Chuk Hee mengajukan sebuah perjanjian dalam hal makanan, sang suami terlihat agak keberatan. Jung Soo pikir suami Nyonya Jang ingin mati kelaparan dan makan sendirian karena istirnya akan pergi dari rumah untuk meminta cerai.
“Pak Ban Man Jo, itu akan menjadi yang terbaik untuk Anda memiliki lima lauk makan daripada makan sendiri” jelas Jung Woo dengan perjanjian yang dibuat. Tuan Ban terlihat kebinggungan, Jung Soo tiba-tiba mendekatkan wajahnya dan sangat dekat.
“Pak Ban Man Jo. Jawablah 'ya' atau 'tidak.' Apa Anda setuju untuk makan hanya dua kali sehari di rumah?” kata Jung Soo dengan tatapan menuju pada tuan Ban, terlihat tuan Ban menunduk dan menjawab “ya”
“Tidak lebih dari lima lauk akan dihidangkan. Apa itu baik-baik saja?” tanya Jung Soo, tanpa membantah Tuan Ban setuju
“Apa Anda setuju untuk makan makanan sisa pada waktu makan berikutnya?”ucap Jung Soo, kembali tuan Ban setuju
Tuan Ban memberikan tanda tangan tanpa ada keberatan, Jung Woo menjelaskan dengan adanya surat perjanjian maka sudah bisa menjadi bukti yang kuat jika Nyonya Jang meminta Tuan Ban untuk bercerai. Nyonya Jang bahagia lalu mengoda suamianya untuk mencintainya lebih dari semangkuk sup yang sudah dibuatnya.
Ayah Chuk Hee panik saat datang ke kantor polisi ditemani oleh Min Kyu, tanganya langsung memukul Min Hee yang kembali berulah setelah menjual tokonya. Min Kyu memberikan kartu namanya menanyakan apa yang terjadi sebenarnya.
“Pelayan ini mengayunkan tongkat baseball pada mobil seorang pria. Ada beberapa kerusakan juga.” jelas polisi
“Wanita ini sudah benar-benar kehilangan pikirannya!” teriak si pria berjas
“Apa? Siapakah yang mengejekku lebih dulu dengan sebutan seorang wanita piatu” balas Min Hee tak mau kalah.
“Apa aku seharusnya hati-hati dengan apa yang aku katakan, ketika aku minum ₩ 10.000.000 botol minuman keras? Apa kau tahu apa jenis mobil yang aku miliki? Itu Lamborghini. Sebuah Lamborghini! Biaya pemeliharaan saja adalah biaya mobil domestik!” tegas si pria sombong.
Sang ayah melonggo menyuruh Min Hee meminta maaf. Min Hee merasa tak harus meminta maaf pada pria yang kasar. Si Pria berjas ingin Min Hee menganti seluruh biaya perbaikan. Min Kyu merasa tak perlu, karena lebih baik membeli yang baru lalu memberikan kartu kreditnya.
Ketika sampai di apartement, Min Kyu meminta supaya Tuan Go tak memberitahu Chuk Hee kalau dirinya membayar uang pada si pemilik mobil. Tapi saat itu juga Chuk Hee datang bahagia melihat adiknya yang datang, lalu bertanya kenapa Min Kyu ada disana juga. Min Kyu beralasan kalau hanya bertemu di lift.
Min Hee makan dengan lahap, Ayahnya mengomel karena Min Hee kembali berbuat ulah setelah menjual tokoknya. Chuk Hee kaget mengetahui alasan ayahnya datang ke seoul karena tokonya sudah dijual.
“Mi Hee, kenapa kau melakukan itu? Ayah benar-benar menghargai toko itu. Apa yang kau sudah lakukan sepanjang selama ini?” tanya Chuk Hee khawatir
“Dia kehabisan uang, jadi dia bekerja di beberapa bar sebagai pelayan.” jelas Tuan Go
“Keluar pekerjaan itu dan datang tinggal bersama kami, oke?” saran Chuk Hee, Min Hee hanya diam, Tuan Go berteriak menyuruh Min Hee menjawab pertanyaan kakaknya. Min Hee marah karena dirinya itu sedang makan. Chuk Hee meminta ayahnya untuk sabar.
“Seseorang pernah berkata bahwa keluarga adalah orang-orang yang berbagi makanan bersama-sama ketika tinggal di bawah atap yang sama. Itu sudah lama sejak keluarga kita bersama-sama jadi mari kita membuat barbekyu besok. Perut babi terdengar bagus, kan?” usul Chuk Hee.
Chuk Hee menemui ibu Jung Woo yang sudah menungguya di cafe. Ibu Jung Woo merasa dirinya seperti istri dari seorang Chaebol yang melakukan itu. Chuk Hee pikir Ibu Jung Woo bebas mengatakan yang dinginkan.
Aku... datang ke sini untuk memaafkanmu. Tiga tahun yang lalu, ketika kau melemparkansemangkuk sup ke wajah Jung Woo, Aku menyesal sejak itu aku tidak bisa membayarmu kembali dengan cara yang sama. Aku melemparkan semangkuk sup padamu beberapa hari yang lalu jadi mari kita menyebutnya impas.” ucap Ibu Jung Woo, Chuk Hee tersenyum sambil mengucapkn terima kasih.
“Namun...Aku mungkin memaafkanmu,tapi aku tidak bisa menerimamu.” kata Ibu Jung Woo yang membuat Chuk Hee sedih.
Chuk Hee mengaku dirinya itu sangat menyukai menyukai Jung Woo. Akhirnya Ibu Jung Woo menceritakan tentang Soo Ah yang membayar uang sekolah hukum tiga tahun yang lalu setelah dipecat. Chuk Hee kaget mendengarnya.
“Orang yang mengubah Jung Woo menjadi pengacara adalah Soo Ah. Aku sudah memikirkannya sepanjang hidupku Soo Ah adalah belahan jiwa Jung Woo Bahkan ia menjual rumahnya untuk membayar uang kuliah Jung Woo. Demi Soo Ah, Aku tidak bisa membuka hatiku untukmu.Ayah Jung Woo... meninggalkan kami ketika dia berada di kelas lima, jadi kami hanya berdua saja tinggal bersama. Tapi sejak dia bertemu denganmu, dia berbicara tentang pindah.” cerita Ibu Jung Woo
Ia meminta Chuk Hee untuk tak datang diantara dirinya dan Jung Woo, menurutnya Chuk Hee sudah mengambil hati anakny dan jug seorang teman selama 26 tahun tapi ia ingin Chuk Hee tak mengambil Jung Woo dari ibunya. Lalu meminta Chuk Hee memikirannya lalu pergi.
Chuk Hee berjalan pulang dengan Jung Woo, wajahnya masih memikirkan ucapan ibu Jung Woo. Sementara Jung Woo yang tak tahu menahu merasa bahagia karena bisa makan bersama, lalu menyarankan masakan italia seperti pizza dan spaghetti. Chuk Hee terdiam dan terlihat murung.
“Apa pacarku tidak merasa begitu baik hari ini?” tanya Jung Woo.
“Tidak, aku hanya sedikit lelah.” ucap Chuk Hee berbohong
Jung Woo melihat ibunya kembali menelp tapi dibiarkan begitu saja. Chuk Hee heran melihat Jung Woo tak mengangkat telp dari ibunya. Jung Woo merasa ibunya hanya ingin bertanya apakah kau akan makan malam diluar. Chuk Hee merasa bersalah seharusnya Jung Woo itu mengangkat telp dari ibunya karena mungkin saja mendesak.
“Omoo, jangan khawatir tentang hal itu! Jika itu mendesak, dia akan mengirim sms atau meninggalkan pesan suara.” jelas Jung Woo yang sudah mengerti dengan sifat ibunya.
“Maaf....Kalau dipikir-pikir itu, aku setuju untuk makan dengan keluargaku hari ini. Kau memiliki waktu luang hari ini, jadi pulang dan makan dengan ibumu, oke?”kata Chuk Hee lalu pamit dan cepat menyebrang jalan.Ia terhenti sejenak melihat Jung Woo yang pulang sendirian dan tak enak hati karena berbohong.
Chuk Hee melamun saat daging babi panggangnya sudah mulai matang, Min Hee menyindirkan kalau kakaknya yang mengajak makan bersama malah melamun. Chuk Hee berusaha tersenyum karena mereka bisa makan sebagai keluarga. Min Hee merasa ingin muntah mendengar kakaknya mengatakan mereka itu sebuah keluarga.
“Wanita ini sudah mengambil ibu kita dariku. Kalau saja kau tidak menggunakan uang operasi ibu untuk membayar uang kuliahmu. Dia tidak akan mati seperti itu! Aku tahu dengan mengatakan ini tidak akan membawa ibuku kembali!” jerit Min Hee histeris
“Jangan katakan kata-kata menjijikkan seperti 'kakak' atau 'keluarga' di depanku. Kau bahkan bukan keluarga bagiku. Sampai hari aku mati kau adalah orang yang mengambil ibu dariku.” tegas Min Hee penuh dendam lalu masuk ke dalam kamar.
“Mi Hee sangat membenciku. Mungkin ibu membenciku juga.” ucap Chuk Hee dengan menahan air matanya.
“Jangan katakan itu. Ibumu meninggal dengan senyuman. Dia memberikan banyak kesempatan untuk mempelajari apa yang dia inginkan.Kenapa dia membencimu? Apa yang begitu menyedihkan tentang itu? Huh?” pikir ayah Chuk Hee tak setuju.
“Kalau dipikir-pikir itu, ibu tidak meneteskan air mata, ketika dia memberiku uang operasi.” ucap Chuk Hee dengan wajah bahagia karena tahu ibunya tak mungkin membencinya.
“Hanya ada satu alasan ketika orangtua menangis di depan anak-anak mereka. Ketika bayi mereka diambil oleh orang lain. Selain itu, tidak perlu meneteskan air mata atau marah. Chuk Hee, lepaskan semua beban sekarang. Sudah saatnya bagimu untuk membiarkannya pergi.” pinta ayahnya.
Ibu Jung Woo tak sengaja melihat Chuk Hee yang masih bersama anaknya saat datang bersam dengan temannya direstoran. Chuk Hee dan Jung Woo kaget tiba-tiba Ibu Jung Woo mendatangi meja merea.
“Aku pikir kau adalah seorang wanita yang cerdas. Apa kau tidak mengerti perkataanku? Ketika aku menemuimu dan berkata Aku tidak pernah ingin melihatmu lagi maka kau harus sudah segera memahaminya.” ucap Ibu Jung Woo sinis
“Kau pergi menemuinya? dan Kenapa kau menemuinya tanpa memberitahuku lebih dulu?” ucap Jung Woo dengan nada tinggi. Chuk Hee hanya bisa tertunduk dengan meminta maaf. Ibu Jung Woo memarahi anaknya yang berbicara dengannya dengan suara tinggi.
“Aku bilang tidak peduli apa yang kau lakukan, Aku tidak akan mengubah pikiranku. Kau tidak bisa memaksa hati seseorang! Itu tidak akan berhasil!” tegas Jung Woo
“Baiklah. Jika kau ingin menemui dia, lakukanlah. Aku tahu kau akan terus menemui dia bahkan jika aku tidak melakukannya. Jika kau ingin menemuinya, silakan. Jika kau ingin berkencan dengannya, maka berkencanlah! Sebagai gantinya, jangan berpikir untuk menemuiku. Kau bilang kau tidak bisa memaksakan hati. Maka kau tidak harus memaksa perasaanmu padaku, juga!” tegas Ibu Jung Woo
Chuk Hee makin tak enak hati, Jung Woo berharap ibunya bisa bertindak dewasa dengan hal ini. Ibunya merasa Jung Woo lebih mudah tak menemuinya jadi menyuruhnya pergi saja. Jung Woo pikir mereka bisa membahasnya dirumah, dengan meminta maaf menarik tangan Chuk Hee keluar dari restoran. Chuk Hee ingin melepaskan tapi Jung Woo terus menariknya, ia melihat ibu Jung Woo yang menangis tersedu-sedu.
Keduanya duduk ditaman.
Chuk Hee merasa dirinya sudah hidup dengan bekas luka seumur hidup karena dianggap sudah mengambil ibunya oleh Min Hee, maka dari itu tak ingin membuat luka juga pada orang lain. Jung Woo binggung dengan ucapan pacarnya itu.
“Hari... rasanya seperti... Aku mengambilmu jauh dari ibumu.”kata Chuk Hee merasa bersalah.
“Jangan konyol. Aku akan membujuk ibuku entah bagaimana. Percayalah dan tunggulah sedikit lebih lama.” ucap Jung Woo yakin
“Ini bukan karena aku tidak mempercayaimu. Tapi karena aku takut aku tidak akan mampu mengatasinya. Aku pikir akan lebih baik....jika kita...” kata Chuk Hee
Jung Woo langsung melarangnya tak ingin Chuk Hee mengatakan yang tidak dinginkan karena dirinya akan menolaknya. Menurutnya dirinya akan mendengarkan semua ucapan Chuk Hee tapi tak ingin mendengarkan kata-kata itu.
“Ini butuh perjuangan dan sulit akhirnya aku memilikimu disisiku! Tidak, jangan katakan itu.” kata Jung Woo
“Kau tidak dapat merusak kehidupan satu orang jadi kau bisa menyelamatkan orang lain. Itu adalah apa yang kau selalu katakan. Ini tidak benar untuk menyakiti seseorang hanya supaya kita bisa bahagia.” jelas Chuk Hee
“Aku katakan jangan melakukannya!” teriak Jung Woo tak terima
“Aku minta maaf. Mari kita mengakhirinya.” kata Chuk Hee, Jung Woo tetap tak terima karena menurutnya dalam hubungan mereka tak ada kata berakhir lalu pamit pergi.
Chuk Hee datang menemui Min Kyu, melihat Chuk Hee yang datang Min Kyu kaget sampai tak mengenalnya karena baru bangun tidur tak melihat dengan jelas wanita yang membuatnya merasakan cinta datang kembali kerumahnya. Chuk Hee menyakinkan kalau ia memang yang datang ke rumah Min Kyu
“Go Chuk Hee, apa yang membawamu ke sini pagi ini? Kenapa?” tanya Min Kyu
“Dapatkah aku pergi berlibur?” ucap Chuk Hee
“Apa kata 'liburan' baru saja keluar dari mulut Go Chuk Hee? Kau membenci liburan lebih daripada bekerja semalam. Apa kau makan ramen tadi malam? Ada apa dengan wajahmu? Apa yang terjadi antara kau dan Pengacara So?” tanya Min Kyu bertubi-tubi
“Tidak, tidak ada yang terjadi! Aku hanya tidak merasa begitu baik. dan ingin pergi ke suatu tempat yang bagus untuk beberapa hari dan mendapatkan udara segar.” jelas Chuk Hee berbohong
Min Kyu langsung mengizinkanya, lalu menyarankan mengunakan kondominium milik perusahan dan meminta supaya Jung Soo membuatkan reservasi. Chuk Hee mengucapkan terimakasih lalu pergi dengan wajah murung.
Min Kyu satu lift dengan Jung Woo, tapi binggung karena karyawannya itu tak tahu kalau Chuk Hee sedang mengambil cuti berlibur. Saat masuk kedalam kantor, Jung Soo menyambutnya dengan bunyi terompet.
“Ibu Yoon, apa kau memesan sebuah kondominium untuk Manajer Go?” tanya Min Kyu pada Jung Soo
“Ya. Aku melakukannya dengan membuat 'Healing' kondominium untuknya.” jelas Jung Soo
Ketika masuk ke dalam ruangannya terlihat mejanya masih tetap tak berubah. Ha Jung kembali menelpnya dengan ketus Min Kyu menyuruh calon tunangan berbicara dengan singkat. Ha Jung juga merasa tak perlu berbicara yang lama dengan mengingatkan hari ini harus menandatangani aula pernikahan dan menyuruhnya datang dalam waktu 30 menit.
Min Kyu datang ke tempat Ha Jung untuk memberikan tandatangan, tapi yang dilihat Ha Jung masih menelp roberto kalau masih merindukannya dan ingin pergi ke Italia dan bermain dengannya. Akhirnya Min Kyu memilih untuk pergi karena lebih baik tak menikah dari pada Ha Jung melakukan perselingkuhan didepanya. Ha Jung yang melihat Min Kyu berteriak memanggilnya, Min Kyu tetap berjalan meninggalkanya.
Jung Woo baru sadar Chuk Hee tak ada ditempat, Yoo Mi memberitahu Chuk Hee sedang pergi berlibur, Kyung tertawa mendengarnya. Jung Soo memberitahu Min Kyu memperbolehkan karyawan untuk mengunakan hari liburnya. Yoo Mi tersenyum bahagia mendengarnya.
“Tolong beritahu Direktur lebih dulu waktunya jika kau memutuskan untuk menggunakannya. Aku juga dapat memesan kondominium perusahaan untukmu juga.” jelas Jung Soo
Jung Woo terlihat binggung karena Chuk Hee pergi setelah mengatakan putus padanya. Chuk Hee melamun duduk disofa membiarkan pintu terbuka supaya angin masuk ke dalam. Jung Woo menelpya, tapi memilih untuk merejectnya.
Seorang pelayan memberitahu kalau sudah ada 200 orang yang makan gratis, Min Kyu memberikan kartu kreditnya lalu meminta apabila tamu dikamar 715 untuk memberikan tempat duduk tepat dibelakangnya.
Chuk Hee yang baru keluar dari kamar melihat ada acara makan gratis Ossobuco lalu diarahkan ke tempat duduk yang disiapkan. Min Kyu melirik mengetahui Chuk Hee sudah datang dengan sengaja menjatuhkan garpu dan berpura-pura terkejut melihat Chuk Hee. Dan Chuk He memang benar-benar terkejut melihat Min Kyu.
Keduanya akhirnya duduk bersama karena tak enak apabila makan dengan saling memungung. Chuk Hee masih binggung ada restoran yang dengan sengaja membuat acara makan Ossobuco padahal harganya cukup mahal. Min Kyu menilai acara itu cukup unik seperti dirinya.
Ponsel Chuk Hee berdering, Jung Woo kembali menelp dengan sengaja Chuk Hee merejectnya, wajah Min Kyu sedikit tersenyum melihatnya. Kali ini ponsel Min Kyu terlihat nama Jung Woo dan bertanya-tanya kenapa Jung Woo menelpnya. Chuk Hee gugup mendengar nama Jung Woo.
“Jika tidak ada sesuatu yang terjadi di kantor, apa tidak apa-apa jika mengambil waktu istirahat?” tanya Jung Woo
“Tentu, lakukan apapun yang kau inginkan.” kata Min Kyu
Ponsel Chuk Hee kembali berdering kali ini ayahnya yang menelp, Jung Woo bisa tahu nada dering ponsel Chuk Hee. Min Kyu dengan sengaja mendekatkan ponselnya agak terdengar lebih jelas dirinya sedang bersama Chuk Hee. Sementara Chuk Hee kaget karena Jung Woo bisa tahu keberadaannya dan mungkin salah sangka. Min Kyu tersenyum bahagia bisa membuat Jung Woo dilanda kepanikan.
bersambung ke episode 13
Komentar
Min Kyu itu pingin ngambil Chuk Hee tapi lucu caranya, chaebol parah kaya 10 turunan (bukan 7 turunan) tapi ga sombong gitu,buktinya dia ngebantu Soo Ah waktu lagi patah hati, yang lebih gokil dengan santainya, nyuruh orang ganti mobil lamborgini kaya beli kacang aja gitu.
Kasihan liat Chuk Hee yang akhirnya memutuskan demi Ibu Jung Woo supaya bisa dekat dengan anaknya, karena dia ga mau ngulangin kesalahan yang sama waktu pas ngambil uang operasi ibunya. Jung Woo juga kaya udah jatuh cinta banget sama Chuk Hee sampe ga mau ada kata putus dalam hubungannya. Soo Sweeettt...
Lebih baik Soo Ah sama Min Kyu aja dah, Si Jung Woo tetap sama Chuk Hee, lagipula Soo Ah kan masih nyembunyian rahasia kalau Chuk Hee yang nyelametin Jung Woo di kereta bawah tanah ^_^
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar