PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 25 Juni 2019

Sinopsis Perfume Episode 13

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Min Kyu mengantar Ye Rin sampai depan rumah, lalu menahanya sebelum masuk rumah. Ye Jin menatap Min Kyu yang memegang tanganya dengan erat. Dari balkon Yi Do melihat keduanya yang terlihat sangat mesra.
“Ye Rin... Maukah kau menjadi pacarku yang sesungguhnya?” ucap Min Kyu. Ye Rin terdiam seperti tak percaya kalau idolanya mengajaknya berkencan.
Min Kyu dengan yakin mendekati bibir Ye Rin, tapi saat itu juga seseorang menyiram air dari atas. Keduanya kaget dan panik, Baju Min Kyu pun basah. Min Kyu berteriak marah bertanya siapa yang berani melakukan ini padanya. 

Saat itu Yi Do bersembunyi didalam balkon dengan baskom, wajahnya terlihat sangat kesal karena Ye Rin dan Min Kyu akan berciuman. Yi Do pergi ke ruangan CCTV, seperti melihat kembali saat Min Suk ingin mencium Ye Rin dan terlihat makin kesal. 

Sementara Ye Rin akhirnya melakukan Sit Up sambil memakai masker diwajahnya.
“Benarkah Min Suk berusaha menciumku? Kenapa jantungku sangat tenang? Aku menghabiskan semua isi rekening bankku untuknya selama lima tahun terakhir. Lalu kenapa?” ucap Ye Rin binggung. 


Tiba-tiba Yi Do datang memastikan kalau Ye Rin  menghabiskan isi rekening dan ingin tahu untuk siapa selama lima tahun. Ye Rin kaget melihat Yi Do tiba-tiba ada disampingnya. Yi Do bertanya apakah  Ye Rin mendapat pinjaman pribadi atau mengambil cicilan harian.
“Kau mengejutkanku... Apa kau hantu? Kenapa kau tidak bersuara?” keluh Ye Rin
“Penampilanmu lebih mengejutkan.” Ejek Yi Do. Ye Rin memberitahu kalau  ada wawancara di studio televisi besok.
“Siapa kau sampai harus diwawancara?” sindir Yi Do. Ye Rin memberitahu ada wawancara pasangan bersama Min Suk.
“Aku tanya sekali lagi. Benarkah kau berkencan dengannya? Apa kau jujur?” kata Yi Do memastikan kembali
“Aku sudah memberitahumu. Kenapa kau terus bertanya?” keluh Ye Rin mencoba menghindar.
“Jawab aku sambil menatap mataku. Benarkah itu?” kata Yi Do penasaran.
“Kami berkencan. Kami berhasrat terhadap satu sama lain. Apa kau senang sekarang?” tegas Ye Rin
“Kenapa? Kenapa kamu berkencan dengannya? Apa yang kau sukai tentang pria bodoh itu?”tanya Yi Do dengan nada kesal
“Aku menyukai semua hal tentang dia. Bahkan bau kotoran di pusarnya harum bagiku.” Ucap Ye Rin
“Kau bilang kamu jatuh cinta kepadaku. Apa kau berbohong? Apa kau mengarang tentang aku memasuki hatimu?” keluh Yi Do
Ye Rin mengaku  hanya sedang mabuk saat itu dan tidak sanggup menghadapi kesepian. Yi Do  mengeluh kalau Ye Rin seperti debu, bagaikan bulu ayam. Ye Rin memilih untuk pergi. 


Hyun mencoba baju dan melihat Ukurannya turun satu sejak bulan lalu dan tak percaya bajunya masih pas dibadanya. Salah satu pegawi pikir kalau Hyun melihat Yi Do di acara kemarin, dan Setelah melihat Hyun maka  memberi tahu bahwa bobot Hyun pasti turun.
“Dia menyuruh kami mengurangi 1,5 inci pada setiap pakaian.” Kata si wanita.
“Aku bahkan tidak sempat menyapanya dengan baik. Dia hanya melihatku dari jauh.” Ucap Hyun merasa tak enak hati.
“Dia tidak perlu mengukur siapa pun. Dia hanya perlu melihat model secara sekilas, dan dia menggambar pola untuknya. Setelah dia membuat desain, itu pasti pas untuknya.” Kata si wanita lain memuji
“Dia masih luar biasa.”komentar Hyun dan meliha diluar mulai hujan lagi.
Si wanita rambut panjang mengajak mereka bergegas, karena Ada hantu di kantor mereka belakangan ini jadi ketakutan setiap kali harus lembur. Hyun tak percaya kalau menurutnya Bukan hantu yang berjalan menyusuri lorong. Si wanita tak yakin dengan hal itu.
“Pada pukul 12 malam saat hujan... ada Suara Berderak... Ada hantu berkaki satu.” Ucap si wanita. Tapi Hyun seperti tak percaya. 



Yi Do duduk diruangan teringat dengan yang dikatakan Ye Rin tentang Min Kyu “Aku menyukai semua hal tentang dia. Bahkan bau kotoran di pusarnya harum bagiku.”
Sementara Hyun sedang sibuk mengagumi badanya dan pakaian sambil berjalan layaknya model, mondar mandir di ruangan. Ia pikir sudah lama dan memuji kalau tapi gaya berjalannya masih sempurna bahkan sangat memukau.
Tiba-tiba terdengar sesuatu dari luar ruangan, seperti orang yang sedang melompat-lompat. Hyun berani keluar dari ruang menantang hantu agar keluar. Terlihat ada yang melompat-lompat di lorong, Hyun pun ketakutan melihatnya.
“Astaga, maaf. Tolong jangan bunuh aku... Aku sangat takut. Maafkan aku.” Ucap Hyun memohon, tapi si hantu malah pergi begitu saja.
Saat itu Hyun mengikuti jalanya hantu dan masuk ke kantor Seo Yi Do. Ia tak percaya ternyata yang melompat-lompat adalah Yi Do. Yi Do mengumpat kalau Ye Rin yang terlalu murahan.
“Kau orang yang sangat konyol. Kau seperti debu. Kau bagaikan bulu ayam...” teriak Yi Do marah dan akhirnya jatuh pingsan. Hyun pun berteriak memanggil Yi Do. 

Ye Rin sedang wawancara dengan Min Suk disebuah acara. MC memberitahu kalau ia sedang bersama pasangan terpopuler yang menjadi pusat perhatian di seluruh Korea sekarang yaitu Yoon Min Suk dan Min Ye Rin. Keduanya menyapa dengan wajah bahagia.
“Deodoran yang iklannya kalian bintangi laris manis. Kudengar penjualan mereka meningkat drastis. Aku secara pribadi sangat mengkhawatirkan ketiakku, jadi, aku akan mencobanya.” Ucap MC dengan percaya diri mengangkat tangan dan menyeprotkan deodorant.
Ye Rin dan Min Suk melonggo kaget. Si MC menyuruh keduanya agar bisa mencium kalau ketiaknya jadi wangi sekarang. Keduanya pun mengangguk dengan wajah canggung. MC akhirnya bertanya apakah ada hal yang disukai Ye Rin dari Min Suk sebagai pacarnya.
“Min Suk akan mendedikasikan dirinya bagi karier utamanya. Aku berharap dia menjadi penyanyi yang bahagia dan aktor yang bahagia yang mencintai pekerjaannya.” Ucap Ye Rin
“Itu sangat bagus, tapi kau lebih terdengar seperti manajernya daripada pacarnya Atau mungkin ketua klub penggemarnya.” Komentar MC
“Tapi... Itulah pesona Ye Rin.” Ucap Min Suk membela Ye Rin da menurutnya manis. 


Ji Na memasang plester pereda sakit di leher Yi Do sambil berkomentar kalau tak bisa berkata-kata karena ternyata Yi Do adalah hantu berkaki satu itu. Yi Do mengaku hanya berolahraga karena tidak bisa tidur jadi meminta Ji Na Jangan panik.
“Selamat... Kau akan masuk dalam sejarah mode sebagai psikopat yang berkeliling dengan tongkat pogo ketika hujan di malam hari. Haruskah aku mengirim siaran pers pada majalah-majalah?” ejek Ji Na
“Aku sudah lelah dan kesal. Kenapa kau menambahkan itu? Kenapa kau membuatku kesal?” keluh Yi Do
“Karena aku tidak tahan. Ke mana hilangnya kepercayaan dirimu yang arogan itu? Aku harus mencarinya ke mana untukmu?” balas Ji Na. Yi Do binggung.
“Kenapa kau menjadi pecundang karena dia?” keluh Ji Na. Yi Do mengelak kalau tak menjadi pecundang
“Dasar Bodoh. Dungu.” Ucap Ji Na berani mengumpat. Yi Do berteriak marah memanggil Ji Na. 


Ye Rin dan Min Suk makan bersama,  terlihat Ye Rin sangat menikmati makan di restoran dan menyuruh Min Suk juga ikut makan. Min Suk menatap Ye Rin mengaku Sejujurnya sangat menyukai Ye Rin, bahkan  ingin mencium dan tidur dengannya. Ye Rin terdiam.
“Sebenarnya, belum merasakan itu... “ akui Min Suk. Ye Rin bisa bernafas lega.
“Tapi aku merasa hangat dan nyaman saat aku bersamamu. Kau terasa seperti kaus kaki yang kupakai saat tidur dan selimut pangkuan. Dan kau benar-benar penggemar Yoon Min Suk.” Ucap Min Suk. Ye Rin membenarkan.
“Jika aku mengumpulkan uang yang kukeluarkan untuk CD-mu dan mengirimimu hadiah selama bertahun-tahun itu, aku bisa membeli sebuah mobil kecil.” Kata Ye Rin
“Tepat... Kau harus melindungi bintangmu. Cara terbaik untuk melindungiku dari Ji Na yang seperti narkoba adalah jika kita benar-benar berpacaran. Jadi Milikilah aku.” Ucap Min Suk seperti ingin dimiliki Ye Rin.
“Haruskah aku senang karena kau tidak setia? Min Suk, kau sangat haus kasih sayang, kan? Kau menyukaiku karena aku membuatmu merasa aman dan hangat karena aku mengagumimu dan mendengarkanmu. Itu seperti anak TK yang menyukai guru mereka. Kau seperti anak kecil.” Komentar Ye Rin.
“Baik. Anggap saja itu benar... Apakah itu salah? Apakah itu buruk? Apakah harus sangat bergairah agar bisa disebut cinta?” ucap  Min Suk
“Entahlah... Menurutku cinta yang sesungguhnya berbeda. Saat kau sungguh-sungguh mencintai seseorang, itu tidak selalu nyaman dan hangat. Kau lebih sering tidak nyaman dan kesepian.”  Ucap Ye Rin dengan mata menerawang. 



Ye Rin turun dari mobil, Min Suk menegaskan pada Ye Rin  kalau mudah jatuh cinta dan seperti anak TK tapi ia tidak sembrono tentang perasaannya.  Ye Rin hanya bisa terdiam.
“Jika kau memilihku, maka aku bisa setia hanya kepadamu. Jadi Pikirkanlah.” Ucap Min Suk lalu pergi meninggalkan Ye Rin. Jin Kyung dari kejauhan melihat Ye Rin dengan Min Suk terlihat sedih. 

Ye Rin melihat Jin Kyung langsung memanggilnya, dan melihat ada bekas luka diwajah anaknya dan bertanya apa yang terjadi dengan wajahnya. Jin Kyung mengaku Bukan apa-apa. Ye Rin menatap dengan wajah khawatir. Jin Kyun akhirnya mengaku kalau bertengkar dengan ayahnya kemarin.
“Tapi Bukan apa-apa.” Kata Jin Kyung. Ye Rin marah karena suaminya berani memukul anaknya.
“Kenapa dia memukul seorang anak? Apa haknya?” teriak Ye Rin mencoba menahan emosi.
“Kurasa ayahku melihat iklan yang kau bintangi. Lalu  dia terkejut karena kau sangat mirip dengan ibuku. Dia terus bertanya tentangmu, jadi, aku kesaldan bersikap keterlaluan.” Cerita Jin Kyung
“Maaf.” Kata Ye Rin. Jin Kyung heran karena Ye Rin malah meminta maaf lalu memeluknya. 


Semua model masuk ruangan lalu melihat papan pengumuman dan semua seperti tak percaya. Ji Na memberitahu kalu Pekan Mode Dunia akan berlangsung dalam empat bulan dan bangga terhadap mereka karena bekerja keras selama pelatihan bulan lalu.
“Namun, tidak semua orang bisa berpartisipasi di Pekan Mode Dunia. Hanya dua model baru yang bisa menghadiri Pekan Mode Dunia. Tapi jangan terlalu gugup. Hanya karena kalian tidak bisa menghadiri Pekan Mode Dunia tidak berarti kalian tidak bisa menjadi model.” Jelas Ji Na.
“Namun, itu memang acara global, jadi, itu kesempatan luar biasa untuk menjadi model top. Jadi, berusahalah sebaik mungkin.” Kata Ji Na. Ye Rin terlihat tertunduk gugup dan semua menganguk mengerti.

“Tes berikutnya adalah ini. Berpartisipasilah dalam Pekan Mode Gelombang Baru pekan depan, pekan mode desainer muda berusia 20-an. Mulai hari ini, ikuti audisi dengan 20 desainer yang berpartisipasi dalam Pekan Mode Gelombang Baru.”
“Makin banyak desainer yang merekrut kalian dan makin banyak pentas peraga yang kalian jalani, makin tinggi pula poin kalian.”
Ye Rin, Jin Kyung dkk mencoba memulai pendaftaran dan juga berjalan layaknya model. 

Mi Yoo bertemu dengan Ji Na mengaku sudah berhenti berakting untuk menjadi model. Ji Na ingin tahu alasan Mi Yoo  melakukan itu dengan nada marah. Mi Yoo mengaku hanya berpikir itu akan menjadi jalan pintas menjadi kekasih Pak Seo,maka itu akan membantu untuk  menjadi model top.
“Sejujurnya, itu tidak serius. Tidak bisakah kau menganggapnya sebagai gurauan biasa?” ucap Mi Yoo memohon.
“Kau bilang Gurauan biasa? Apakah penyerangan seksual adalah gurauan bagimu? Karena orang-orang palsu sepertimu,maka korban serangan seksual sungguhan dijebak dan diasingkan oleh masyarakat. Apa kau masih belum paham betapa tercelanya perbuatanmu?” kata Ji Na marah
“Maaf... Aku menyesalinya.” Ucap Mi Yoo tertunduk. Ji Na memberitahu kalau Pak Seo ingin melaporkan ke polisi, tapi Ia merasa kasihan.
“Jadi, aku memintanya mengakhirinya dengan mengakhiri kontrakmu. Anggaplah dirimu beruntung.” Kata Ji Na lalu akan pergi, Mi Yoo langsung berlutut.
“Kumohon... Kau tahu aku bekerja keras dan bertahan dalam industri hiburan yang keras sejak aku masih kecil. Aku tidak punya tempat untuk kembali... Kumohon... Aku putus asa...” ucap Mi Yoo.
Ji Na tak peduli memilih untuk keluar ruangan. Mi Yoo meluapkan amarahnya dengan memecahkan vas lalu menangis. 



Hyun memuji Yi Do sungguh menakjubkan dengan memuji Gaun yang dipakainya indah sekali bahkan Proporsi yang menawan. Ia merasa seolah-olah  hanya sendirian di dunia dan membuat gaun ini tampak luar biasa. Jadi mungkin akan menerima penghargaan Penampilan Terbaik tahun ini.
“Aku yang membuat gaun itu, apa kau ingat? Kenapa kau menyatakan sesuatu yang sudah jelas?” ucap Yi Do sinis
“Apa kau sempat tidur semalam? Kulit dan sikapmu sangat kasar sekarang... Ahh.. Benar juga. Kau sibuk semalam. Aku terkejut dengan apa yang kulihat. Bahkan sekarang pun, saat aku memikirkannya, jantungku mulai berdebar kencang.” Kata Hyun mengejek Yi Do
“Aku mengerti... Akan tiba suatu hari dalam kehidupan semua orang ketika mereka ingin naik tongkat pogo pada tengah malam. Aku menerima gaun yang sangat indah sebagai hadiah, jadi, aku akan mentraktirmu makan malam nanti. Aku sudah memesan tempat di restoran favoritku.” Kata Hyun.
“Oh Yah.. Aku Baru ingat. Kau mengenal Min Suk, teman baikku itu? Aku ingin merayakan keberhasilannya menjadi model E-do Homme, jadi, aku ingin menelepon dia, tapi dia punya rencana makan malam. Kudengar dia berpacaran. Mungkin dia pergi ke rumah pacarnya.” Kata Hyun. Yi Do mulai panik mendengarnya.


Min Suk dan Ye Rin minum wine bersama. Min Suk dengan wajah mengoda bertanya Berapa anak yang harus mereka miliki setelah menikah. Ye Ri mengaku belum tahu tapi Olahraga yang paling disukai adalah sepak bola. Min Suk pikir Ye Rin ingin memiliki Sebelas anak.
“Entahlah... Kita mungkin butuh cadangan.” Kata Ye Rin. Min Suk pikir kalau Ye Rin ingin Lima belas
“Sayang, cara berpikirmu luas.. Kita tidak punya waktu untuk ini... Kita harus bergegas... Mari bereproduksi!” ucap Min Suk membuka kemejanya lalu mengendong Ye Rin. 

“Mereka lebih buruk daripada hewan. Berani-beraninya mereka mencoba bereproduksi di rumahku!” teriak  Yi Do membayangkan Mi Suk dan Ye Rin dalam rumahnya.
Hyun binggung melihat Yi Do yang pergi begitu saja, padahal mobil sudah ada didepan mereka. Ia bertanya-tanya kemana Yi Do akan pergi dan berpikir kalau sedang berencana melakukannya lagi malam ini.
Saat akan masuk seorang kurir datang bertanya Apa ini rumahnya Min Ye Rin. Yi Do pun mengambil kotak yang diberikan Kurir lalu masuk rumah mendengar suara dari dalam rumahnya jadi yakin Ye Rin pasti melaukan sesuatu. Ye Rin terlihat panik melihat Yi Do pulang dan buru-buru menutup pintu.
“Bukalah.”kata Yi Do. Ye Rin mencoba mengalihkan untuk makan malam dan memasak sesuatu untuknya.
“Buka pintunya!” teria Yi Do. Ye Rin mengaku tidak ada apa-apa di dalam. Yi Do tak peduli akan masuk ruangan mencari sosok Min Suk.
“Aku gila karena lapar... Maafkan aku. Tapi, aku bersumpah hanya makan sesuap. Jadi Aku akan membuang sisanya.” Akui Ye Rin merasa bersalah memperlihatkan bimbimbap dalam mangkuk besar.
“Yoon Min Suk di mana? Bukankah dia ke sini?”kata Yi Do curiga, Ye Rin binggung Yi Do menanyakan Min Suk.
“Untuk apa dia datang ke sini kalau kau tidak ada di rumah?”kata Ye Rin heran.
“Kau boleh makan itu. Tapi itu terlalu banyak. Makanlah sedikit saja.” Kata Yi Do merasa bersalah karena ternyata dugaanya salah. 



Akhirnya Yi Do masuk kamar membuka kotak untuk Ye Rin dan melihat isinya adalah sepatu. Min Suk menuliskan note didalamnya “ Kali ini, ini akan pas untukmu.” Wajah Yi Do kesal karena Min Suk memberikan hadiah Ye Rin lalu menginjak-injak dalam kamar. 

Ye Rin mencuci mangkuk di dapur, Yi Do datang dengan wajah seolah tak peduli. Ye Rin memberitahu  Akhirnya tidak dimakan, lalu mengaku kalau sudah tak waras karena ada audisi dalam dua hari. Ia pikir kalau Yi Do datang terlambat, maka pasti akan menghadapi masalah.
“Lupakan saja. Ponselmu bergetar... Apa Kau tidak memeriksanya?” ucap Yi Do. Ye Rin pikir Mungkin hanya iklan.
“Itu menggangguku, jadi periksalah.” Ucap Yi Do sinis. Ye Rin heran karena Yi Do memerintah dengan ponselnya.
“Keingintahuanmu terlalu besar.” Keluh Ye Rin. Yi Do tak peduli menyuruh agar Ye Rin memeriksanya karena sangat menganguk. 
Ye Rin membuka ponselnya dan Yi Do melihat kunci ponsel Ye Rin. Lalu Ye Rin melihat pesan yang dikirimkan Yi Do “Aku ingin bubur labu. Cepat beli labu. Yang besar dan tua.”
“Kau bisa bilang langsung kepadaku. Kenapa mengirim SMS? Lagi pula, di mana aku bisa membeli labu selarut ini?” keluh Ye Rin kesal
“Aku harus makan itu, jadi, pergi dan cari labu. Cepat, buka celemek juga” kata Yi Do lalu mendorong Ye Rin agar bergegas pergi. Ye Rin pun tak bisa menolaknya.

Yi Do akhirnya membuka ponsel yang tertingal diatas meja. Saat itu Mi Suk mengirimkan pesan “Apa kau menerima paketku?” dan Yi Do langsung membalasnya “Kau membuatku merasa tidak nyaman. Aku akan mengembalikannya. Jangan pernah mengirimiku hadiah seburuk dan semurah itu.”
Mi Suk membaca pesan dari "Malaikat Ye Rin” lalu membalasnya “Kenapa kau bersikap seperti ini lagi? Hentikanlah. Kau membuatku sedih. Aku memikirkan perkataanmu, tapi hatiku tidak berubah.” Yi Do penasaran ingin tahu tentang apa itu.
“Berhentilah berpura-pura tidak tahu. Sekalipun kau menyangkalinya, takdir kita sudah menjadi bagian dari aliran besar. Pada akhirnya, kau akan benar-benar menjadi kekasihku. Itu takdir kita.” Tulis Min Suk.
“Apa yang dikatakan orang bodoh gila ini?” keluh Yi Do membaca pesan Min Suk lalu kembali membalasnya.
“Apa maksudmu "benar-benar"?” tulis Yi Do tapi akhirnya mengurungkan niatnya. 



Yi Do dengan wajah penasaran menyuruh Sek Kim kalau harus menggalinya. Sek Kim mengeluh kalau i bukan penambang jadi terus menyuruhnya menggali.  Yi Do menegaskan kalau yang dimaksud Gali tentang hubungan Min Suk dan Ye Rin.
“Apa yang perlu digali? Seluruh dunia tahu mereka berpacaran.” Kata Sek Kim yakin
“Ada hal lain. Aku yakin itu hanya tipuan.” Kata Yi Do merasa curiga. Sek Kim mengeluh kalau sikap Yi Do seperti ini maka akan jadi klien VVIP di agensi detektif.
“Pada Thanksgiving yang lalu, kantor mereka bahkan mengirim sekotak apel untuk kita.” Keluh Sek Kim. Yi Do langsung melirik sinis
“Baik, akan kugali. Akan kugali. Aku akan menjadi penambang. Aku akan melakukan apa pun untukmu, Tuan.” Kata Sek Kim akhirnya pasrah. 



Yi Do bertanya Apa yang dilakukan karena Itu sangat mengganggu. Ye Rin  memberitahu kalau sedang membuat portofolioku dan Audisi dimulai besok. Yi Do pikir Tidak ada yang lebih menyedihkan daripada harapan kosong dan tidak punya pilihan selain menerima Ye Rin karena ancamannya.
“Tapi tidak ada orang waras yang mau menerima pesuruh sebagai model.” Tegas Yi Do
“Apa yang akan kau lakukan jika aku lolos semuanya? Bagaimana menurutmu? Apa Kau ingin bertaruh 1.000 dolar?” ucap Ye Rin
“Apa kau punya uang?” ejek Yi Do. Ye Rin tetap mengajak bertaruh.
“Katakanlah aku dapat separuhnya dan lolos lebih dari 10 audisi.  Maka kau tidak boleh memanggilku Pesuruh atau Gadis Makanan.” Kata Ye Rin.
“Lalu julukan apa yang kau inginkan? Pelayan? Orang kasim?” tanya Yi Do
“Panggil aku "Ye Rin" dengan sangat manis.” Kata Ye Rin. Yi Do mengeluh kalau Ye Rin lebih baik meminta mempertaruhkan semua kekayaannya. saja.
“Setidaknya panggil aku asisten... Nona Asisten. Seperti itu.” Kata Ye Rin memberikan contoh. Yi Do pikir Ye Rin sudah gila.
“Baik, kita sudah sepakat. Jika ada lebih dari 10 desainer dengan saraf optik lumpuh yang memilihmu, itu berarti industri mode akan segera kiamat Apa yang akan kamu lakukan untukku jika aku kalah?” ucap Yi Do
“ Apa saja. Kau bisa memintaku melakukan satu hal untukmu.” Ucap Ye Rin dan yakin akan lolos 10 audisi.


Seorang perancang menemui Ye Rin merasa tak percaya datang ke audisi padahal sudah sangat terkenal jadi merasa terhormat. Ye Rin meminta jangan seperti itu karena yang terlihat di media tapi harus melihat apakah dimembutuhkannya sebagai model.
Akhirnya Ye Ri berjalan layaknya model didepan perancang dan ada ada yang mengambil gambar. Tapi sepertinya mereka tak suka. Ye Rin pergi ke tempat lain, seorang designer dengan ass yang mengambil foto, tapi wajahnya seperti tak suka dengan Ye Rin. Ye Rin pun terlihat sedih. 

Min Suk mengomel kalau  benar-benar tidak memahaminya padahal wanita itu memperlakukannya dengan baik dan dia mendengarkan ceritaya, jadi menurutnya kalau itu berarti dia mencintainya. Tapi menurutnya kalau wanita itu tak mencintainya maka kenapa memperlakukannya dengan baik.
“Serta, kenapa dia mendengarkan cerita-ceritaku?” ucap Min Suk kesal.
“Apa Maksudmu Ye Rin? Kenapa? Apa tidak berjalan sesuai harapan?” komentar Ji Na yang sedari tadi mendengarnya.
“Bukan.... Hubungan kami baik dan Tidak ada masalah. Tapi itu terus menggangguku. Dia benci hadiah, dan dia benci saat aku memperhatikannya. Lalu Apa yang dia inginkan dariku?” ucap Min Suk binggung.
“Kau harus memberikan apa yang diinginkan orang satunya.Kau selalu memberinya apa yang ingin kau berikan.” Jelas Ji Na
“Karena itu aku bertanya. Apa yang dia inginkan? Dia harus memberitahuku jika ada sesuatu yang dia inginkan. Bagaimana aku bisa memahaminya jika mulutnya terkatup? Kenapa dia bersikap seperti itu?” kata Min Suk heran
“Mungkin dia menginginkan pacar yang bisa membaca pikiran... Dasar bodoh... Apa kamu menginginkan nasihat hubungan dari wanita yang belum lama ini kau pertahankan? Kamu tidak akan menderita kanker karena pikiranmu terlalu sederhana.” Kata Ji Na sinis lalu pergi. Min Suk heran dengan sikap Ji Na. 


Ye Rin melihat papan pengumuman dan wajahnya sedih "Hasil Audisi, Nama, Merek yang Diterima, terlihat nama “Min Ye Rin" yang masih kosong. Ia mengeluh kalau satu-satunya yang mendapat nilai nol lagi. Jin Kyung melihatnya lalu berkomentar kalau Masih ada 15 tempat audisi lagi.
“Aku yakin kau akan tampil lebih baik lain kali.” Ucap Jin Kyung memberikan semangat. Ye Rin tersenyum melihat anaknya.
“Omong-omong, Jin Kyung, aku sangat kagum. Kau lolos semua audisi yang kau ikuti. Kau pasti memiliki bakat alami.” Kata Ye Rin memuji
“Semua itu berkat keberuntungan.” Ucap Jin Kyung merendah. Ye Rin pun mengajak Jin Kyung minum kopi untuk merayakan dan mentraktirnya. 

Saat itu Min Suk melihat nama Ye Rin yang belum mendapatkan siapa yang akan memakainya menjadi model, lalu teringat dengan yang dikatakan Ji Na “Kau harus memberi apa yang diinginkan orang satunya.” Sementara di kantor Sek Park memberitahu kalau keduanya hanya berpura-pura.
“Min Suk difoto berselingkuh dengan wanita yang sudah menikah, jadi, Ye Rin berpura-pura menjadi pacarnya untuk mencegah kabar itu tersebar.” Jelas Sek park
“Apa? Kenapa dia melakukan sesuatu seperti itu?” ucap Yi Do marah.
“Ye Rin penggemarnya, dan dia mengenal wanita yang sudah menikah itu, jadi, kurasa dia melakukannya untuk melindungi mereka. Aku tidak ingin memberitahumu hal ini, tapi aku mengatakan yang sejujurnya karena mungkin kau tidak akan percaya. Berpura-puralah kau tidak tahu, dan ikuti saja.” Pinta Sek Park.
“Kenapa aku harus melakukan itu? Aku akan mengekspos mereka. Cepat Hubungi para reporter.” Ucap Yi Do  mengebu-gebu
“Wanita yang sudah menikah itu adalah Han Ji Na. Itu bukan perselingkuhan sungguhan. Tapi Mereka tidak beruntung. Jika ini tersebar, kariernya akan berakhir. Akankah kau tetap mengekspos mereka?” ucap Sek Park menyadarkan. Yi Do akhirnya duduk lemas.
“Serta, kenapa kau selalu emosional dan menggila setiap kali Ye Rin terlibat? Apakah kau benar-benar menyukainya?” ucap Sek Park penasaran.
“Bukan begitu.” Akui Yi Do, Sek Park pun ingin tahu apa itu meminta agar memberitahu agar bisa mengerti masalahnya.
“Dia terlihat seperti seseorang yang kukenal. Karena itu dia terus menarik perhatianku.” Ucap Yi Do
“Beri tahu aku, Ye Rin mirip dengan siapa?” Tanya Sek Park. Yi Do mengaku seperti seseorang.. "Cinta di Tengah Wabah Kolera".
Ye Rin sedang duduk menatap foto dirinya sebagai porfolio wajahnya terlihat sedih.
***
Bersambung ke episode 14

 Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar