Saatnya makan siang, Min Kyu bertanya apa yang harus ia makan untuk makan siang. Chuk Hee menyarankan ossobuco karena sudah lama tak memakannya dan restorannya ada di depan. Min Kyu setuju dengan saran Chuk Hee lalu berjalan lebih dulu.
“Mengapa kau bergaul dengan kami? Dalam ingatanku, Kau sangat yakin dalam berperilaku sesuai dengan status seseorang. Pengacara dengan pengacara lain, dan karyawan dengan karyawan lainnya.” sindir Jung Woo lalu mendorong Chuk Hee ke arah para pegawai.
Chuk Hee mau tak mau gabung dengan para pegawai, Yum Mi dan Jung Soo memesan jajanmyun. Sementara Chuk Hee dengan gaya pengacaranya memesan Kung Pao ayam. Si pelayan memberitahu mereka tak punya menu itu, lalu Chuk Hee menganti udang madu, si pelayan mengeleng lagi.
“Itulah sebabnya kalian terlihat buruk!!!Aku ingin nasi goreng kepiting, tetapi ambil kepitingnya.” ucap Chuk Hee
“ Tolong....Tiga mangkuk Jjajangmyun...” ucap Jung Soo
“Tidak, Aku mau...” kata Chuk Hee ketus
“Tiga mangkuk Jjajangmyun” tegas Jung Soo dengan mata melotot.
Jung Woo mengikuti Min Kyu yang masuk ke dalam restoran mewah. Min Kyu pikir Chuk Hee yang ingin makan ossobuco. Jung Woo menceritakan Chuk Hee yang ingin makan jajangmyung jadi pergi dengan karyawan.
Min Kyu memuji pulpen yang terselip disaku Jung Woo sangat bagus, lalu ia memesan 3 ossobuco dengan satu dibungkus. Setelah itu ia membahas Chuk Hee yang suka makanan rasa asam. Jung Woo pikir kalau keduanya itu pasti sangat dekat.
“Terlihat dari pengalaman, Kau tampaknya lebih akrab dengannya daripada aku. Go Chuk Hee menyenangkan, dan dia memiliki kepribadian yang hebat.” komentar Min Kyu
“Kepribadian? Aku kira kau tidak dekat sama sekali dengan dia. Dia memperlakukan bawahannya seperti omong kosong.” ucap Jung Woo meremehkan
“Dia memperlakukan atasannya seperti omong kosong juga.” balas Min Kyu
“Dan jika sesuatu mengganggu dia...Dia hanya menyelam dan mengabaikannya, setiap masalah.” komentar Jung Woo benar-benar tak suka
“Itu berarti dia memiliki nyali.” bela Min Kyu
Jung Woo membahas dengan tekad Chuk Hee supaya semua orang bisa bercerai. Min Kyu bertanya apakah perceraian itu sesuatu yang buruk, menurutnya kalau seseorang tidak memiliki pilihan untuk bercerai. Jung Woo seperti sadar Min Kyu sepaham dengan Chuk Hee.
Min Kyu berpesan untuk memberitahunya apabila Jung Woo memiliki kesulitan dimasa depan. Lalu ia menganggap dirinya itu memang lebih dekat dari Chuk Hee. Jung Woo hanya bisa memberikan senyuman dipaksa karena Min Kyu adalah bosnya.
Hong Yun duduk di meja makan melihat suaminya yang menontong dengan memiringkan tubuhnya di sofa. Suaminya sedang makan pizza memarahi saat melihat adegan drama seorang ibu yang menampar anaknya.
“Titik-titik kuat tentang suamiku. Dia pandai berakting dan Dia pikir dia dapat mengidentifikasi dengan karakter yang lebih baik daripada aktor” tulis Hong Yun dengan menahan amarahnya.
Sang suami pergi ketoilet, Hong Yun mengikuti suaminya yang pipis tanpa menutup pintu.
“Dia memiliki kontrol otot yang baik, menggunakan itu memasukan jari-jari kakinya ke sandal, jadi dia menyeretnya.Jika itu mengganggu,Kenapa kau tidak mati saja” tulis Hong Yun geram
Suaminya yang baru selesai pipis melihat kekaca ada jerawat mateng yang bisa ia pecahkan.
“Dia memiliki tangan-tangan terampil, jari-jarinya...”tulis Hong Kyu, saat itu juga nanah keluar dari jerawat suaminya yang muncrat ke kaca. Hong Kyu berteriak histeris tak mampu lagi melihat suaminya yang sangat jorok.
Hong Kyu kembali menemui Jung Woo memberitahu kalau ia sudah berubah pikiran. Jung Woo bahagia mendengarnya. Hong Kyu mengatakan sekarang ia jadi lebih membenci suaminya. Chuk Hee tertawa melihat tulisan Hong Kyu, karena menurutnya ia tak akan mengunakan metode itu dari awal.
“Kau bilang kau akan menemukan cara lain jika menuliskannya tapi ini tidak berhasil.” keluh Hong Yun
“Ponsel, navigasi, email. Apakah Kau melihat melalui salah satunya? Jika Kau melihat itu, pasti ada pesan teks dari teman perempuan sekelas.” ucap Chuk Hee mencoba menghasut Hong Yun
Jung Woo berteriak karena ucapannya membuat Hong Yun semakin curiga dengan suaminya. Hong Yun malah bersyukur kalau suaminya bisa seperti itu, tapi menurutnya suaminya itu bukan tipe penipu lalu bertanya apakah ada cara lain. Jung Woo terlihat sedikit berpikir lalu menyerahkan berkas pada Jung Soo.
“Aku bahkan tidak bisa bercerai!” teriak Hong Yun kesal dengan membawa bukunya, Chuk Hee hanya bisa tersenyum mengejek karena Jung Woo tak bisa menyelesaikan klienya.
Hong Yun membuka laptopnya, tapi sebelumnya ia melihat semua pesan dalam ponselnya itu bersih bahkan black box dari mobil suaminya tak ada yang apapun. Ia melihat email suaminya yang lihat semuanya spam tapi tak sengaja ia melihat emai pemesanan hotel. Tangannya langsung bergetar dan melonggo binggung, sampai tersadar karena ada bunyi bel. Ibunya datang membawakan kimchi lobak untuk suami Hong Yun
“Ibu, apa yang harus Aku lakukan? Aku pikir dia benar-benar selingku dariku. Dia membuat reservasi motel di belakangku.” ucap Hong Yun yang duduk dengan lemas lalu menangis
“Bercerailah..... Apakah Kau tahu apa yang nenekmu katakan kepadaku setiap kali ayahmu berselingkuh? “Kau dapat mengubah pembunuh menjadi suci dengan kesabaran.” Tapi setelah bertahun-tahun,nenekmu salah. Kau menjadi bodoh jika Kau terlalu sabar.” ucap ibunya.
Hong Yun kaget karena ibunya malah menyuruhnya untuk bercerai. Ibunya menceritakan dirinya yang sangat dibodohi oleh ayahnya karena mencuci dan memasak untuk seorang priayang terus-menerus mengkhianatinya, jadi ia tak ingin anaknya hidup seperti dirinya.
“Kau bercerailah duluan. Aku sudah mengalami hal itu selama bertahun-tahun... Jadi Aku bisa bertahan sedikit lebih lama.” ucap Ibunya yang mengalah, Hong Yun seperti makin sedih dengan keputusan ibunya.
Chuk Hee yang baru masuk kantor binggung melihat Jung Soo yang sudah berdiri dengan membawa secangkir kopi. Jung Soo memberitahu kalau waktunya Direktur tiba dan dengan kebiasanya ia yakin sampai di parkiran pukul 9:40 dan tiba diruangan 9:43. Chuk Hee mengangkat dua jempolnya.
Saat ia akan duduk dimeja, wajahnya melonggo karena semua barangnya tak ada disana. Ia melihat Jung Woo tak ada diruangnya, Jung Soo memberitahu Jung Woo sedang ada janji. Min Kyu datang dan langsung mengambil kopi dari tangan Jung Soo, matanya langsung melihat meja Chuk Hee yang kosong.
“apa yang terjadi pada barang-barangmu?” tanya Min Kyu heran
“Ini adalah kantor baru, jadi Aku sedikit khawatir tentang ventilasi udara. Dan Aku berpikir untuk membersihkan semua meja karyawan.” ucap Chuk Hee mencari alasan lalu mencari lap di pantry.
Chuk Hee kembali dengan membawa lap dan langsung membersihkan mejanya, Min Kyun tak menyangka Chu Hee bisa melakukan ini semua, walaupun awalnya ia khawatir dengan posisi Chuk Hee yang akan dimanfaatkan orang lain tapi melihat Chuk Hee sekarang, Tapi ternyata ia salah karena ternyata Chuk hee punya perilaku kecerdasan sejati.
“Lalu... Kau akan membersihkan mejaku juga?” tanya Min Kyu
“Tentu saja!” jawab Chuk Hee dengan tersenyum manis.
Min Kyu ingin berjalan keluar kantor, Chuk Hee bertanya kemana Min Kyu, dengan santai Min Kyu memberitahu dirinya yang sudah datang berkerja jadi sudah saatnya ia pulang. Yoo Mi tak melewatkan kesempatan dengan meminta Chuk Hee membersihkan mejanya juga.
Chuk Hee dengan sarung tangan seperti seorang pembantu, ia membersihkan meja sambil menelp Jung Woo tapi ponsel Jung Woo tak aktif dan umpatnya mulai keluar. Kakinya ingin melangkah keluar untuk pergi, tapi ia kembali mengelap meja, teringat dengan lisensinya yang sudah ditangguhkan dan tak ada yang mau memperkerjakannya.
“Tapi di mana kau menaruh barang-barangku?” teriak Chuk Hee sambil melempar lapnya.
Akhirnya Chuk Hee mengendap-ngendap masuk ke dalam ruangan Jung Woo untuk mencari kemana barang-barang miliknya. Jung Woo kaget saat melihat Chuk Hee ada di ruangannya, dengan suara berbisik ia bertanya apa yang dilakukan Chuk Hee dalam ruangannya. Chuk Hee menadahkan tangannya meminta barangnya kembali.
“Aku memperingatkanmu bahwa akan ada masalah jika Kau mengganggu konsultasiku.” tegas Jung Woo
Chuk Hee tak peduli, tanganya membuka lemari mencoba mencari-cari barangnya. Jung Woo langsung memegang lengan Chuk Hee karen menurutnya sikapnya itu sudah keterlaluan.
“Kenapa kau melakukan ini? Apakah Kau mau Aku untuk merampokmu?” ucap Chuk Hee memegang lengan Jung Woo dengan mata melotot
“Ini adalah kantorku! Apakah Kau mau pergi ke penjara?” ancam Jung Woo dengan terus menekan lengan Chuk Hee.
Keduanya saling memegang lengan dengan tatapan penuh dendam, Yum Mi yang tiba-tiba masuk terkejut melihatnya keduanya yang saling berpegangan dan saling menatap. Keduanya melepaskannya dan saling membuang muka.
“Aku tidak dapat dipercaya. Wanita itu benar-benar datang kembali. Bagaimana kau tahu?” ucap Yum Mi karena sebelumnya Chuk Hee sudah tahu pasti Hong Yun aka datang
“Hanya dari sekilas gerakan tubuhnya, Ini adalah intuisi.” kata Chuk Hee bangga
Jung Woo dan Chuk Hee akhirnya menemui Hong Yun bersama-sama. Dengan wajah lesu, Hong Yun menceritakan dugaannya kalau suaminya selingkuh. Chuk Hee memberikan selamat dengan bertepuktangan. Jung Woo berusaha menegur Chuk Hee.
“Kau dapat meminta perceraian jika pasanganmu berselingkuh. Jadi Kau punya alasan yang baik untuk bercerai. Itu adalah sesuatu untuk dirayakan. Bukankah Kau berpikir seperti?” ucap Chuk Hee, tapi Hong Yun seperti tak merasakan itu
“Bagaimana Kau tahu suamimu selingkuh?” tanya Jung Woo dengan sabar.
“Ah ya, email ini dikirim pada suamiku.” kata Hong Yun memperlihatkan email yang ia dapatkan.
Chuk Hee langsung menyerahkan berkas meminta Hong Yun membacanya dan tanda tangan dibawahnya. Hong Yun membaca berkas itu dan terlihat binggung. Jung Woo langsung merobek berkas di depan Chuk Hee dan Hong Yun.
“Ini adalah tempat di mana kita membantu orang yang tidak memiliki pilihan selain untuk bercerai. Ini bukanlah tempat orang-orang berperang. Nona Lee Hong Yun, Kau ragu-ragu sekarang.” ucap Jung Woo, Hong Yun menunduk tanda membenarkan.
Saat Hong Yun keluar, Chuk Hee memanggilnya, lalu dengan mata berbinar-binar ia menyarankan untuk mencaritahu sendiri dengan kedua matanya. Hong Yun bertanya apakah itu maksudnya mengecek ke hotel.
Yum Mi melihat Jung Woo sedang berkerja serius di ruangannya, tapi ia binggung melihat Jung Woo dan Chuk Hee pada hari pertama seperti anjing dan kucing tapi sebelumnya ia melihat keduanya saling berpegangan tangan dan menatap. Dan juga Chuk Hee yang berbicara informal dengan Jung Woo
“Apa yang terjadi di antara mereka dua?” ucap Jung Soo juga ikut binggung
“Cinta pertama.” ucap Yum Mi, Jung Soo merasa itu tak mungkin
“Kau pernah menonton drama?”ucap Yum Mi dengan terlihat khayalannya.
Disebuah bus terlihat penuh orang, Yum Mi menceritakan seorang pria bertemu cinta pertama di lokasi yang tak terduga. Terlihat Jung Woo duduk dibangku paling belakang dengan wajah lesu. Yum Mi yakin kalau keduanya jatuh cinta lagi. Chuk Hee ternyata duduk di bagian kiri bus dengan memberikan senyuman manisnya, keduanya saling menatap lalu sama-sama tersipu malu dengan menatap keluar jendela
“Ingat apa yang dia katakan pada hari pertama? Disfungsi ereksi. Itulah mengapa mereka putus.” ucap Yum Mi yang membuat Jung Soo terbatuk-batuk.
Min Kyu dan Soo Ah masuk ke sebuah toko pakaian pria, Soo Ah meminta Min Kyu memilih satu karena ia akan membelikannya. Min Kyu melihat bahan dari kemeja itu polyester selama ini ia pikir hanya untuk membuat tali. Soo Ah mengatakan kalau bahanya akan kusut kalau tak ada campuran polyester.
“ Soo Ah Aku hanya memiliki satu kriteria untuk memilih pakaian. Apakah atau tidak tahun kemeja ku itu telah dibuat di negara G7. Amerika, Jepang, Inggris, Perancis, Jerman , Italia, Kanada, oke?” tegas Min Kyu
“Dunia sudah berubah. Tidak ada ruginya pergi ke luar dari zona kenyamananmu. Made in China. Setidaknya itu adalah di atas dua puluh.” balas Soo Ah lalu meminta Min Kyu mencobanya
Soo Ah pun milih kemeja yang sama untuk hadiah. Dengan helaan nafas, Min Kyu mencoba lalu berteriak kesakitan karena merasakan kulitnya alergi karena bahan kemejanya. Soo Ah melihat kalau hanya digigit oleh serangga. Min Kyu mengeluh kalau ia harus memakai polyester untuk mempekerjakan So Jung Woo.
Si pegawai pria berkacamata yang baru keluar dari stasiun bawah tanah kaget melihat Chuk Hee yang sudah menunggu dengan melambaikan tangannya. Akhirnya karena ketakutan si pegawai langsung berlari terbiri-birit, Chuk Hee pun tak gentar untuk mengejar mantan pegawainya.
Keduanya akhirnya sudah duduk di sebuah restoran, Si pegawai dengan wajah gugup binggung kenapa harus dirinya yang dipilih. Chuk Hee dengan senyuman manisnya mengatakan kalau tak ada lagi pilihan lagi.
“Apa kau mau bekerja denganku?” tanya Chuk Hee, si pegawai langsung mengelengkan kepada dengan cepat.
“Mengapa Kau memakan umpan? Kau nekat. Jika seseorang menawarkan menambahan ribuan ... Maka Kau perlu curiga sesuatu yang mencurigakan akan terjadi.” ucap Chuk Hee dengan bangga.
“Aku sedikit curiga. Tapi aku tidak pernah membayangkan itu Kau.” ungkap si pegawai sedih
Chuk Hee mengatakan dirinya itu bukan pengacara dan sedang berkerja disebuah perusahaan hukum jadi ia ingin mengajak pegawainya untuk berkerjasama. Lalu ia mengatakan kalau mereka berteman, si pegawai kaget karena Chuk Hee menganggapnya teman. Chuk Hee mengambil kesempatan supayanya pegawainya langsung menandatangi kontrak saja dan mulai berkerja besok
Jung Woo dan pegawai lainnya minum bersama, Yum Mi menanyakan kemana Chuk Hee, Jung Soo memberitahu dirinya sudah memberikan tugas padanya. Yum Mi memberanikan dirinya menanyakan apakah Jung Woo dan Chuk Hee sudah saling mengenal sebelumnya.
“Bagaimana... bagaimana kau bisa tahu? Sebenar adalah, seharusnya aku dan dia tidak seharusnya untuk bertemu lagi. Wanita itu seperti racun. Dia adalah yang pertama orang pernah menyakitiku seperti itu.” cerita Jung Woo sambil sedikit meminum birnya.
Jung Soo dan Yum Mi saling berpadangan, Yum Mi merasa kalau dugaannya itu benar. Jung Soo tahu Jung Woo kurang nyaman dengan keadaan seperti ini tapi menurutynya tak seharusnya Jung Woo meninggalkannya karena terlihat Chuk Hee yang mengalami kesulitan untuk membuka kantor hukum sendiri. Yum Mi setuju dengan hal itu.
“ecuali Kau dilahirkan dengan sendok perak di mulutmu seperti Direktur Bong.” ucap Yum Mi
“ apa maksudnya sendok perak?” kata Jung Woo binggung
“Kau tidak tahu? Direktur Bong adalah anak dari keluarga Bong BF.” kata Yum Mi, Jung Woo kaget mendengarnya seperti baru tahu.
Soo Ah tiba-tiba menelpnya memberitahu sudah ada dikantor Jung Woo lalu masuk ke dalam lift. Sementar Chuk Hee yang ada di pantry mengeluh karena ia harus mencuci piring padahal selama ia punya kantor sendiri tak pernah menyuruh seorang manager melakukan itu. Terdengar suara ketukan sepatu, Chuk Hee keluar dari pantry dan langsung kaget. Soo Ah juga tak kalah kaget.
Jung Woo yang baru datang tak bisa menghalangi keduanya bertemu. Soo Ah dengan sinis menanyakan kenapa pengacara yang sedang kena suspent berkerja di tempat Jung Woo. Chuk Hee melotot mendengar Soo Ah berbicara informal pada Jung Woo.
“ Jadi, Kalian berdua sudah saling kenal? Apakah Kau masih akan menyangkal itu setelah ini? Aku melihat kalian berdua berbicara di gedung pengadilan tiga tahun lalu.” ucap Chuk Hee penuh dendam
“Apakah Kau memiliki bukti bahwa itu adalah Aku?” teriak Jung Woo
Chuk Hee merasa kalau ia melihat bukti itu sendiri. Jung Woo malas untuk membahasnya, memilih untuk mengajak Soo Ah pergi saja.
Soo Ah langsung protes dengan Jung Woo yang berkerja dengan Chuk Hee padahal ia tahu bagaimana perlakuan Chuk Hee tiga tahu lalu padanya. Jung Woo merasa Soo Ah tak perlu khawatir karena ia bisa mengatasinya sendiri. Soo Ah merasa ia perlu khawatir karena mereka adalah keluarga.
“Tapi, Soo Ah...kau sengaja membantuku mendapatkan pekerjaan di perusahaan ini? Aku mendengar Pengacara Bong adalah putra Direktur Bong In Jae.” kata Jung Woo
“Ya, tapi... Pengacara Bong memintaku untuk merekomendasikan seseorang yang tidak selalu memiliki pengalaman, tapi bersemangat. Karena So Jung Woo yang Aku tahu adalah orang seperti itu, jadi Aku memperkenalkannya kepadamu.” jelas Soo Ah membuat alasan
“Tapi, berbicaralah itu Padaku sebelum diwawancarai, hal-hal seperti ini. Aku benci dengan seperti ini, Aku harap Kau tidak melakukan sesuatu seperti ini lagi.” ungkap Jung Woo, Soo Ah menyetujuinya.
Jung Woo memiliki hadiah untuk Soo Ah, dengan bangga ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya ia memberika Pengharum untuk kamar mandi, dengan begitu Soo Ah tak perlu menghitung sebelum masuk kamar mandi dengan sedikit menyemprotnya. Soo Ah tersenyum menerima hadiah dari Jung Woo.
Yum Mi dan Jung Soo bertemu di lobby kantor. Jung Soo sibuk dengan menelp anaknya yang mengeluh sakit dan tak mau sekolah, sementara Yum Mi melihat si pria berkacamata mantan pegawai Chuk Hee sedang mondar mandir di depan lobby.
“Manajer Yoon...Orang itu akan kembali lagi nanti” bisik Yum Mi menujuk si pria berkacamata
“Bagaimana kau tahu itu?” ucap Jung Soo melirik si pria yang berkacamata.
“Seorang seperti setrika pada tubuhnya, Aku bisa tahu dari sekilas jika orang tersebut memiliki banyak kotoran pada tubuh mereka atau tidak” bisik Yum Mi, Jung Soo seperti tak percaya mengajak Yum Mi masuk saja ke kantor.
Akhirnya si pria berkacamata menelp Jung Woo yang sedang ada bus, ia menceritakan dirinya ada masalah, kalau akan berkerja dengan Chuk Hee. Jung Woo terkejut sampai harus menjaga keseimbangan dirinya saat turun bus ia bertanya dimana temannya berada, Si pria memberitahu ia ada di depan gedung sekarang lalu menceritakan dirinya yang baru mulai berkerja tapi hatinya seperti bertentangan.
“Jung Woo, Aku melihat seorang pria yang tampak persis sepertimu... Dia tampak sepertimu, tapi dia tampan versi yang benar-benar berbeda darimu.”ucap Si pria yang melihat pria mirip Jung Woo
Jung Woo hanya bisa menghela nafas karena temanya itu tak menyadari dengan penampilannya sekarang. Si pria benggong melihat Jung Woo yang sudah berubah.
“Ini tidak akan berhasil, Jung Woo.Aku harus menggunakan ini. Aku mengambil uang deposit, karena Aku lebih suka membayar biaya kontrak bukannya pergi ke rumah sakit karena dia dan Aku akan belajar untuk ujian masuk PNS” kata si pria berkacamata
“Masukan itu kembali, Entah bagaimana, aku akan menyingkirkan Go Chuk Hee, oke?”kata Jung Woo yang melihat wajah temannya yang sudah melas.
Dengan peralatan lengkap, Chuk Hee melakukan sesuatu pada pintu ruangan Jung Woo, menurutnya ia adalah ratu pendendam yang tak bisa mengalahkannya. Si pria yang bersama Jung Woo semakin gugup saat akan masuk dan memilih pergi ke kamar mandi.
Jung Woo akhirnya masuk lebih dulu dengan melihat Chuk Hee sudah duduk masih ia menyindir Chuk Hee yang masih bertahan. Lalu melotot kaget karena namanya yang ada dikaca berubah menjadi “Toilet” ia pun berteriak histeris dengan cara Chuk Hee.
Chuk Hee menadahkan tangan meminta Jung Woo untuk mengembalikan barang-barangnya lebih dulu. Keduanya kembali adu mulut untuk saling mengusir satu sama lain. Yum Mi yan baru datang tertawa melihat ruangan Jung Woo berubah menjadi toilet.
Jung Woo akhirnya memberitahu semua barang Chuk Hee ada dibawah wastafel. Si pria kacamata bernama Kyung pun akhirnya mengambilkan semua barang milik Chuk Hee keatas meja. Chuk Hee mengambalikan deretan nama Jung Woo dengan bertaburan diatas mejanya.
Jung Woo dengan susah payah menempelkan deretan namanya dengan lem. Kyung datang berisik pada Jung Woo yang tadinya ingin menyingkirkan Chuk Hee malah seperti sekarang. Jung Woo menghela nafas, tapi tak melihat Chuk Hee ada di mejanya.
“Dia pergi terburu-buru setelah dia mendapat telepon dari Lee Hong Yun.” ucap Yum Mi yang mendengar mereka pergi hotel. Jung Woo makin geram dengan tingkah Chuk Hee.
Chuk Hee, Hong Yun dan ibunya sudah menyamar dengan kaca mata hitam. Ibu Hong Yun mengucapkan terimakasih pada Chuk Hee karena mau membantunya, anaknya juga akan memutuskan setelah melihat semuanya sendiri. Chuk Hee balik berterimakasih karena saat seperti ini yang ia tunggu selama ada di kantor itu.
Hong Yun panik melihat suaminya yang masuk dengan seorang wanita, Chuk Hee melihatnya dengan teropong. Hong Yun yakin itu suaminya karena sebelum pergi ia sudah menyetrika kemeja yang di pakai suaminya.
“Haruskah kita pergi sekarang?” tanya Hong Yun dengan menahan tangisnya.
“Tidak, Dibutuhkan persis 30 menit bagi mereka untuk mengambil pakaian mereka lalu melakukan perbuatan, dan meninggalkan bukti. Itu Cara terbaik untuk menceraikan suamimu di pengadilan dan bukti kuat perselingkuhan nya.” jelas Chuk Hee
Lalu ia memberikan pinset pada Hong Yun yang akan digunakan nanti, setelah itu yang pertama mereka harus dilakukan adalah mengambil gambar dari segala sudut lalu melihat ke tempat sampah untuk mengamankan tissue atau kondom. Chuk Hee memasang alarm selama 30 menit dari ponselnya.
Setelah 30 menit mereka mengendap-ngendap masuk ke dalam hotel mencari kamar 1303, Jung Woo mencoba mengejarnya dengan menaiki taksi. Chuk Hee mengetuk pintu dan menyamar sebagai layanan kamar. Suami Hong Yun membuka pintu kalau ia tak memesan lalu melotot kaget melihat ibu mertua dan istrinya ada di depan kamar.
“Aku ingin bercerai!” teriak Hong Yun
bersambung ke episode 3
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar