PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 18 Juni 2020

Sinopsis Mystic.Pop Up.Bar Episode 9 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Di sebuah gudang terbengkalai
“Selama 500 tahun kau bertahan, dari siksa neraka. Akhirnya hukumanmu hampir usai, jadi, kenapa kau melakukan ini?” ucap Manager Yeom bertemu dengan anaknya.
“Ayo pergi, Won-hyung. Aku akan membawamu kembali.” kata Manager Yeom merayu anaknya.
“Minggir, Ayah. Aku masih ada urusan dengan Putra Mahkota dan Wol-ju.”ucap Won Hyung marah
“Apa yang sedang kau pikirkan?” keluh Manager Yeom, Won Young tak terima karena Putra Mahkota telah menghilangkan nyawanya.
“Dia membunuhku bersamaan dengan ambisi untuk pekerjaan lebih besar. Maka, adil jika aku datang untuk menghentikan ambisi itu. Ambisi untuk kembali ke sisi gadis itu meski setelah wafat.” Kata Won Hyung
“Bila misi Wol-ju gagal dan dilempar ke Neraka Kepunahan, Putra Mahkota pasti akan kembali hancur dan menangis darah karena itu.” Ucap Won Hyung marah
“Kau sudah menimbulkan banyak penderitaan pada mereka.” Kata Manager Yeom menenangkan.
“Sebanyak apa pun penderitaan mereka, apa sebanding dengan di neraka selama 500 tahun? Ini baru permulaan. Mereka akan terima apa yang kudapat. Semuanya.” Kata Won Hyung penuh amarah
“Kau masih saja... membuatku kecewa.” Ucap Manager Yeom marah dan langsung mengeluarkan kekuatanya. Won Hyung terlempar dan berusaha melawan.
“Jangan melawan. Kau tak cukup kuat.” Kata Manager Yeom marah, Won Hyung berusaha bertahan menatap ayahnya sambil berlutut.
“Kau selalu memihak Putra Mahkota, Ayah. Bahkan pada saat aku meregang nyawa. Kenapa Ayah tak pernah sekali pun memihakku? Apa Ayah pernah melihatku sebagai putramu?” kata Won Hyung. Manager Yeom terdiam dan mengurangi kekuatanya.
“Walau aku membuat onar, apa kau tak mengerti perasaanku yang ingin disayang olehmu? Apa Ayah sungguh tak mengerti?” kata Won Hyung. Akhirnya Manager Yeom tak mengeluarkan kekuatanya, Won Hyung pun memegang tangan ayahnya. 




Kang Bae bersiap untuk pergi dicermian lalu akan pakai kacamata hitam, juga bawa garam murni. Ia pun dengan wajah sumringah akan bersiap untuk bekerja tapi ia teringat dengan ucapan Yeo Rin.
“Sepertinya lebih baik kalau aku jelaskan. Aku tak punya perasaan padamu.” Ucap Yeo Rin yang menolak perasanya.
“Hantu bisa tak terlihat dengan ini, tapi bagaimana dengan Yeo-rin?” kata Kang Bae akhirnya melepaskan kacamatanya. 

Kang Bae akhirnya kembali berkerja, Seung Hoon datang bertanya apa istirahat dengan baik kemarin karena mendengar sakit. Kang Bae mengaku sudah lebih baik. Jin Dong berkomentar Untuk apa tubuhny sembuh kalau hatinya tercabik-cabik sekarang.
“Hubunganmu tak lancar dengan Yeo-rin? Bukankah kalian pulang bersama setelah makan malam?” kata Seung Hoon. Kang Bae  bingung menjelaskanya.
“Sepertinya tak berhasil.. Tapi Aneh. Yeo-rin kemarin amat cemas karena kau sakit.” Kata Jin Dong.
“Benar. Aku juga melihatnya kemarin berkeliling di area ini.” Ucap Seung Hoon.
“Mungkin ada urusan lain. Omong-omong, maaf telah membuatmu cemas.” Kata Kang Bae
“Kau menyerah secepat 5G saja. Sepertinya Kang-bae bukan tipe yang langsung memikat wanita. Dia butuh waktu agar wanita menyukainya.” Komentar Jin Dong
“Pak Ma, berpacaran dalam kantor memang lebih baik bila sambil bekerja bersama. Bukan begitu?” kata Jin Dong. Tuan Ma pikir Benar sekali.


Akhirnya Kang Bae pergi ke pakiran membereskan trolly lalu mengeluh  Kenapa Pak Ma minta untuk bereskan... lalu terdiam karena melihat hantu duduk diatas trolly. Ia pun mencoba mengingat yang dikatakan Manager Gwi padanya.
“Pertama, jangan bertatapan dengan mereka. Bila tak sengaja bertatapan, jangan kaget. Menatap ke arah lain seakan kau tak melihat apa pun. Paham?” kata Manager Gwi
“Benar, berpura-pura tak melihat... Jangan kaget, dan menatap ke arah lain.” Kata Kang Bae gugup mencoba memakai kacamata dan akhirnya tak melihat hantu lagi, tapi ternyata pindah didepan matanya.
“Anak muda, apakah kau melihatku?” ucap si hantu, tiba-tiba mendengar suara “Kenapa kau di sini?” Kang Bae kaget langsung berteriak
“Maafkan aku! Ampuni aku, aku hidup dengan baik!” jerit Kang Bae dan akhirnya menyadari kalau Yeo Rin yang datang. 

“Ke mana dia? Tadi dia jelas ada di sini.” Kata Kang Bae bingung. Yeo Ri bingung bertanya apakah Kang Bae salah liat.
“Ada apa memangnya? Tapi Apa Kau bisa melihat dengan itu?” tanya Yeon Rin heran melihat Kang Bae mengunakan kacamata hitam
“Ini? Kacamata ini kupakai karena silau... Tapi Kenapa kau di sini?” ucap Kang bae.
“Aku mengumpulkan troli sambil patroli.” Ucap Yeo Rin menarik sebuah trolly dan Kang Bae mencoba untuk menolongnya lalu tanganya tiba-tiba menyentuhnya, keduanya kembali saling menatap.
“Maafkan aku.” Ucap Kang Bae lalu menarik tanganya. Yeo Rin mengeluh agar Kang Bae Jangan begitu padanya. Kang Bae bingung apa maksudnya.
“Kau tak perlu berhati-hati begitu. Kenapa kau selalu minta maaf?Aku yang harusnya lakukan itu. Aku yang bersalah padamu.” Ucap Yeo Rin
“Apa? Memangnya apa kesalahanmu?” tanya Kang bae. Yeo Rin ingat waktu mencium Kang bae... Kang Bae mengerti.
“Itu adalah ciuman pertamaku, jadi, aku sedih saat kau harus minta maaf.. Ahh.. Aku sembarangan bicara.” Kata Kang bae  
“Itu juga kali pertamaku.” Akui. Yeo Rin. Kang Bae tak percaya mendengarnya.
“Itu adalah ciuman pertamaku, dan aku melakukannya dengan main-main. Jadi, kuharap kau tak menganggap serius urusan ini.” Kata Yeo Rin
“Apa Kau juga? Kita ciuman pertama masing-masing...” ucap Kang Bae dan disela oleh Yeo Rin
“Lupakan! Mari kita bekerja saja. Apa Kau tak bereskan troli itu?” kata Yeo Rin. Kang Bae menganguk mengerti dan mereka mulai mendorong Trolly.
*** 



Manager Gwi duduk dengan Wol Ju mengeluh kalau temanya itu  berteman dengan Samsin dan bisa bicara pribadi dengan Yeomradaewang tapi kini mencari peramal. Wol Ju mengau Hanya mau tahu kesempatannya dan apa ada hal yang perlu diwaspadai.
“Kau bisa tanya itu padaku. Kau tinggal berhati-hati dengan alkohol.” Ucap Manager Gwi
“Hei, sepertinya itu orangnya.” Kata Wol Ju lalu  menatap ke arah pria yang duduk bangku seberang.
Ia mengingat kalau pria itu dukun yang saat datang ke rumah penyihir es, lalu bertanya-tanya Kenapa dia ada di sini. Manager Gwi pun mengingat pria itu mirip dengan dukun penipu di kamar Penyihir Es. 

Si Dukun memberitahu klienya kalau  Ada roh pria lajang yang menempel erat di tubuhnya Karena itu, tak bisa pacaran. Si wanita langsung mempercayainya. Si Dukun pikir akan membuat jimat karena Masalahnya bisa selesai dengan jimat.
“Berapa harganya?” Si Wanita siap mengeluarkan dompet. Si dukun menjawab Hanya 50.000 won satu lembar.
“Untuk masa depan, itu harga yang sangat murah.” Kata Si dukun menyakinkan.
“Roh pria lajang? Omong kosong. Nenekmu baru saja meninggal, 'kan?” kata Wol Ju. Si wanita membenarkan.
“Nenekmu ada di sampingmu dan berkata berhenti bertanya alasanmu tak bisa menemukan pria dan pergilah berkencan buta atau ke tempat pria sering berkumpul. Cepat sadarlah.” Kata Wol Ju.
“Dia ikut campur saja.” Komentar Manager Gwi melihat dari kejauhan.
“Itu kata-kata yang sering Nenek ucapkan kepadaku.Apa dia benar-benar di sampingku?” kata Wol Ju.
“Benar. Jangan buang uang percuma di tempat seperti ini dan cepat pergilah.” Kata Wol Ju
“Tunggu sebentar... Aku beri harga 30.000 won.” Kata si dukun, si wanita bergegas pergi dan langsung mengucapkan Terima kasih pada Wol Ju.
“Tidak, tunggu! Hei.. Kau adalah Nona Weol-hwa. yang waktu itu, 'kan? Kenapa kau mengikutiku dan menghancurkan bisnisku?” ucap Si dukun marah
“Itu karena kau menipu! Bila kau asal bicara kepada orang, maka kau bisa merusak hidup orang tersebut selama-lamanya. Mengerti?” ucap Wol Ju marah
“Nona Wol-hwa, kita harus segera pergi.” kata Manager Gwi menariknya pergi.
“Aku mengatakan ini sebagai nasihat untuk junior sepertimu!” teriak Wol Ju. Si dukun hanya bisa menghela nafas panjang.




“Kita harus mencoba ramalan tarot di Hongdae lain kali.” Ucap Wol Ju sambil mengeluarkan semua bahan belanjaan.
“Untuk apa? Untuk memarahi mereka lagi? Kau benar-benar aneh. Kenapa kau begini?” keluh Manager Gwi
“Belakangan ini, aku bermimpi aneh. Setiap pergi,semua pintunya pasti tertutup.” Cerita Wol Ju
“Kau tak bisa mengatur mimpimu sama sekali? Senang bila hanya impikan keberuntungan.” Kata Manager Gwi
“Penata rambut pun tak bisa memotong rambutnya.” Komentar Wol Ju. 

Tiba-tiba si pria datang memanggil Wol Ju dengan sebutan senior meminta agar menyelamatnya. Wol Ju kaget melihat Si dukun dan berpikir kalau tadi mengikuti mereka.  Si dukun tahu Wol Ju bahkan membantu arwah yang ada di rumah itu.
“Kau bahkan pernah membantu arwah, bisakah kau membereskan dendamku?” ucap si Dukun. Wol Ju pun langsung tersenyum bahagia mendengar kata dendam
“Aku ini sebenarnya salah satu dukun yang terkenal selama beberapa tahun. Namun, aku kehilangan kemampuan sehingga tak bisa melihat arwah apa pun. Aku kehilangan pekerjaandan bisa saja mati kelaparan.” Cerita si dukun
“Ini bisa dihitung satu kasus bila berhasil.” Gumam Wol Ju tersenyum bahagia.
“Bisakah kau membuatku bisa melihat hantu kembali? Aku mau bekerja dengan jujur tanpa menipu orang lain!” ucap Si dukun.
“Penglihatan spiritualmu mungkin hilang, tapi kau datang ke tempat yang tepat. Kau tidak bisa melihat hantu kembali karena penglihatan spiritual yang menghubungkan Alam Baka dan Dunia Nyata sudah tertutup..” Kata Wol Ju.
“Bersyukurlah kepada Tuhan karena pertemukan kita.. Kalau begitu... Biar kubukakan Pintu Penglihatan Spiritual untukmu. Buka pintunya.” Ucap Wol Ju penuh semangat. 


Akhirnya  keduanya pergi ke [PINTU PENGLIHATAN SPIRITUAL] Manager Gwi tak percaya kalau Ternyata ada pintu seperti ini. Wol Ju mengeluh kalau sudah mengatakan kalau membuka penglihatan spiritual itu sangat mudah.
“Bila Kang-bae ingin sembuh, kita tinggal datang ke tempat ini dan menutup pintunya.” Kata Wol Ju tapi bingung karena tak bisa membuka pintu.
“Ada apa ini? Pintunya tak terbuka?” ucap Wol Ju. Manager Gwi pun mencoba membantu membuka pintu. Wol Ju pun mencari sesuatu agar bisa membuka pintu.
“Tunggu... Apa ini? Pintu ditutup permanen?” kata Wol Ju tak percaya melihat ada pengumuman. 

Wol Ju akhirnya ingin tahu tentang Pintu Penglihatan Spiritual dan alasan tiba-tiba ditutup permanen. Si pegawai pikir Wol Ju ternyata belum tahu soal ini. Ia membeirtahuKarena terjadi insiden tak diinginkan, jadi hukum akhirnya direvisi. Wol Ju kaget mendengar Insiden.
“Benar... Untuk kali pertama dalam 1.000 tahun, Kaisar Giok putuskan mengirim biksu kuat ke Dunia Nyata untuk menyelamatkan manusia. Namun tahun lalu, tiba-tiba seseorang menutup Pintu Penglihatan Spiritual-nya.” Ucap sipegawai 

Flash Back
Wol Ju menerima cerita dari tamunya merasa kasiha karena Dia baru enam tahun, tapi sudah mau menjadi biksu. Ia pun tahu kalau ibu itu pasti sangat mencemaskan anaknya dan menyuruhnya agar minum supaya masuk ke dalam mimpi.
“Kenapa? Siapa berani melakukan hal sekonyol itu?” ucap Manager Gwi kesal. Wol Ju hanya bisa terdiam memalingkan wajahnya.
“Itu dia. Dia tak menutup biasa, tapi menutupnya secara permanen.” Cerita si pria.
Wol Ju tak mau menyerah pergi ke [PINTU PENGLIHATAN SPIRITUAL] lalu mengelas pintu agar bisa terbuka.
“Bila begini, pintunya takkan terbuka lagi, 'kan? Dengan ini, satu kasus kembali selesai!” ucap Wol Ju bahagia.
Manager Gwi kaget kalau Pintunya dilas lalu mengeluh kalau Orang itu benar-benar gila. Pegawai itu memberitahu kalau Biksu itu bisa menyelamatkan banyak jiwa jika pintunya tidak dilas.
“Lalu, bagaimana bila manusia ingin membuka pintu penglihatan spiritualnya kembali?” ucap Wol Ju
“Kalian tak bisa membukanya. Kalian juga tak bisa menutupnya. Tanpa campur tangan Tuhan atau hukum alam yang ada, tak ada yang bisa membuka dan menutup pintu itu. Itu isi hukum yang direvisi.” Kata si pegawai
“Permisi. Kalau begitu, bisakah beri kami satu kesempatan?” kata Wol Ju
“Apa? Tentu tidak. Hukum Alam Baka bukan mainan.” Kata Si Pegawai.
“Benar. Cukup. Kita minta dia pulang saja. Dia bisa mencari pekerjaan lain.” Kata Manager Gwi
“Apa maksudmu? Aku sedang memikirkan Kang-bae.” Kata Wol Ju. Manager Gwi mengingat tentang Kang-bae!
“Kumohon, biarkan kami memakai pintu itu sekali lagi saja. Sekali saja.” Pinta Manager Gwi. Keduanya pun memohon. 



[KEDAI MISTIS]
Wol Ju pun memikirkan tentang nasib Kang-bae. Manager Gwi mengeluh dengan Wol Ju yang mengelas pintu itu. Wol Ju menceritakan Saat itu, ibunya memohon kepadanya jadi membantu membereskannya jadi Bagaimana bisa tahu akan terjadi seperti ini.
“Tak perlu merevisi hukum seperti itu.” Ucap Wol Ju. Manager Gwi pikir Harusnya Wol Ju pastikan sebelum mengontraknya. Wol Ju kesal agar bisa melupakan.
“Banyak masalah timbul karena sifat terburu-burumu itu. Tapi Apa tidak ada cara lain?” kata Manager Gwi pada Manager Yeom
“Kontrak yang kalian buat dengan Kang-bae. Apa boleh kulihat?” kata Manager Yeom. Wol Ju pun memberikannya.
Manager Yeom melihat [KONTRAK - PASAL 2, TUGAS PEKERJA PARUH WAKTU] Ia mersa Ini benar-benar kasus khusus karena Kang Bae bisa membuat orang bercerita hanya dengan sentuhan
“Setelah kami merekrut Kang-bae, targetnya bisa terpenuhi dengan stabil lagi. Bisa dibilang, dia penyerang kedai kami.” Kata Manager Gwi. Manager Yeom tak percaya kalau itu Penyerang?
“Benar. Penyerang... Pencetak gol di tim sepak bola.” Jelas Manager Gwi
“Berarti dialah sosok yang sangat kau perlukan untuk penuhi target Wol-ju?” kata Manager Yeom
“Kau bilang begitu seperti tak tahu dia sangat cakap. Apa kau tak bisa gunakan koneksimu untuk ini? Bukankah kau punya kekuasaan hebat di Alam Baka?” kata Wol Ju
“Itu harapanku, tapi aku tak punya koneksi.” Ucap Maager Yeom. Wol Ju kesal mengambil kertas dari tangan Manager Yeom
“Kembalikan. Untuk apa melihat kontrak bila tak bisa bantu? Apa satu-satunya cara hanya meminta bantuannya?” kata Wol Ju memikirkanya. 


Samsin menikmati kopi dengan wajah bahagia, Wol Ju pun senang melihatnya. Samsin memberitahu kalau Ada satu cara yang bisa dilakukan. Wol Ju ingin tahu Apa itu.  Samsin membahas tentang Manusia yang bisa keluar dan masuk Dunia Mimpi, juga melihat hantu.
“Itu berarti dia diliputi energi yin. Bila dia dipasangkan dengan orang yang penuh energi yang, maka energinya akan netral. Tambah, kurang, sama dengan nol. Energi rohnya akan menjadi seimbang dan normal.” Jelas Samsin.
“Penuh energi yang? Maksudmu, orang yang terlahir begitu? Atau mereka yang lahir di bagian Selatan?” kata Wol Ju
“Itu tak akan banyak membantu masalahmu. Maksudku, orang dengan jiwa yang dipenuhi energi yang. Setidaknya dia reinkarnasi sinabar.” Jelas Samsin.  Wol Ju mengingat tentang Sinabar. 


Flash Back
Wol Ju dan ibunya berdoa dalam sebuah gula, lalu ibunya memberitahu kalau Ini adalah sinabar. Wol Ju sumringah karena Baru kali pertama melihat batu seperti ini dan Benar-benar indah. Ibunya memperlihatakn butiran diatas kainya.
“Ketika seseorang diikuti arwah gentayangan, tak ada yang lebih baik dari jimat yang ditulis dengan sinabar. Batu ini punya energi kuat yang, sehingga roh-roh tak tahan berada di dekatnya. Sinabar juga bisa untuk menjauhkan roh jahat.” Jelas Ibu Wol Ju.
“Batu bisa mengusir roh jahat?” tanya Wol Ju penasaran. Ibu Wol Ju menjelaskan Tidak itu saja.
“Batu ini bisa mengusir hama dan obat manjur untuk segala penyakit.” Ucap Ibu Wol Ju
“Kalau begitu, kita ambil lebih banyak untuk ke depannya.” KataWol Ju
“Batu juga punya roh di dalamnya. Roh batu sebesar ini sama saja dengan roh manusia. Walau manusia bisa pulih perlahan dari penyakit yang ringan, tapi bila tangan kalian dipotong?” ucap Ibu Wol Ju
“Objek spiritual tak bisa bertahan jika langsung diambil banyak. Kita harus hati-hati dan hanya menggunakannya saat perlu.” Jelas Ibu Wol Ju. Wol Ju pun mengingat tentang Objek spiritual...


“Jadi, objek spiritual dalam sinabar reinkarnasi menjadi manusia?” tanya Wol Ju
“Ya, sebagai wanita. Dia banyak menderita di kehidupan sebelumnya. Aku harap dia bertemu dengan orang yang tulus mencintainya.” Kata  Samsin
“Itu kabar bagus. Kang-bae adalah pria baik. Dia baik, pekerja keras, juga... Kau ingat wajahnya, 'kan? Wajahnya disukai oleh wanita zaman sekarang.” Ucap Wol Ju bangga
“Benar. Dia memang sangat tampan.” Kata Samsin tersenyum bahagia.
“Bila pria dan wanita yang penuh luka ini bisa bertemu dan saling bantu, bukankah itu sesuatu yang baik?” kata Wol Ju
“Hanya dekat seperti teman biasa tak cukup untuk menghubungkan energi yin dan yang. Harus ada Ciuman cinta sejati. Cinta sejati.” Ucap Samsin. Wol Ju pun bingung dengan arti Ciuman cinta sejati.
“Jadi, Kang-bae seperti putri negeri dongeng yang dikutuk?” kata Wol Ju. Samsin pikir mirip seperti itu.
“ Ini masalah yang benar-benar rumit. Ini artinya mereka harus saling menyukai. Berapa umur sinabar sekarang? Tinggal di mana? Siapa namanya?” kata Wol Ju penasaran
“Tunggu sebentar. Saat ini dia berumur... Astaga, aku hampir memberi tahu semua kepadamu... Ahh... Tidak bisa. Reinkarnasi objek spiritual takkan pernah bisa dibeberkan.” Ucap Samsin menyadarkan dirinya.
“Yang benar saja! Baiklah... Aku membawa beberapa kupon gratis untuk Kopi Jeo Seung, jadi, ambillah.” Kata Wol Ju
“Kau pikir aku bercanda saat mengatakan itu? Bila aku tertipu lagi olehmu, namaku akan kuubah menjadi Jipsin. Menyerahlah.” Kata Samsin.
“ Siapa bilang begitu? Aku saat ini sangat serius... Baik. Jika bukan kupon, lalu apa? Beri tahu hargamu.” Ucap Wol Ju
“Kau benar-benar ingin mengirimku ke neraka? Hei, cepat keluar dari sini.” Kata Samsin mengusirnya keluar. Wol Ju menahan diri tapi Samsin terus mendorongnya. 




Seorang ibu membagikan selembaran, Kang Bae melihat lembaran untuk anak hilang dan beberapa orang mengambil lalu membuangnya. Si ibu pun mengambilnya kembali agar bisa diberikan pada yang lainya. Kang Bar akhirnya mendekat.
“Perlukah aku membantumu? Berikan. Kuambil beberapa.” Ucap Kang Bae membagikan selembaran. Si ibu terlihat bingung.
Kang Bae datang ke kedai membawa si ibu mengaku dapat pelanggan baru.Wol Ju dan Manager Gwi terlihat bingung. Kang Bae memberitahu kalau Merekalah yang bisa membantu mencari orang hilang. Akhirnya keduanya menyapa siibu dan menyuruhnya duduk.
“Dia sedang mencari orang?” tanya Wol Ju. Kang Bae memberitahu kalau Dia mencari putranya yang lama hilang.
“ManagerGwi , Kepolisian Alam Baka bisa menemukannya dengan mudah, 'kan?” kata Kang Bae. Manager Gwi membenarkan.
“Cepat foto dan kirimkan.” Kata Wol Ju, Manager Gwi mengambil selembaran  HILANG: PARK JUN-U, USIA 7 TAHUN, TAHUN INI 22 TAHUN dan mengambil gambarnya. 
 Wol Ju sibuk memasak didapur, akhirnya Manager Gwi membuka mangkuk sup. Wol Ju pun dengan bangga Walau disiapkan dalam waktu singkat, tapibanyak sekali makanan yang dibuat. Si ibu menatap menu di meja, Wol Ju pu menyuruh si ibu makan karena ini bentuk kebahagiaan bersama.
“Ada apa? Kau tak suka telur dadar keju? Kami ada yang biasa.” Kata Wol Ju melihat si ibu hanya diam saja.
“Jun-u sangat menyukai telur dadar gulung. Apa dia sudah makan sekarang? Aku akan sangat senang bila bisa memasakkan ini lagi untuknya.” Ucap Nyonya Park sedih
“Kalau dilihat dari selebaranmu, dia sudah hilang cukup lama.” Kata Manager Gwi
“Sudah 15 tahun. Dia hilang saat tujuh tahun.” Cerita si ibu. Manager Yeom yang ada di kedai ikut mendengarnya. 




 Flash Back
“Saat Jun-u lima tahun, suamiku meninggal dunia karena penyakit kanker ginjal. Walau takut membesarkannya sendirian, aku tak boleh menyerah karena ada anakku. Karena aku adalah ibu Jun-u.”
Ibu Wol Ju menemani anaknya tidur, berusaha untuk tetap bertahan hidup terlihat foto suaminya didalam rak. Pagi hari datang, Jun U terlihat bahagia melihat Telur dadar gulung!
“Apa Kau suka meski memakannya tiap hari?”tanya Nyonya Park. Jun U mengaku suka tiap memakannya dan rasanya sangat enak.
“Ibu akan buatkan bulgogi untuk makan malam hari ini.” Kata Nyonya Park.
“Ibu juga harus makan. Lalu, Ibu pergi bekerja dan aku ke TK.” Kata Ju U penuh semangat makanya.
“Jun-u, ibu mungkin akan sedikit terlambat hari ini. Ibu akan siapkan makan malam sebelum pergi, jadi, makan dan tunggulah.” Kata Nyonya Park.
Jun U menganguk mengerti, Nyonya Park meminta anaknya agar pelan-pelan lalu melihat robot anaknya yang sudah patah tapi diisolasi. 

Nyonya Park membersihkan meja, seorang pria memberitahu Hyeon-ok, kalau  taruh sayuran untuk masakan hari ini di sini. Nyonya Park mengerti kalau akan beritahu Bos nanti. Si pria tiba-tiba memberikan sesuatu dan tahu kalau Bosnya tidak di tempat
“Maukah minum kopi bersamaku kalau begitu?” kata si pria mengoda. Nyonya Park mengeluh dengan sikap si pria.
“Kau membuatku tak nyaman di tempat kerjaku ini.” Keluh Nyonya Park. Si pria meminta agar luangkan waktu untuk makan bersamanya.
“Kapan aku punya waktu luang untuk itu? Lebih baik kuhabiskan dengan Jun-u.” Kata Nyonya Park
“Jangan begitu. Kau bisa titipkan anakmu sebentar pada bosmu.” Kata si pria.
“Sang-cheol... Kau hanya teman SD-ku. Aku tak pernah suka denganmu. Lagi pula, saat ini aku sibuk memikirkan cara membesarkan Jun-u, jadi, jangan buang waktu dan menyingkir.” Kata Nyonya Park marah. Sang Chul terlihat sangat marah. 

Nyonya Park pulang ke rumah memanggil anaknya, tapi tak ada dirumah bahkan meja makanya masih utuh. Ia hanya melihat buku gambar yang belum selesai, tas ditanganya pun jatuh lalu bergegas pergi. hadiah mainan baru siapkan oleh Nyonya Park untuk sang anak. 

“Setelah hari itu, aku tak bertemu Jun-u lagi. Aku hanya ingin tahu apa dia masih hidup.” Kata Nyonya Park
“Bila ini bukan kecelakaan... apa ada seseorang yang kau curigai?”tanya Manager Gwi
“Ada seseorang bernama Sang-cheol yang kucurigai.” Ucap Nyonya Park. Manager Gwi bertanya Apa sudah beri tahu polisi?
“Tentu sudah. Sudah kukatakan. Namun, saat Jun-u hilang, dia punya alibi yang sangat kuat, sehingga akhirnya dibebaskan oleh polisi. Namun, yang lebih mencurigakan, Sang-cheol tak pernah menghubungiku lagi dan hilang begitu saja.’ Cerita Nyonya Park
“Kau tentu tak punya foto Sang-cheol. Dia teman SD-mu, 'kan? Tolong beri tahu umur dan sekolahnya.” Kata Manager Gwi
“Dia kelahiran tahun 1976, dan kami bersekolah di SD Mido.” Ucap Nyonya Park. Kang Bar bingung untuk apa itu. Manager Gwi sibuk mengeluarkan ponselnya lalu keluar dari kedai.
“Aku tak seharusnya meninggalkan anakku sendirian di rumah kosong. Ini semua kesalahanku.” Ucap Nyonya Park sedih
“Jika putramu diculik, itu semua salah penculiknya. Kenapa kau yang bersalah? Menyakiti anak kecil dianggap Tuhan sebagai dosa terbesar manusia. Saat itu terjadi, mereka akan terima hukuman bernama Siklus Hama.” Jelas Wol Ju
“Dia akan hidup menjadi serangga, tapi memorinya tetap manusia, dan mengulangi siklus hidup dan mati... Coba liat ini Tertangkap. Siapa tahu lalat ini adalah orang berengsek itu. Jun-u pasti kembali. Walau berat, cobalah untuk bertahan.” Kata Wol Ju menenangkan
Nyonya Park pun mengucapkan Terima kasih. Wol Ju pun meminta agar bisa makan karena harus makan agar sehat dan bisa mencari Jun-u. Manager Yeom mengikuti keluar kedai menemui Manager Gwi yang sedang berbiacra ditelp. 


Manager Gwi berbicara serius ditelp, Manager Yeom mendekat bertanya apa berhasil temukan putranya. Manager Gwi mengatakaknTak ada data yang tersimpan karean Bila dia sudah meninggal, harusnya ada datanya jadiLebih baik tanya ke cabang luar negeri.
“Surat permintaan kerja sama sudah kukirim. Akan butuh waktu.” Ucap Manager Gwi. Manager Yeom pikir ini makin rumit.
“Pertama, aku akan menemui Joo Sang-cheol untuk mencari petunjuk.” Kata Manager Gwi
“Benarkah? Di mana dia?” tanya Manager Yeom. Manager Gwi pikir Dia di dekat sini.
“Omong-omong, cerita ibu itu sangat menyedihkan. Antar dia ke rumah.” Kata Manager Yeom. Manager Gwi mengerti dan bergegas masuk ke dalam kedai. 

Akhirnya mereka mengantar si ibu naik mobil, Manager Gwi berkomentar kalau Kang-bae sepertinya sangat bersimpati dengan ibu itu. Wol Ju tak banyak komentar, Kang Bae masuk ke dalam mobil memberitahu kalau mengantarnya sampai ke rumah.
“Walau dia berterima kasih padaku sambil tersenyum, wajahnya tetap seperti menangis. Aku merasa sangat sedih.”ungkap Kang Bae.
“Orang tua mana yang bisa bahagia saat kehilangan anaknya? Orang yang belum pernah merasakan tentu tak tahu hal ini.” Ucap Wol Ju
“Benar juga. Orang tua yang kehilangan anak tak bisa meninggal tenang bila tak tahu nasib anaknya.” Kata Manager Gwi
“Aku menjadi tak sabar. Ayo berangkat.” Ucap Kang Bae. Manager Gwi menyuruh Kang Bae pulanglah ke rumah. Wol Ju bingung ingin tahu alasanya.
“Ini sudah larut malam. Selain itu, tubuhmu pasti lemah karena melihat hantu.” Kata Wol Ju
“Aku merasa lebih tenang bila bersama kalian. Ayo kita pergi bersama. Ya? Aku sungguh ingin membantu ibu itu menemukan putranya.” Ucap Kang Bae memohon
“Kalau begitu, jangan lakukan apa pun dan diam saja di samping kami. Ya?” ucap Wol Ju. Kang Bae menganguk mengerti. 


Sang Chul sudah babak belur ketakutan bertanya Sebenarnya siapa orang yang datang?Apa Hyeon-ok mengirimnya. Ternyata yang datang, Manager Yeom membahas Sang Chul yang  menelantarkan anaknya. Sang Chul yakin kalau memang Hyeon Ok yang menyuruhnya.
“Tak kutelantarkan di tempat bahaya. Aku tinggalkan dia di panti asuhan. Bila kau bebaskan aku, aku akan beri tahu tempatnya. Aku berjanji.” Ucap Sang Chul ketakutan
“Tidak. Aku tak perlu informasi itu. Aku tak tertarik dengan Jun-u. Aku kemari agar kau tak berkata pada siapa pun. Kenapa kau tak menunggu di neraka? Aku akan segera mengirim teman.” Kata Manager Gwi dan langsung memberikan hukuman, teriakan Sang Chul pu terdengar dari luar.

Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar