Chuk Hee menarik Kyung ke dalam ruanga rapat, mengetahui mantan anak buahnya itu sering dicampakan. Kyung denga bangga menceritaka kalau Dari 365 hari dalam setahun, akan melalui hal itu 363 hari. Chuk Hee penasaran dengan dua harinya, Kyung merasa Buddha mencintainya di Ulang Tahun Buddha Dan Yesus mengasihinya di hari Natal.
“Bagaimana caramu melupakan orang?” tanya Chuk Hee.
“Apa kau dibuang oleh Presdir?” pikir Kyug
“Tidak, aku tidak membicarakan tentang aku. Tapi Yoo Mi dibuang. Apa yang harus kau lakukan?” tanya Chuk Hee.
“Tidak ada cara untuk menyembuhkan lukamu. Kau harus melalui perdarahan, bernanah, dan borok dan kemudian kau akan sembuh.”
“Tapi tetap, kau dapat menyembuhkannya jika kau memakai obat-obatan.” kata Chuk Hee
“Dalam hal ini, aku menuliskan kata-kata yang bijak. Seperti "Perempuan hanya pemborosan." "ini lebih mudah jika kau menyerah". "Air mata adalah air. Air mata adalah air". “ jelas Kyung.
Chuk Hee menuliskan dalam note dan ditempel di depan layar komputernya “Cinta adalah... hal gila” lalu disampingnya “Ada saat mengakhiri segalanya.” dan “Pria semua Playboy!”Jung Woo tiba-tiba datang membawakan kipas karena mungkin Chuk Hee merasa kepanasan. Chuk Hee melihat note kalau semua pria itu playboy lalu menyuruh Jung Woo mengambilnya karena ia tak perlu.
“Kau harus menggunakannya. Tapi kenapa kau melakukan pekerjaan ini? Haruskah aku membeli beberapa makan malam yang enak?” ucap Jung Woo kembali mengoda, Chuk Hee melihat note “Cinta adalah... hal gila”
“Kenapa kita harus makan bersama-sama. Kita sudah putus.” tegas Chuk Hee menolak.
“Itu benar....Kita bisa makan lain waktu.” ucap Jung Woo lalu tetap memberikan kipas yang dibawanya.
Jung Woo pulang dengan wajah lesu, melihat ada kedai ayah dan teringat saat Chuk Hee menyebut makanan yang disukainya ketika berada distasiun bawah tanah. “ayam bumbu, tempat pertama di sekolah, jembatan Youngdo”
Chuk Hee menerima pesan dari Jung Woo untuk pergi ke depan lift sekarang. Saat ia keluar dari rumah, pintu lift terbuka tidak ada Jung Woo disana hanya ada sekotak ayam kesukaan dan juga cola. Dengan wajah sedih, ia mengambil ayam itu sebelum pintu lift tertutup kembali.
Soo Ah yang datang berkunjung untuk mengambil beberapa baju diajak makan ayam oleh Jung Woo karena sengaja pulang membawa ayam bumbu. Ibu Jung Woo dengan perhatian memberikan ayam yang sudah diberi pegangan aluminium.
“Soo Ah... Terakhir kali, aku bertanya tentang keluarga permen mint Aku akan menemukan itu. Jadi jangan khawatir dan memberikan nomor mereka.” ucap Jung Woo
“Permen mint? Orang yang menyelamatkanmu di kereta bawah tanah?” tanya ibunya
“Ya. aku harus mencarinya lagi” kata Soo Ah
“Soo Ah! kau sedang mencari itu? Aai! Bagaimana bisa kau tidak berperasaan! Dia bahkan mencari orang yang menyelamatkanmu.”kata Ibu Jung Woo memarahi Jung Woo
Soo Ah merasa tak ada masalah tapi ibu Jung Woo merasa karena wanita itu maka anaknya sudah mati dan menjadi hantu, Soo Ah langsung keselek mendengarnya. Ibunya ingin Soo Ah memberitahunya lebih dulu karena ingin melayani wanita itu sepert disurga. Soo Ah memilih untuk cepat pamit pergi dan meninggalkan pakaian yang sudah ia kemas.
Chuk Hee terus menuliskan kata-kata bijak dan menempelnya di depan layar, tiba-tiba Min Kyu datang seperti hantu sudah ada disampingnya membaca semua notenya. “Semua pria player” lalu “Ada saat untuk mengakhiri segalanya”dan “Cinta adalah yang terburuk?”
Min Kyun melihat semuanya note dan berpikir, Chuk Hee harus putus dengan So Jung Woo. Chuk Hee pikir Kyung tak perlu tahu masalah itu. Min Kyu langsung tertawa sambil menari karena merasa kondisinya sangat baik hari ini dan akan berangkat kerja, setelah itu keluar lagi dari kantor.
Min Kyu datang menemui Ha Jung dan Dong Mi untuk memutuskan tidak akan melakukan pertunangan. Ha Jung mengejek Min Kyu yang memiliki keberanian dan pertama kalinya ditolak oleh orang lain.
“Aku pernah mengalami pengalaman itu tidak terlalu lama yang lalu. Lebih baik dari yang aku pikir. sedikit menyedihkan tapi aku merasa entah bagaimana itu menyegarkan seperti menggosok kulit mati.” cerita Min Kyu dengan menyandarkan tangan di pajangan.
“Apa kau mengatakan itu untuk menghiburku?” sindir Ha Jung
“Tidak... Untuk memberi harapan. Mulai sekarang, mari kita tidak hidup di bawah pengaruh orang lain.” tegas Min Kyu
“Apa yang harus kita lakukan Bibi? Ketika dia bertindak seperti ini, aku tidak ingin membiarkan dia pergi.” ucap Ha Jung
“Ini aneh. aku juga berpikir seperti itu. Mari kita pertimbangkan kita adalah bukit kecil untuk pergi ke seberang. Bagaimana dengan ayahmu? Aku pikir ayahmu adalah Gunung Himalaya untukmu.”kata Dong Mi
Min Kyu merasa tak ada masalah karena anak memberitahu ayahnya nanti, lalu mengucapkan terimakasih dan mengucapkan permintaan maafnya, setelah itu pamit pergi.
“Apa ada cara lain bibi? Dia begitu yakin Aku juga akan gila.” teriak Ha Jung marah
“Kenapa tidak ada cara lain? Jika ada uang dan kekuasaan, kau dapat melakukan apapun yang kau inginkan.” tegas Dong Mi, Lalu ia menelp Reporter Kim untuk menemuinya hari ini juga,
Semua berita di koran pun terlihat gambar Min Kyu dan juga Ha Jung, salah satu judulnya adalah “Pernikahan Kerajaan "versi Korea" pasangan abad ini, Bong Min Kyu dan Lee Ha Jung”
Soo Ah kaget membaca berita di internet kalau Min Kyu akan menikah dengan Ha Jung, Min Kyu yang baru datang di panggil oleh Soo Ah yang masih nampak shock, lalu bertanya apakah ia sudah menepatkan tanggal pernikahannya sambil memberikan ponselnya.
“Ah, Nyonya Ma! Dia sudah menggunakan sebuah trik.” keluh Min Kyu setelah membaca berita yang sengaja dibuat.
“Pengacara Jo. Apa ada gunung berapi di Himalaya?”tanya Min Kyu
“Kenapa gunung berapi?” tanya Soo Ah binggung
“Dalam hal ini, aku harus menyeberangi gunung berapi dan Himalaya. Aku akan memutuskan pertunangan.” jelas Min Kyu
“Memutuskan pertunangan? Ketika berita sudah keluar, kenapa kau akan melakukannya?” tanya Soo Ah heran
“Go Chuk Hee Sudah putus dengan So Jung Woo” ucap Min Kyu yang membuat Soo Ah terkaget-kaget.
Min Kyu menemui ayahnya, terdengarn Tuan Bong sedang berbicara dengan seseorang karena anak ingin menikah bukan paksaan jadi tak mungkin bisa dihentikan dan berjanji akan menemuinya nanti.
“Aku sudah mendapatkan ucapan selamat sepanjang pagi.” cerita Tuan Bong bangga
“Panggilan telepon itu... aku pikir bisa membuat mereka berhenti. Aku akan memutuskan pertunangan” tegas Min Kyu
“Apa kau ingin aku untuk membelikanmu villa yang lain? Di Yangjaedong, properti yang bagus sudah di pasarkan.” kata Tuan Bong merasa anaknya kurang diberi hadiah.
“Aku akan memutuskan pertunangan. Aku diperintahkan untuk pergi ke sekolah hukum, jadi aku pergi ke sekolah hukum. Aku diperintahkan untuk menjadi pengacara, jadi aku menjadi pengacara. Lalu Aku diperintahkan untuk menikah, Jadi aku akan mengatakan, "Ya", lagi kali ini. Tapi Aku datang karena aku menyukai seseorang.”jelas Min Kyu
“Cinta? Itu benar-benar tidak berguna.” ejek Ayahnya
“Tapi tetap kau sudah mencobanya, yaitu 10 tahun. kau mencintai ibu.” tegas Min Kyu
“Apa kau tahu berapa banyak uang tergantung pada pernikahan ini?” kata Tuan Bong marah
“Aku tetap akan memutuskannya dan minta maaf.” ucap Min Kyu lalu pergi keluar ruangan.
Ketiga pegawai juga membaca berita “Pengacara Bong Min Kyu dan Lee Ha Jung, putri kelompok DK akan menikah” mereka bertiga berpikir Chuk Hee sudah dibuang oleh bos mereka.
Chuk Hee baru datang dan langsung duduk dimejanya, Yoo Min merasa kasihan dengan Chuk Hee dan mengajaknya minum malam ini setelah berkerja atau mungkin karaoke. Kyung menepuk pundaknya untuk memberikan semangat. Chuk Hee binggung dengan sikap rekan kerjanya.
“Lihatlah bagaimana pucatnya kulitmu. Kau begitu menyedihkan. Apa yang akan kita lakukan?” komentar Yoo Min, Chuk Hee masih belum mengerti
“Kami semua tahu tentang kau yang sudah dibuang. Artikel yang keluar bahwa CEO dan putri DK Grup akan menikah.” jelas Kyung
Chuk Hee merasa ia baik-baik saja karena benar-benar tak ada perasaan dengan Min Kyu, tapi Yoo Min pikir Chuk Hee tak perlu menutupi rasa sedihnya lalu mereka sengaja membuat makan malam demi menghibur Chuk Hee.
Ketika sampai di kedai , Jung Woo sempat menarik Chuk Hee duduk disampingnya, lalu Kyung mengejek temanya yang ingin duduk disamping Chuk Hee. Yoo Min dan Jung Soo terlihat binggung melihat keduanya. Beberapa saat kemudian, Jung Woo sudah mulai mabuk, Chuk Hee meminta mantanya berhenti minum, Jung Woo pikir untuk apa lalu merasa Chuk Hee sedang mengkhawatirkannya.
“Ahh. Mari kita makan bersama-sama. Kenapa kau memberikan semua untuk dia? Apa kau menyukai Go Chuk Hee atau sesuatu?”ejek Kyung setelah melihat Jung Woo memberikan semua makanan pada Chuk Hee.
Dan Jung Woo mengakui menyukai Chuk Hee, semua melonggo dan Jung Woo memberikan kedipan mata yang mengoda pada Chuk Hee. Kyung merasa ada yang salah dengan pendengarnya,
“Kau dengar itu kan Aku menyukai Kepala Go. Meskipun itu hanya satu sisi.” akui Jung Woo, semua melonggo mendengarnya.
Kyung tak setuju, tapi Jung Soo merasa Jung Woo lebih baik dibanding Min Kyu, bahkan Yoo Min ingin belajar dari Chuk Hee yang bisa membuat terpesona dan mengajak ke putaran kedua.
Jung Woo yang mabuk menyanyikan lagu “Be Mine – Infinite” dan Kyung mencoba menyadarkan tapi temannya yang mabuk tetap menyanyi dengan penuh perasaan tertuju untuk Chuk Hee.
♪♪ Setiap kali aku melihatmu Jadilah miliku. Aku mencintaimu. Aku khawatir padamu Sampai akhirnya, aku akan bertanggung jawab padamu ♪♪
Chuk Hee terlihat sangat malu saat Jung Woo dengan gaya imutnya menyanyikan lagu untuknya, Kyung terlihat mual melihat tingkah temannya yang mabuk. Kyung masih tak mendukung, sementara Jung Soo dan Yoo Min memberikan semangat pada Jung Woo, Chuk Hee tak ingin dibahas lagi mendorong ketiganya untuk cepat masuk ke dalam taksi.
Keduanya lalu duduk ditaman, terlihat Jung Woo sedikit sadar. Chuk Hee meminta Jung Woo mendengar kata-katanya baik-baik kalau masa suspensinya akan dicabut bulan depan dan kontrak kerjanya akan berakhir bulan yang sama. Jung Woo tak mengerti dengan yang dibicarakannya.
“Jika aku menjadi seorang pengacara, aku akan meninggalkan tempat ini dan menemukan sebuah kantor. Jadi aku tidak perlu bertemu denganmu lagi. Aku yakin kita akan memiliki alasan untuk bertemu satu sama lain. Jadi Singkirkan kasih sayangmu untukku.” ucap Chuk Hee, Jung Woo masih setengah sadar.
“Jangan berharap untuk mengubah hatiku Aku tidak akan kembali dan bertemu denganmu lagi, bahkan menemuimu. Mengatakan hal-hal menyakitkan seperti itu untukmu, sulit untukku juga. Jadi hal-hal seperti hari ini aku akan menyukainya jika kau tidak melakukannya lagi.”kata Chuk Hee lalu pamit pergi.
Saat di pertengahan jalan, langkahnya terhenti. Jung Woo terlihat berharap Chuk Hee bisa menengok dan kembali, tapi Chuk Hee memantapkan hati untuk meninggalkan Jung Woo.
Chuk Hee tersenyum saat pulang melihat adiknya yang makan perman mint, ia yakin adiknya tahu ibu mereka itu sangat menyukai perment mint. Adiknya tak ingin mendengar kata-kata kakaknya, Chuk Hee meminta satu buah permen dari adiknya.
“ "Apa kau merasa bersalah saat ini, kau tidak harus membayarnya kembali padaku." Itulah yang ibu katakan kepadaku dulu. Aku mencoba untuk hidup dengan kata-kata terakhir itu, tapi aku hanya menyakiti seseorang lagi hari ini.” cerita Chuk Hee sedih
“Apa kau pernah bahkan mematuhinya?” ucap Mi Hee ketus
“Hanya sekali. Selama kecelakaan kereta bawah tanah. Ada orang yang kelihatan seperti aku. Dengan tampilan seseorang yang ingin hidup, orang yang memegang buku Hukum Perdata dengan erat. Sebagai hukuman untuk membiarkan Ibu mati, jika aku harus menyelamatkan satu orang selama hidupku, itu kelihatanya seperti orang itu. Itu sebabnya, permen mint yang aku akan makan, aku taruh di mulut orang itu.” cerita Chuk Hee
“Jadi. Apa kau menyelamatkan dia?” tanya Min Hee
“Dia harus selamat, karena Ibu akan menyelamatkannya.” ucap Chuk Hee yakin
Chuk Hee terdiam sambil bergumam “Seseorang pernah berkata, bahwa kenangan dari hari-hari yang menyedihkan itu manis, Aku memiliki kenangan yang sama hari ini Sangat menyedihkan tapi manis”lalu melihat kembali bungkus permen mint ditangannya.
Jung Woo berdiri didepan rak bukunya, terlihat buku hukum perdata dengan bekas terbakar, Masih tersimpan disana bungkus permen mint. Lalu teringat saat Chuk Hee memberikannya permen mint saat kemping.
“Makan dan semua bahagia dan kenangan sedihmu, buatlah itu semua manis Kemudian hari kau ingin lupakan juga akan seperti yang paling umum dari hari yang lalu,itu akan menjadi kenangan” pesan Chuk Hee
Jung Woo masih melihat bungkus permen, menurutnya kata-kata tak akan berhasil untuknya karena hari itu menyedihkan juga untuknya, lalu mencium bungkus permen dalam-dalam dengan merasakan manisnya juga.
Soo Ah binggung melihat Jung Woo yang datang ke kantornya, Jung Woo membawakan tas berisi pakaian yang tertinggal. Soo Ah tahu itu pasti disuruh ibunya untuk membawakanya. Jung Woo terkesima melihat ruangan Soo Ah yang bagus.
Lalu ponselnya berdering, ada telp dari seseorang yang mengatakan sudah sampai dikorea dan ia langsung pamit pergi karena harus menemui seseorang.
“Apa kau putus dengan Go Cheok Hee?” tanya Soo Ah sebelum Jung Woo melangkah pergi. Jung Woo membalikan badannya terlihat ada raut wajah kesedihan.
“Kau bilang kau benar-benar tidak akan berubah pikiran. Aku ingin tahu siapa yang sudah pikirannya” ucap Soo Ah
“Untuk seseorang di sana yang memiliki waktu yang sulit. Kau hanya berpikir kita memiliki waktu yang berlalu.” kata Jung Woo
“Jung Woo.. Aku... Kau tahu aku lulus ujian bar di ketiga kalinya. Jadi...Pergilah dengan hati-hati.” pesan Soo Ah
Jung Woo menemui si anak pemilik kamar yang ada diseberang rumah Tuan Han setelah kembali ke korea. Lalu bertanya apakah ia pernah melihat seorang pria memukul seorang wanita
“Aku tidak yakin. aku tidak terlalu tertarik pada urusan orang lain.” ucap si anak, Jung Woo terlihat sedih karena tak bisa menemukan saksi.
Sementara Tuan Han menyambut istrinya yang baru pulang merasa sangat rinduk bahkan meminta sang anak memeluknya, tapi anaknya terlihat ketakutan dan bersembunyi dibalik ibunya. Sang istri mengutarakan niatnya untuk bercerai.
“Apa kau sangat membenciku?” ucap Tuan Han, lalu pergi ke ruang tengah.
Istrinya dengan sengaja membuka sedikit celah pada pintu dan meminta anaknya masuk ke kamar dan keluar apabila sudah memanggilnya. Suaminya mencari-cari sesuatu lalu bertanya tak ada alkohol didalam rumah mereka. Sang istri langsung berlari masuk kamar dan menelp Jung Woo, tapi ponsel Jung Woo tertinggal di mobil.
Chuk Hee yang baru pulang menerima telp dari Bi Hyun yang meminta diselamatkan karena baru pulang ruma meminta pertolongan, Chuk Hee binggung menayakan apa yang terjadi, Bi Hyun ingin bercerita saat pulang kerumah tapi ponsel langsung mati karena Tuan Han mulai datang. Chuk Hee kembali keluar dari kamar mencoba menelp Jung Woo, akhirnya menelp polisi karena Jung Woo tak mengangkat telpnya.
Suaminya masih dengan tangan kosong menanyakan kemana saja istrinya yang tiba-tiba pergi menghilang. Bi Hyun berjalan mundur mengatakan sengaja menghindar karena ingin berhenti. Tuan Han makin marah bahkan mencekiknya karena tak ada yang bisa menghentikanya sekarang.
“Siapa bilang begitu? Aku sangat mencintaimu!” ucap Tuan Han sepert kerakusan setan.
Chuk Hee baru sampai dan masuk sambil memanggil Bi Hyun, sementara rumah sudah berantakan dan hanya ada anaknya yang mengintip dari pintu kamarnya. Jung Woo yang masih ada diseberang mencoba meminta supaya saksi bisa mengingat apakah pernah melihat sampai si anak terkejut melihat diseberang terlihat Tuan Han yang mencekik istrinya dan Chuk Hee datang menolong.
Chuk Hee berhasil melepaskan Bi Hyun dan menyuruhnya melarikan diri tapi Tuan Han yang sudah kesetanan menarik rambut istrinya, lalu mendorong Chuk Hee dan menarik istrinya ke kamar lalu mengeluarkan stick golf. Chuk Hee yang terjatuh langsung berdiri dan menahanya menyuruh Bi Hyun keluar.
Tuan Han kembali mendorong Chuk Hee sambil terjatuh lalu keluar memanggil istrinya dan siap memberikan pukulan. Chuk Hee binggung mencari bantuan akhirnya melemparkan piala yang ada dibuffet, dan Tuan Han pun jatuh. Chuk Hee melihat Tuan Han yang tergeletak dengan darah yang mengalir.
Lalu ia melihat piala yang bersimba darah didekatnnya, mulutnya mengangga tak percaya. Bi Hyun kembali ke dalam melihat suaminya tergeletak di lantai tak sadarkan diri. Jung Woo melotot kaget melihat Chuk Hee yang memegang piala dengan penuh darah.
Polisi datang, memeriksa tuan Han yang tak sadarka diri lalu bertanya apa yang terjadi. Anak Bi Hyun menunjuk kalau Chuk Hee yang melakukan itu semua. Polisi akhirnya membawa Chuk Hee dengan borgol ke kantor polisi.
bersambung ke episode 14
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar