PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 04 April 2020

Sinopsis Meow The Secret Boy Episode 8

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sol Ah mengetuk pinu kamar dan memanggil Bang Guk Bong. Hong Joo terlihat sedang tertidur pulas sebagai kucing. Sol Ah memanggilnya bertanya apakah sudah bangun. Hong Joo masih tertidur. Sol Ah pun meminta izin agar bisa masuk kamarnya.
Hong Joo langsung terbangun dan kali ini tetap jadi manusia, wajahnya terlihat panik dan bertanya ada apa. Sol Ah kebingungan mencari kucingya dan bertanya-tanya sembunyi dimana Hong Joo. Hong Joo melihat banyak makanan kucing diatas meja.
“Kusiapkan ini untuk hari terakhirnya.” Ucap Sol Ah. Hong Jo bertanya apakah Barang-barangnya sudah dibereskan. Sol Ah mengaku belum.
“Aku butuh barang milikmu, Untuk kembali.” ucap Hong Joo. Sol Ah binggung. Hong Joo pun mencoba mencari alasanya.
“Dia pasti terbiasa denganmu. Ayo beri dia sesuatu milikmu.” Jelas Hong Joo. Sol Ah pun mengerti.
Hong Joo memasukan laptop dan ponsel Sol Ah. Sol Ah mengeluh dengan yang dilakukan Hong Joo dan langsung mengambilnya merasa sedang bercanda sekarang. Hong Joo mencari barang yang lainya dan memasukan bra. Sol Ah langsung berteriak marah dan memukul Hong Joo.
“Haruskah kau membiarkannya pergi? Bagaimana jika dia kembali?” ucap Hong Joo
“Kucing tak akan kembali. Hanya anjing yang akan kembali.” kata Sol Ah yakin .
“Bagaimana jika dia kembali?” tanya Hong Joo. Sol Ah pikir  akan mengirimnya lagi.
“Sudah Terlambat. Beri makan Jo Jo makanan ringan jika kau melihatnya. Dan kunci.. Jalan berbahaya, dan banyak orang tak suka kucing. Sampai jumpa.”kata Sol Ah bergegas pergi. Hong Joo mengeluh kalau Sol Ah juga tak suka. 





Di kantor, Sol Ah duduk sambil mengambar sesuatu. Sementara di rapat membahas tentang Kucing dan Perusahaan makanan terkemuka. merilis merek makanan hewan. Wakil direktur memberitahu kalau Klien adalah perusahaan besar.
“Siapa yang mau ambil proyek? Siapa pun yang melakukan ini akan untung besar... Ji Eun-ssi?” ucap Wakil Direktur. Song Kwon langsung menyahut.
“Kenapa orang lain menjawab?” sindir Wakil Direktur.  Song Kwon mengaku Ji Eun memang rajin, tapi dia kurang pengalaman, dan proyek-proyek seperti ini..
“Aku ingin pendekatan baru.”ucap Wakil Direktur. Da Som pikir  Ji Eun sepertinya agak terbebani.
“Seseorang bisa menemaninya.” Ucap Wakil Direktur melihat anak buahnya lalu memanggl Doo Sik dan Sol Ah.  Doo Sik menyahut tapi Sol Ah masih sibuk mengambar. Doo Sik pun menyenggolnya. Sol Ah pun tersadar.
“Sol Ah-ssi, apa kau mengerjakan "Cinta Beodul"? Aku iri. Kau punya waktu untuk diri sendiri saat bekerja. Kapan episode berikutnya muncul?” sindir Wakil Direktur.
Sol Ah dan Doo Sik saling menatap karena kemungkinan Ji Eun itu yang mengadukanya . Sol Ah mengaku Sudah usai karena Egonya sangat transparan sehingga segera menemukannya serta Sangat buruk. Wakil Direktur pikir Sol Ah  Jangan terlalu kecewa.
“Kau memiliki teknik yang hebat... Tidak semua orang harus kreatif. Sebagian harus mengambil peran pendukung. Kau bisa Diam-diam dengan kukuh, di belakang layar.” Saran Wakil Direktur. Sol Ah mengerti
“Kalian bertiga dapat membuat proposal.” Perintah Wakil Direktur. Ketiganya pun menganguk mengerti. 


Sol Ah, Ji Eun dan Doo Sik akhirnya makan bersama tapi suasana terasa canggug, bahkan Ji Eun seperti memisahkan makananya. Sol Ah melihatnya berpura-pura menikmati makananya lalu meminta maaf pada Ji Eun karena tak mengenalinya sesudah menggambar bersama selama tiga tahun.
“Sekarang aku mengenalimu, rasanya tampak seperti teman baik.” Ucap Sol Ah.
“Hei. Siapa pun tahu bahwa dia tak nyaman. Ketika cuma kita, bagaimana kalau kita saling memanggil nama? Eun Ji.” Ucap Doo Sik.
“Namanya Ji Eun... Eun Ji Eun.” Jelas Sol Ah. Doo Sik mengaku tahu namanya Ji Eun lalu meminta maaf karena bingung. Ji Eun hanya bisa tertunduk.
“Sunbae-nim.. Kau benar-benar kesulitan makan. Apa kau butuh bantuan?” ucap Doo Sik langsung mengambil mie dari mangkung Ji Eun.
Ji Eun langsung berpikiran itu sama seperti “CIUMAN TAK LANGSUNG!” Doo Sik pikir akan mengambil kuahnya juga. Sol Ah malu karena itu sendok yang digunakan kotor bekas mulutnya. Doo Sik pun menarik sendoknya. Sol Ah menyuruh Doo Sik agar mengambil miliknya saja.
Ji Eun kesal bergumam “KAU TAK HARUS MENGHENTIKANNYA”  akhirnya memilih untuk pamit untuk ke kamar lebih dulu. Sol Ah mengluh kalau mereka bisa Taruh saja kotak makan siangya tapi malah membawanya ke restoran sampai membuat kecanggungan
“Hei.. Tentu saja canggung... Dia adalah orang yang mengadu ke wakil direktur. Bayangkan bagaimana perasaannya.” Ucap Doo Sik.
“Tidak mungkin... Jangan langsung menyimpulkan.” Kata Sol Ah yakin bukan Ji Eun orangnya.
“Kaulah yang harus berhenti bereaksi berlebihan. Kau Tak mudah melupakan Jae Sun, 'kan? Kau terlihat sangat kuyu.” Ejek Doo Sik.
“Bukan itu. Tapi Aku akan mengirim kucing juga hari ini.” Ucap Sol Ah. Doo Sek pikir merasa lebih baik jadi Ganti kucing itu dengan anjing.
“Lalu Bagaimana kencan butamu? Bukankah aku sudah memberitahumu?” ucap Doo Sik penasaran



Di dalam restoran Ibu Doo Sik marah karena ada Kucing sialan itu memakan semua sisa makanan. Di luar, Hong Joo memangang ikan dengan tatapan kosong. Ayah Doo Sik datang bertanya Ada apa dengan wajah Hong Joo.
“Kenapa kau terlihat sangat tertekan? Apa kau mengkhawatirkan sesuatu? Akulah orang yang harus kau datangi saat kau khawatir. Dulu, nama tengahku "khawatir". Katakan padaku apa yang terjadi. Sepertinya bukan soal masalah kencan yang kekanak-kanakan.” Ucap Ayah Doo Sik.
“Dia akan menyingkirkanku.” Kata Hong Joo. Ayah Doo Sik pikir kalau ini Masalah kencan.
“Benar, sudah kuduga. Tiap waktu, kencan adalah masalahnya.” Ucap Ayah Doo Sik.
“Tentu saja dia akan menyingkirkanku. Jika kupikir-pikir, aku belum melakukan apa pun untuknya. Yang kulakukan adalah menerima.
“ kata Hong Joo
“Wajar bagi manusia untuk mengandalkan orang lain.” Komentar Ayah Doo Sik.
“Aku bukan manusia.”akui Hong Joo. Ayah Doo Sik bertanya lalu Hong Joo itu apa kucing. Hong Joo membenarkan. Ayah Doo Sik hanya bisa tertawa.
“Bagaimana agar bisa menjadi orang sesungguhnya?” tanya Hong Joo. Ayah Doo Sik mengaku ia pun bukan manusia sesungguhnya.

Saat itu Ibu Doo Sik keluar memukul bahu Hong Joo. Hong Joo memegang lenganya yang kesakitan dan kaget. Ibu Doo Sik mengeluh kalau Hong Joo  harus beri tahu sejak awa karena dengar Guk Bong adalah kakak tiri Sol Ah. Ayah Doo Sik pun kaget mendengarnya.
“Jika dia keluarga Sol Ah, dia juga keluarga kita. Makanya itu. Kita bahkan tak bisa menyuruhnya sekarang.” Ucap Ayah Doo Sik. Ibu Doo Sik pun berpikiran yang sama.
“Tapi Bagaimana ini? Restorannya berantakan sekarang. Kita sangat butuh bantuan. Meski uang tak bisa menjadikanmu menjadi manusia, tapi manusia membutuhkannya untuk hidup.” Ucap Ibu Doo Sik. Hong Joo seperti senang. 

Hong Joo mengelap meja yang kotor. Ayah Doo Sik menyelipkan uang pada Hong Joo agar mengnggap itu sebagai uang muka dari gajinya. Hong Joo tersenyum lalu pergi ke kedai kaki lima membeli toppoki dengan memastikan kalau Dibuat dengan kue beras.
“Apa kau ingin camilan goreng juga?” tanya Bibi. Hong Joo bingung karena Sol Ah tak mengatakannya.

Sol Ah pulang ke rumah memanggil Hong Joo tapi  tak melihat kucinganya dengan wajah panik.  Ia pun keluar rumah menatap cafe yang cukup ramai den berpikir bertanya pada Jae Sun saja, tapi ia memutuskan harus terus mencarinya.
Ia berjalan mencari Hong Joo sampai ke jalan, sementara Hong Joo berjalan pulang sambil membawa toppoki diseberang jalan dan terlihat mengantuk. Mereka tak saling melihat. Saat itu Hong Joo yang mengantuk akan menyebrang jalan.
Tiba-tiba terdengar suara rem yang berdenyit, Sol Ah panik berpikir kalau Hong Joo yang terbarak. Tapi Hong Joo sudah berhasil menyerang jalan dengan mata mengantuk lalu melihat di pinggir jalan ada kotak tertulis [PENAMPUNGAN KUCING]
“Haruskah aku beristirahat di sini?” ucap Hong Joo melihat rumah yang pas denganya, lalu seseorang mengamati dari belakang. 


Sol Ah  terus mencari sosok Hong Jo, saat itu beberapa anak remaja membahas kucing mati dan merasa sangat kasihan. Sol Ah langsung bertanya dimana kucing itu karena kehilangan kucingnya.
“Petugas keamanan menguburnya di tanah kosong sebelah sana.” Jelas Si remaja.
Sol Ah berjalan dan melihat gundukan tangan, ia langsung menangis memanggil Hong Jo dan mencoba mengali kuburan sambil mengingat kenangan dengan Hong Jo yang sangat dekat denganya. Ia memohon agar bukan Hong Jo yang ada didalam kardus.
“Nona , sedang apa di sini?” tanya petugas datang. Sol Ah yang menangis mengaku sedang mencari kucing.
“Aku dengar kucing mati dimakamkan di sini.” Jelas Sol Ah. Petuga memberitahu kalau kucing itu tertabrak mobil jadi mengubur di sini.
“Apa itu milikmu?” tanya Petugas. Sol Ah sudah membuka kardus merasa bukan kucing miliknya 


Hong Joo bertemu dengan seorang pria duduk di tangga, Si pria mengaku pikir Hong Joo akan menyakiti kucing. Hong Joo ingin tahu Kenapa seseorang melakukan itu. Si pria pikir orang –orang berpikir kucing itu berisik, kotor, atau diyakini pembawa sial.
“Karena mereka lebih lemah daripada manusia. Orang-orang bahkan meninggalkan hewan peliharaan mereka. Aku melihat jenis kucing mahal di sekitar sini. Kakinya sakit. Aku menunggu untuk menangkap kemudian merawatnya.” Cerita si pria.
“Hewan peliharaan yang terbengkalai?” kata Hong Joo. Si pria pikir Kucing peliharaan yang ditinggalkan sama saja dengan mati bahkan akan menjadi jauh lebih dingin. Hong Joo hanya bisa diam saja. 

Hong Joo akhirnya sampai ke rumah, terdengar bunyi bel rumah. Jae Sun datang bertanya Apa Sol Ah dan Kenapa tak menjawab teleponnya padahal datang untuk kucing jadi berpikir untuk masuk. Hong Joo langsung menghalanginya.
“Pemilik baru sedang menunggunya. Waktu yang disepakati sudah berlalu. Jadi Aku hanya akan mengambil kucing.” Ucap Jae Sun.
“Tak bisa.” Kata Hong Jo. Jae Sun mengaku  sudah membicarakannya dengan Sol Ah.
“Kucing itu tak ada di sini lagi.” Kata Hong Joo. Jae Su bingung Apa artinya
“Kucing memang seperti itu. Ketika tiba waktunya untuk pergi, maka mereka pergi sendiri.” Ucap Hong Joo lalu masuk ke dalam rumah. Jae Sun terlihat bingung.
“Jika aku tidur, akan menjadi kucing. Dan aku akan dibuang.” Gumam Hong Joo yang mencoba untuk tetap terjaga. 

Sol Ah baru saja pulang dengan wajah lesu. Jae Sun langsung menghadangnya bertanya Apa yang terjadi karena Pemilik baru sudah menunggu lama. Sol Ah meminta maaf. Jae Sun pun ingin tahu Apa terjadi masalah
“Aku kehilangan dia... Hong Jo...” ucap Sol Ah. Jae Sun kaget mendengarnya.
“Kapan?” tanya Jae Sun. Sol Ah mengaku tak tahu. Jae Sun mengeluh Sol Ah bahkan tak tahu kapan dia menghilang.
“Aku tak melihatnya pagi ini..” ucap Sol Ah yang langsung disela oleh Jae Sun. Jae Sun pikir Sol Ah tak pedul
“Dia selalu kembali... “ ucap Sol Ah. Jae Sun pikir kalau Sol Ah selalu membiarkan jendela terbuk padahal sudah bilang hati-hati.
“Yah. Benar... Aku minta maaf karena ceroboh... Tapi selama ini..  “ ucap Sol Ah kembali disela oleh Jae Sun.
“Mengabaikannya sama saja dengan membuangnya... Kau membuangnya... bahkan Kali ini juga.” Ucap Sol Ah
“Kau bilang "Kali ini juga"? Apa maksudmu? Kenapa aku membuang Hong Jo? Kau pikir aku masih punya perasaan untukmu lantas aku menyingkirkan kucing mantan pacarmu? Apa Kau anggap aku begitu?” ucap Sol Ah marah. Jae Sun mengaku bukan seperti itu.
“Aku tak membuang Hong Jo... Yang kubuang adalah kau, Jae Sun, bukan Hong Jo.” Tegas Sol Ah lalu masuk ke dalam rumah.
Ia pun mengeluh karena seharusnya sama sekali tak menerima kucing itu karena Kucing adalah kucing jadi tak bisa menyukai.. Saat itu Ia melihat Hong Joo yang tertidur di kotak dalam kamar. Sol Ah langsung memeluknya sambil menangis, seperti memeluk Hong Joo dengan wujud manusia.
“Aku tak bisa menahannya. Aku adalah anjing. Anjing yang jatuh cinta pada kucing.” 


Hong Joo menumpuk Tteokbokki dan kue ikan. Sol Ah bingung tapi akhirnya memakanya dan mengucapkan pada Guk Bok yang sudah membelikanya.  Ia pikir Jika tak pergi mencari si Berandal Hong Jo, maka Toppokinya tak akan lembek.
“Apa Kau selama ini mencari kucing itu?” tanya Hong Joo tak percaya. Sol Ah membenarkan.
“Kupikir aku kehilangan dia, tapi dia sedang tidur di lemari. Dasar Berandal tak tahu malu.” Keluh Sol Ah.
“Kenapa kau mencarinya? Padahal bukan kucingmu. Ada pepatah. "Kucing tak memiliki pemilik. Kucinglah yang memilih manusia."  kata Sol Ah
“Aku yakin manusia yang membuat kata-kata itu. Untuk menghindari tanggung jawab.” Ucap Hong Joo. Sol Ah pikir mungkin saja.
“Lalu Apa yang akan kau pilih?” tanya Hong Joo. Sol Ah mengaku tak tahu.



Di sebuah postingan tertulis “KUCING HILANG - BERNAMA HONG JO” dengan gambar foto-foto yang lucu. Jae Sun menatapnya lalu menerima telp dariorang yang bilang akan mengambil kucing. Jae Sun lalu meminta Maaf soal sebelumnya karena Kucin
“Oh, tidak. Tampaknya aku beruntung. Aku baru tahu bahwa aku hamil. Aku terpaksa memilih melepaskan hewan peliharaan bukan bayi. Kami sudah berusaha keras. Maaf.” Ucap Si bibi. 

Jae Sun hanya bisa terdiam dan melihat tulisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Flash Back
Saat Jae Sun masih balita, sebuah keluarga dateng meminta maaf karena  Para dokter bilang mandul,. Tapi tenyata tiba-tiba hamil Jadi akan memulangkan Jae Sun. Kedua kalinya, Jae Sun berteriak memanggil wanita yang mengadopsinya “ibu” dan berteriak histeris.
“Ini akan menjadi yang kedua kalinya ditinggalkan.” Ucap biara. Keluarga itu pun meminta maaf lalu bergegas pergi walaupun Jae Sun menangis meminta agar ibunya jangan pergi.
Ketiganya, Jae Sun terlihat sudah dewasa seperti sudah biasa dipulangkan kembali dan meminta maaf. Itu sama dengan yang dituliskan oleh oran gtua Jae Sun yang meminta maaf padanya karena membuangnya dan ia pun tak ada yan mengadopsinya.
Pagi hari, Sol Ah datang ke tempat Jae Sun meminta maaf dengan membawa Hong Joo mengaku sudah menemukannya di lemari dan tertidur lelap. Jae Sun mendengar kata maaf berpikir Sol Ah akan membuangnya jadi meminta agar memberikanya.
“Aku akan merawatnya... Maaf, Aku tak bisa memberikanya.” Ucap Sol Ah. Jae Sun menolaknya karena Sol Ah itu tak suka kucing.
“Aku suka... Hong Jo.” Ucap Sol Ah. Jae Sun kaget mendengarnya.

Epilog
Sol Ah melihat gambar adegan “AKU SENDIRIAN LAGI HARI INI Lalu melihat sesuatu sambil bergumama suda  menemukan sesuatu yang ingin digambar dan mulai mengambar kucing.
Di sebuah bandara, seorang pria keluar dengan pakaian yang serba tertutup dengan ransel. Saat keluar bandara tak sengaja paspornya terjatuh, beberpa wanita mengambilnya lalu memanggil nama Bang Guk Bong sesuai dengan yang ada password.
Bersambung ke episode 9

 Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar