PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 20 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 



Manager Yeom melihat KEDAI MISTIS 99.998 lalu dengan senyuman bahagia bergumam kalau Dua kasus lagi dan dia akan...
Flash Back
“Walau aku membuat onar, apa kau tak mengerti perasaanku yang ingin disayang olehmu? Apa Ayah sungguh tak mengerti?” kata Won Hyung memegang tangan sang ayah.
Manager Yeom pun seperti percaya dengan anaknya, saat itu juga Won Hyung menyerang ayahnya dengan memberikan semua kekuatan jahat yang dimilikinya. Ia pun bisa merasuki tubuhnya ayahnya dan tersenyum bahagia.
Manager Yeom bahagia keluar dari kedai, tapi tak percaya kalau Wol Ju tak takut pergi ke neraka. Tapi Ia pikir Takkan membiarkan Wol Ju pergi semudah itu.
“Apa dia bisa meninggalkan orang yang dia rindukan begitu saja? Aku tak sabar ingin menyaksikan hal yang menyayat hati.” Kata Manager Yeom bahagia. 


Wol Ju sibuk mencari tempat untuk membuka kedai barunya, saat itu Manager Gwi melihat dari kejauhan menahan amarahnya. Wol Ju melihat Manager Gwi yang datang ingin tahu pendapatnya karena Banyak orang yang lewat sini. Manager Gwi menatap dingin.
“Ada apa? Apa Kang-bae mendapat pelanggan? Baiklah, ayo kembali.”kata Wol Ju akan bergegas pergi. Manager Gwi menahanya.
“Apa kau gila? Kenapa meneken kontrak seperti itu?” kata Manager Gwi marah. Wol Ju mengeluh Kang Bae yang akhirnya tak bisa menjaga rahasia.
“Lagi pula, kau akan ke neraka. Apa gunanya memecahkan kasus dan membuka kedai?” kata Manager Gwi marah
“Tenanglah... Kang-bae dan Pohon Keramat itu adalah kesalahanku. Aku harus menebusnya.” Ucap Wol Ju
“Kau terus membicarakan Pohon Keramat!” teriak manager Gwi marah
“Kita tak tahu. Mungkin saja karena dendam Pohon Keramat itu, seseorang... hidup menderita.” Ucap Wol Ju
“Lupakan itu. Jangan pecahkan kasus hingga temukan cara batalkan kontrak.” Kata Manager Gwi
“Mengapa kau berlebihan? Memang kau siapa?” balas Wol Ju. Manager Gwi menjawab kalau ia adalah manajer kedai.
“Benar. Kau manajer yang seharusnya fokus pada tujuan kedai, yaitu memecahkan 100.000 kasus. Apa pedulimu aku berakhir di surga atau neraka?” kata Wol Ju
“Ikuti saja perkataanku. Aku tak bisa membiarkanmu berakhir di Neraka Kepunahan.” Tegas Manager Gwi
“Astaga. Ada apa denganmu? Apa Kau menyukaiku?” ejek Wol Ju. Manager Gwi menatap Wol Ju
“Apa Kau tahu alasanku menjadi detektif selama 500 tahun dan apa yang kulalui untuk berada di sini? Aku tak akan menyerah.” Tega Manager Gwi
“Kau benar-benar detektif elite. Kenapa? Kau cemas ini akan merusak catatan karirmu?” teriak Wol Ju mengikuti Manager Gwi yangsudah berjalan lebih dulu. 




Nyonya Shin kaget mendengar Menuntaskan dendam 100.000 orang dan Ternyata Wol-ju dihukum seperti itu. Ia pun ingin tahu apa yang terjadi bila dia berhasil. Manager Yeom memberitahu kalau Wol-ju dan Putra Mahkota akan dilahirkan kembali, dan mereka takkan pernah bertemu lagi.
“Ini Sayang sekali, 'kan?” kata Manager  Yeom. Nyonya Shin tak percaya kalau seperti itu saja.
“Aku harap kesalahpahaman bisa diluruskan sebelumnya.” Kata Nyonya Shin yang masih merasa bersalah.
“Bagaimana jika kau membantu mereka?” ucap Manager Yeom. Nyonya Shin bingung kalau bisa membantu.
“Apa Wol-ju mau mendengarkanku saat aku memberi tahu semuanya?” kata Nyonya Shin tak yakin
“Tentu tidak bila hanya kata-kata. Namun, kau bisa menunjukkan kebenarannya. Kenangan takkan pernah bohong. Pikat Wol-ju ke Dunia Mimpi-mu. Kenangan kehidupan sebelumnya akan menunjukkan bahwa Putra Mahkota tak bersalah.” Cerita Manager Yeom mulai menghasut.
“Setelah itu, kau bisa memberi tahu Weol-ju bahwa Manager Gwi adalah Putra Mahkota. Dengan begitu, mereka berdua bisa kembali seperti dulu.” Kata Manager Yeom tersenyum licik. 


Manager Gwi pergi ke tempat Samsin dan langsung mengacak-ngacak laci. Samsin melihatnya meminta agar Manager Gwi berhenti dan mengeluhh karena mereka selalu mengganggu. Manager Gwi tak peduli terus mencari diseluruh laci.
“Apa aku tampak gampangan?” ucap Samsin marah. Manager Gwi ingin tahu Di mana kontrak pemindahan dosa itu
“Cepat berikan padaku!” kata Manager Gwi, Samsin memberitahu sebelumnya kalau sudah tidak ada di sini.
“Kontrak itu sudah disetujui oleh Yeomradaewang.” Kata Samsin. Manager Gwi yakin itu Bohong dan pasti disembunyikan di sini.
“Hon. Yi Hon!” teriak Samsin. Manager Gwi menegaskan kalau  Tak bisa membiarkan dia pergi tanpa mengatakan yang sebenarnya, tanpa melakukan apa pun, lagi.
“Maafkan aku.” Kata Samsin ikut sedih melihat Manager Gwi yang menangis.
“Kau bukan orang asing bagi kami. Mengapa melakukan ini? Kau mengenal Wol-ju, 'kan?”kata Manager Gwi 
“Benar... Aku tentu tahu perasaan terdalam yang dia miliki.” Kata Samsin
“Lalu, mengapa kau begini? Kau harusnya hentikan dia. Walau Wol-ju membuat onar, kau harus berusaha sekeras mungkin untuk menghentikannya!” teriak Manager Gwi marah
“Menurutmu aku menginginkan ini terjadi? Ini karena aku kenal Wol-ju. Ini karena aku sangat mengenalnya. Hentikan. Yang kau lakukan... sudah cukup.”kata Samsin

“Tidak... Bila Weol-ju tak selamat, aku sama seperti diam saja.” Kata Manager Gwi lalu beranjak pergi.
“Apa yang harus kulakukan dengan mereka?” ucap Samsin bingung dengan keadaanya. 

Yeo Rin duduk sendirian diruang tunggu. KangBae datang melihat Yeo Rin menyapanya  bertanya apa tak makan siang. Yeo Rin mengak tak lapar. Kang Bae tahu  ada toko kue enak di depan swalayan.
“Mau pergi bersamaku?” ucap Kang Bae dengan senyuman bahagia. Seperti Yeo Rin tak bisa menolaknya. 

Kang Bae memberikan dua potong kue, Yeo Rin menatapnya lalu mulai mencoba dan mengaku Enak sekali. Kang Bae pun merasa beruntung karena Yeo Rin sukda dan menyuruh agar tetap harus makan walau tak lapar karena masih harus bekerja sepanjang petang.
“Aku kemarin sangat bodoh, kan?” kata Yeo Rin. Kang Bae tak merasa sepert itu.
“Pria itu yang salah. Kau tak melakukan apa pun.”kata Kang Bae dengan wajah menyakinkan.
“Kang Yeo-rin, sang Perisak Kencan. Itu dulu julukanku. Itu karena tiap pria yang aku sukai akan kabur saat aku menyatakan cinta.” Cerita Yeon Rin. Kang Bae ingin tahu alasanya.
“Entahlah. Tiba-tiba mereka berkata aku ini mengerikan. Mereka pucat seperti melihat hantu di depanku. Karena itu, aku tak mau berpacaran. Aku tak bisa lagi menerima rasa benci dari orang yang kusayangi. Itu juga alasanku menolak cintamu.” Cerita Yeo Rin sedih
“Apa kau tahu julukanku saat di panti asuhan dulu? Anak yang Dikutuk.” Cerita Kang Bae. Yeo Ri kaget mendengarnya.
“Semua orang selalu alami hal tak baik bila bersamaku. Karena itu, aku selama ini hidup dengan menghindari orang di sekitarku. Seperti kelomang. Atau kura-kura?” cerita Kang Bae sambil memperagakan dengan tanganya.
“Namun, aku kini tak ingin menghindari perasaan yang ada di dalam hatiku. Hal pertama yang membuatku berani untuk hal ini adalah kau, Yeo-rin.” Kata Kang Bae. Yeo Rin kaget kalau itu dirinya.
“Namun, kau pernah berkata bahwa kau tak merasakan apa pun saat menyentuhku.” Kata Yeo Rin
“Maksudku adalah... aku lega bahwa tak terjadi hal buruk saat aku menyentuhmu.” Jelas Kang Bae. Yeo Rin mengerti.
“Tak masuk akal bila tak merasakan apa pun saat bersamamu. Hanya duduk di depanmu seperti ini membuatku sangat gugup dan bahagia.” Akui Kang Bae gugup.
“Kalau begitu, aku juga akan memberanikan diri. Aku menyukaimu, Kang-bae... Aku akan menyukaimu... Aku boleh menyukaimu, 'kan?” kata Yeo Rin. Kang bae melonggo mendengarnya dan akhirnya tersenyum bahagia. 



Wol Ju mendengar cerita Kang Bae tersenyum bahagia sudah berhasil. Kang Bae juga tak percaya karena Yeo-rin padahal terus tak mengakui perasaannya padanya Namun, dia tak bisa membohonginya sama sekali, menurutnya ini semua karena Wol Ju dan Manager Gwi.
“Kalau kau berterima kasih, kau bisa pulang lebih cepat. Ini hari yang penting. Ini hari pertama kalian berpacaran. Jangan mengupas telur di sini. Pergilah berkencan dengan Yeo-rin. Ayo cepat pergi” ucap Wol Ju penuh semangat.
“Kalau begitu, aku pergi... Sampai jumpa besok.” Kata Kang Bae keluar kedai. 

Saat itu pintu terbuka, Wol Ju heran Kang Bae yang datang lagi. Tapi bukan Kang Bae yang datang tapi tapi Nyonya Shin. Wol Ju pun dengan sinis bertanya Ada apa, Mengapa datang ke sini lagi. Nyonya Shin pikir  belum memakan tteokbokki yang dipesan waktu itu.
“Bolehkah kupesan lagi?” kata Nyonya Shin. Wol Ju meminta maaf menurutnyaada restoran makanan ringan kau bisa Makan di sana saja.
“Aku hanya tak ingin makan sendiri. Bukankah kedai seperti ini adalah tempat untuk orang sepertiku? Tentu lebih baik bila kau bisa minum bersamaku.” Kata Nyonya Shi
“Mengapa aku harus minum bersamamu?” kata Wol Ju makin sinis.
“Bila kau tak mau minum bersama, apa kau mau dengarkan ceritaku?” kata Nyonya Shin
“Ada cerita apa dari orang dengan pakaian bermerek kepada aku yang seperti ini?” sindir Wol Ju
“Entahlah. Lubang dalam hati ini tak bisa ditutup oleh barang bermerek apa pun. Ada seorang pria. Kami saling mencintai, bahkan berjanji akan menikah. Namun, orang tuanya tak setuju.” Ucap Nyonya Shin
“Cerita yang sering kudengar. Mengapa mereka tak setuju?” tanya Wol Ju
“Alasan? Semua menjadi alasan bila mereka tak setuju. Tak mau menantu penata busana, tak mau menantu dengan wajah seperti ini, tak mau menantu yang rendah diri karena tak bisa mendidik anak.” Ungkap Nyonya Shin
“Sampai akhirnya, mereka menentang karena pekerjaan orang tuaku.” Kata Nyonya Shin
“Lalu? Mengganti orang tua? Seberapa hebatnya mereka sampai harus seperti itu?” keluh Wol Ju
“Walau begitu, pria yang kucintai menggenggam tanganku, dan memintaku percaya padanya. Dia berkata ingin melindungiku. Aku percaya hal itu dan mencoba bertahan, tapi...” cerita Nyony Shin. Wol Ju penasaran dengan kelanjutanya.
“Tiba-tiba dia mengumumkan akan menikah dengan wanita lain. Setelah itu, aku tak bisa menghubunginya lagi.” Kata Nyonya Shin
“Dasar gila! Untuk apa dia menjanjikan itu padamu?” kata Wol Ju marah
“Mengapa dia seperti itu padaku? Aku masih penasaran. Apa aku berbuat kesalahan?” ucap Nyonya Shin
“Kau tak berbuat kesalahan apa pun. Setelah mengkhianatimu, dia tak berani menghadapimu dan menghilang.” Kata Wol Ju
“Namun, kita tak tahu pasti. Kita belum mendengar penjelasannya langsung. Jadi, kau penasaran dengan alasan pria itu?” kata Nyonya Shin
“ Karena aku kesal mendengarnya, aku mentraktirmu alkohol. Ya? Minumlah. Lepaskan semua perasaan tak enak dalam dirimu.” Ucap Wol Ju. Nyonya Shin pun meminum mengucapkan Terima kasih lalu tertidur. 



Wol Ju akhirnya masuk ke dunia mimpi  dengan penuh amarhah akan mendengar alasan pria itu lalu Jika dia mencoba membuat alasan payah, maka akan... tapi saat membuka pintu Wol Ju mengingat  Tempat ini adalah... istana.
“Jangan sampai aku melihatmu lagi. Bila aku melihat wajahmu lagi, kau takkan bisa kembali hidup-hidup. Aku dengar kau tinggal dengan ibumu. Dia sudah membesarkanmu susah payah. Tak seharusnya kau melakukan hal yang bisa membahayakannya, 'kan?” ucap Ibu ratu mengancam Wol Ju.
“Wanita itu sungguh reinkarnasi ratu.” Kata Wol Ju melihat dirinya yang masih muda terlihat sangat tertekan. 

Ratu berjalan dengan pelayan membahas kala Pernikahan Putra Mahkota tinggal lima hari lagi jadi meminta agar Persiapkan semua dengan baik dan hati-hati. Pelayan mengerti dan meminta agar tak perlu cemas. Wol Ju melihat dari kejauhan.
“Calon istrinya dari keluarga terhormat, yaitu putri Kim Jin. Tidak hanya itu, dia juga cantik dan pintar. Bukankah ini keberuntungan bagi negara kita?” ucap Ibu Ratu bahagia. Pelayan pun mengucapkan terimakasih
“Aku ingin segera melihat negara ini dipimpin oleh Putra Mahkota dan istrinya.” Kata Ratu. Wol Ju menatapnya dalam diam.

Raja akhirnya mengunakan pakaian kerjaan dan siap menikah. Ratu memji anaknya yang  terlihat sangat tampan dan luar biasa dengan pakaian ini. Ia pun sebagai ibu mejadi lega meliahtanya
“Bukankah ini semua demi negara dan keluarga kerajaan?” kata Pangeran.
“Kau ternyata hidup bahagia setelah aku meninggal.  Kalau begitu, mengapa kau seperti itu padaku? Mengapa...”teriak Wol Ju marah. Manager Gwi datang.
“Ayo keluar.”ucap Manager Gwi menarik Wol Ju. Tapi Wol Ju merasa perlu bertanya sesuatu padanya.
“Sudah kukatakan, jangan lakukan ini. Ayo keluar!” teriak Manager Gwi marah dan menariknya keluar 

Wol Ju akhirnya menyiram Nyonya Shin dengan air. Nyonya Shin pun terbangun. Wol Ju tahu kalau waja dan suara ternyata Nyonya Shin ternyata memang ratu dan ingin tahu alasan Nyonya Shin datang ke tempatnya.
“Apa ada yang ingin kau rebut? Setelah kau menginjakku dan ibuku habis-habisan, apa kau datang menonton penderitaanku? Aa Kau ingin mentertawakan hidupku?”ucap Wol Ju marah mencengkram baju Nyonya Shin
“Walau itu kenangan semata, tapi aku memang bersalah. Ada satu hal yang kau tak ketahui. Aku hanya tunjukkan kebenaran...” kata Nyonya Shin
“Cukup! Shin Ji-hye, tolong pergi.” Kata Manager Gwi. Wol Jun melarang meminta agar memberitahu kebenarannya
“Sebenarnya, 500 tahun yang lalu, Putra Mahkota...” kata Nyonya Shin dan Manager Gwi langsung menyuruh Nyonya Shin untuk pergi. 



Manager Gwi pun akhirnya bertemu dengan Nyonya Shin dicafe ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan. Nyonya Shin mengaku dengar dari Kim Jin, kalau Wol Ju bisa melihat kenangan lewat mimpi seseorang jadi hanya ingin menunjukkan kebenarannya.
“Ini semua untukmu.” Kata Nyonya Shin. Manager Gwi mengeluh kalau Nyonay Shin itu ternyata masih sama saja.
“Bila kalian berdua bersatu lagi, dendam lamaku yang terpendam ini akan terselesaikan. Wol-ju juga akan lebih dekat dengan 100.000 kasus. Ini baik untuk semua orang. Benar, bukan?” kata Nyonya Shin
“Bila Weol-ju menolongmu sekarang, dia akan pergi ke neraka.” Kata Manager Gwi. Nyonya Shin melonggo tak percaya
“Aku mohon dengarkan kata-kataku. Kau bukan ratu atau ibuku lagi. Karena itu, jangan ikut campur dengan masalah kami lagi dan hidup saja sebagai Shin Ji-hye. Aku mohon padamu.” Kata Manager Gwi.
Nyonya Shin hanya bisa terdiam sementara Wol Ju yang ada di dalam kedai hanya duduk sambil melamun. 


Sementara terjadi keributan di ruangan Nyonya Yeom. Dua penjaga menahan manager Gwi kalau tak boleh seperti ini. Manager Gwi mengaku tahu peraturan di sini jadi meminta agar melepaskanya. Nyonya Yeom melihat Manager Gwi yang datang menyuruh mereka agar melepaskanya.
“Maafkan aku. Aku masuk tiba-tiba seperti ini karena terburu-buru.” Kata Manager Gwi. Nyonya Yeom tak percayaTerburu-buru dan ingin tahu alasanya.
“Apa kau ingat ketika aku dipindahkan ke Kedai Mistis setahun lalu?” kata Manager Gwi
“ Saat aku bertanya imbalan yang kau inginkan setelah menjadi detektif dengan tingkat penangkapan tertinggi selama 500 tahun, kau minta untuk dikirim ke kedai itu agar bisa bersama Wol-ju, 'kan?” kata Nyonya Yeom
“Ya, dan kau yang memberitahuku Weol-ju mungkin dikirim ke neraka karena terlalu lama memecahkan 100.000 kasus. Bukankah kau mengirimku ke sana karena kau mencemaskan Wol-ju? Namun, mengapa kau begini?” keluh Manager Gwi
“Apa dosa Weol-ju begitu buruk hingga layak dikirim ke neraka setelah dihukum selama 500 tahun?” kaa Manager Gwi tak terima.
“Pengungkapan rahasia adalah dosa besar. Seseorang harus bertanggung jawab. Itu adalah hukum Alam Baka. Kau juga tahu benar akan hal itu. Wol-ju sendiri yang setuju dengan hukuman ini. Aku tak bisa hentikan dia.” Kata Nyonya Yeom
“Tak bisa hentikan dia? Kalau begitu, aku percaya kau juga tak bisa menghentikanku. Aku akan mengambil alih tanggung jawab itu dari Wol-ju.” Kata Manager Gwi. Nyonya Yeom kaget mendengarnya.
“Kau sudah menebus semua dosamu saat berada di Kepolisian Alam Baka. Dengan bekerja sukarela di Kedai Mistis, kau sudah lakukan semua yang bisa...” ucap Nyonya Yeom tak percaya.
“Dosa yang kutebus adalah dosa membunuh teman masa kecilku dan diriku sendiri. Dosaku meninggalkan Wol-ju meninggal sendirian belum bisa aku tebus.” Kata Manager Gwi
“Pada akhirnya, ini tentang Wol-ju lagi.” Keluh Nyonya Yeon. Manager Gwi memohon sambil berlutut
“Kumohon... izinkan aku. Biarkan aku ke neraka menggantikannya.”kata Manager Gwi. 



Sementara dikedai terlihat tak seperti biasanya. Manager Kim datang bertanya Apa Shin Ji-hye tidak datang lagi ke sini. Wol Ju menceritakan Dia datang lagi bahkan Tidak hanya itu, Nyonya shin memikatku ke Dunia Mimpi dan menunjukkan kepadanya bahwa dia adalah ratu.
“Benarkah? Apa kau melihat hal lain?” kata Tuan Kim penasaran. Wol Ju memberitahu kalau Manager Gwi datang. Tuan Kim langsung mengumpat kesal.
“Namun, mengapa wanita itu melakukan hal itu padamu?” kata Manager Kim berpura-pura tak tahu.
“Dia ingin menunjukkan kebenarannya. Entah apa maksudnya. Ini menggangguku, jadi, kurasa aku ingin menemuinya lagi.” Ucap Wol Ju
“Benar, itu ide bagus. Kau tak boleh biarkan terus begitu Sepertinya lebih baik kau ke sana sebelum Manager Gwi  datang.” Kata Tuan Kim mulai menghasut. 

Manager Gwi tiba-tiba datang dengan senyuman bahagia memanggil Wol Ju lalu melihat Manager Gwi dan langsung memeluknya kalau sudah berhasil. Tuan Kim tak mengerti apa maksudnya. Manager Gwi memberitahu kalau Kontrak Wol Ju baru saja dibatalkan.
Tuan Kim yang kaget dan marah langsung mendorong Manager Gwi. Manager Gwi bingung tiba-tiba Tuan Kim yang mendorongnya. Tuan Kim meminta maaf mengaku terlalu senang sampai tak sengaja mendorongnya. Wol Ju pun mulai memastikan apa yang dikatakan Manager Gwi tadi.
“Kau tak ingat siapa aku? Aku mengancam Nyonya Yeom bernegosiasi, dan selesaikan semuanya!”kata Manager Gwi
“Ceritakan dengan jelas padaku. Itu tak mungkin terjadi dengan mudah.” Kata Wol Ju tak percaya
“Tentu saja tak mudah. Karena itu, aku ikut campur. Ada sesuatu yang jatuh ke tanganku saat bekerja sebagai detektif... Bom nuklir.” Kata Manager Gwi. Tuan Kim tak mengerti maksud  Bom nuklir.
“Selama bekerja sebagai detektif, kau mengetahui rahasia kotor para petinggi sekalipun tak berniat mengetahuinya. Itu insting detektif. Aku mengumpulkan semua rahasia itu ke dalam berkas dan memberikannya kepada mereka.” Kata Manager Gwi berbohong
“Hei... Kau punya hal seperti itu?” kata Wol Ju.  Manager Gwi menyakinkan kalau ucapanya benar.
“Aku gunakan dokumen penting itu untuk menyelesaikan masalahmu. Kau berutang besar padaku.” Kata Manager Gwi bangga
“Tentu saja. Terima kasih.” Ucap Wol Ju terlihat bisa tenang. Tuan Kim tak terima ingin memastikan
“Kalau begitu, Apa  Wol-ju tak harus ke neraka sekalipun menuntaskan 100.000 kasus?” tanya Tuan Kim
“Dia harus membereskan 100.000 kasus agar tak dikirim ke neraka. Kita harus bergegas. Waktu kita terbuang karena kontrak berengsek itu.” Kata Manager Gwi. Tua Kim yang kesal pun bergegas pergi. 


Wol Ju mengambil tasnya, Manager Gwi bertanya mau keman. Wol Ju mengaku mau bertemu ratu. Manager Gwi panik bertanya ada urusan apa dan berbohong kalau Shin Ji-hye sedang melakukan perjalanan bisnis ke Paris. Wol Ju pun mulai percaya.
“Dia menghubungiku dan meminta maaf padamu. Dia bilang akan di luar negeri untuk sementara waktu dan memintaku menghiburmu.” Kata Manager Gwi
“Ada yang tak pas... Dia tahu aku tak menyukainya.Kenapa dia menunjukkan kehidupan sebelumnya? Kapan dia kembali?” kata Wol Ju penasaran
“Hentikan. Target kita sekarang lebih penting. Kau hampir berakhir di neraka. Tolong jangan berulah. Lebih baik kau pergi belanja. Semua bahan penting kita seperti garam, bawang putih, daun bawang...” kata manager Gwi melihat bahan-bahan.
“Semua sudah habis. Beri tahu Kang-bae juga kau batal ke neraka. Dia pasti cemas.” Kata Manager Gwi mencoba untuk menghalangi bertemu dengan Nyonya Shin.
“Baiklah, aku pergi.” kata Wol Ju. Manager Gwi pun meminta Wol Ju agar berhati-hati mencoba agar tetap tenang sebelum Wol Ju pergi.
“Dia tak boleh bertemu Shin Ji-hye? Aku dapat kartu namanya kemarin. Di mana, ya?” kata Manager Gwi. 

Saat itu di toko baju, Nyonya Shin mengingat kejadian sebelumnya. Ia mengingat saat Tuan Kim memberitahu kalau Wol Ju harus Menuntaskan dendam 100.000 orang dan ingin tahu apa yang terjadi bila dia berhasil.
“Wol-ju dan Putra Mahkota akan dilahirkan kembali.” kata Manager Gwi. Tapi itu berbanding terbalik dengan ucapan Manager Gwi yang sanga marah padanya.
“Wol-ju akan lebih dekat dengan 100.000 kasus. Ini baik untuk semua orang. Benar, bukan?” ucap Nyonya Shin
“Bila Wol-ju menolongmu sekarang, dia akan pergi ke neraka.”teriak Manager Gwi marah
“Putra Mahkota tak mungkin berbohong padaku.< Kalau begitu, Kim Jin yang berbohong? Mengapa? Untuk apa?” gumam Nyonya Shin dan akhirnya memutuskan harus bertemu Putra Mahkota dulu.

Saat itu Tuan Kim datang, Nyonya Shin heran Tuan Kim yang datang ke tempatnya.Tuan Kim melihat Nyonya Shin yang sudah bersiap pergi. Nyonya Shin membenarkan kalau gagal saat terakhir bertemu jadi akan temui Wol Ju dan coba meluruskan kesalahpahaman itu.
“Mengapa kau seperti ini?” kata Nyonya Shin bingung tiba-tiba Tuan Kim menahan dengan memegang bahunya sangat kencang.
“Karena Putra Mahkota terus berulah, rencanaku harus berubah. Aku datang untuk bilang kau takkan bisa meluruskan kesalahpahaman mereka.”ucap Tuan Kim sinis. Nyonya Shin bingung.
“Aku...akan menghilangkan kau sekarang.”kata Tuan Kim. Nyonya Shin tak mengerti apa maksudnya.
“Siapa kau sebenarnya?” tanya Nyonya Shin bingung. Tuan Kim pikir  Dengan wajah ini, semua orang mengungkapkan pendapat mereka
“Semua hal menjadi mudah. Ini kali pertama ayahku membantuku.” Ucap Tuan Kim akhirnya memperlihatkan wujud aslinya. 

“Won-hyung, bagaimana kau...” kata Nyonya Shin melongo kaget ternyata bukan Tuan Kim
“Aku cukup menikmati waktuku di neraka hingga aku kemari untuk membawa putramu dan Wol-ju. Tidakkah kau senang?” kata Won Hyung
“ Setelah sekian lama, kau masih mahir menipu dan menyiksa orang.” Komentar Nyonya Shin sinis.
“Aku tak menyangka bisa mendengar pujian itu darimu, Yang Mulia. Kalau begitu, selamat tinggal.” Kata Won Hyung dan langsung mengeluarkan kekuatan jahatnya. 

Wol Ju pergi ke supermarket melihat Kang Bae dan Yeo Rin membereskan trolly bersama-sama. Ia pun  merasa senang karena sepasang kekasih itu. Yeo Rin berkomentar kalau Kang-bae  tak bisa istirahat karena menolongnya dan mengucapkan Terima kasih sudah membantu.
“Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu.” Ucap Kang Bae mengoda.Yeo Rin tersipu malu mendengarnya.
Wol Ju terdiam mengingat kalimat yang sama dikatakan oleh pangeran padanya “Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu.” Kang Bae kembali membuat gombalan.
“Kau sebenarnya sama dengan troli ini.” Kata Kang Bae. Yeo Rin bingung kalau sama dengan troli ini
“Aku ingin membawamu ke mana pun dan memberimu semua hal indah di dunia, tapi aku tak bisa membawamu pulang. Kapan pun melihatmu, aku kagum sekaligus putus asa.”kata Kang Bae.
Wol Ju mengingat saat menikmati bulan bersama Pangeran mengatakan “Wol-ju... Kau tahu bahwa kau mirip bulan?” Wol Ju tak mengerti maksudnya
“Bulan bersinar sangat terang dan kecil hingga muat di antara jemariku, tapi aku takkan pernah bisa membawanya pulang. Kapan pun kulihat, aku kagum sekaligus putus asa.” Ucap Pangeran


“Jangan menggodaku seperti itu.” Keluh Yeo Rin malu dan bergegas pergi. Saat itu Kang Bae melihat Wol Ju
“Nona Wol-ju, kau ingin berbelanja?” sapa Kang Bae. Wol Ju ingin tahu  Dari mana mendengar itu. Kang Bae tak mengerti maksudnya.
“Kata-katamu tadi. "Apa ini hanya pekerjaan bagimu? Namun, aku jatuh cinta padamu." "Aku takkan pernah bisa membawanya pulang, sehingga putus asa." Yang baru kau katakan.”kata Wol  Ju penasaran.
“Kalimat itu. Bagaimana? Yeo-rin menyukainya, 'kan?” kata Kang Bae bahagia.
“Dari mana kau mendengarnya? Siapa yang mengatakan itu?”kata wol Ju penasaran
“Siapa lagi? Dari manager Gwi.  Dia berkata dia berhasil berpacaran karena ini. Ini jauh lebih baik dari lelucon festival rok, 'kan?” ucap Kang bae bahagia. Wol Ju tak percaya mendengarnya. 

Akhirnya Wol Ju berjalan pulang mengingat yang dikatakan Manager Gwi selama ini “Bila menginginkan seseorang, katakan, "Aku ingin menjadi orang yang kau butuhkan." Dia pasti ingin bersama orang yang dicintainya...
"Pada saat ibuku meninggal, apa yang kulakukan? Aku tetap tak tahu apa-apa." Rasa bersalah dan rasa terpojok itu...” ucap Manager Gwi saat di restoran daging.
“Orang yang memahamimu... sekarang ada dua.” Kata Manager Gwi saat Wol Ju mengaku yang dipercayai hanya ibunya
“Apa kehidupanmu sesulit itu sampai kau ingin melupakan segalanya? Apa Dia seperti itu? Pria yang kau suka. Kau ternyata membencinya.” Ucap Manager Gwi merasa Wol Ju tak mengingat kenangan tentang pangeran.
“Kau tahu alasanku menjadi detektif selama 500 tahun dan apa yang kulalui untuk berada di sini? Aku tak bisa membiarkanmu berakhir di Neraka Kepunahan.” Kata Manager Gwi marah mengetahui kebenaran tentang Wol Ju. 


Di kedai, Manager Gwi melihat kartu nama Nyonya Shin tapi tak tak menjawab teleponnya. Saat itu Wol Ju datang, Manager Gwi panik langsung menyembunyikan kartu nama dan bertanya  Mengapa sudah kembali. Wol Ju hanya menatapnya. Manager Gwi pikir Wol Ju tak jadi belanja.
“Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Manager Gwi bingung dengan tatapan Wol Ju
“Siapa... kau sebenarnya?” tanya Wol Ju menahan air matanya. Manager Gwi tak mengerti maksudnya.
“Siapa kau sebenarnya?” tanya Wol Ju penuh amarah.
Bersambung ke episode 11

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar