PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 28 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC


Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Kang Bae terbangun dari tidurnya dan terlihat bingung ada disebuah gudang, lalu melihat pecahan botol dilantai. Ia pun hanya bisa menangis sendirian.
Flash Back
Manager Gwi bertemu dengan Nyonya Yeom diruangan. Nyonya Yeom  memberitahu kalau ada masalah. Manager Gwi bertanya memangnya ada apa. Nyonya Yeom mengeluh kalau ini semua karena Tuan Kim yang berjanji akan menangkap roh jahat itu, tapi tak ada kabar.
“Mengapa dia tak jawab telepon? Dia tak mengirim pesan atau melapor. Sebenarnya apa rencananya?” ucap Nyonya Yeom
“Sungguh? Bukankah roh jahat itu sudah ditangkap?” kata Manager Gwi binggung
“Siapa yang bilang? Kim Won-hyung, si berengsek itu, sungguh menyebalkan.” Kata Nyonya Yeom
“Kim Won-hyung belum tertangkap?” ucap Tuan Kim kaget dan  langsung berlari kencang menemui Wol Ju. 

Wol Ju kaget melihat Kang Bae berubah menjadi berbeda. Tuan Kim pun melihat Kang Bae adalah Pohon Keramat. Kang Bae terlihat marah menyuruh agar keluar, tapi Won Hyung tak mau keluar. Kang Bae terus meminta agar segera keluar juga.
“Jangan mendekat... Jangan mendekat!” jerit Won Hyung Marah   Keduanya saling adu kekuatan tapi Kang Bae lebih kuat.
Akhirnya Kang Bae mendekat dan mengeluarkan Won Hyung dari tubuh Tuan Kim. Won Hyung terlihat kesakitan dan Tuan Kim jatuh pingsan. Manager Gwi datang melihat Won Hyung dan langsung berteriak marah. Won Hyung pun kabur. Kang Bae langsung jatuh pingsan seperti baru saja mengunakan kekuatan daam dirinya. 


Wol Ju melihat Kang Bae yang tak sadarkan diri lalu menatapnya. Ia mengingat kenangan dengan ibunya.
Flash Back
Wol Ju heran ibunya yang ingin memberikan tusuk konde padanya sebelum meningga. Ibu Wol Ju menegaskan kalau anaknya takkan sendiri Ketika kesepian, maka bisa pegang erat tusuk konde ini.
“Ia akan mengantarkanmu kepada orang yang kau cari.” Ucap Ibu Wol Ju
Wol Ju bertemu dengan Kang Bae karena tahu harus beri sesuatu. Kang Bae mengaku sudah membawanya sekarang karena Wol Ju pasti mencarinya. Wol Ju mengasan kalau tusuk konde ini memang miiknya dan bukan tusuk konde itu.
“Bukan itu? Kalau begitu apa?”tanya Kang Bae bingung. Wol Ju mengeluh Kang Bae masih bertanya
“Tentu saja tubuhmu. Aku butuh tubuhmu.” Ucap Wol Ju yang asal bicara tapi ternyata memang benar. 


“Ternyata kau, Kang-bae. Kaulah orang yang selama ini yang kucari.” Ucap Wol Ju menatap Kang Bae.
“Bagaimana keadaannya?” tanya Manager Gwi masuk ke rumah. Wol Ju memberitahu kalau Kang Bae tertidur dan ingin tahu Manager Gwi.
“Dia di RS Alam Baka. Dia agak kaget, tapi akan baik-baik saja.” Kata Manager Gwi. Wol Ju pun merasa bersyukur mendengarnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Manager Gwi bingung. 

Wol Ju pun keluar dari rumah, Manager Gwi ikut keluar Wol Ju mengaku Ada sesuatu yang belum diceritakan padanya. Manager Gwi bertanya apa yang belum diceritakan, Wol Ju akhirnya mengaku kalau  Saat itu mereka punya anak.
Manager Gwi kaget mendengarnya, bertanya Apa maksudnya dengan itu. Wol Ju mengaku juga tak tahu dan baru tahu setelah wafat. Manager Gwi tak percaya kalau ia punya anak dengan Wol Ju.
“Saat itu pun aku tahu, nasib buruk Pohon Keramat masuk ke tubuh anak kita.” Cerita Wol Ju. Manager Gwi memikirkan "Pohon Keramat"
“Karena itu, anak ini terkena kutukan untuk reinkarnasi dan terus hidup dalam kesusahan. Aku tak punya pilihan. Aku harus tuntaskan 100.000 dendam agar anak kita bisa hidup tenang.” Ucap Wol Ju
“Tunggu, jadi... Kau bilang...” kata Manager Gwi memastikan Wol Ju membenarkan apa yang ada dipikiran Manager Gwi.
“Roh anak kita sepertinya adalah Kang-bae.” Akui Wol Ju, Manager Gwi kaget untuk kesekian kalinya
“Mengapa aku tak sadar? Dia meminta tolong padaku karena hidupnya sangat berat. Mengapa aku tak mengenalinya? Dia dibuang oleh keluarga dan dijauhi teman-temannya.”cerita Wol Ju menangis
“Orang-orang akan mengerubunginya dan mengeluh. Semua karena aku.Kenyataan bahwa aku justru mencoba memanfaatkannya membuatku sangat...”kata Wol Ju 



Keduanya akhirnya duduk menatap Kang Bae. Wol Ju pikir merkea harus bertanggung jawab terhadap Kang-bae. Manager Gwi pikr  Jika kasus spesialnya berakar pada Pohon Keramat dan bukan Pintu Penglihatan Spiritual, maka ciuman...
“Berciuman dengan sinabar pun takkan berguna sebelum dendam Pohon Keramat tuntas.” Ucap Wol Ju.
“Kalau begitu, satu-satunya cara adalah membereskan 100.000 kasus.” Kata Manager Gwi
“Benar. Hanya itu caranya... Kita harus capai targetnya. Harus.” Ucap Wol Ju. 

Sementara Won Hyung bersembunyi di gudang kosong akhirnya tahu kalau  anak itu adalah putra Putra Mahkota dengan Wol-ju. Wajahnya terlihat masih penuh dendam. Pagi hari, Kang Bae akhirnya terbangun, Wol J pikir Kang Bae Berbaring saja, jangan memaksakan dirinya.
“Tidak. Besok hari terakhir, bagaimana aku bisa begitu? Manager Gwi pun pergi sejak subuh, 'kan?” ucap Kang Bae
“Benar. Apa tubuhmu sungguh baik-baik saja?” ucap Wol Ju khawatir pada sang anak.
“Ya. Beberapa bagian tubuhku memar, itu saja. Tapi apa yang terjadi setelahnya? Apa roh jahat berhasil keluar dari tubuh Manager Yeom?” tanya Kang Bae
“Ya. Roh jahat itu bisa saja menyerangmu lagi,  jadi, jangan ikut campur jika terasa aneh. Ya?” kata Wol Ju
“Baik. Aku hanya akan menyentuh
pelanggan di swalayan dan membawa mereka yang masih mendendam. Pastikan kau terus berada di sisi  Manager Gwi” pesan Kang Bae. 


Kang Bae akan berjalan ke supermarket, tiba-tiba ingatan masa lalunya datang, roh dari pohon keramat. Ia merasakank kepalanya terasa sangat sakit lalu pergi ke apotik meminta obat sakit kepala karena Kepalanya pusing. Saat itu si paman menatap Kang Bae dan langsung ingin curhat.
“Apa gunanya menghasilkan uang dengan menjual obat? Istriku terjebak pemasaran berjenjang dan dia membawa semua obat yang tak pernah kudengar ke rumah.” Keluh si paman
Kang Bae bingung karena tanganya tak menyentuh apapun tapi si paman bisa bercerita padanya. 

Kang Bae bingung menatap tanganya karena tak menyentuh apapun tapi ada yang curhat padanya. Ia berjalan dan bertemu dengan Yeo-rin lalu melihat wanita disampingny dan bertanya siapa dia.  Yeo Rin memberitahu kalau Dia teman serumahnya, Kim Da-bin.
“Senang bertemu denganmu. Aku Han Kang-bae.” Ucap Kang Bae dengan sopan
“Halo. Ternyata kau sangat tampan seperti yang dibicarakan...” ucap Da Bin dan menatap mata Kang Bae dan akhirnya mulai bicara jujur.
“Lalu kenapa? Karenamu, belakangan ini aku sangat kesal.” Keluh Da Bin. Kang Bae bingung.
“Bisakah kau percepat perkembangan pacaranmu? Apa Kau tak tahu dia tinggal sendiri? Bila dia tak pulang pun, tak ada orang yang akan memarahi. Mengapa kau tak bisa membaca situasi?” ucap Da Bin
“Ada apa denganmu? Maaf. Mengapa kau tiba-tiba seperti ini? Apa kau gila? Sampai jumpa.” Ucap Yeo Rin panik dan langsung menutup mulut Da Bin lalu berjalan pergi. 

Kang Bae bingung masuk ke ruang ganti bertanya  Apa yang terjadi, padahal tak menyentuh mereka, tapi mereka... Ia lalu teringat dengan ucapan Manager Gwi sebelumnya dikedai.
“Penglihatan spiritual adalah jalan di antara Dunia Nyata dan Alam Baka. Kini penglihatan spiritualmu terbuka dan termasuk kasus spesial. Bila kau bekerja dengan kami, penglihatan spiritualmu bisa makin terbuka. Bila penglihatan spiritualmu makin terbuka, mungkin orang-orang akan makin mengejarmu untuk bercerit hanya lewat sentuhan atau pandangan.” Ucap Manager Gwi. 

Manager Gwi berjalan di jembatan sungai Han, melihat seseorang seperti ingin melompat dan langsung menahanya. Tapi ternyata ia hanya beristirahat setelah berolahraga. Wol Ju mencari di stasiun bawah tanah, seorang tuna wisma.
“Hidupmu pasti sangat sulit. Bila kau ceritakan masalahmu padaku, aku bisa bantu...” ucap Wol Ju tapi si paman tak peduli menyuruh Wol Ju pergi dan ia kembali tidur.
“Ayolah. Ceritakan sedikit padaku.” Pinta Wol Ju. Si paman terus mengusir Wol Ju.
Manager Gwi melihat pria yang duduk sendirian sambil membaca koran. SI pria langsung berdiri sambil mengeluh kalau tak mau beli apa pun. Manager Gwi pun hanya bisa menghela nafas karena dianggap sales asuransi.
Wol Ju melihat seorang anak remaja yang sedang di bully dan diminta uangnya oleh seniornya.  Mereka pun pergi setelah mendengar teriakan Wol Ju, akhirnya Wol Ju meminta agar si anak bisa menceritakan masalahnya, tapi anak itu malah beranjak pergi. 


Wol Ju dan Manager Gwi akhirnya bertemu kembali. Wol Ju mengaku Tak ada sama sekali bahkan Tak ketemu. Manager Gwi mengaku seperti itu juga pahahal waktu mereka semakin menipis. Wol Ju pikir mereka fokus ke tamu kedai dulu. Manager Gwi setuju dan mengajak masuk. 

Keduanya masuk dan hanya bisa melonggo sudah banyak orang yang datang. Mereka semua mengerubungi Kang Bae dan ingin menceritakan semua keluh kesahnya. Kang Bae panik meminta tolong pada keduanya.
“Kami harus bersiap untuk berjualan. Tolong keluar sekarang.” Teriak Manager Gwi. Wol Ju pum menyuruh semua agar keluar, mereka pun hanya mengeluh sambil keluar dari kedai.
“Apa Semua orang itu menatap matamu dan langsung bercerita?” tanya Manager Gwi. Kang Bae membenarkan.
“Kau harusnya melarikan diri. Mengapa kau bawa ke sini?” ucap Wol Ju heran
“Kukira salah satu dari mereka punya dendam untuk dituntaskan.” Kata Kang Bae.
“Kau ini. Jadi? Dari tadi kau mendengarkan cerita mereka semua?” tanya Wol Ju. Kang Bae membenarkan.
“Namun, tak ada yang benar-benar menderita.” Kata Kang Bae lalu terdiam. Wol Ju bertanya apakah ada masalah lalu memeriksa tubuh anaknya.
“Astaga, badannya panas sekali.” ucap Wol Ju. Manager Gwi pun setuju Lebih baik Kang Bae makan obat dan istirahat. Kang Bae merasa tak enak hati.
“Kang-bae, jangan cemaskan kami dan beristirahatlah. Bagaimana jika kau pingsan lagi? Cepat pulang.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju pun menuntun Kang Bae pulang. 


Won Hyung seperti makin kuat dengan roh pendendamnya. Sementara Tuan Kim dirawat dirumah sakit dijenguk oleh Wol Ju dan Manager Gwi. Tuan Kim mengaku tak tahu harus berkata apa dan meminta maaf. Manager Gwi pikir tak ada yang bisa dilakukan karena Itu semua sudah berlalu.
“Kalau begitu, apa kalian berhasil menemukan pelanggan terakhir?”Tanya Tuan Kim
“Belum. Kami tak tahu kapan Won-hyung akan muncul lagi.” Ucap Manager Gwi
“Kami terlalu cemas untuk mendengarkan pelanggan kami. Namun, kami tak punya waktu untuk menangkap Won-hyung. Tak ada yang bisa kami lakukan sehingga kami tak fokus bekerja.” Cerita Wol Ju
“Kurasa aku memberi beban tambahan pada kalian. Maafkan aku. Tapi ada satu cara untuk menyelesaikan dua masalah ini. Aku bisa menjadi pelanggan terakhir Kedai Mistis.” Kata Tuan Kim
Keduanya bingung bagaimana maksudnya "Pelanggan terakhir"?
“Apa terkesan tak tahu malu bila aku meminta kalian membantuku karena aku gagal membesarkan putraku dengan baik? Aku terlalu sibuk mengajarkan berbagai hal kepada Putra Mahkota, hingga akhirnya aku tak mengurus putraku sendiri.” Ucap Tuan Kim. 


Flash Back
Tuan Kim dimasa lalu berjalan dengan Pangeran lalu berkomentar wajahnya terlihat lebih tenang dari biasanya. Pangeran pun tersenyum bahagia mendengarnya. Won Hyung melihat dari kejauhan seperti iri karena Pangeran mendapatkan perhatian dari ayahnya.
“Aku hanya mengajarkan bagaimana Putra Mahkota harus menjadi raja dan bagaimana dia harus melayaninya. Sampai akhirnya aku tak pernah menanyakan apa yang Won-hyung sukai dan apa yang dia inginkan.”

“Won-hyung adalah anak yang baik. Aku yang terlalu tak acuh. Perbuatan jahatnya padamu dan Wol-ju mungkin didasari rasa dendam kepada ayahnya sendiri.” Cerita Manager Gwi
“Jadi, bagaimana cara menuntaskannya?” tanya Wol Ju. Manager Gwi meminta agar  Tangkap Won-hyung dan bawa dia ke hadapannya.
“Biarkan aku meminta maaf padanya agar aku bisa menebus kesalahannya bersama dengannya. Aku mohon mengertilah perasaanku sebagai ayah tak berguna.” Ucap Manager Gwi. Keduanya mengerti akan melakukannya.



Kang Bae berjalan disebuah tempat dan menatap pohon keramat didepanya, lalu melihat tusuk konde milik Wol Ju, Kang Bae pun terbangun lalu terdengar teriakan dari luar.karena Wol Ju dan Manager Gwi berteriak memanggilnya.
Kang Bae membuka pintu terlihat bahagia, Wol Ju memberitahu kalau mereka makan iga.Manager Gwi memuji Ini benar-benar enak. Kan Bae membahas menangkap roh jahat...
“Apa Menangkap putra Tuan Kim  adalah kasus terakhir?” tanya Kang Bae.
“Benar. Hari ini hari terakhir Kedai Mistis buka. Kau sudah lakukan yang kau bisa. Makan ini.” Ucap Manager Gwi 
“Mengapa sudah selesai? Aku bisa melihat hantu dan bantu mencari.” Keluh Kang Bae
“Kau ini. Kau hampir mati kemarin.” Keluh Kang Bae. Manager Gwi membenarkan karena  Roh jahat ini berbeda dari hantu lain.
“Kau lebih membantu jika tak ikut serta.” Kata Manager Gwi. Kang Bae sedih memikirkan kalau hari ini...
“Yah... Pesta perpisahan. Aku ingin membuatkan makanan untukmu terakhir kali. Kasus spesialmu itu kemungkinan akan hilang dalam beberapa hari. Jangan khawatir.” Kata Wol Ju
“Kau sudah bekerja keras. Bila tak ada kau, kami tak bisa sampai sejauh ini.” Kata Manager Gwi
“Tak perlu berterima kasih. Aku hanya satu bulan. Nona Wol-ju sudah melakukannya selama 500 tahun. Ini semua untuk melindungi orang yang kau sayangi, 'kan? Aku yakin orang itu akan menghargai semua perbuatanmu.” Kata Kang Bae.
Wol Ju menatap dengan mata berkaca-kaca. Kang Bae pun tersenyum memuji makanan Wol Ju yang sangat Lezat sekali lalu melihat makana diatas meja ada Gorengan, daging, dan japchae ini lalu bertanya Apa yang harus dilakukan bila merindukannya
“Semua dijual di Swalayan Kapeul. Kau bisa beli sendiri.” Ucap Wol Ju
“Maksudku, kau dan Manager Gwi, Aku akan sangat merindukan kalian.” Kata Kang Bae. Ketiganya hanya bisa terdiam di pesta perpisahan. 




Kang Bae bangun  di meja belajarnya karena tertidur lagi. Di ruang tengah, Manager Gwi sedang asik menonton pertandingan sambil  berteriak-teriak. Wol Ju yang sedang masak langsung memarahinya dan mematikan TV.
“Kecilkan sedikit suaramu. Putramu kelas 12 sekarang. Apa kau lupa?” ucap Wol Ju marah
“Dia yang kelas 12, bukan aku. Kembalikan. Aku sedang bersenang-senang.” Ucap Manager Gwi tak peduli
“Televisi itu harusnya aku buang saja. Lebih baik kau bermain di luar!” teriak Wol Ju marah
“Suaramu sekarang lebih keras.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju kesal menyuruh Manager Gwi agar membawakan makana untuk Kang Bae dan segera keluar. 

Tapi Manager Gwi dan Kang Bae malah asik bermain games dikomputer, sambil berteriak Son Heung-min berhasil lagi lalu berpelukan karena terjadi Gol. Wol Ju masuk kamar, Kang Bae langsung melepaskan pelukan ayahnya.
“Kang-bae, mengapa kau bermain ini? Ini menyita waktu belajar.” Ucap Wol Ju marah
“Aku hanya bermain agar kau berhenti.” Kata Manager Gwi akhirnya berjalan ke arah Wol Ju menyelamatkan diri.
“Ibu, aku benar-benar ingin belajar, tapi Ayah ingin bermain.” Kata Kang Bae
“Seharusnya aku sudah tahu. Aku tak bisa membiarkan kalian. Kau ini. Di mana hasil tes uji cobamu? Apa sudah keluar?” tanya Wol Ju. Kang Bae mengaku sudah lalu mengeluarkan dari laci.
“Kau ini. Seharusnya langsung berikan kepada ibumu.” Ucap Manager Gwi berpura-pura marah. Wol Ju mengeluh menyuruh suaminya diam saja. Kang Bae memberikan hasilnya pada Ibunya.
“Astaga. Apa ini? Pangeranku ini berhasil juara pertama pada tiap mata pelajaran di kelasnya. Kerja bagus. Aku malu.” Ucap Wol Ju tersenyum bahagia.
“Aku hanya membalas cinta dan perhatian Ibu dengan nilai terbaik yang aku bisa.” Ucap Kang Bae.
“Kau memang yang terbaik. Dia sepertiku, sangat baik, tampan, juga pintar!” ucap Manager Gwi bangga
“Bicara yang benar. Kau harus sebut faktanya.” Keluh Wol Ju. Manager Gwi mengeluh kalau Wol Ju tak bisa melihat kalau mereka itu sama persis.
“Entah dengan hal lain, tapi wajahnya persis denganku. Apa Kau tak lihat wajah kami sama persis?” ucap Manager Gwi berdiri disamping Kang Bae.
“Kang-bae, beri tahu kami.. Kau mirip siapa?” tanya Wol Ju dengan gaya imutnya.
Kang Bae tak menjawab memilih pergi, keduanya pun mengejar Kang Bae.



Di rumah, Kang Bae tertidur pulas dengan mimpi indahnya memiliki ayah dan Ibu. Wol Ju mengelus rambut Kang Bae karena akhirnya bisa melihat anaknya, Manager Gwi pun juga senang bisa dekat dengan anaknya. Keduanya tersenyum dengan menahan air mata karena harus berpisah. 

Di gudang, Won Hyung melihat seseorang yang datang. Anak buah Tuan Kim dengan jas datang menghadap, Won Hyung tersenyum melihat mata mereka sudah berubah karena dipengaruhi oleh roh jahat. Sementara dikedai Wol Ju dan Manager Gwi melihat peta ditab.
“Apa Won-hyung masih ada di dekat sini?” tanya Manager Gwi. Wol Ju memastikanya.
“Ya, ini informasi dari sumber tepercaya. Aku juga merasakan roh jahat di sana.” Kata Anak buah Tuan Kim
“Ayo kita ke sana. Kau diam di sini.” Kata Manager Gwi melarang Woll Ju ikut. Wol Ju mengeluh kalau ingin pergi.
“Bisa saja di sana ada perangkap.” Ucap Manager Gwi. Wol Ju pikir Tetap saja bahaya bila Manager Gwi sendirian ke sana.
“Ini hari terakhir. Kita harus selesaikan, bagaimanapun caranya. Aku akan tangkap dan bawa dia. Berjaga-jagalah dengan ini.” Kata Manager Gwi memberikan sebuah pisau pada Wol Ju.
“Jangan terluka.” Kata Wol Ju sebelu Manager Gwi pergi, wajahnya terihat sangat khawatir melihat Manager Gwi pergi. 


Kang Bae menelp memberitahu  Matanyamasih belum sembuh, jadi, tak masuk lagi. Ia pun meminta Yeo Rin bisa hati-hati diperkaanya lalu meihat note yang tertempel dikulkas “Di rak pertama kulkas ada sayur berbumbu dan telur dadar. Itu cepat basi, jadi, cepat habiskan.”
“Rak berikutnya bisa tahan lebih lama, tapi habiskan dalam dua pekan. Kuah tulang di lemari beku harus kau cairkan di kulkas bawah sehari sebelum kau makan.”
Kang Bae membuka kulkas dan melihat kotak berisi makanan yang disusun rapih, wajah harunya pun terlihat. 

Wol Ju gelisah didalam kedai memegang pisaunya, tiba-tiba dikagetkand dengan Won Hyung datang ke kedainya. Won Hyung pun menyapa Wol Ju yang sudah lama tak bertemu. Wol Ju mencoba untuk terihat berani melawan Won Hyung.
“Kita baru saja berjumpa. Bukankah kau selalu berada di sisiku sebagai Tuan Kim?” ucap Wol Ju
“Benar, aku berpura-pura menjadi dia. Kudengar kedai ini tutup hari ini. Aku sangsi kau kemari untuk mengenang. Kau tak perlu cemas. Jika ingin membunuhmu, sudah kulakukan dari dulu.”ejek Won Hyung
“Namun, tak menyenangkan bila kau mati mudah.” Ejek Won Hyung. Wol Ju mengeluh mendengarnya.
“Kau selalu beruntung, bahkan di kehidupanmu sebelumnya. Banyak orang yang bersedia mati untukmu. Ibu yang benar-benar hebat. Siapa yang tahu dia berdandan sepertimu dan menggantikanmu?” kata Won Hyung.
Wol Ju menatap Won Hyung dengan mata berkaca-kaca mengingat pesan Tuan Kim “Tangkap Won-hyung dan bawa dia ke hadapanku.”
“Benar... Orang tua akan mati demi anaknya jika itu bisa menyelamatkan nyawa mereka. Kau yang beruntung di sini. Bahkan sampah sepertimu punya orang tua seperti itu.” Kata Wol Ju
“Aku dengar tentangmu dari ayahmu. Kau dulu... lembut dan baik.” Kata Wol Ju. Won Hyung tak percaya mendengarnya.
“Ternyata dia tak tahu apa pun tentang aku.” Kata  Won Hyung. Wol Ju memberitahu kalau Tuan Kim menganggap semua yang terjadi pada anaknya adalah kesalahannya.
“Dia ingin bertemu dan minta maaf padamu. Itulah... keinginan Tuan Kim sejak lama.” Jelas Wol Ju. 


Manager Gwi tak tahu sudah tertipu masuk ke dalam gudang tapi  Tak ada orang di sini dan bertanya Apa benar di sini. Saat itu anak buah Tuan Kim  langsung memperlihatkan wajah jahatnya. Manager Gwi pun bertanya siapa pria itu sebenarnya.
“Ketika kau mengikuti aku, kau sudah kalah.” Ucap Si pria dengan tawanya. Manager Gwi hanya bisa terdiam sejenak.
***
Di kedai
Won Hyung duduk lemas karena ayahnya memiliki Keinginan lalu mengartikan Ternyata Ayah tetap menjual anaknya  pada mereka  sampai akhir. Wol Ju menegaskan kalau bukan seperti. Won Hyung menatap Wol Ju mengejek kalau Jangan khawatir.

“Kau tak akan kubunuh. Kau juga harus merasakan keputusasaanku karena semua yang diinginkan hilang di depanmu. Lihat baik-baik.” Ucap Won Hyung
“Apa kau tetap ingin menghalangi kami memenuhi target?” kata Wol Ju
“Target 100.000 itu? Apakah itu yang terpenting bagimu?” ucap Won Hyung.
“Tidak! Jangan ganggu anak itu!” kata Wol Ju panik. 

Kang Bae pun dihasut oleh roh yang berubah menjadi Wol Ju, bertanya Ada apa dengan Manager Gwi. Wol Ju mengaku Manager Gwi  Dia diserang saat sedang menangkap roh jahat. Kang Bae bertanya apakah  Lukanya parah.
“Aku tak tahu sebelum melihatnya. Ayo cepat ke sana.” Kata Wol Ju palsu.
Yeo Rin datang ke rumah Kang Bae mengetuk pintu tapi tak ada yang menyahut.  Ia pun berpikir Kang Bae sedang pergi  lalu mencoba menelp tapi tak menjawab telepon.

Wol Ju palsu pun menyerat Kang Bae ke gudang dan menujuk Manager Gwi ada didalam. Kang Bae mengajak mereka masuk lebih dulu dan saat itu Won Hyung memperlihatkan wujud aslinya.
Di dalam kedai, Yeo Rin datang dan melihat Wol Ju sudah terbaring di lantai lalu mencoba menyadarkanya. Saat itu Manager Gwi juga datang langsung panik mencoba membangunkanya.
“Kang-bae...” ucap Wol Ju lemah. Manager Gi bertanya  Ada apa dengannya
“Keparat itu tadi datang. Kang-bae dalam bahaya.” Ucap Wol Ju
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar