PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 22 September 2020

Sinopsis Record of Youth Episode 5 Part 3

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 

Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Hye Jun berganti pakaian dengan kemeja dan terlihat sangat gagah. Tiba-tiba Su bin datang memanggil Jeong Ha yang sedang bersiap-siap.  Ia mengaku kalau sangat mengejutkan karena Sa Hye-jun ganti pakaian. Jeong ha bingung kenapa seperti itu.

“Dia seperti pangeran. Kau tahu kata orang-orang. "Wajah melengkapi mode." Aku tak sadar sebelumnya, tapi dia sangat tampan!” ucap Su Bin bersemangat

“Aku tak percaya kau baru tahu sekarang. Seleramu buruk.” Ejek Jeong Ha. Su Bin merasa tak seperti itu tapi Jeong Ha yakin itu benar.



“Su-bin, sedang apa di sini? Kau tak kerja?” ucap Jin Ju masuk ruanga, Su Bin tertunduk meminta maaf.

“Setidaknya kau tahu cara meminta maaf. Tak beralasan seperti seseorang.” Sindir Jin Ju pada Jeong Ha. Su Bin pun hanya bisa terunduk.

“Kau pasti senang bisa melihat-lihat lokasi syuting.” Kata Jin Ju. Hye Jun pun langsung pamit pergi kerja dulu. Su Bin pun pamit pergi.

“Tunggu... Berpihaklah dengan benar.” Ucap Jin Ju memperingati. Su Bin meras kalau Jin Ju tak perlu cemas tentang itu.

“Aku sudah bekerja lebih dari setahun.” Kata Su Bin lalu bergegas pergi. 






Jeong Ha masuk ruangan melihat Hye Jun dan Hae Hyo lalu berkomentar pemandangan ini bagus sekali. Hae Hyo mengadu kalau Hye Jun akan memukulnya hari ini. Hye Jun langsung mengeluh kalau Hae Hyo yang melarikan uangnya.

“Benar, Jin-seong pantas dipukul. Kenapa dia harus mencuri uang?” ucap  Hae Hyo

“Su-yeong terlalu kejam sebagai putra konglomerat.”kata Hye Jun.

“Apa Kau bisa melakukannya? Tak terbayang kau memukul orang.” Ucap Hae Hyo tahu temanya yang sangat lembut  


“Aku tak bisa, tapi Su-yeong bisa melakukannya. Sebenarnya aku tak yakin.” Akui Hye Jun lemas.

“Kau tak akan pergi?” tanya Jeong Ha. Hae Hyo menjawab Lima menit lagi.

“Begitu. Lalu, bagaimana denganku?Apa aku akan Pulang setelah melihat kalian?” ucap Jeong ha

“Aku mau lihat adegan aksi Hye-jun dan Do-ha.” Kata Hae Hyo. Jeong Ha pun akan ikut dan mereka pun segera pergi. 


Hye Jun sedang berlatih memukul dengan kayu tapi dengan gaya lembut. Ass Sutrada berkomentar kalua Bukan begitu dan memberitahu agar Hye Jun mengmbil ancang-ancang. Bagian dada, perut, punggung lalu pukul. Hye Jun mengangkuk mengerti.

“Lakukan dengan benar. Sudah berapa kali?” ejek Do Ha. Hye Jun mengaku  tak mau melukainya dan langsung mencoba memukulnya.

“Hentikan. Do-ha...Kau harus bereaksi saat dada atau perutmu dipukul.” Kata Ass Sutadara.

“Aku tak perlu berlatih itu.” Ucap Do Ha. Hye Jun pikir akan mulai dari awal dan akan lakukan sekali lagi lalu selesai. Ia Pun memukul dengan lebih keras sampai Do Ha bereaksi kesakitan.

“Itu Bagus. Pukul yang kuat seperti itu.” Ucap Sutrdara. Dibelakang, Hae Jun dan Jeong Ha melihatnya.

“Dia seperti orang yang berbeda.” Ucap Hae Hyo. Jeong Ha pikir Hye Jun memang aktor.

“Apa aku juga begitu? Saat syuting tadi.” Tanya Hae Hyo tak mau kalah. Jeong Ha pikir Hae Hyojuga terlihat seperti aktor.


Di ruangan latihan, Kakek Sa berlatih serius untuk menjadi model. Bahkan saat temanya sudah kelelahan berdiri didepan kaca, Ia bisa mencoba bertahan walaupun sang guru melihat Kakek Sa kesakitan tapi terus bertahan. 


Hye Jun mulai berakting mengeluh kalau menganggap sebagai preman yang Memukul orang dengan kayu. Do Ha mengeluh kalau dialognya tak begitu. Hye Jun langsung meminta maaf karena tak sesuai skenario. Do Ha mengeluh kalau Berakting dengan pemula membuatnya kesal.

“Hye-jun... Ini bagus.” Ucap Sutradara. Do Hae mengeluh kalau Hye Jun terlalu menonjol dan ia adalah pemeran utamanya.

“Dia harus menonjol agar kau bisa mencolok. Lalu, kau akan lakukan apa?” ucap Sutradara.

“Lepaskan tali dan hajar sampai mati dengan tangan akan buat karakterku tampak lebih jahat.” Ucap Hye Jun. Sutrdara langsung setuju.

“Mari kita coba. Lepaskan talinya.” Ucap Sutradara dan Hye Jun sudah siap untuk memukul Do Ha. Do Ha pun ketakutan karean seperti balasan padanya.

Akhirnya Hye Jun melakukan adegan memukul Do Ha sampai babak belur. 


Sementara Nyonya Lee bertemu dengan Sutradara Yoon  mengucapkan terima kasih sudah memberi Hye-jun kesempatan dan berjanji akan berusaha keras. Tuan Yoon bertanya apakah Nyonya Lee tahuPak Lee. Nyonya Lee mengaku tahu kalau Dulu  bekerja di perusahaan itu.

“LeeTae-su memuji Sa Hye-jun. Jadi, aku coba mencari tahu. Ternyata lumayan.” Ucap Tuan Yoon. Nyonya Lee mengerti walaupun terlihat gugup

“Apa pemeran utama sudah ditentukan?” tanya Nyonya Lee. Tuan Yoon menjawab Pemeran wanita, Jessica. Park Do-ha masih dalam pembicaraan.

“Jessica dan Park Do-ha? Pilihan pemeran yang luar biasa!” ucap Nyonya Lee penuh semangat. 



Hye Ju masih dalam adegan berkomentar kalau Do Ha pasti kesakitan juga. Do Ha berteriak kalau sakit. Hye Jun pikr Preman adalah preman karena Mereka tak kesakitan, tapi buat orang lain kesakitan.

“Dibanding itu, aku masih manusiawi. Aku berbagi rasa sakit denganmu. Bukan begitu?” ucap Hye Jun.

“Kau bukan siapa-siapa tanpa orang tuamu.” Kata Do Ha marah. Hye Jun langsung memberikan tendangan. Do Ha langsung mengeluh kesakitan. Hye Jun pun langsung menghampiri dan meminta maaf.

“Hei. Kau sengaja melakukan itu, 'kan? Kau mau menghajarku.” Ucap Do Ha menuduh.

“Tidak. Aku memang salah. Apa Sakit sekali?” ucap Hye Jun. Do Ha meminta agar Istirahat sebentar.


“Apa Kau yakin ini lebih baik?” ucap Do Ha. Hye Jun pikir Sutradara mengatakan ini lebih baik.

“Apa Kau pikir semua ucapan sutradara benar? Pak Sutradara, aku mau lihat hasil rekaman.” Ucap Do Ha. Hye Jun berjalan disampingnya.

“Kenapa mengikutiku?” keluh Do Ha. Hye Jun mengaku kalau melihatnya. Do Ha marah merasa Tak perlu lihat dan Diam saja!

“Aku akan terima kekesalanmu setelah beres kerja. Sekarang kerja dulu.” Ucap Hye Jun berjalan lebih dulu.

“Kita tak berurusan di luar kerja.”kata Do Ha kesal dan melepaskan semua bantalan ditubuhnya. 



Di ruangan, Tuan Lee sibuk melihat video belajar memukul bola golf dengan wajah serius kalau  melihat Lengannya tak menekuk. Nyonya Lee datang  dengan senyuman dan sebuah cake ditanganya. Tuan Lee menatap sinis melihat Nyonya Lee yang datang

“Kenapa? Kau bertingkah seolah takkan bertemu lagi, lalu tiba-tiba mengunjungiku secara pribadi?” sindir Tuan Lee

“Tolong berikan ini untuk anak-anakmu.” Kata Nyonya Lee. Tuan Lee heran dengan sikap Nyonya Lee.

“Setelah dipikir-pikir, ternyata kau memiliki sisi yang hangat. Aku bertemu Sutradara Yoon. Dia bilang kau memuji Hye-jun. Terima kasih.” Ucap Nyonya Lee

“Benar. Aku melakukan itu.” Ucap Tuan Lee bangga. Nyonya Lee tak percaya Setelah syuting film bersama Park Do-ha, mereka juga akan bintangi drama bersama.

“Setelah dilihat-lihat, kau memiliki bakat menjadi manajer.” Puji Tuan Lee. Nyonya Lee malu mendengarnya dan mengucapkan Terima kasih atas pujianmnya.

“Ke depannya, aku mohon bimbinganmu sebagai manajer senior.” Kata Nyonya Lee

“Baiklah. Aku akan berikan banyak bimbingan. Namun, kudengar syuting masih belum selesai sampai sekarang. Apa Kau tahu alasannya?” kata Tuan Lee

“Sepertinya semangat Hye-jun membuat kru tersentuh.” Ucap Nyonya Lee. Tuan Lee berkomentar kalau ini Sinting sekali.

“Kenapa aku bisa tak sadar? Ternyata kau sinting.” Ejek Tuan Lee. Nyonya Lee hanya bisa tertawa mengaku tak sadar bahwa ia sinting.

“Mari kita mempererat hubungan.” Ucap Nyonya Lee. Tuan Lee menganguk setuju. 



Didalam mobil, Hae Hyo sibuk memilih foto lalu menguploud foto berdua dengan Hye Jun dengan caption “ORANG BIASA” #ADEGAN AKSI #JIN-SEONG #SU-YEONG #LELAH MENUNGGU #MAAF #ADA RENCANA Wajahnya tersenyum bahagia.

Sementara Hye Jun dan Do Ha masih melakukan adegan. Do Ha membalas dengan pukulan mengunakan kayu. Hye Jun membalikan badan dan tak sadar kalau kepalanya berdarah. Do Ha panik berteriak kalau kepala Hye Jun berdarah. Hye Jun pun memegang dahinya dan melihat ada darah di tanganya.


Jeong Ha memasang kan plester di dahi Hye Jun berpikir ini lebih baik karena Tak sampai harus ke rumah sakit. Hye Jun merasa kalau memang beruntung. Jeong Ha pkir kalau Hye Jun memang suka berpikir begitu lalu keduanya keluar dari apotik.

“Ini untukmu.” Ucap Jeong Ha memberikan obat. Hye Jun pikir Jeong Ha bisa memberikan padanya nanti dan Simpan dulu di tasnya.

“Apa Kau tak pulang?” kata Jeong Ha heran. Hye Jun pikir akan antar pulang. Jeong Ha bingung dan ingin tahu alasanya.

“Astaga, tak perlu. Kau tak seharusnya mengantarku pulang. Kau terluka.” Ucap Hye Jun

“Apa aku sekarat?” ucap Hye Jun. Jeong Ha mengeluh Perkataan Hye Jun terlalu ekstrem dan tak suka dan beranjak pergi dengan wajah kesal. Hye Jun bingung meihat Jeong Ha pergi begitu saja. 


Jeong Ha menunggu di halte, Hye Jun datang memberikan tempat obatnya dan mengaku ini terlalu berat. Jeong ha hanya bisa tertawa melihat tingkah Hye Jun. akhirnya keduanya pun naik bus bersama. Hye Jun memegang luka didahinya.

“Apa Kau tak apa-apa?” tanya Jeong Ha panik. Hye Jun mengaku Tak apa-apa.

“Seharusnya kau langsung pulang. Kenapa memaksa mengantarku pulang?” ucap Jeong Ha memastikan luka di dahi Hye Ju.



“Apa Tadi aku memaksa?” keluh Hye Jun. Jeong Ha pikir Hye Jun  memaksa padahal sudah menyuruhnya pulang.

“Apa Kau menghindari tanggung jawab?” ucap Hye Jun. Jeong Ha bingung Tanggung jawab apa padahal  tak bertanggung jawab atas lukanya.

“Kenapa marah? Apa Kau suka orang yang bertanggung jawab?” kata Hye Jun. Jeong Ha mengaku suka

“Jadi, kau mau bertanggung jawab juga?” ucap Hye Jun. Jeong ha merasa kalau Hye Jun terdengar sedikit gila.

“Bagaimana kau bisa tahu? Hari ini aku sedikit gila.”kata Hye Jun tertawa bahagia. Keduanya terlihat sangat dekat. 



Hye Jun berjalan mundur, berkomentar Jeong Ha pasti lelah karena menunggunya, Jeong Ha mengaku tak lelah tapi sadar tak ada pekerjaan yang mudah. Hye Jun mengaku bersemangat hari ini bahkan Sangat bersemangat sampai tak bisa pikirkan hal lain.

“Apa rasanya berbeda saat kau yang menjalaninya dibandingkan hanya melihatnya?” tanya Jeong Ha. Hye Jun pikir Bisa jadi.

“Ah... Hujan turun. Astaga, aneh. Tiap bersamamu selalu turun hujan.” Ucap Jeong Ha lalu berlari. Hye Jun terdiam dan pikir ucapan Jeong Ha itu Benar juga.

“Kau sedang apa? Kenapa tak lari?” ucap Jeong Ha bingung. Hye Jun mengaku mau kena hujan.


“Dingin jika kena hujan. Kau bilang,Katanya kau selalu rasional?” ucap Jeong Ha akhirnya mendekat.

“Aku merasa akan meledak.” Ucap Hye Jun. Jeong Ha mengajak agar Berteduh dulu.

“Aku bingung. Ada yang mau aku katakan, tapi ragu harus katakan atau tidak.” Ucap Jeong Ha

“Saat ragu harus dikatakan atau tidak, jangan katakan.” Ucap Jeong Ha. Hye Jun menegaskan kalau Akan mengatakan. Jeonga Ha bingung apakah padanya.

“Kurasa aku suka.” Ucap Hye Jun. Jeong ha bingung Suka apa. Hye Jun mengatakn kalau merasa menyukai Jeong Ha. Jeong Ha kaget dan hanya bisa terdiam.

[AKU AKAN MENJADI CAHAYA YANG MEMBIMBINGMU]

bersambung ke episode 6


Cek My Wattpad...   First Love

Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

 

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar