PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 20 November 2018

Sinopsis Mama Fairy and the Woodcutter Episode 5 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Kim Geum mengendong Ok Nam seperti ingin membawa ke rumah sakit. Jeom Soon berteriak agar mereka pergi Ke kanan. Kim Geum malah lurus lalu meminta maaf pada Jeom Soon karena linglung jika gugup. Jeom Soon menaruh batu dan terlihat garis lurus.
“Lebih bagus dari tampilan luarnya, Kamarnya juga luas.” Ucap Kim Geum membawa Ok Nam masuk dan membaringkan di tempat tidur.
“Demamnya tidak turun. Bagaimana ini? Mungkinkah dia terserang flu?” tanya Kim Geum Panik
“Dia sakit perut.” Ucap Jeom Soon. Kim Geum binggung karena dianggap Sakit perut. 


Flash Back
Di Khayangan
“Dewa diberikan banyak kekuatan supranatural, tapi tidak boleh digunakan untuk mengganggu ranah manusia atau untuk keuntungan pribadi mereka. Jika digunakan untuk mengisi keserakahan seseorang, menyakiti manusia, menyangkal identitasnya, ataupun jika tidak jujur akan dirinya sendiri, aturan langit akan menghukummu.” Ucap Pria terlihat sudah tua.
“Jika sudah selesai, aku ijin undur diri.” Kata Peri
“Kau sedang kesakitan, kan? Kau mungkin ingin berbaring. Lihatlah keringat yang terpahat di dahimu.” Kata Si pria
“Aku hanya harus ke kamar kecil.” Jawab Peri. Si pria mengeluh peri yang keras kepala.
“Bagaimanapun, kau sudah melakukan terlalu banyak dosa, bersiaplah untuk sakit perutmu.” Kata si Pria. Peri tak peduli ingin pergi tapi saat berjalan malah jatuh pingsan. 

“Dewa menderita sakit perut ketika mereka tidak taat pada aturan langit. Sakitnya, mungkin disebabkan karena dia menyangkal dia adalah peri.” Jelas Jeom Soon.
Kim Geum seperti tak percaya kalau itu memang ada  lalu terada karena Jeom Soon yang tadi mulai bicara "Banmal" padanya. Jeom Soon binggung,mengaku kalau tidak bisa mengendalikan diri hari in dan mungkin karena buru-buru tadi.
“Apa Kau marah karena itu?” tanya Jeom Soon. Kim Geum malah memperbolehkan Jeom Soon melakukan itu.
“Aku merasa seperti sudah semakin dekat.” Ungkap Kim Geum merasa seperti sudah bertemu dengan Jeom Soon
“Ada obat untuk sakit perut ini.” Ucap Jeom Soon. Kim Geum ingin tahu karena akan bantu mendapatkannya.
“Tapi entah, kau bisa menemukannya.” Kata Jeom Soon ragu

Ok Nam bertanya Untuk apa buah persik ini, lalu menduga kalau Mizar tidak mematuhi aturan lagi. Pria yang mirip dengan Kim Geum hanya tersenyum.
“Ada tujuh Makhluk Abadi melayani Penguasa Bintang Utara. Dari ketujuhnya ada Bausae dari Dubhe, Izy dari Mizar, dan aku, Seon Ok Nam dari Alkaid, kami berkelana pada waktu bersamaan.” 

Izy bangun dari tempat tidurnya mengeluh keduanya yang datang berkunjung padahal akan sembuh sendirinya. Bausae tahu kalau Izy senang melihat mereka datang dan tahu kalau Sakit sepanjang hari membuatnya. kesepian.
“Apa Kau tidak bermain dengan batu itu sendirian? Kudengar, kau memainkan 5 batu itu selama 592 tahun.” Ejek Bausae
“Apa yang kau bicarakan? aku peri yang tidak kesepian.” Kata Izy mengelak padahal Bausae melihat ada batu disamping tempat tidur.
“Bagaimanapun, apa yang terjadi kali ini?”tanya Ok Nam ingin tahu.
“Ada orang-orang yang tidak bekerja tapi malah memeras orang-orang, jadi aku membakar gudangnya.” Cerita Izy
“Apa yang terjadi? Apa semua biji-bijian terbakar?”tanya Ok Nam panik
“Mereka hanya akan makan sayuran di musim dingin ini. Itu pasti yang kudengar saat mandi dengan peri-peri lain. Menurut seseorang di sana, pemilik tanah marah sesudah kebakaran dan mencuri semua hasil panen dan biji-bijian dari rakyatnya.” Cerita Izy
“Tindakanmu yang benar menjadi bumerang dan membuatnya semakin buruk.” Komentar Bausae
“Maka aku harus membakar semua biji-bijian yang dicuri pemilik tanah itu.” Kata Izy kesal
“Buah persik untuk menyembuhkanmu mungkin tidaklah cukup. Hanya saja buah persik itu kesukaanku.” Ucap Ok Nam
“Bagaimana bisa aku membiarkan ketidakadilan itu?” teriak Izy kesal
“Kenapa kau tidak percaya pada kekuatan manusia? Semua hal mungkin tampak tak adil saat ini, tapi aku percaya manusia punya kekuatan untuk memperbaikinya.”saran Ok Nam.
Izy yang kesal malah memberikan pelajaran pada Ok Nam dengan memberikan hawa panas pada gelasnya. Ok Nam akhirnya menyuruh Izy agar menikmati buah persik yang dibawanya. 

“Izy dari Mizar punya kekuatan untuk mengendalikan api, dan kemarahan yang membara di dalam dirinya menyebabkan sakit perut yang teramat sakit.”
Izy yang kesal akhirnya menemui dewa kembali mengatakan kalau akan berhenti jadi peran dan keluar dari khayangan. Dewa tak diam begitu saja, lalu memberikan pelajaran lagi pada Izy dengan membuatnya terjatuh.
“Bausae dari Dubhe adalah peri yang punya kekuatan untuk mengendalikan angin. Dia berasal dari kerajaan yang sama dengan Mizar. dan bergabung dengan langit sekitar waktu yang sama.”
Ok Nam sedang makan semangka dan Bausae datang mengipasinya tapi karena dengan kekuatan angin malah  membuat biji semangka menempel diwajahnya.
“Satu hari di langit adalah 1 tahun di alam fana. Sesudah bulan purnama, mereka tiba-tiba lenyap.”

Jeom Soon melihat ibunya akhirnya terbangun, Ok Nam melihat ada buah persik diatas meja. Jeom Soon mengaku tidak bisa mendapatkan persik segar karena bukan musimnya tapi Kim Geum membelikan untuk ibunya.
“Apa Kim Geum kesini?” tanya Ok Nam tak percaya.
“Kau takkan percaya apa yang dia lakukan untukmu.” Ucap Jeom Soon. 

Flash Back
Kim Geum setelah tahu tentang buah persik memberitahu Jeom Soon sudah ke supermarket 24 jam, tapi bukan musim persik. Jeom Soon merasa tak ada yang bisa dilakukan tapi lebih baik beli saja Jus Persik. Akhirnya Kim Geum bergegas keluar meminta agar menjaga Ok Nam baik-baik.
“Tentu saja karena dia ibuku.” Kata Jeom Soon heran melihat sikap Kim Geum seperti sangat panik.
Akhirnya Kim Geum datang melihat Jeom Soon sudah tertidur pulas berpikir kalau pasti kelelahan karena menjaganya. Ia pun menyuapi air jus untuk Ok Nam yang tertidur dan melihat kalau akan baik-baik saja sekarang lalu membiarkan Jeom Soon untuk tidur dengan nyenyak lalu keluar dari rumah. 


Ok Nam pikir berhutang budi pada Kim Geum, Jeom Soon ingin tahu keadaan ibunya sekarang. Ok Nam mengaku sudah agak baikan. Jeom Soon meminta ibunya agar jangan sakit  karena sangat khawatir. Ok Nam menganguk mengerti. Jeom Soon ingin memberitahu sesuatu.
“Jika aku kuberitahu dapat telepon dari penerbit, itu akan membuatnya khawatir.” Gumam Jeom Soon ragu.
“Kau masih dalam pelatihan. Bagaimana jika kau pergi bekerja lalu berubah menjadi macan? Mereka bilang ada lowongan di Kebun Binatang Yiwon. Apa Kau ingin dikirim ke sana?” kata Ok Nam
Jeom Soon seperti sudah membayangkan jawaban ibunya akhirnya memilih untuk tak memberitahu.
“Aku memimpikan masa laluku. Bagaimana aku melupakan hari-hari itu?” ucap Ok Nam binggung. 


Yi Hyun kaget melihat sosok hewan didepanya. Ia mengaku sebagai cacing berkepala kupu-kupu. Yi Hyun binggung lalu bertanya apakah cacing itu bisa bicara dengannya. Cacing menjawab kalau hanya Yi Hyun yang tak dapat mendengarnya sampai sekarang.
“Begitu rupanya... Aku minta maaf.” Ucap Yi Hyun
“Tenang saja... Bagaimana jika kita jalan-jalan? Sekarang kau punya senjata.” Kata Cacing
“Sepertinya kau tidak punya kaki.”kata Yi Hyun merasa cacing tu bisa berjalan-jalan. Cacing itu menurutnya hanya mimpi.
“Dalam mimpi,Aku bahkan bisa breakdance.” Kata cacing meliukan badanya.
“Aku bermimpi lagi. Untuk sekedar mimpi ini tidak buruk. Aku berhenti bermimpi buruk sejak mulai minum kopinya.” Ucap Yi Hyun. Si cacing tak percaya mendengarnya. 

Yi Hyun kaget melihat cacing yang berubah jadi Ok Nam, lalu bertanya kenapa Ok Nam masuk kedalam mimpinya dan Ke mana cacing itu pergi. Ok Nam mengaku kalau cacing itu pergi ke mimpi lain.  Yi Hyun mengaku ingin menanyakan fakta ilmiah padanya.
“Seharusnya aku datang sedikit terlambat. Maafkan aku.” Kata Ok Nam
“Kau tidak perlu meminta maaf. Ini pasti informasi audiovisual yang diciptakan dari bawah sadarku. Jangan bilang, kau benar-benar datang ke mimpiku.” Ucap Yi Hyun
“Entahlah, bagaimana menurutmu? Ada cincin giok seperti ini di alam peri. Ini adalah salah satu barang yang kuterima selama orientasi untuk peri baru. Tidur dengan memakan cincin seperti ini lalu aku bisa mengunjungi mimpi orang yang kuinginkan.” Kata Ok Nam bangga
“Tapi ini bisa saja palsu, ilusi yang diciptakan oleh dirimu sendiri.” Ucap Yi Hyun
“Apa itu penting?” ucap Ok Nam. Yi Hyun mengaku kalau Perasaannya mengatakan, berpikir sudah mengenal Ok Nam sejak lama.
“Kau dan aku terikat bersama dengan serangkaian takdir sejak lama.  Kau bagaikan bulan dan bintangku. Kau bagaikan hujan setelah kemarau panjang. Kau bagaikan lentera yang menerangi kegelapan.” Kata Ok Nam
“Dan kenapa aku tak bisa mengingat itu? Apa kita saling berhubungan? Apa kita teman? Mungkin, kekasih?” tanya Yi Hyun
“Kita pernah menikah. Aku sudah mencintaimu untuk waktu yang lama.” Akui Ok Nam 


Yi Hyun masih tertidur mendengar suara orang bernyanyi ~I love you, you love me~ dan terbangun karena itu suara ibu Kim Geum. Akhirnya Ia turun melihat Ibu Kim Geum sedang memasak didapur sambil menyanyi. Ibu Kim Geum pun menyapa Yi Hyun yang baru bangun.
“Ayo sarapan... Aku membuat sup jamur wijen yang lezat.” Ucap Ibu Kim Geum
“Aku merasa tidak enak merepotkanmu pagi-pagi gini.” Kata Yi Hyun
“Ini Bukan pagi... Aku memotong sayuran dan lainnya sejak subuh.”Akui Ibu Kim Geum. Yi Hyun kaget mendengarnya.
“Maaf sudah membuatmu bekerja sejak subuh karena kita.” Kata Yi Hyun makin merasa tak enak
“Aku Bercanda... Kenapa kau menanggapi perkataanku dengan serius? Itu tidak menyenangkan tahu. Jika tak menyenangkan, Kau takkan bisa menarik perhatian perempuan.” Ucap Ibu Kim Geum membawa semangkuk nasi.
“Jika kau tidak bisa menarik perhatian perempuan,maka Kau tidak akan bisa menikah. Kau harus mengunjungi kampung halaman orang lain setiap liburan dan minum sebotol wiski yang kau beli sendiri.” Kata Ibu Kim Geum terus bicara.
Yi Hyun pikir Ibu Kim Geum sangat pandai becanda. Ibu Kim Geum mengaku kalau sebelumnya memang bercanda tapi yang tadi itu serius. Yi Hyun pun mengalihkan menanyakan keberadaan Kim Geum . Ibu Kim Geum memberitahu kalau anaknya baru pulang saat subuh.
“Katanya, dia harus pergi menengok teman yang sakit demam tinggi. Jadi Dia masih tidur.” Ucap Ibu Kim Geum. Yi Hyun bertanya-tanya  Siapa yang sakit
“Makanlah sebelum dingin.” Kata Ibu Kim Geum, Yi Hyun pun mulai makan karena melihat makan ibu Kim Geum enak.
“Kau kesal karena bubuk wijenmu tumpah kemarin itu. Sepertinya kau punya banyak.” Ucap Yi Hyun.
Ibu Kim Geum mengingat kemarin bubuk wijen yang terjatuh langsung dibereskan dari lemari mengunakan tanganya.  Ia lalu membahas kalau merasa kasihan pada Yi Hyun sejak liburan Chuseok terakhir kali jadi berpikir keras untuk menemukannya seorang wanita.
“Dan aku menemukan seseorang yang sempurna untukmu.” Ucap Ibu Kim Geum tiba-tiba menaruh foto diatas meja.
Yi Hyun kaget merasakan bibirnya kepanasan. Ibu Kim Geum pun langsung memberikan minum untuk Yi Hyun. 
Yi Hyun sudah membawa gelas untuk minum kopi, tapi takut kalau Ok Nam salah paham jika mampir setiap hari. Ia lalu berpikir kalau tak masalah karena hanya membeli kopi saja.
Ia akhirnya mengambil dompet di saku bajunya, tapi dikagetkan dengan foto wanita dari Ibu Kim Geum. Sebelumnya Ibu Kim Geum sengaja menaruh foto wanita di saku baju dalam lemari. 



Yi Hyun datang ke kedai kopi, Bong Dae menyapa Yi Hyun bertanya ingin pesan kopi apa. Yi Hyun seperti kecewa karena bukan Ok Nam lalu memesan Sarapan burung pipit. Bong Dae binggung,  memastikan ibis 'atau bulbul berwarna coklat tapi sarapan burung pipit. Yi Hyun membenarkan.
“Ada juga camilan crake dan pesta burung hantu.Apa Kau tidak ingin?” tanya Bong Dae.
“Sarapan burung pipit saja.” Kata Yi Hyun. Bong Dae pun mengambil gelasnya.
“Apa kau nyari seseorang?” tanya Bong Dae Yi Hyun, mengelengkan kepala walaupun matanya seperti mencari seseorang.
“Apa kau mencari Barista Seon Ok Nam?” ucap Bong Dae. Yi Hyun mengelak kalau tidak nyari siapa-siapa.
“Semua orang menanyakannya.” Kata Bong Dae. Yi Hyun pun bertanya pada Bong Dae ingin tahu Berapa usia Ok Nam.
“Beraninya kau menanyakan umur wanita.” Keluh Bong Dae. Yi Hyun ingin tahu apakah sudah tua.
“Kau lihat sendiri. Kenapa bertanya?” kata Bong Dae.  Yi Hyun mengaku Ok Nam tampak tua tapi kemudian tidak lagi.


Sementara di dalam rumah, Jeom Soon mengeluh karena ibunya  yang tidak istirahat saja. Ok Nam mengaku kalau sedang membantu bunga teratai bermekaran. Jeom Soon binggung ibunya membangunkan Bunga teratai.
“Kulihat banyak bunga di alam peri, tapi tidak ada yang murni dan tidak berdosa seperti teratai. Mungkin hidup di lumpur, tapi bersinar sangat mulia.” Ucap Ok Nam
“Bukankah karena itu ada di kantong yang Ayah berikan?” kata Jeom Soon.
“Kau benar. Aku hampir lupa... Ayahmu menunjukkan keindahan bunga teratai. Dia sangat peduli dan baik yang menemukan kecantikan serta makna bahkan dalam hal terkecil sekalipun.” Kata Ok Nam mengingat semua kenangan manis dengan suaminya.
“Apa tidak bosan menyombongkannya selama 699 tahun ini?” keluh Jeom Soon
“Bukannya menyombongkannya, tapi Hanya menceritakan fakta.” Kata Ok Nam. Jeom Soon pikir seperti itu juga.


Tiga peri kebingungan melihat kereta yang makin mendekat, Tuan Park menyuruh mereka pergi saja.  Tuan Goo memarahinya agar menarik kakinya keluar dan Berhentilah bertingkah bodoh. Tuan Park yang pasar malah mengucapkan Terimakasih untuk semuanya.
“Kita mengalami kesulitan hidup di antara manusia...” kata Tuan Park pasrah.
“Tutup mulutmu. Apa Kau masih punya kacang itu? Tiga biji adzuki ajaib yang kau bawa dari dunia peri! Kau menyimpannya di sakumu dan bermain-main dengan itu sepanjang waktu. Kau bilang salah satunya bisa membawa kita kembali ke dunia peri!” ucap Nyonya Oh
“Aku tak bisa menggunakannya karena tidak tahu yang mana!” kata Tuan Park. Nyonya Oh meminta agar melemparkan saja.
“Pilih satu, lalu lempar Atau aku akan melakukannya!” ucap Nyonya Oh melihat Tuan Park ragu. Akhirnnya Tuan Park memberikan kacang dan memberikan pada Nyonya Oh agar melemparkanya. Terlihat dikapsul [Mengembalikan waktu]

[Stasiun Mokpo]
Ketiga terbangun dan melihat sekeliling, Tuan Park berteriak bahagia karena mereka kembali ke masa lalu dan  biji itu benar-benar menyelamatkan mereka. Tuan Goo pun memuji Tuan Park dengan saling berpelukan.
“Dia, bukankah itu pria yang mencuri uang kita?” teriak Nyonya Oh melihat pria yang mengambil dompet Tuan Go.
Si pria tak jauh dari mereka, Tuan Goo dkk akhirnya berusaha mengejar si pencuri. Si pria membela diri dengan melempar buah-buahan yang dijual, ketiganya pun mencoba menghindar. 

Saat itu Nyonya Oh melihat sosok pria dengan jelas dan mengingat si pria seperti pernah dikenalnya. Tuan Goo dan Tuan park saling bertatapan
Flash Back
Ibu peri sedang mandi dengan Nyonya Oh memberitahu kalau Air terjun ini ditutup 400 tahun yang lalu Tapi berhasil dibuka kembali jadi akan tetap di sini selagi Nyonya Oh naik kembali dan lakukan saja seperti yang dikatakan.
“Bukankah nanti aku akan di pecat? Tahu sendiri penguasa bintang selatan temperamen nya buruk. “ kata Nyonya Oh
“Aku mencoba untuk menikah di sini.” Ucap Ibu Peri. Nyonya O akhirnya akan mencoba sekali saja.
“Dia ada di sini. Ada seseorang di sini.” Ucap ibu peri lalu bersembunyi dibawah air.
Saat itu pria datang melihat peri mandi mengambil satu baju, Nyonya Oh langsung sumringah memanggil si pria sebagai suaminya karena mengambil baju miliknya. Tapi si pria malah kabur begitu saja.
“Butuh 300 tahun untuk menemukannya.” Ucap Nyonya Oh. Tuan Goo dan Tuan Park langsung mengejar pria yang dianggap sebagai suami Nyonya Oh.


Dokter Lee berlari di lapangan, lalu teringat kembali yang diceritkan Yi Hyun kalau Ok Nam memanggil Suaminya Ia kesal sendiri karena  Tak bisa berhenti memikirkannya, dan mengingat yang dikatakan Yi Hyun “Masalahnya, wanita itu, peri itu memanggilku " Suamiku". Yi Hyun mendengar suara ketukan pintu lalu menyuruh masuk.
“Ada perlu apa?” tanya Yi Hyun. Dokter Lee pikir Yi Hyun  punya kopi.
“Aku datang untuk mengajakmu keluar.” Kata Dokter Lee. Yi Hyun meawarkan kopi milikinya
“Kenapa aku ingin punyamu?” ucap Dokter Lee tapi Yi Hyun menyuruh Dokter Lee agar mencobanya.
“Apa Kau memberiku sisa-sisaan?” kata Dokter Lee mulai mencoba dan merasakan kopi tak enak. Yi Hyun hanya bisa tertawa menjahili Dokter Lee.
“Ini kopi Cho Bong Dae “ kata Dokter Lee. Yi Hyun memuji kalau lidah Dokter Lee yang memang bagus.
“Di mana Barista neneknya?” tanya Dokter Lee. Yi Hyun mengaku tidak ada di sana hari ini.
“Apa dia sedang naik ke atas?”ejek Dokter Lee. Yi Hyun terlihat marah.
“Dia bisa naik ke rumah jika dia peri. Jadi Apa dia peri atau bukan?” tanya Dokter Lee. Yi Hyun mengeluh menanyakan hal itu.
“Kalau saja dia itu penting bagimu. Siapa lagi yang harus aku tanyakan?” kata Dokter Lee. Yi Hyun pikir kalau tak penting.

“Apa kau memutuskan untuk menerima halusinasimu sebagai kenyataan? Bagaimana dengan "suamiku"? Kedengarannya terlalu serius untuk dibiarkan begitu saja. Tidakkah kau harus cari tahu tujuan dia mengatakan itu?” kata Dokter Lee
“Dia bilang kita pasangan suami-istri.” Ucap Yi Hyun. Dokter Lee terlihat marah langsung mengebrak meja.  Yi Hyun kaget bertanya ada apa.
“Apa yang baru saja kau katakan tidak masuk akal sama sekali. Apa itu bilang itu padamu, Bahwa kalian berdua sudah menikah? Kapan?”kata Dokter Lee
“Itu... Dalam mimpiku... Dia muncul di mimpiku dan itu sangat jelas. Aku merasa seakan berhadapan dengan orang yang sudah kukenal sejak lama. Jika kau benar dan mimpi mencerminkan alam bawah sadarku, maka mungkin dia berada jauh di dalam ingatanku.” Cerita Yi Hyun
“Karena segitu jelasnya mimpi itu... Jadi aku pergi ke truk kopi pagi ini. Tapi Dia tidak ada di sana.” Ucap Yi Hyun
“Jangan membuatku keliru. Ini bukan ruang kantor konsultasiku, aku akan berbicara sebagai teman, bukan sebagai psikiater. Dia tidak bisa menjadi istrimu. Tidak peduli seberapa keras aku memikirkannya, sejujurnya aku tidak tahu kenapa wanita ada di alam bawah sadarmu, tapi dia tidak bisa menjadi wanitamu.” Tegas Dokter Lee tak rela Yi Hyun dengan Ok Nam.
“Mereka bilang bahwa mimpi merefleksikan alam bawah sadarmu, tapi bisa saja itu benar. Namun, kebanyakan mimpimu itu bukanlah apa-apa, kenapa kau berfikir mimpi ini berbeda? Daripada mengenalnya selama berabad-abad, dia hanya ingin menipumu. Jung Yi Hyun yang kutahu akan menyimpulkan mimpi itu hanyalan khiasan!” tegas Dokter Lee dengan penuh emosi.
“Sekarang kau membuatku takut. Kenapa kau sangat marah?” kata Yi Hyun

Dokter Lee seperti baru sadar, dan mengelak kaalu tak marah sama sekali. Ia mengaku kalau mungkin berteriak karena terus bicara tak masuk akal dan mengumpat kesal karena minum kopi yang tak enak. Akhirnya Ia memilih untuk pergi saja.
“Kau aneh hari ini... Asal tahu saja, bukan aku tapi kau yang aneh.” Tegas Yi Hyun.
“Terserah. Pikirkan sesukamu.” Ucap Dokter Lee lalu keluar dari ruangan. Yi Hyun binggung Ada apa dengan temanya itu. 


Akhirnya Dokter Lee memilih untuk pergi ke Gym sambil mengumpat kesal sendiri.
“Dasar bodoh... Apa dia Pikir adalah istrinya? Aku memberikannya pil tidur supaya lebih baik, tapi sekarang dia berbicara tentang alam bawah sadarnya. Dia bahkan tidak menyadari hatiku terbakar, tapi dia sangat tertarik dengan wanita tua yang menyebut dirinya peri.” Ucap Dokter Lee marah sampai membuka jaketnya.
“Kau.. Perhatikan aku sekali-sekali!” teriak Dokter Lee dan saat itu kakinya tak menginjak pedal sepeda , lalu jatuh tersungkur.
Semua orang mencoba membantunya, saat itu Kyung Sul ikut olahraga mengambil gambar Dokter Lee yang jatuh tersungkur. 

Yi Hyun berjalan keluar ruangan mengingat yang ditanya Dokter Lee ingin tahu keberadaan Ok Nam. Yi Hyun menjawab kalau Ok Nam tak ada di sana hari ini Dokter Lee mengejek kalau Ok Nam sedang naik karena bisa naik ke rumah jika dia itu peri.
“Sebagai psikiater, apa hanya itu yang bisa dia katakan? Langit bukanlah stasiun kereta bawah tanah. Kau tidak bisa datang dan pergi sesuka hati. Ini Tak bisa dipercaya.” Ucap Yi Hyun lalu melihat masih ada Bong Dae bukan Ok Nam.
“Bukankah ini namanya melalaikan tugas? Dia seharusnya ada di toko sekarang.” Keluh Yi Hyun. 

[Supermarket]
Nyonya Oh keluar membawa es krim, Tuan Goo dan Tuan Park kembali setelah mengejar suami  Nyonya Oh 300 tahun yang lalu mengkau kehilangan pria itu padahal Kaki pendeknya  tapi sangat cepatnya karena  lari seperti traktor baru yang dibeli oleh kepala desa.
“Kau lihat kearah mana dia pergi?” tanya Nyonya Oh. Tuan Goo pikir kenapa Nyonya Oh malah sibuk mencarinya.
“Lupakan saja, pikirkan saja dia sudah pergi.” Kata Nyony Goo
Benar. Kalau saja Peri Goo bisa terbang. Dia bisa diam-diam berubah menjadi merpati dan merebut dompet dari tangannya dengan paruhnya. Aku suka jika dia bisa lakukan itu.” Kata Tuan Park
“Aku Hampir saja mati bersamamu sekarang, tapi kau masih menyinggung itu. “ kata Tuan Goo
“Jangan dipikirkan. Mulutku saja yang busuk.” ucapTuan Park 
“Pokoknya, aku sedikit lapar... Bagaimana jika kita kerja di restoran itu lagi? Ketakutan pada gurita sudah berkurang sekarang. Ayo makan dan kemudian...” kata Tuan Goo penuh semangat. Nyonya Oh yakin kalau pria tadi adalah suaminya.
“Tidak, itu tidak benar... Jangan biarkan rahang persegi dan otot membodohimu Itu wanita.. Apa Kau tidak ingat nama restorannya? Pada awalnya, kupikir dia pria tapi...” kata Tuan Park
“Aku sedang membicarakan pencuri. Dia itu penebang kayu yang mencuri baju bersayapku.” Kata Nyonya Oh
“Apa Maksudmu, dia bereinkarnasi?” kata Tuan Park
“Sudah saatnya aku menemukan baju bersayapku juga.” Tegas Nyonya Oh dengan wajah penuh geram.

Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar