PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 17 November 2018

Sinopsis Fluttering Warning Episode 6 Part 2

PS : All images credit and content copyright : MBN

Woo Hyun datang menemui ibunya, Nyonya Han langsung panik memastikan anaknya baik-baik saja lalu mengomel karena tak mengenal Yoo Jung sampai anaknya harus selalu mempertaruhkan dirinya. Ia mengeluh kalau tak tahan melihat anaknya pacaran dengan perempuan itu lagi. Woo Hyun meminta ibunya diam dengan wajah panik. saat itu Yoo Jung masuk ruangan.
“Senang bertemu dengan ibu. Aku aktris Yoon Yoo Jung” sapa Yoo Jung dengan mulut ibu Woo Hyun tak bisa menutup.
“Kalau aku laki-laki, aku juga ingin menyelamatkan perempuan seperti ini. Bagaimana kau bisa mirip sekali denganku waktu masih muda?” kata ibu Woo Hyun.
“Tidak. Ibu sangat cantik dan Ini makanan buatanku.” Ucap Yoo Jung lalu Joo Won membantu menaruh diatas meja.
“Ibu, tak hanya membuatkan keranjang bunga itu, tapi Yoo Jung juga menyiapkan makanan untuk membantu ibu cepat pulih Dia bergadang semalaman untuk menyiapkannya.” Ucap Woo Hyun bangga.
“Ibu pasti akan pulih kembali. kau harus maakan yang banyak agar lebih kuat.” Kata Yoo Jung
“Kau kelihatan seperti tak pernah bekerja seharipun, tapi bagaimana bisa, semua ini... Tapi Terima kasih. Kau berusaha keras.” Ucap Ibu Woo Hyun lalu memastikan kalau anaknya baik-baik saja karena di artikel katanya kau ditusuk.
“Aku tak apa. Saat ini ibu melihatku dengan mata kepala ibu sendiri.” Ucap Woo Hyun.
“Lutut ibu lemas karena kaget melihat beritanya! Woo Hyeon, bisa beri kami waktu untuk bicara sebentar?” kata ibu Woo Hyun. Woo Hyun menganguk karena kan menemui Dokter Kim. 


Ibu Woo Hyun berkomentar kalau Setelah melihat Yoo Jung sedekat itu jadi bisa memahami alasan Woo Hyun suka padanya. Yoo Jung bisa tersenyum mendengarnya. Ibu Woo Hyun lalu berkomentar sinis kalau tak suka karena Yoo Jung yang membuat anaknya dalam bahaya dan terluka.
“Aku tak punya perasaan suka padamu.” Tegas Ibu Woo Hyun. Yoo Jung bisa mengerti dengan menahan wajah sedih.
“Maaf membuat ibu marah padahal kau sedang tak sehat. Aku pasti akan membayar hutangku pada Woo Hyun, tolong awasi kami.” Kata Yoo Jung sopan.
“Yoo Jeong, Woo Hyun cerita padamu kalau ada wanita yang kupilihkan sebagai calon istrinya, kan? Ada situasi dalam keluarga kami yang tak bisa kujelaskan padamu. Aku akan minta terus terang padamu” kata Ibu Woo Hyun dengan wajah serius.
“Kau harus Lepaskan Woo Hyun. Kau bisa bertemu banyak sekali pria baik dan memilih di antar mereka dan Pasti banyak pria selain Woo Hyun yang suka padamu.” Kata Ibu Woo Hyun. Yoo Jung ingin menyela.
“Yoo Jung,buang saja Woo Hyun... Tinggalkan dan campakkan dia.” Tegas Ibu Woo Hyun. Yoo Jung tak bisa berkata apa-apa. 


Di dalam mobil
Yoo Jung terlihat masih sedih lalu bertanya apakah Woo Hyun sama sekali tak punya perasaan pada calon istri pilihan ibunya. Woo Hyun mengaku tak punya sama sekali. Yoo Jung memberitahu kalau Ibu Woo Hyun bilang kalau itu harapan terakhirnya.
“Ibuku takkan berharap aku menikah dengan wanita yang tak kucintai dan hidup tak bahagia. Mungkin butuh waktu, tapi perasaan ibu akan berubah.” Kata Woo Hyun menenangkan.
“Soal perempuan itu... Apa dia cantik?” tanya Yoo Jung penasaran.
“Dengan caranya sendiri.”jawab Woo Hyun seperti ingin mengoda Yoo Jung, Yoo Jung terlihat kesal.
“Menurutku dia tak lebih cantik darimu, Yoo Jung.” Ungkap Woo Hyun. Yoo Jung tak bisa menutupi rasa bahagia mendengarnya. 


Di rumah sakit
Ibu Woo Hyun melihat semua yang dibawakan Yoo Jung seperti tak percaya melihatnya. Ia tak percaya aklau Yoo Jung mempersiapkan semuanya lalu membaca sebuah surat yang dituliskan Yo Jung.  Yoo Jung membuat semua masakan untuk ibu Woo Hyun walaupun mencontek dari resep.
“Ibuku meninggal dalam kecelakaan waktu usiaku 18 tahun. Wajahnya di dalam ingatanku kini memudar. Andai ibuku masih hidup, aku ingin melakukan apapun yang aku bisa untuknya. Anggap ibu sebagai pengganti ibuku dan terima hadiahku.”
“Wahh.. Dia benar-benar kaya, coba lihat jumlahnya.” Ucap Ibu Woo Hyun kaget melihat isi amplop juga ada uang seratus juta.

Seorang pria datang memperkenalakan diri sebagai ketua tim Kang Yoon dari kantor Ketua Choego Group. CEO Han pun memperkenalkanya, sebagai CEO Yoojung Entertainment. Keduanya pun duduk bersama,  Ketua Kang tahu kalau Investasi dari Haeseong Electronic belum lama ini gagal selama negosiasi.
“Ya... Itu terjadi tanpa alasan yang logis.” Akui CEO Han.
“Kudengar kau mencari investor... Setelah meninjau Yoojeong Entertainment, walaupun kecil, kami nilai cukup stabil.” Ucap Tuan Kang. CEO Han megucapkan Terima kasih atas pujianya.
“Namun dikarenakan skandal Yoon Yoo Jeong dengan CEO Cha Se Hyeon, aku merasa cukup tak nyaman.” Komentar kata CEO Han.
“Kami tak peduli soal itu, karena terbukti rumor tanpa dasar yang jelas.” Ucap Ketua Kang
“Baik dari ukuran grup atau ukuran investasi, Choego jauh lebih besar dari Haeseong. Aku agak kaget ketika tiba-tiba kau menghubungiku.” Ucap CEO Han. 

Tuan Cha bertanya pada Ketua Kang apakah  Semuanya beres dengan pihak Yoon Yoo Jung, Ketua Kang mengaku sudah.  Tuan Ca mengumpakan Ketika mencabut rumput, harus sampai ke akarnya, kalau sembarangan, maka akan tumbuh lebih mengerikan. Tuan Kang mengerti dan akan  Akan segera dibereskan. Saat itu Hye Joo datang
“Aku meneleponmu karena tak bisa menunggu keputusan Woo Hyun.” Kata Tuan Cha. Hye Joo mengerti.
“Kau bisa Berunding dengan istriku dan siapkan pertunangan dan pernikahan. Dan Masalah mengenai perusahaan, bicara padaku.” Ucap Tuan Cha. Hye Joo mengerti.
“Tapi, ketua... Terus terang, awalnya aku inginmenjadi istri Choego Group. Daripada menjadi istri Cha Woo Hyeon, kupikir aku harus menjadi menantumu.” Ucap Hye Joo
“Aku suka karena kau jujur.” Kata Tuan Cha dengan senyumannya.
“Tapi semakin sering bertemu dengannya, hatiku selalu mengarah pada Woo Hyun. Walau Woo Hyun tak mau bekerja di Choego Group, aku tak mau kehilangan dia.” Akui Hye Joo. 



Saat itu Nyonya Go masuk dengan wajah marah pada suaminya karena akan meninggalkan Se Hyun seperti itu. Hye Joo langsung berdiri, Nyonya Go menyindir Hye Joo Seperti sudah jadi menantu di keluarga mereka karena ia saja berhati-hati masuk ke kantor ketua tapi Hye Joo ternyata tak kenal takut.
“Dia belum menikah dengan Woo Hyun! Kau harus tahu batasannya.” Ucap Nyonya Go marah
“Mulai sekarang aku akan lebih berhati-hati.” Kata Hye Joo, Tuan Cha pun meminta Hye Joo pergi. 

“Se Hyeon dituduh memanipulasi saham dan bahkan penipuan. Besok, dia akan dipanggil ke kantor kejaksaan. Apa Kau tetap akanpura-pura tak tahu? Apa Kau benar-benar akan membuang Se Hyeon?” keluh Nyonya Goo marah
“Kasus perempuan, judi, menyetir mabuk bahkan narkoba masih belum cukup, Apa kini ada kabar dia bermain uang? Jadi Mana mungkin kuserahkan posisiku?” kata Tuan Cha
“Woo Hyeon tak tertarik dengan posisimu. Dia tak menginginkannya!” tegas Nyonya Goo
“Bila kuserahkan padanya, dia akan lebih baik dariku!” ucap Tuan Cha yakin
“Ketua Cha, apa kau pernah sekali saja memandang hangat dan tersenyum pada Se Hyeon? Apa kau pernah bicara padanya dengan kasih seorang ayah? Kalau kau teruskan, maka aku akan memihak Woo Hyeon dan tak ada pilihan lain selain melawanmu. Woo Hyeon takkan pernah menuruti kemauanmu.” Tegas Nyonya Go yakin. Tuan Cha pikir nanti bisa melihatnya.
“Kita mulai pertikaian keluarga dan lihat siapa yang menang. Aku akan berdiri di belakang Woo Hyun dan gadis yang dicintainya. Aku akan aktif mendukung mereka.” Ucap Nyonya Goo lalu keluar dari ruangan. 


Woo Hyun mengangkat telp dari Tuan Yoon karena melihat atikelnya dan menelepon karena khawatir. Tuan Yoon kesal karena Woo Hyun ditusuk pisau dan akan bilang, "aku baik saja" karena Woo Hyun "Aku baik saja, jangan khawatir,"
“Kapan aku selalu bilang begitu? Aku kesakitan dan merasa tak nyaman.”akui Woo Hyun
“Makanya... Luka pisau sekecil apapun, sakit sekali dan tak nyaman sampai sembuh.” Ucap Tuan Yoon
“Aku sudah diobati dan dimanjakan di rumah pacarku.”ucap Woo Hyun bangga
“Woo Hyun, terima kasih.” Kata Tuan Yoon, Woo Hyun binggung kenapa Tuan Yoon malah mengucapkan terimaksih padanya.
“Aku Hanya bersyukur tak ada kejadian buruk.” Kata Tuan Yoo gugup karena berterimakasih Woo Hyun bisa menyelamatkan anaknya.
“Setelah jahitannya diambil, aku akan makan di restoran ayah.” Ucap Woo Hyun
“Aku akan ke sana... Orang sedang sakit mau kemana? Baiklah, cepat sembuh.” Kata Tuan Yoon bergegas menutup telpnya. 

Yoo Joon datang membawakan minum untuk ayahnya, mengejek kalau Tuan Yoon khawatir dengan kakaknya.  Tuan Yoon membenarkan dan langsung datang setelah kaget melihat beritanya. Yoo Joon memberitahu itu semua seperti dalam berita.
“Woo Hyun hyung menjaganya jadi noona selamat tapi Woo Hyun hyung yang terluka. Makanya saat ini dia di rumah kami.” Cerita Yoo Joon. Tuan yoon kaget.
“Lukanya tak terlalu parah tapi dia tinggal sendirian.” Ucap Yoo Joon.
“Benar, kau harus menjaganya karena berhutang budi padanya. Lalu sekarang bagaimana kabarmu?” tanya Tuan Yoon.
“Aku baru belajar manajemen, dan berpikir untuk mulai pacaran.” Akui Yoo Joon bangga.
“Apapun itu, selama tak buruk, lakukan keinginanmu dan makan yang enak. Hidup bergembiralah!” kata Tuan Yoon sambil memberikan dua lembar uang.
“Eh... Ayah Untuk apa memberikan uang padaku?” ucap Yoo Joon tapi tetap menerimanya dan mengucapkan terimakasih.
“Dan Ini sup pollack serta lauk.” Kata Tuan Yoon.  Yoo Joon melihat kalau semua makanan itu kesukaan kakaknya dan  selalu hanya memperhatikan Yoo Jung.
“Ayah banyak berbuat salah, itu sebabnya aku melakukan ini” kata Tuan Yoon.
“Jangan seperti ini, sekarang tebus kesalahan pada nuna, ayah. Itu bukan salah ayah dan dia juga tahu. Ayah hanya melewatkan waktu yang tepat dan menjadi seperti ini.” Ucap Yoo Joon menyakinkan.
“Suatu hari akan tiba saatnya... Apa Ayah tahu gitarmu itu? Aku membuangnya tapi noona mengambilnya lagi, membersihkan dan menyimpannya juga.. Bukankah itu artinya noona masih memikirkan ayah?” kata Yoo Joon menyakinkan.
“Sampai kakakmu memutuskan demikian, jangan bilang apapun.” Pesan Tuan Yoon. Yoo Joon menganguk mengerti. 


Yoo Joon kaget kalau CEO Han menerima Investasi dari Choego Group. CEO Han memberitahu kalau 70 milyar sebagai permulaan. Yoo Jung pikir itu 20 milyar lebih banyak dari Haeseong Electronic dan merasa kalau Biaya pembatalannya takkan mudah.
“Bukankah biasanya perusahaan entertainment menyerahkan perusahaan mereka karena tak dapat mengembalikan investasi?” ucap Sung Hoon.
“Bila berjalan sesuai rencana, maka tak ada masalah.Tapi kita tak bisa memikirkan semua variabel.” Kata CEO Han
“Lalu bagaimana kalau skandal antara CEO Cha Se Hyeon dan Yoo Jeong muncul ke permukaan lagi?” ucap Sung Hoon.
“Jangan pikirkan aku, ambil keputusan yang tepat. Bukankah semestinya Choego Group sudah memikirkan masalah itu juga?” kata Yoo Jung
“Investasinya bagus, tapi aku tak suka Yoo Jung terjebak dalam kesalahpahaman yang aneh karena hal ini.” Ucap Sung Hoon.
“Perasaanku juga sama, Makanya aku tanya pendapat kalian.” Jelas CEO Han
“Apa tak bisa perusahaan berkembang selangkah demi selangkah, perlahan tanpa investasi?” tanya Sung Hoon.
“Aku tak yakin tapi tantangan seperti saat ini, menurutku akan baik saja.” Ucap Yoo Jung
“Entah kenapa aku merasa tak tenang soal ini.” Kata Sung Hoon.
“ Aku akan pelajari lagi detail tawaran investasi mereka.” Kata CEO Han. Yoo Jung pun tak bisa berkata apa-apa. 


Yoo Jung keluar dari lift mengejek Sung Hoon yang mengatakan kalau rumor hanya rumor jadi tak perlu mempedulikannya. Sung Hoon menegaskan kalau ini skalanya berbeda dengan rumor dengan CEO Cha Se Hyun. Yoo Jung pun mengucapkan terima kasih.
“Karena aku baru mengucapkan berterima kasih, boleh aku berterima kasih untuk satu hal lagi?” ucap Yoo Jung. Sung Hoon binggung apa maksudnya.
“Aku benar-benar ingin tahu perasaan Cha Woo Hyun sesungguhnya. Aku butuh bantuamu.” Kata Yoo Jung. Sung Hoon bingung apa yang harus dilakukan. 

Semua duduk untuk makan malam, Yoo Joon mengaku kalau langganan di restoran ini dan kakaknya suka semua makananya jadi sengaja membawa pulang. Yoo Jung mengaku sedang menjaga tubuhnya jadi tak bisa makan tapi tetap mulai makan.
“Benar! Rasanya mirip sekali dengan sup pollack yang kau bawa waktu itu.” Kata Yoo Jung pada Woo Hyun.
“Apa ini dari satu tempat? Ini Rasanya sama persis.” Komentar Woo Hyun. Sung Hoon seperti mulai gugup begitu juga Yoo Joon.
“Aku ke restoran ini sejak masih SMA. Letaknya di sudut pasar kecil, hanya pelanggan tetap yang sering datang.” Kata Yoo Joon
“Yoo Joon, terima kasih makanannya.” Ucap Yoo Jung bangga dan mereka pun mulai makan.
Saat itu Sung Hoon mulai melakuan aksinya dengan berpura-pura tersedak. Yoo Jung langsung panik menepuk pundak Sung Hoon meminta agar  Pelan-pelan makan karena Perutnya bisa sakit.  Woo Hyun melirik sinis melihat tangan Yoo Jung menyentuh punggung Sung Hoon.
“Sebaiknya makan lauk apa?” ucap Sung Hoon memancing, Yoo Joon langsung menyuapi lauk pada Sung Hoon karena Telur puyuh kesukaannya.
“Sung Hoon, sepertinya kau sering makan di sini bersama mereka.” Sindir Woo Hyun tanpa menatap Sung Hoon.
“Aku Tak hanya sering makan di sini, tapi setengah kehidupanku di sini.”kata Sung Hoon.
“Kenapa meninggalkan rumah sendiri dan menggangu di rumah orang lain... Aku benar-benar tak mengerti.” Sindir Woo Hyun
“kenapa dibilang Menggangggu? Seong Hoon... agak istimewa.” Akui Yoo Jung. Sung Hoon terlihat cemberut.
“Bagaimana rasanya hubungan palsu dengan Yoo Jeong?”tanya Sung Hoon
“Kurasa jadi agak samar antara palsu atau tidak. Yoo Jung, kita jadi semakin dekat, kan?” kata Woo Hyun.
Yoo Jung binggung dan akhirnya tersadar, Woo Hyun dan Sung Hoon sama-sama ingin memberikan minum Tapi Sung Hoon mendorong gelas Woo Hyun agar minum gelas darinya. Yoo Joon mengeluh dengan sikap ketiganya karena membuatnya sakit perut dimeja makan. Ketiganya mengelak kalau tak ada apa-apa.
“Oh Yahh! Aku dapat peran di drama "Seratus Kali Ciuman Pertama".” Cerita Yoo Jung. Sung Hoon mengaku dapat skripnya!
“Aku tahu dan sudah dengar. CEO Han mengusahakan kau jadi tokoh utama pria. Kalau dapat, sampai syuting terakhir, mungkin kita akan berciuman sekitar lima ratus kali!” ucap Yoo Jung sengaja ingin membuat Woo Hyun cemburu.
“Apa ceritanya sampai sebegitu banyak ciumannya?” tanya Yoo Joon kaget.
“Tokoh wanitanya amnesia jangka pendek dan waktu bangun pagi, ingatannya terhapus. Jadi dia selalu bertemu pria yang sama, dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Kemudian itu akan menjadi ciuman yang pertamanya.” Cerita Yoo Jung.
“ Yoo Jung, kenapa kau membuat akun sosial media tapi belum mengunggah foto sama sekali? Semua harus tahu kalau Cha Woo Hyun tinggal di sini jadi Kau harus foto dan mengunggahnya.” Kata Sung Hoon.
Yoo Joon setuju, akhirnya Yoo Jung mengajak Woo Hyun untuk foto lalu mengunggahnya. Woo Hyun dengan sinis mengeluh karena mereka sedan makan tapi malah sibuk foto. Yoo Joon pikir lebih baik kalau fotonya natural.
Akhirnya semua berdiri disisi Yoo Jung, Woo Hyun makin sinis melihat Sung Hoon memegang leher Yoo Jung dan memutuskan untuk mengambil foto saja. Yoo Jung mengeluh karena tak melihat kamera, Woo Hyun kesal tak peduli lalu mengembalikan ponsel pada Yoo Jung.
Yoo Jung melihat hasil foto yang diambil Woo Hyun lalu tak bisa menahan tawa karena Woo Hyun malah melakukan selfie. Sung Hoon kesal agar Jangan minta Woo Hyun memotret lagi. Sementara Yoo Jung tak bisa menahan tawanya.
Flash Back
Woo Hyun yang mengambil gambar dengan sengaja membalikan kamera agar tak mengambil gambar ketiganya lalu pergi begitu saja masuk ke dalam toilet. 


Woo Hyun dalam kamar mandi menaruh kalungnya di samping wastafel, terlihat sangat kesal dengan sikap Yoo Jung yang terlalu dekat dengan  Sun Hoon. Akhirnya ia menelp Dokter Ahn ingin tahu cara agar bisa wanita cembur.
“Apa Hal seperti itu membuat mereka cemburu?” ucap Woo Hyun seperti ragu.
Yoo Jung dan Sung Hoon sedang duduk menonton TV,Woo Hyun keluar dari kamar mandi langsung berkomentar  Dari semua grup idol, yang ada diTv adalah  girl group favoritnya menurutnya Lagu-lagu nya menarik dan jago menari. Yoo Jung pikir mereka tak sebagus itu. Sung Hoon langsung menganti channel TV. 

“Kenapa kau ganti? Biar saja... Ahh... Dia aktris favoritku. Aktris ini pandai berakting dan punya daya tarik misterius” ucap Woo Hyun sengaja membuat Yoo Jung marah lalu menerima telp dari Dokter Ahn.
“Ya Hyung. Aku sedang di rumah Yoon Yoo Jeong. Apa Model Lee Hye Eun? Kenapa aku makan bersamanya? Aku tak bertemu pasien di luar klinik.” Kata Woo Hyun dengan suara nyaring lalu menutup telpnya
“Apa Model itu ingin mengajakmu makan?” tanya Yoo Jung menahan emosi. Woo Hyun membenarkan.
“Lee Hye Eun pasti tertarik pada Cha Woo Hyun.” Kata Sung Hoon.
“Apa Meski dia terang-terangan pacaran denganku?” ucap Yoo Jung marah
“Walau ada bendera di lubang, bola golf masuk.” Komentar Sung Hoon. Yoo Jung makin marah.
“Ya, terserah, temui saja dia. Mendadak aku penasaran apa yang akan dilakukannya.” Ucap Yoo Jung seolah tak peduli.
“Dia ingin segera bertemu besok malam, bagaimana aku bisa pergi?” kata Woo Hyun.
“Kenapa? Apa Karena dia model, kau bingung pakai baju apa dan sebagainya?”ucap Yoo Jung sinis
“Maksudku, ada faktor itu juga.” Akui Woo Hyun. Yoo Jung geram, menyuruh Woo Hyun agar temu saja model itu dan akan memilihkan baju dan mengajak Sung Hoon untuk memilih baju bersama-sama.
“Hei.. Adik... Bukankah Seong Hoon agak terlalu nyaman dengan kakakmu?” ucap Woo Hyun melihat keduanya masuk dress room.
“Mereka selalu bersama, mudah sekali disalahpahami. Apapun itu, mereka hanya teman. Selama 10 tahun mereka tak pernah melanggar batas, tapi kenapa sekarang harus seperti itu?” komentar Yoo Joon. Woo Hyun pun bisa mempercayainya. 


Di ruang dressroom
Yoo Jung terlihat kesal menaruh kalung di lemari tapi terjatuh. Sung Hoon bertanya apakah ia membantu untuk mengetahui perasaan Cha Woo Hyun. Yoo Jung mengaku tak tahu karena Saat mengira  tahu perasaannya, ternyata merasa tak tahu dan ingin tahu pendapat Sung Hoon tentang hal ini.
“Kalian yang tahu perasaan  masing-masing.” Ucap Sung Hoon tak banyak komentar.
“Benar. Bagaimanapun, terima kasih bantuannya.” Kata Yoo Jung, Sung Hoon pikir tak perlu seperti itu.
“Tapi ini keuntungan untuk kita, kan? Ketidaknyamanan hubungan pria dan wanita seperti itu, bukan masalah untuk kita.” Komentar Yoo Jung
“Aku membuat lelucon itu agar nyaman bersamamu. Kenapa kau mempercayainya selama 10 tahun?”gumam Sung Hoon yang memiliki perasaan dengan Yoo Jung.
Yoo Jung heran dengan ekpresi Sung Hoon padanya,  Sung Hoon mengaku Tak apa. Yoo Jung menegaskan kaau tak ceritakan rahasianya pada siapapun. Sung Hoon pun memastikanya. Yoo Jung mengasku kalau CEO Han dan Yoo Joon bahakn tak tahu. Sung Hoon mengucapkan sangat berterima kasih.
“Berterima kasih? Tapi bukankah aku sangat menyedihkan? Belum terlalu lama aku dikhianati oleh laki-laki… Wah... Aku ini kenapa?” ucap Yoo Jung binggung
“Lalu Kau bagaimana? Maksudku, bagaimana perasaanmu pada Cha Woo Hyun?” tanya Sung Hoon.
“Aku? Aku tak terlalu paham yang kurasakan. Aku hanya ingin tahu perasaan orang itu.” Kata Yoo Jung
“Kalau kau ingin tahu perasaan orang itu, bukankah itu bukti kalau kau tertarik? Hatimu pasti sangat terluka. Sebelumnya kau tak pernah peduli perasaan orang lain dan sangat jujur soal perasaanmu.”komentar Sung Hoon. Yoo Jung seperti tak menyadarinya.
“Aku hanya tak ingin terluka lagi.” Kata Yoo Jung dengan wajah sedih yang dibuat imut
“Aku juga ingin itu, lebih dari orang lain Tapi kuharap kawanku Yoon Yoo Jung tak jadi pengecut di hadapan cinta karena takut terluka.” Kata Sung Hoon.
“Aku agak tersentuh.” Komentar Yoo Jung lalu bergegas meminta agar memilih pakaian saat mereka akan melakukan kencan palsu. 



Keduanya akhirnya keluar, Yoo Jung memberitahu kalau itu salah satu setelan yang dipilih dan satunya masih ada di dalam ruangan jadi Woo Hyun bisa memilih yang disukainya. Yoo Joon dan Woo Hyun hanya bisa menahan tawa. Yoo Jung pun pergi ke toilet dan Sung Hoon pergi ke tempatlain.
“Wahh.. Ini Benar-benar tak mudah untuk mengetahuinya.” Keluh Yoo Jung lalu mencari lipstik tapi malah menemukan kalung milik Woo Hyun.
“Kenapa ini di sini? Aneh.” Kata Yoo Jung, sementara Woo Hyun pun melihat kalung milik Yoo Jung berpikir kalung miliknya yang jatuh. 

Woo Hyun keluar dengan baju warna  pink, Yoo Joon yang melihatnya tak bisa menahan tawa kalau Woo Hyun akan memakai itu untuk menemui model, lalu berkomentar kalau sudah berbuat sesuatu yang menyinggung kakaknya.
“Ini sama saja menjadikanmu teroris fashion dan membunuhmu.” Kata Yoo Joon.
“Makanya aku akan bicara dengannya. Jadi Dia di mana?” tanya Woo Hyun
“Mungkin di ruang latihan. Waktu syuting, praktis dia tinggal di ruang itu.” Ucap Yoo Joon. 

Yoo Jung sedang berlatih mengingat semua karakter bahkan menulis dipapan tulis, dan lama kelamaan kelelalahn lalu tertidur. Woo Hyun masuk melihat Yoo Jung tertidur akhirnya memberikan jaket agar tak kedinginan. Yoo Jung membuka mata merasakan kalau Woo Hyun yang datang, tapi tak melihat sosok Woo Hyun.
Woo Hyun datang menemui pohon bongsai menyapa Ibu Yoo Jung karena baru datang. Yoo Jung pikir Ibunya pasti senang, karena Woo Hyun adalah orang pertama yang menyapa ibunya dan mengajaknya untuk duduk. Tiba-tiba mata Yoo Jung tertuju pada tulisan dibangku [Untuk Orang Baik] seperti baru menyadarinya.
“Apa Kita minum saja?” ucap Yoo Jung mengurangi rasa canggung mengajak untuk main game 

“Ini Game kebenaran...Kita Bergantian, masing-masing bertanya. Kalau tak bisa menjawab, maka kau harus minum.” Ucap Yoo Jung. Woo Hyun binggung apakah hanya mereka berdua saja.
“Kau Menjadi aktris, sulit atau bahagia?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung menjawab itu sulit tapi bahagia
“ Apa Jumlah wanita yang kau kencani sejauh ini lebih dari lima atau tidak?” tanya Yoo Jung. Woo Hyun memilih untuk minum.
“Kau bisa menjawabnya! Kalau kau minum, lukamu takkan sembuh-sembuh. Kau Pasti punya lebih dari lima.” Ejek Yoo Jung
“Apa Kau suka orang yang membuatmu berdebar atau merasa nyaman bersamanya?” tanya Woo Hyun
“ Itu mudah, Aku suka yang membuatku berdebar... Lalu Ketika menyukai seseorang, kau nyatakan perasaanmu atau tidak?” tanya Yoo Jung
“Aku tak tahu.” Jawab Woo Jung. Yoo Jung kesal dengan jawabanya karena ini game tentang kebenaran!
“Karena game kebenaran, kujawab dengan jujur! Lalu Dalam minggu terakhir, Apa  ada yang membuatmu berdebar atau tidak?” tanya Woo Hyun
Yoo Jung memikirkan lalu ingin minum tapi akhirnya berubah pikiran dengan menjawa kalau itu ada dan bertanya  apa makna di balik kursi yang diberikan Woo Hyun sebagai hadiah. Woo Hyun mengaku itu sebagai sebuah tempat telah terbuka untuk orang lain.
“Orang yang membuatmu berdebar, apa artinya kau menyukai orang itu?” tanya Woo Hyun. Yoo Jung mengaku tak tahu.
“Tapi Aku suka kalau itu artinya... Lalu Seseorang yang tak kau suka, Apa kau bisa menciumnya atau tidak?” tanya Yoo Jung. Woo Hyun mendekatkan wajahnya mengaku kalau tak mungkin bisa melakukan.
“Kalau tak punya perasaan pada seseorang, aku tak bisa menciumnya.” Tegas Woo Hyun. Yoo Jung terdiam mendengarnya dan tahu artinya.
Bersambung ke episode 7

 Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... MRS G



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar