PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 04 April 2020

Sinopsis Meow The Secret Boy Episode 7

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Sol Ah bermain gambar bayangan dengan tangan membentuk anjing lalu memanggil Hong Jo kalau akan memakannya. Hong Jo senang diajak bermain dengan Sol Ah. Sol Ah teringat kalau kini bukan anjing lalu melihat dilayar komputernya [SERIAL WEBTOON INI AKAN BERHENTI DITERBITKAN]
“Memalukan sekali mengunggah pengumuman... Ah Lagi pula tak ada orang yang menunggu.” Ucap Sol Ah dan mengeluh kalau  Ingin makan tteokbokki.
“Yang dibuat dengan kue beras tebal.” Kata Sol Ah. Saat itu Hong Joo pergi ke lantai atas.
“Apa kau Mau pergi makan tteokbokki? Yang tebal.” Ucap Hong Joo. Sol Ah kaget melihat Hong Joo yang luar biasa.
“Apa Kau tahu cara membaca pikiran orang? Tapi kau tak lihat waktu. Aku harus bekerja.” Ucap Sol  Ah lalu bergegas pergi. Hong Jo hanya bisa menatap sedih
“Terima kasih untuk kemarin malam.” Kata Sol Ah dengan senyuman sebelum perg. Hong Jo pun tersenyum. 


Sol Ah menatap cafe SONAMU saat keluar rumah. Jae Sun keluar dari cafe. Sol Ah pun bersikap berpura-pura tak jadi apapun semalam menyapa Jae Sun berkomentar kalau cuaca hari ini bagus sekali. Tapi saat itu tiba-tiba angin yang bertiup kencang.
“Angin sepoi-sepoi sangat menyegarkan.” Ungkap Sol Ah berpura-pura santai tapi makin lama angin makin kencang dan menerbangkan daun besar ke wajahnya. Jae Sun hanya bisa menatapnnya. Sol Ah pun memilih untuk pamit pergi. 

[BUKAN MANUSIA YANG MEMILIH MEMELIHARA KUCING, TAPI KUCINGLAH YANG MEMILIH DIPELIHARA MANUSIA --PAUL REIHAUJEN--]
Hong Joo keluar dari rumah menatap ke depan cafe, Jae Sun datang bertanya apakah Hong Joo tertarik. Hong Joo menatap ke selembaran [MENCARI PEKERJA] lalu dengan sinis mengatakan kalau  Tak butuh uang dari Jae Sun lalu melangkah pergi. Jae Sun terdiam melihat Guk Bong yang sinis padanya. 

“Hei, kenapa berhenti menerbitkan webtoon?” ucap Doo Sik datang ke tempat Sol Ah. Sol Ah mengaku "Cinta Beodul" sudah usai.
“Kenapa? Padahal sangat berarti bagimu.” Kata Doo Sik. Sol Ah mengaku  sudah usai dengan Jae Sun juga. Doo Sik kaget mendengarnya.
“Bisakah aturkan kencan buta?” ucap Sol Ah. Doo Sik mengelu agar meminta Sol Ah jangan mengatakan hal kuno
“Kenapa? Itu umum. Menjumpai pria lain adalah cara terbaik untuk melupakan pria.” Kata Sol Ah
“Bukan itu. Kau bilang berkali-kali bahwa sudah usai dengan Jae Sun.” Kta Doo Sik
“Aku sudah memastikannya. Aku bilang akan berhenti mengikutinya seperti anak anjing. Aku muak menyukai pria yang seperti kucing.” Jelas Sol Ah
“Benar. Cobalah mulai menjumpai seseorang... Kencan buta? Baiklah. Kau Mau pria yang bagaimana?” tanya Doo Sik.
“Pria yang seperti anjing.” Ucap Sol Ah. Doo Sik pikir itu pujian. Sol Ah ingin Pria yang tak menyukai wanita lain.
“Pria yang hanya peduli padaku, mengikutiku, dan selalu menungguku. Sekarang, aku hanya akan berkencan dengan pria yang seperti anjing.” Kata Sol Ah. Doo Sik mencoba memikirkanya.


Di depan toko, Hong Jo melihat ayah Doo Sik yang sedang memanggang ikan.  Ayah Doo Sik pun menyapa Hong Jo  dengan Pemuda Ramah yang datang lagi. Hong Jo akhirnya masuk ke dalam toko, Ibu Doo Sik pun menyapa dengan wajah sumringah.
“Hei, kau orang yang datang ke sini dengan Dae Sung. Hari ini, kau datang sendiri. Kemarilah duduk.”ucap Ibu Doo Sik dengan wajah bahagia. Hong Joo pun memberikan senyuman.
Beberapa saat kemudian, Hong Jo makan sepuasnya tapi tak berlaku seperti kemarin. Ibu Doo Sik marah karena ternyata Hong Jo yang tak punya uang lalu memberikan ponselnya agar bisa menelp keluarganya.  Hong Jo hanya melongo bingung dengan ponsel karena tak tahu cara mengunakanya.
“Astaga, kupikir kau pemuda ramah. Kau terlihat sangat normal, tapi ini sangat tak sopan.” Ucap Ibu Doo Sik marah 
“Tampaknya dia sungguh ingin makan di sini. Aku senang kau menikmatinya.” Kata Ayah Doo Sik baik hati.
“Berhenti... Jangan menyentuh apa pun. Biarkan seperti itu. Aku akan beri pelajaran dan menjadikannya manusia yang baik.” Ucap Ibu Doo Sik
 “Apa Dia akan menjadikanku manusia?” gumam Hong Joo bahagia. 


Di depan restoran DEDIKASI GOGALBI-SII, beberapa orang keluar dari restoran memuji ada pria yang sangat tampan. Doo Sik baru pulang terlihat bingung dan melihat Hong Joo yang sedang membereskan meja, lalu teringat dengan kejadian sebelumnya bertemu dirumah Sol Ah.
“Apa kau juga dari klub seni SMA-ku?” tanya Doo Sik yakin. Hong Joo mengelengkan kepala.
“Anehnya, kau tampak familiar.” Ucap Doo Sik. Ayah Doo Sik menyapa anaknya yang baru pulang
“Apa kalian merekrut paruh waktu?” tanya Doo Sik. Ayah Doo Sik mengaku inginnya begitu tapi ini ulah dari ibunya.
“Ibu mengawasinya agar tak melakukan sesuatu yang lucu.” Ucap Ibu Doo Sik sinis.
“Ibu, kau benar-benar tak tahu apa-apa soal pemasaran...Lihatlah tempat ini. Restoran Benar-benar penuh. Dia lumayan tampan untuk dijadikan jimat.” Ucap Doo Sik. Ibunya pun melihat sekeliling.
“Syukurlah ada banyak pelanggan hari ini... Astaga, tapi ibu belum istirahat hari ini. Biarkan ibu duduk sebentar.. Ahhh.., ibu ingin dipijat.” Ucap Ibu Doo Sik. Hong Joo yang melihatnya langsung memberikan pijatan.
“Astaga, tak apa... Ada pelanggan di sini.” Ucap Ibu Doo Sik malu. Tapi Hong Joo tetap melakukanya. Akhirnya Ibu Doo Sik merasakan kalau pijatanya enak dan  sangat handal
“Maaf membuatmu menunggu.” Ucap Ayah Doo Sik membawakan pesanan tapi tak sengaja menjatukan ikan dimeja.
“Maaf. Biarkan aku.. akan menggantnya dan harus membuang ini.” Ucap Ayah Doo Sik. Tapi saat itu juga Hong Joo langsung mengambil ikan yang baru saja jatuh dengan lahap.
“Dia anjing... Dia pasti anjing.” Gumam Doo Sik bahagia melihat Hong Joo. Saat itu Orang tua Doo Sik berkomentar kalau Hong Jo  sangat menyukai karena mereka yang sangat lezat.



Jae Sun melayani pelanggan cafenya, Doo Sik tiba-tiba datang langsung meminta temanya jujur apakah suka Sol Ah atau tidak dan akan mengajaknya kencan atau tidak. Jae Sun bingung dan malu dengan pelangganya.
“Kau akan berkencan dengannya atau tidak?” kata Doo Sik. Jae Sun bingung dengan tingkah temanya.
“Jangan bertingkah tak jelas.” Ucap Jae Sun akhirnya menarik Doo Sik ke counter menjauhi pelanggan.
“Aku menghormatimu, dan Sol Ah menahan-ku. Jadi Cukup sampai di sini saja. Kali ini, saatnya kau perjelas. Jangan memberi Sol Ah harapan.” Tega Doo Sik.
“Aku tak bermaksud memberinya harapan.” Balas Jae Sun. Doo Sik pikir itu bagus sambil sedikit mengumpat.
“Aku akan aturkan dia kencan buta.” Kata Doo Sik. Jae Sun kaget mendengarnya.
“Apa Tidak boleh?” tanya Doo Sik seperti ingin mengetesnya. Jae Sun tak peduli menyuruh untuk melakukan sesuka hatinya.
“Jangan kau sesali.” Tegas Doo Sik. Jae Sun ingin tahu pria yang seperti apa untuk Sol Ah. 


Sol Ah menelp Doo Sik memberitahu kalau sudah menunggu diatas tangga, jadi ingin tahu kapan Pria yang seperti anjing itu tiba. Doo Sik mengaku sudah mengirimnya dengan taksi, jadi akan lekas tiba. Saat itu Hong Joo datang menaiki tangga memakai jas.
“Guk Bong... Untuk apa kau ke sini?” tanya Sol Ah kaget. Hong Joo mengaku Untuk kencan buta.
“Apa Kau juga? Lihat kau berdandan... Baiklah, semoga beruntung.” Kata Sol Ah dengan santai.
Akhirnya keduanya menunggu ditempat yang berbeda. Sol Ah gelisah dan bertanya Guk Bong itu bertemu kencan butanya di sini. Hong Joo menganguk. Sol Ah pikir itu tak mungkin tapi akhirnya bertanya Apa Ko Doo Sik mengirimnya ke sini. Hong Joo menganguk.
“Lalu, apa kau anjing..  Maksudku, pekerja paruh waktu? Apa Kau bekerja di Gogalbi? Betapa lamanya aku menginginkan kencan buta.” Keluh Sol Ah
“Mari bersamaku, kencan buta.” Ucap Hong Jo dengan senyuman bahagia. Sol Ah mengeluh mendengar dianggap Kencan buta lalu mengajaknyapergi makan saja. 


Sol Ah berjalan lebh dulu dan Hong Joo mengikuti dari belakang. Sol Ah berhenti lalu mengeluh karena Hong Joo yang mengikutinya dari belakang. Hong Joo akhirnya berjalan lebih dulu. Sol Ah bingung apa yang dilakukan Hong Joo.
“Kau bilang jangan di belakang.” Kata Hong Joo yang sudah berjalan didepan Hong Joo.
“Tidak, maksudku ayo berjalan bersama.” Ucap Sol Ah akhirnya keduanya berjalan berdampingan. Keduanya terlihat bahagia berjalan bersama. 

Beberapa pegawai memberikan selembaran karena baru membuka restoran sup kimchi dan mereka bisa Berpartisipasi dalam acara tersebut, serta  menangkan hadiah gratis. Sol Ah dan Doo Sik pun berjalan ke sisi tempat games dimainkan.
Si pria bermain dengan tiga gelas lalu mengacaknya dan  Sol Ah harus menebakanya. Ia mencoba menebaknya tapi tiga kali kesempatan, Sol Ah terus salah. Hong Joo melihat dengan jeli dan bisa menembak pertama kali saat Sol Ah mengajaknya pergi karena kesal.
Akhirnya Sol Ah memberikan tahu kalau Hong Joo ingn menebak pertemainan. Hong Joo terus bisa menebak dimana dadu yang tersembunyi, hadiah pun berturut-turut diberikan pada mereka. 

Sol Ah dan Hong Joo akhirnya berjalan dengan membawa banyak barang. Sol Ah mengaku benar-benar terkesan dengan Hong Joo karena bisa menebak semua dan mendapatkan banyak hadiah. Hong Joo pun bertanya maua makan apa.
“Tteokbokki.” Ucap Hong Joo. Sol Ah bingung Hong Joo  memilih "Tteokbokki"
“Ada tempat langgananku. Haruskah kita makan yang pedas atau.. Tidak, hari ini ayo makan yang manis “ucap Sol Ah melihat Hong Joo yang menatap ke arah sebuah restoran.
“Hei, katanya mau makan tteokbokki.” Keluh Sol Ah. Hong Joo mengatakan ingin akan topoki tapi menunjuk ke arah restoran yang ada didepanya.
“Ada restoran tteokbokki di pojok kanan. Mereka menggunakan kue beras yang baru dibuat, sehingga sangat kenyal...” ucap Sol Ah. 

Akhirnya keduanya duduk di depan meja sushi yang berputar. Hong Joo pikir didepanya itu toppoki. Sol Ah pun menyuruh agar Hong Joo bisa mulai makan. Hong Joo langsung mengambil dari atas meja putar. Sol Ah panik langsung mengambil pingin yang kosong.
“Kau harus menaruhnya di depanmu terlebih dahulu.” Ucap Sol Ah dan mengambil sushi yang lain.
“Meski ini bukan seperti kencan buta, tapi aku bersenang-senang. Terima kasih... Aku selalu iri pada teman-temanku yang memiliki kakak lelaki. Apa aku bisa menganggapmu sebagai kakak-ku, ya?” ucap Sol Ah.  Hong Jo tiba-tiba terlihat menangis.
“Apa Kau tersentuh?” ucap Sol Ah. Hong Jo menunjuk sushi yang dimakan. Sol Ah tahu lalu memisahkan wasabi lalu mengeluh kalau Hong Joo itu bukan kakaknya.
“Apa Kau akan berhenti menggambar "Cinta Beodul"? Aku ingin terus melihat gambarmu.” Ucap Hong Joo
“Aku tak tahu harus menggambar apa lagi.” Kata Sol Ah. Hong Joo menyuruh Sol Ah Gambarlah apa pun yang diinginkan.
“Tapi, orang tak selalu menyukai apa yang aku suka. Masalah utamanya, aku tak tahu apa yang ingin aku gambar. Tampaknya orang lain sudah mengerti. Mereka mendapatkan ide segar dengan cepat. Tapi, aku tidak. Tampaknya, aku tak cukup baik.” Ucap Sol Ah
“Coba cari lagi. Aku yakin kau akan dapat menemukannya.” Kata Hong Joo  menyakinkan.
“Entahlah... Tapi, kapan kau berangkat?” ucap Sol Ah. Hong Joo bingung Berangkat
“Apa kau Tidak akan ? Oh, begitu. Apa kau akan berangkat sesudah menghemat uang?” kata Sol Ah
“Kenapa aku harus berangkat?” kata Hong Joo Bingung. Sol Ah pikr kalau impian Hong Joo adalah menjadi penulis trip.
“Tidak, bukan itu” ucap Hong Joo. Sol Ah ingin tahu apa impiannya lalu melihat Jae Sun yan menelp tapi tak ingin mengangkatnya. 


Jae Sun mencoba menelp Sol Ah karena tak juga diangkat. Sol Ah memegang sebuah boneka mengaku akan meletakkan intu di kamarknya akan meletakkan ini di mejanya. Hong Joo pun bertanya  Di mana harus meletakkan semua boneka itu.
“Dari mana kau?” tanya Jae Sun. Hong Joo langsung  menjawab  Kencan buta.
“Ya. Kencan. Aku ada kencan buta.” Ucap Sol Ah. Jae Sun mengaku  meneleponnya. Sol Ah berpura-pura tak tahu.
“Aku Sudah lama tak bersenang-senang, jadi tak sempat memeriksa ponselku. Kami makan sushi dan aku mendapat ini sebagai hadiah.” Ucap Sol Ah bangga
“Apa Hadiahmu adalah boneka kucing? Kau tak suka kucing.” Sindir Jae Sun. Sol Ah tak bisa mengelak.
“Bagaimana pun, Bang Guk Bong menggunakan ketajaman visual dinamis yang menakjubkan untuk..” ucap Sol Ah bangga
“Tunggu... Apa Kencan butamu dengan Bang Guk Bong-ssi?” tanya Jae Sun. Sol Ah membenarkan.
“Intinya, aku makan dan hidup dengan baik. Seolah tak ada masalah. Semuanya baik.” Kata Sol Ah lalu mengajak Hong Jo pergi.
“Ada yang ingin kukatakan.” Ucap Jae Sun. Sol Ah dengan acuh mengaku tak ada dan ingin bergegas pergi.
“Aku menemukan orang yang akan merawat kucing.” Ucap Jae Sun. Keduanya langsung berhenti melangkah.
“Hong Jo? Lalu Siapa?” tanya Sol Ah panik. Jae Sun mengaku itu  Seseorang yang suka kucing.
“Aku seharusnya tak meninggalkannya bersamamu sejak awal. Terima kasih untuk sejauh ini dan maaf. Mereka akan mengambilnya besok sore.” Ucap Jae Sun. Sol Ah kaget harus berpisah dengan Hong Joo. 


Sol Ah masuk ke dalam rumah denga tatapan kosong. Hong Joo langsung bertanya apakah Sol Ah benar-benar akan membiarkannya pergi. Sol Ah membenarkan dan harus melakukanya karen ia statusnya hanya sementara jadi sadar kapan pun harus membiarkannya pergi.
“Aku kira kalian berdua sudah dekat.” Ucap Hong Joo menahan amarahnya.
“Apa Kau tahu bagaimana Hong Jo datang kepadaku? Ada sejarah rumit yang terlibat dengan Jae Sun. Ini untuk yang terbaik. Agar lebih baik. Aku harus membeli makanan ringan kucing. Karena dia akan pergi besok.” Ucap Sol Ah. Hong Joo hanya diam saja lalu  naik ke lantai atas. 

Hong Joo menatap ke jendela sambil bergumam “Seseorang yang meninggalkan kucing.” Sambil mengingat saat mantan Jae Sun yang mengembalikanya karena ibu mertuanya tak suka dengan kucing. Ia juga mengingat dengan sikap Jae Sun yang memeluknya.
“Seseorang yang tak membiarkan mereka tetap dekat.” Jae Sun terpaksa membawa Hong Joo karena tak ada yang menampungnya walaupun harus terkena alergi.
“Seseorang yang membawa kucing hanya untuk membiarkannya pergi.” gumam Hong Joo mengingat Sol Ah yang membawanya pulang tapi membiarkanya pergi.
“Apa Kau benar-benar akan membiarkannya pergi?” tanya Hong Joo. Sol Ah membenarkan kalau harus melakuanya.
“Aku bukan manusia... Aku adalah kucing.” Gumam Hong Joo sedih yang harus terus berpindah-pindah tempat. 

Dae Sung mengeluh kucing anggora disampingnya menurutnya kucing ini cantik lalu bertanya Apa pemiliknya hilang. Hong Joo mengatakan kalau Kucing tak memiliki pemilik. Dae Sung tak mengerti maksudnya.
“Anjing memiliki pemilik tapi kucing tidak. Kucing memilih dengan siapa mereka ingin hidup bersama. Dan kucing ini memilihmu.” Ucap Hong Joo. Dae Sung tak percaya mendengarnya.
“Lalu, bolehkah aku membawanya pulang?” tanya Dae Sung. Hon Joo menyuruh agar membiarkan tinggal di luar rumah.
“Ia akan datang menjumpaimu.” Kata Hong Joo. Dae Sung pikir ingin membelikan camilan lalu berteriak memanggil Neneknya. 

Hong Joo duduk sendirian lalu mengatakan kalau semua itu Bohong karena Manusialah yang memilih dan Bukan kucing. Ia pun memanggil kucing itu nenek yang juga ditinggalkan seperti dirinya.
“Aku akan ditinggalkan sekali lagi. Seperti biasa, pilihan adalah milik manusia. Hanya ada satu opsi. Menjadi manusia asli.” Ucap Hong Joo sedih
“Kucing, makanlah ikan teri.”kata Dae Sun membawakan makanan. Hong Joo ingn tahu Bagaimana cara menjadi manusia
“Manusia? Nenekku pernah menceritakan dongeng.” Ucap Dae Sung. 

Hong Joo melihat banyak bawang putih mentah dalam mangkuk dan akhirnya langsungg memasukan ke dalam mulutnya. Ia pun mencoba untuk bertahan sampai akhirnya terkapar karena perutnya sakit dan ingin mencari mugwort
“Untuk menjadi manusia, apa harus menunggu sampai musim semi?” ucap Hong Joo.
“Hong Jo, aku membawakan makanan ringan.” Kata Sol Ah pulang dengan wajah bahagia dan panik melihat kucingnya sudah muntah dan terkapar dilantai. 

Hong Joo berlari ke dokter hewan. Sang dokter pun bertanya apa yang sudah dimakan Hong Joo. Sol Ah pikir Hong Joo makan bawang putih.
“Terakhir kali adalah susu. Kali ini bawang putih. Kau terus memberi makanan aneh kucingmu. Apa agar kau dapat menjumpaiku?” ucap si dokter. Sol Ah terlihat bingung
“Aku hanya bercanda... Kau terlihat sangat serius. Gejalanya tak terlalu buruk. Aku akan memberinya obat. Jika ia masih tampak tak sehat,maka kau bawa kembali. Bermainlah dengannya saat ada waktu. Ia bisa menyebabkan masalah hanya untuk mendapatkan perhatianmu.” Ucap Dokter. 

Dua orang terus bersama mengambil botol dirak. Doo Sik pun meminta Maaf lalu kaget ternyata Ji Eun yang akan mengambil minuman juga lalu bertanya apakah tinggal di sekitar sini. Ji Eun menganguk dan bertanya balik Apa tinggal di sekitar ini. Doo Sik menganguk.
“Silakan ambil duluan.” Ucap Doo Sik. Ji Eun mempersilahkan Doo Sik saja yang lebih dulu. Doo Sik pun langsung mengambilnya tanpa memperdulikanya.
Ji Eun pun mencoba untuk bisa tenang setelah Doo Sik pergi lalu melihat botol minumanya sudah habis padahal itu sedan diskon. 


Akhirnya Ji Eun keluar minimarket dengan wajah sedih, Doo Sik tiba-tiba sudah ada didepan minimarket memberikan minuman untuk Ji Eun. Ji Eun kaget dan mencoba untuk tetap tenang dan merasa tak perlu. Tapi Doo Sik memaksa memegang tangan Ji Eun agar mengambilnya.
Ji Eun akhirnya menerimanya dan mengucapkan Terima kasih lalu bergegas pamit pergi. DooSIk pun memlambaikan tangan kalau mereka akan bertemu di tempat kerja. Ji Eun melihat Doo Sik yang mengikutinya dari belakang dan langsung berhenti lalu menatapnya.
“Aku pulang lewat sini juga.” Kata Doo Sik. Ji Eun pikir Doo Sik yang tak harus mengantarnya karena akan pulang sendiri.
“Baiklah. Hati-hati.” Ucap Doo Sik dan kembali terus berjalan. Ji Eun mengeluh Doo Sik yang terus mengikutinya. Doo Sik mengaku hanya mau pulang.
“Hanya karena kau menyadari kita dari sekolah yang sama, bukan berarti kau mendadak harus bersikap sangat baik. Apa terlalu berlebihan?” kata Ji Eun malu.
“Tapi aku benar-benar pulang lewat sini... Astaga Tak boleh begini. Aku harus menyusulnya.” Kata Doo Sik mencoba untuk berjalan lebih dulu.
Tapi Ji Eun salah sangka karena berpikir Doo Sik sedang mengejar dan meminta agar Jangan mengikutinya.  Doo Sik hanya bisa menatap Ji Eun yang berlari dengan cepat lalu bertanaya tanya apa yang dipikirkan Ji Eun untuknya. 


“Tampaknya ada sesuatu lewat.” Ucap Ayah Doo Sik yang sedang melemaskan ototnya merasakan ada seseorang yang berlari dengan cepat.
“Hai, Ayah. Aku pulang.” Ucap Doo Sik dengan wajah tertunduk. Ayahya bingun Kenapa Doo Sik melihat ke bawah
“Aku pikir seseorang di tempat kerja membenciku.” Ucap Doo Sik sedih
Sementara Ji Eun pulang ke rumah langsung berteriak gembira menerima botol minuma dari Doo Sik. Ia pun langsung berguling-gulingan di tempat tidur. 

Sol Ah mencoba menyisih bulu Hong Joo,tapi Hong Joo seperti menolaknya. Sol Ah meminta agar Hong Jo diam saja. Hong Joo tetap menolaknya. Sol Ah mengeluh karean ia bahkan tak bisa menyikatnya dengan benar.
“Aku tak pantas... Aku membuatmu sendirian sepanjang hari karena sibuk dengan pekerjaan. Dan di malam hari, aku sibuk menggambar webtoon-ku. Ditambah lagi, aku selalu membuatmu sakit. Kau harus bertemu seseorang yang benar-benar peduli padamu. Aku terlalu ceroboh.” Ucap Sol Ah.
“Anak baik, kau harus terlihat cantik dan menawan serta membuat kesan yang baik.”puji Sol Ah pada Hong Joo 

Hong Joo menatap wajahnya dicermin dengan rambut yang dibelah tengah lalu mengeluh Sol Ah itu Egois. Dengan wajah kesal memastikan kala  akan baik-baik saja selama tak tertidur jadi bisa tetap menjadi manusia.
Saat itu Sol Ah masuk kamar memanggil Hong Joo lalu bertanya apakah Guk Bong melihat Hong Jo. Hong Jo bingung karena sedang menjadi manusia. Sol Ah melihat Guk Bong  yang membuka jendela dengan wajah panik berharap Hong Joo  tak pergi keluar.
“Aku tak akan pergi.” ucap Hong Joo sebagai kucing. Sol Ah menegaskan bukan Guk Bong tapi sedang membicarakan Hong Jo.
“Aku tak akan pergi... Aku akan berada di sini.” Ucap Hong Joo. Sol Ah bingung dengan yang dikatakan Guk Bong.
“Bagaimana dengan impian menjadi penulis trip?” ucap Sol Ah.
“Impianku adalah menjadi manusia. Manusia sesungguhnya.” Kata Hong Joo. Sol Ah pikir Hong Joo  Tampaknya  juga kesulitan tidur jadi terus memikirkan hal aneh.


Keduanya akhirnya minum susu dimalam hari, Sol Ah pikir Susu adalah obat terbaik untuk insomnia. Hong Joo tiba-tiba mengerak-gerak tanganya, Sol Ah bingung apa yang dilakukanya. Hong Jo mengaku sedang Membuat bayangan.
“Oh, anjing? Tapi Bukan begitu... Coba Tempelkan jari-jarimu.” Ucap Sol Ah memegang tangan Hong Joo untuk mengajarkanya. Hong Jo tiba-tiba seperti merasakan debaran yang kencang pada jantungnya.
“Kalau kucing?” tanya Hong Joo. Sol Ah mengaku tak tahu dan berpikir intuk  mengadopsi anjing sesudah meninggalkan kucing
Di kamar Hong Joo mencoba untuk tak tidur karena tak ingin kembali menjadi kucing dan ingin tetap bersama dengan Sol Ah tanpa mau diadopsi,

Bersambung ke episode 8


Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar