PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 05 Juni 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
 
Hyo Joo melihat meja “Tim Humas Choi Kang Eu-ddeum” dan terlihat kosong. Saat itu seorang pria datang  bertanya alasan datang. Hyo Joo kaget dan terlihat bingung. Tuan Kim pikir kalau mirip Chow Yun-fat. Hyo Joo bingung.
“Kurasa dia tidak tahu siapa itu.” Ucap Tuan Kim. Hyo Joo pun bertanya Apa Eu-ddeum belum datang
“Dia langsung ke Cheonwang. Pak Park bermain kotor. Mereka tidak bertemu atau menjawab telepon saat dalam situasi buruk.” Kata Tuan Kim
“Kau menyuruh Eu-ddeum mengurus itu?”kata Hyo Joo heran. Tuan Kim tak pikir Apa yang salah dengan itu
“Kau pikir dia bisa menyelesaikan semuanya? Dia terlalu lembut. Omong kosong.” Kata Hyo Joo kesal lalu berjalan pergi. Tuan Kim bingung dengan yang dilakukan Hyo Joo. 

Hyo Joo akhirnya menelp Eu Ddeum, sementara Eu Ddeum  sedang duduk diruangan. Hyo Joo bertanya apakah Eu Dddeum akan menunggu di sana. Eu Ddeum pikir itu harus karenaini pekerjaannya. Hyo Joo berteriak marah menyuruh Eu Ddeum agar Cepat kembali
“Ada apa?” tanya Eu Ddeum bingung. Hyo Joo beralasan Ada banyak pekerjaan di sini.
“Kami kewalahan mengurus pekerjaan.... Cepat kembali.” ucap Hyo Joo kesal. 

Yeon Ho melihat Hyo Jo bertanya Siapa itu? Apakah Eu-ddeum?. Hyo Joo membenarkan kalau Eu Ddeum masih di Cheonwang menurutnay dia itu terlalu naif jadi Mereka tidak akan menemuinya dan hanya duduk dan menunggu.
“Kenapa Eu-ddeum yang dikirim ke sana? Omong-omong, bukankah ini keterlaluan?” ucap Hyo Joo keesal
“Yeon-ho, apa proposal produk pakaian Cheonwang sudah siap?” tanya Ha Ri. Yeon Ho pun mencarinya. 

Eu Ddeum duduk diruangan dan beberapa orang datang bertanya apakah  ada rapat di sini karena mereka sduah pesan tempat pukul 11.00 hari ini. Eu Ddeum mengeleng dan menjawab kalau mereka bisa menempatinya lalu keluar ruangan
“Kami menerima proposal dari Pak Park. Aku tidak melihat ada masalah dengan itu.” Kata Ha Ri berjalan dilorong. Si pria menganguk mengerti.
“Eu-ddeum?” kata Ha Ri melihat Eu Ddeum menunggu sambil berdiri. Eu Ddeum kaget melihat Ha Ri yang datang.
“Aku melihat masalah di sini. Apa Tidak apa-apa jika kalian menyuruh pegawai kami berdiri saja?” ucap Ha Ri
“Bukannya kami menyuruhnya berdiri saja...” kata Si pegawai panik. Eu Ddeum pun hanya terdiam
“Pemagang diintimidasi oleh bos mereka dan mengingat kembali kesalahan mereka dari hari itu, menghukum diri dan bertanya apa mereka harus mundur. Bahkan mesin fotokopi berharga di kantor. Jangan memperlakukan manusia seperti ini.” Ucap Ha Ri
“Maafkan aku. Aku tidak bisa menjagamu karena sibuk.” Kata si pegawai. Eu Ddeum mengaku Tidak apa-apa.
“Kau memberi kami pekerjaan karena memercayai kami, bukan? Kami juga yakin memiliki dasar kepercayaan yang solid dengan perusahaanmu. Mari tetap berhubungan baik. Aku akan menelepon Pak Park sekarang.” Kata Ha Ri.
Si pria pun menyambung telp pada Tuan Park lalu memberikan pada Ha Ri.
“Halo, aku Jang Ha-ri dari "The Baby". Aku datang untuk membahas pasta gigi. Sepertinya kau sibuk. Aku ingin bicara dengan Direktur. Atau lebih baik lagi, haruskah aku menemui Pimpinan?” ucap Ha Ri. Dua pria yang ada didepanya terlihat kaget dan bingung. 



Ha Ri berjalan sendirian dan melihat seorang wanita turun dari mobil langsung memeluk Yi Sang karean sangat merindukanya. Yi Sang pun melihat Si wanita yang terlihat sukses. Ha Ri tak percaya kalau itu Yi dan Seseorang tampak sangat senang.
“Kau sudah kaya sekarang.” Ucap Yi Sang. Si wanita mengaku sudah bekerja keras.
“Apa Kabarmu baik?” tanya Si wanita. Yi Sang pikir seperti itu dan bisa tersenyum.
“Dia tersenyum? Dia memeluk? Bagaimana saat dia menghindari ciumanku?” ucap Ha Ri tak percaya melihatnya.

“Aku sangat gugup kembali bekerja setelah sekian lama.” Kata si wanita.
“Kau tampak jauh lebih lembut. Mungkin karena sekarang kau seorang ibu.” Ucap Yi sang. Si wanita itu pun senang menerima pujianya.
“Kau tampak hebat.” Puji Yi Sang. Tiba-tiba terdengar suara gelas dibanting diatas meja. Yi Sang kaget dan melihat Ha Ri sedang minum.
“Astaga. Aku tidak melihatmu di sana... Setelah makan, aku punya kebiasaan minum jus segar.” Ucap Ha Ri menatap Yi Sang
“Dia Jang Ha-ri dari "The Baby". Kau tahu siapa dia, bukan? Dia Nona Kang Hyo-ju.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun menyapa  Nona Kang Hyo-ju.
“Aku kolega Pak Han yang sangat akrab. Kami sangat nyaman dengan satu sama lain. Kami ingin kau tampil di majalah kami.” Kata Ha Ri
“Ide bagus” ucap Nona Kang. Ha Ri pun mempersilahkan keduanya lanjutkan percakapan mereka, Yi Sang memberitahu kalau Yi Sang sangat ceria.
“Aku dapat tawaran untuk pemotretan. Tapi itu membuatku sangat gelisah. Aku melahirkan dua bayi, kau tahu aku yakin orang akan bilang bahwa tubuhku kendur dan aku makin tua. Aku takut dengan ini.” Kata Nona Kang
“Astaga... Kenapa kau gelisah? Kau tetap bintang papan atas, bahkan sebagai seorang ibu.”kata Yi Sang
“Aku akan meminta ini darimu. Bisakah kau memotretku?” kata Nona Kang memegang tangan Yi Sang. Ha Ri melihatnya.
“Kau tidak perlu memintaku. Suatu kehormatan bisa bekerja denganmu.” Ucap Yi sang gugup
“Kau tahu aku sangat menyukaimu. Bisakah kau melakukannya sekali ini saja? Aku sangat ingin kau memotretku. Kau sudah menjadi fotograferku sejak aku muda. Kau tahu tubuhku dan sudut yang cocok untukku. Kau tahu semua tentangku.” Ucap Nona Kang
“Kau tampak cantik di setiap sudut.” Kata Yi sang dan Ha Ri tak percaya Yi sang disentuh oleh tanganya oleh seorang wanita. 



Ha Ri berjalan dengan Yi Sang berkomentar kalau sangat dekat dengan Kang Hyo-ju. Yi Sang mengaku memotretnya sejak dia debut jadi cukup dekat. Ha Ri pikri Standar Yi Sang  pasti tinggi karena bekerja dengan aktris.
“Secara pribadi, wanita cantik dengan tubuh kecil yang suka bermain-main adalah tipeku.” Ucap Yi Sang
“Wanita cantik? Apa Dia juga suka bermain-main? Kau tidak perlu menentukan kualitas hingga aku tidak perlu membuat batasan di antara kita. Kurasa kau tidak memandangku secara romantis.” Kata Ha Ri kesal
“Aku juga sama. Seperti bunga sakura yang beterbangan, perasaanku padamu seringan bulu. Tidak lebih dari itu. Lihat? Bahkan saat menatapmu, aku tidak merasakan apa pun. Aku sangat nyaman di dekatmu..” Ucap Ha Ri kesal
“Ini tidak nyaman bagiku. Aku berusaha merasa nyaman di dekatmu karena aku harus berada di dekatmu.” Ucap Yi Sang
“Kurasa kau benar-benar tidak ingin menemuiku. Kalau begitu, aku akan mencoba bekerja dengan Sang-hee saja.” Kata Ha Ri
“Aku harus berada di dekatmu meskipun tidak nyaman.” Kata Yi Sang menatap dari kejauhan. 


Ha Ri duduk meliha buku harian dan mencoret [Kandidat ketiga untuk Donor Sperma, Han Yi-sang] Saat itu Eu Ddeum datang. Ha Ri meminta Eu-ddeum, pastikan menghabiskan pasta giginya dalam tiga bulan dan juga ia ingin  mempercepat tenggat untuk promosi itu.
“Sampai kapan waktu kita? Tapi Kenapa kau menatapku seperti itu?” ucap Ha Ri heran
“Aku sudah memikirkan ini. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Aku bisa memahami perkataanmu saat membaca kolommu.” Ucap Eu Ddeum memegang  buku Ha Ri. Ha Ri panik
“Bagiku, kau wanita yang sangat keren. Dan akulah orang yang kau cari. Akan kuberikan kepadamu.” Ucap Eu Ddeum. Ha Ri bingung
“Bukankah itu alasanmu menjadi Wanita Sperma? Kau tidak akan mengalaminya jika punya donor sperma. Tentu, aku tahu kau butuh sperma untuk hamil. Tapi saat melihatmu dipermalukan seperti itu, aku tidak bisa diam saja saat aku punya banyak sperma.” Ucap Eu Ddeum bangga.
“Kita bisa berhenti membicarakan itu sekarang.” Kata Ha Ri panik melihat sekeliling
“Rupanya kau pemalu. Bagaimana dengan ini? Kenapa kita tidak memakai julukan berbeda untuk sperma? Seperti Sigap atau Semangat?” ucap Eu Ddeum
“Aku lebih benci julukan itu. Mari hentikan ini. Berhenti.” Kata Ha Ri panik
“Tunggu. Kenapa? Kau bilang waktumu tidak banyak.” Kata Eu Ddeum. Ha Ri pikir ini tidak benar.  Eu Ddeum bingung memanggil Ha Ri. 


Akhirnya Ha Ri pergi keluar ruangan duduk di lobby melihat hasil foto Yi Sang seperti sangat sedih karena perasaanya ditolak. Saat itu So Yoon dan Yeon Ho datang membawakan kopi. Saat itu Yi Sang datang akan naik mobil melihat Ha Ri dengan senyuman dari balik jendela. 

KLINIK DOKTER YUN
Perawat memanggil Jae Young kalau akan pergi sekarang lalu memberitahu kalau dapat karangan bunga. Jae Young melihat pengirimnya [Asisten Profesor Seo Jeong-won dari Bedah Kardiotoraks] wajahnya langsung menahan amrah.
“Hei... Di mana Do-ah? Aku bisa mengantarnya pulang.” Ucap Nyonya Lee datang
“Aku sudah bilang akan menjemputnya terlambat hari ini. Aku akan membersihkan ini dan menjemputnya.” Kata Jae Young
"Seo Jeong-won"? Bukankah dia mantan istrimu?” kata Nyonya Lee melihat karangan bunga.
“Apa aku harus melaporkan ini ke kantor distrik untuk membuangnya?” kata Jae Young
“Sayang sekali. Kenapa kau melakukan itu? Ini mahal.” Ucap Nyonya Lee
“Meski Anda membongkarnya, aku akan tahu siapa pengirimnya.” Kata Jae Young
“Dia mengirimnya untuk menyiksamu. Dia ingin kau memikirkannya setiap kali melihat ini. Kenapa tidak bisa lepas? Aku harus benar-benar membuangnya agar dia tidak pernah mengulangi ini.” Ucap Nyonya Lee mencoba melepaskan namanya
“Lihat sikapnya. Wanita yang cantik dan pintar bisa sangat jahat.” Ejek Nyonya Lee dan saat itu seorang wanita datang. Jae Young terdiam melihat sosok mantan istrinya yang datang. Nyonya Lee pun bergegas untuk pergi ke toko Yeong-ok buka 


Jeong Won duduk didalam ruangan dengan Jae Young kalau mereka harus merencanakan pesta ulang tahun pertama Do-ah. Ia memberitahu tahu Pusat konvensinya tampak bagus jadi bisa mengundang sekitar 100 tamu ke pesta.
“Orang tuamu akan datang dari Amerika?” tanya Jeong Won. Jae Young pikir kalau merkea bercerai
“Setelah ditetapkan aku menerima tunjangan anak darimu, kita selesai. Apa? Kau tidak mau memberiku tunjangan anak? Kalau begitu, jangan.” Kata Jae Young
“Ambil tunjangan anaknya. Mari kita rencanakan pestanya bersama. Aku ibunya.” Ucap Jeong Won
“Kini dia ke tempat penitipan. Baru kurang dari sebulan, tapi dia akrab dengan anak-anak lain. Dia juga makan dengan lahap, Saat kucampur nasi ke sup daging sapi, dia bisa menghabiskan makanannya.” Cerita Jae Young
“Awalnya, dia bilang "Aya". Tapi kini, dia bisa bilang "Ayah". Tapi dia tidak bisa bilang "Ibu". Seharusnya tanyakan kondisinya dahulu. Jika kau ibunya, kau harus bertanya apa dia sakit, apa dia makan banyak, atau apa dia tidur nyenyak.” Ucap Jae Young marah
“Kau harus mengkhawatirkannya dahulu. Kau bukan ibu Do-ah. Aku akan urus pesta ulang tahunnya.” Ucap Jae Young
“Aku sudah baik-baik saja. Aku kembali karena ingin menjadi lebih baik.  Aku selalu mencintaimu.” Kata Jeong Won
“Kau selalu egois... Aku bodoh telah memilihmu daripada Ha-ri.” Kata Jae Young. Jeong Won pikir Wanita itu menghalangi mereka.
“Tidak... Kaulah yang menghalangi aku dan Ha-ri.” Kata Jae Young 


Nyonya Lee sibuk menaruh makanan diatas meja. Jae Young keluar kamar mandi dengan Do Ah yang baru selesai mandi. Nyonya Lee pikir Jae Young harus makan dan akan mengurus Do Ah. Jae Young menolaknya karena makan siang banyak dan masih kenyang.
“Satu suap saja.” Kata Nyonya Lee khawatir. Jae Young mengaku  Tidak perlu dan akan beristirahat lalu masuk kamar dengan Do Ah.
“Meski begitu saling membenci, mereka harus membiarkan bayi itu mendapatkan cinta ibunya.” Ucap Ibu Ha Ri.
Jae Young merawat anaknya memuji tampak sangat cantik setelah mand da mengucapkan Terima kasih sudah tumbuh dengan baik meskipun ayahnya tidak sempurna. Ia pu mengaku kalau mereka merasa tersesat saat ditinggalkan berdua.
“Tapi kita belajar bahwa kita bisa melakukannya sendiri. Sekarang ayah, Nenek Ok-ran, dan Bibi Ha-ri akan lebih mencintaimu. Kau akan baik-baik saja tanpa seorang ibu. Kau dan ayah... Mari kita pertahankan. Mengerti?” ucap Jae Young pada anaknya. 

Eu Ddeum datang menyapa semuanya mengaku datang untuk memeriksa ukuran katalog kecil di dalam buku jadi bisa memeriksa meja Nona Jang. Yeon Ho pun mempersilahkan dan bertanya pakah Perusahaan menginginkan ukuran tertentu dan apa Berbeda dari katalog sebelumnya?
“Ya, kudengar mereka juga memberi tahu Nona Jang, tapi dia tidak di sini.” Kata Eu Ddeum. Hyo Joo memasang kupingnya
“Coba periksa buku catatannya.” Ucap Yeon Jo, Eu Ddeum mencari buku catatan tapi saat itu Ha Ri datang.
“Aku juga dapat surelnya. Aku akan meneruskannya padamu.” Kata Eu Ddeum lalu bergegas pergi.

“Semuanya, kami punya kabar baik, Tingkat berlangganan meningkat sebanyak 0,1 persen Mungkin berkat kolom Nona Jang. Ada kabar yang lebih baik.” Kata Nyonya Shim berdiri. Semua ingin tahu apa itu.
“Apa Kita mendapat penghargaan?” tanya Yeon Ho penasaran. Nyonya Shim membenarkan kalau akan memberinya penghargaan.
“Aku akan berhenti... Aku pergi.”kata Nyonya Shim. Hyo Joo langsung menjerit bahagia. Yeon Ho langsung memperingatinya. Nyonya Shim pun pamit pergi sambil memukul baju Hyo Joo dengan tasnya. Hyo Joo hanya bisa tertunduk. Yeon Ho pikir Ini benar-benar memotivasi.

Mereka pun pergi ke restoran topoki dan saat itu ada Tuan Nam dan Yi Sang sedang makan, Yi Sang dan Ha Ri saling melirik tapi seolah tak saling peduli. Tuan Nam tak percaya mereka juga ingin makanan pedas. Yeon Ho mengaku penggemar berat tteokbokki.
“Kenapa kalian ingin makanan pedas? Siapa yang membuat kalian stres?” tanya Tuan Nam
“Bu Shim akan berhenti.” Ucap Yeon Ho, Tuan Nam tak percaya dan ingin tahu alasanya. 

Yeon Ho mengaku tidak tahu Nyonya Shim sangat setia. Ha Ri pikir Hanya Yeon Joo yang tidak tahu. Hyo Joo pikir hanya Ha Ri yang tahu jadi memujinya. So Yoon pikir Nyonya Shimmembencinya.
“Ha-ri, kau pasti sedih.” Ucap Nyonya Nam. Yeon Ho pikir Ha Ri terlihat hampir pingsan.
“Ini sempurna. Pedas dan lezat.” Kata Ha Ri yang kepedesan dengan terus minum
“Aku turut sedih mendengar bayi Bu Shim sakit. Selamat menikmati.” Kata Tuan Nam membayar makanan.
Ha Ri melihat Yi Sang mengambil air minum. Yi Sang pun dengan santai menaruh air diatas meja sambil berkata kalau sudah mengunggah potongan B dari model bayi kemarin di Cloud. Mereka pun mengucapka Terima kasih.
“Foto-foto itu akan menjadi biaya model. Para ibu akan menyukainya.” Kata Yeon Ho dan Yi Sang pun berjalan pergi.  Ha Ri pun berlari keluar mengejar Yi Sang. Tuan Nam pun meninggalkan keduanya.


“Apa yang kau lakukan? Kau membuat batasan. Jangan melewati batas. Menyatakan perasaanmu padaku dan tidak bertindak juga menyakitiku. Berhentilah membuatku bingung.” ucap Ha Ri
“Aku serius denganmu dan itu bukan keputusan mudah bagiku. Aku ceroboh.” Kata Yi Sang
“Tidak ada lain kali untuk kita.” Ucap Ha Ri. Yi Sang menyimpulkan ini akan gagalkarena masalahnya sendiri.
“Aku tidak ingin kau berpikir kaulah masalahnya. Jika tidak bisa bertanggung jawab, aku harus mencegah diriku ingin lebih. Kupikir aku harus melakukan itu untuk menghormatimu.” Kata Yi Sang
“Kau hanya tidak begitu menyukaiku.” Ucap Ha Ri, Yi Sang pikir Jika harus tidak sopan untuk akhiri ini, maka akan berusaha lalu meminta maaf dan berjalan pergi 


Ha Ri terdiam mengingat ucapan Yi Sang “Jika harus tidak sopan untuk akhiri ini, aku akan berusaha” Yeon Ho datang bertanya apakah sudah selesai. Ha Ri mengaku Hampir. Yeon Ho lalu mengeluh tidak percaya Bu Shim berhenti karena bayinya.
“Kurasa aku tidak bisa menangani bayi yang sakit. Aku senang memutuskan untuk tidak punya anak.” Kata Yeon Ho
“Yeon-ho... Apa kau tidak akan pernah berubah pikiran?” kata Ha Ri
“Kita bersenang-senang. Kenapa berubah pikiran? Tidak ingin mengorbankan hidup kita demi anak adalah satu hal. Secara realistis, uang adalah masalah terbesar.” Kata Yeon Ho
“Kau harus membayar biaya sekolah anak sampai mereka lulus kuliah, punya tabungan untuk saat mereka menikah, dan kau akan sangat tua saat membesarkan anakmu dan membeli rumah.”ungkap Yeon Ho
“Kau tidak akan punya apa pun untuk dirimu sendiri. Menyuruh kita punya bayi padahal kita tidak tertarik adalah pelanggaran.” Kata Yeon Ho
“Aku mengerti maksudmu.”ucap Ha Ri. Yeon Ho pun bertanya Bagaimana dengan pria itu
“Rayu saja dan nikahi dia.”kata Yeon Ho. Ha Ri mengaku merasa takut karena dia bersedia.
“Aku juga merasa tidak enak. Mungkin karena dia terlalu muda. Dia sangat ceria. Dia tidak bijaksana.”kata Ha Ri
“Apa? Eu-ddeum?” kata Yeon Ho menebak. Ha Ri pikri temanya sangat pintar, meminta agar Jangan beri tahu siapa pun.
“Kukira itu Pak Han.” Ucap Yeon Ho. Ha Ri menegaskan bukan dia dan merasa Eu-ddeum terlalu muda.
“Masalahnya, aku terlalu tua. Kenapa menua begitu menyedihkan? Aku tidak tahu apa-apa lagi. Aku bahkan tidak tahu harus bilang apa kepada Eu-ddeum.” Ucap Ha Ri
Saat itu diam-diam sedaritadi, Eu Ddeum mendengar percakapan keduanya terlihat panik dan berpikir yang harus dilakukan. 



Di bar, Yi Sang menatap ke arah Ha Ri, Ha Ri sempat melihatnya tapi mencoba acuh. Sementara Eu Ddeum pun menatap Ha Ri dan Hyo Joo menatap Eu Ddeum. Yeon Ho lalu berdiri bertanya Untuk apa mereka di sini. Semua menjawab Pesta perpisahan untuk Bu Shim!
“Kalian terdengar terlalu bersemangat. Bu Shim, kau pasti kecewa melihat mereka begitu senang. Mari dengar apa yang ingin kau katakan.” Kata Yeon Joo
“Mau kutarik surat pengunduran diriku?” kata Nyonya Shim. Yeon Joo pun tak ingin memaksanya
“Kami telah menyiapkan hadiah besar untukmu agar kau bisa meninggalkan kami dengan senang. Hadiahnya datang!” kata Yeon Jo. Akhirnya Ha Ri memberikan pada Nyonya Shim.
Nyonya Shim melihat majalah dengan cover wajahnya "The Baby" Ha Ri mengaku mereka sudah membuat ini dengan artikel berharga yang kau tulis jadi bisa jadikan ini portofolio saat mencari pekerjaan lain. Nyonya Shim pun mengucapkan Terima kasih.
“Kenapa kita menjadi sangat sedih? Bernyanyi!” kata Yeon Ho daan semua orang juga setuju. Tapi Nyonya Shim denga tatapan sinisnya meminta mereka agar Berhenti.

Akhirnya mereka pun minum, Ha Ri mencari seseorang dan akhirnya keluar dari bar. Eu Ddeum terlihat setengah mabuk melihat Ha Ri yang pergi, sementara Hyo Joo menarik gelas Eu Ddeum agar tak minum lagi.  Ha Ri datang ke ruangan melihat Nyonya Shim sedang membereskan barang-barangnya.  
“Sudah kuduga kau akan kemari. Siapa yang pergi dari pesta perpisahan untuk berkemas di kantor?” ucap Ha Ri
“Aku tidak mau datang besok.” Kata Nyonya Shim. Ha Ri pikir Nyonya Shim terlalu malu untuk berterima kasih sebelum pergi
“Datanglah ke kantor besok. Ayo makan siang bersama dan kami harus berpamitan dengan pantas.”kata Ha Ri
“Aku terlalu malas. Uruslah sisanya, semuanya terdengar sangat mabuk.”kata Nyonya Shim
“Aku tidak mau. Aku akan mengurusmu saja.” Kata Ha Ri. Nyonya Shim menegaskan Kebaikan adalah penyakit.
“Jangan baik pada semua orang saat menjadi kepala editor Kau harus kejam saat diperlukan.” Ucap Nyonya Shim
“Entah apa aku boleh menempati posisi itu.” Kata Ha Ri. Nyonya Shim menegaskanTelepon jika tidak boleh.
“Aku akan datang sambil gendong anakku.” Kata Nyonya Shim Ha Ri berkomentar kalau Nyonya Shim terdengar meyakinkan.
“Apa Kau tidak ikut?” kata Nyonya Shim. Ha Ri pun membawa kotak membawakan untuk Nyonya Shim. 

Ha Ri membawakn kotak milik Nyonya Shim ke mobil kembali memastikn kalau benar-benar akan pergi seperti ini dan berpikir berpamitan dengan tim, karean Ini kali terakhirnya. Nyonya Shim mengeluh kalau Ha Ri ingin  memeluk mereka dan menangis
“Bukankah sangat memalukan jika kita bertemu lagi?”kata Nyonya Shim. Ha Ri pikir benar juga dan langsung memeluk Nyonya Shim.
“Aku akan merindukanmu!” ucap Ha Ri. Nyonya Shim keasl tapi Ha Ri terus memukulnya dan mengucapkan Terima kasih untuk semuanya.
Keduanya menangis sambil berpelukan,Seorang pria datang bertanya apakah menelepon sopir. Nyonya Shim langsung mendorong Ha Ri menjauh. Keduanya pun saling melambaikan tangan. 

Didepan bar semua orang sudah mabuk, Yi Sang mencoba membawa semua pria untuk pulang. Ha Ri pun mencoba menolong wanita yang mabuk agar menaiki taksi. Setelah Itu ia melihat Eu Ddeum duduk sendirian,saat itu tasnya jatu dan barang-barangnya berantakan.
Ia buru-buru membereskan barang-barangnya, lalu membawa Eu Ddeum. Yi Sang membantunya, menyuruh Ha Ri harus pulang lebih dahulu dan akan Tuan Nam dkk. Ha Ri menolak menyuruh Yi Sang saja yang mengurus mereka.
“Jangan lakukan itu kepada nenekku.” Ucap Eun Ddeum mendorong Yi Sang untuk pergi lalu mengatakan pada Yi Sang ada yang ingin dikatakan...
“Eu-ddeum, kau tahu siapa aku, bukan?” kata Ha Ri. Eu Ddeum menjawab kalau Ha Ri adalah bibinya. Ha Ri memukulnya, Eu Ddeum pun bisa melihat Ha Ri sebagai Nyonya Jang. Ha Ri pikir kalau Eu Ddeum sadar lalu mengajak pergi.
“Aku tidak biasanya seperti ini... Aku memanggil taksi untuknya. Aku akan menunggu di sana. Urus situasi di sini.” Ucap Ha Ri pada Yi Sang yang sibuk mengurus Tuan Nam dkk. 

“Ada yang ingin kukatakan kepadamu. Bisakah kau mendengarkanku?” ucap Eu Ddeum. Ha Ri pun membawa Eu Ddeum ke halte bus. Yi Sang selesai mengantar pulang dan menemukan buku Ha Ri.
“Aku mengerti perasaanmu. Pasti sulit bagimu untuk diam saja. Kau menyukai juniormu yang 12 tahun lebih muda. Kenapa kau tua?” kata Eu Ddeum.
“Tua? Apa kau gila?” kata Ha Ri kesal. Eu Ddeum pikir Jangan terlalu memikirkannya dan ia sudah memikirkannya.
“Kenapa taksinya lama sekali?” keluh Ha Ri. Eun Ddeum pikir Sekarang bukan itu yang penting.
“Aku tampak berantakan.” Kata Ha Ri melihat wajahnya dicermin. Eu Ddeum pikir kalau Ha Ri berusaha tampak cantik untuknya.
“Tidak mungkin.... Aku juga ingin terlihat tampan untukmu.” Kata Eu Ddeum. Ha Ri  mengeluh dengan taksinya.
Saat itu Eu Ddeum berlutut didepan Ha Ri dan langsung menciumnya. Ha RI kaget dan Yi Sang pun terdiam melihat Eu Ddeum yang mencium Ha Ri saat membawakan buku.
Bersambung ke episode 8

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar