PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 12 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 2 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Duk Mi kaget melihat Ryan Gold yang dikenalnya saat acara lelang ada didepanya dan membuat terjatuh dari tangga. Ia mengingat saat itu Ryan Gold mengatakan “Kau menginginkannya?” lalu terus menatap dan Ryan Gold pun hanya menatap Duk Mi yang terjatuh tanpa di tolong olehnya.
“Demi hidup aman, ada waktu saat harus bersikap normal seperti bukan fangirl. Dengan kata lain, harus pura-pura seperti orang normal.” 

Flash Back
Nyonya Eom melihat CV Duk Mi,lalu ingin tahu alasan tidak belajar di luar negeri sesudah lulus sekolah seni. Duk Mi pikir ingin menerima pengaruh dari seniman lain... Nyonya Eom menyela kalau alasan mungkin  Karena tidak punya bakat Atau karena uang.
“Ada kesulitan...” ucap Duk Mi yang disela oleh Nyonya Eom untuk mewancarai Bo Kyung
“Bo Kyung, bagaimana kabar Presdir?” kata Nyonya Eom ramah. Bo Kyung mengaku kalau ayahnya menitip salam, dan berterima kasih atas lukisannya.
“Itu tertuju untuk kantor Presdir GN Group, jadi aku harus menyiapkannya sendiri.” Kata Nyonya Eom. Bo Kyung mengaku ayahnya sangat menyukainya.
“Apa Dia terpilih?” gumam Duk Mi sedih melihat Bo Kyung dan Nyonya Eom terlihat sangat akrab.
“Bo Kyung, kau dan aku sepertinya sepaham.” Ucap Nyonya Eom lalu melihat ponselnya karena ada pesan yang masuk. 

“Nak. Bukankah sekarang waktunya berada di sekolah? Ibu penasaran siapa yang barusan habiskan 5.000.000 won di Moon Track.” Ucap Nyonya Eom. Duk Mi berpikir anak Nyonya Eom itu penggemar grup idola
“Kau Beli 300 album apa? Nak, Apa kau punya 600 telinga? Kau bilang, Karena akan mengantri di acara fansign? Maka harusnya pergi ke sana secepatnya dan mengantri. Kenapa habiskan banyak uang? Hyo Jin, dapatkan pengembalian uang sebelum ayah tahu sekarang juga” ucap Nyonya Eom kesal
“Apa Hyo Jin sedang menuju ke acara fansign? Mereka membiarkan masuk sesuai dengan jumlah album yang dibeli. Agar bisa lebih cepat, harus beli setidaknya 300 album.” Ucap Bo Kyung penuh semangat.
“Bo Kyung, kau pernah mengikuti acara fansign juga?” tanya Nyonya Eom.
“Terkadang, untuk melihat idola yang kusuka.” Ucap Bo Kyung
“Bagaimana denganmu? Apa Kau pernah mengikuti acara fansign?” tanya Nyonya Eom pada Duk Mi
“Tidak. Aku tidak tahu apa yang dibicarakan sekarang.. Apa maksudnya itu, ya?” kata Duk Mi berusaha menyangkalnya.
“Yah,... Seperti itulah orang normal itu... Sung Duk Mi, mulailah bekerja besok.” Ucap Nyonya Eom.
Duk Mi kaget mendengarnya. Nyonya Eom membenarkan, Bo Kyung mengeluh karena Nyonya Eom memberitahu kalau wawancara ini hanya formalitas, Nyonya Eom menyela kalau tak ada  wawancara hanya formalitas di dunia ini.
“Aku sakit parah dan lelah dengan putriku yang bertingkah seperti fangirl. Apa aku harus punya karyawan fangirl juga? Jika kau fangirl, jangan pernah berpikir bisa bekerja di galeriku. Selamat tinggal.” Ucap Nyonya Eom lalu memanggil Sek Kim
“Pakar berakting seperti orang normal, akulah Sung Deok Mi. Tapi kedokku akan terungkap.” Gumam Duk Mi panik melihat Ryan Gold ada didepanya. 


Duk Mi berdiri dan ingin berbicara tapi Ryan Gold lebih dulu yang bertanya Di mana kantor direktur. Duk Mi terlihat binggung ada yang mencari Kantor direktur. Ryan Gol pikir Nyonya Eom tidak perlu tahu. Duk Mi pikir Ryan Gold mengingat tentang dirinya.
“Karena bukan kenangan yang patut kau banggakan Kelihatannya kau tidak ingin Ketua Eom tahu. Jika dia tahu, dia tidak akan menyukainya. Jika kau jawab pertanyaanku, aku akan merahasiakannya. Siapa klienmu?” ucap Ryan Gold. Duk Mi binggung.
“Orang yang mempekerjakanmu. Klien yang meminta untuk membeli lukisan Lee Sol.” Kata Ryan Gold
“Apa Kau berbicara mengenai yang terjadi di pelelangan?” kata Duk Mi tak percaya ternyata salah menduga
“Apa kita pernah bertemu di suatu tempat selain pelelangan?” kata Ryan. Duk Mi mengaku belum pernah.
“Dan Juga, aku tidak bisa memberitahu soal klienku. Ini masalah informasi...” kata Duk Mi merahasiakanya.
“Dia Cha Shi An, kan? Cha Shi An dari White Ocean. Apa Kau tidak tahu?” ucap Ryan
“Cha Shi An? Sepertinya pernah dengar. Aku tidak tahu idol. Semuanya berwajah cantik, dan aku tidak tahu siapa-siapanya. Dan aku benci pria berwajah cantik. Aku benci mereka... Omong-omong, kenapa kau datang ke sini?” ucap Duk Mi mengalihkan pembicaraan. 


Duk Mi masuk bilik pengakuan dosa da mengaku kalau Hari ini, sudah pura-pura tidak tahu orang yang dicintai bahkan berbohong bahwa  membencinya. Ia mengatakan tidak punya pilihan karena harus pura-pura jadi orang normal.
“Akan tetapi, bahkan jika benar, bagaimana bisa sampai bilang benci? Aku sangat berdosa.” Akui Duk Mi,
Saat itu pintu terbuka, Duk Mi kaget yang datang adalah  Shi An lalu berkata “Maafkanlah dosa Nuna.” Shi An hanya bisa tersenyum. Duk Mi pu terdiam.
 [EPISODE 2: MAAF KARENA PURA-PURA SEPERTI ORANG NORMAL]

Duk Mi sudah bersama dengan semua karyawan di ruangan dan Ryan Gold berdiri di paling depan. Ryan mengatakan ingin perkenalkan direktur baru Cheum Gallery kedepan dengan menyembut namanya. Ryan Gold. Duk Mi melihat Ryan mengeluh dalam hati.
“Aku tidak percaya menjelek-jelekkan Shi An karena si bedebah ini.” Gumam  Duk Mi marah
“Selamat datang di Museum Seni Cheum. Suatu kehormatan bekerja denganmu, Mr. Gold.” Kata Kyung Ah dengan bahasa inggris yang fasih, tapi Ryan Gold membalas dengan bahasa korea.
“Kalian bisa menyambutku nanti. Pertemuan pertama kita harus dilakukan dalam suasana bahagia. Tapi sepertinya tidak mungkin.” Ucap Ryan Gold mengeluarkan berkas dari dalam tasnya.
“Omo! Kenapa si bedebah itu punya buku catatanku?” ucap Duk Mi kaget melihat buku miliknya dan dimasukan kembali ke dalam tas.
“Aku meneliti Cheum Gallery sesudah ditawari posisi di sini. Aku sangat terkesan. Setiap pameran yang kalian adakan di sini sangat mirip. Aku tidak tahu apa ini adalah galeri seni atau tempat untuk memamerkan koneksi.”komentar Ryan Gold menyindir.
“Kalian harus memiliki perasaan dan mengadakan pameran yang layak... sebagai orang yang bekerja di galeri.” Ucap Ryan Gold
“Itu... Pameran yang kami adakan tidak terlalu mengerikan. Jika membaca evaluasi dan artikel...” kata Kyung Ah membela
“Aku sudah membacanya... Semua media menuliskan hal yang sama. Seolah-olah ditulis oleh satu orang.  Sepertinya saling menyalin berita. Jadi Siapa kepala kurator?” kata Ryan Gold dan Duk Mi mengaku kalau dirinya dengan mengangkat tangan.
“Aku senang membacanya... Baiklah. Aku tidak akan meminta banyak dari kalian... Hanya ada satu hal. Aku ingin kalian melupakan koneksi mantan direkturmu.” Kata Ryan Gold
“Bukankah seharusnya kita berunding dengan Ketua Eom?” kata Pria seperti Sek Nyonya Eom.
“Ketua Eom? Siapa dia? Kupikir akulah direktur Galeri Cheum mulai hari ini...” ucap Ryan Gold lalu keluar dari ruangan mengucapkan Terima kasih atas sambutannya. Duk Mi mengejarnya. 



Duk Mi memanggil Ryan Gold sampai ke dalam ruangan, lalu mengaku Pertama-tama, ingin mengucapkan terima kasih sudah datang ke galeri ketika mereka  sedang dalam situasi yang sulit. Ia mengatakan A akan mengingat penilaian Ryan Gold dan menggunakannyauntuk mencerminkan dan meningkatkan diri. Ryan Gold menganguk mengerti.
“Akan tetapi,... Sedikit, sangat sedikit.... Sebenarnya kau sedikit membuatku kesal. Galeri Cheum sangat berbeda dibandingkan dengan galeri seni lainnya. Galeri kami tidak dikelola berdasarkan sumbangan. Perusahaan induknya adalah...” jelas Duk Mi yang disela oleh Ryan Gold.
“Jadi, apa maksudmu digunakan untuk membangun citra positif bagi perusahaan?” kata Ryan Gold
“Mantan direktur memang memiliki banyak pengaruh dalam pengelolaan galeri. Tapi kami, para karyawan, masih melakukan yang terbaik bahkan dalam situasi itu. Jadi aku harap kau tidak akan melihat kami dengan pikiran yang bias.” Jelas Duk Mi
“Izinkan aku bertanya satu hal. Apa mantan direkturmu tampak cukup kompeten merencanakan pameran sendirian?” kata Ryan Gold. Duk Mi bingung menjawabnya.
“Kurasa tidak... Tapi katamu, kau tidak bisa menolak perintahnya karena dia dan keluarganya pemilik perusahaan, dan pemilik geleri. Apa Kau tipe yang patuh dengan kekuasaan?” sindir Ryan Gold. Duk Mi menahan kesal tak percaya Ryan Gold mengatakan hal itu.
“Aku cukup menyukai tipe orang seperti itu. Orang yang menyerah pada diri mereka. Orang yang tidak punya pikiran, rasa, atau ego Dan orang yang hanya mengikuti perintah. Kedepannya kau bisa terus mempertahankannya.” Ucap Ryan Gold 



Sek Nyonya Eom melapor pada atasanya. Nyonya Eom yang ada dirumah sakit bertanya alasan Ryan Gold yang memutuskan koneksi dan berpikir kalau dia tidak akan melanjutkan rencana pameran mereka. Sek Nyonya Eom pikir Ryan akan seperti itu.
 “Seorang seniman jenius yang jadi direktur Korea pertama Galeri Seni Mono. Aku memilih dia karena akan bagus untuk publisitas. Tapi sebenarnya dia mencoba mengambil alih. Bagaimana?” kata Nyonya Eom sambil mengigit jari. 

Duk Mi datang ke cafe temanya. Sun Joo tak percaya kalau Duk Mi bertemu dengan Ryan di pelelangan dan bandara Dan sekarang jadi direktur galerinya, lalu berpikir kalau ini takdir. Duk Mi terlihat makin cemberut.
“Harusnya aku tidak bilang sesuatu yang mengerikan pada temanku.” Kata Sun Joo merasa bersalah
“Dia suka orang yang menyerah  orang yang tidak punya pikiran, rasa, atau ego, dan orang yang hanya mengikuti perintah. Itu sama dengan menyuruhku mematuhi semua yang dia katakan. Kita hidup di negara merdeka. Tapi Kenapa dia?” ucap Duk Mi
“Di negara mana pun semua atasan adalah orang sinting. Harusnya kau bersyukur dia tidak lihat wajahmu di bandara... Coba kalau dia lihat... Ini Sangat mengerikan.” Kata Sun Joo menenangkan Duk Mi
“Perkataanmu benar. Bagaimana kau bijak sekali?” kata Duk Mi memuji. Sun Joo mengaku dirinya yang bijak dari kecil.
“Tapi dia benar-benar sinting.” kata Sun Joo mendengar cerita tentang Ryan Gold. 

Saat itu Ryan Gold berjalan pulang melewati cafe dan melihat Sun Joo bersama dengan wanita yang sama, lalu teringat dengan ucapanya Sun Joo sebelumnya “Aku suka seseorang. Tapi kami tidak bisa saling bertemu dengan mudah.”
Flash Back
Akhirnya Ryan Gold pun memberikan kartunya karena merasa iba dengan Sun Joo yang menyukai wanita bukan pria, Sun Joo dengan wajah sumringah dan bahagia langsung membungkuk mengucapkan  Terima kasih beberapa kali.
Setelah itu Ryan Gold melihat wajah Duk Mi ikut bahagia karena  Sung Joo berhasil mendapatkan Suite room seperti tak percaya kalau bisa masuk dan saling berpelukan.  Sun Joo pun bisa senang mereka bisa menikmati kamar yang pernah di tempati Shi Ahn.
Ryan Gold terus melihat keduanya, Duk Mi yang bersadar di bahu Sun Joo karena merasa bersyukur  Ryan Gold itu tidak melihatnya saat di bandara. Ryan Gold pun pergi seperti membiarkan dua insan yang sedang jatuh cinta tapi dengan cara yang berbeda. 


Eun Ki datang sambil mengendong Geon Woo, Sun Joo bertanya apakah Geon Woo sudah tidur. Eun Ki membaringkan Geum Woo di atas pangkuan Duk Mi lalu menegaskan pada Sun Joo kalau ia bukan pengasuhnya. Sun Joo seperti tak mendengar dan bertanya apakah mereka sudah makan?
“Kami makan ayam goreng” kata Eun Ki kesal. Sun Joo mengeluh kalau sudah bilang makan nasi. Eun Ki bertanya ada apa dengan Duk Mi
“Jangan macam-macam dengannya. Hari ini, deokming-autnya hampir ketahuan di tempat kerjanya.” Kata Sun Joo
“Apa itu deokming-aut sampai segitunya?” ejek Eun Ki   [DEOKMING-AUT: MENGUNGKAPKAN DIRI]
“Bagaimana bisa kau bilang itu saat kau belum pernah bekerja di kantor? Apa Menurutmu pekerjaan yang kupunya sekarang adalah kegiatan ekstrakurikuler? Kau tahu apa yang terjadi jika deokming-aut terungkap di tempat kerja?” ucap Duk Mi marah 


Saat Duk Mi ketahuan sebagai idol. Yoo Seub di kantor tertawa mengejek karena Duk Mi suka dengan  Cha Shi Ah, lalu meminta agar sadar karena pasti tahu berapa usianya.
“Aku sudah baca artikel Shi An berkencan.” Ucap Kyung Ah dengan senyuman mengejek.
Nyonya Eom yang mendengarnya tak percaya Duk Mi yang menyukai idol lalu menjerit histeris dan menyuruh Duk Mi pergi karena menurutnya Galeri seni di mana pun takkan menerimanya. 


Duk Mi mengaku Yang paling membuatnya takut adalah orang tahu kalau dirinya seorang fangirl. Eun Ki piir Kenapa tidak abaikan saja perkataan orang lain menurutnya Jauh lebih baik daripada takut ketahuan. Duk Mi bertanya apakah Eun Ki tahu  orang memanggil apa kurator wanita yang menyukai idol.
“Stan?” ucap Eun Ki seperti mengejek. Duk Mi langsung memukulnya sambil mengatakan kalau itu  Kurator.
“Terlepas dia suka idol atau tidak, kurator masih disebut kurator.” Ucap Duk Mi
“Tapi kalian saling memanggil stan.” Ucap Eun Ki. Sun Joo memberitahu  dibolehkan untuk saling memanggil itu.
“Tapi, orang lain tidak dibolehkan... Itu khusus untuk kami.” Tegas Sun Joo
“Apa salahnya menyebut penggemar obsesif sebagai stan?” kata Eun Ki
“ Maksudku...Indil-indil seperti kalian adalah alasanku tidak bisa mengungkapkan aku adalah fangirl, dasar setan” kata Duk Mi marah
“Apa Kau lupa siapa yang melindungimu dari Ibu? Jika kuputuskan memberitahunya...” kata Eun Ki mengancam
“Jika kau putuskan memberitahunya? Apa Kau pikir aku akan mati sendirian?” kata Duk Mi. Eun Ki pikir iu Tentu saja.
“Kalian tumbuh bersama, jadi kalian harus mati bersama juga. Aku akan memakamkanmu tepat di sebelah Duk Mi.” Kata Sun Joo lalu bersulang dengan Duk Mi dan Eun Ki tak bisa berkata-kata lagi 


Kyung Ah dan Yoo Sub dengan menonton video di komputer. Duk Mi baru datang bertanya siapa itu dan Kyung Ah menjawab itu Ryan Gold. Duk Mi tak percaya kalau yang sdang mengambar dengan tangan itu Ryan Gold si direktur baru.
“Bahkan orang sinting masuk dalam kategori. Aku tidak tahu siapa dia, tapi ternyata seorang seniman.” Ucap Kyung Ah.
Flash Back
Ryan Gold terlihat mengambar dengan tanganya terlihat sangat ahli dan para penonton seperti terkesima dengan lukisanya.
"Delapan tahun yang lalu, dari pameran pertamanya, Orang-orang mulai memanggilnya jenius. Dia dikenal karena gaya uniknya yang melawan tren."
Ryan Gold seperti tak peduli ketika orang-orang mengangumi lukisan dan sibuk meminum wine setelah melukis. 


“Aku yakin penampilannya juga alasan dia diperhatikan. Dia tampan. Menurutku penampilannya buruk karena wataknya yang pemarah. Ibu tirinya orang Korea.” Ungkap Kyun Ah bangga
Duk Mi melihat caption dibawa video "Tiga tahun yang lalu, dia tiba-tiba pensiun. Lalu menjadi direktur Galeri Seni Mono Di mana dia juga menunjukkan seleranya yang luar biasa."
Kyung Ah pikir Ryan Gold memang menarik dan menurutnya bukan orang yang mudah.
Saat itu Ryan Gold menuruni tangga subway tapi berlawanan dengan arah penumpang yang akan keluar subway, yang terjadi adalah tubuhnya di dorong kebelakang. Saat naik kereta, Ryan Gold terjepit sampai terdorong ke arah pintu kereta.
“Rapat akan dimulai dalam 10 menit... Mobilku... Kapan aku akan menerimanya?” ucap Ryan Gold datang dengan wajah lusuh dan rambut berantakan. Duk Mi dkk terlihat binggung. 

Ryan Gold memindahkan buku milik Duk Mi di dalam laci. Duk Mi terus melihatnya seperti ingin mengambilnya nanti. Ryan Gold menatapnya, Duk Mi mengaku   Kemarin sangat sibuk sehingga tidak bisa memperkenalkan diri dengan baik.
“Aku kurator, Sung Duk Mi... Mohon bimbingannya.” Ucap Duk Mi mengulurkan tangan tapi Ryan Gold tak ingin menjabatnya.
“ Duk Mi dan  Kyung Ah .. Karena sudah tahu nama kalian, mari hentikan perkenalannya. Mari Duduk.” Kata Ryan Gold
“Kami menyiapkan kopi yang sama, karena tidak tahu kopi apa yang kau suka.” Ucap Duk Mi mencoba ramah.
“Aku tidak minum kopi di kantor, maka kau tidak perlu membuat kopi. Mari lihat gagasan-gagasan kalian.” Kata Ryan tak ingin bertele-tele.
“Ini untuk pameran ulang tahun kelima galeri.”ucap Duk Mi memberikan berkasnya.
“Apa Ini persiapan pameran pribadi Ahn Myeong Seop?” tanya Ryan bertanya. Duk Mi  membenarkan.
“Dia baru saja tampil di grup delapan bulan lalu. Bukankah ini terlalu cepat?” kata Ryan. Duk Mi mengaku Mantan direktur bersikeras... partisipasi Pelukis Ahn Jagga dalam pameran group.
“Dia setuju dengan imbalan pribadi.” Kata Duk Mi. Ryan pikir itu langkah yang berisiko.
“Dia hanya menunjukkan beberapa karya terbarunya. Untuk pameran istimewa peringatan lima tahun ini, kami akan menghadirkan karya awal dia yang paling dikenal.” Jelas Duk Mi
“Begitulah cara kau membedakan keduanya? Kenapa tidak melakukan pameran yang berbeda? Sajikan sesuatu yang lebih istimewa sebagai gantinya.” Kata Ryan Gold
“Apa Maksudmu kami harus membatalkan pameran pelukis Ahn?” kata Duk Mi tak percaya
“Itu cara yang lebih mudah untuk menjelaskannya. Mari batalkan pameran Pelukis Ahn, Untuk pameran ulang tahun kelima kita akan meminta selebriti memperlihatkan koleksi mereka.” Kata Ryan Gold. Duk Mi pikir tak akan bisa.
“Karya seni yang dimiliki oleh selebriti. Bukankah itu secara alami memandu masyarakat untuk lebih tertarik pada seni? Dan Juga, keuntungan yang diperoleh akan dikhususkan untuk mendukung seniman pemula dan mereka yang kurang mampu Aku sudah menghitung tiga hasil positif.” Ucap Ryan Gold berdiri
“Aku tidak tahu apa aku ber-hak mengatakan ini.” Ucap Duk Mi. Ryan Gold pikir Seharusnya tidak.
“Kita juga kehilangan tiga hal... Kepercayaan Pelukis Ahn , reputasi industri, dan kedamaian di dalam galeri.” Tegas Duk Mi
“Kurator Yoo,  Tulis laporan soal rencana yang kusebutkan. Jadi Kau bisa keluar.” Ucap Ryan Gold. Kyung Ah menganguk mengerti lalu keluar dari ruangan.
Ia  mengumpat kalau Ryan Gold itu Sinting tapi Orang sinting yang tampan dan mengeluh kalau ada orang yang terus menelpnya sebagai orang gila original. Lalu mengangkat telp dari Nyonya Eom dan diminta agar datang ke Rumah Sakit Sekarang juga. 





Ryan Gold hanya berdua dengan Duk Mi berkomentar Sepertinya salah menilainya.  Duk Mi sengaja berdiri didepan Ryan Gold seperti tak takut. Ryan Gold pikir Duk Mi Orang tanpa pendapat atau ego yang tunduk pada otoritas.
“Bagaimana bisa kau bekerja di sini tanpa menyuarakan pendapatmu?” kata Ryan Gold
“Bukannya aku tidak bisa. Mantan direktur tidak pernah dengar. Kau tidak boleh menyalahkan siapa pun yang tidak pernah didengarkan. Kau tahu maksudnya, kan?” ucap Duk Mi 
“Ya, kau sedang berbicara soal pembangkangan. Kau mudah menjelek-jelekkan orang yang tidak ada.” Kata Ryan Gold
“Aku juga tidak keberatan mengatakannya secara langsung. Apa kau Ingin melihat? Itu sebabnya aku memohon meminta direktur baru yang bisa diajak bicara. Namun, aku terjebak dengan orang yang mustahil lagi.” Kata Duk Mi menyindir
“Apa Sudah? Itu tidak menghina.” Ucap Ryan Gold. Duk Mi pikir Ryan Gold bisa mengetahuinya.
“Kita tidak boleh membatalkan pameran Pelukis Ahn. Tidak peduli seberapa keras kau suarakan pendapatmu, tapi kau tidak dalam posisi untuk membuat keputusan akhir.” Ucap Duk Mi
“Terserah aku dan Pelukis Ahn.. Atur pertemuan untuk kami berdua. Apa itu memungkinkan?”kata Ryan Gold.
Duk Mi menganguk mengerti, Ryan Gold  menegaskan kaalu akan merahasiakan pembatalan sampai rapat jadi akan memberitahunya saat bertemu. Duk Mi menganguk mengerti dan menahan amarah. 




Duk Mi pergi ke rumah Tuan Ahn yang sibuk melukis. Tuan Ahn ingin tahu apakah Direktur baru ingin bertemu, Mengenai apa. Duk Mi menegaskan ingin memperkenalkan dirin dan berbicara dengan Tuan Ahn. Tuan Ah pikir kalau Ryan pasti membawa kabar buruk. Duk Mi terlihat kaget dan binggung.
“Kau benar-benar pembohong yang buruk. Aku lebih suka mendengar kabar buruknya darimu.” Ucap Tuan Ahn.
Akhirnya Tuan Ahn mngantar Duk Mi pulang berpesan agar  Pulanglah dengan selamat. Duk Mi meminta maaf, Tuan Ahn meminta agar Jangan beri tahu direktur baru kalau sudah tahu.
“Jika kami bertemu, aku akan mengatakan bahwa aku membatalkan karena alasan pribadi. Aku ingin menjaga harga diriku... Apa aku seperti pecundang?” ucap Tuan Ahn.
“Tidak. Jangan katakan itu... Aku benar-benar minta maaf.” Ucap Duk Mi merasa bersalah. 


[Galeri Cheum]
Kyung Ah berjalan menaiki tangga bertemu dengan Yoo Sub bertanya dimana Ryan Gold. Yoo Sub memberitahu kalau Ryan sedang pemotretan di galeri seni. Ryan Gold sedang sibuk foto dengan gaya dan style yang terlihat elegan.
“Direktur... aku membawa proposal proyek.” Ucap Kyung Ah melihat Ryan Gold sedang pemotretan.
“Tolong letakkan di mejaku.” Ucap Ryan Gold. Kyung Ah menganguk mengerti. Fotographer pun mengajak mengaajk mereka untuk melakukan sekali lagi dengan memintanya senyum. 

Duk Mi masuk ruangan Ryan Gold dan tak melihat dalam ruangan, lalu mencoba mencari kesempatan untuk mengambil buku di dalam laci, tapi dua laci tak ditemukan dan dibagian bawah terkunci. Saat itu Ryan Gold datang melihat Duk Mi sedang mengobrak-ngabrik mejanya.
“Astaga! Direktur... Bagaimana pemotretannya? Apa Tidak di potret di kantor? Di sini terlihat bagus karena pencahayaannya.” Ucap Duk Mi mencari alasan.  Ryan Gold terlihat binggung dan curiga
“Sudah selesai rupanya... Kerja bagus.” Kata  Duk Mi lalu bergegas pergi. Ryan Gold akhirnya melihat meja kerjanya dan tak melihat ada Proposal dari Kyung Ah.
“Halo. Mr. Gold... Ada surat. Sertifikasi konten?” ucap Yoo Submemberikan surat. Ryan Gold melihat surat  [BUKTI SERTIFIKASI KONTEN YANG SUDAH DIKIRIM.] terlihat kaget. 

Duk Mi pergi ke ruangan penyimpanan lukisan, dengan wajah kesal kareana tadi kesempatan sempurna untuk mendapatkan notebooknya kembali tapi Ryan Gold mengunci lacinya
“Dia punya banyak rahasia, seperti wajahnya yang misterius.” Ucap Duk Mi kesal lalu masuk ke dalam ruangan penyimpanan.
Duk Mi masuk ruangan telihat sangat senang memeriksa semua lukisan, saat itu Ryan Gold menelp bertanya keberadaanya. Duk Mi mengaku Di ruang penyimpanan dan Ryan Gold langsung menutup tepnya. Duk Mi terlihat binggung dan seolah tak peduli. 

Ryan Gold datang ke ruangan, Duk Mi bertanya apakah ada yang bisa dibantu. Ryan Gold langsung menyuruh Duk Mi untuk kelaur. Duk Mi binggung.
“Hanya karyawan galeri seni yang bisa memasuki ruang penyimpanan. Jadi Keluar.” Ucap Ryan Gold
“Direktur , apa maksudmu?” kata Duk Mi bingung. Ryan Gold menegaskan  Itu artinya Duk Mi bukan lagi karyawan galeri seni.
“Kau dipecat.” Ucap Ryan Gold terlihat marah. Duk Mi kaget tiba-tiba langsung dipecat dan ingin tahu alasanya.
Ryan Gold memperlihatkan  [SERTIFIKASI KONTEN] Duk Mi kaget karena Tuan Ahn bisa mengirimkan itu. Ryan Gold yakin kalau Duk Mi pasti merasa aneh karena Bagaimana Pelukis Ahn tahu bahwa pameran akan dibatalkan lalu mengirim ini.
“Itu... aku bilang kepadanya bahwa pamerannya akan dibatalkan.” Ucap Duk Mi mengaku
“Sudah kubilang akan memberitahunya sendiri.” Kata Ryan Gold marah
“Sebagai kepala kurator yang menangani karya Pelukis Ahn selama lima tahun terakhir” kata Duk Mi membela diri.
“Sebagai kepala kurator, bahkan kau tidak tahu bagaimana dia bereaksi terhadap ini? Apa Selama ini kau bekerja di sini untuk main-main?” kata Ryan Gold terlihat sangat marah.
“Maaf, tidak bisa merahasiakannya. Tapi, bahkan jika bukan aku yang memberitahunya, hasilnya akan sama. Bahkan jika kau memberitahunya, akan...” ucap Duk Mi
“Bagaimana bisa sama? Jika aku yang bilang, akan kusarankan alternatif. Sebagai contoh.. Seperti pameran pribadi di New York. Lalu Apa mungkin, kau mengambil proposal di mejaku?” ucap Ryan Gold yang sempat membuat Duk Mi terdiam.
“Tidak, bahkan aku tidak lihat ada proposal.” Akui Duk Mi binggung.
“Ada banyak keraguan untuk mempercayai perkataanmu. Jadi Keluar. Jika ada yang berpikir ini tidak adil, kalian bisa pergi bersamanya.” Kata Ryan Gold melihat Duk Mi keluar sambil dari ruangan. 
Duk Mi menatap Kyung Ah dan juga Yoo Sub, akhirnya meninggalkan dua teman rekan kerjanya. 



Duk Mi pergi ke rumah Tuan Ahn, tapi rumahnya terlihat sepi dan mencoba menelp tapi tak diangkat. Ia mencoba mengirimkan pesan pada Tuan Ahn.
[Tuan Ahn, aku ingin meminta maaf...aku Sung Deok Mi dari Cheum Gallery. Maaf mengenai kunjungan mendadak terakhir kali dan aku tahu kau pasti merasa terhina. Aku ingin bertemu kau secara pribadi dan meminta maaf. Tolong beri satu kesempatan lagi.] 

Esok paginya
Yoo Sub pikir  kalau Duk Mi tidak akan masuk kerja hari ini. Kyung Ah seperti tak percaya kalau benar-benar tidak masuk menurutnya harus masuk dan mencoba sesuatu setidaknya dan melihat Ryan Gold akhirnya datang.
Sementara Duk Mi sedang asik membuat makanan menambahkan Minyak wijen lalu menambahkan telur mata sapi setelah itu mengambil gambar untuk koleksinya.  Setelah itu ia menikmati makan sambil melihat tayangan Shi An TV. 

“Lagu ini akan mudah diterima publik. Aku membuatnya dengan harapan banyak orang akan menyanyikannya bersama. Aku tidak sabar untuk mengungkapkannya ke seluruh dunia.” Ucap Shi Ah
“Satu-satunya yang membuatku tidak sakit bahkan jika kutonton seharian adalah menonton cintaku, Shi An. Aku tidak perlu merasa tertekan... Rugi dia memecatku.” Ucap Duk Mi meluapkan amarah.
“Kalian semua sudah melakukan pekerjaan luar biasa dengan bekerja dan belajar sepanjang hari ini. Sampai ketemu nanti.” kata Shi An sambil melambaikan tangan. Duk Mi pun membalasnya lambaian tangan.
“Dia harus mengucapkan sampai jumpa kepada pengangguran juga... Aku pengangguran.” Kata Duk Mi lalu melihat pesan masuk ke dalam ponselnya “Pulanglah.” Wajahnya terlihat tegang. 

Duk Mi masuk rumah akan menyapa dua orang tuanya. Tapi Eun Ki menariknya masuk ke dalam kamar.  Duk Mi terlihat bingung, Eun Ki menyuruh diam dan berpikir Duk Mi bisamerasakan udara dingin dan kaku ini berhembus di rumah ini
“Apa Ibu dan Ayah bertengkar?  Tapi Ibu mengirimiku pesan.” Kata Duk Mi melihat pesan dari ibunya. Eun Ki mengaku itu dari dirinya dengan ponsel Nyonya Yoo ada ditanganya.
“Kenapa mereka bertengkar?” tanya Duk Mi. Eun Ki hanya menjawab itu dari Tuan Sung.
“Aku tahu segalanya terlalu damai belakangan ini. Yang kalah bicara dengan Ayah. Batu, gunting, kertas!” kata Duk Mi dan akhirnya harus kalah dengan Eun Ki.
“Aku akan bicara dengan Ibu.” Ucap Eun Ki, Duk Mi terlihat marah dan akhirnya pasrah. 

Duk Mi duduk disamping ayahnya dan Eun Ki duduk disamping Nyonya Yoo terlihat suasana benar-benar terasa dingin. Nyonya Yoo pikir ibu Tuan Sung itu  sudah tua dan keriput sekarang jadi wajar jika tubuhnya sakit di sana-sini.
“Tapi apa? Operasi sendi? Coba Lihatlah rumah kita. Apa Kau pikir kita mampu? Apa Kau keras kepala atau tidak tahu apa-apa? Kau tahu tidak mungkin. Kenapa terus membicarakannya?” ucap Nyonya Yoo kesal
“Nenek adalah ibunya ayah... Jadi Ayah hanya khawatir karena ibunya sakit.” Kata Duk Mi membela ayahnya.
“Apa Kau tidak khawatirkan aku? Apa Kau pikir bekerja pada tengah malam karena persendianku baik-baik saja? Tubuhku juga sakit.” Kata Nyonya Yoo marah.
“Kita semua tahu betapa kerasnya Ibu bekerja.” Kata Eun Ji mencoba menenangkan Nyonya Yoo
“Aku satu-satunya yang berjuang sepanjang waktu. Kau lenyapkan semua uang kita karena bisnismu itu. Satu-satunya hal yang kau lakukan hanyalah mengumpulkan batu-batu tak berguna itu. Kau tidak punya perasaan sama sekali, tapi masih sangat peduli pada ibumu.” Kata Nyonya Yoo marah
“Baik. Biarkan dia menjalani operasi... Harus bagaimana aku? Salahku menikah dengan anak mama... Ambil saja semua uang kita dan gunakan untuk persendian baru ibumu atau kenapa kau tidak membangun monumen diri untuk dilihat ibumu?” ucap Nyonya Yoo marah
Duk Mi tak percaya ibunya bisa berkata seperti itu. Nyonya Yoo mengeluh anaknya itu berisik menuutnya tak ingin  hidup seperti ini, karena Harapannya itu bekerja di galeri dan pamer seperti Duk Mi tapi setelah  membesarkan Duk Mi sepanjang hidupnya tapi Duk Mi malah memihak ayahnya.
“Aku sudah membesarkanmu tanpa pamrih. Aku tidak tahan melihat kalian. Keluar!” ucap Nyonya Yoo marah
“Kenapa aku harus keluar? Apa aku orang yang harus keluar begitu saja jika ada yang menyuruh?” ucap Duk Mi marah. Eun Ki mendengarnya binggung dengan Duk Mi yang mengatakan hal itu.
“Kau bilang Pamer di galeri? Kau bahkan tidak tahu bagaimana aku bekerja dan bagaimana aku diperlakukan di tempat itu. Apa? Orang macam apa yang memperlakukanmu dengan buruk? Doba Lihat? Deok Mi menjadi seperti ini karena kau...” ucap Duk Mi dan Eun Ki meminta agar Duk Mi menghentikanya.
“Ayah, gunakan ini untuk operasi Nenek. Dan Ibu, gunakan ini dan beli sesuatu yang baik untuk kesehatanmu.” Ucap Duk Mi memberikan kartu kreditnya lalu pamit pergi.
Eun Ki binggung akhirnya pamit pergi pada ibunya kalau akan mengantar Du Mi ke luar.
***
Bersambung ke part 2

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar