PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 19 Juni 2019

Sinopsis Perfume Episode 10

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Yi Do akan mencium Ye Rin lalu tiba-tiba tersadar dan bergegas pergi keluar kamar. Ye Rin terdiam karena Yi Do yang pertama kali mendekatkan bibirnya. Yi Do terdiam didepan pintu seperti sudah tak waras karena ingin mencium Ye Rin. 

Di kamar, Ji Young melihat foto Ye Rin yang sudah disobek-sobek dan yakin kalau itu wajah Ye Rin  dan bertanya-tanya kenapa ada foto Ye Rin yang robek di rumahnya. Tuan Kim masuk kamar terihat mabuk memanggil anaknya.
“Ayah pulang. Kenapa kau tidak menyapa ayah? Apa kau belajar?” ucap Tuan Kim. Jin Kyung mengeluh meminta ayahnya agar mengetuk pintu lebih dulu.
“Dasar Berandal... Kenapa kau sangat kejam kepada ayah? Apa yang kamu lihat? Kau melihat foto Ibu.” Ucap Tuan Kim. Jin Young kaget mendengarnya.
“Apa Orang ini adalah Ibu?” ucap Jin Kyung memastikan. Tuan Kim mengaku masih ingat kali pertama ayah bertemu ibu Jin Kyung.
“Hari itu, dia bagaikan... Bagaimana mengatakannya? Dia benar-benar wanita impian ayah, seseorang yang selalu ayah impikan. Itu cukup mengharukan.” Ucap Tuan Kim
“Mengharukan? Ayah tidak mencintai dia, Ayah hanya terharu? Apa wanita hanya karya seni di mata Ayah? Apa Karena itu Ayah bosan dengannya dan mencari karya seni lain?” ucap Jin Kyung marah
“Jin Kyung, kenapa kau berbicara sekasar itu? Kau menakutkan.” Keluh Tuan Kim. Jin Kyung menyuruh ayahnya untuk keluar.
“Ayah memang hendak keluar... Oh... Ayah baru ingat... Jin Kyung. Saat kau menghadiri audisi itu, bukankah kau melihat seseorang yang mirip dengan ibumu?.. Maksud ayah seseorang yang mirip dengan itu.” Kata Tuan Kim.
Jin Kyung mengeluh kalau tidak melihatnya. Tuan Kim dengan nada kesal menyuruh anaknya agar belajar saja. 


Ye Rin melihat papan jadwwal "Pemotretan di bawah air, Kim Jin Kyung, Lee Ji Yun, Pemberitahuan Pemotretan Kolam Renang" Jin Kyung melihat Ye Rin akhirnya mereka berbicara, Jin Kyung menanyakan lengan Ye Rin.  Ye Rin mengaku  Gipsnya akan dilepas besok.
“Bagaimana denganmu? Apa Kau mendapat izin ayahmu?” tanya Ye Rin, Jin Kyung mengaku Kurang lebih begitu.
“Hanya jika aku mempertahankan posisiku di peringkat atas.”ucap Jin Kyung. Ye Rin mengaku itu melegakan.
“Menurutku bagus untuk mengalami berbagai hal selagi masih muda. Sekalipun kau mengikuti ujian masuk universitas sekarang, maka kau akan berada di peringkat atas.” Kata Ye Rin
“Bagaimana kau tahu itu?” ucap Jin Kyung kaget, Ye Rin mengaku  hanya tahu saja karena mendengar Jin Kyung memiliki prestasi di sekolah bagus.
“Sebenarnya, ada sesuatu yang aneh.” Kata Jin Kyung lalu memperlihatkan foto di ponselnya. Ye Rin kaget karena itu fotonya saat masih muda. 


Min Suk baru saja selesai syuting dan langsung masuk mobil van,  karean akan pindah ke lokasi berikutnya. Didalam mobil sudah ada CEO< Min Suk mengelu terlalu lelah karena syuting sampai larut malam kemarin jadi menyuruh CEO agar minta sutradara agar singkat saja hari ini.
“Apa kau sutradaranya? Apa kau penulisnya?” ucap CEO kesal, Min Suk heran mendengar CEO yang kesal.
“Aku sudah sibuk dengan drama. Kenapa kau terus menjadwalkan pemotretan? Apa kau mencoba membelah angsa yang menelurkan telur emas?” keluh Min Suk.
"Telur emas"? Apa kau bergurau? Yang benar saja. Tahukah kau sebanyak apa masalah yang kamu timbulkan belakangan ini? Aku tidak ingin mengatakan apa pun demi drama itu, tapi kau menyebalkan.” Ungap CEO
“Kau tidak menyadari bahkan kam selebritas, ya? Tahukah kamu betapa keras kerjaku belakangan ini untuk menghentikan ini tersebar?” ucap CEO memperlihatkan foto Min Suk. Min Suk melonggo kaget bertanya apa yang terjadi.  


Ye Rin terlihat binggung, Jin Kyung menceritakan kalau Ayahnya  bilang orang ini adalah ibunya dan Ini kali pertama melihat foto lama ibunya dan menurutnya sangat mirip dengan Ye Rin. Ye Rin membenarkan, Jin Kyung pikir foto itu tidak hanya mirip dengan Ye Rin.
“Sejujurnya, kalian tampak identik. Itu agak mengejutkan. Menurutku itu saja sudah aneh. Hari pertama kita bertemu...” ucap Jin Kyung teringats saat ponsel Ye Rin tertinggal.
“Pelindung ponselmu sama dengan yang kubeli untuk ibuku pada hari ulang tahunnya. Itu bukan desain yang umum. Dan kau selalu baik kepadaku.” Cerita Jin Kyung teringat saat makan bersama.
Jin Kyung heran melihat Ye Rin yang memberikan banyak daging babi untuknya.  Ye Rin beralasan Jin Kyung harus makan untuk tumbuh dan ia lebih suka sayuran.
“Begitu aku berpikir itu aneh, semuanya tampak aneh. Jadi, aku pikir mungkin kau adalah ibuku. Aku tahu kalau aku berkhayal.” Ucap Jin Kyung, Ye Rin pikir itu tak mungkin
“Aku pasti terdengar konyol bagimu. Kurasa aku terlalu banyak memikirkan ibuku belakangan ini.” Ungkap Jin Kyung sedih
“Apakah kau sering memikirkan ibumu?” tanya Jin Kyung menahan haru.
“Dahulu, aku kesal tanpa alasan setiap kali melihatnya, tapi setelah dia pergi, aku hanya ingat betapa jahatnya sikapku terhadapnya. Aku merasa bersalah.” Kata Jin Kyung tertunduk sedih.
“Jin Kyung...Ibu merasa lebih bersalah. Haruskah Ibu pulang?” ucap Jae Hee sambil mengelus rambut anaknya.
“Tidak.. Ibuku menelepon beberapa hari yang lalu. Dia mendapat pekerjaan. Aku menyadari saat membersihkan, dan ibuku punya banyak lisensi. Dia juga punya tumpukan resume. Kurasa dia sudah bekerja keras untuk mendapat pekerjaan tanpa sepengetahuanku.” Cerita Jin Kyung
“Kali ini, aku berharap ibuku menemukan kebebasan dan impiannya. Aku ingin mendukungnya walaupun aku satu-satunya.”kata Jin Kyung. Ye Rin seperti bahagai memiliki anak seperti Jin Kyung 

Ji Na memberitahu semua model kalau pemotretan kolam renang besok, jadi memperingatkan tidak boleh makan setelah pukul 6 petang. Semua menganguk mengerti. Ye Rin bergegas mendekati Ji Na memberitahu   bisa mengikuti pemotretan besok dan akan melepas gipsnya besok pagi.
“Kita butuh banyak orang pada pemotretan dalam air, jadi, datanglah.” Ucap Ji Na
“Maaf, tapi tidak bisakah aku ikut pemotretan ruang terbuka?” ucap Ye Rin Ji Na mengejek apakah Ye Rin tidak bisa berenang?
“Bukan begitu, tapi air dan aku tidak cocok.”ucap Ye Rin memberikan alasan. Ji Na tak terima mendengarnya
“Kau pikir kau siapa? Apa Kau pikir kau bisa memilih apa yang kamu inginkan hanya karena kau pelayan Yi Do? Besok, kita bekerja dengan model-model profesional, dan mereka bintangnya. Jika kau menolak berada di sisinya, lupakan saja.” Ucap Ji Na
“Tidak, bukan begitu... Maaf... Aku akan pergi ke kolam renang.” Ucap Ye Rin tak bisa menolak lagi. 


Berita di TV “Komet Linear, yang mengunjungi Bumi setiap lima tahun, diperkirakan berjarak 5.150.000 km dari Bumi dini hari, dua hari ke depan. Komet ini diperkirakan bisa terlihat...”   Ye Rin merasa pernah melihat Komet Linear sebelumnya.
“Siklus Komet Linear 5,09 tahun, tapi tidak selalu terlihat. Ini kali pertama dalam 20 tahun komet itu akan terlihat di Belahan Bumi Utara. Kapan kamu pernah melihatnya? Apa Saat usiamu tiga tahun?” ucap Yi Do mengejek.
“Mungkin tidak. Aku pasti keliru dengan komet lainnya.” Kata Ye Rin lalu melihat buku yang dibawa Yi Do  "Akhir Masa Muda"
“Omong-omong, apa kau tertarik dengan bintang, astronomi, dan hal-hal seperti itu?” tanya Ye Rin
“Tentu saja. Seni dan sains berkaitan dalam menyelidiki dunia kreativitas yang tidak berujung.” Kata Yi Do
“Aku penasaran apa kita bisa melihat bintang jatuh dari sini.” Kata Ye Rin


Pagi hari
Sek park heran melihat Yi Do duduk di kolam renang bukan di kantornya yang bagus dan mewah. Yi Do pikir Ada pepatah lama yang mengatakan orang bijak bagaikan air. Sek park pikir Yi Do gemetar ketakutan tiap kali berada di dekat air.
“Jangan katakan kau datang untuk melihat pemotretan.” Kata Sek Park.
“Aku di sini untuk mengawasi pemotretan iklan untuk desainku. Apa itu masalah?” ucap Yi Do
“Sejak kapan kau mengawasi semua iklan? Aku khawatir karena sikapmu berbeda. Apa kau sekarat atau semacamnya? Haruskah aku menjadwalkan MRI?” ucap Sek Park khawatir.
“Tutup mulutmu. Diam... Kenapa kamu selalu mengoceh terus-menerus seperti itu dan menguji kesabaranku? Sakit! Itu sakit sekali!” teriak Yi Do kesal. 


Seoranng model datang menyapa Tuan Kim yang sudah lama tak bertem dan memuji kalau semakin kurus lalu meminta rahasainya karena Perutnya menjadi sangat besar bahkan kehilangan garis panggulnyajadi sangat tertekan.
“Kau tahu metabolismeku. Aku bisa makan 10 porsi daging perut babi sepanjang malam, tapi bobotku tidak bertambah.” Ucap Si model. Tuan par mengeluh model itu sangat menyebalkan.
“Pesonamu adalah tubuhmu yang bulat dan montok. Kau harus mencintai dirimu sebagaimana adanya. Cintailah dirimu.” Kata si model. Keduanya seperti teman dekat. 

“Nona-nona. Konsep untuk pemotretan ini adalah "Ular Air" oleh Klimt. Aku ingin menjadi sangat provokatif dan seperti mimpi. Itu yang ingin kulakukan. Selagi Hyun berganti pakaian, kami akan memotret kalian lebih dahulu. Kami akan menyatukan semuanya nanti. Paham?” ucap Tuan Kim.
“ Jadi, anggap diri kalian sebagai ular air. Biarkan imajinasi kalian mengambil alih. Paham?” kata Tuan Kim. Semua menjawab mengerti. Ji Na melihat Ye Rin terlihat ketakutan menatap air. 

Akhirnya model sudah ada didasar kolam renang dan bisa memperlihatkan posenya dengan baik dalam air. Ye Rin mencoba untuk tenang ketika akan masuk kolam renang dengan oksigen, tapi baru saja masuk ia meminta agar naik lagi ke atas.
“Ye Rin, ada apa? Apa Kau tidak bisa melakukannya?” tanya Tuan Kim. Ye Rin meminta maaf dan akan mencobanya lagi.
Ye Rin mencoba masuk dan akhirnya melepaskan oksigen untuk foto, tapi saat itu juga matanya seperti melihat seseorang yang menark kakinya. Ia langsung panik dalam kolam renang yang dalam. Sek Park melihat dari kaca bertanya-tanya Apa yang terjadi didalam sana.
“Pak Seo. Ini tampak seperti masalah... Coba kau lihat” ucap Sek Park menunjuk ke arah kolam renang. Yi Do melihat Ye Rin yang tak sadarkan diri dalam kolam renang.
Yi Do panik ingin melihat Ye Rin dan mencoba memberikan nafas buatan, saat itu juga Ye Rin tersadar mengeluarkan air dalam mulutnya. Yi Do bisa bernafas lega. Ji Na melihat Yi Do yang panik seperti sangat cemburu karena bisa memberikan perhatian lebih pada Ye Rin. 


Yi Do terlihat sangat marah karena Ye Rin itu pasti gila, dengan masuk ke kolam jika tidak bisa berenang. Ye Rin mengaku Dahulu mahir berenang bahkan masuk tim renang saat masih SD tapi mengalami kecelakaan saat masih kecil dan mulai takut terhadap air.
“Itu terjadi dahulu, jadi, aku pikir baik-baik saja sekarang. Maaf karena membuatmu khawatir.” Ucap Ye Rin
“Untuk apa aku mengkhawatirkanmu? Apa Kau pikir kau hebat hanya karena aku baik kepadamu? Memangnya Siapa kau? Kenapa pecundang sepertimu masuk dalam hidupku dan membuatku kesal?” kata Yi Do kesal 

Yi Do pulang ke rumah binggung karena ruang tengah yang gelap lalu melihat Ye Rin tertidur dibalkon setelah minum soju. Ia pun membangunkan Ye Rin sambil mengeluh karena tertidur diluar dan menyuruhnya berdiri. Ye Rin tersenyum melihat Yi Do yang datang.
“Alkemis kecantikan yang mengguncang industri mode. Desainer global, Seo Yi Do.” Puji Ye Rin. Yi Do mengeluh mendengarnya.
“Berani-beraninya anak kecil mabuk seperti ini?” ejek Yi Do. Ye Rin  mengeluh kalau dirinya itu bukan anak kecil.
“Berani-beraninya kau bicara seperti itu kepada orang yang lebih tua.” Ucap Yi Do marah
“Hei, Yi Do. Apa Kau tahu siapa aku? Jika kau tahu siapa aku sebenarnya, kau akan panik dan pingsan karena terkejut... Dasar kau... Kau... Kau melarangku jatuh cinta kepadamu, kan? Kalau begitu, jangan terlalu baik kepadaku.” Ucap Ye Rin marah
“Aku diperlakukan seperti benalu seumur hidupku, jadi, hatiku hanyalah ruang besar yang hampa. Tapi kau menyelamatkan hidupku, makan bersamaku, dan mencuci rambutku. Kau terus masuk ke dalam ruang hampa ini. Jadi, bagaimana mungkin aku tidak jatuh cinta kepadamu?” kata Ye Rin kesal
“Apa kau pikir aku tidak punya perasaan hanya karena aku pecundang?” keluh Ye Rin. 


Ye Rin terbangun dengan memegang kepalanya binggung bertanya dimana mereka karena Yi Do membawanya pergi. Yi Do mengejek menyapa Ye Rin seperti nyonya sambil mengeluh kalau sudah diganggu oleh pemabuk gila jadi datang untuk membuangnya. Ye Rin mengeluh mendengarnya.
“Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh? Kemarilah.” Kata Yi Do. Ye Rin pun mengikutinya. 

Ye Rin berjalan masuk ke sebuah ruangan dan melihat ada penjual "Aksesori Konstelasi Keajaiban" lalu menatap dalam-dalam. Yi Do berjalan lebih dulu terdengar pemberitahuan  Sebentar lagi, antara pukul 2 dan 3 dini hari, bumi akan menembus ekor Komet Linear, dan diharapkan akan bermunculan 100 hingga 400 bintang jatuh per jam.”
“Ada banyak orang di sini pada saat ini. Korea benar-benar negara yang penuh dengan pasangan.” Ucap Ye Rin berdiri melihat ke arah belakang.
“Kita hanya datang ke sini untuk melihat bintang. Ini tidak bisa menjadi kencan, jadi, jangan pernah berharap.” Ejek Yi Do
“Apa yang harus kuminta saat melihat bintang jatuh? Lalu Apa yang akan kau minta?” tanya Ye Rin
“Untuk apa aku meminta? Itu hanyalah takhayul. Pada zaman dahulu, orang-orang menganggap komet sebagai pertanda, meramal kesialan, kutukan, epidemi, dan kehancuran bangsa mereka. Beberapa agama bahkan mengatakan komet adalah dosa manusia yang menumpuk bersama.” Kata Yi Do
“Lalu kenapa kita ada di sini? Apa kau ingin dikutuk?” keluh Ye Rin dan saat itu komet lewat diatas mereka, wajah Ye Rin terlihat bahagia dan mulai berdoa. Yi Do tersenyum melihat Ye Rin yang mulai berdoa.
“Usia yang menyenangkan... Menyenangkan menjadi muda. Masa muda itu menyenangkan.” Komentar Ye Rin melihat pasangan muda yang bermesraan dibelakanga.
“Kau terdengar seperti wanita tua di akhir masa hidupnya.” Ejek Yi Do. Ye Rin tak percaya kalau cara bicaranya seperti orang tua
“Kebanyakan komet adalah bola es. Berton-ton air dan amonia membeku bersama. Kau melihat kepingan benda itu menjelajahi ruang angkasa yang dingin dan sepi untuk waktu yang lama, kelelahan dan hancur serta jatuh.” Kata Yi Do
“Namun, begitu mereka lelah dan menyerah di perjalanan mereka, komet bertemu atmosfer yang hangat dan memberikan cahaya paling terang selama hidupnya. Seperti itulah cinta. Kau juga akan bertemu seseorang. Seseorang yang akan membuatmu bersinar melebihi apa pun di dunia.” Kata Yi Do
“Apa kau bertemu seseorang seperti itu?” tanya Ye Rin. Yi Do mengaku ada
“Kalau begitu, kenapa kalian berpisah?” tanya Ye Rin. Yi Do hanya diam saja. 


Ye Rin berada di "Tempat Peristirahatan" dalam toilet terdiam memegang botol parfum dan mengolesnya. Ia keluar melihat ada  "Kotak Surat Lambat, Kami mengirim cinta berharga Anda ke masa depan Kirimkan cinta Anda ke orang yang Anda cintai."
Ia lalu melihat stand yang menjual Surat Cinta. Menyediakan Suvenir, setelah itu memasukan ke dalam kotak pos. Yi Do datang  bertanya apa yang dilakukanya. Ye Rin memberitahu Jika mengirim surat  sekarang, maka mereka akan mengirimnya setahun lagi.
“Kau mengirimnya untuk siapa?”tanya Yi Do, Ye Rin tak menjawab mengajak Yi Do untuk membuat swafoto bersama di sini.
“Swafoto? Apa aku tampak seperti orang yang gemar melakukan itu?” keluh Yi Do
“Kalau begitu, potret aku saja.” Ucap Ye Rin mulai bergaya, Yi Do mengambil gambarnya dan akhirnya tersenyum sendiri melihat gambar Ye Rin digambar. 


Soo Yeon berteriak kesal melihat ponselnya sampai Jin Kyung sedang makan sampai kaget.  Soo Yeon mengajak Jin Kyung menonton bersama kalau Hari ini dalam "Paparazi Eksklusif Kim", jadi akan mendengar skandal besar.
“Selebritas top, Yoon Min Suk, berpacaran.” Ucap Reporter Kim. Soo Yeon pikir pria itu sudah gila.
“Siapa wanita yang mencuri hatinya? Saksikan pukul 9 malam ini. Identitasnya akan diungkap. Pemirsa, jangan ke mana-mana.” Ucap Reporter Kim
“Pria ini benar-benar menyebalkan. Hei. Aku memeriksa semua situs penggemar gila sampai tengah malam. Min Suk punya pacar? Dia benar-benar menyebalkan.” Ucap Soo Yeon tak percaya. 

Sementara Ye Rin sedang mencari keyword  "Komet Linear" lalu mengambil gambarnya dan mengaturnya sebagai wallpaper. Ia akhirnya masuk ke toilet dan menatap wajahnya saat masih muda, lalu terlihat tubuhnya setelah memiliki Jin Kyung.
“Namun, begitu mereka lelah dan menyerah di perjalanan mereka, komet bertemu atmosfer yang hangat dan memberikan cahaya paling terang selama hidupnya.”  Gumam Ye Rin lalu melihat ponselnya berdering. 

Ye Rin pergi menemui Ji Na di cafe. Ji Na mengaku agak jahat kepadanya belakangan ini jadi meminta maaf.  Ye Rin mengaku tak masalah. Ji Na mengkau  ini agak kekanak-kanakan dilihat dari usianya tapi  akan jujur kalau cemburu. Ye Rin binggung bertanya apakah karena dirinya.
“Apakah kau tahu aku dan Yi Do dahulu berpacaran?” tanya Ji Na. Ye Rin mengaku pernah dengar sebelumnya.
“Aku ingin memulainya lagi dengannya. Tapi kau terus menghalangiku. Bisakah kau pindah dari rumahnya? Aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu.” Kata Ji Na blak-blakan.
“Aku tahu aku melewati batas, tapi kamu punya keluarga.” Kata Ye Rin.
“Kami sedang mengurus perceraian. Aku akan memberi tahu dia semuanya begitu sudah beres. Aku banyak memikirkan itu, dan kurasa aku tidak bisa hidup tanpanya. Aku bisa merelakan semua yang kumiliki jika aku bisa mendapatkannya kembali.” ucap Ji Na. 


Ye Rin terdiam teringat saat membaca buku untuk Yi Do sebelumnya,
Flash Back
“Kurasa Fermina adalah mantan pacar Florentine? Kurasa mantan pacarnya menikahi seorang pria kaya.” Komenatr Ye Rin
“Dia bukan mantan pacarnya, tapi cinta pertamanya.” Tegas Yi Do
“Jadi, pria ini mencoba membunuh suami mantan pacarnya? Itu berarti dia akan menunggu sampai suami cinta pertamanya mati.” Ucap Ye Rin
Lalu saat melihat komet jatuh, Yi Do berkata “Kau juga akan bertemu seseorang. Seseorang yang akan membuatmu bersinar melebihi apa pun di dunia.” Lalu Ye Rin bertanya Apa kau bertemu seseorang seperti itu?” dan Yi Do mengaku pernah bertemu
 “Apakah kau cinta pertama Pak Seo yang tidak bisa dia lupakan? Bagaimanapun, ini tidak berkaitan denganku. Benar, kan? Lagi pula, aku bukan Min Ye Rin, melainkan Min Jae Hee.” Gumam Ye Rin menatap Ji Na. 


Ye Rin mengerimkan pesan “Kau akan makan malam di rumah malam ini, bukan? Aku harus bicara denganmu.” Yi Do membalasnya “ Ya.” Ye Rin bertanya “Adakah sesuatu yang ingin kau makan?” Yi Do ingin  maka Clam chowder.
“Bukan ala Manhattan, tapi ala New England. Jangan gunakan remis. Pastikan kau menggunakan kerang besar.” Tulis Yi Do dengan senyuman sumringah. Sek Park melihatnya seperti bisa menebak perubahan sikap bosnya. 

Yi Do mulai makan, Ye Rin menanyakan rasanya apakah enak karena Masih ada banyak jadi menawarkan apakah ingin tambah lagi. Yi Do mengeluh Ye Rin yang membuat banyak sekali dan menduga kalau diam-diam makan saat malam dan lemak tubuhnya melebihi 50 persen.
“Aku juga terlalu banyak makan karena kau.” Ucap Yi Do kesal tapi akhirna meminta Ye Rin agar mengambilkan lagi untuknya.
“Hanya untuk hari ini, tidak bisakah kamu bersikap sederhana dan bilang, "Ini lezat"?” pinta Ye Rin dengan wajah sedih.
“ Ini kali terakhir kita akan makan berhadapan seperti ini.” Gumam Ye Rin. Akhirnya Yi Do mulai makan dan memuji kalau rasanya lezat. 


Keduanya duduk dibalkon, Ye Rin pun mengucapkan Terima kasih. Yi Do ingin tahu alasanya. Ye Rin menceritakan Pada pertemuan pertama mereka sudah minum pil tidur untuk bunuh diri. Yi Do bertanya kenapa.  Ye Rin mengaku tidak bisa melihat jalan lain dalam hidupnya.
“Tapi itu aneh. Saat aku berjuang untuk hidup, takdirku terus menarikku ke bawah sembari memintaku untuk mati. Tapi begitu aku menyerah dan mencoba untuk mati, takdir melarangku mati. Takdir terus melarangku untuk mati dan menarikku ke atas.” Cerita Ye Rin
“Orang yang menarikku ke atas saat itu adalah dirimu. Terima kasih. Aku tidak akan pernah melupakan itu.” Akui Ye Rin. Yi Do bertanya Apa ada masalah seperti tak percaya dengan ucapan Ye Rin yang serius.
“Ada yang ingin kukatakan kepadamu.” Kata Ye Rin. Yi Do mengaku ia juga ingin mengatakan sesuatu.
“Mulai sekarang, kau boleh jatuh cinta kepadaku.” Ucap Yi Do. Ye Rin terdiam dan melonggo mendengarnya.
Bersambung ke episode 11

 Cek My Wattpad... Stalking 


      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar