Chuk Hee masuk ke dalam kamar rawat melihat Woo Ram sedang terbaring disana, memberitahu datang untuk bertemu ibunya. Seorang perawat datang, memberitahu kalau sudah saatnya jadwal tes sekarang tapi ibunya tidak ada. Chuk Hee mempersilahkan perawat membawanya nanti ia yang akan memberitahunya.
Ketika Chuk Hee ingin keluar, Mi Ree menarik Yoo San memohon tak melakukannya, Chuk Hee langsung bersembunyi dibalik tirai. Mi Ree mengingatkan Yoo Sang yang ingin melakukannya sekarang. Yoo Sang membahas Mi Ree yan katanya akan mengurus Chuk Hee.
“Woo Ram kita benar-benar akan mati jika kita melewatkan kesempatan ini!” rengek Mi Ree memberitahu
“Jika Go Chuk Hee mengekspos kehidupan kita, aku akan mati. Jadi, cepatlah dan mengurus itu lebih dulu” perintah Yoo Sang
“Kau bilang akan setuju untuk operasi jika aku menikah denganmu. Bagaimana kau melakukan ini lagi?” kata Mi Ree menahan tangisnya.
“Jika kau ingin sumsum tulang ku... Urus Go Chuk Hee lebih dulu” perintah Yoo Sang
Mi Ree mengumpat Yoo Sang itu monster karena Woo Ram itu darah dagingnya, Yoo Sang tetap menyuruh Mi Ree mengurus Chuk Hee lebih dulu baru menghubunginya, Mi Ree berusaha menahan Yoo Sang tapi si pria melepaskanya dan memilih pergi.
Mi Ree menahan tangisnya lalu matanya melihat ada sepatu wanita dibalik tirai lalu membuka tirai melihat Chuk Hee ada disana. Chuk Hee menanyakan apa yang dibicarakan tadi. Mi Ree melotot menyuruh Chuk Hee keluar sekarang juga. Chuk Hee meminta Mi Ree menceritakannya. Tapi Mi Ree berteriak menyuruh Chuk Hee keluar sekarang juga.
Chuk Hee pulang kerumah tak melihat adiknya belum pulang kerumah, lalu mencari obat di laci meja tapi ternyata tak menemukannya. Akhirnya ia memilih berbaring di sofa, Jung Woo menelpnya, merasakan suara pacarnya itu tak biasa, menduga sedang sakit. Chuk Hee mengatakan baik-baik saja.
“Kau tidak terdengar baik-baik saja.”kata Jung Woo
“Aku pikir, terlalu mamaksakan diri terlalu keras. Jadi Aku akan tidur, oke?” ucap Chuk Hee lalu memejamkan matanya.
Chuk Hee mendengar bunyi bel berpikir Min Hee yang datang, Jung Woo datang membawakan obat melihat pacarnya itu sendirian dirumah. Chuk Hee dengan lunglai memberitahu ayahnya sedang ke busan dan adiknya belum pulang. Jung Woo sudah mendapatkan kabar dari ayahnya sudah sampai dan akan menyewa toko disana.
Lalu ia membawakan air dan menyuruh Chuk Hee meminum obat yang dibawanya. Chuk Hee berterimakasih dan meminta Jung Woo pulang saja. Jung Woo memeriksa kening pacarnya ternyata sedikit panas lalu meminta untuk tidur dikamar. Chuk Hee merasa sudah tak punya tenaga untuk berjalan.
Jung Woo akhirnya mengendong dan membawanya ke kamar, dengan telaten mengukur panasnya dengan termometer. Lalu ia naik ke tempat tidur lalu memeluk Chuk Hee agar tidur saja sekarang. Chuk Hee merasa baik-baik saja,
“So Jung Woo.... Ini karena obat... Aku tidak tertidur karena kau disampingku. Ini karena obat”kata Chuk Hee dengan nada lemah
“Jika kau menikah... Aku akan menemanimu untuk tidur setiap malam. Apa yang kau pikirkan? Kau ingin melakukannya, bukan?” bisik Jung Woo, Chuk Hee langsung mengelengkan kepalanya dan tertidur.
Chuk Hee terbangun dengan senyuman melihat kesampingnya, wajahnya cemberut ternyata sudah tak ada Jung Woo disana. Tapi saat ia bangun, melihat Jung Woo duduk dengan duduk bersandar di tempat tidur. Jung Woo terbangun setelah punggunganya digoyangkan oleh Chuk Hee.
“Kenapa kau tidur di sini seperti ini? Terima kasih untuk merawat ku, tapi aku tidak akan menikah...” ucap Chuk Hee, Jung Woo tak peduli langsung memasukan termometer ke mulut pacarnya.
“Ahhh 36,56 derajat celsius. yes! Selamat, Go Chuk Hee... kau akhirnya kembali normal. Hore! Kau jadi lebih baik karena kau bersama ku, Jadi bagaimana tentang hal itu? kau masih tidak ingin menikah? ” bisik Jung Woo
Min Hee tiba-tiba masuk ke dalam kamar berteriak apa yang keduanya lakukan dalam kamar. Jung Woo dan Chuk Hee tersenyum, lalu Min Hee membiarkan berdua saja.
Soo Ah memberikan surat dari ayahnya yang diberikan pada Min Kyu dirumahnya, tentang analisis saat situasi keuanganya. Min Kyu meminta untuk mengatakan saja kalau melihatnya lebih menyakitkan.
“Singkatnya, selain rumah ini, semuanya sudah dibawa pergi. Dia mengatakan villa adalah makanan murai.” jelas Soo Ah
“Pria tua yang bijaksana.... Mari kita pergi. Aku akan terlambat, tapi aku harus berjalan untuk bekerja.” kata Min Kyu
Ketika keluar rumah, Min Kyu melihat Jung Woo dan Chuk Hee keluar bersama begitu juga Jung Woo kaget yang melihat Min Kyu yang keluar bersama-sama dengan Soo Ah. Lalu memberitahu kalau Chuk Hee sakit jadi merawatnya semalam. Min Kyu melihat Chuk Hee tak sakit dimatanya.
“Aku sudah sehat sekarang. Kenapa kau keluar bersama Pengacara Jo?” ucap Chuk Hee
“Aku di sini untuk suatu keperluan untuk Direktur.” jelas Soo Ah
“Pengacara So!... Apa kau membawa mobilmu?” tanya Min Kyu
“Ya.... Kenapa kau bertanya tentang itu?” ucap Jung Woo binggung
“Aku khawatir tentang pemanasan global dan aku pikir mungkin lebih baik untuk naik di satu mobil untuk bekerja. Mobilmu... apa rating keselamatannya?” kata Min Kyu
“Aku minta maaf, tapi Pengacara Go masih belum pulih. Jadi Aku akan mengantarnya terlebih dahulu sebelum pergi untuk bekerja. Maafkan aku. Ayo.” kata Jung Woo lalu memeluk Chuk Hee berjalan ke lift.
Soo Ah melirik sedih saat tangan Jung Woo menyentuh pundak Chuk Hee memeluknya. Min Kyu mengeluh karena harus mengunakan sepatu olahraganya sekarang.
Chuk Hee mengucapkan terimakasih sebelum masuk ke dalam kantor, menurutnya saat semalam bersama berpikir tidak terlalu buruk untuk mereka hidup bersama dan menikah. Ketika Jung Woo ada disampingnya merasakan kehangatan dan nyaman, ingin bersandar, bergantung padanya. Jung Woo tersenyum lalu mengajak Chuk Hee untuk menikah.
“Masalahnya adalah aku masih takut seperti biasa. Tidak ada yang berpikir menikah berpikir bahwa mereka akan bercerai suatu hari nanti.Tapi, seper-tiga dari orang di dunia bercerai” ucap Chuk Hee khawatir tapi Jung Woo berpikir kalau Seper-tiganya juga bahagia menikah.
“Cinta saja tidak cukup untuk menjaga pernikahan bersama-sama.” kata Chuk Hee
“Cinta adalah satu hal yang dapat mengembalikan pernikahan.”balas Jung Woo
“Putus begitu sangat menyakitkan. Kita tahu itu lebih baik daripada orang lain.” ucap Chuk Hee
“Lebih baik untuk memiliki beberapa kenangan yang menyakitkan daripada tidak ada kenangan sama sekali. Itulah kebahagiaan. Jika kau membencinya, baik. Aku tidak ingin memaksamu. Namun, jika tidak benci Tapi hanya takut... Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Karena rasa takut akan hilang.” ucap Jung Woo
Chuk Hee binggung, Jung Woo akan menunjuka padanya saat terperangkat ketakutan dibawah tanah Chuk Hee memegang tangannya Jadi, kali ini, Jung Woo mengulurkan tangannya supaya Chuk Hee bisa memegang tangannya, untuk membuat rasa takutnya hilang. Chuk Hee terlihat ragu, akhirnya Jung Woo menurunkan tangannya lalu meminta Chuk Hee memikirkannya sekali lagi lalu pamit pergi.
Ibu Jung Woo datang ke kantor Soo Ah langsung memukulnya karena sempat merasakan serangan jantung mendadak ketika datang ke penthousenya ternyata sudah tak ada orang disana. Soo Ah meminta maaf karena sesuatu terjadi terlalu cepat jadi tak sempat memberitahunya.
Lalu keduanya duduk melihat Kimchi mentimun yang dibawa ibu Jung Woo tumpah dari tempatnya. Soo Ah menatap kimchi dengan menahan tangisnya, merasa bersalah. Ibu Jung Woo binggung melihat Soo Ah yang tiba-tiba menangis.
“Itu tidak adil.... Aku berusaha keras selama 26 tahun dan tidak berhasil. Bagi sebagian orang, mereka mengatakan itu adalah takdir, tapi Itu sangat tidak adil. Butuh tiga kali untuk lulus bar. Tidak ada sesuatu yang aku tidak bisa mencapai selama aku berusaha Tapi ini...” kata Soo Ah sudah tak bisa menahan tangisnya.
“Aku tahu bagaimana rasa adil, Itu adalah bagaimana aku merasa ketika aku berpisah dengan ayah Jung Woo. Aku tahu persis bagaimana perasaanmu.” ungkap Ibu Jung Woo juga ikut sedih
“Aku minta maaf, Ahjumma. Aku benar-benar ingin menjadi anak yang baik.” kata Soo Ah menangis tersedu-sedu. Ibu Jung Woo binggung melihat Soo Ah yang menangis tak seperti biasanya lalu menghapus air mata dengan tissue.
Soo Ah akan datang menemui Jung Woo, tapi saat ingin memanggilnya seperti Jung Woo tak mendengar akhirnya ia memilih datang menemui Chuk Hee di kantornya. Chuk Hee kaget melihat Soo Ah yang datang ke kantornya. Soo Ah mengatakan ada sesuatu yang ingin diberitahu padanya.
“Apa kau tahu aku akan menggunakan kantor ini? Aku...menandatangani kontrak jadi aku bisa membuka sebuah firma hukum dengan Jung Woo. Itu adalah mimpiku. Untuk bekerja dan makan bersama-sama dalam satu kantor. Tapi di tempat itu... ada kau.” akui Soo Ah
“Go Chuk Hee. Ada sesuatu yang aku tidak katakan pada Jung Woo. Aku... pergi menemuinya, tapi tidak bisa membuka mulutku jadi aku datang padamu. Jung Woo... mencarimu, Kau tahu tentang kecelakaan kereta bawah tanah tahun 2008, kan?” kata Soo Ah. Chuk Hee tahu dengan kejadian itu
“Dia hampir mati saat itu, tapi seseorang menaruh permen mint di mulutnya. Itu kau. Orang yang menyelamatkan Jung Woo adalah kau, dan orang yang kau selamatkan... Orang itu adalah So Jung Woo. Hal ini berakhir sekarang. Tolong beritahu Jung Woo bahwa aku benar-benar menyesal.” cerita Soo Ah dengan menaruh papan nama Jung Woo yang sudah ia siapkan selama ini. Chuk Hee terlihat masih kaget dan binggung. Soo Ah pun meninggalkan ruangan.
Chuk Hee sudah menunggu di stasiun kereta bawah tanah, Jung Woo terlihat terengah-engah karena pacarnya ingin bertemu tiba-tiba. Chuk Hee tiba-tiba memberikan permen mint yang membuat Jung Woo rasa takutnya hilang. Jung Woo binggung bagaimana Chuk Hee bisa tahu dengan hal itu.
“Hiruplah ke atasnya. Dengan cara itu kau akan hidup.” ucap Chuk Hee menyuapi permen pada Jung Woo
Flash Back
Saat kejadian, Chuk Hee memasukan perment ke dalam memulut Jung Woo meminta untuk menghirupnya maka ia akan hidup. Jung Woo pun memegang bungkus permen ditanganya.
Jung Woo tak percaya kalau orang itu adalah Chuk Hee yang memberikannya permen. Chuk Hee pun menceritakan saat tanggal 25 Juni 2008....bertanya apakah Jung Woo mengingat hari itu.
Flash Back
Seorang pria tua yang bertengkar dengan istrinya di telp dan memutuskan akan bercerai, Chuk Hee memberikan kartu namanya sebagai pengacara, lalu memberitahu mottonya “Perceraian sebuah berkat, Jika kau dapat hidup tanpa melihat orang yang kau benci sampai mati.”
Tiba-tiba kereta berguncang, semua orang pun berlarian, Chuk Hee pun terjatuh dan kehilangan foto ibunya karena isi tasnya jatuh. Dari arah belakang terlihat api yang akan datang, semua penumpang berlari ketakutan, asap mulai memasuki gerbong. Tak sengaja Chuk Hee dan Jung Woo saat itu bersebelahan berjalan tanpa saling mengenal. Saat henti distasiun beberapa orang bisa keluar tapi pintu langsung tertutup kembali.
“Kau Ingat apa yang aku katakan? Ibuku suka permen mint, jadi aku selalu membawanya beberapa. Aku mendengar di suatu tempat bahwa orang selamat dengan memakan permen jadi aku mengambil permen mint”
Chuk Hee ingin memakan permen mint, seorang anak meminta untuk diselamatnya dengan tangan yang sudah terluka akhirnya ia memberikannya. Saat itu ada orang yang lewat didepannya meminta pria itu membawanya,
“Saat aku hendak makan potongan terakhir permen...Aku melihat seorang pria. Dia pingsan. dengan buku hukum tergenggam di tangannya. Seolah-olah aku melihat diriku kembali ketika aku masih SMA. Aku membawa uang operasi ibuku di tanganku dan aku menangis karena aku ingin pergi ke sekolah hukum”
Chuk Hee ingat pesan ibunya apabila merasa menyesal lebih baik membayar kembali kebaikannya pada orang lain. menurutnya Sebagai hukuman untuk membiarkan ibuny meninggal, maka ia harus menyelamatkan satu orang selama hidupnya dan merasa kalau pria yang memegang buku itu, akhirnya dengan tangan bergertar meminta Jung Woo makan permen dan menghirupnya agar bisa hidup.
Setelah itu ia membuka pintu kereta meminta supaya Jung Woo keluar sekarang, Jung Woo dengan merayap berusha keluar dari kereta. Saat ia berhasil keluar pintu kereta kembali tertutup dan Chuk Hee jatuh didalam kereta. Api tiba-tiba seperti berlari dari gerbong belakang dan Jung Woo sempat terpental. Terlihat Chuk Hee dengan sekuat tenaga menaiki pinggiran stasiun karena bisa selamat.
Flash Back End
Jung Woo dengan mata berkaca-kaca tak percaya ternyata orang yang menyelamatkannya ternyata juga selamat, karena selama ini berpikir orang itu sudah meninggal. Chuk Hee pun membahas keinginan Jung Woo yang mengajaknya menikah.
“Mari kita mencobanya dan hidup bersama.” ucap Chuk Hee sambil menaruh bungkus pemen mint ditangan Jung Woo. Air mata Jung Woo mengalir mendengarnya.
bersambung ke episode 17
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar