikan dengan lingkungan. Karena Tampak muda tak meyakinkanmu di mana saja.” Akui Mo Gun
“Itu bukan cara berkembang yang  berhasil. Tunggu, kenapa aku... Apa yang kulakukan dengan  orang yang berusia 28 tahun... Apa yang kau lakukan? Banyak orang di tempat kerja datang ke sini.” Kata Ta Mi panik.
“Kenapa kau memikirkan orang lain? Usia dan apa yang orang lain  pikirkan tidak begitu penting. Kau tidak kelihatan  seperti wanita tua.” Komentar Mo Gun, Ta Mi marah dianggap sebagai "Wanita tua”
“Bukan itu maksudnya... Sulit berbagi sentimen jika  perbedaan usianya jauh. Tak masalah jika kau  lebih tua atau lebih muda. Kuakui bahwa aku bisa cukup sadar diri. Itulah yang membuatku menjadi  orang yang lebih baik kadang-kadang. Aku tidak bermaksud...” ucap Mo Gun yang langsung disela oleh Ta Mi
“Aku akan menyelesaikan ini langsung. Sejujurnya, aku tak peduli berapa usiamu. Tak peduli berapa usiamu,  tapi aku tidak ingin bertemu lagi. Aku datang untuk memberitahumu ini.” Ucap Ta Mi
“Mari kita makan sebelum kita bicara. Aku datang ke sini untuk makanan... Wah.. Ini enak.” Komentar Mo Gun seperti mengalihkan pembicaraan. 



Ta Mi langsung mengucapkan salam perpisahan, Mo Gun ingin tahu alasan ta Mi tidak ingin melihatnya lagi. Ta Mi pikir Mo Gun sudah tahu kalau ingin  mencapai tujuannya di pekerjaan barunya jadi harus melakukan semua  cara untuk menyelesaikannya dan mulai sekarang akan sangat sibuk.
“Aku tidak punya waktu  untuk main-main denganmu. Pekerjaan adalah segalanya bagiku.” Ucap Ta Mi
“Apa Ada hal lain? Kurasa aku bukanlah  alasanmu menolakku.” Kata Mo Gun.
“Tidak, kau juga... Kurasa kau benar... Aku ketinggalan zaman. Malam itu mungkin mengesankan bagimu, tapi itu adalah malam  yang menyedihkan bagiku. Kau satu-satunya orang yang berbagi  kenangan malam yang menyedihkan. Bagaimana bisa aku menyukaimu?” ucap Ta Mi
“Anggap saja aku dalam masalah malam itu, dan kau kebetulan menjadi pilihan terbaikku.” Ungkap Ta Mi
“Apa Kau pikir aku akan tidur denganmu? Kau salah menebak.  Aku bukan tipe pria seperti itu. Aku bisa sangat angkuh. Tak bisakah kau katakan dari penampilanku?” kata Mo Gun
“Aku mengerti apa maksudmu, tapi... Biarkan aku jujur ​​padamu.” Kata Ta Mi
“ Aku tak ingin kencan pertamaku seperti ini.Karena inilah mereka kadang-kadang berubah. Tak ada yang bisa menentukan  bagaimana hubungan harus dimulai. Tak ada 'benar atau salah' untuk itu. Aku menyukainya.” Akui Mo Gun
“Aku suka percakapan yang kita lakukan, dan aku suka caramu  mendengarkan musikku. Aku suka raut wajahmu saat kau mengatakan rahasiamu juga. Karena itulah aku ingin bersamamu. Jangan hanya memikirkanku sebagai cinta satu malam.” Kata Mo Gun
“Kita bisa menghabiskan  hari bersama-sama, sama seperti yang  kita lakukan hari ini. Aku harus pergi ke pertemuan sekarang. Sampai jumpa.” Ucap Mo Gun pamit pergi dan Ta Mi hanya bisa terdiam dengan bunga sakura yang berguguran.
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar