Dong Mi memberitahu berita yang akan diangkat nanti mengatakan pertunangan dibatalkan kerena Ha Jung haru sekolah. Min Kyu merasa yang seperti itu tak penting, karena menarik gugatan yang paling penting, Dong Mi meminta sekertarianya mencatat semua transaksi dengan BF, Min Kyu tak percaya Dong Mi bisa melakukan itu padanya.
“Apa kau tahu kenapa... Aku menyukaimu? Karena kau baik. Tidak seperti playboy kaya, kau jujur dengan perasaanmu dan kau tulus. Itu sebabnya aku menginginkan kau sebagai pasangan Ha Jung. Dengan Membatalkan pernikahan, Sebagai bibi Ha Jung, aku kesal dan marah.” tegas Dong Mi
“Lalu... tolong terlihat ramah kepada kami sekali ini saja. Bangunan baru adalah segalanya untuk ayahku. Perusahaan dan karyawanku adalah satu-satunya aset yang aku ingin lindungi.” jelas Min Kyu memohon.
Dong Mi merasa menjadi dewasa adalah mengambil tanggung jawab dari yang di perbuatnya, dengan melihat Min Kyu datang tertunduk memohon menurutnya itu seperti sebuah kedewasaan. Min Kyu pun gagal hanya bisa keluar dengan wajah lesu.
Jung Woo bersama Yoo Mi dan Jung Soo minum bersama memberitahu kalau ia berhasil memberhentikan kalung mutiara melingkar leher babi. Yoo Mi tak mengerti dengan pembicaraan keduanya. Lalu Chuk Hee datang dengan Kyung, padahal sibawahan tak ingin melihat wajah bosnya di luar kantor.
Ketiganya binggung melihat cara bisa Jung Woo dan Chuk Hee hanya dengan gerakan tanpa bicara.
“Kau begitu cantik hari ini” ucap Jung Woo dalam hati dengan gerakan tangannya.
“Benarkah? Kau begitu keren” balas Chuk Hee juga dalam hati.
“Apa yang kalian berdua lakukan?” tanya Jung Soo
“Ibu Yoon, kami tidak bisa bicara satu sama lain untuk sementara waktu.”kata Jung Woo
Lalu Chuk Hee meminta Kyung supaya menanyaka pada Jung Woo apa yang dilakukannya besok malam. Kyung enggan tapi dengan lirikan mata bosnya membuatnya menanyakan hal itu. Jung Woo akhirnya menyampaikan pesan pada Yoo Mi supaya mengatakan pada Chuk Hee, kalau ia akanpulang lebih awal karena ibunya ulang tahun besok. Yoo Mi pikir tak perlu mengulang karena Chuk Hee pasti mendengarnya.
Chuk Hee pergi ke tempat aksesoris, memilih jepitan yang ada disana. Min Hee hanya melihat dengan wajah ketus. Chuk Hee menarik adiknya supaya membantunya memilihkan hadiah, Min Hee pikir kenapa harus ia yang membantu kakaknya.
“Ini untuk wanita yang lebih tua dan aku tidak tahu apa yang harus diberikan padanya Anggap saja seperti ibu kita akan meletakannya dan pilih satu untuk ku” kata Chuk Hee bangga
“Aisshh.... Benar-benar! aku bilang jangan berbicara tentang ibu di depan ku!” umpat Min Hee kesal
Chuk Hee memilih dua buah jepitan rambut meminta supaya Min Hee memilihkan mana yang terbaik, lalu menceritakan orang yang akan diberi hadiah Rambutnya pendek dan keriting seperti ibu mereka. Min Hee dengan nada ketus memilih jepitan kecil supaya jepitan itu tak aka turun ketika dipakainya.
Di hari ulang tahun Ibu Jung Woo, Soo Ah sengaja memasakan daging sapi dan sup touge. Lalu Jung Woo dan ibunya memuji masakan Soo Ah lebih enak daripada masakan restoran. Jung Woo memberikan hadiah pada ibunya, sang Ibu tak percaya anaknya memberikan sebuah hadiah kali ini.
Min Hwa membuka kotak dan bahagia menerima hadiah sebuah jepitan dan langsung memakainya, Jung Woo memuji ibunya seperti Kim Tae Hee setelah memakai jepitan rambut itu.
“Aku tidak tahu di mana kau mendapatkannya, tetapi kau memilih dengan baik.” puji ibunya
“Itu hadiah dari Chuk Hee.” akui Jung Woo, ibunya menjerit kaget
“Kau masih bertemu Go Chuk Hee? Bukankah kalian berdua putus?”kata Soo Ah
“Kami masih bertemu satu sama lain.” ucap Jung Woo
Ibunya langsung melempar hadiah dari Chuk Hee begitu saja, seperti sangat jijik. Jung Woo mengambilnya karena ibunya tadi mengatakan jepitan itu cantik. Mi Hwa berteriak histeris supaya jepitan itu menjauh darinya.
Ketika mencuci piring, Mi Hwa bertanya pada Soo Ah akan menemukan wanita yang menyelamatkan Jung Woo. Soo Ah mengaku pada ibu Jung Woo masih berusaha mencarinya. Ibu Jung Woo pun memuji Soo Ah sebagai anak yang manis. Soo Ah merasa tak enak hati karena dirinya bukan orang seperti itu.
“Kau salah.... Aku tidak baik padamu karena kau baik. Aku baik padamu karena kau putriku. Apa kau pikir cintaku untukmu bersyarat? Tidak masalah jika kau berbohong atau mencuri. Aku hanya mencintaimu karena kau putriku.” kata Mi Hwa, Soo Ah mencoba tersenyum karena sebenarnya sudah berbohong dengan ibu Jung Woo.
Soo Ah kembali datang menemui Min Kyu memberitahu Jung Woo yang kembali berkencan dengan Chuk Hee. Min Kyu memegang dadanya dan mengakui itu sangat menyakitkan, lalu menceritakan saat melamar, Chuk Hee hanya berbalik pergi meninggalkannya, menurutnya itu menyakitkan tapi manis.
“ rasanya menyegarkan karena aku akan melakukan semua yang aku bisa.” ungkap Min Kyu
“Aku iri padamu. ... Aku tidak berpikir akan bisa merasakannya bahkan jika itu membunuhku Aku sudah melakukan sesuatu yang tercela Jung Woo.” kata Soo Ah
“Apa kau tidak keberatan memberitahuku apa itu?” kata Mi Kyu
“Permen mint... Aku berbohong tentang sesuatu yang seharusnya aku tidak boleh bohong.” jelas Soo Ah
“Buatlah menjadi benar. Lalu kau akan merasa segar.” saran Min Kyu
Soo Ah merasa tak ada cara membuat jadi benar karena ia sudah pergi begitu jauh dan susah untuk kembali. Min Kyu mengulang kembali nasehat Dong Mi “Seseorang pernah berkata...menjadi dewasa adalah untuk mengambil tanggung jawab untuk kekacauan yang kau buat.” lalu memegang tangan Soo Ah menyuruhnya bertanggung jawablah atas tindakannya dan berjanji akan membantunya.
Jung Woo dan Chuk Hee masuk ke dalam rumah sudah ada note disegela tempat, [Buat sup bening di pagi hari!] [Gunakan garam yang terbuat dari Prancis.] [Ada terlalu banyak debu di rak paling atas.] Jung Woo bertanya apa yang terjadi. Hye Rin menceritakan saat pulang kerja keadaan rumah mereka sudah seperti itu.
“Bagaimana dia tahu kode password mu?” tanya Chuk Hee
“Apa yang harus aku lakukan? Saat Dia bilang dia berada di depan rumah. Kau ingin Aku tidak akan mengatakan padanya dan menunggu di luar sampai aku pulang.” kata Tuan Moo
“Moo Neung Hae.... Bukannya kau ingin pindah?” kata Chuk Hee menahan kesal
“Kami sudah pindah. Kau bilang kau tidak akan menceraikanku jika kita pindah.” jelas Tuan Moo
“Kau jelas tidak tahu apaarti sebenarnya dari kata pindah itu. Memiliki tempat sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Ini juga berarti seperti psikologis kemerdekaan dari orang tuamu” jelas Chuk Hee.
Tuan Moo meminta maaf dan berjanji tak akan memberitahu password pada ibunya dan segera mengantinya. Jung Woo memohon supaya Hye Rin memberikan satu kesempatan lagi. Hye Rin tetap ingin melanjutkan perceraian karena sikap suaminya selalu seperti ini selama dua tahun menikah, jadi mulai sekarang tak akan mempercayai kata-katanya lagi.
Di kantor
Kyung merasa aneh mereka akan pergi ke pengadilan dengan membawa bukti lembaran kertas. Menurut Chuk Hee karena mereka tidak memiliki alasan tidak jelas, jadi mereka harus menekan dengan angka-angka
“Hitung setiap selembar kertas Hye Rin yang terima dari ibu mertuanya. Tuliskan topik untuk setiap selembar kertas. Lalu lihat ke semua catatan telepon dan catatan medis.” perintah Chuk Hee, Kyung pingsan diatas meja.
“Uh.... Aku tidak akan dapat bertemu Pengacara So Jung Woo sampai sidang selesai.” keluh Chuk Hee sedih.
Sementara di kantor seberang, Jung Woo meminta Yoo Mi membuat salihan catatan telepon Moo Neung Hae, Lalu meminta Jung Soo periksa untuk lihat apa ada uang itu diberikan kepada orang tua Hye Rin.
“Lalu apa ini berarti kau tidak dapat berbicara dengan Chuk Hee lagi sampai sidang selesai?” tanya Yoo Mi
“Ya, tampaknya seperti itu.”kata Jung Woo terpaksa melakukan itu.
Chuk Hee berjalan dengan satu karyawan dan kliennya sementara, Jung Woo datang dengan dua karyawan dan kliennya dan bertemu didepan ruang sidang pengadilan seperti siap bertempur.
“Aku harap kau mempersiapkannya dengan baik, Pengacara So.Pengadilan mungkin tidak merasa seperti di rumahmu” kata Chuk Hee dengan nada mengejek
“Apa yang harus di persiapkan? Aku menggunakan untuk itu sekarang. Dan kau pasti mulai berkarat dari istirahat panjang.” balas Jung Woo tertawa mengejek
“Sebuah klasik akan lebih baik dengan berjalannya waktu.” ungkap Chuk Hee
“Nah, Orang yang baru selalu cenderung untuk melakukannya dengan baik.” balas Jung Woo
Tuan Moo masih memohon pasa istrinya untuk berubah pikiran karena belum terlambat, Hye Rin tetap pada pendirinnya untuk bercerai lalu mengajak Chuk Hee cepat masuk ke dalam ruang sidang.
Chuk Hee mulai membaca tulisan di note "Dua lembar tisu untuk pipis, empat lembar untuk buang air besar" "Ambil cucian di bawah sebelum jadi kering." "Sterilkan perak."
“Penggugat Yoo Hye Rin, sudah menerima total 20.580 dari keluhan post-it dari ibu mertuanya sejak dia menikah. Karena kertas keluhan ini selama 24 jamdari ibunya mertua... Klien saya sudah hidup dengan rasa gugup terus menerus dan kecemasan. Pengobatan ini parah dan tidak adil dari pasangan dan keluarga berada di bawah pasal 840, bagian 3 dari Undang-Undang Hukum Perdata. Oleh karena itu, kami ingin meminta cerai.” jelas Chuk Hee
“Apa Pengacara terdakwa punya sesuatu untuk dikatakan dalam hal klaim penggugat?” kata Hakim
“Terdakwa baru-baru ini pindah dengan penggugat untuk meringankan penderitaan nya. Dia juga mendukung keuangan ibu mertuanya yang baru saja di operasi akibat kanker. Fakta ini menunjukkan bahwa klien saya memiliki kemauan yang kuat mempertahankan pernikahan mereka dan secara aktif membuat sebuah upaya. Saya percaya gugatan perceraian ini harus di hentikan.” ucap Jung Woo membelas
“Penggugat tidak berharap bantuan keuangan. Yang diinginkannya adalah perlakuan yang adil antara dirinya dan ibu mertuanya. Terdakwa tidak setia pada perannya. Hal ini mengakibatkan penggugat baru saja menerima konseling kejiwaan.” kata Chuk Hee meminta Hakim melihat bukti catatan dari dokter.
“Karena konflik antara penggugat dan ibu mertuanya..Dokter sudah mendiagnosis dia dengan insomnia, depresi Disertai dengan perasaan marah. Hal ini menyatakan bahwa dia membutuhkan perawatan segera. Karena konflik ini tidak diselesaikan pada waktunya, mental penggugat...” kata Chuk Hee lalu terhenti karena ada yang masuk ke dalam ruang sidang yaitu Ibu Tuan Moo masuk ke dalam ruang sidang,
“Kau ingin pindah, jadi aku memberimu dua tempat untuk tinggal. Beraninya kau mengubah anakku menjadi seorang pria yang bercerai!” ucap Ibu Jang So Ri lalu menampar Hye Rin.
Semua yang ada diruang sidang kaget, Hakim pun ikut marah memerintahkan petugas untuk mengeluarkan Jang So Ri dari ruang sidang, Nyonya Jang merasa tak terima menurutnya Hye Rin tak mungkin bisa mendapatkan suaminya seorang profesor seperti anaknya. Tuan Moo duduk lemas dan sidang kembali dimulai.
“Penggugat, apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?” ucap hakim
“Aku pikir itu akan berhasil jika aku membuat sebuah upaya. Tapi sejak aku menikah... Aku menyadari mencintai seseorang tidak memecahkan masalah. Dan Aku ingin mengakhiri sekarang jika aku bisa. Silahkan menyetujui perceraian ini, Yang Mulia.” kata Hye Rin
“Terdakwa, apa kau memiliki sesuatu untuk di katakan?” tanya Hakim
“Aku menyadari hari ini...bahwa istri ku sudah menderita jauh lebih daripada yang aku pikir. Aku malu pada diri sendiri untuk tidak mampu memediasi dengan benar. Jika perceraian adalah apa yang dia inginkan maka aku akan setujuinya” ucap Tuan Moo tertunduk sedih
Hye Rin keluar lebih dulu dari ruang sidang, Jung Woo merasa sepenjang waktu sebuah perceraian sangat sulit tapi kali ini pada akhirnya sekarang ia bisa berbicara lagi dengan Chuk Hee setelah sidang.
“Aku minta maaf, tapi tunggu sedikit lebih lama.”kata Chuk Hee
“Kemana kau akan pergi? ini hari pertama percakapan kita hari ini.”kata Jung Woo
“Aku pikir aku harus mengantar Hye Rin pulang”ucap Chuk Hee
“Tentu, itu ide yang baik. Haruskah aku pergi denganmu?” ujar Jung Woo
“Tidak perlu.... Aku akan menemuimu nanti malam dan akan meneleponmu” kata Chuk Hee lalu memanggil Hye Rin untuk mengantarnya pulang.
Hye Rin tak percaya dirinya sekarang seorang wanita yang sudah bercerai, padahal saatnya menikah tak pernah terpikir dirinya menjadi seperti sekarang dan ingin memutar balik waktu. Chuk Hee menegaskan tak ada yang bisa kembali ke masa lalu. Hye Rin bertanya apa yang harus dilakukannya untuk hidup sekarang.
“Jalanilah itu dan hiduplah. Kau tidak bisa memutar kembali hidupmu, tetapi kau bisa mengendalikannya. Dan herannya, hal-hal baik terjadi di sepanjang jalan.” kata Chuk Hee
“Itu tidak masuk akal. Tidak ada yang baik terjadi ketika kau dicap sebagai wanita bercerai.” ucap Hye Rin rendah diri
“Dari sini sampai keluar, kau tidak akan pernah tahu apa hidupmu akan menjadi neraka atau surga sampai kau benar-benar sampai di sana. Setelah lisensiku ditangguhkan, aku pikir hidupku akan menjadi neraka. Tapi itu jauh lebih menarik daripada yang aku pikirkan. Aku kehilangan lisensiku, tapi aku bertemu orang-orang yang baik. Aku kehilangan pekerjaan... tapi aku mendapatkan cinta. Jadi, tarik bahumu kembali dan yakin dengan keputusan yang kau buat.” cerita Chuk Hee menasehati.
Hye Rin pun bisa menarik bahunya dengan sedikit semangat, Chuk Hee pun meminta Hye Rin datang berkerja esok hari, Hye Rin binggung. Lalu Chuk Hee menyuruh Hye Rin pulang memeriksa surat kontrak sebelum ditanda tangani, karena Biaya untuk jasanya dipotong dari gajinya.
Jung Woo duduk didepan meja Chuk Hee, Yoo Mi binggung apa yang dilakukan bosnya. Jung Woo menceritakan tak bisa berbicara dengan Chuk Hee beberapa hari jadi mereka sepakat untuk menulis seperti sebuah jurnal dan sampai sekarang belum bisa menulis satu kata pun.
“Kau bilang sangat menyukai Cheok Hee. Apa itu sulit hanya menuliskanya?” pikir Hye Rin
“Tidak, aku punya banyak hal untuk di katakan kepadanya, tapi ketika itu datang...Apa yang aku benar-benar ingin katakan padanya? Kepalaku seperti akan meledak.” keluh Jung Woo
“"Aku menyukaimu." "Aku merindukanmu." "Kau yang paling cantik." Wanita suka mendengar kata-kata seperti itu.” kata Yoo Mi
“ "Hatiku menginginkanmu." Bukankah kau mengatakan sesuatu seperti itu yang akan membuat dia pingsan? Tapi Bagaimana kalau seperti ini? "Hee, aku masuk ke hatimu, tapi aku tidak bisa keluar. Aku memiliki dua mata, tapi kenapa aku hanya memiliki mata untukmu?"” ucap Jung Soo mencontohkan.
Yoo Mi seperti ingin muntah mendengarnya karena gombalan seperti itu sudah kuno, Jung Woo menaruh kembali diatas kertas tapi tak bisa menulisnya sampai akhirnya ponselnya berdering.
Chuk Hee terlihat sangat bersemangat bertemu dengan Jung Woo lalu mengeluarkan buku diarynya apa saja yang ingin dikatakan selama mereka tak berbicara, lalu membaca tulisannya kemarin "Aku rindu So Jung Woo." hari sebelumnya"Mari kita mengambil sesuatu untuk di makan!" "Bagaimana ulang tahun ibumu?" "Apa kau memberinya hadiahku?" "Apa yang dia katakan?" "Apa dia menyukainya?"
Lalu memberitahu saat mereka berada ditaman perutnya itu lapar bukan sakit, Jung Woo menatap dalam-dalam saat Chuk Hee bercerita. Chuk Hee pun ingin melihat diary milik Jung Woo tapi ternyata masih kosong.
“Sudah beberapa hari kita sudah bertemu satu sama lain.Apa benar-benar tidak ada apa-apa yang ingin kau katakan kepada ku?” tanya Chuk Hee dengan mulut manyunnya
“Aku punya begitu banyak cerita yang berjalan di kepalaku, tapi Aku tidak bisa menuliskan satu hal. Ketika aku melihatmu berjalan dari sana...Aku akhirnya tahu apa yang ingin aku katakan kepadamu. Mari kita menikah.” ucap Jung Woo, Chuk Hee kaget dengan ajakan pacarnya.
“Itu adalah satu-satunya kata yang aku bisa pikirkan ketika aku melihatmu. Mari kita menikah. Aku ingin hidup denganmu.” kata Jung Woo
“So Jung Woo. Aku minta maaf.... Aku seorang pengacara perceraian. Selama tujuh tahun, aku hanya melihat pasangan yang berkelahi, kebencian, dan marah satu sama lain. Aku tidak punya imajinasi tentang pernikahan. Aku sudah berpikir tentang tidak akan menikah setiap hari dan tidak pernah dalam hidupku berpikir tentang keinginan untuk menikah.” kata Chuk Hee
Lalu ia meminta beberapa waktu, untuk menuliskan list daftar kerugian dari pernikahan. Jung Woo pun dan tak ada keuntungan yang dilihatnya jadi meminta Jung Woo untuk tetap saling mencintai. Jung Woo mengerti Chuk Hee tak membencinya tapi membenci pernikahan, jadi sekarang akan membuatnya list keuntungan penikahan yang belum dilihatnya. Menurutnya Pernikahan adalah berkat dan akan menunjukan pada Chuk Hee.
Dong Mi meminta sekertarisnya untuk mengumpulkan anak-anak yang mereka sponsori di rumah sakit untuk transplantasi sumsum tulang dan mengambil foto mereka, karena ingin memberikannya pada wartawan, setelah itu menonton TV dari ruangannya.
“Han Mi Ree sudah jatuh cinta lagi. Dia membuat pengumuman resmi melalui siaran pers bahwa dia berencana menikah dengan aktor, Jo Yoo Sang. Setelah suaminya, Presiden Ma Dong Gu dari DK Elektronik meninggal tiga tahun lalu...”
Dong Mi tak percaya Mi Ree berani menikah setelah membuat adiknya itu bunuh diri.
Yoo Mi, Jung Soo dan Jung Woo menonton juga berita tentang rencana pernikahan Mi Ree dengan Yoo Sang. Chuk Hee datang dengan membawakan kopi untuk semuanya dan ikut menonton berita rencana pernikahan Mi Ree.
“pernikahan mereka akan berlangsung di sebuah lokasi yang dirahasiakan Mereka mengatakan itu adalah kebijaksanaan pertimbangan Jo Yoo Sang dalam hal Han Mi Ree kesulitan tiga tahun lalu”
Chuk Hee tak percaya Mi Ree akan menikah dengan Yoo Sang. Yoo Mi merasa itu sebuah berita yang luar biasa.
“Han Mi Ree... menikahi Jo Yoo Sang segera setelah dia menceraikan Cha Yoo Ran” gumam Chuk Hee
Dong Mi pun menerima laporan yang dibawa seketarisnya, semua catatan dana yang masuk ke firma hukum BF. Lalu melihat ada nama Han Woo Ram yang menerima uang ₩ 10.000.000 setiap bulan dan bertanya-tanya siapa Han Woo Ram yang tertulis disana lalu meminta sekertarisnya mencari tahu lalu melihat berita kembali
“Pasangan ini juga mengumumkan bahwa mereka akan mengadopsi seorang anak bersama-samaAnak yang mereka akan adopsi adalah seorang anak 11 tahun yang baru-baru ini Han Mi Ree bertemu selama pekerjaan sukarela. Seperti yang diharapkan, Joo Yoo Sang sangat mendukungnya alasan Han Mi Ree mengadopsi”
Diruangan, Chuk Hee dkk juga masih menonton berita. Jung Woo mengingat saat mengantar Chuk Hee ke Yangpung bermain dengan seorang anak yang bernama Han Woo Ram.
Chuk Hee mengeluarkan ponselnya memutar kembali rekaman video yang dikirim Yoo Ran padanya. “Kemana kau akan membawa Woo Ram ku? Kemana kau akan membawanya?” lalu saat di dalam rumah melihat seorang anak dengan asisten rumah tangga.
Dengan mata menatap gambar Woo Ram dilayar TV, menduga anak yang dilihat didalam rumah itu adalah Woo Ram lalu berjalan keluar ruangan.
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar