PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 02 April 2020

Sinopsis Meow The Secret Boy Episode 5

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sol Ah ketakutan melihat pria yang menganggapnya si Idiot yang mengikutinya seharian dan tak bisa percaya kalau mengikutinya sampai rumah dan bersembunyi dibalik badan Jae Sun. Jae Sun pun marah melihat Hong Jo ada didalam rumah.
“Keluar.” Ucap Hong Jo marah. Sol Ah kesal karena pria aneh ini ada didalam rumah malah menyuruh Jae Sun pergi.
“Kau bertingkah seolah yang punya rumah.” Ucap Sol Ah marah dan saat itu BangSil menelp.
“ Halo? Sekarang sedikit.. Di rumah. “ ucap Sol Ah tapi Bang Sil bertanya  apa anaknya sudah pulang. Sol Ah kaget mendengarnya lalu menatap kearah Hong Jo.
“Dia mengirim email. Lalu Dia mengirimi foto Uyuni Salt Flat di Bolivia... dan menulis "menuju rumah" tepat di bawahnya. Itu Puitis, bukan? Dia datang dan pergi semaunya tanpa bilang apa-apa. Dan dia masuk lewat balkon bukannya pintu depan.” Ucap Bang Sil
“Jadi Jangan terkejut. Dan tak sepertiku, dia berkulit putih, dan benar-benar gagah. Mungkin kau bisa terkejut. Pokoknya, karena dia tak punya ponsel, tolong hubungi jika sudah datang.” Kata Bang Sil. Sol Ah menatap Hong Jo dari atas ke bawah.
“Tampaknya sudah datang.” Ucap Sol Ah merasa bersalah lalu memberikan ponselnya pada Hong Jo. Hong Jo bingung.
“Terimalah, ini ibumu.. Dia mengkhawatirkanmu, jadi tak boleh menghindarinya.” Kata Sol Ah. Hong Jo masih bingung
“Halo.. Apa kau Guk Bong?.. Itu, Sangat sulit melihatmu, Nak... Kau sehat-sehat saja, 'kan? Coba kirimkan foto wajahmu selama trip.” Ucap Bang Sil penuh semangat. Hong Jo hanya membenarkan saja.
“Oh Ya... Ibu mengirimkan filefish kering tanpa tulang. Makanlah dengan Sol Ah... Jawablah. Kenapa tak bilang apa-apa? Kau suka filefish kering tanpa tulang.” Ucap Bang Sil. Hong Jo hanya menjawab Ya.
“Biar aku kenalkan... Apa Kau sudah menyapa Sol Ah?” ucap Bang Sil. Sol Ah bingung akan memanggil apa pada anak Bang Sil
“Seperti yang ibu katakan sebelumnya, kalian mungkin seumuran, tapi kau lahir duluan” ucap Bang Sil. Sol Ah bingung kalau harus memanggilnya  "Oppa"



[KOMET SEPERTI KUCING - PUNYA EKOR DAN BERTINGKAH SESUKA HATI -- DEIBIDEU REBI ---]
Jae Sun akhirnya keluar rumah menatap ke arah Sol Ah yang harus tinggal dengan kakak tirinya. Sementara Sol Ah pun tahu kalau naman pria itu Guk Bong, dan mendengar kalau menggunakan marga ibunya berarti namanya jadi Bang Guk Bong dengan menahan tawa.
Hong Jo menyangkal bukan itu namanya.  Sol Ah pikir anka Bang Sil itu tak suka namanya yaitu Bang Guk Bong.
“Jangan panggil aku seperti itu.” Ucap Hong Jo marah. Sol Ah heran Guk Bong yang menggunakan bahasa kasual
“Bisakah kau beretika? Sudah banyak kecanggungan antara kita. Kau diam-diam memperhatikanku bahkan tanpa mengatakan siapa kau. Ini Tak lucu sama sekali. Aku pindah ke sini bukan keinginanku dan membayar sewa meski mungkin sedikit.” ucap Sol Ah
“Jadi, kau tak boleh muncul begitu saja dan mengusir temanku seperti itu.” Kata Sol Ah. Hong Jao tak percaya kalau Jae Sun dianggap "Teman"
“Ya... Dia adalah temanku.” Kata Sol Ah. Jae. Hong Jo menegaskan kalau mereka itu bukan teman.
“Apa Kau pikir aku adalah adikmu dan kau adalah kakakku? Kau terus bicara padaku tanpa etika... Baiklah. Ayo bicara kasual jika itu yang kau inginkan... Bang Guk Bong.” Ucap Sol Ah lalu teringat dengan Hong Jo.
“Aku meninggalkannya di luar balkon...Apa kau melihatnya? Hei...Apa kau membiarkan pintu terbuka?” ucap Sol Ah melihat pintu yang terbuka dan bergegas akan mencari ke luar rumah.
Tapi saat itu seperti ada suara petir dan akhirnya Hong Jo kembali menjadi kucing. Sol Ah bingung melihat Hong Jo sudah ada didalam rumah lalu memeluk Hong Joo bertanya Dari mana saja lalu bingung karena Guk Bong tak ada didepanya dan berpikir kalau sudah naik ke atas. 



 “Rumah ini, aku punya firasat buruk. Bagaimana pun manusia itu adalah kucing.” Ucap Hong Joo bercerita. Doo Sik bingung Soo Al membahas tentang "Kucing"
“Untuk beberapa alasan, begitu banyak orang di sekitarku seperti kucing.” Ungkpa Hong Joo
“Apa Kau tumpahkan apa dijaketmu? Kau sedikit bau.” Ucap Doo Sik mencium baju temanya yang mau menyengat.
Flash Back
Sol Ah menyentrika bajunya lalu Hong Joo ikut menyentrika ikan yang diberikan ibunya agar bisa menghangatkanya. Ia akan merapihkan rambut dengan catokan, saat itu Hong Joo juga memakai catokan untuk ikannya tanpa rasa bersalah.
“Jika lapar, ayo sarapan. Apa kau Bisa buat roti panggang?”ucap Sol Ah menahan emosinya dengan tingkah kakak tirinya.
Sol Ah mengeluarkan selai dari kulkas tapi Hong Joo sudah memasukan ikan dalam panggangan roti. Ia pun membanting dengan wajah kesal. Hong Joo sampai terlonjak kaget. 


Doo Sik pikir Hong Joo itu Berandal yang menarik. Sol Ah pikir Hong Joo itu seperti bocah dan tampaknya harus merawatnya. Doo Sik pikir Sol Ah lebih baik Jangan pedulikan karena Sol Ah itu selalu merawat ayahnya. Dan sekarang menurutnya Sol Ah tak perlu merawat putra pacar ayahnya.
“Itu sebabnya kau selalu berkecimplung dengan orang yang butuh perawatan dan tak ada orang yang merawatmu.” Kata Doo Sik
“ Bawalah.” Ucap Jae Sun tiba-tiba memberikan payung. Sol Ah bingung.  Jae Sun menenjelaskaan Orang yang disebut "Oppa" meninggalkannya di sini.
“Ini? Ini payungku. Kenapa dia menggunakan barang-barangku? Coba Lihat? Guk Bong benar-benar sesuka hati. Apa harus pergi saja dan cari rumah baru?” ucap Sol Ah
“Kenapa pindah? Sudahlah. Biar kulihat berandal macam apa dia. Jae Sun, malam ini bagaimana? Dia mungkin benar-benar aneh.” Ucap Doo Sik. Jae Sun pikir bisa tutup lebih awal. Doo Sik bahagai mendengarnya.
“Kami akan pergi ke sana dan menghabisi berandal itu.” Ucap Doo Sik. Sol Ah tak percaya kalau temennya akan datang ke rumahnya. 

Hong Joo menatap ruangan anak nyonya Bang Sil, lalu melihat cermin menatap wajahnya mengatakan kalau bukan Bang Guk Bong. Sol Ah tiba-tiba masuk kamar melihat Guk Bong memberitahukalau Teman-temannya akan datang malam ini.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Sol Ah. Hong Joo bingung mendengar nama  "Teman" dan menyakin kalau yang dimaksud itu adalah Pria itu
“Itu sebabnya aku bersih-bersih. Mari bantu aku buang sampah. Aku juga harus Berbelanja juga.” Ucap Sol Ah penuh semangat. Hong Jo terlihat bingung. 

Sol Ah pergi ke luar rumah mengajarkan agar menginjak  botol plastik dan kaleng sampai kira-kira tak memakan banyak ruang Kemudian, tinggal buang ke kardus lalu kardusnya.. Tapi saat itu Hong Joo malah duduk didalam kardus layaknya anak kecil.
“Kau Sedang apa?” ucap Sol Ah heran lalu bergegas karena  akan pergi ke supermarket. Hong Jo langsung berdiri.
“Kenapa? Apa Ada sesuatu yang kau butuhkan? Apa kau Mau ikut denganku?” ucap Sol Ah melihat Hong Joo. 

Akhirnya Hong Jo dan Sol Ah pergi ke minimarket bersama, Hong Joo penuh semangat melhat ada ikan segar dalam akuarium, dan langsun mengangkatnya. Sol Ah panik dan langsung berteriak marah. Hong Joo langsun menaruh ikan didalam trolly.
“Apa-apaan kau? Cepat, ambil!” teriak Sol Ah. Hong Joo mengaku kalau kucing yang dirumah suka ikan.
“Apa Kau serius? Ada apa denganmu?” ucap Sol Ah marah dan langsung meminta maaf pada pegawai supermarket.
“Apa Akalmu sudah hilang? Ambillah yang itu.” Ucap Sol Ah menunjuk ikan yang sudah dalam kemasaan. Hong Joo langsung penuh semangat mengambi semua ikan.
“Kenapa beli banyak?” tanya Sol Ah. Hong Joo mengatakan kalau kucing di rumah suka salmon.
“Bagaimana kau tahu apa yang dia sukai?” keluh Sol Ah heran melihat tingkah Guk Bong.
Sesampai dikasir, Sol Ah memberikan batas megatakan kalau itu belanjaan miliknya jadi menyuruh Guk Bong untuk membayarnya sendiri karena pasti punya uang. Hong Joo langsung mengelengkan kepala. Sol Ah tak percaya kalau Hong Joo itu Tak punya uang.
“Apa yang harus kulakukan?” keluh Hong Joo akhirnya  akan membayarnya juga dan kembali mengeluh karena harus menanggung semuanya.


Sol Ah mendengar bunyi bel rumahnya lalu membuka pintu dengan wajah sumringah karena Jae Sun yang lebih dulu datang. Jae Sun bertanya Di mana Guk Bong. Sol Ah pikir  Tampaknya dia pergi tanpa bilang apa-apa. Jae Sun pikir hanya akan berdiri saja dan langsung bersin.
Ternyata Hong Joo menatap Jae Sun dengan wajah polosnya. Sol h merasa tak enak hati. Jae Sun mengeluh Hong Joo mengak membawakan hadiah. Sol Ah pikir Jae Sun akan terkena alergi. Jae Sun mengaku sudah minum obat.
“Inilah yang disebut cinta sejati. Kalian berdua berjuangdengan cinta.” Keluh Sol Ah.
Jae Sun tak mendengarnya. Sol Ah terlihat bingung tapi saat itu suara bel berbunyi dan buru-buru membukanya karena pasti Doo Sik yang datang.
“Hei. Di mana dia?” teriak Doo Sik. Sol Ah heran dengan tingkah temanya yang seperti preman.
“Aku seperti ini Untuk menghabisi dia.... Guk Bong-ssi.. Salam kenal. Apa Kau bisa keluar?” teriak Doo Sik
“Dia tak ada di rumah sekarang.” Ucap Sol Ah menahan senyuman melihat tingkah temanya. Doo Sik terlihat malu dan berpikir kalau Dia pasti tak lalu mengeluarkan isi jaketnya yaitu handuk karena panas sekali.


Akhirnya mereka makan dan minum bersama, Sol Ah pun langsung membahas Doo Sik yang  pingsan sesudah naik kapal bajak laut bahkkan pingsan tepat di sebelahnya bahkan sudah mengatakan apa yang perlu di lakukan untuk tak takut. Diam-diam Hong Joo mengumping dari dekat tangga.
“Aku tahu, tapi aku masih takut..Hei.. Jae Seon, kau masih memakai cincin itu?” ucap Doo Sik melihat Jae Sun memakain cincin. Jae Sun menganguk.
“Ini adalah cincin klub seni... Aku masih memilikinya.” Kata Sol Ah. Doo Sik yakin Sol Ah pasti memilikinya.
“Kau menghargainya lebih dari hidupmu sendiri... Apa kau ingat?” ucap Doo Sik. Jae Sun menebak kalau itu Tempat ski.
“Benar... Dia jatuh saat ski dan jarinya patah. Jarinya membiru karena sangat bengkak. Tapi saat mencoba memotong cincin itu, dia bilang potong jarinya saja.”ejek Doo Sik. Sol Ah mengeluh Doo Sik membahasnya.
“Bahkan bukan cincin pasangan. Itu hanya cincin pertemanan.” Ejek Doo Si. Sol Ah meminta agar berhenti membahasnya.
“Lakukanlah sesuka hatimu.” Kata Doo Sik lalu melangkah pergi. Sol Ah bingung mau kemana temanya itu karena sudah mabuk.
“Mari melihat-lihat rumah.” Ucap Doo Sik lalu berjalan naik ke lantai atas. Hong Joo pun buru-buru menaiki tangga.
“Apa ini kamar mandinya?” kata Doo Sik melihat pintu didepanya lalu masuk.
Tapi Hong Joo ada didalam kamar menatap Doo Sik. Doo Sik yang mabuk akhirnya meminta maaf dan menutup pintu lembali
“Tunggu sebentar. Apa itu dia?.. Hei, kau ada. Kenapa kau tidak..” ucap Doo Sik membuka pintu dan ternyata hanya melihat Hong Joo.
“Apa yang salah dengan rumah ini?” ucap Doo Sik bingung dan bergegas pergi karena ingin pipis.



Sol Ah duduk dengan Jae Sun duduk bersama, lalu berkomentar kalau sudah lama tak lihat  Jae Sun itu tertawa. Jae Sun seperti tak menyadarinya.  Sol Ah pikir Tidak ada orang lain selain mereka yang dapat membuat Jae Sun tertawa seperti itu. Jae Sun pikir seperti itu.
“Akhirnya, semua kembali normal.” Ucap Sol Ah. Jae Sun pun membenarkan.
“Akhirnya kau kembali. Jadi Kenapa kau kabur? Kau benar-benar pandai memasang wajah polos. Aku yakin kau ingat apa yang terjadi di antara kita.” Ucap Sol Ah

Flash Back
Jae Sun berani mencium Sol Ah ditaman menyatakan perasaanya. Keduanay terlihat malu. Jae Sun berdiri berpikir Sol Ah itu harus bekerja. Sol Ah berkomentar Tampaknya baru saja terjadi "masalah".
“Masalah apa?” tanya Jae Sun. Sol Ah malu-malu mengaku kalau semua Terjadi masalah.
“Kau kembali bekerja...Sampai jumpa malam ini. Aku akan menjemputmu.” Ucap Jae Sun. Sol Ah kaget mendengarnya.
“Tampaknya ini kebohongan.”ucap Sol Ah tersenyum tak percaya. Jae Sun pikir seperti itu dan menurutnya ini masalah besar.
Keduanya akhirnya berjalan bersama dan tampak bahagia. Tapi malah harinya. Sol Ah menunggu ditaman ditengah hujan salju lalu mengirimkan pesan [Di mana kau? Apa ada masalah?]

“Malam itu sangat dingin. Flu muncul alih-alih pria yang aku tunggu.” Ucap  Sol Ah kesal. Jae Sun langsung meminta maaf.
“Kau meminta maaf dengan wajah masa bodoh. Apa Kau ingin merasa masa bodoh? Dan membiarkan kau bisa terus melarikan diri?Lalu memBiarkan tak ada yang akan terjadi dalam hidupmu? Kau kabur ke wanita lain dan kabur juga darinya.” Ucap Sol Ah. Jae Sun hanya menatapnya.
“Ahh...Benar rupanya... Kau kabur darinya.. Ini Sudah kuduga. Kau juga. kabur dari rumah. Tapi Meski begitu, terima kasih. Karena kembali kepadaku. Akankah terjadi masalah lagi, Antara kau dan aku?” tanya Sol Ah.
“Aku sudah bilang... Bagiku, kau... Kim Sol Ah.” Ucap Jae Sun.Sol Ah mengeluh Jae Su mengatakan hal itu lagi
“Itu sudah cukup baik.” Ucap Jae Sun dan saat itu Hong Joo mendengar didekat tangga mengingat saat menguping pembicaraan keduanya. 


Flash Back
“Apa arti Sol Ah bagimu?” tanya Doo Sik. Jae Sun menjawab Sol Ah adalah Kim Sol Ah. Doo Sik mengeluh dengan ucapan Jae Sun.
“Itu sama sekali tak ada artinya.” Keluh Doo Sik.
Jae Sun pun bertanya pada Sol Ah apakah perlu mengatakan hal yang lainya. Ia pikir istilah seperti Teman, kekasih, menurutnya istilah seperti itu bisa digunakan untuk orang lain.
“Hanya kau yang bisa menjadi Kim Sol Ah... Hanya ada satu.” Ucap Jae Sun. Sol Ah menatap tak percaya.


Sol Ah mengantar Jae Sun dan Doo Sik keluar rumah, Doo Sik terlihat mabuk berat dipapah oleh Jae Sun.  Sol Ah pun melambaikan tangan minta agar bisa berhati-hati. Sementara Hong Joo melihat dari lantai atas ketiganya.
“Bahasa manusia membantu pemahaman interaksi mereka. Tapi, bisa membawa kesalahpahaman juga.” Gumam Hong Joo.
**
Sementara Sol Ah membereskan meja dan mengartikan ucapan Jae Sun tak percaya kalau dianggap hanya satu dan Tidak ada orang lain untuk Jae Sun hanya dia seorang saja. Hong Joo bergumam “Maksudnya kau tak bisa menjadi orang lain baginya.”
“Benar. Kim Sol Ah adalah kata benda yang tepat... Hanya ada satu. Aku tak tergantikan... Aku adalah kata benda yang tepat.” Ucap Sol Ah bangga dan kaget melihat Guk Bong sudah ada didekatnya.
“Sejak kapan kau di situ?” tanya Sol Ah. Hong Joo menjawab sejak tadi.
“Aku harap kau bilang sesuatu saat kau datang dan pergi.” keluh Sol Ah lalu melihat Guk Bong menaiki tangga dan menyuruh untuk tidur nyenyak saja. 



Sol Ah menatap komputernya [KAU AKAN MENGUNGGAH EPISODE 1 "CINTA BEODUL YANG TAK TERGANTIKAN"?] lalu terlihat ragu apakah harus menyetujuinya atau batal. Ia pun mengambil sesuatu dalam kotak lalu memberitahu Hong Joo.
“Ini cincin keberuntunganku. Aku menang kontes menggambar saat memakai cincin ini.” Ucap Sol Ah lalu akhirnya menekan klik menyetujuinya.
“ Apa Jae Sun akan melihatnya juga?” ucap Sol Ah penasaran dan  terliha konfirmasi [EPISODE "CINTA BEODUL YANG TAK TERGANTIKAN" SELESAI DIUNGGAH.]
“ Tapi Kau jangan baca ini, Lee Jae Sun... Tidak. Aku ingin semua orang yang aku kenal tak membacanya” ucap Sol Ah 

Tapi pagi hari Doo Sik mengaku membacanya. Sol Ah bingung. Doo Sik menjawab tentang "Cinta Beodul yang Tak Tergantikan" dan itu punya Sol Ah. Sol Ah kaget kalau Doo Sik bisa tahu. Doo Sik pikir sudah pasti tahu Judulnya "Cinta Beodul yang Tak Tergantikan". Mana mungkin julukan itu lupa.
“Kenapa kau membacanya?” keluh Sol Ah. Doo Sik pikir harus membacanya.
“Orang tuaku, ketiga kakak perempuanku, dan suami mereka membacanya juga. Untuk meningkatkan viewersmu.” Ucap Doo Sik bangga. Sol Ah berteriak kesal. Doo Sik pun berpikir kalau Sol Ah mengucapkan terimakasih dan membalasnya.

Kedua masuk ke dalam kantor, semua pegawai langsung berkomentar sudah membaca "Cinta Beodul yang Tak Tergantikan". Sol Ah pagi. Bahkan Song Kwon menyapa Sol Ah dengan sebutan penulis Kim lalu meminta tanda tangannya.
Sol Ah melihat layar komputer semua membaca webtoonya [CINTA BEODUL, BUKA PINTU, TAK BISAKAH AKU IKUT?] lalu akhirnya menarik Doo Sik ke lantai atas. 

“Apa Kau hilang akal? Apa Kau beri tahu mereka?” ucap Sol Ah marah. Doo Sik pikir Itu untuk membantu Sol Ah.
“Bagaimana jika wakil direktur tahu dan berpikir aku ingin berhenti bekerja?” ucap Sol Ah. Doo Sik pikir itu Tidak mungkin.
“Kau menjengkelkan.” Keluh Sol Ah lalu meihat Ji Eun yang ikut membaca webtoonya. Keduanya pun panik, Ji Eun hanya bisa menatap dari tempat duduknya.
“Selamat pagi... Ji Eun... Bagaimana kalau minum kopi sebelum mulai bekerja?” ucap Wakil Direktur. Ji Eun pun menganguk setuju. Keduanya langsung panik.

Sol Ah dan Doo Sik melihat dari atas tangga, bertanya-tanya pada Sol Ah apakah wakil akan tahu. Sol Ah mengaku Tak terdengar dari sini lalu bertanyaap apakah Doo Sik pikir Ji Eun akan mengatakannya sekarang. Doo Sik pikir seperti itu.  Akhirnya Wakil presdir pun pergi. 

Akhirnya Sol Ah dan Doo Sik mendekati Ji Eun. Doo Sik langsung bertanya  Apa yang Ji Eun katakan pada wakil direktur. Ji Eun hanya tertunduk seperti sangat gugup. Sol Ah  pikir barangkali Ji Eun  salah paham. Soal webtoonnya.
“Aku mengerjakannya di malam hari sesudah bekerja atau di akhir pekan. Agar tak menghalangi, aku selalu mengutamakan pekerjaanku. Apa kau...memberitahu wakil direktur?” tanya Sol Ah.
“Kenapa aku harus membertahu dia? Apa? Karena... Karena aku punya koneksi? Apa Kau berpikir begitu?” ucap Ji Eun terlihat marah. Keduanya pun hanya bisa diam saja. 


Keduanya akhirnya duduk berjalan keluar kantor. Sol Ah pikir kalau Ji Eun sangat sulit dibaca. Doo Sik membenarkan dan ingin memastikan Artinya Ji Eun menggunakan koneksinya, Sol Ah pikir kalau itu sebaliknya karena Ji Eun  kesal mereka berpikiran begitu karena itu tak benar.
“Tidak, artinya dia dapat pekerjaan menggunakan koneksinya tapi bukan pengadu.” Ucap Doo Sik
“Bahasa kucing sangat sulit... Semuanya karena kau memberitahu semua orang soal... Hei, tunggu... Apa kau memberitahu Jae Sun juga?” ucap Sol Ah panik.
“Mungkin dia melihatnya.. atau belum.” Ucap Doo Sik. Sol Ah kesal memint agar Doo Sik menjawab dengan benar.
“Aku sudah mengirim tautan, tapi dia tak membalas... Mungkin dia sibuk. Pasti sibuk.”ucap Doo Sik. 

Sol Ah pergi ke cafe tersenyum melihat Jae Sun yang sedang melayani tamu lalu menghampirinya. Ia pun menyapa bertanya apakah Jae Sun  sibuk,  Jae Sun membenarkan tapi masih bisa berbicara. Sol Ah pkir kalau sibuk bisa nanti saja. Jae Sun pikir tak masalah.
“Barangkali, apa kau membaca webtoon-ku?” tanya Sol Ah tapi tatapa Jae Sun melihat ke arah yang lain.
“Apa Kau membiarkan jendela terbuka?” ucap Jae Sun marah. Sol Ah bingung dan kaget melihat Hong Jo sudah ada didalam cafe.
“Apakah dia datang untuk menjemputku?” ucap Sol Ah bingung. Jae Sun mengeluh agar Sol Ah bisa berhati-hati. Itu berbahaya. Sol Ah pun hanya bisa meminta maaf.
Sol Ah ingin bicara tapi Jae Sun sudah sibuk melayani pelanggan lainya. 


Sol Ah duduk didepan laptopnya mencoba memikirkan kelanjutan cerita “Kenapa dia tiba-tiba menutup pintunya?” lalu meminta agar Hong Jo mengatakan pendapatnya.
“Menurutmu kenapa Cinta Beodul tiba-tiba menutup pintu? Hei, ayolah... Kau adalah pembaca pertamaku.. Kau yang melihat semuanya paling dekat.”ucap Sol Ah bingung.
“Astaga... Mungkin aku seharusnya tak mengunggah ini.” Ucap Sol Ah. Tapi Hong Joo hanya terus mengengong.

Hong Jo menatap gambar webtoon Sol Ah [KENAPA DIA TAK MAU MEMBUKA PINTU? AKU PENASARAN APA DIA KEDINGINAN.] Tapi tak bisa mengerti apa artinya.
Bersambung ke episode 6

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar