Di sebuah pemakaman, Jung Woo masuk ke sebuah tempat tertulis di nisan [25 June 2008-Semoga korban beristirahat dalam damai.] dengan banyak sekali foto yang ada di didinding dan juga lilin yang sengaja dinyalakan.
Dengan helaan nafasnya, ia berjalan ke depan sebuah tulisan [Tidak Teridentifikasi] lalu berdoa di depannya
Flash Back
[7 tahun yang lalu]
Pemberitahuan Kereta Kangbuk sekarang tiba, Soo Ah sudah ada di kelas dan siap untuk ujian menelp Jung Woo yang baru masuk ke dalam kereta.
“Kursimu tepat di sebelahku. Kita mendapat tempat yang bagus. Aku punya perasaan, kita akan melewatkan waktu ini.”kata Soo Ah bangga
“Aku di kereta, sampai bertemu nanti” balas Jung Woo
Jung Woo mulai membaca buku pidana untuk ujiannya, tiba-tiba lampu kereta berkedip dan langsung mengerem mendadak membuat semua penumpang yang berdiri terjatuh dan lampu kereta padam sejenak.
Semua penumpang berlari ke gerbong belakang karena ada api dibagian gerbong depan, Jung Woo dengan kepala yang berdarah karena terbentuk dan kaki yang sakit berusaha menyelamatkan diri tapi akhirnya ia terjatuh bersandar dipintu kereta.
Lalu ia tersandar samar-samar asap sudah menyelimuti gerbong, sebuah tangan memberikan perment mint ke dalam mulutnya, tanganya menyentuh bungkus permen mint yang ada disebelahnya. lalu terlihat sepatu wanita yang membuka paksa pintu kereta.
Jung Woo berusaha merangkak keluar dengan sekuat tenaga lalu terjadi ledakan di dalam gerbong, ia tak melihat si wanita itu keluar dari gerbong. Tanganya hanya mengenggam bungkus permen mint yang membuat dirinya bisa bernafas.
Jung Woo tersadar dari kenangannya dan bernafas lega karena hanya sebuah kenangan saja. Matanya melihat ada bungkus permen yang sama terselip dibawah pot. Lalu ia berlari mencari siapa yang datang dan membawa permen itu. Ia melihat seorang wanita dengan pakaian putih biru keluar dan menaiki mobil.
Saat sampai di kantor, ia terkejut melihat Chuk Hee yang mengunakan pakaian yang sama saat ada di pemakaman. Ia menduga kalau Chuk Hee yang datang kesana, dan saat itu juga Yum Mi dan Jung Soo mengunakan setelan yang sama dengan Chuk Hee.
“Ini adalah seragam umum untuk wanita bekerja.” jelas Chuk Hee. Jung Woo hanya bisa terdiam sambil memikirkan siapa sebenarnya yang datang ke pemakaman dan menyelipkan permen mint yang sama.
Soo Ah sedang berjalan melihat disebuah ruangan penuh dengan wartawan bersama In Jae. Seorang pegawai memberitahu Soo Ah Mereka sedang mambahas tentang kereta kecelakaan Seoul dari tujuh tahun yang lalu. Dan salah satu korban adalah seorang pemain biola terbakar tangan jadi ingin mengugat pemerintahan kota dengan kejadian yang menimpanya.
“Pada saat kejadian, Kau mengatakan Kau selamat setelah makan permen mint. Dapatkah Kau menjelaskan secara rinci bagaimana situasinya?” tanya wartawan.
“Aku kehilangan ibuku, lalu Aku pingsan saat itu. Tapi, seorang wanita meletakkan permen di mulutku. Anehnya, Aku bisa bernapas setelah mengisap permen itu.” cerita si korban
Soo Ah berbisik menanyakan siapa yang akan menangani kasus ini, temannya berkata belum tahu karena Direktur Bong belum memutuskannya. Semua wartawan selesai mendapatkan semua informasi dan langsung keluar ruangan bersama korban.
Soo Ah mendatang In Jae untuk meminta izin supaya kasus kecelakaan ini, ia yang menanganinya. In Jae tak berpikir kalau asfiksia adalah bidang keahliannya. Soo Ah memberitahu tentang toko kalguksoo baik dalam membuat sujaebi. In Jae tertawa dengan perumpaman Soo Ah
“Aku yakin bahwa bisa melakukannya dengan baik. Tolong berikan kasus ini kepadaku.” pinta Soo Ah
Disaat semua orang sudah pulang, Jung Woo dan Chuk Hee masih ada dikantor membahas kasus Nyonya Lee tentang hak asuh anak. Jung Woo pusing dengan pilihan Soo Ji yang berubah-ubah ingin dengan ibunya lalu berubah ingin tinggal bersama ayahnya. Chuk Hee pikir mereka tak perlu mengunakan itu karena pikiran anak-anak terlalu labil.
“Mari kita lihat apa ada cara mendapatkan hak asuh anak bahkan jika Kau dihukum penjara.”kata Jung Woo sambil membalikan berkas
“Pastikan ada cara untuk mencegah penjara tersebut dan Itu lebih penting.” ucap Chuk Hee sambil mengelus-ngelus boneka chucky
Jung Woo yang risih menyuruh Chuk Hee menyingkirkannya. Chuk Hee malah merasa boneka itu membawa keberuntunganya untuk dirinya. Lalu menyodorkan boneka Chucky pada Jung Woo karena menurutnya itu sangat mengemaskan. Jung Woo terpaksa setuju kalau boneka itu mengemaskan sampai membuat dirinya merinding.
Tiba-tiba Chuk Hee melihat kertas yang di duduki Jung Woo lalu menjatuhkan boneka Chuckynya. Jung Woo panik melihat Chuk Hee yang tiba-tiba mendekatinya seperti seseorang yang ingin melakukan sesuatu. Chuk Hee memeringkan wajahnya dengan tersenyum lalu memegang pantat Jung Woo sampai Jung Woo berteriak ketakutan.
Chuk Hee berhasil menemukannya dengan memperlihatkan kertasnya. Jung Woo melihat pekerjaan dari ayah Soo Ji adalah Guru Shin di SD Gangnam, dengan geram kalau itu adalah pelangaran dari seorang PNS pada artikel 63. Chuk Hee setuju dengan hal itu.
“Seorang PNS harus bersikap menurut situasinya atau mencelakai atau mengabaikan tugas untuk keluarganya. Jika bukti yang solid, kita mungkin memiliki kesempatan berjuang.” kata Jung Woo sangat bersemangat
“Dia mengatakan mereka akan melakukan perjalanan ini hari Rabu, sehingga dia bisa melamarnya. Mari kita menyewa seseorang untuk mengikuti mereka.” ujar Chuk Hee
Jung Woo menolak karena hasilnya nanti tak akan bisa digunakan sebagai bukti dengan penyangkalan. Chuk Hee punya satu cara lagi yaitu Soo Ji, Jung Woo merasa Chuk Hee sudah gila dengan mengunakan anak lima SD membantu mereka. Chuk Hee mengingatkan janji Jung Woo pada Soo Ji dan mereka harus membuat Nyonya Lee menang di persidangan.
Mi Ree sedang melihat foto seorang anak dengan kepala di perban. Dong Mi yang melihat mengejek kalau nanti pasti ada orang yang berpikir kalau anak Mi Ree yang sakit lalu merasa kalau seorang sarjana dan dokter mendukung kasus seperti ini tapi menurutnya selebriti seperti Mi Ree tak pantas menjadi dutanya.
“Aku mendengar rumor bahwa DK Electronics mulai yayasan dan Aku tahu kalau Kau tertarik pada jenis acara seperti itu.” kata Mi Ree
“Seorang duta untuk sumbangan sumsum tulang? Seingatku, Kau sangat tidak murah hati terhadap orang asing. Mencuri, atau bagaimanapun itu adalah cerita yang berbeda.”Sindir Dong Mi
“Kau bukan jenis orang yang suka memberi, dan kau ingin Melihat bagaimana Kau mengungkapkan perasaanmu Kalau Aku mengambil warisan yang secara hukumku.” balas Mi Ree ketus
Dong Mi memberitahu dirinya yang menyumbang 300 juta won dalam acara amal ini jadi tak mungkin dinilai sebagai orang yang tertarik untuk menyumbang dana. Mi Ree merasa itu hanya tindakan Dong Mi menghindari membayar pajak dengan membagi-bagikan uangnya. Dong Mi kembali mengingatkan kalau uang yang diambil Mi Ree itu dari yayasanya.
Perseturan mereka berakhir saat Seul Gi datang menyapa bibinya dan juga acara akan dimulai. Dengan sindirannya, Mi Ree meminta Dong Mi bertepuk tangan saat ia ada diatas panggung memberikan sumsum tulang belakangnya.
Jung Woo yang tak bisa tidur memikirkan kasus Nyonya Lee menemui ibunya yang sudah ada di restoran pagi-pagi sekali. Ibunya heran Jung Woo belum pergi berkerja dan mengakui dirinya tak sempat membuatkan sarapan karena penjualan kemarin menurun. Jung Woo mengambil segelas air putih dan duduk didepan ibunya.
“Ibu....Apa Kau masih menyesal bercerai?” tanya Jung Woo
“Tentu saja. Kau tidak akan menderita seperti ini jika Aku sudah menurunkan tempramenku sedikit Dan Kau pasti dari dulu sudah pergi ke sekolah hukum” kata ibunya.
”Aku berbicara tentangmu, bukan aku. Bagaimana menurutmu, hidupmu pasti sudah berbeda?” ucap Jung Woo yang membuat ibunya tersenyum.
“Mertua dan suamiku adalah orang kaya dan seorang pengacara sukses. Aku bodoh dan gila untuk memilih hidup seperti ini. Namun belakangan, Aku sudah berpikir secara berbeda. Karena Aku bercerai dari ayahmu, Aku tahu apa artinya hidup. Aku mendapat kesempatan untuk mengetahui siapa Aku yang sebenarnya. Fakta bahwa Aku dapat membuat uang dan Aku bukan wanita yang lemah.” ucap ibunya memperlihatkan uang yang ia dapat walaupun hanya sedikit.
Jung Woo akhirnya mengajak Chuk Hee menemui Soo Ji ditaman bermain dekat sekolahnya.
“Orang tuaku juga bercerai ketika Aku berada di kelas lima. Aku bilang pada ibuku kalau aku baik-baik saja, tapi aku sering menangis ketika aku sampai ke kamarku. Lalu aku bertanya-tanya dengan siapa Aku pergi dengan ke taman hiburan pada hari anak-anak? Aku bilang aku ingin hidup dengan ibuku tapi apa yang Aku lakukan jika Aku rindu ayahku?” cerita Jung oo yang membuat Chuk Hee sedikit berkaca-kaca
“Ahjussi...Aku akan tinggal dengan ibuku. Ayah Aku memiliki seseorang untuk dicintai, tapi ibuku... hanya memiliki aku.” kata Soo Ji dengan menahan tangisnya
“Tentu saja... Ada keluarga yang bahagia ketika mereka bersama-sama. Tapi ada juga keluarga yang bahagia ketika mereka terpisah.” kata Jung Woo dengan mengelus-elus kepala Soo Ji
Jung Woo memberitahu Soo Ji kalau ada satu cela supaya ibunya bisa mendapatkan hak asuh anak tapi ia ingin meminta bantuan Soo Ji untuk membuat supaya ayahnya tidak bisa mendapatkan hak itu. Soo Ji mengangguk mengerti.
Soo Ji meminta bertemu ayahnya di restoran cepat saji, tapi sang ayah yang baru datang melihat ponselnya meminta izin untuk pergi. Soo Ji meminta ayahnya untuk makan burger bersama karena ia sangat lapar. Ayahya pun akan memasan Bulgogi burger dan strawberry shake pesanan anaknya.
Sebelum ayahnya pergi memesan, Soo Ji meminta izin untuk meminjam ponsel ayahnya untuk bermain games. Ayahnya pun mengizinkan tapi hanya boleh satu kali putaran saja. Ketika ayahnya memesan, Soo Ji mengutak-ngatik ponsel ayahnya.
Jung Woo yang menunggu di kantor terlihat khawatir takut terjadi sesuatu pada Soo Ji apabil tidak berhasi dengan misinya. Ayah Soo Ji datang dan langsung mengambil ponselnya, Soo Ji kaget karena ayahnya tahu apa yang sudah ia kerjakan pada ponselnya.
“Aku katakan bermain hanya satu putaran, tapi Kau bermain dua kali, kan?” ucap ayahnya
“Ahhh Kau menangkapku.” kata Soo Ji sedikit bernafas lega lalu memakan burger yang sudah dibeli ayahnya.
Chuk Hee menerima pesan dari Soo Ji tentang “cahaya bintang yang tersembunyi”. Jung Woo langsung keluar dari ruangan dan menyuruh Kyung unuk mencari tempat di wilayah Yangpyung. Jung Soo yang berusaha mencarinya susah untuk mencarinya. Chuk Hee akhirnya meminta mereka membawa kamera dan pergi.
Jung Woo akhirnya memutuskan untuk ikut karena tak mungkin Chuk He pergi sendiri tanpa mobil. Chuk Hee dan yang lainnya kaget karena Jung Woo juga ikut dalam penyelidikannya. Kyung masuk ke dalam ruangan Jung Woo mengingatkan teknik menyingirkan si pemarah sama seperti yang dibuku.
“Aku tidak berpikir metode itu akan sesuai. Begitu Aku melihat wajah wanita itu... Keajaiban dan apa pun tidak akan datang dengan mudah.” ucap Jung Woo melihat Chuk Hee dari dalam ruanganya.
“Tekanan, ancaman, balas dendam, dia sudah memberikan dan ini hanyalah tusukan, kau bisa menguncinya dengan satu pukulan! Jangan lupa. Keajaiban!” kata Kyung dengan penuh semangat.
Kyung berjalan bersama dengan Chuk Hee mengungkapkan dirinya senang karena keduanya bisa berkerja sama untuk sebuah kasus. Lalu menceritakan kalau Jung Woo semenjak tiga tahu lalu sangat menghormatinya. Chuk Hee tak percaya karena Jung Woo tetap berkhianata dibelakangnya.
“Itu tidak benar. Dia selalu terjebak padamu setiap kali kami berbicara di belakangmu. Tapi dia berbalik padamu ketika Kau tidak percaya padanya saat itu. Dan Ini benar-benar rahasia. Tentang pemungutan suara. Suara Jung Woo adalah faktor penentu. di dalam pemilihan dan dia mendukungmu.” cerita Kyung di depan lift membuat Chuk Hee tak percaya
Yum Mi yang sedang makan malam bersama berpikir akan terjadi sesuatu dengan mereka berdua, Jung Soo pikir tak mungkin karena keduanya pergi bersama demi pekerjaan. Yum Mi suka menonton drama dan keduanya tadi pergi tanpa membuat reservasi hotel lebih dulu. Pikirannya melayang saat seorang pemilik penginapan hanya memiliki satu kamar jadi keduanya harus tinggal bersama.
Jung Woo dan Chuk Hee sudah sampai di penginapan dan langsung melirik sinis saat pemilik menyuruh keduanya masuk ke dalam kamar masing-masing. Mereka masuk ke kamar dengan jarak yang sangat berjauhan.
Ketika malam tiba, Soo Ah menerima telp Jung Woo kalau ia tak pulang. Chuk Hee juga menelp Min Kyu memberitahu dirinya ada di Yangpyung dan harus menginap semalam. Soo Ah kaget mengetahui mereka tinggal bersama. Jung Woo memberitahu kalau semua ini karena alasan pekerjaan.
Jung Soo yang membicarakan keduanya merasa semua khayalan Yum Mi tak masuk akal karena Jung Woo dan Chuk Hee itu seperti tom & jerry yang suka bertengkar. Yum Mi merasa kalau dalam drama suasana yang bisa mengubahnya.
Chuk Hee dan Jung Woo berjalan mundur dengan menungging dari kamar mereka masing-masing. Lalu keduanya bertabrakan ditengah dengan bokong yang saling menyenggol lalu keduanya saling menatap satu sama lain. Chuk Hee memberikan kedipan mata dan Jung Woo memberikan senyuman pada mereka. Sebuah tanda hati tergambar di tempat mereka menginap.
bersambung ke episode 5
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar