PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 28 November 2018

Sinopsis Clean With Passion For Now Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC
[Kompetisi Atletik SMA]
Oh Sol masih remaja masuk ke lapangan, bersiap-siap untuk lari. Di bangku penonton ayah Oh Sol memberikan semangat.
“Hingga tahun pertamaku di SMA, aku adalah atlet atletik. Aku adalah specialis Hurdling. Yang dikenal sebagai balap rintangan.”
Oh Sol berlari melompati rintangan, Tuan Gil terus memberikan semangat pada anaknya. Dan akhirnya Oh Sol sampai di tempat pertama. Tuan Gil menjerit bahagia dan Oh Sol siap mendapatkan medali dan bunga.
“Peraih medali emas di bidang Hurdling, Gil Oh Sol.” Ucap MC. Dan Oh Sol pun menerima medali.
 “Ayahku selalu bilang, hidup itu seperti Hurdling. Aturan hidup sangat keras, tetapi ketika sudah terlewati, rintangan lain sudah menunggu lagi. Jadi dia bilang padaku untuk tak pernah lelah, dan harus diatasi bagaimanapun, seperti melompat melewati rintangan itu.” 

Oh Sol dan ayahnya membeli es krim, saat akan membelah dua ternyata patahan tak ada sama waah Oh Sol pun langsung cemberut. Tuan Gil mengambil es krim dan langsung memakanya biar bentuknya sama, Oh Sol pun tersenyum lalu kembali makan es krim coklatnya.
“Saat itu, aku tak tahu apa hidup itu atau apa yang dia maksud dengan itu. Kukira aturan hidup yang keras sama seperti es krim yang terbelah dua dengan cara yang tak pernah kuduga. Tak peduli seberapa keras aku coba, semuanya tak berjalan seperti yang kuinginkan, dan hidup terus berjalan tanpa menghiraukan kehendakku sendiri. Seperti ada kekuatan tak terlihat yang mengendalikan hidupku.”

Oh Sol dewasa kembali berlari melewati rintangan dengan peserta lainya.
“Hurdling adalah tentang melompati rintangan yang tingginya 76,2 cm dan lebar 120cm. Dua hal terpenting yang kau butuhkan untuk memenangkan pertandingan ini adalah kekuatan dan kecepatan. Juga, kau harus memperkirakan waktu yang tepat untuk melompati rintangan di depanmu.”
Oh Sol siap untuk berlari dan saat pistol ditembakan semua pun berlari. Tiba-tiba kaki Oh Sol tersangkut dan akhirnya terjatuh, semua juri yang melihatnya tak memberikan kesempatan, akhirnya Oh Sol hanya bisa duduk diam sambil menangis, lalu tiba-tiba sebuah celana dalam pink bentuk gajah ditanganya. Sun Gyeol datang dengan jas pink mendekati Oh Sol.
“Selera burukmu pada pria membuatmu tampak sangat bodoh. Kau menulis "Apa aku pacarmu sekarang?" Apa Kata itu masih ampuh? IniSangat memalukan.” Ejek Sun Gyeol
“Permisi. Tidak, itu tak benar! Itu tak benar!” jerit Oh Sol membela diri tapi Sun Gyeol sudah lebih dulu pergi. 


Oh Sol bermimpi sambil mengingau kalau salah paham dan itu tak benar, lalu terbangun karena jatuh dari tempat tidurnya. Akhirnya ia keluar kamar mengambil minum, Tuan Gil mengeluh Berapa banyak anaknya minum tadi malam lalu menaruh sup diatas meja.
“Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Tuan Gil. Oh Sol mengaku tak memiliki masalah.
“Sup pollack kering ini akan membantu mengatasi mabukmu.” Kata Tuan Gil, Oh Sol mulai mencicipinya tapi malah merasa mual dan bergegas ke dalam kamar mandi.
“Hei.. Jangan! O Dol lagi buang air di toilet sekarang!” jerit Tuan Gil, tapi Oh Sol sudah lebih dulu membuka pintu. 

Oh Sol panik meminta maaf mengaku tak lihat apapun lalu tersadar adiknya sedang memegang rokok ditanganya lalu menariknya keluar. Oh Gil menyangkal kalau tak merokok tapi hanya melihat rokok ayahnya jadi cuma penasaran.
“Tarik celanamu pada hitungan ketiga. 1, 2, 3!” teriak Oh Sol dan akhirnya Oh Dol pu keluar dari toilet hanya mengunakan celana dalam.
“Kenapa kau pakai ini? Lalu kotak itu...” kata Oh Sol panik melihat itu celana dalam yang dibeli untuk Do Jin.
“Nuna, dengerin dulu.” Kata Oh Dol, Oh Sol sangat marah. Tuan Gil mengeluh keduanya malah tak sarapan?
“Apa yang ada di tanganmu? Ini yang kubeli.” Ucap Tuan Gil dan Oh Dol pun langsung mengumpat marah.
Keduanya pun mengejar Oh Dol yang kabur dengan memakain celana lebih dulu. Oh Dol mencoba menjelaskan kalau semua salahpaham. Oh Sol pun meminta agar adiknya meLepaskan celana dalam itu sekarang. 


Di atap rumah, Choi Gun duduk bersandar di kursi pantai menatap langit sambil meminum ice americano menurutnya  Cuacanya bagus sekal,karena Hampir tak ada debu halus dan langit tampak sangat jelas. Tiba-tiba Oh Dol berlari kelantai atas menghindari ayah dan juga kakaknya berlindung pada Choi Gun.
“Nuna, biar kujelaskan.” Ucap Oh Dol panik, Oh Dol dan Tuan Gil berhenti mengejar karena nafasnya sudah terengah-engah.
“Kelakuanmu masih saja nakal. Bagaimana bisa kau merokok padahal ayahmu di rumah?” ucap Tuan Gil marah
“Ayah, aku benar-benar tak merokok... Aku tak pernah merokok, itu rokok terakhir siapa pun.” Kata Oh Dol. Tuan Gil kaget kalau ternyata anaknya pernah merokok.
Oh Gil panik dan berusaha menghindari keduanya. Oh Sol mengejar adiknya meminta agar mengembalikan celananya.  Tuan Gil pun marah karena anaknya yang merokok, ketiganya saling kejar-kejaran sampai keluar rumah melewati tangga.
“Kalian...benar-benar tampak seperti keluarga yang bahagia dan harmonis. Selamat pagi!” teriak Choi Gun bahagia. 


[Cheongso Yojeong]
Sun Gyeol sudah siap dengan sarung tanganya karena tak ingin terkena kuman. Sek Kwon memberitahu  mengirimkan email berisikan daftar alat dan kebutuhan pembersih jadi meminta agar memeriksa sebelum tengah hari.
“Di sore hari, kau harus bertemu para investor...” kata Sek Kwon sambil berjalan dan tiba-tiba Sun Gyeol berhenti.
“Sidik jari di sini. Bersihkan.” Perinta Sun Gyeol  melihat ada bercak di kaca jendela.
“Dan kau harus melakukan presentasi. Aku mengirimimu detailnya melalui e-mail.” Kata Sek Kwon. Sun Gyeol sibuk mengecek semua barang disekitarnya.
“Aku melihat sampah sabun di wastafel. Bersihkan lagi.” Perintah Sun Gyeol meminta semua agar bersih.
“Bersihkan di belakang mesin fotokopi juga. Lalu Atur pengikat lagi.” Perintah Sun Gyeol melewati ruangan foto kopi.
Sun Gyeol melihat dibagian pantry dan meminta Jae Min membersihkan Bersihkan pemanggang roti lagi, lalu melihat di ruang duduk meminta Dong Hyun merapihkan bantal. Sun Gyeol terlihat sangat jeli dan menemukan sesuatu diatas sofa.
“Semua Cheongso Yojeong... Bersihkan seluruh kantor lagi!” ucap Sun Gyeol, Semua menjawab mengerti. 


Sek Kwon memberitahu  akan mengirimkan laporan perekrutan di paruh pertama jadi meminta Sun Gyeol agar meninjaunya kembali.
“Tentang rekrutmen terbuka, kita akan melakukan seperti biasanya... Akan kuserahkan padamu.” Ucap Sun Gyeol yang sudah mencuci tanganya lalu masuk ke dalam ruangan dengan berbagai macam pembersih layaknya masuk ke ruang streilisasi.
“Sanitizer dan sarung tangan ekstra ada di laci mejamu, dan aku meninggalkan pakaian ganti di tempat biasa.” Kata Sek Kwon. Sun Kyeol pikir itu cukup untuknya.
“Jika kau butuh yang lain, silahkan beri tahu aku kapan saja.” Kata Sek Kwon. Sun Gyeol pun mengucapkan terimakasih.
Sun Gyeol masuk ke dalam ruangan memastikan bajuanya juga tanpa ada bakteri sedikitpun. Lalu duduk di meja kerjaya menyemporkan spray kembali dan melihat ada pesan masuk dari Oh Sol. 


Oh Sol duduk dicafe terlihat kebingungan, lalu mulai bicara kalau Sun Gyeol pasti pasti terkejut dan mengaku kalau meninggalkan hadiah ulang tahun adiknya di tas dengan memastikan kalau tak membuka kotak itu.
Ia berlatih bicara saat nanti bertemu dengan Sun Gyeol lalu mengeluh kalau Menyentuh milik orang lain dapat dianggap pencurian... Tapi saat itu juga sebuah kotak ada di depanya. Sun Gyeol datang menaruh sapu tanganya diatas kursi lalu duduk.
“Halo, kau sudah datang. Maaf membuatmu terus mengganggumu. Aku tahu kau sibuk... Emm.. Kenapa aku meninggalkan ini di tas? Benarkkan? Kau tak membuka kotak ini, kan?” kata Oh Sol
“Kau harus berusaha menyempurnakan seleramu... Kau mungkin dicampakkan karena selera hebohmu.” Ejek Sun Gyeol. Oh Sol terlihat marah.
“Siapa yang memberitahumu kau bisa membuka kotak itu? Dasar Kau menjengkelkan.” Ucap Oh Sol kesal.
“Lalu, kapan kau akan mengganti biaya perbaikan?” tanya Sun Gyeol. Oh Sol mulai bersikap lembut.
“Sudah kubilang akan mengganti rugi akhir bulan. Aku sudah minta pengertianmu.” Kata Oh Sol
“Apa aku harus mengerti hanya karena kau meminta?” sindir Sun Gyeol
“Tidak, bukan itu, tapi kau tampaknya  tak kekurang secara finansial, sedikit kasih kelonggaranlah. Jika kau bisa memberiku sedikit lebih banyak waktu...” kata Oh Sol
“Aku bukan seorang filantropis. Aku hanya di sini karena kau menemukan robot vakumku, jadi jangan mengganggu satu sama lain lagi.” Tegas Sun Gyeol lalu memberikan kartu rekenang Bank Hanil.
“Jika aku tak menerima uang pada akhir minggu ini,maka pengacaraku akan menghubungi untuk mengambil tindakan hukum.” Ucap Sun Gyeol
“Apa? Tindakan Hukum? Apa itu berarti kau akan menuntutku? Bagaimana bisa kau menuntut seseorang atas sesuatu seperti ini?” kata Oh Sol panik memanggil Sun Gyeol yang akan pergi.
“Oh Yah... Apa kata itu masih ampuh? "Mulai hari ini kita berkencan." Kau terlalu gampangan.” Komentar Sun Gyeol lalu keluar dari cafe.
“Dia membacanya.. Dia pasti membaca kartunya juga. Astaga, apa yang terjadi? Apa itu deja vu? Aku penasaran mimpi apa itu” ucap Oh So kesal sendiri dan mendengar bunyi ponselnya.
Ia pikir kalau ada pesan spam masuk, tapi ternyata pemberitahuan lulus skrining resume awal Grup Jongwon.



Oh Sol keluar dari cafe melihat Sun Gyeol yang akan masuk mobil lalu menyindirnya kalau Mobilnya bagus dan melihat kalau baru beli mobil karena bukan mobil yang sebelumnya ditabrak. Sun Gyel panik melihat Oh Sol akan menyentuh mobil dan melarangnya. Oh Sol pikir Sun Gyeol pasti sangat kaya.
“Sepertinya kita sudah selesai. Ada hal lain untuk dikatakan?” tanya Sun Gyeol sinis
“Aku juga merasakan sudah selesai, tapi kau punya kebiasaan melontarkan kata-kata semaumu. Itu Tak sopan memotong seseorang dalam percakapan. Bukankah aku benar?” keluh Oh Sol
“Jadi? Apa yang ingin kau katakan? Aku sibuk, langsung saja katakan.” Kata Sun Gyeol
“Kau membaca kartu itu, tapi aku akan membiarkannya karena itu kesalahanku. Tapi soal aku punya selera yang buruk atau tidak, kenapa kau peduli? Itu bukan urusanmu.” Tegas Oh Sol
“Kenapa aku peduli? Yah, aku tak peduli... Dan aku tak mau peduli juga.” Ucap Sun Gyeol sinis
“Itu sikap yang Salah memandang rendah orang lain hanya karena kau kaya. Lebih penting orang daripada uang. Bukan sebaliknya... Baiklah, aku akan mengganti 3.5jt won... Ah... Tidak, dipotong hadiah, jadi aku hanya berutang 2.5jt won.” Ucap Oh Sol tak mau direndahkan.
“Itu hanya gaji bulananku... Maksudku, itu sedikit lebih banyak, tapi jangan meremehkanku seperti itu, Apa Kau mengerti? Kau bilang Tindakan hukum... Apa kau pikir itu akan membuatku takut?” kata Oh Sol lalu melangkah pergi. Sun Gyeol yang melihatnya hanya bisa mengumpat kesal. 



Oh Sol dan keluarga melakukan makan-makan di halaman rumah, Joo Yeon mengucapakan Selamat kepada O Sol karena melewatkan skrining resume dan mengaku sudah tahu akan mewujudkannya. Oh Sol pun terlihat bahagia. Tuan Gil pikir itu bukan apa-apa karena hanya skrining awal jadi tak ada yang perlu dibanggakan.
“Ahjussi... Jaman sekarang, bahkan hanya melewati resume itu tak mudah. Sejujurnya, itu artinya dia setengah jalan untuk dipekerjakan.” Ucap Joo Yeon membela temanya.
“Joo Yeon, kau benar-benar tahu apa yang dibicarakan... Hei, kau tunggu saja... Kita makan perut babi sekarang, tapi jika aku mendapatkan pekerjaan saat ini, Aku akan mentraktir kalian makan daging panggang rib eye.” Kata Oh Sol dengan wajah penuh semangat. Joo Yeon pun memberikan semangat untuk temanya. 

Saat itu Choi Gun datang, Tuan Gil tahu kalau tetangaanya itu pasti belum makan malam dan mengajak untuk bergabung. Akhirnya Choi Gun duduk diantara Oh Sol dan Joo Yeon melihat mereka makan punya perut babi, bertanya Apa hari ini hari istimewa.
“Siapa dia? Apa dia, Musang yang baru saja pindah ke ruang atap?” tanya Joo Yeon mengibasnya rambutanya dengan tatapan mengoda. Choi Gun mengeluh mendengar di anggap "Musang"
“Apa ini belum sepenuhnya matang?” keluh Choi Gun mulai makan daging, Sementara Joo Yeon memperkenalkan diri sebagai teman O Sol
“Ya ampun... Itu belum sepenuhnya matang. Jangan terlalu serakah.” Keluh Oh Sol melihat Choi Gun malah menjatuhkan daging karena terlalu panas.
“Perut babi harus dimakan setengah matang.” Kata Choi Gun. Joo Yoon pun meminta Oh Dol makan perlahan.
“Ngomong-ngomonga, apa hari ini benar-benar hari istimewa?” tanya Choi Gun
“O Sol mendapatkan wawancara kerja besok.  Itu sebabnya kita semua makan malam bersama.” Kata Tuan Gil
“Wawancara kerja? Sangat sulit dapat pekerjaan akhir-akhir ini. Aku terkesan.” Komentar Choi Gun
“Upaya tak pernah mengkhianati hasil. Berusahalah.” Ejek Oh Sol karena tahu Choi Gun yang belum memiliki pekerjaan.
“Baiklah. Ayo kita bersulang untuk mengharapkan keberhasilan.” Kata Joo Yeon mereka pun mulai bersulang diatap rumah berharap semoga wawancara O Sol sukses.


Oh Sol sudah bersiap untuk wawancara wajahnya sumringah, tapi saat mask ke ruangan Area Tunggu Wawancara Jongwon Group ternyata sangat banyak yang akan melakukan wawancara. Ketika masuk ruang wawancara spanduk besar bertuliskan [Pembukaan Perekrutan untuk Magang dan Karyawan Baru 2018]
Oh Sol duduk dengan para petinggi dan dua pelamar lainya, Pria yang duduk disampingnya terlihat fasih menjawab dengan bahasa spanyol, lalu disamping mengunakan bahasa mandarin. Saat Oh Sol diberikan pertanyaan apakah Spesialisasinya masih berjalan.
“Ya. Aku atlet sampai kelas 10.” Ucap Oh Sol. Si Bapak berkomentar Maka sepertinya Oh Sol yang punya reflek cepat dan stamina yang baik.
“Ini dia. Aku berlatih yang satu ini... Ya. Atletik adalah dasar dari semua olahraga. Seperti yang diketahui, untuk menjadi pelari yang baik, tak hanya membutuhkan kekuatan tapi juga refleks dan stamina yang cepat. Tapi sepertinya itu sangat dibutuhkan ketika bekerja di kantor juga.” Ucap Oh Sol saat itu nilai passion Oh Sol pun tinggi.
“Berbicara tentang refleks yang cepat, biarkan aku menguji seberapa cepat dirimu. Apa kau Siap untuk wawancara bahasa Inggris?” ucap Bapak. Oh Sol gugup tapi mengaku kalau siap
“Memperkenalkan dirimu dalam bahasa Inggris akan sangat membosankan. Bisakah kau ceritakan tentang kejadian lucu yang terjadi ketika kau menjadi atlet?” ucap Si bapak.
Oh Sol makin gugup mencoba untuk menceritakan dengan bahasa inggris dan terlihat sangat terbata-bata dengan mencoba mencari kosa kata untuk menyambungkan kalimatny akhirnya Kualifikasi, latar belakang, passion semua nilainya turun. 


Oh Sol menelungkupkan kepalanya diatas meja. Joo Yeon menenangakan kalau itu bukan masalah dan Tak ada yang mendapat pekerjaan pertama kalinya dan menegaskan yang dikatakan kalau Orang-orang hari ini sangat kompeten.
“Yang perlu kau lakukan adalah menurunkan standarmu. Juga, jangan pernah sebut kau punya refleks yang cepat.” Kata Joo Yeon meminta Oh Sol menegakan kepalanya.
“Makan yang banyak... Gil O Sol, hwaiting! Semuanya akan berhasil untukmu.. Kau wanita yang luar biasa.” Ucap Joo Yeon memberikan semangat.
“Ya. Aku luar biasa... Aku wanita yang luar biasa.” Kata Oh Sol makain kimbap segitiga penuh semangat. Oh Sol nempelkan list perusahaan yang akan dilamar, lalu berlajar kembali semua buku agar bisa diterima berkerja, bahkan sampai pagi hari. 

Oh Sol kembali di panggil Interview, di sebuah perusahan seorang pria mengaku punya perasaan yang baik tentang Oh Sol dan melihat apakah bisa membuat kopi yang enak. Oh Sol terlihat binggung. Si pria bertanya Apa warna Stokingnya Aprikot Nomor Dua.
Ia lalu pindah ke perusaahan lain, si pria menjelaskan sistem MLM yang bisa saling merekrut dan akhirnya bisa menjadi Diamond Grade dengan gaji enam digit menjadi miliknya. Oh Sol pun hanya bisa melonggo.
Perusahan lainya, Oh Sol pergi ke perusahan [OK Loans, Leader Loans] seorang wanita memberikan minuman dengan celana pendek dan menatap sinis. Terdengar suara pria yang menagih hutang mengatakan kalau memberinya pelajaran. Setelah itu duduk di depan Oh Sol dengan tatto ditanganya.
“Ini tatoo... Putriku lahir di Tahun Kelinci Dan putraku di Tahun Babi.” Kata Si pria. Oh Sol pun terlihat kebingungan. 


Oh Dol berlatih taekwondo sampai membuat lawanya jatuh tersungkur,temanya datang memberikan semangat. Oh Dol bertanya Apa ada yang lain, karena masih bisa bertarung. Temanya mengatakan  Tidak ada yang tersisa dan melihat ponsel Oh Dol berdering.
Jae Min dan Do Hyun sedang sibuk bersih-bersih, Young Sik duduk diata gedung mengatakan kalau menemukan si brengsek itu meminta agar segera datang. 

Jae Min berjalan dengan Do Hyun membahas kalau  bisa melihat wanita dengan rambut panjang arah jam 10 dan akan bertaruh, kalau wanita itu akan mengajak keluar dalam lima detik. Dalam hitungan lima, si wanita mendekatinya, kalau ingin bicara dengan Do Hyun. Jae Min terlihat binggung.
“Boleh aku minta nomor teleponmu?” ucap si wanita. Dong Hyun langsung menolaknya.
“Astaga, dia sangat sok kecakepan... Kau cantik, tapi kau tak punya selera yang bagus. Apa Kau ingin nomorku?” kata Jae Min. Si wanita terlihat sedih. 

“Berhenti di sana, kalian semua! Apa kau Lee Dong Hyun? Kau terlihat sangat licik.” Ucap Young Sik datang dengan Oh Dol.  Si wanita kaget melihat Young Sik datang
“Apa yang sangat kau sukai dari bocah ini?” kata Young Sik marah. Jae Min mengaku bukan Dong Hyun.
“Dong Hyeon, pria ini ingin berbicara denganmu.” Ucap Jae Min memanggil temanya yang ada di depan mobil. 

Mereka pun bertemu di taman bermain.
“Sebagai mantan atlet, aku tak ingin memukul seseorang. Kita akan bertengkar di sini, dan pemenangnya dapat memiliki Eun Hee.” Ucap Young Sik.
“Aku tak tertarik... Aku tak tertarik padanya, siapapun namanya.jad sudah Bereskan?” kata Dong Hyun. Young Sik makin marah sambil mengumpat. Eun Hee menangis.
“Kau baru saja membuat Eun Hee menangis?” kata Young Sik marah. Dong Hyun seperti tak peduli
“Hei. Bukankah kita harus kembali ke kantor? Akua akan pergi.” Ucap Dong Hyun. Young Sik kesal melihat Dong Hyun yang pergi begitu saja.
“Sepertinya bakal semakin menarik.” Kata Jae Min lalu mengikuti Dong Hyun
Saat itu Young Sik tak bisa menahan amarah langsung memberikan pukulan pada Dong Hyun, tapi malah terkena Jae Min karena Dong Hyun yang bisa menghindar. Young Sik terus mencoba menyerang Dong Hyun tapi Dong Hyun bisa terus menghindar bahkan membalas dengan memelintir tangan Young Sik meminta agar berhenti.
“Jae Min, Apa kau baik-baik saja?” tanya Dong Hyun. Jae Min mengaku kalau hidungnya rusak.
“Hei... Jadilah seorang pria dan hadapi aku.” Kata Young Sik tapi Dong Hyun bisa refleks memberikan pukulan diwajah Young Sik.
Semua pun mulai saling menyerang, Young Sik dan Jae Min saling menarik rambut, Oh Dol melihatnya mencoba merelai tapi malah ikut sambil menjambak, Dong Hyun pun mendekat tapi akhirnya malah ikut saling menarik rambut sambil berputar-putar.
Eun Hee melihat mereka kebingungan, beberapa anak kecil melihatnya berpikir mereka sedang bermain dan langsung membuat lingkaran sambil bergandengan tangan. 


Oh Sol pulang ke rumah sambil mengeluh karena kakinya sakit, sementara diatap rumah Choi Gun menerima tamu kembali merengek untuk datang besok juga. Choi Gun menolak menurutnya si wanita  tak harus sering datang lagi Bahkan jika muncul besok maka tak akan bertemu denganya.
“Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku... Sekarang Rohku sudah pergi, hanya kau yang bisa aku andalkan.” Ucap si wanita. Oh Sol mengeluh melihat Choi Gun bersikap seperti itu lagi.
“Luruskan bahumu, yakinlah... Kau bisa melakukan ini!” kata Choi Gun memberikan semangat. Si wanita menuruni tangga, Oh Sol tiba-tiba mengenali si wanita.
“Busalli! Kau peramal di persimpangan, kan? Aku pernah bertanya kapan akan mendapatkan pekerjaan, dan kau bilang aku akan beruntung tahun ini.” Ucap Oh Sol
“Kau pasti salah orang” ucap Busalli bergegas pergi dengan memakai kacamata hitamnya. Oh Sol terlihat kesal tak ingin mengejarnya. 

“Hei, wanita lantai bawah! Apa Kau punya wawancara lain? Kau sibuk belakangan ini. Jadi kapan kita bisa makan daging panggang rib eye?” ucap Choi Gun. Oh Sol kesal mendengarnya.
“Apa Kau pikir mudah nyari kerjaan?” kata Oh Sol marah.Choi Gun heran dengan Oh Sol yang membentaknya.
“Lalu Bagaimana kau tahu wanita yang baru saja pergi?” tanya Oh Sol. Choi Gun menjawab itu rahasia dan bertanya balik.

“Bagaimana dengan wanita yang lain?” tanya Oh Sol . Choi Gun meminta agar Berhenti mencampuri kehidupan pribadinya.
“Apa mungkin kau tertarik padaku?”goda Chi Gul. Oh Sol mengumpat kalau itu gila.
“Kau hanyalah orang asing yang menginap dirumahku. Jika wanita peramal itu muncul ke sini lagi, maka kau harus memberitahuku. Dia penipu. Aku bahkan beli jimat dari dia. Dia bilang... Tahun keberuntungan, Apa ini!!! Jadi kau harus memberitahuku. “ ucap Oh Sol memohon 


Oh Sol pulang ke rumah dengan wajah semeraut.
“Kenapa sangat sulit mendapatkan pekerjaan? Apa ini tahun yang buruk bagiku? Tak ada yang berjalan dengan baik.” Keluh Oh Sol dan melihat list perusahan yang sudah dicobannya “Gihyeon Motors, NG Electronics, Shimwon Display”
“Kupikir semuanya akan berjalan dengan baik sesudah aku mendapat wawancara kerja. Tapi Bagaimana mungkin tak ada sesuatu yang baik datang padaku?” keluh Oh Sol lalu menerima telp 

Di kantor polisi
Seorang tahanan mengejek empat pria itu Pink Idiot sebagai Grup Idola. Young Sik mengeluh dengan Jae Mi karena pakaian malah membuatnya jadi Grup Idola Pink Idiot. Jae Min menyuruh diam saja karena menurutnya dibawa ke kantor polisi sudah memalukan. Polisi mengeluh keduanya itu berisik.
“Bagaimana bisa kau terlibat dalam perkelahian antar geng di taman bermain anak-anak?” kata polisi
“Itu bukan pertarungan geng. Anak-anak ini mulai lebih dulu. Kau lihat hidungku patah, kan? Aku benar-benar korban.” Ucap Jae Min membela diri. Polisi menyuruh diam saja.
“Hei Tuan, kau sudah punya catatan kriminal.”kata Polisi. Jae Min dan Kyung Sik saling menuduh tapi mengaku tak memilikinya begitu juga Oh Dol. Jae Min tak percaya kalau yang dimaksud Dong Hyun. 


Saat itu Sun Gyeol datang dengan Sek Kwon, Polisi bertanya apa ada yang bisa dibantu. Sun Gyeol menagku menerima panggilan telepon adi untuk berjumpa karyawannya melirik ke arah Jae Min dan juga Dong Hyun.
“Berbahaya merekrut sembarang orang di agen pembersihmu. Kau harus menjalankan pemeriksaan latar belakang jika tak ingin menyesal nantinya.” Ucap Polisi melirik ke arah Dong Hyun. Sek Kwon yang mendengarnya terlihat bingung.
“Orang itu punya catatan kriminal. Apa Kau tak tahu? Dia bahkan tak punya anggota keluarga yang dapat memverifikasi identitasnya. Bagaimana bisa kau begitu sembrono ketika mempekerjakan orang?” kata Polisi. Sun Gyeol menatap Dong Hyun yang hanya diam saja.
Akhirnya keduanya dilepas dan berjalan keluar dari kantor polisi, Jae Min dan Dong Hyun cangggung berjalan dibelakang bosnya. Sek Kwon bertanya apakah mereka akan kembali ke kantor. Saat itu Sun Gyeol melihat Oh Sol berlari masuk ke dalam kantor polisi. 

Di dalam kantor polisi
Young Sik pikir sudah tahu ketika Dong Hyun mulai mengayunkan tinjunya dan sepertinya aneh. Saat itu Oh Sol datang melihat adiknya lalu berteriak marah, Oh Dol dan Young Sik kaget dan juga panik melihat Oh Sol yang datang. Oh Sol pun siap untuk memberikan pelajaran. 

Sun Gyeol masuk ruangan memerintahkan Sek Kwon untuk Segera pecat mereka. Sek Kwon kaget, menurutnya kalau Sun Gyeol tak dengar apa yang dikatakan petugas itu karena Mereka menyerang karyawannya terlebih dahulu jadi lebi baik menyelesaikan masalah dengan tindakan disipliner.
“Mereka berkelahi dengan seragam di depan rumah klien. Bukankah ini lebih dari cukup untuk memecat mereka?” kata Sun Gyeol
“Apa ini karena Dong Hyun? Jika karena...” kata Sek Kwon yang langsung disela oleh Sun Gyeol
“Tentang catatan kriminalnya?  Jika aku peduli tentang sesuatu seperti itu, Aku tak akan mempekerjakannya dulu. Apa kau pikir aku memperkerjakan Tanpa mengetahui sesuatu yang penting seperti itu?” kata Sun Gyeol
“Lalu kenapa... Dong Hyeon dan Jae Min sudah bersama kita sejak perusahaan ini dibuka. Memecat mereka dengan mudah seperti ini...”ucap Sek Kwon
“Lalu harus bagaimana? Apa Kau ingin aku memotong mereka beberapa gaji mereka, atau Kau ingin aku mengambil tindakan disipliner karena aku sudah tumbuh dengan mereka? Sek Kwon .. bukan begitu cara kerja perusahaan.” Ucap Sun Gyeol tak peduli.
“Di saat seperti ini, kau mirip kakekmu.” Komentar Sek Kwon . Sun Gyeol terdiam seperti menahan amarah.
“Cheongso Yojeong memiliki reputasi karena bertanggung jawab dan tulus dibandingkan dengan perusahaan lain. Itu semua berkat kesejahteraan dan lingkungan kerja yang baik. Tapi apa kau tahu berapa banyak orang yang tersisa di antara anggota awal?” kata Sek Kwon
“Itu Hanya tiga. Aku, Dong Hyun, dan Jae Min. Pembersihan yang buruk, sikap yang buruk, bermalas-malasan. Kau tak pernah mendengarkan cerita mereka dan hanya memecat mereka setiap kali mereka mengganggumu. Aku bahkan tak ingat berapa kali kau mengubah pengurus rumah tanggamu untuk alasan ini.” Tegas Sek kwon
“Apa salah untuk mengurus hal-hal sesuai dengan peraturan perusahaan?” tanya Sun Gyeol lalu mencuci tangan diwastafel
“Tak ada yang salah... Tapi aku tak menganggapmu benar juga. Siapa pun pernah berbuat salah dan Tak ada yang sempurna. Ini Berlaku juga untuk kebersihan.”tegas Sek Kwon lalu keluar dari ruangan. Sun Gyeol tak bisa berkomentar karena ada yang menelp. 

Ibunya sedang main golf memberitahu kalau  Besok hari ulang tahun Kakek agar tak melupakanya. Sun Gyeol mengaku sudah tahu sambil mengeluh ibunya menelp hanya karena alasan itu. Nyonya Cha mengaku tak seperti  dan mendengar suara anaknnya terdengar marah
“Apa ada masalah?” tanya Nyonya Cha. Sun Gyeol mengaku sibuk jadi bisa bicara nanti saja lalu menutup telpnya.
“Aku memberitahu untuk kebaikannya sendiri... Rasanya seperti sedang bicara dengan bosku, bukan anakku.” Keluh Nyonya Cha.
Saat itu seorang pria menyapa Nyonya Cha, bertanya Apa yang salah dengan wajah di hari yang hebat seperti ini dan berpikir akan mengurusnya jadi ingin tahu siapa orangnya. Nyonya Cha menjawab kalau  Ada seseorang. yang tak dapat dikendalikan di seluruh dunia ini.
“Hanya Satu orang itu.” Keluh Nyonya Cha lalu bergegas pergi. Si pria ingin tahu Orang macam mana yang membuatnya stres
“Bocah itu tak lain adalah putra Nyonya Cha” ucap Sek Kim. Si pria kaget kalau Nyonya Cha sudah punya anak.
“Tunggu. Nyonya Cha sudah menikah? Apa Dia janda?” tanya si Pria. Sek Kim memberitahu kalau Nyonya Cha adalah Ibu tunggal. Si pria hanyabisa melongo.

Bersambung ke part 2


Udah baca tulisan sinopsis aku 'kan.. hihihi... 
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe akhir tahun ini 

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar