PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 03 April 2015

Sinopsis Divorce Lawyer In Love Episode 5 Part 2

Seorang pengantar belanja memeriksa pesanan pelanggan di mulai dari Susu dengan mulut manyun. Si wanita yang melihatnya terlihat bergairah melihatnya si bibir pengantar belanjaan. Lalu si pria kembali memberitahu Minyak dengan mulut manyunnya dan juga yang terakhir adalah daging sapi.
Si wanita sudah tak bisa menahannya untuk mencium si pengantar barang belanjanya, Si pengantar kaget karena si wanita menyosor untuk menciumnya dan mencoba mendorong untuk menghindarinya.
“Mari kita bercerai!” teriak si wanita 

Saat makan siang, Yum Mi ingin makan jajangmyun, Kyung bosan dengan menyarankan  Seollungtang. Jong Soo pun menyarankan  set A sosis darah. Ketiganya pun memilih untuk memilih diluar saja.
Jung Woo yang berjalan keluar ruangan menerima pesan dari Soo Ah untuk mengajaknya makan siang bersama. Chuk Hee juga menerima pesan dari seseorang “Aku menghubungimu setelah mendapatkan kartu bisnismu di stasiun kereta api. Dapatkah 'ciuman' menjadi alasan untuk bercerai?”
Kyung menanyakan keduanya yang tidak pergi, Chuk Hee meminta duluan saja nanti ia akan menyusul. Jung Woo juga  dan langsung masuk ke dalam ruangan. Yum Mi merasa kalau Jung Woo sengaja tak keluar karena hanya ingin berdua saja. Chuk Hee kesal menyuruh Yum Mi keluar saja dan jangan banyak bicara yang aneh-aneh.
Chuk Hee memikirkan alasan ciuman untuk perceraian lalu membalas pesan tersebut “Tidak peduli apa alasannya, perusahaan kami mungkin tidak sesuai dengan perceraianmu, tapi Silahkan kunjungi kami”
Jung Woo tiba-tiba menyelipkan bantal berbentuk bibir dibelakang kursi Chuk Hee karena menurutnya cocok untuk mengganjal punggungnya yang sakit terakhir kali. Chuk Hee melihat bantal bentuk bibir dan mengingat ucapan Yum Mi kalau Jung Woo itu menyukainya.
Lalu cerita Kyung yang memberitahu Jung Woo itu sudah menghormatinya sejak tiga tahun yang lalu Jung Woo membantu menempelkan koyo pada bagian yang memar dan juga memintanya untuk menyimpan kartu nama dengan mengingat kenangan baik yang ia miliki dengan memegang tangannya. Chuk Hee tak percaya Jung Woo bisa menyukai dirinya dengan segala perhatian yang ia berikan. 

Ketika makan siang bersama, Soo Ah memberitahu ia pengacara dalam membela korban kecelakaan kereta bawah tanah dan menceritakna kalau kliennya juga selamat dengan makan permen. Jung Woo melotot kaget mendengar Soo Ah yang akan memegang kasus itu.
“Tapi jangan terlalu berprasangka baik dulu, Dia masih 13 tahun pada waktu itu, jadi dia mungkin tidak banyak ingat.” ucap Soo Ah
“Soo Ah, tolong menemukan orang itu. Jika kau dapat menemukan orang itu, aku akan membelikanmu apa pun... Ahhh... Tidak, tidak. Aku akan melakukan apa pun yang kau minta. Bukan itu..... aku akan melakukan apa pun yang kau perintahkan padaku, selain sesuatu yang ilegal.” kata Jung Woo memohon dengan memegang tangan Soo Ah
“Apa orang ini yang terpenting bagimu?” tanya Soo Ah dengan wajah sedih
“Aku sekarang bisa makan, menjadi pengacara, duduk di sini dan melihatmu, itu semua karena orang itu menyelamatkanku.” tegas Jung Woo
“Aku mengerti. Sebaliknya berjanjilah padaku. Jika aku menemukan orang itu mari kita melupakan semuanya. Apa orang itu masih hidup atau mati. Selama tujuh tahun, kau sudah cukup menyesal dan merasa bermasalah. Kau tidak bisa naik kereta bawah tanah, dan kau tidak bisa mengikuti ujian. Kau sudah cukup menderita dengan Kau memegang orang itu yang seperti ini, apa mungkin ada sesuatu yang mereka inginkan nanti.” ucap Soo Ah. Jung Woo hanya bisa terdiam menatap Jung Woo. 

Chuk Hee menemui Min Kyu dirumahnya dengan menceritakan kalau tentang temannya dan temannya lagi lalu temannya lagi yang mendapatkan pria yang baik karena membeli obat ketika temannya sakit, lalu memberikan hadiah kejutan dan dengan caranya memgengam tanganya.
“Dia pasti menyukaimu!” ucap Min Kyu cepat. Chuk Hee tersenyum tak percaya.
“aku tidak tahu tentang itu, tapi 100% jika sentuhan fisik yang terjadi. Tapi kau tidak merasakan sesuatu?” ucap Min Kyu
“Nah, bagiku... sejujurnya, Bagaimana harus aku mengkatakan itu. dia seperti tirai. Sebuah tirai yang begitu tebal bahwa tidak ada cahaya bisa melalui itu, terlihat seperti frustasi.” cerita Chuk Hee
“Tapi kau tidak harus suka dia sepenuhnya.” balas Min Kyu
“Yah, dia pasti terlihat layak untuk orang lain. Tapi ada kemungkinan seperti ini. Tirai dapat membuatmu tetap hangat. Mungkin itu sebabnya sikap keras kepala yang kadang-kadang tampaknya hangat.” ungkap Chuk Hee
Min Kyun terhenti sejenak melihat ayahnya yang menelp tapi ia membiarkan saja tanpa mengangkatnya. Lalu Min kyu menanyakan pilihan Chuk Hee ingin melihat si pria atau tidak. Chuk Hee mengakui  dirinya suatu penyesalan padanya. Jadi ia bisa  berkencan dengannya beberapa kali jika dia menangis dan bergantung padanya lalu matanya berkedip-kedip genit. 

Min Kyu kaget dengan pilihan Chuk Hee untuk makan malam di pinggir jalan. Chuk Hee membenarkan karena menurutnya duduk dibar tidak nyaman, lalu mengajak Min Kyu duduk. Jung Woo melihat kursi yang diduduki Chuk Hee ada bekas makan, ia langsung meminta Chuk Hee duduk disampingnya dengan menganti bangku yang kotor, Chuk Hee tersenyum melihat perhatian Jung Woo.
Chuk Hee minum banyak soju dan Jung Woo memintanya untuk Berhenti minum. Chuk Hee tersenyum lalu menuangkan kembali soju, Jung Woo mengambil botol soju tapi ia heran karena botolnya sudah kosong.
“Bagaimana denganmu? kenapa kau tidak berani?” ucap Chuk Hee yang membuat pandangan Yum Mi dan Joo Soo juga tertuju pada Jung Woo.
“Mulai sekarang, jika ada yang memiliki keluhan penting seperti ini tentang makan malam perusahaan, tidak ada perlu ragu dan mengatakan itu segera.” kata Min Kyu merasa tak nyaman makan di pinggir jalan
“Aku punya pendapat! Apa pendapatmu tentang pergi ke karaoke setelah ini?” saran Kyung
“Hey! Apa yang kau maksud dengan karaoke?” protes Chuk Hee. 

akan pulang, Min Kyu mengajak Chuk Hee masuk ke dalam mobil. Tapi Chuk Hee mengoda Jung Woo dengan menanyakan “bolehkan aku masuk?” Jung Woo langsung membuka pintu mobil dan mendorong Chuk Hee masuk ke dalam mobil. Ia heran dengan sikap Chuk Hee yang aneh dalam seharian ini.
Di dalam mobil Chu Hee mengeluh tentang  era kekurangan, Min Kyu binggung apakah yan dimaksud itu perampasan.
“Sebuah kurangnya keberanian! Kenapa pria sekarang ini kurang berani?” ungkap Chuk He
“Ya, sepertinya wanita memiliki lebih banyak keberanian.” ucap Min Kyu melihat Chuk Hee yang bersikap berlebihan.
Chuk Hee melihat papan petunjuk “Stasiun Bongcheon” lalu meminta sopir berhenti tepat di stasiun bawah tanah dan memutuskan akan turun ditempat itu karena  Dalam generasi ini, wanita memiliki lebih banyak keberanian.

Chuk Hee berjalan melihat alamat Jung Woo diSeoul, Gwanak-goo, Bongcheon-dong, rumah nomor 2015 lalu menekan bel rumah. Jung Woo keluar tapi ia bingung tak ada orang diluar, Chuk Hee bersembunyi dibalik pintu dengan gaya menopang kepalanya dan bersandar di dinding. Jung Woo makin kaget melihat Chuk Hee bisa sampai didepan rumahnya.
“Aku sedikit memikirkannya, Kau bukan pria yang memuaskanku. Bukan kau. tapi jika kau benar-benar ingin, Aku... sekali atau dua kali? Sekali atau dua kali. Aku pikir aku bisa bertemu denganmu.” ucap Chuk Hee terdengar ngawur
“Sejak awal, apa yang kau bicarakan?” kata Jung Woo binggung
“Jung woo. Apa ayamnya sudah datang? Aku bilang aku akan membayarnya.” teriak Soo Ah keluar rumah
Lalu binggung melihat Chuk Hee ada di depan rumah, Chuk Hee kaget karena Soo Ah dan Jung Woo sudah tinggal bersama lalu buru-buru pamit pergi dan menyuruh keduanya tidur dengan nyenyak. Soo Ah melihat Chuk Hee jalan dengan sempoyongan, Jung Woo mengajak Soo Ah lebih baik masuk ke dalam rumah saja. 

Min Kyu menelp Chuk Hee menanyakan keberadaanya, Chuk Hee memberitahu ia sudah ada di depan gedung. Min Kyu melihat dari jendela Chuk Hee sudah berbaring di atas rumput dan terlihat sangat frustasi.
“Chuk Hee, kenapa kau di sini seperti ini? Apa kau baik-baik saja?” tanya Min Kyu melihat Chuk Hee yang berbaring dirumput dan melihat ada luka di lutut Chuk Hee lalu berpikir itu pasti sakit
“Bagaimana bisa hal kecil ini sakit? Tidak sakit. Tidak sakit...” ucap Chuk Hee dengan tertawa seperti orang gila
“Apa ada masalah dengamu?” tanya Min Kyu
“So Jung Woo sudah punya pacar! Ini semua karena kau! Kau mengatakan dia suka padaku! Kau bilang itu 100%. Aku sangat malu!” teriak Chuk Hee. 

Min Kyu mengajak Chuk Hee masuk ke dalam rumah, Chuk Hee yang merasa malu mencoba memasukan kepalanya kedalam mesin cuci  supaya tidak akan ingat apapun tentang hari ini. Min Kyu menarik Chuk Hee keluar dari mesin cuci.
Chuk Hee membuka kulkas supaya bisa dibekukan dan mengeluarkannya  setelah dua puluh tahun Ketika So Jung Woo melupakan segalanya. Min Kyu kembali menarik kepala Chuk Hee untuk keluar
Tapi Chuk Hee mencari car lain dengan menatap air toilet dan Min Kyu hanya harus menyiramnya dengan tetesan air jadi ia bisa menghilang tanpa jejak. Min Kyu binggung merasa dirinya pelupa seperti ayahnya sekarang.
“Aku tidak bisa pergi bekerja besok bahkan jika aku mati. Aku benar-benar tidak bisa pergi! Aku tidak akan pergi! tidak akan pergi!” keluh Chuk Hee dengan kembali menatap air toilet.
“Mari kita pergi bekerja, Sambil memegang tanganku.” kata Min Kyu dengan mengulurkan tangannya. 

Min Kyu datang ke kantor dengan mengandeng tangan Chuk Hee lalu mengumumkan kalau Chuk Hee sekarang adalah pacaranya. Semua yang ada diruang langsung melonggo terkejut. Ia mengakui kalau sudah menyatakan cinta tapi Chuk Hee belum menjawabnya.
“Ini sejenis kencan seperti sebuah penyamaran. Jika kau selesai dengan malumu, kami bisa mengakhiri hubungan kita”gumam Min Kyu
“Kemarin, dia begitu mabuk dia pasti masuk ke rumah salah. lalu Dia terlambat dari waktu yang kita janjikan.” jelas Min Kyu
“ini adalah cara damai untukmu agar dapat memulihkan harga dirimu dan bertahan di perusahaan”
Jung Soo mengucapkan selamat, lalu Min Kyu menjelaskan dirinya tetap hanya 3 menit dikantor dan Chuk Hee bisa membedakan masalah pekerjaan dan pribadi setelah itu ia pergi dari kantor.
Yum Mi binggung dengan keputusan Chuk Hee berpacaran dengan Min Kyu. Chuk Hee melotot menyuruh Yum Mi diam kalau tidak akan mengosok bibirnya dengan scrub. Lalu matanya melihat bantal bibir yang sama ada dibangku Yum Mi, Kyung dan juga Joo Soo. Ia menyesal karena dirinya baru menyadari dengan melihat semua bantal yang diberikan Jung Woo pada semua karyawan. 

Chuk Hee melihat Soo Ah datang ke kantor lalu memberitahu Jung Woo sudah pulang. Soo Ah sudah tahu makanya ia datang untuk menemuinya. Chuk Hee pura-pura tak sadar dirinya itu datang ke rumah Jung Woo semalam dengan ada yang salah dengan dirinya.
“Apa kau menyukai Jung Woo?  Itu perasaanku. Aku pandai menebak hal semacam ini.” kata Soo Ah sinis
“Aku punya pacar.” kata Chuk Hee
“Pacar? Siapa?” tanya Soo Ah.
Min Kyu dengan mendorong bunga mawar yang sangat banyak mengakui pacar Chuk Hee adalah dirinya. Soo Ah dan Chuk Hee melonggo melihat Min Kyu yang mendorong sendirian bunga mawa dalam vas. Min Kyu mengeluh kalau  seribu mawar lebih berat dari sekarung beras.
Soo Ah melihat tertulis “ untukmalaikatku, Go Chuk Hee” Min Kyu melihat keduanya lebih tegang daripada di pengadilan tiga tahun lalu. Min Kyu memeluk Chuk Hee dari belakang sambil meminta maaf datang terlambat karena harus memberi bunga lebih dulu. Soo Ah tersenyum mengejek melihat kemesaraan keduanya.
Chuk Hee menyandarkan kepalanya dengan senyuam memeluk Min Kyu,  Soo Ah protes pada Min Kyu tak memberitahunya kalau ingin bertemu seseorang. Min Kyu menyindir kalau ia membeirtah makan sama saja dengan menceritakan pada ayahnya jadi ia meminta Soo Ah untuk mengeditnya kali ini. 

Di dalam mobil.
Chuk Hee merasa semua organ tubuhnya itu bisa jatuh tapi saat itu adalah waktu yang baik. Min Kyu menyakinkan kalau pacar Jung Woo itu adalah Soo Ah. Chuk Hee denganw ajah sinis berpikir keduanya itu hidup bersama karena Soo Ah keluar dari rumah Jung Woo 

Soo Ah sedang berlari di gym, Min Kyu menghampiri So Ah dengan menyindirnya masih membakar lemak di jumat malam padahal Soo Ah bukan anak muda lagi. Soo Ah tersenyum, menurutanya dirinya itu spesialis mencari orang dan tak yakin dengan Min Kyu yang menemuinya lalu berjalan pergi.
“Biarkan aku menanyakan satu hal. Apa kau sedang berkencan So Jung Woo? Jika tidak, Dengan kepribadianmu yang keren, aku tidak berpikir kau akan pergi dan menemukan Go Chuk Hee.” ucap Min Kyu
“Kita hidup bersama.” kata Soo Ah yang membuat Min Kyu terkejut.
“Ibu Jung Woo dan ibuku berteman. Kami sudah saling kenal sejak kami berusia 7 tahun. Ketika ayahku pergi untuk menjadi seorang profesor di New York, aku mulai hidup dengan Jung Woo.” cerita Soo Ah
Min Kyu menanyakan apakah ada yang terjadi pada mereka berdua. Soo Ah mengatakan kalau hubungan mereka itu layaknya sebuah keluarga. 

Chuk Hee menerima telp dari Min Kyu dengan wajah tegang memberitahu dirinya sedang ada di kantor menunggu seseorang dengan mata melirik ke arah ruangan Jung Woo. Saat Jung Woo melihatnya Chuk Hee pura-pura menunduk dengan mengeluh orang yang ia tunggu tidak datang juga.
Min Kyu ingin memberitahu tentang Jo Soo Ah dan So Jung Woo, tapi Chuk Hee langsung menutup telpnya karena orang yang ia tunggu sudah datang. 

Jung Woo menerima kliennya yang terus menangis, Chuk Hee melihat dari luar si klien yang terus menangis. Si wanita menceritakan dirinya yang mencintai suaminya, Jung Woo bertanya alasan Si wanita ingin bercerai.
“Ciuman  Sejak kita menikah 3 tahun yang lalu sampai sekarang, bahkan tidak sekali... ah tidak... sejak kami bersama selama 7 tahun, kami belum pernah berciuman.” cerita si wanita dengan tangisan
“Apa ada masalah lain... Kau tahu maksudku, ketika kau sedang ada di tempat tidur?”tanya Jung Woo sedikit terbata-bata.
“Kami melakukannya. Tanpa berciuman.” jelas Si wanita
Jung Woo melonggo, si wanita menceritakan apabila ia dilahirkan kembali dan bukan karena ciuman maka ia ingin sekali hidup selamanya dengan suaminya. Jung Woo menanyakan apakah hanya dengan ciumn saja. Si wanita dengan geram karena dirinya butuh ciuman sampai harus  menyerang pengirim barang. Jung Woo merasa tak bisa mengajukan perceraian hanya dengan alasan ciuman saja
“Dalam pesan teksmu, kau mengatakan bahwa kau dapat membantuku bercerai!” teriak si wanita
“Aku?” kata Jung Woo lalu melirik kalau mengetahui itu pasti Chuk Hee dan Chuk Hee pun memalingkan wajahnya. 

Didalam ruangan, Jung Woo memarahi Chuk Hee yang mengirimkan pesan balasan pada kliennya, karena dengan begitu seorang datang meminta cerai hanya karena ciuman. Chuk Hee merasa wanita itu putu ada datang jauh-jauh ke kantor mereka bahkan menangis ketika meninggalkan ruangan.
“Dia mengatakan dia mencintai suaminya. Bahkan walaupun belum berciuman bukan berarti, dia tidak mencintainya tapi hanya karena dia belum menciumnya maka dia ingin menceraikannya.” teriak Jung Woo merasa tak masuk akal
“Untuk wanita itu, ciuman berarti cinta.” tegas Chuk Hee
“Ada banyak cara lain untuk mengungkapkan cinta.” balas  Jung Woo dengan menahan amarahnya.
“Jika seorang suami mencintai istrinya, kenapa dia tidak menciumnya? ini semua karena dia tidak mencintainya jadi dia tidak menciumnya.” ucap Chuk Hee.
“Apa kau benar-benar harus berciuman untuk jatuh cinta? Apa berciuman bukti cinta atau sesuatu?” balas Jung Woo
Chuk Hee merasa Jung Woo itu berciuman dengan cinta itu tak ada hubunganya dan bisa berciuman itu dengan siapa pun walaupun tak mencintainya. Jung Woo berteriak kalau bukan itu yang ia masuk. Chuk Hee menantang Jung Woo untuk membuktikannya.
Jung Woo hanya bisa menghela nafas, Chuk Hee pun merasa Jung Woo tak bisa melakukannya dengan begitu sudah pasti kalau ciuman itu arti dari cinta. Jung Woo langsung mencium Chuk Hee untuk membuktikannya. Min Kyu yang baru masuk kaget melihat keduanya sedang berciuman didalam ruangan.
Bersambung ke episode 6  

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar