PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 26 November 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 8 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

CEO Han ingin tahu bagaimana reaksi publik pada Reporter Jo, Reporter Jo menceritakan kalau  Semua orang merasa aneh Karena hubungan mereka kelihatan baik saja, tapi tiba-tiba putus.  CEO Han pikir Mungkin publik curiga ada yang membuat rancangan luar biasa.
“Karena bersamaan dengan kebakaran dan insiden penusukan, tercipta kisah cinta fantasi dimana dia mempertaruhkan nyawa untuknya, dan ketika perhatian dan dukungan masyarakat berada di titik tertinggi, semuanya jatuh berantakan.” Kata Reporter Joo.
“Kalau alasan perpisahan mereka tak dapat dimengerti, situasi akan semakin gaduh. Warganet akan terus menyelidiki.” Ucap CEO Han
“Aku juga tak tahu harus menulis artikel lanjutan seperti apa untuk meredakan situasi.” Jelas Reporter Joo.
“Kalau Kang Hye Joo merilis pernyataan resmi dari pihaknya, akan membuat Yoo Jeong kelihatan buruk dan gampang.” Ucap CEO Han khawatir.
“Apa tak ada jadwal ke luar negeri yang cukup besar untuk diberitakan?” kata Reporter Joo. CEO Han memikirkan tentang Jadwal ke luar negeri
“Kalau di dalam tak berhasil, bisa saja mengalihkan perhatian ke luar.” Jelas Reporter Joo. 


Yoo Jung akhirnya selesai  berkerja memuji dua assnya sudah bekerja keras. Joo Won pikir kalau Yoo Jung yang bekerja keras sejak tadi pagi. So Ra memberitahu kalau tadi kantor menelepon, katanya sisa jadwal pekerjaan hari ini agar dibatalkan dan pulang beristirahat.
Saat itu Yoo Jung menerima pesan [Dari Manager Mi Sun: Yoo Jung, Woo Hyun malam ini akan makan di rumah kami. Rencananya dia akan datang pukul tujuh.] Ia lalu memberitahu Joo Won kalau harus ke satu tempat,  jadi bisa mengantarnya ke sana lalu mereka bisa pulang saja.
“Kau mau ke mana? Kau tak boleh sendirian, Yoo Jung.” Kata Joo Won.
“Tasku ketinggalan di rumah Sutradara Ahn, waktu mengambil naskah.” Kata Yoo Jung mencari alasan.
“Kalau begitu akan kutunggu lalu mengantarmu pulang.” Kata Joo Won.
“Tidak, aku ingin makan dan bicara dengannya sebentar. Kalian tahu perasaanku hari ini... Kalian tahu aku bersama siapa dan di mana, untuk apa khawatir?” kata Yoo Jung menyakinkan. Keduanya pun hanya bisa diam saja. 

Manager Mi sibuk berdandan, perawat pikir Manager Mi  tak pergi belanja jadi Pasti akan ke tempat yang bagus. Manager Mi memberitahu kalau Yoo Jung akan datang ke rumah mereka. Perawat kaget kalau yang dimaksud adalah Yoo Jung artis itu.
“Dia akan makan malam di rumah kami. Rencananya akan kubuatkan Jogaetang. [Sup kerang pedas] Apa ada cara agar rasanya enak?” ucap Manager Mi
“Jogaetang buatanku enak” kata Perawat. Manager Mi pikir Perawat pasti lebih pandai memasak dari yang terlihat.
“Lalu, apa ada resep rahasianya?” Tanya Manager Mi, Perawat pikir Cukup hilangkan aroma amisnya.”
“Aroma amis? Memang, ikan atau manusia, harus dihilangkan aromanya.” Kata Manager Mi lalu melihat jam tanganya sudah malam jadi harusnya pulangdan meminta agar matikan semua lampunya saat pulang. 


Di rumah
Dokter Ahn mengeluh karena Harusnya Japchae dan lumpia Vietnam karena Woo Hyun suka dengan itu. Manager Mi mengeluh kalau suaminya harus sadar arti makan malam ini, yaitu orang itu suka Jogaetang. Dokter Ahn tersenyum bahagia. Woo Hyun terlihat binggung.
“Kau juga suka Jogaetang, kan, Woo Hyeon?” kata Dokter Ahn. Woo Hyun menganguk. Dokter Ahn tak percaya kalau Woo Hyun juga suka kerang.
Dua suami istri itu sibuk mempersiapkan makanan bahkan menuangkan air agar tak terasa asin untuk Yoo Jung. Manager Mi pikir  sudah lama tak masak, jadi kemampuan memasaknya agak berkarat. Woo Hyun bertanya Apa ada yang akan datang, Manager Min menyangkal menyuruh Woo Hyun agar makan banyak saja.  Saat itu terdengar suara bel rumah.
“Sudah datang! Dia sudah datang.” Jerit Manager Min bahagia bergegas ke depan pintu lalu menyuruh tamunya masuk.
“Selebriti di rumah kita.” Kata Manager Min, saat itu Yoo Jung dan Woo Hyun saling berpandanganya terlihat suasana canggung. Dokter Ahn senang melihat istrinya dan memberikan kode. Woo Hyun shock karena ternyata mempertemukan dengan Yoo Jung seperti dijebak. 


Keduanya akhirnya berjalan keluar rumah,  Yoo Jung bertanya apakah Woo Hyun sama sekali tak mau bertemu dengannya padahal dia yang bilang sendiri kalau harus pacaran diam-diam. Woo Hyun hanya diam saja. Yoo Jung mengaku tak tahu yang dikatakan CEO Han setelah pergi.
“tapi itu bukan perasaanku atau perkataanku, anggap kau tak dengar. Apa Kau tak suka padaku?” tanya Yoo Jung menahan air matanya.
“Bukan aku tak mau bertemu denganmu. Aku tak sanggup. Perasaanku padamu semakin hari semakin dalam.” Akui Woo Hyun lalu memeluk Yoo Jung
“Aku merindukanmu, amat sangat.”akui Woo Hyun, Yoo Jung menangis memukul Woo Hyun yang menghindarinya. Woo Hyun terus mendekapnya. Yoo Jung pun membiarkan Woo Hyun agar memeluknya.


Reporter Park menemui Hye Joo memberitahu  Bahkan setelah perpisahan diumumkan, Yoo Jung dan Woo Hyun masih bersama, Begitu dekat dan intim dengan memperlihatkan foto keduanya. Hye Joo memastikan  Agensi dan pihak yang terlibat mengakui perpisahan mereka.
“Mereka pasangan yang sangat aneh dan membingungkan.” Kata Reporter Park
“Apapun alasannya, mereka memang sudah berpisah. Aku tak yakin apa sebaiknya menerima ini. Beritanya mereka putus, tapi sementara waktu terus awasi mereka.” Ucap Hye Joo.
“Ya. Tanpa diminta, aku berencana untuk mengawasi mereka karena aku juga penasaran.... Pasti ada sesuatu.” Kata Reporter Joo.
“Buat beberapa artikel yang bisa meledak kapanpun dirilisnya.” Ucap Hye Joo. Reporter Joo ingin tahu Artikel seperti apa
“Artikel tentang Cha Woo Hyun pacaran denganku dan satu lagi tentang Cha Woo Hyun bertunangan denganku.” Ucap Hye Joo licik.
“Apa Kalian akan bertunangan?” kata Reporter Park kaget.
“Kalau kuberi berita eksklusif sebesar itu, bukankah artinya aku memberimu bonus besar?” kata Hye Joo.  Reporter Park pikir kalau berita yang sangat besar. “
“Kalau artikel tentang pertunangan dengan putri bungsu Kanghan group dirilis begitu perpisahannya dengan Yoon Yoo Jeong diumumkan, maka bukankah Cha Woo Hyun akan menarik banyak perhatian?” ucap Hye Joo sangat yakin dengan rencananya. 


Tuan Cha mengetahui berita tentang anaknya meminta agar ketua Park menghubungi Pengacara Jang agar mengumumkan Woo Hyun bergabung dengan perusahaan. Ketua Kang menganguk mengerti. Tuan Cha menyuruh Ketua Kang agar Pengacara Jang.
“Di waktu yang bersamaan mentransfer dua puluh persen dari semua sahamku kepada Woo Hyun.” Perintah Tuan Cha. Ketua Kang mengerti.
“Mungkin dia mengakui perpisahannya secara terbuka, tapi hubungannya tak bisa dianggap enteng.” Kata Tuan Cha. Ketua Kang binggung.
“Maksudku Woo Hyun dan Yoon Yoo Jung. Dari yang kulihat, hubungan mereka belum benar-benar berakhir.” Jelas Tuan Cha. Ketua Kang menganguk mengerti.
“Aku juga merasa kalau masih harus mengawasi mereka dengan ketat. Jangan sampai kartu kita perihal investasi di perusahaannya hilang. Simpan baik-baik.” Tegas Tuan Cha. Ketua Kang menganguk.
“Kau bilang apa nama perusahaannya?” tanya Tuan Cha. Saat itu Hye Joon masuk menjawabnya namanya Yoojung Entertainment. 


Hye Joo pun duduk dan Ketua Kang keluar ruangan. Tuan Cha memberitahu kalau Ketua Kang sudah menghubunginya kalau akan memberikan bisnis biomedis pada Woo Hyun. Hye Joo membenarkan menjelaskan Soal yayasan medis Choego, ayah bilang akan membangun pusat penelitian dan memajukannya.
“Aku tahu keputusan itu tak mudah baginya.” Kata Tuan Cha.
“Karena yakin bisnis itu menjanjikan di masa depan, ayah mencurahkan segalanya.” Kata Hye Joo
“Aku juga lebih tahu dari siapapun. Ini hadiah dariku.” Kata Tuan Cha memberikan sebuah amplop
“Karena masalah Woo Hyeon dan Yoon Yoo Jeong sudah selesai, sudah kuputuskan tanggal dan lokasi pernikahanmu dengan Woo Hyeon.” Kata Tuan Cha
“Ketua... Pada hari itu aku akan membawa Woo Hyeon ke sisimu, bagaimanapun caranya.” Kata Hye Joo. Tuan Cha menyuruh agar memulai persiapannya.
“Kau harus cepat pulang, beri tahu orangtuamu.” Ucap Tuan Cha. Hye Joo pun pamit pergi.


Yoo Joon masuk ke dalam agency dengan wajah sedih, lalu melihat Reporter Joo keluar bertanya Kapan datang. Reporter Joo memberitahu kalau ada rapat dengan CEO Han soal artikel lanjutan pengumuman perpisahan dan ingin tahu kenapa datang ke agency.
“Aku menunggu noona.” Ucap Yoo Joon. Reporter Joo pikir  mereka berdua benar-benar menjadi pasangan.
“Benar, kan? Itu Bukan pendapatku saja, kan? Kesan mereka bagus dan aku punya firasat baik.” Kata Yoo Joon
“Saat ini banyak yang mengawasi mereka, dan tak ada pilihan selain menghapus perasaan mereka karena takut.” Kata Reporter Joo.
“Aku suka sekali Woo Hyeon Hyung, Dia sempurna sekali menjadi kakak ipar. Ini Menjengkelkan.” Keluh Yoo Joon.
“Benar. Semakin mengenalnya, semakin aku merasa dia orang baik. Mereka berdua sangat cocok untuk satu sama lain.CEO Han Jae Kyeong pasti punya alasan.” Kata Reporter Joo. Yoo Joon pikir juga seperti itu.
“Kita tunggu saja.” Ucap Reporter Joo. Yoo Joon menyuruh Reporter Joo pulang saja. Reporter Joo heran  Yoo Joon yang selalu bicara santai padanya. 


Yoo Jung membaringkan badanya dikasur dengan wajah bahagia. CEO Han tahu kalau Yoo Jung pasti lelah lalu memberitahu  Lusa pagi mereka akan berangkat karena Minggu depan ada jadwal di luar negeri. Yoo Jung heran mendadak, karena masih syuting drama.
“Setnya belum siap, katanya butuh waktu seminggu.” Jelas CEO Han
“Kita selalu menunda jadwal di luar negeri karena syuting dua film.” Ucap Yoo Jung
“Benar. Kita pergi untuk ganti suasana dan menyelesaikan semua pekerjaan yang tertunda.” Kata CEO Han.
“Maka aku tak bisa bertemu Woo Hyeon selama seminggu lagi.” Gumam Yoo Jung sedih.
CEO Han bingung melihat wajah Yoo Jung berpikir kalau lelah dan harus pergi karen ada konferensi video dengan agensi di luar negeri.Yoo Jung pun senang bisa istirahat, setelah itu mengeluarkan ponselnya. 

Yoo Jung sudah menonton film bersama dengan Woo Hyun di parkiran mobil, dengan layar besar mereka menonton di dalammobil. Yoo Jung mengaku tak bisa nonton film horor jadi meminta agar mengengang tanganya. Woo Hyun hanya bisa tersenyum.
“Kau Bilang kalau sudah selesai.” Kata Yoo Jun menutup matanya tak bisa melihat adegan filmnya.
“Tapi adegan ini sangat penting... Kau harus nonton.” Goda Woo Hyun. Yoo Jung mengaku sangat Menyeramkan. Woo Hyun terus mengodanya. 

Woo Hyun menelp Yoo Jung ingin tahu apakah selamat sampai di dalam. Yoo Jung pikir kalau Woo Hyun menurunkannya di depan rumah, jadi sudah pasti selamat sampai di dalam lalu bertanya apakah Woo Hyun mendengarkan musik
“Waktu dulu aku sering sendirian, jadi rasanya sunyi dan kesepian kalau tak memutar musik.” Kata Woo Hyun
“Kupikir kau suka sendirian, Woo Hyun.” Ejek Yoo Jung. Woo Hyun membela diri
“Bukan suka sendirian, hanya sudah terbiasa.” Kata Woo Hyun lalu bertanya ingin tahu apa yang dilakukan Yoo Jung
“Aku membaca buku.” Kata Yoo Jung berbohong. Woo Hyun mengaku sedang kalau membaca buku dan ingin tahu Yoo Jung membaca buku apa.
Yoo Jung panik lalu berpura-pura kalau Yoo Joon memanggilnya dan keluar dan bergegas mengambil buku sambil mengeluh karena mengambil buku manajemen bisnis. Ia lalu berbicara kembali dengan Woo Hyun sambil mengangkat telpnya.
“Tadi kau tanya, kan? Soal buku... Bukunya tentang ilmu manajemen bisnis oleh seorang CEO. Kelihatannya membosankan, tapi kemudian jadi menarik.” Kata Yoo Jung yang berjudul "Kisah Generasi Kita".
“Benarkah? Kalau begitu aku harus membacanya. Saat ini aku membaca buku puisi.” Ucap Woo Hyun. Yoo Jung panik karena masih mengunakan handsfree
“Angin berhembus. Aku terayun...” kata Woo Hyun dan Yoo Jung menyambut mengatakan “Dan merindukan dia yang berjalan bersamaku.”
“Aku sama sekali tak takut. Sehebat apapun putri konglomerat itu, kehidupanku sebagai aktris yang kubangun sedikit demi sedikit selama sepuluh tahun ini takkan bisa dihancurkan olehnya.”ungkap Yoo Jung
“Tentu saja... Aku takkan tinggal diam dan membiarkannya melakukan itu. Aku mungkin tersandung oleh karena angin kencang, tapi kau akan berjalan bersamaku. Takkan kubiarkan kau berjalan di tengah badai sendirian lagi. Aku akan berdiri di depanmu, jadi berjalanlah di belakangku.” Ungkap Woo Hyun.
Keduanya pun tertidur di rumah masing-masing dengan nyenyak tak jauh ponsel dari tangan mereka. 



Yoo Jung bertanya pada CEO Han apa yang dikerjakan di korea selama di luar negeri. CEO Ha mengaku ada kontrak film di sana, jadi akan ikut dengannya. Sung Hoon masuk ruangan memutuskan untuk ikut juga,  CEO Han pikir Kantor akan kosong melompong.
“Sudah lama kita tak ke luar negeri bersama.” Ucap Sung Hoon.
“Benarkah? Kita selalu bersama, jadi rasanya tak begitu.” Kata Yoo Jung
“Apa? Dari kemarin aku senang sekali karena akan ke luar negeri bersamamu. Ini Menjengkelkan.” Keluh Sung Hoon
“Kenapa jengkel karena masalah seperti ini? Lalu kita bisa kencan sesuai rencana pada akhir pekan di luar negeri, kan?” ucap Yoo Jung. CEO Han kaget Yoo Jung menyebut Kencan
“Sung Hoon bilang ada hal penting yang ingin dibicarakan denganku.” Ucap Yoo Jung. CEO Han penasaran Hal penting apa.
“Ini Bukan soal pindah agensi atau semacamnya, kan?”ucap CEO Han panik
“Noona, aku akan selalu bersamamu dan Yoo Jeong sampai aku pensiun.”tegas Sung Hoon. Yoo Jung juga seperti itu.
“Mungkin akan membosankan, tapi sepertinya aku harus bersama kalian sampai akhir... Aku harus pergi dulu. Satu jam lagi kita bertemu di ruang rapat.” Ucap CEO Han lalu keluar ruangan. 


Yoo Jung langsung bertanya apa yang ingin dibicarakan Sung Hoon dengannya. Sung Hoon terlihat gugup,mengaku kalau Hal itu sangat penting. Yoo Jung ingin tahu apa dan berpikir kalau Sung Hoon butuh uang. Sung Hoon mengeluh kalau bukan seperti itu. Yoo Jung makin tahu apa itu.
“Kalau bukan itu, apa ada seseorang yang kau suka?” tanya Yoo Jung.  Sung Hoon membenarkan.
“Wah... Lihat. Wajahmu memerah. Aku benar! Selamat, teman!” kata Yoo Jung dengan wajah bahagia. Sung Hoon hanya bisa diam.
“Banyak yang ingin kuceritakan padamu juga. Kita mengobrol di pesawat.” Kata Yoo Jung penuh semangat.
“Tapi karena mendadak putus dengan Cha Woo Hyun, kau mengalami masa yang sulit. Apa Sekarang baik saja?” tanya Sung Hoon  Yoo Jung mengaku baik saja dengan senyuman bahagia. 


Woo Hyun berdiri didepan gedung teringat kembali percakapan dengan Yoo Jung “Aku mungkin tersandung oleh karena angin kencang, tapi kau akan berjalan bersamaku. Takkan kubiarkan kau berjalan di tengah badai sendirian lagi. Aku akan berdiri di depanmu, jadi berjalanlah di belakangku.”
Akhirnya Woo Hyun memberanikan diri masuk ke gedung bertemu dengan Nyonya Goo dalam galerinya. Nyonya Goo menyambutnya, Woo Hyun pikir Nyonya Goo sudah tahu apa yang sedang terjadi. Nyonya Goo mengaku sudah tahu karena bukan Cuma Woo Hyun yang menjalani kehidupan yang tak adil dan sulit.
“Agar milikku tak dirampas, maka aku menjalani kehidupan yang keras, berjuang agar memiliki lebih banyak.” Ucap Nyonya Goo.
“Karena bila kau lihat, maka kau juga korban dan tak bisa berprasangka baik terhadap aku atau ibuku. Aku tak mau gara-gara aku Yoo Jung semakin menderita.” Ucap Woo Hyun.
“Apa Kau lakukan ini karena cemas dia akan terluka?” tanya Nyonya Goo. Woo Hyun menganguk.
“Apapun yang Kang Hye Joo lakukan, dia takkan bisa masuk ke dalam hatimu. Tapi dia terus melakukan kebencian. Dia melakukannya bukan demi hatimu Tapi untuk mengalahkanku. Sejak awal Kang Hye Joo bukan lawanmu, Dia lawanku.” Kata Nyonya Goo.
“Aku tak tertarik pada orang lain... Ini pertama dan terakhir kalinya aku minta bantuanmu. Tolong hentikan Kang Hye Joo agar tak semakin menyakiti Yoo Jung.” Kata Woo Hyun
“Baik. Untukmu dan untuk Se Hyun, aku harus memberikan perlawanan yang alot.” Kata Nyonya Goo setuju. 



Woo Hyun keluar dari gedung, seseorang melihat dari atas tangga dengan tatapan sinis. Se Hyun menemui ibunya ingin tahu alasan Woo Hyun datang. Nyonya Goo mengaku kalau ini Karena perbuatan Kang Hye Joo. Se Hyun pikir Hye Joo terlalu berani,
“Walau tak tertarik pada Choego Group, apa dia bilang takkan melepaskan Woo Hyun?” ucap Se Hyun
“Makanya, Kau Sadarlah dan berhenti membuat masalah. Mulai tertarik pada perusahaan...” kata Nyonya Goo kesal
“Tolong hentikan! Setiap aku membuat masalah, ayah memperlakukanku seperti sampah, tiap kali ibu juga begini gara-gara aku. Aku juga tak tertarik pada Choego Group. Bilang padanya agar menuruti keinginan ayah dan Sebaiknya ibu juga hemat tenaga. Aku tak ingin terseret dalam pertikaian ini lagi.”kata Se Hyun kesal
“Se Hyun, ibu tak bisa memberikan yang menjadi hakmu pada orang lain. Apa Kau paham?” tegas Nyonya Goo. 


Joo Won menjemput Yoo Jung dibandara dengan So Ra. Yoo Jung mengaku sangat mengantuk, Joo Won memunju Yoo Jung yang bekerja keras dan memberitahu kalau CEO Han ada urusan jadi pergi lebih dulu. Yoo Jung mengaku sangat lelah karena Sudah lama tak ada jadwal ke luar negeri.
“Joo Won, berapa lama sampai di rumah?” tanya Yoo Jung. Joo Won pikir sampai satu jam lagi.
“Satu jam? Kalau begitu aku akan tidur.” Kata Yoo Jung tapi saat itu ada pesan masuk ke dalam ponselnya
[Yoo Jeong, aku Direktur Kang Hye Joo, dari Kanghan Hotel.- Aku ingin bertemu denganmu mengenai Cha Woo Hyun. Kau bisa luangkan waktu untuk bertemu?]
Tapi Yoo Jung seperti tak mengubrisnya, setelah berpikir sebentar memberitahu Joo Won kalau harus singgah sebentar. Joo Won bertanya akan pergi kemana, Yoo Jung hanya terdiam. 

Di ruangan Hye Joo
Reporter Park membawakan foto kembali kalau ada sesuatu yang  mencurigakan, keduanya belum putus dan semakin mesra. Hye Joo meminta agar Foto ini jangan berikan pada siapapun. Tapi Kirim pada CEO Han sekarang juga. Reporter Park mengerti. 

Yoo Jung kembali membaca pesan dari Hye Joo, akhirnya menerima pesan dari Woo Hyun yang terlihat gelisah [Kau selamat sampai di rumah? Telepon aku kalau sempat.] Yoo Jung membalas [Aku ke Kanghan Hotel.]
“Apa Dia akan ke Kanghan Hotel? Dia bilang  "Tiga puluh menit lagi aku sampai?" Selarut ini dia bertemu siapa di hotel? Dia pasti sangat terburu-buru sampai salah mengirim pesan.” Ucap Woo Hyun binggung lalu menduga kalau akan bertemu Kang Hye Joo dan bergegas pergi. 
“Joo Won, aku akan meneleponmu sepuluh menit sebelum keluar. Jadi Berapa lama lagi sampai?” tanya Yoo Jung, Joo Won memberitahu kalau Lima menit lagi sampai. Yoo Jung langsung merapihkan rambutnya.
Yoo Jung menemui Hye Joo di ruanganya, Hye Joo pun menyuruhnya duduk dan mengaku akan langsung pada intinya. Yoo Jung terlihat tak begitu gugup, Hye Joo bertanya Apa Yoo Jung tahu seperti apa hubungan keluarganya dan keluarga Woo Hyun. Yoo Jung mengaku tak tahu.
“Kau tak tahu latar belakang atau riwayat keluarga Woo Hyeon, kan?” kata Hye Joo.
“Aku tahu sedikit... Seiring waktu aku akan bertahap mengetahuinya.” Ucap Yoo Jung
“Tidak, akan kukatakan sekarang. Kau harus tahu agar kau sadarkalau kau lancang mendambakan pria yang jauh di luar jangkauanmu.” Kata Hye Joo.
Yoo Jung bingung saat itu seorang masuk ruangan, Woo Hyun masuk ke ke ruangan dengan wajah marah. Yoo Jung kaget begitu juga Hye Joo karena Woo Hyun datang ke tempatnya.
Bersambung ke episode 9

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. Masih kurang 867 lagi, Ayo yang belum di subscribe.. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar