PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 23 November 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : MBN

Woo Hyun dan Yoo Jung bergegas masuk ke dalam kantor agency, seperti semalaman ada di dalam ruang rahasia. Yoo Jung sudah mengunakan make up dikamarnya, Yoo Joon memanggil keduanya untuk sarapan. Yoo Jung pun keluar dari kamar bersamaan dengan Woo Hyun.
“Noona, hari ini kau tak ada jadwal. Apa Kau akan beraktivitas di rumah seperti itu?” komentar Yoo Joon heran.
“Dia kelihatan cantik. Memang Kenapa?” bela Woo Hyun. Yoo Joon merasa kalau kakaknya itu bertingah aneh. Woo Hyun dan Yoo Jung hanya bisa saling menatap.
“Yoo Joon, aku juga mau makan.” Ucap Sung Hoon masuk ke dalam rumah, Yoo Joon pun mengambilkan roti bakar.
“Baru beberapa hari, tapi sudah seperti rumahmu sendiri. Apa Dia masih belum bisa sendiri?” keluh Sung Hoon melihat Woo Hyun.
“Belum, Dia masih belum bisa.” Kata Yoo Jung membela. Woo Hyun pun tak bisa menahan senyum.
“Yoo Jeong.. Kau bisa Makan ini.” Ucap Sung Hoon memberikan apel. Yoo Jung menolak karena sedang diet dan menekan ucapan kalau mereka hanya teman.
“Kau bilang Kawan? Makan saja untuk menerima ketulusannya. Itu Hanya sepotong buah.” Komentar Woo Hyun. Yoo Jung pun mengambil dengan gaya malu-malu.
“Noona, bisa seperti biasanya saja? Kau membuatku takut.” Komentar Yoo Joon. Yoo Jung mengelak kalau dirinya tak ada apa-apa.
“Apa? Biasanya kau mengambil makananku dan Seong Hoon, sampai mulutmu penuh...” ejek Yoo Joon. Yoo Jung langsung menyuapi mulut adiknya dengan roti karena tak mau Woo Hyun mendengarnya. 


Woo Hyun dan Yoo Jung tertidur setelah sarapan, Sung Hoon binggung Semalaman mereka kenapa, sampai seperti itu. Yoo Joon tahu kalau  Yang satu merakit sesuatu sepanjang malam dan yang satunya berolahraga semalaman. Akhirnya Yoo Jung pun tertidur dengan bersadar dibahu Woo Hyun, Sung Hoon melihatnya seperti tak suka mengendong Yoo Jung.
“Itu harusnya dilakukan oleh pacar.” Keluh Woo Hyun akhirnya bangun dari tidurnya.
“Apa yang bisa dilakukan orang sakit yang ganti baju saja tak bisa?” ejek Sung Hoon.
“Tak bisa kubiarkan pacarku digendong pria lain hanya gara-gara hal itu.” Komentar Woo Hyun sinis.
“Aku tahu hubungan kalian palsu. Jadi agak aneh terus mendengar kau menyebutnya pacarmu.” Tegas Sung Hoon.
“Kulakukan karena ada yang ingin kukatakan. Asli atau palsu, hanya dua orang yang terlibat langsung yang tahu kebenarannya, kan?” kata Woo Hyun lalu mengambil Yoo Jung.
Yoo Jung akhirnya digendong oleh Woo Hyun untuk dibawa ke kamar, Sung Hoon dengan tatapan sinis mengajak mereka untuk bicara. Woo Hyun langsung setuju. 


Woo Hyun mengendong ke kamar Yoo Jung dan menarik selimutnya. Yoo Jung merasakan Woo Hyun sudah pergi lalu membuka mata, tersenyum bahagia mengingat yang dikatakan Woo Hyun "Tak bisa kubiarkan pacarku digendong pria lain hanya gara-gara hal itu." Lalu mengaku kalau sangat suka mendengarnya.
“Yoo Jung sangat terluka gara-gara Hwang Jae Min. Kalau tak yakin bisa bertanggung jawab sampai akhir, maka jangan goyahkan hatinya lagi. Yoo Jung sangat naif dan polos.” Ucap Sung Hoon sinis.
“Aku tahu kalian sahabat, tapi apa kau tak terlalu turut campur?” komentar Woo Hyun
“Sebagai sahabat yang seperti keluarga, aku boleh mencampuri sejauh ini. Aku tak ingin melihat Yoo Jung terluka atau menderita gara-gara pria lagi.” Tegas Sung Hoon
“Perasaanmu pada Yoo Jung, apa sekedar persahabatan? Apa benar kau mencampuri, tulus hanya sebagai teman?” tanya Woo Hyun
Sung Hoon tak bisa berkata-kata saat itu menerima pesan dari grup CEO Han “Yoo Jung, Sung Hoon, temui aku.”


CEO Han sudah ada di ruang rapat, Sung Hoon datang dengan Yoo Jung. CEO Han berbicara di telp kalau baru saja menerima proposalnya jadiBila pemegang saham setuju dengan syaratnya jadi akan menghubungi dan meninjau dokumen tim hukum.
“Kita terima saja investasi dari Choego Group.” Ucap CEO Han.
“Eonni, sejujurnya, aku agak khawatir soal ini. Jangan terlalu ambisius. Tak bisakah dalam skala kecil dan bersenang-senang?” komenta Yoo Jung khawatir.
“Terlalu banyak bisnis yang sudah dimulai dan sedang berjalan. Membangun kantor, produksi dan meluncurkan girlband dan boyband baru. Kalau berhenti sekarang, maka kita akan jatuh.” Ucap CEO Han
“Benar. Terlalu banyak yang sudah berjalan.” Kata Sung Hoon.
“Kesalahan dengan Haeseong Electronic bisa terjadi karena aku kurang teliti. Hal itu takkan terjadi dengan investasi Choego Group. Maaf membuat kalian khawatir.” Ucap CEO Han merasa bersalah
“Apa maksudmu? Yoojeong Entertainment bisa sesukses ini berkat dirimu.” Komentar Sung Hoon. Yoo Jung pun setuju.
“Apa arti Yoojeong Entertainment tanpa kalian? Kalianlah yang bekerja keras.” Kata CEO Han.
“Kalau begitu, kita semua bekerja dengan baik.” Ucap Sung Hoon. Yoo Jung setuju.
“Karena kau bekerja keras membangun perusahaan ini, jangan sampai direbut orang lain. Kita maju dengan aman.” Kata Yoo Jung
“Benar. Takkan kubiarkan orang lain memiliki Yoojeong Entertainment.” Ucap CEO Han. 


Yoo Jung masuk ke rumah melihat Woo Hyun membawa koper bertanya mau pergi kemana.  Woo Hyun memberitahu kalau Besok jahitannya akan dilepas jadi Sekarang sudah bisa sendiri. Yoo Jung merasa  belum waktunya.
“Aku terlalu lama tak ke klinik, jadi Banyak pasien yang menungguku.” Kata Woo Hyun.
“Tapi kau harus sembuh total sebelum pergi. Mana mungkin seorang pasien menangani pasien?” kata Yoo Jung
“Aku baik saja waktu menggendong orang lain. Jadi mudah bagiku menangani beberapa perawatan.” Goda Woo Hyun. Yoo Jung langsung tersipu.
“Kalau begitu, kuantar ke sana.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun khawatir kalau Yoo Jung menyetir
“Ya. Sebentar kuambil kunciku dulu.” Ucap Yoo Jung bergegas masuk ke dalam kamar. Woo Hyun tak bisa menolak.

Yoo Jung menyuruh Woo Hyun untuk duduk dibangku samping,  CEO Han mengantar bersama Yoo Joon meminta Woo Hyun untuk menghubunginya kapan saja kalau butuh bantuan. Yoo Joon pun dengan semangat akan  langsung datang.
“Terima kasih, adik. Aku suka tinggal di sini.” Ucap Woo Hyun
“Yoo Jung, biar Yoo Joon yang menyetir.” Kata CEO Han. Yoo Jung menolak.
“Aku tak melakukan apapun untuknya. Aku akan berhati-hati.” Kata Yoo Jung. CEO Han seperti tak yakin kalau Yoo Jung akan menyetir menyuruh Yoo Joon saja. Yoo Jung tak peduli langsung mengemudikan mobilnya. 

Akhirnya Yoo Jung sampai didepan rumah Woo Hyun dengan selamat. Woo Hyun bertanya apakah mereka  takkan merilis artikel lainnya dan takkan kencan palsu lagi. Yoo Jung pikir itu harus dilakukan Setelah sembuh total dan harus sering kencan palsu agar bisa sering bertemu.
“Kita bukan pasangan palsu lagi, kan?” kata Woo Hyun mengoda. Yoo Jung hanya bisa tersenyum.
“Apa yang akan dilakukan CEO Han kalau tahu hubungan kita sudah berubah?” kata Woo Hyun khawatir.
“Aku baru saja membuat masalah soal pacaran, Mungkin reaksinya takkan baik.” Kata Yoo Jung
“Kalau begitu sekarang kita harus...” ucap Woo Hyun dan langsung disela oleh Yoo Jung
“Tidak, kita harus memberitahunya! Aku akan memberitahunya. Akan kukatakan saat waktunya tepat. Aku tak ingin menyembunyikan hal ini darinya.” Ucap Yoo Jung, Woo Hyun menganguk setuju. 


Yoo Jung menurunkan koper meminta ia saja yang melakukanya. Woo Hyun mengejek kalau tadi bahkan menggendongnya jadi Sebuah koper tak ada artinya. Yoo Jung merasa  takkan bisa pergi meninggalkan Woo Hyun  sendirian.
“Kau tak boleh lari malam sampai pelakunya tertangkap. Aku akan menemanimu lari setelah sembuh total.” Pesan Woo Hyun
“Harus kupastikan tak banyak makan sampai kau sembuh.” Kata Yoo Jung
“Untuk seseorang yang doyan makan, pasti sulit menahan diri.” Ejek Woo Hyun
“Setelah kau sembuh, kita makan dan lari bersama. Aku akan menunggu.”ucap Yoo Jung. Woo Hyun setuju.
“Ada banyak orang yang menjagaku, tak usah khawatir dan jaga dirimu. Jangan besar kepala karena kau dokter.” Pesan Yoo Jung
Woo Hyun pun menyuruh Yoo Jung untuk pulang, tapi Yoo Jung menyuruh Woo Hyun agar masuk saja. Akhirnya Woo Hyun memberikan pelukan lebih dulu sebelum berpisah dan berpesan agar nanti menyetirnya Pelan-pelan saja.
“Saat kupikir tidak, malah seperti pacaran. Saat seperti sungguhan, malah mencurigakan. Mereka sangat membingungkan.” Keluh Reporter Park diam-diam melihat keduanya.
Saat itu seorang pria ingin menyerang Woo Hyun tapi karena melihat ada orang memilih untuk kabur. Reporter Park melihat pria dengan masker bertanya-tanya Siapa pria itu, sementara Reporter Joo diam-diam mengambil foto pria misterius.
“Apa ada tim paparazzi lain yang mengikuti mereka Atau dia orang suruhan Joo Min Ah?” komentar Reporter Park bingung. 



Reporter Joo memberikan hasil fotonya memberitahu kalau itu diambil beberapa saat yang lalu dan Sudah ikirim ke polisi, tapi wajahnya tak ada yang kelihatan. CEO Han melihatnya merasa pria itu benar-benar tak normal.
“Apa perlu menyewa pengawal untuk Yoo Jeong?” kata CEO Han. Reporter Joo pikir CEO Han harus khawatir soal ini.
“Setelah mengancam akan merilis artikel soal hubungan palsu belum ada kabar dari mereka lagi, kan?” kata Reporter Joo.
“Ya. Kurasa mereka lempar di luar sana dan kini mereka mendapatkan bukti. Benar. Cha Woo Hyun di rumah Yoo Jung selama beberapa hari, kan? Yoo Jung juga keluar masuk rumah Woo Hyun. Kalau kita serang dengan kencan palsu yang menyakinkan, maka mereka takkan bisa mengancam seperti itu lagi. “ kata CEO Han
“Mereka akan segera berkencan lagi. Lalu Bagaimana urusan dengan Kanghan Group?” tanya Reporter Joo.
“Ganti rugi pelanggaran kontrak Yoo Jeong yang diminta terlalu besar, jadi aku akan menemui tim hukum mereka secara langsung.” Ucap CEO Han
“Ya. Belakangan ini Kanghan Group dan Choego Group sepertinya sering terkoneksi.” Reporter Joo.
“Tolong kirimkan file foto itu pada Cha Woo Hyun dan Joo Won.” Pinta CEO Han. Reporter Joo menganguk mengerti. 


Woo Hyun akhirnya melihat foto dari si pria yang mengikutinya berartibukan hanya Yoo Jung sasarannya. Saat itu ada pesan dari [Orang Baik] yang memberitahu kalau sudah selamat sampai di rumah. Woo Hyun tersenyum membacanya.
“Kulkasmu mungkin kosong karena beberapa hari ini kau tak di rumah. Bagaimana kau akan makan?” tulis Yoo Jung
“Ada yang kelaparan demi menjaga bentuk tubuhnya Aku bisa makan sederhana saja.” Balas Woo Hyun
“Besok kubawakan sesuatu untuk kau makan.” Tulis Yoo Jung
“Kau bintang top. Kau tak punya banyak waktu luang, kan?” balas Woo Hyun
“Pekerjaanku jauh lebih sedikit karena skandal.” Tulis Yoo Jung
“Gunakan kesempatan ini untuk istirahat, Tidur dan jaga kesehatanmu.” Balas Woo Hyun
“Ini Hanya beberapa hari, tapi sejak kau tak ada, rumah terasa sepi” tuis Yoo Jung
“Aku hanya pergi beberapa hari, tapi rumahku terasa asing. Aku akan ke klinik.” Kata Woo Hyun
“Nikmati harimu. Jangan memaksa diri.” Balas Yoo Jung
Setelah Woo Hyun saling mengirim pesan dengan Yoo Jung mengaku walupun sendiri tak merasa kesepian.


[Klinik Dermatologi & Bedah Plastik VIP]
Woo Hyun datang, dua pegawainya langsung menyambut dengan wajah bahagi. Dokter Ahn keluar ruangan dengan wajah panik ingin tahu luka Woo Hyun separah apa mengaku tak bisa pergi menjengu dan rasanya khawatir setengah mati.
“Dia terus ingin ke Yoojeong Entertainment. Aku nyaris tak bisa menahannya.” Kata Istri Dokter Ahn.
“Aku sering bicara denganmu di telepon, kenapa kau khawatir?” ejek Woo Hyun
“Apa kau tipe orang yang mau bercerita kalau menderita?! Kau selalu bilang tak apa, tak usah khawatir. Mana mungkin kami percaya?!” keluh Dokter Ahn.
“Tenang dulu. Dia bilang orang yang tak mau membebani orang lain sampai harus ke rumah Yoo Jung, pasti terluka parah. Dia sangat khawatir.” Kata Istri Dokter Ahn.
“Lukaku dijahit. Kemudian setelah pulang dari rumah sakit, kupikir waktu akan membuat segalanya lebih baik. Tapi ternyata tak berhasil.” Cerita Woo Hyun
“Maka seharusnya kau mencariku!” keluh Dokter Ahn. Istrinay menegaskan Woo Hyun yang punya pacar cantik jadi kenapa harus mencari Dokter Ahn.
“Yoo Jeong bilang hal itu terjadi karena aku berusaha menyelamatkannya, jadi tak boleh ke tempat lain.” Cerita Woo Hyun
“Setelah kupikir-pikir, apa mungkin karena kau tinggal serumah dengan seorang dewi? Kau kelihatan sehat walaupun terluka.” Komentar Tuan Ahn. Istinya ingin tahu karena penasaran dengan kehidupan bintang top.

“Kalian Mendekat... Dia hanya minum embun, dan tak menggunakan toilet. Bahkan Dia juga tak tidur.” Bisik Woo  Hyun.
“Jangan sembarangan bicara seperti itu. Istriku akan menirunya. Aku bisa gila nanti” jerit Dokter Ahn. Istrinya sampai terlonjak kaget.
“Walau tak melakukan hal itu, dia tahu kalau dia Dewi dan peri bagi kalian.” Komentar Woo Hyun. Istri Ahn setuju membanggakan wajahnya.
“Omong-omong, aku berhubungan dengan pasienmu setelah kau menyebabkan kegaduhan. Apa Kau tak keberatan?” kata Dokter Ahn. Woo Hyun pun tak masalah. 



Saat itu seorang pasangan datang menyapa Woo Hyun dengan wajah bahagia. Woo Hyun tahu kalau Pernikahannya sebentar lagi jadi khawatir tak dapat menyelesaikan perawatannya. Si pasien ingin tahu keadaan Woo Hyun sekarang. Woo Hyun mengaku baik-baik saja.
“Kenapa kau selalu seperti tokoh dalam film? Kau sangat keren.” Kata Pasien memuji
“Aku juga tak tahu kenapa hal seperti ini terus terjadi.” Kata Woo Hyun berjalan masuk ke ruangan
“Meski hanya luka ringan, dia pasti tetap menderita. Tapi sepertinya baik saja!” komentar Dokter Ahn.
“Pada dasarnya kesehatannya pasti bagus. Coba Lihat jalannya baik saja.” Kata Istri Dokter Ahn. 

Woo Hyun siap memberikan perawatan pada pasienya, Yoo Jung sedang olahraga tapi tatapan mengarah pada Ponselnya. Sementara Woo Hyun masih sibuk dengan melayani pasien. Yoo Jung kesal sendiri karena Woo Hyun tak juga menelpnya. Akhirnya Woo Hyun menatap ponselnya setelah memberikan perawatan pada pasienya.
“Kurasa adakalanya kau juga mendapat panggilan darurat. Biasanya waktu perawatan, ponsel kau matikan.” Komentar suster.
“Karena kejadian ini. Polisi sewaktu-waktu bisa menghubungiku.” Ucap Woo Hyun. Suster menganguk mengerti. 

Yoo Jung akhirnya selesai olahraga matanya seperti meihat Woo Hyun duduk di ruang TV lalu menghilang dan melihat lagi di dapur sedang mengambil minum. Seperti pikiran tak baik karena memikirkan Woo Hyun.
Akhirnya Yoo Jung datang ke klinik, seorang wanita menyapa hanya dengan anggukan. Yoo Jung heran si junior yang hanya menurukan kepala tanpa menyapanya dengan benar padahal Baru enam bulan lalu si wanita bilang debut dan minta bimbinganny.
“Dulu kau sopan dan membungkuk, sekarang kau seperti ini?” keluh Yoo Jung melihat juniornya yang tak sopan.
“Belakangan pekerjaanku semakin banyak berkat kau, Sunbae. . Iklan Kanghan Group, film Sutradara Bong... Aku dapat semua pekerjaan yang memecatmu.” Ucap si artis sinis.
“Jadi Kau Pegang erat Direktur Cha Woo Hyun. Terakhir aku ke sini, putri bungsu sebuah grup mengincar Direktur Cha. Sepertinya mereka sangat akrab.”ejek Si artis. Yoo Jung seperti mulai panas.
“Direktur Cha sangat populer di kalangan pasien wanita yang datang ke sini. Aku juga sama, namun karena kau memberiku banyak pekerjaan, akan kuserahkan dia padamu.” Kata si artis.
Yoo Jung terdiam teringat saat nonton TV, Woo Hyun mengaku kalau wanita yang didepanya adalah aktris favoritnya pandai berakting dan punya daya tarik misterius. Istri Dokter Ahn melihat keduanya adu mulut memanggil  Kim Saet Byul untuk masuk ke ruang perawatan.
“Aku pergi dulu, Sunbae” ucap Saet Byul lalu melangkah pergi.
“Dia panggil Sunbae? Bukan Sunbae-nim, tapi Sunbae?” kata Yoo Jung kesal melihat tingkah juniornya. 



Yoo Jung masuk ruangan Woo Hyun dengan wajah cemberut, Woo Hyun berkomentar kalau Kondisi kulit Yoo Jung bagus dan Hari ini tak ada janji jadi ingin tahu alasanya datang. Yoo Jung mengaku datang untuk mengawasi Woo Hyun karena terlalu banyak pesaing di kliniknya.
“Apa kau tak punya spesialisasi lain yang kau ambil waktu kuliah? Seperti dokter anak-anak atau urologi?” keluh Yoo Jung kesal. Woo Hyun binggung apa maksudnya.
“Dimana tak ada kemungkinan pasien wanita cantik dan kaya. Tidak,  maksudku yang sama sekali tak ada kemungkinan. Apa Kau bisa pindah ke spesialisasi yang seperti itu?” kata Yoo Jung cemburu.
“Pasien adalah pasien. Yang kupandang sebagai wanita hanya ada satu orang.” Kata Woo Hyun mengarahkan tanganya pada Yoo Jung. Yoo Jung tersenyum bahagia.
“Apa wanita yang diinginkan ibumu menjadi menantunya adalah putri konglomerat?” tanya Yoo Jung memastikan. Woo Hyun hanya terdiam. Yoo Jung pikir dugaanya benar.
“Aku harus bersaing dengan lebih dari dua puluh juta anggota klub penggemar dan sepuluh juta pengikut sosial media untuk bersamamu. Apa Kau merasa sangat terganggu karena bersaing dengan satu putri konglomerat saja?” ejek Woo Hyun.
“Bukan hanya satu wanita...” keluh Yoo Jung. Woo Hyun langsung memegang wajah Yoo Jung dengan mesra.
“Biar aku saja yang bersaing. Kau tak perlu bersaing dengan siapa pun, Yoo Jung. Mengerti?” kata Woo Hyun
Saat itu istri Dokter Ahn membuka pintu akan memanggil Yoo Jung dan melihat keduanya, lalu terlihat malu karena berpikir sudah datang di waktu yang salah jadi menyuruh mereka lanjutan saja. Woo Hyun terus mencubit pipi Yoo Jung.
“Apa kau punya waktu setelah perawatanku selesai? Aku akan menunggumu. Kita makan bersama.” Kata Yoo Jung. Woo Hyun setuju lalu Yoo Jung pun pamit pergi.
“Sebaiknya kukatakan padanya atau tidak?” gumam Woo Hyun kebingungan. 



Yoo Jung sedang menerima perawatan, Istri Dokter Ahn masuk memberitau Yoo Jung kalau Sung Hoon datang minta satu ruangan dengannya, menurutnya sendirian membosankan jadi apakah Yoo Jung  tak keberatan. Yoo Jung mengaku tak masalah.
“Dia temanku selama sepuluh tahun... Tak jadi masalah kecuali sauna dan kamar mandi. Benar, kan? Masuklah.” Ucap Yoo Jung. Sung Hoon pun tersenyum
“Kalau begitu akan kusiapkan untuk perawatan Sung Hoon juga.” Kata Istri Dokter Ahn keluar ruangan.
“Yoo Jung... Setelah ini kita pergi makan.” Kata Sung Hoon sedang menerima perawatan pada punggungnya.
“Baiklah.... Kau tak keberatan Woo Hyun ikut, kan?” ucap Woo Hyun. Sung Hoon setuju walaupun diwajahnya terlihat kecewa. 

Woo Hyu keluar ruangan ingin tahu keberadaan Yoo Jung, Istri Dokter Ahn memberitahu kalau ada di ruang perawatan dan Aktor Sung Hoon juga sedang menjalani perawatan, jadi mereka dikerjakan bersama. Woo Hyun seperti tak nyaman mengetahui keduanya bersama
“Ya. Keduanya tak keberatan... Mereka akan selesai lima menit lagi setelah melepas masker dan tahap akhir.” Kata Istri Dokter Ahn. 

Sung Hoon melihat Yoo Jung sedang tertidur pulas dengan masker, lalu berusaha memegang tanganya. Woo Hyun melihat dari balik pintu dan tiba-tiba Yoo Jung terbangun bertanya Jam berapa sekarang, Sung Hoon binggung lalu melihat ponselnya.
“Perawat akan masuk dan menyelesaikan semuanya.” Kata Woo Hyun, Sung Hoon melihat Woo Hyun seperti tak enak hati.
“Apa aku mendengkur lagi?!” ucap Yoo Jung panik melihat Woo Hyun datang. 

Yoo Jung dan Woo Hyun akhirnya masuk ke dalam mobil. Woo Hyun bertanya apakah Yoo Jung dan Sung Hoon pernah mengobrol serius tentang perasaan mereka. Yoo Jung pikir  Woo Hyun menanyakanhal itu karena tadi menyebut wanita-wanita itu.
“Sung Hoon benar-benar, benar-benar hanya teman.” Kata Yoo Jung menyakinkna.
“Tapi kurasa Sung Hoon tak seperti itu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menegaskan kalau Sung Hoon hanya teman.
“Aku tak bisa menjelaskannya padamu... Wahh... Aku harus bagaimana? Aku tak pernah katakan pada siapapun selama lebih dari sepuluh tahun. Sung Hoon adalah pria yang tak bisa menyukai wanita.” Ungkap Yoo Jung
“Lalu Apa dia suka pria? Sungguh?! Tapi Sepertinya tidak...” kata Woo Hyun tak percaya.
“Ini Benar.... Sejak dulu aku secantik sekarang. Aku benci para pria mengikutiku dan takut waktu mereka terobsesi padaku. Jadi dulu menghindari bersama pria selain Yoo Joon.” cerita Yoo Jung
“Tapi suatu hari, Sung Hoon bilang akan menceritakan rahasia. Waktu itulah dia memberitahuku kalau tak perlu merasa tak nyaman di dekatnya karena dia seperti itu. Kemudian dia menjadi teman laki-laki yang sangat dekat.” Jelas Yoo Jung
Woo Hyun seperti mencoba percaya, Joo Won menelp Yoo Jung memberitahu kalau sutradara bilang mengirimkan  skrip untuk syuting besok via email. Joo Won mengerti akan melihat dan menelpnya kembali,  dan akan memeriksa sesuatu dengan sangat cepat.
“Katanya semua sudah dibaca, tapi aku sama sekali belum baca. Aku dapat surel dari sutradara. Aku belum membacanya, tapi tertanda sudah dibaca. Apa itu mungkin?” tanya Yoo Jung binggung melihat hapenya.
“Coba Periksa pesan sosial mediamu.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung menganguk mengerti
“Katanya semuanya juga sudah kubaca, Tapi aku tak pernah melihatnya.” Ucap Yoo Jung binggung.
“Sepertinya kau diretas.  Sebenarnya, surelku dari kemarin dan kemarin lusa juga dibaca, kupikir aku hanya salah lihat karena situasi sedang kacau.” Akui Woo Hyun. Yoo Jung panik karena Woo Hyun juga mengalaminya.
“Kita berdua pasti diretas.. Bagaimana ini? Woo Hyun, kita ke Yoojeong Entertainment saja.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun setuju lalu melajukan mobilnya. 

Polisi menemui keduanya di kantor agency sudah memastikan kalau merekar pasti diretas, lalu Peretas ponsel dan pelaku waktu itu kemungkinan besar sama atau ada kaitannya jadi akan menyelidikinya.  Yoo Jung panik karena  informasi pribadiny dan Woo Hyun terekspos.
“Kemungkinan besar telepon kalian disadap, dan siapapun pelakunya mungkin juga melihat semua pesan, interaksi sosial media, bahkan transaksi keuangan di waktu nyata.” Jelas polisi
“Apa mungkin disadap?” tanya Woo Hyun berusaha untuk tenang.
“Lebih mudah dipahami bila dianggap mereka memiliki duplikat ponsel kalian.” Kata Polisi. Yi Jung panik langsung mematikan ponselnya.
“Program peretas terbaru tetap bekerja pada saat ponsel kita mati.” Kata polisi. Yi Jung makin panik
“Kalau begitu aku harus membuang ponsel ini.” Kata Woo Hyun
“Ya, ganti dengan ponsel baru yang sudah dipasangi program anti-retas.” Kata Polisi. 


Woo Hyun makan bersama dengan Yoo Jung dan juga Sung Hoon. Yoo Jung terlihat mesra membagi makanan untk Woo Hyun, Sung Hoon terlihat cemburu. Yoo Jung mengaku jadi merinding dan kesal membayangkan seseorang mengawasinya sepanjang waktu.
Saat itu ponsel Yoo Jung berdering dan itu adalah sutradara sudah lama tak menelepon dan akhirnya bergegas keluar ruangan karena akan menjawabnya.
“Sung Hoon... Bagaimana pendapatmu soal Yoo Jung?” tanya Woo Hyun memancing.
“Yoo Jung, Orang yang paling dekat denganku. Dia seperti teman dan tidak.” Akui Sung Hoon gugup. Woo Hyun pikir tak seperti itu. Saat itu itu Yoo Jung datang dengan wajah bahagia.
“Hei.. Sutradara Hee Cha Won akan mengerjakan proyek.” Kata Yoo Jung bersemangat. Sung Hoon ingin tahu nasibnya.
“Sepertinya dia takkan menggunakanmu.” Ucap Yoo Jung, Sung Hoon yakin kalau Sutradara Hee mungkin menyebutnya. Woo Hyun melihat keduanya terlihat sangat dekat kembali cemburu.
Bersambung ke part 2
Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar