Chuk Hee panik sengaja mematikan ponselnya, tapi Jung Woo sangat hafal dengan ringtone milik pacarnya. Min Kyu dengan sengaja mendekatkan ponselnya supaya Jung Woo bisa tahu sekarang dirinya sedang bersama Chuk Hee, senyumannya tak bisa ditutupinya.
Setelah melihat Chuk Hee mulai panik, Min Kyu berpura-pura kehilangan telp Jung Woo karena sinyalnya tak bagus. Chuk Hee penasaran apa yang dikatakan Jung Woo tadi.
“Oh, aku mengatakan kepada karyawan lain untuk beristirahat juga. Dia juga ingin liburan.” cerita Min Kyu
“Dia tidak berbicara tentang apa pun?” tanya Chuk Hee mencari tahu
“Bicara tentang apa?” ucap Min Kyu seperti ingin membuat Chuk Hee bercerita. Tapi Chuk Hee hanya menutup mulutnya.
Setelah makan, keduanya berjalan diluar. Min Kyu bertanya apakah dada itu terasa sakit. Chuk Hee tak merasakan sakit apapun, Min Kyu menceritakan dirinya memiliki penyakit dan berpikir Chuk Hee terkena penyakit itu juga, lalu ingin membahas hubunganya dengan Jung Woo tapi Jung Woo melihat keduanya sedang berbicara dan langsung memanggilnya.
Chuk Hee dan Min Kyu kaget melihat Jung Woo yang bisa menyusul. Jung Woo menghampiri keduanya dengan wajah sinis, Chuk Hee binggung Jung Woo bisa sampai ke tempatnya beristirahat. Jung Woo mengajak Chuk Hee pergi, Chuk Hee binggung dan hanya bisa terdiam. Akhirnya Jung Woo menarik Chuk Hee pergi.
Chuk Hee menarik tanganya supaya terlepas ketika sudah sampai dilorong kondomium, Jung Woo merasa khawatir karena Chuk Hee tak mengangkat telp darinya. Chuk Hee penasaran bagaimana Jung Woo bisa datang. Jung Woo malah bertanya balik bagaiamana bisa Chuk Hee ada ditempat itu dengan Min Kyu.
“Aku bertemu dengannya secara kebetulan karena Nyonya Yoon Jung Soo memberiku kondominium perusahaan. Bagaimana dengan Kau?” ucap Chuk Hee
“Aku sedang liburan, jadi Mari kita pergi bersama-sama.” ajak Jung Woo memegang lengan pacarnya
“Aku sudah bilang kemarin. Kita harus berhenti bertemu.” pinta Chuk Hee memohon
“Aku juga bilang kemarin. Aku tidak bisa melakukan itu.” tegas Jung Woo
Chuk Hee meminta untuk menghentikan pendepatan dan menyuruhnya pulang lebih dulu ke Seoul. Jung Woo tak mau karena ingin pergi denganya.Chuk Hee langsung menolaknya. Jung Woo mengerti jadi lebih baik mereka istirahat lebih dulu saja dan kembali esok.
“Tapi....berpikir tentang hal itu malam ini, mengenai Hatimu. Aku tidak bisa melakukan apa yang kau katakan kepadaku dan melakukan hal lain selain mengubah hatimu.”ucap Jung Woo lalu mengucap salam untuk bertemu besok.
“Jangan menunggu. Aku akan pergi lebih dulu” tegas Chuk Hee lalu berjalan pergi meninggalkanya, menguatkan hatinya.
Min Kyu bertemu dengan Jung Woo yang ada dibar, lalu menyindirnya bagaiaman cara minum. Jung Woo mengakui sedang tak menikmatinya tapi tahu bagaimana cara minum. Min Kyu lebih dulu menuangkan wine, Jung Woo meminumnya dan membalas dengan menuangkannya. Min Kyu menegaskan dirinya tahu cara minum dan sangat menikmatinya.
“Ini adalah alkohol yang kuat. kau akan baik-baik saja, kan?” ucap Min Kyu mengejek
“Aku tidak cukup tua untuk mabuk. Apa kau berpikir staminamu akan baik-baik saja?”balas Jung Woo dengan menuangkan wine
Min Kyu membuka setengah dari kemejanya terlihat bagian dada yang kekar, Jung Woo terlihat sedikit ciut karena badannya belum seperti bosnya. Min Kyu dengan bangga mengatakan kalau stamina bukan dari usia tapi dari cara merawat tubuhnya.
“Ngomong-ngomong...Kalian berdua pasti berkelahi atau kalian sudah putus?” kata Min Kyu
“Tidak. bukan seperti itu yang terjadi.” ucap Jung Woo berbohong
“Tapi kenapa kenapa pasangan tidak tahu di mana satu sama lain?” balas Min Kyu
“Ah. itu karena kami tidak bisa tetap berhubungan untuk waktu yang singkat. Jadi Jangan Khawatir” jelas Jung Woo, saat Min Kyu ingin menuangkan kembali, ia langsung menahan karena kali ini giliran dirinya yang menuangkan wine.
Min Kyu sudah tertidur dengan jubah mandinya, terlihat disampingnya ada pundak seseorang yang sangat mulus. Pelahan-lahan mendekat dan akhirnya menjerit histeris karena JungWoo yang ternyata tidur seranjang denganya.
Jung Woo yang terbangun dengan teriakan Min Kyu langsung buru-buru bangun dan menjerit panik. Min Kyu bertanya-tanya dengan kejadian sekarang. Jung Woo juga benar-benar tak tahu dengan hal ini.
“Kau bilang kau tidak cukup tua untuk mabuk!” teriak Min Kyu merengek
“Kau mengatakan bahwa stamina tergantung pada bagaimana kau merawat tubuhmu!” balas Jung Woo yang terlihat masih setengah sadar.
“Bisakah kita berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi?”kata Min Kyu
“Aku benar-benar ingin melakukannya.” balas Jung Woo tak mau kalah.
Lalu keduanya sama-sama ingin masuk ke kamar mandi, saat tubuh mereka bersentuhan keduanya saling menjerit karena jijik, Min Kyu akhirnya dengan merayap di dinding masuk lebih dulu. Jung Woo mencoba menghilangkan rasa jijiknya.
Chuk Hee menghela nafas melihat Jung Woo sedang berjongkok mengikat tali sepatu, lalu bertanya bagaimana Jung Woo bisa tahu ia ada ditempat itu. Jung Woo mengatakan tak tahu dan hanya tak sengaja berjalan-jalan ke tempat itu lalu menyuruh Chuk Hee berjalan-jalan saja.
Akhirnya Chuk Hee berjalan lebih dulu, lalu Jung Woo sengaja mengikutinya. Chuk Hee menengok dengan wajah cemberut menyuruh Jung Woo pergi menjauh lalu kembali berjalan. Sampai Chuk Hee menyuruh Jung Woo lebih dulu yang berjalan, ia terlihat kasihan melihat Jung Woo yang rela datang demi dirinya.
Chuk Hee berusaha untuk tak peduli dan yakin dengan pilihannya untuk putus, kembali berjalan lebih dulu dengan cepat, tapi matanya tak melihat menginjak batu yang menghilangkan keseimbanganya.
Jung Woo yang melihat Chuk Hee akan jatuh langsung menangkapnya, dua-duanya saling menatap denga sinar matahari pagi, lalu Chuk Hee tersadar dan langsung berdiri karena tak boleh membuat Jung Woo salah sangka.
Jung Woo lalu bertanya tentang hal semalam. Chuk Hee mengatakan sudah memikirkannya sepanjang malam dan hatinya tetap tak berubah, ingin memutuskan hubungannya. Jung Woo berpikir sejenak, lalu dengan senyuman ia setuju, kali ini Chuk Hee agak kaget mendengarnya.
“Jika kesimpulanmu diambil setelah berpikir putus denganku, lakukanlah. Sebaliknya, bahkan jika kau putus denganku, aku tidak akan putus denganmu.” ucap Jung Woo
“Apa artinya?” tanya Chuk Hee binggung
“Mulai sekarang, aku akan memiliki cinta satu sisi untukmu.”kata Jung Woo, Chuk Hee hanya bisa menghela nafas.
Di kantor, Chuk Hee merasakan hawa yang sangat panas, Jung Woo datang dengan membawa segelas americano tanpa es yang disukai oleh pacarnya. Kyung protes kenapa hanya Chuk Hee yang dibelikan bukan semuanya, Chuk Hee berpura-pura kalau sudah memesan pada Jung Woo lebih dulu.
“Kau belum sarapan, kan? Makan ini dan dapatkan kekuatan.”goda Jung Woo mengeluarkan roti dari tasnya.
“Oh! Oh! Itu benar. aku juga memesan ini, Terima kasih.” ucap Chuk Hee.
Kyung dan Yoo Mi binggung melihat keduanya dengan sikap aneh, Chuk Hee mencoba untuk santai supaya tak banyak pegawai dengan hubungan mereka.
Chuk Hee akhirnya masih ke dalam ruangan, mengeluh dengan sikap Jung Woo yang memberikan perhatian dengan makanan padahal tak memintanya. Jung Woo mengingatkan kalau sekarang ia memiliki cinta satu sisi, lalu Chuk Hee hanya bisa merengek kesal.
Ponsel Chuk Hee berdering, Chuk Hee melihat nama yang menelpnya dan Jung Woo mengintip nama Joo Yoo Sang.
Di restoran tertutup
Yoo Sang memberikan surat pernyataan sudah memberikan rumah pada sang istri lalu meminta menyampaikan permintaan maafnya karena hanya bisa memberikan rumah itu saat mereka bercerai. Chuk Hee mengerti setelah menerima suratnya, Yoo Sang pun akan pamit pergi.
“Choi Ae Ran..Aku menerima sertifikat hak kepemilikan yang diberikan kepadamu dari Jo Yoo Sang.” ucap Chuk Hee sambil menelp
“Itu bagus, Jika kau mengirimkan itu padaku, aku akan mengirimkan video yang aku janjikan padamu.”kata Yoo Ran
“Bagaimana aku bisa percaya padamu dan mengirimkan kontrak ini? Aku bahkan tidak tahu apa video yang kau bicarakan tentang kejadian itu atau tentang apa video itu.” kata Chuk Hee
“Lalu mari kita lakukan ini. Aku akan mengirimkan bagian pertama dari video, jadi kau dapat melihatnya. Jika kau ingin tahu tentang akhirnya, kau mengirim kontrak terlebih dulu” ucap Yoo Ran, Chuk Hee setuju dengan hal itu.
Yoo Ran melihat ponsel lainnya, lalu melihat sebuah video disana. Chuk Hee yang akan pergi menerima video yang dikirimkan Ae Ran padanya.
“Rumah yang kau lihat di belakangku adalah suamiku dan rumah Yangpyung ku” ucap Yoo Ran memulai videonya, lalu Chuk Hee melihat video saat ada didalam rumah.
“Kemana kau akan membawa Woo Ra Mi kita? Kemana kau akan membawanya?” tanya Mi Ree pada Yoo Sang dengan menangis histeris.
Chuk Hee melotot kaget bertanya darimana Yoo Ran mendapatkan video itu. Yoo Ran tersenyum puas menurutnya video itu sangat menyenangkan dan ia mengambilnya sendiri, menurutya video berikutnya lebih menyenangkan. Chuk Hee langsung setuju akan memberikan surat pada Yoo Ran, mereka janjian di kedai kopi jam 5 sore supaya memberikan ponsel, saat itu ada seorang mata-mata yang menguping lalu melaporkannya.
Yoo Ran sudah menunggu di kedai coffee, tapi bertapa kagetnya melihat Han Mi Ri yang datang. Mi Ri dengan wajah sinis tahu Yoo Ran akan bertemu dengan Chuk Hee lalu meminta video itu diberikan padanya sekarang, lalu memberikan amplop berisi uang.
“Kau ingin mengambil banyak uang kompensasi dan meninggalkan Korea. Dengan uang ini, kau dapat hidup dengan baik di Amerika.” ucap Mi Ri, memberikan penawaran. Yoo Ran berpikir dengan tawaran itu.
Chuk He sampai di kedai kopi tak melihat Yoo Ran disana, berpikir mungkin belum datang lalu menunggunya, tapi melihat jam sudah lewat 20 menit dari janji bertemu, akhirnya ia mencoba menelp tapi ternyata ponsel Yoo Ran sudah dimatikan. Chuk Hee merasa sudah dibohongi oleh Yoo Ran setelah memberikan suratnya sekarang Yoo Ran kabur.
Episode 13 - Alasan untuk putus, Alasan untuk tidak putus
Seorang wanita datang menemui Chuk Hee dan Jung Woo karena ingin bercerai karena suaminya telah memukulnya. Chuk Hee benar-benar kaget mendengarnya.
“Aku dipukuli oleh dia selama sepuluh tahun. “Dia tidak akan melakukan di lain waktu. Dia akan lebih baik besok” Aku terkadang berpikir seperti itu sampai sekarang tapi aku menemukan alasan yang pasti untuk putus dengannya. Aku merasa seperti anakku akan melihat apa yang terjadi saat tumbuh dewasa.” cerita si wanita
“Untuk kekerasan dalam rumah tangga, kau perlu memiliki bekas luka yang jelas di tubuhmu, foto, atau catatan medis sebagai bukti. Apa kau memiliki sesuatu yang bisa menjadi bukti?” tanya Chuk Hee
“Tidak ada. Suamiku adalah seorang dokter ortopedi. Dia memukulku sangat cerdik” cerita si wanita
Sang Suami terlihat sengaja memukul dengan melapiskan cairan lebih dulu ke dalam handuk, si wanita mundur ketakutan sambil berjalan kekamar, suaminya dengan gampang masuk lalu terdengar bunyi seseorang yang sedang memukul dengan stick golf.
Si wanita memegang lengannya bekas pukulan karena tak ada bekas memar setelah dipukul suaminya. Chuk He pikir kliennya itu pernah melapor pada polisi. Si wanita pernah melakuka itu tapi karena tak ada bukti jadi suaminya di lepaskan, Chuk Hee bertanya tentang saksi saat kejadian.
“Aku tidak berpikir ada, Anakku mungkin bisa melihatnya jadi aku menahan jeritanku dan dipukul di dalam kamar” cerita si klien
“Kami akan mencari saksi. Sampai saat itu, aku pikir yang terbaik adalah menghindari suamimu dan tinggal di tempat lain.” saran Jung Woo, klien pun meminta supaya menrahasiakan kasus ini dari anaknya
Jung Woo melihat ada beberapa penghargaan disana, Sang Suami merasa tak perlu bercerai dengan alasan pemukulan karena merasa tak melakukannya.
“Jika kau pergi ke pengadilan untuk kekerasan dalam rumah tangga, hal itu tidak hanya mempengaruhi kalian berdua tetapi juga anakmu.” jelas Jung Woo
“Apa yang kau maksud dengan kekerasan dalam rumah tangga? Apa kau memiliki bukti yang membuktikan bahwa aku menggunakan kekerasan?” Kau tidak bisa mengatakan bahwa aku menggunakan kekerasan ketika aku hanya merengek karena aku mencintainya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mencintai istrinya sebanyak seperti yang aku lakukan.” ucap Tuan Han, Chuk Hee menghela nafas tak percaya
“Aku tidak ingin perceraian ini. Tidak, aku tidak bisa melakukannya dan tidak akan mencapai kesepakatan apapun.” tegas Tuan Han sombong lalu menyuruh keduanya keluar dari ruangannya.
Chuk Hee melihat mereka susah untuk mendapatkan kesepakatan dan Jung Woo juga tak bisa menemukan saksi karena saat kejadian tak ada suara yang membuat anak mereka mendengarnya. Tiba-tiba Chuk Hee menunjuk kaca jendela yang ada diseberang apartement milik Tuan Han.
Keduanya pun datang ke rumah seberang dan melihat kamar yang kosong karena anak dari bibi itu sedang pergi berlibur selama satu bulan. Chuk Hee bertanya kapan anak bibi itu pulang, si bibi mengatakan akan pulang minggu depan. Chuk Hee dan Jung Woo melihat dengan jelas ke arah jendela yang ada diseberang mereka.
Saat pulang, Chuk Hee mencoba menelp si anak bibi tapi tak diangkata. Jung Woo pikir mereka harus bersabar selama satu minggu sampai anak itu pulang. Chuk Hee pamit pulang, Jung Woo akan mengantarnya tapi Chuk Hee menolak lalu buru-buru pergi, Jung Woo membiarkan Chuk Hee pulang sendirian.
Chuk Hee berjalan pulang kerumah, lalu teringat saat pertama kali Jung Woo datang dan membentangkan tangannya meminta untuk dipeluk lalu mereka berdua berpelukan.
“Seorang manusia adalah makhluk rasional. Dia adalah orang yang kau putuskan, Karena kau dan demi Ibu pria yang kau cintai walaupu Itu menyakitkan.”kata Chuk Hee mensugesti dirinya dengan mata tertutup agar tak lupa dengan keputusannya.
Saat akan berjalan lagi, lehernya tertahan oleh lengan seseorang dan melihat Jung Woo sudah berdiri didepannya membentangkan tangannya. Jung Woo sengaja datang karena mengkhawatirkan Chuk Hee apakah pulang dengan selamat, karena sudah melihat Chuk Hee pulang dengan aman maka sekarang saatnya pergi.
“So Jung Woo...Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Mulai sekarang, aku hanya Kepala Manajer Go untukmu.Aku seorang Kepala Manajer, tidak lebih atau kurang.” tegas Chuk Hee
“Apa yang kau katakan? Kepala Manajer Go?” terdengar suara pria dari belakang.
Chuk Hee dan Jung Woo kaget melihat ayahnya sudah berdiri dibelakang, Ayahnya tak percaya anaknya seorang pengacara menjadi kepala manager. Chuk Hee binggung hanya bisa meminta maaf dan mengakui kalau lisensi pengacaranya ditangguhkan. Adiknya semakin mengejek kakaknya.
Ayahnya langsung mengambil ikan kering seperti tongkat untuk memukul anaknya, Jung Woo berusaha menghalangi Chuk Hee supaya tak dipukul. Ayah Chuk Hee pikir lebih baik sekarang dirinya yang mati atau anaknya yang mati dan salah satu dari mereka harus mati. Jung Woo mencoba melindungi Chuk Hee dari pukulan ayahnya.
“Bunuhlah aku sebagai gantinya. Aku minta maaf dan menyesal ayah. Aku harus berkunjung dan mengatakannya padamu lebih dulu. Maafkan aku.”kata Jung Woo sambil memeluk Chuk Hee
“Tunggu sebentar. Kenapa kau memiliki ini? Jadi, Tuan So kau sekarang adalah pengacara?” kata Ayah Chuk Hee melihat ada pin pengacara di jas Jung Woo
Ayahnya langsung memukul Jung Woo, sampai akhirnya Chuk Hee berlutut meminta maaf dengan rasa bersalah sudah menipunya, Jung Woo ikut berlutut karena merasa menyesal dan meminta maaf.
“Apa kau tidak menyesal untuk mengambil biaya operasi ibumu? Jika kau menjadi seorang pengacara seperti itu, bahkan jika kau tidak bisa menjadi pengacara terbaik di Korea, Kau seharusnya tidak mendapat lisensimu ditangguhkan. Setelah aku mati, bagaimana aku bisa menghadapi ibumu?” teriak ayahnya lalu masuk ke dalam rumah.
Jung Woo membantu Chuk Hee berdiri karena ayahnya sudah pergi, lalu ingin menghapus air matanya, tapi Chuk Hee menghindar dan pamit untuk pergi sekarang. Jung Woo pun membiarkan Chuk Hee pulang kerumahnya.
“Aku menyesal ayah.Tapi... Setelah menjadi manajer kantor, Aku sudah belajar banyak dan bertemu banyak orang baik. Setelah menyelesaikan masa suspensi, Aku bisa menjadi seorang pengacara lagi jadi jangan terlalu khawatir.” ucap Chuk Hee menjelaskan pada ayahnya.
Sang ayah masih terlihat sangat marah dengan menatapnya dengan sinis, lalu menyuruh anaknya makan saja karena sudah membuat rebusan belut, setelah itu masuk ke dalam kamar. Chuk Hee melihat Jung Woo yang berjalan pergi, tangannya menyentuh jendela mengikuti bayangan Jung Woo, seperti sengaja untuk melepaskan rasa rindunya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar