PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 12 April 2019

Sinopsis My Fellow Citizens Episode 8

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Jung Kook yang kaget bersembunyi dibalik pohon, Sementara Nyonya Yoo berbicara dengan Mi Young membenarkan kalau baru saja dari sana. Mi Young mengaku juga ingin membeli gedung dan menyukai gedung itu lalu bertanya Apa kalian sudah meneken kontraknya?
“Kami akan meneken kontraknya dua hari lagi.” Ucap Tuan Han. Mi Young mengerti kalau Dua hari dari sekarang.
“Benar... Kurasa kalian akan bertemu di kantor makelar karena mereka juga harus membubuhkan cap” ucap Mi Young. Tuan Han membenarkan.
“Itu gedungnya, bukan? Gedung lima lantai itu.” Kata Mi Young memastikan. Tuan Ha membenarkan.
“Omong-omong, baiklah... Kurasa aku harus mencari gedung lain. Aku menyukai lokasi dan semuanya. Sayang sekali. Intinya, terima kasih. Hati-hati di jalan.” Kata Mi Young berpura-pura. 

Jung Kook terus bersembunyi sampai akhirnya menelp Mi Young yang sudah ada diseberang jalan menanyakan keberadaanya. Mi Young menagku sedang keluar sebentar di dekat kantor. Jung Kook ingin tahu di dekat kantor sebelah mana.
“Aku ada di sebuah kafe. Lalu Kau?” tanya Mi Young. Jung Kook mengaku sedang sibuk  dan sedan bekerja di luar kantor.
“Sungguh? Aku juga sibuk... Kau bahkan kurang sehat. Santai saja.” Kata Jung Kook
“Baik. Omong-omong, aku harus kembali. Kutelepon lagi nanti.” ucap Mi Young. Jung Kook pun setuju akan mengajak bicara nanti sambil terus melihat Mi Young dari kejauhan.
“Mereka akan meneken kontraknya dua hari dari sekarang. Mari kita awasi mereka dan tangkap mereka di TKP.” Ucap Mi Young saat masuk mobil dan akhirnya mereka pun meninggalkan gedung.
Jung Kook akhirnya menelp  Kantor Polisi Seowon memberitahu naamnya Yang Jung Gook, suami Kim Mi Young mengaku tidak bisa menghubungi istrinya  sekarang karena darurat jadi meminta agar menghubungkan.
“Tentu. Baik. Tunggu sebentar.. Kantor Polisi Seowon, Kejahatan Intelektual... Letnan Kim Mi Young sedang tidak di tempat.” Ucap polisi. Jung Kook terlihat mengumpat kesal mendengarnya. 

Jung Kook akhirnya berjalan pulang masuk lift, mencoba menenangkan diri saat masuk rumah. Mi Young sedang makan menyapa Jung Kook lalu mengajak untuk makan. Jung Kook mengambil nasi lalu memberitahu akalu tadi menelepon kantor Mi Young hari ini.
“Aku sudah dengar.” Ucap Mi Young. Jung Kook bertanya  Apa tugas Kejahatan Intelektual
“Penipuan. Kami menangkap penipu dan orang-orang seperti itu.” Ucap Mi Young. Jung Kook terlihat kesal dibelakang istrinya.
“Ohh.. Begitu rupanya... Apa Kau dipindahkan ke sana?” tanya Jung Kook mencoba wajahnya agar tak terlihat kesal.
“Tidak, aku di sana untuk membantu. Mereka memintaku membantu dengan berkas-berkas.” Jelas Mi Young. Jung Kook menganguk mengerti
“Kau tidak melakukan sesuatu yang berbahaya, kan?” kata Jung Kook. Mi Young mengaku tidak jadi meminta agar jangan khawatir.
“Baik. Apa kegiatanmu lusa? Tanggal empat?” tanya Jung Kook. Mi Young berpikir lalu ingin tahu alasan Jung Kook bertanya.
“Aku hanya ingin tahu dan Aku pikir kita bisa berwisata jadi Luangkan waktumu. Gunakan cutimu.” Ucap Jung Kook
“Entahlah... Sepertinya aku tidak bisa... Mari kita pergi hari lain.” Kata Mi Young. Jung Kook pun pasrah menganguk mengerti. 


“Apa kau tidak mendengarku? Mi Young ada di sana! Mi Young mengejarku! Mari berhenti. Kumohon. Kita harus berhenti...” jerit Jung Kook marah
“Itu masalahmu... Aku tidak bisa mengabaikan masalahku karena masalahmu.” Kata Hoo Ja. Jung Kook tak percaya mendengarnya.
“Ini bukan waktunya untuk memperdebatkan siapa... Pimpinan Park. Sekalipun dia bukan istriku, polisi... Polisi mengejar kita. Apa Kau paham? Jika kita tertangkap sekarang, semuanya akan berakhir. Kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada Majelis.” Jelas Jung Kook
“Kalau begitu, jangan lakukan... Jangan menjual gedung itu, dan biarkan Kim Joo Myung pergi... Kau urus kampanyemu sendiri... Tapi ingat ini. Jika kau kalah dalam pemilihan, kau dan Mi Young...”kata Hoo Ja mulai mengancam
“Aku melarangmu mengatakan itu!” teriak Jung Kook marah
“Kalau begitu, jual gedung itu, Beengsek! Jual gedung itu dan buat Kim Joo Myung bergabung! Jual gedung itu kepada orang-orang itu Dan percayakan kampanye itu kepada Kim Joo Myung lalu bergabunglah ke Majelis Nasional... Begitulah kita bisa bertahan.. Kau, Mi Young, dan aku.” Tegas Hoo Ja 




Jung Kook duduk diam mengingat semua kata-kata Hoo Ja lalu menelo seseorang dimalam hari,mengaku perlu menanyakan sesuatu sambil menatap foto pernikahanya dengan Mi Young seperti butuh keyakinan. 

Siaran radio terdenga di pagi hari “Tanggal 4 April menyambut kita... Kemungkinan di seluruh Korea akan berawan karena sistem bertekanan tinggi mendekat dari Tiongkok. Jeju...”
Jung Kook ada didalam gedung melihat di jendela, Tuan Han yang menunggu dibawah dan mobil Mi Young yang sudah mengintai. Ia lalu menelp Mi Young ingin tahu keberadaan karena berpikir bisa makan siang.
“Makan siang? Aku tidak bisa hari ini. Aku sedang keluar kantor.” Ucap Mi Young
“Benarkah? Kau tidak bisa pergi sebentar? Aku ada di dekat kantormu.” Kata Jung Kook berbohon
“Maaf, tapi tidak bisa. Seharusnya kau menelepon.” Ucap Mi Young. Jung Kook mengaku hanya lewat.
“Baiklah. Sampai jumpa nanti malam setelah bekerja.” Ucap Jung Kook. Mi Young berjanji akan langsung pulang setelah bekerja.
“Pastikan kau makan siang.” Kata Jung Kook. Mi Young membalas kalau Jung Kook juga makan siang lalu menutup telpnya.
“Ada apa dengannya? Dia tiba-tiba sangat baik.” Ucap Mi Young binggung setelah menutup telp.
Jung Kook akhirnya mengajak Charles dan Seung Yi kalau mereka akan mulai.  Keduanya keluar dari ruangan, Jung Kook menelp Tuan Han Bertanya sedang ada di mana. Dalam mobil, Mi Young bertanya-tanya Tuan Han itu bicara dengan siapa
“Kenapa dia tidak masuk ke agensi real estat itu?” kata Detektif Lee heran.
“Maaf, tapi aku harus pergi ke suatu tempat. Bisakah Anda datang ke sini? Tapi agak sulit menemukannya, jadi, harap ikuti arahanku. Anda kurang mengenal area ini, kan?” ucap Jung Kook. Tuan Han membenarkan.
“Kalau begitu, silakan. Beri tahu aku... Aku akan mencari jalannya.” Kata Tuan Han.
“Pertama, jalan lurus.” Kata Jung Kook. Mi Young melihat Mereka mengganti lokasinya dan mengajak Detektif Lee turun. 



Tuan Han mengikuti arahan Jung Kook, diam-diam Mi Young dan Detektif Lee mengikutinya. Jung Kook bisa melihatnya lalu memberitahu Jika berjalan lurus sejauh 50 meter, Tuan Han akan melihat toko alat tulis di sebelah kiri.
“Masuklah ke lorong di sana.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengikuti petunjukanya.
“Aku sudah memasuki lorong ini.” Ucap Tuan Han. Jung Kook meminta agar  Berjalanlah sekitar 10 meter lalu belok kanan.
“Apa Anda sudah sampai? Kalau begitu, belok kiri di sana.” Kata Jung Kook terus mengikuti dari belakang dan bisa melihat Mi Young mengikuti Tuan Han dari belakang.
“Anda lebih jauh dari dugaanku jadi belok kanan sekali lagi.” Kata Jung Kook. Tuan Han pun Belok kanan. Jung Kook menyuruh agar jalan lurus.
“Ini Rumit sekali.” keluh Tuan Han yang sudah terlihat lelah. Jung Kook meminta maaf.
“Lalu belok kanan dan langsung belok kiri.” Kata Jung Kook. Tuan Han melihat sekelilin kalau kembali ke tempat awal.
Mi Young dan Detektif Lee terlihat seperti ditipu, Jung Kook membenarkan karena Sepertinya ini terlalu rumit jadi akan mengirim mobil dan bertanya apakah melihat mobil dengan pelat nomor 5628. Tuan Han membenarkan.
“Masuklah... Orang itu akan membawa Anda menemui aku.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengerti maksud ke dalam mobil yang dikemudikan oleh Charles.
“Tolong aku, Mi Young.” kata Jung Kook berharapa agar Mi Young tak mengejar tapi Mi Young melihat Tuan Han pergi langsung bergegas masuk mobil dan mengejar mobil Tuan Han. Jung Kook pun ikut naik mobil yang dikemudikan Seung Yi. 


“Hei... Siapa yang mengajarimu mengemudi? Apa Kau menyebut ini mengemudi?” keluh Detektif Kang.
“Diamlah di belakang sana! Kau menggangguku!” jerit Detektif Na terus mengemudikan mobil, sementara Tuan Han yang ada di dalam mobil terlihat ketakutan.
“Maaf!... Hariku buruk sekali!” ucap Charles. Tuan Han bisa mengerti dan bertanya Apa harus seperti ini. Charles membenarkan.
Kejar-kejaran pun terjadi, Seung Yi mencoba menghalangi mobil Mi Young. Detektif Na mengumpat agar Mengemudilah dengan benar. Mi Youn menyuruh Detektif Na untuk fokus mengejar saja. Detektif Na pikir Orang berengsek seperti itu layak dihujat. Charles mencoba terus menghindar.
“Hei! Kurasa aku tidak bisa menyingkirkan mereka... Sopirnya cukup hebat.” Ucap Charles pada Jung Kook ditelp.
“Turunkan dia di stasiun kereta bawah tanah.” Perintah Jung Kook. Charles mengerti.
“Silakan keluar.. Aku sangat kesal sekarang... Aku tidak bisa menenangkan diriku... Aku bisa mengalami kecelakaan jika seperti ini...Silakan naik kereta bawah tanah. Itu lebih aman.” Kata Charles. Tuan Han terlihat binggung dan akhirnya menganguk mengerti.
“Mereka berpisah... Detektif Lee, ikut aku. Lalu Detektif Na, tetap di mobil.” Kata Mi Young turun dari mobil dan Detektif Na mengejar mobil Charles yang sudah melaju kencang. 


Seung Yi turun dari mobil. Jung Kook bisa melihat Mi Young dan Detektif Lee mengikutinya. Jung Kook  menelp Tuan Han dari dalam mobil. Tuan Han memastikan kalau mereka bisa bertemu hari ini, Jung Kook meminta maaf dan meminta agar naik kereta bawah tanah lalu turun di Stasiun Balai Kota Seowon.
“Aku akan menunggu Anda di depan.” Kata Jung Kook. Tuan Han mengangguk mengerti.
“Maafkan aku.” Ucap Jung Kook. Tuan Han merasa tak masalah dan akan bertemu nanti.
Mi Young melihat Tuan Han mulai menuruni tangga dan mengajak Detektif Lee agar perlahan mengikutinya. Tuan Han menuruni tangga dan sempat melihat ke arah tanggan, Mi Young dan Detektif Lee berpura-pura tak melihatnya. Akhirnya Tuan Han berdiri di depan stasiun.
“Kenapa dia berdiri di sana? Apa mereka bertemu di sini?” kata Detektif Lee melihat dari kejauhan.
“Tunggu. Dokumennya... Dokumennya sudah hilang.” Kata Mi Young mengingat saat ditangga sempat melihat Tuan Han memegangnya dan sempat kehilangan lalu sekarang tak memegangnya.
“Dokumennya sudah hilang.” Kata Mi Young panik. Seung Yi akhirnya masuk mobil membawa berkas. Detektif Han berhasil mengejar Charles lalu menunjukan ID Cardnya dan harus menggeledah mobil. 
“Tapi aku memakai sabuk pengaman dan semuanya, jadi...” kata Charles yang masih mengunakan helmnya.
Detektif Kang mencari di dalam mobil lalu tak menemukan berkas milik Tuan Han lalu melapor pada Mi Young. Mi Young mengerti menurtnya taka masalah karena Kontraknya tidak bisa disahkan tanpa cap, dan melihat wajah Tuan Han terlihat sedih setelah menutup telp. 



Mi Young akhirnya menyapa Tuan Han berpura-pura bertemu beberapa hari lalu, tentang Gedung lima lantai. Tuan Han mengerti dan wajahnya terlihat sedih. Mi Young merasa Dunia ini kecil sekali lalu ebrtanya apakahs sudah membeli gedung itu.
“Ya, sudah. Kemarin.” Ucap Tuan Han, Mi Young kaget mendengarnya kalau sudah meneken kontraknya kemarin. 

Flash Back
Jung Kook menelp Tuan Han mengaku harus menanyakan sesuatu dan ingin bertanya apakah kita bisa meneken kontraknya besok, sebelum pergi ke kuburan orang tua.
“Jika Anda meneken dokumennya kemarin...” kata Mi Young
Tuan Han memberikan cap di surat perjanjian jual beli, keduanya terlihat sangat bahagia akhirnya bisa membeli gedung. Jung Kook sebagai Tuan Choi pun memberikan tanda tangan.  Charles pikir mereka sudah selesai melakukan tanda tangan kontrak.
“Lalu kenapa Anda ke sini... Anda tidak punya alasan... Kenapa Anda membuat rencana dengan mereka hari ini?” tanya Mi Young
“Mereka mengatakan ada masalah, jadi dan aku harus meneken ulang dokumennya, itu alasannya.” Jelas Tuan Han.
Charles pikir semua sudah beres jadi akan meminta pengacara memproses penggantian namanya. Keduanya menganguk mengerti Jung Kok pkir mereka sudah bekerja keras selama bertahun-tahun jadi berharap bisa menghasilkan banyak uang bahkan harus menaikkan sewanya.
“Terima kasih.. Tapi kami tidak mau menaikkan sewanya... Bahkan 10, 20 tahun lagi, kami akan mempertahankan sewa yang sama.” Kata Tuan Han.
“Kami tahu bagaimana rasanya diusir tanpa mendapatkan deposit karena tidak bisa membayar sewa. Kami lebih tahu bagaimana rasanya dibandingkan orang lain. Kami tidak ingin membuat orang lain merasakan kesedihan yang kami derita. Kami tahu dari pengalaman.” Ungkap Nyonya Yoo.
“Luka dari pukulan sembuh dengan cepat, tapi luka yang diderita karena uang tidak pernah sembuh walau bertahun-tahun telah berlalu.” Kata Nyonya Yoo sambil menangis
“Kenapa kau menangis di hari bahagia seperti ini?” ucap Tuan Yoo menenangkan. Nyonya Yoo mengaku karena sangat senang. Jung Kook mengerti kalau keduanya sudah melewati banyak kesulitan.
Mi Young mendengar cerita Tuan Han terlihat sangat frustasi. Sementara dua hari yang lalu Charles membereskan berkas. Jung Kook hanya diam saja lalu tiba-tiba mengajak untuk membatalkan kontraknya. Charles binggung kenapa harus sekarang.
“Jangan menyerang mereka dengan uang... Mereka bilang luka itu tidak akan pernah sembuh...” kata Jung Kook. 




Mi Young pun bertanya dimana kontrak milik Tuan Han yang tadi dibawanya.
Flash Back
Tuan Han sedang berjalan dan Seung Yi dengan cepat mengambilnya. Tuan Han binggung tapi Seung Yi memberitahu kalau Tuan Choi Choi akan menelepon.
Mi Young bertanya apakah Tuan Choi sudah menelp Tuan Han dan ingin tahu apa yang dikatakan. Jung Kook menelp Tuan Choi di dalam mobil sambil meminta maaf karena tiba-tiba melakukan ini dan menurutnya kalau ini tak benar. Tuan Han terlihat binggung.
“Aku tidak ingin menjualnya semurah ini... Aku tidak mau menjualnya... Beri aku 1, tidak, 2 juta lagi. Maka akan kujual.” Ucap Jung Kook
“Tapi aku tidak punya uang sebanyak itu.” Kata Tuan Han binggung.
“Kalau begitu, jangan mencoba membeli gedung! Kenapa Anda mencoba membeli gedung tanpa uang?” teriak Jung Kook marah. Tuan Han binggung meminta agar Jung Kook mendengarkan.
“Jika Anda punya uang, jangan membeli gedung, lebih baik Tabung saja. Dan Tabunglah di rekening bank Anda... Begitulah cara Anda menghasilkan uang... Selamat tinggal.” Kata Jung Kook marah.
Tuan Han yang menerima telp Jung Kook terlihat sangat sedih dan lemas. Mi Young terlihat bingung tapi bisa tersenyum, sementara Jung Kook pergi ke tempat Joo Myung dan Hoo Ja yang sudah menunggungnya. 



Jung Kook memberitahu keduanya kalau Mereka bilang tidak akan menaikkan sewanya karena pernah ditipu oleh itu. Joo Myung ingin tahu kelanjutanya. Jung Kook langsung merobek suarat "Perjanjian Penjualan Gedung" Hoo Ja terlihat kaget dan berteriak marah.
“Aku tidak bisa melakukannya. Tidak... Maksudku Aku tidak mau melakukannya... Seorang Anggota Majelis... Seseorang yang akan mengikuti pemilihan Anggota Majelis seharusnya tidak menipu orang seperti itu. Benarkan?” ucap Jung Koo.
“Kau bilang mari lihat kebutuhan kita masing-masing. Kau juga tidak tahu apa yang harus kau lihat.”kata Joo Myung
“Jadi Aku akan melakukannya sendiri.... Apa pun yang terjadi, terjadilah... Aku akan mewujudkannya sendiri.” Kata Jung Kook.
Hoo Ja mengumpat kalau Jung Kook itu sudah gila.  Joo Myung mengucapkan semoga beruntung bekerja sendiri. Jung Kook pun berjalan pergi. Hoo Ja terlihat binggung bersama dengan Joo Myung.
Bersambung ke episode 9

Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar