PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 19 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ryan datang menyelamatkan Duk Mi sebelum tertabrak mobil, lalu membantunya berdiri memastikan kalau baik-baik saja. Duk Mi terlihat masih ketakutan akhirnya berdiri. Ryan pun mendekati mobil sambil mengedor jendela.
“Siapa kau? Wanita itu pacarku... Dia pacarku!” teriak Ryan marah. Duk Mi kaget melihatnya.
“Wanita itu...” teriak Ryan dan jendela mobil berbuka, ternyata petugas keamanan galeri dibalik kemudi.
“Selamat.” Ucap Petugas keamanan dan Ryan hanya bisa melonggo karena dugaanya salah. Duk Mi pun mencoba menahan tawanya. 

Ryan mengemudikan mobilnya menahan malu, Duk Mi mencoba menjelaskan kalau  terus bilang padanya untuk tidak parkir ilegal, tapi jadi kebiasaannya. Ryan menganguk mengerti tapi teringat saat berteriak di depan mobil “Wanita itu pacarku... Dia pacarku!”
“Dia sudah tua, aku tidak bisa tegas padanya.” Jelas Duk Mi. Ryan teringat kembali saat si kakek malah mengucapkan selamat dengan nada mengejek.

“Direktur Ryan... Apa Kau baik-baik saja? Haruskah aku belikan latte susu kental?” ucap Duk Mi yang ada didepan cafe milik  Sun Joo, Ryan terlihat makin shock melihat sosok Sun Joo mengendong anak lalu mencium seorang pria.
“Direktur, aku benar-benar mengerti... Wajar kau salah paham. Kau sudah melihat yang terjadi padaku sore tadi, dan mobil hitam bisa membuat takut. Aku juga berpikir begitu. Dan kau mencari karyawanmu, itu wajar. Pokoknya, aku akan melupakannya.” Kata Duk Mi tak ingin Ryan salah paham.
“Sejujurnya, aku sudah lupa... Aku Serius.” Tegas Duk Mi. Ryan akhirnya bicara terlihat sangat shock.
“Nona Sung... Aku akan melakukannya.” Kata Ryan. Duk Mi binggung bertanya melakukan apa maksudnya.
“Aku akan jadi pacarmu.” Kata Ryan. Duk Mi kaget. Ryan mengatakan kalau Duk Mi dapat memiliki dirinya walaupun sebentar. Duk Mi langsung tertawa terbahak-bahak.
“Maaf... Ini Sangat lucu... Ini pertama kalinya aku tertawa hari ini.” Kata Duk Mi
“Perkataan itu bukan candaan.” Tegas Ryan. Duk Mi bertanya apakah Ryan memang menyukainya.  Ryan mengaku kalau itu pasti tidak.

“Lalu kenapa kau ingin jadi pacarku? Kenapa aku inginkan dirimu? Aku tidak mau.” Kata Duk Mi. Ryan kaget mendengar penolakan Duk Mi.
“Kata "Sebentar"... Apa Kau tidak dengar aku bilang "sebentar"? Maksudku aku akan pura-pura jadi pacarmu sebentar saja.” Kata Ryan. Duk Mi binggung.
“Mari buat seperti kita berkencan.” Tegas Ryan. Duk Mi tak bisa berkata-kata. 



Ryan mengantar Duk Mi sampai ke depan rumah dan kembali bicara, lalu bertanya Kenapa tidak pikirkan perkataannya tadi. Duk Mi mengaku sudah tahu kalau Ryan melakukannya karena bingung dan malu soal... Ryan menyela ucapan Duk Mi.
“Informasi pribadimu diketahui semua orang dalam waktu kurang dari sehari. Bisa saja mereka melakukan hal yang sama pada keluarga dan temanmu. Apa Kau baik-baik saja?” ucap Ryan.
Duk Mi terdiam mengingat yang dikatakan Sun Joo “Bagaimana jika orang mengetahui bahwa kau adalah fan Shi An dan pengelola fanpage dari Shi An is My Life?” lalu keduanya merasa merinding.
“Mereka akan melenyapkanku tanpa ada yang tahu. Seperti embun pagi” kata Sun Joo. Duk Mi pikir juga seperti itu. 

Duk Mi memikirkan nasibnya dan masih berpikir tentang ajakan Ryan menjadi pacar sementara. Ryan pikir kalau bersama Duk Mi di tempat Cha Shi An jadi ia yang meminjamkan jaket itu dan meminta agar memberitahu agensi bingung soal jaket... Duk Mi menyela.
“Segalanya jadi tidak terkendali karena agensi berbohong pada para fan. Kupikir segalanya hanya akan bertambah buruk jika kita berbohong lagi. Bagaimana jika semuanya bisa diselesaikan dengan satu kebohongan itu?” ucap Duk Mi
“Tapi tentu saja, seperti apa yang dikatakan Nona Yoo , itu akan jauh lebih mudah jika kau tunjukan pada semua orang, kalau ada orang yang kau kencani sebenarnya.” Kata Ryan
“Tapi aku tidak berkencan dengan siapa pun, Yah... Benar.. Katakanlah aku berbohong. Lalu Di mana aku harus mengunggah informasi itu? Jika aku tiba-tiba mengunggahnya di akun media sosialku, orang mungkin tahu itu bohong. Aku akan berpikir sedikit lagi. Kau harus memutuskan apa kau akan melakukannya atau tidak.” Ucap Duk Mi. Ryan pun pamit pergi. 

Duk Mi berjalan masuk ke rumah sakit sambil menutupi wajahnya karena takut ada yang mengenali wajahnya. Eun Gi mengeluh kalau Duk Mi  menarik banyak perhatian karena Tidak ada yang akan mengenalinya di rumah sakit. Duk Mi pikir mungkin saja ada fans Shi An yang menyerangnya.
“Cucu perempuan yang datang mengunjungi kakeknya bisa jadi fan Shi An.” Ejek Eun Gi. Duk Mi berteriak marah
“Duniamu mungkin berputar di sekeliling dia karena kau adalah fannya. Tapi seluruh dunia tidak tertarik. Mereka bahkan tidak tahu siapa dia. Shi An tidak ada artinya bagi mereka.” Keluh Eun Gi mengejek.
“Kau mungkin tidak mengenal Shi An, tapi kau mengenalku. Aku tidak memaafkan orang yang menjelek-jelekkan kesayanganku.” Ucap Duk Mi. Eun Gi malah makin mengejek. Duk Mi langsung memberikan pelajaran. 

Mereka berjalan di lorong, Eun Gi kaget seperti salah dengan apa yang dimaksud palsu. Duk Mi menegaskan kalau itu masksudnya pasangan palsu karena menurutnya mungkin segalanya akan tenang jika pura-pura sedang berkencan.
“Aku tidak percaya kau rela melangkah sejauh itu. Kenapa tidak berhenti nge-fangirl dan serius berkencan?” kata Eun Gi seperti berharap dirinya jadi pasangan.
“Orang tidak bisa berhenti jadi fan. Bahkan dukun pun tidak bisa menghentikan orang jadi fangirl.” Ucap Duk Mi
“Kenapa kau ingin pertaruhkan hidupmu untuk melindungi idola?” keluh Eun Gi
“Bukan itu yang kulakukan. Aku hanya... sudah... Lupakan. Muggle tidak perlu tahu.” Kata Duk Mi. Eun Gi benar-benar tak mengerti dengan sikap Duk Mi. 

Di dalam ruang rawat
Nenek Duk Mi memuji anaknya memang juara, karean Sesudah dengar dirinya yang sakit, jadi membawanyake rumah sakit paling terkenal bahakn bisa menerima operasi dari dokter paling terkenal di negeri ini. Lalu menyindir Ibu Duk Mi kalau sudah mengatakan untuk punya anak laki-laki lagi. Anaknya meminta ibunya menahan diri.
“Aku tidak membicarakan kebohongan... Kenapa kau mengurus anak perempuan lain?” sindir Nenek Duk Mi
“Ibu... Aku orang yang mencari dan menemukan rumah sakit ini Dan aku yang mengurus operasimu. Kau harusnya tidak berterima kasih pada putramu, tapi Kau harus berterima kasih padaku.” Ucap Ibu Duk Mi, saat itu Duk Mi dan Eun Gi mendengar dari depan pintu
“Anakku, kenapa kau terlihat sangat lelah? Kau terlihat sangat lelah. Apa dia menyiksamu?” ucap nenek Duk Mi megang wajah anaknya. Ibu Duk Mi hanya bisa menghela nafas.
“Harusnya kau bersyukur memiliki suami seperti ini. Ada pria yang selalu minum dan merokok hanya karena kenyataan mereka sibuk bekerja. Dibandingkan dengan orang-orang seperti mereka, suamimu 100 kali lebih baik.” Ucap Nenek Duk Mi terus membela anaknya.
“Menghasilkan uang bukan satu-satunya hal buruk yang dia lakukan. Dia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, tidak tahu cara tersenyum, dan bahkan tidak menyenangkan. Tidak ada satu pun hal baik dalam hidup bersamanya.” Keluh Ibu Duk Mi
“Dia tampan... Coba Lihat? Lihatlah betapa tampannya dia.” Kata Nenek Duk Mi terus memuji anaknya.
“Itulah yang disebut "melindungi seseorang".” Gumam Duk Mi yang hanya bisa terdiam melihat sikap neneknya lalu berlari menyapa neneknya. Eun Gi pun datang membawakan buah untuk Nenek Duk Mi. 


[Episode 4: AKU AKAN MELINDUNGI KESAYANGANKU]

Saat itu banyak orang berkumpul di depan galery. Ryan Gold keluar mobil mengetuk sebuah mobil. Pria itu membuka jendela. Ryan memperkenalkan diri sebagai Direktur Cheum Gallery jadi meminta izin agar mengajukan beberapa pertanyaan.
“Biar kuberi tahu kau satu hal. Aku sangat suka mengajukan tuntutan hukum, membawa barang ke pengadilan, dan mengambil prosedur hukum. Aku hanya memberitahu sebelum kau menulis artikel yang tidak mendasar. Dan Juga, dia mengambil cuti hari ini. Jadi, kau harus pergi dengan tangan kosong.” Tegas Ryan marah lalu masuk gallery.
“Apa dia pacarnya?” keluh Manager Shi An. Ryan hanya terdiam mendengarnya. Beberapa orang pun langsung mengerubungi ingin tahu apa yang dikatakan Ryan. 

Duk Mi akan berangkat kerja, Ryan mengirimkan pesan “Fans dan reporter Cha Shi An ada di depan galeri... Maksudku ambillah cuti, jangan masuk kerja.” Wajah Duk Mi terlihat kesal akhirnya masuk ke cafe, Joo Hyuk pun menyapa pelanggan yang datang.
“Joo Hyuk, beri aku secangkir kopi.” Kata Duk Mi kesal. Joo Hyuk bertanya apakah Dengan tembakan ekstra.
“Ya, dua tembakan... Tidak, tiga. Agar pikiranku jernih.” Kata Duk Mi sambil menghela nafas.
“Kenapa? Apa ada masalah?” tanya Sun Joo. Duk Mi menceritakan Atasannya baru saja mengirim sms dan  bilang jangan masuk kerj karena ada wartawan di depan galeri.
“Fandom sudah membicarakan namamu... Tapi itu cerita lain tentang kau.” Ucap Sun Joo juga khawatir.
“Haruskah aku wawancara dan bilang aku tidak ada hubungannya dengan Shi An?” kata ucap Duk Mi
“Hei, tidak masalah apa yang kau katakan... Judulnya akan tertulis "Pacar Cha Shi An Berbicara".” Ucap Sun Joo. Duk Mi pun memikirkanya. 

Saat itu segerombolan anak remaja masuk cafe, Sun Joo langsung menyuruh Duk Mi agar bersembunyi. Tiga orang remaja memesan Tiga gelas Es Americano memegang spanduk fans Shi An. Duk Mi mendengar dari balik kasir.
“Reporter bilang hari ini adalah hari liburnya, kan? Bisakah kita percaya reporter?” ucap Fans 1
“Aku tidak bisa percaya reporter atau artikel yang mereka tulis. Aku ingin lihat wajah wanita itu.” Kata Fans 2
“Menurut fanpage Sindy, dia lumayan cantik.” Kata Fans 3. Duk Mi yang mendengarnya hanya bisa tersenyum. Fans menegaskan kalau wanita itu Ahjumma, wajah Duk Mi langsung cemberut.
“Omong-omong, sepupuku bilang, dia mengira kurator itu dulunya fangirl. Dia mengira melihatnya di fan club TVXQ. Ada orang yang tidak pernah jadi fangirl, tapi tidak ada yang pernah berhenti jadi fangirl.” Kata Fans 1
“Lalu, apa maksudmu bisa saja dia fans Shi An? Jika benar fans Shi An, aku tidak akan memaafkannya karena artinya dia mengkhianati golongannya sendiri. Jika ada yang membunuh dia, akan kuberi hadiah.” Kata fans 2
Duk Mi dan Sun Joo terlihat panik dan ketakutan,  Si fans pun meminta agar Sun Joo mengembalikan kartunya. Sun Joo mengembalian dengan sedikit gugup. 

Ryan sedang membuka komputer dan akan mengirimkan email, saat itu Duk Mi datang meminta maaf karena datang terlambat.  Ryan terlihat marah karena sudah mengatakan kalau Duk Mi  bisa tetap di rumah hari ini dan berpikir ada banyak orang di luar yang menunggunya.
“Aku menunggu di kedai kopi dan masuk saat sudah tidak ada siapa-siapa. Maaf karena mengganggumu. Aku akan menghindari wartawan...” ucap Duk Mi yang langsung disela oleh Ryan.
“Kenapa tidak menggunakan itu?” kata Ryan. Duk Mi bertanya apa maksudnya Menggunakan itu
“Kita akan sengaja membiarkan mereka melihat kita bersama. Kita bisa pulang-pergi bekerja bersama. Maka secara alami mereka akan menerbitkan artikel.” Kata Ryan merasa rencananya akan berhasil.
“Tentu saja artikel diterbitkan... "Apa Pacar Cha Shi An Berselingkuh?" "Cha Shi An Putus dengan Dia". "Apa Cha Shi An dikhianati?" Lalu berakhir dengan berita kematianku.” Kata Duk Mi, Ryan terkejut mendengarnya.
“Fans Cha Shi An tidak akan percaya apa pun yang dikatakan oleh wartawan. Mereka akan percaya berita yang beredar di kalangan fan.” Jelas Duk Mi.
“Mereka percaya berita yang diedarkan oleh fans ? Seperti mempercayai kata-kata penguntit Cha Shi An bukan agensinya?” tanya Ryan. Duk Mi pikir itu tampak lebih mungkin.
“Lalu kita bisa memainkan metode yang sama.” Kata Ryan. Duk Mi tak mengerti dengan kata “Metode yang sama”
“Aku akan memberitahumu... Tapi Omong-omong, kau sudah mengatur pertemuan dengan Pelukis Ahn?” tanya Ryan. Duk Mi memberitahu kalau Pelukis Ahn, bilang sore ini senggang.
“Baguslah... Aku akan memberitahu waktunya.” Kata Ryan. Duk Mi masih terlihat binggung akhirnya keluar ruangan. 


Ryan duduk dimeja kerjanya memikirkan rencana untu menolong Duk Mi.
Flash Back
Shi An menceritakan Sepertinya tidak ada yang mengenalnya lebih baik dari Shi An is My Life, menurutnya Shi An is My Life pasti fan spesial. Ryan menganguk mengerti. Shi An memberitahu kalau Fans yang mengambil foto selebriti dan mengunggahnya secara online disebut pengelola fanpage.
“Dia tidak hanya spesial bagiku tapi juga untuk fanku yang lain. Suatu kali, desas-desus menyebar soal grup kami, kalau kami bertengkar sesudah pertunjukan... Tertulis juga bahwa kami akan bubar.” Cerita Shi An sambil melihat foto yang diambil fansnya. 
“Namun, Shi An is My Life mengumpulkan semua foto yang diambil oleh pengelola fanpage dan membuktikan bahwa kami tersenyum dan bahkan tidak punya waktu untuk berdebat. Dia bisa meyakinkan para fans, Sejak kejadian itu, para fan percaya Shi An is My Life.” Cerita Shi An.
“Dia bahkan lebih baik daripada pekerja di agensi kami.” Ungkap Shi An. Ryan mengingat semua ucapan Shi An seperti mencari sesuatu rencana. 
Ryan menunggu didepan mobil melihat account [SHI AN IS MY LIFE] terlihat ragu, akhirnya menekan untuk follow. Duk Mi keluar galery memanggil Ryan yang sudah menunggunya.
Saat itu notifikasi masuk [RYAN GOLD SEKARANG JADI PENGIKUT] Duk Mi kaget sampai membuat ponselnya terjatuh, Ryan akhirnya melihat Duk Mi akhirnya berjalan mendekat.  Duk Mi panik seperti melihat laber diatas kepala atasanya [RYAN GOLD SEKARANG JADI PENGIKUT.]
“Kenapa? Apa mereka melacak ponselmu?” ucap Ryan melihat ponsel Duk Mi terjatuh.
“Tidak....Tidak ada apa-apa.” Kata Duk Mi langsung mengambil ponselnya tapi wajahnya masih tak percaya kalau Ryan menjadi pengikutnya sekarang.
Duk Mi berpikir dan mengingat yang dikatakan Ryan sebelumnya “ Seperti mempercayai kata-kata penguntit Cha Shi An bukan agensinya? Lalu, kita bisa memainkan metode yang sama.” Lalu menduga sesuatu dengan wajah panik di dalam mobil. 

Ryan meminta maaf pada Tuan Ahn karena tidak datang menemuinya lebih cepat. Tuan Ahn pikir Ryan mungkin sibuk jadi orang baru di tempat itu dan harusnya memikirkannya sebelum membuat Ryan kesulitan dan merasa tak enak hati juga dengan Duk Mi karena pasti kesulitan juga.
“Tidak... Kurangnya penilaianku adalah apa yang menyebabkanmu kesulitan. ..Maaf.” ucap Duk Mi rendah hati.
“Seperti kata Sung Duk Mi, pameran ulang tahun kelima... Kita tidak perlu membahas masalah itu lagi. Seharusnya aku tidak serakah.” Kata Tuan Ahn.

“Dengan segala hormat, aku ingin kau jadi lebih serakah. Ini adalah proposal pameran Galeri Seni Mono di New York.” Kata Ryan. Tuan Ahn kaget mendengar nama Galeri Seni Mono di New York.
“Aku ingin kau mengadakan pameran pribadi di New York, dan sekarang aku akhirnya mendapatkan kesempatan.” Jelas Ryan. Tuan Ahn seperti tak percaya Pada usia yang sudah tua seperti ini.
“Kau berada pada usia yang sempurna untuk pergi ke luar negeri.” Ucap Ryan. Duk Mi memberikan Selamat.
“Semua berkatmu, Nona Sung.. Terima kasih.” Kata Tuan Ahn terlihat bahagai. Duk Mi pun juga ikut senang. 


“Aku selalu ingin menunjukkan karya seni dia di luar negeri. Aku merasa tidak enak karena butuh waktu untuk memperkenalkannya. Tidak ada yang mengenal karya seninya selain aku. Jika kau membiarkanku merencanakan pameran, aku akan pastikan berjalan dengan lancar.” Ucap Duk Mi penuh semangat.
“Baik.. Aku akan menghubungkanmu dengan kurator di Mono Art Gallery.” Ucap Ryan yang terus menatap ponselnya dengan gelisah.
“Direktur, Metode apa yang ada dalam benakmu? Apa mungkin Metode penguntitan?” tanya Duk Mi penasaran.
“Kau mungkin tidak sadar, tapi ada pengelola fanpage.” Kata Ryan. Duk Mi kaget Ryan tahu tentang Pengelola fanpage.
“Mereka mengambil foto selebriti dan mempostingnya di internet. Mereka terkenal di kalangan fan.” Jelas Ryan. Duk Mi makin panik mendengarnya.
“Aku punya sesuatu untuk dikembalikan pada pengelola fanpage Cha Si An. Mungkin kita bisa meminta bantuannya. Kata-kata pengelola fanpage akan lebih dipercaya untuk fan Cha Shi An.” Ucap Ryan.
“Tapi apa kau pikir orang itu akan setuju untuk melakukannya?” kata Duk Mi
“Aku tidak berpikir dia akan melakukannya... Sebenarnya dia berutang maaf padaku. Jika dia setuju untuk melakukannya, apa kau akan ikut?” tanya Ryan.
“Tidak!...... Aku bukan orang yang bisa berbohong... Meskipun butuh waktu, aku akan diam-diam menunggu rumor.” Kata Duk Mi yang sempat berteriak mencoba menenangkan diri lalu bergegas mengajak Ryan pergi saja.


Di depan gedung TV, semua fans sudah menunggu bahkan sampai memsan taksi. Shi An pun keluar dengan manager yang menemaninya, semua fans langsung menyerbu mendekatinya. Saat itu ada sebuah fans yang terlihat kebingungan lalu mendekat sebelum Shi An masuk mobil.
“Shi An! Tolong katakan... bahwa rumor itu tidak benar.” Ucap si fans. Shi An binggung, Manager Shi An malah marah dan langsung mendorong fans sampai terjatuh.
Shi An ingin membantu, tapi Manager malah menahanya dan menyuruh masuk. Shi An tak bisa menolak akhirnya masuk mobil dan Fans masih jatuh di tanah saat mobil pun pergi. Shi An duduk di mobil terlihat kesal dengan managernya.

“Tidak bisakah kau bersikap lebih lembut? Dia fans-ku.” Keluh Shi An. Si manager pikir kalau itu menganggu.
“Kau pasti lelah. Istirahatlah.” Ucap Managernya lalu mengeluh dengan manager yang tak bisa mengemudi dengan benar
“Taksi ada di belakang kita.” Kata Ass Manager. Di luar mobil terlihat dua taksi mengejar mobil Shi An berteriak memanggil namanya, fans yang sebelumnya juga ikut ada dalam mobil.
Akhirnya Shi An sampai ke dalam apartementnya, banyak fans juga yang menunggunya. Mobil pun sempat tersendat, Manager memuji kerja Shi An jadi meminta agar Pulang dan istirahat saja. Saat itu fans yang sebelumnya melihat mobil Shi An masuk ke parkiran.
Tiba-tiba langsung berlari ke depan mobil. Sopir langsung menginjak rem,  didalam mobil Shi An mengalami benturan. Manager kaget bertanya apa yang terjadi karena mengerem mendadak. 



Berita di TV “Van Cha Shi An dari White Ocean menabrak seorang wanita berusia 20-an yang adalah fannya. Menurut Kantor Polisi Gangnam, sekitar 10 malam pada tanggal 18, di tempat parkir yang terletak di Seocho-gu, van Cha Shi An menabrak seorang wanita berusia 20-an yang dikenal sebagai Kim.”
Sun Joo yang menontonya terlihat shock, suaminya melihat Sun Joo langsung mematikan TV di restoran dan memberitahu kalau baru empat hari mereka bertemu. Sun Joo terdiam
“Jangan bilang kau akan meninggalkanku untuk pergi menjumpai Duk Mi.” Keluh Suaminya.
“Oppa, luangkan waktumu makan dan bawa Geon Woo pulang. Dan  Geon Woo, makan semua kimchimu.... Kau harus Kasih dia makan kimchi, mengerti?” ucap Sun Joo akhirnya bergegas pergi.
“Dia pergi... Tentu saja dia harus pergi... Dia satu-satunya teman yang tersisa... Apa dia punya dua suami?” ucap Suami Sun Joo kesal. Geun Woo yang melihatnya hanya bisa makan saja. 


Di rumah
Duk Mi menonton berita di TV sambil melonggo “Sepertinya dia melompat di depan van Cha Shi An. Polisi sedang menyelidiki detail kecelakaan itu.” Sun Joo akhirnya datang dengan terburu-buru dengan wajah panik. Duk Mi pun terlihat tak bisa menutup rasa khawair.
“Shi An dan korban tidak terluka parah. Semuanya akan baik-baik saja.” Kata Sun Joo menenangkan.
“Kecelakaan ini terjadi karena aku. Ini semua salahku.” Kata Duk Mi merasa bersalah.
“Kenapa ini salahmu? Itu hanya karena fangirling obsesif.” Ucap Sun Joo.
“Fan yang melompat di depan van-nya bukan fan obsesif. Dia kebalikan dari itu, Dia hanya fan biasa yang mendukungnya di rumah.” Kata Duk Mi yakin. Sun Joo heran karena Duk Mi bisa mengetahuinya. 
Flash Back
Fans melihat berita yang ditulikan Sindy pada fan cafe dengan menampilkan foto Duk Mi keluar dari rumah Shi An. Wajahnya langsung panik dan langsung menuliskan komentar.
“Apa kebenaran soal skandal Shi An yang sudah diposting di fanpage Sindy? Agensinya tidak bilang hal lain. Aku ingin bertanya pada Shi An langsung. Aku sangat frustrasi dan depresi, dan aku ingin mati saja.”



“Sesudah itu, dia terus berkomentar bahwa dia sedang menunggu di dekat agensi atau apartemennya, tapi berhenti memposting sesudah kecelakaan itu.” Jelas Duk Mi
“Jika dia sangat rentan atas skandal kecil seperti ini, bagaimana dia jadi fangirl?”keluh Sun Joo.
“Apa yang kupikirkan salah. Ini tidak akan selesai hanya dengan menunggu waktu yang tepat.” Kata Duk Mi. Sun Jo binggung maksud ucapan Jika tidak selesai

Saat rapat di kantor, Duk Mi melamun sambil bergumam  “Si Singa itu benar. Yang diperlukan hanyalah satu kebohongan.” Semantara Ryan bertanya pada Kyung Ah kapan  akan melengkapi daftar selebriti yang diundang ke pameran istimewa.
“Aku harus memeriksa ulang beberapa orang, akan kusiapkan besok. Apa Menurutmu Cha Shi An akan bisa datang? Dengan kecelakaan dan semua skandalnya.” kata Kyung Ah.
“Aku akan menghubungi Cha Shi An... Lalu Sek Kim, periksa apa kita bisa menyimpan karya seni di ruang penyimpanan.”kata Ryan. Yoo Sub menganguk mengerti.
“Kurotor Sung.... “ kata Ryan. Duk Mi yang melamun hanya terdiam. Ryan kembali memanggilnya. Kyung Ah dan Yoo Sub pun sempat heran melihat Duk Mi hanya diam saja. Ryan kembali memanggilnya. Duk Mi pun tersadar.
“Kenapa kau dan aku tidak memilih bagian pertama untuk pameran Pelukis Ahn?” kata Ryan. Duk Mi menganguk mengerti. 


Duk Mi mengikuti Ryan sampai keruangan, Duk Mi bertanya  Apa ada masalah, karena Duk Mi yang  tampak terganggu selama rapat. Duk Mi meminta maaf, dan mengaku kalau  ingin bertanya sesuatu soal Cha Shi An. Dan membahas tentang berbohong bahwa mereka berkencan.
“Kau adalah pacarku. Aku penasaran apa kita harus mencobanya. Aku memikirkannya lagi, dan berharap waktu akan menanganinya sepertinya sedikit salah. Kecelakaan Cha Shi An kemarin terus menggangguku.” Jelas Duk Mi
“Baik, mari kita lakukan.. Bagaimana menurutmu? Aku akan bertanya pada pengelola fanpage Yang kusebutkan terakhir kali untuk mewawancarai kita.” Kata Ryan. Duk Mi panik mendenagrnya. 


 “Wawancara?? Apa Dia akan meminta untuk bertemu dengan Shi An is My Life?” kata Sun Joo. Duk Mi membenarkan. 
“Kupikir dia salah soal pengelola fanpage. Dari mana kita harus mulai mengajarinya?” kata Sun Joo binggung.
“Aku hampir bilang mengenalnya.” Kata Duk Mi tak bisa menahan tawa. Sun Joo heran dengan Duk Mi yang terus tertawa dan memikirkan yang akan dilakukan temanya itu.
“Aku punya rencana.” Ucap Duk Mi memperlihatkan ponselnya. 

Ryan sedang ada di rumah menerima notifaksi di ponselnya,   [SHI AN IS MY LIFE MENGIKUTIMU] Lalu Duk Mi mengirimkan pesan “Halo!” u Sun Joo yang mendengarnya hanya bisa mengeluh. Duk Mi heran bertanya apakah terdengar aneh. Sun Joo heran yang dilakukan temanyan itu.
“Aku harus terdengar sebaliknya dari diriku yang cerdas dan anggun, jadi dia tidak tahu itu aku. Bukankah begitu?” ucap Duk Mi berusaha mengunakan bahasa gaul.
“Tidak akan ada bedanya jika kau bertingkah seperti dirimu sendiri.” Komentar Sun Joo. Duk Mi mengerti dan kembali mengirimkan pesan. 

RYAN GOLD digambar seperti datang ke dalam sebuah hutan yang masih asing, dengan wajah digambar Singa melihat sekeliling lalu melihat sosok yang dianggap sebagai “SHI AN IS MY LIFE” dan Duk Mi sudah menunggu dalam fans pagenya.
“Apa Kau Shi An is My Life? Aku Ryan Gold, Direktur Cheum Gallery.Aku tidak tahu apa kau ingat, tapi kita pernah bertemu di bandara sebelumnya. Kau jatuh dari tangga mencoba mengambil foto, kan?” ucap Ryan.
“Oh, kaulah yang berbaring di bawahku?” kata Duk Mi malu-malu. Ryan membenarkan kalau air mat itu adalah dirinya.
“Aku benar-benar minta maaf” kata Duk Mi. Ryan mengaku bukan untuk menerima permintaan maafmu.
“Aku menghubungimu karena buku catatanmu ada padaku.” Ucap Ryan. Duk Mi pura-pura kaget kalau Ryan yang mengambilnya.
“Aku akan berterima kasih jika kau mengembalikannya. Lalu... Apa yang mau kau tanyakan padaku?” kata Duk Mi memancing. Ryan terlihat gugup menjelaskan.
“Apa Kau bilang Cheum Gallery? Bukankah itu tempat di mana wanita yang tertangkap dalam skandal dengan Shi An bekerja?” kata Duk Mi kembali memancing.
“Sebenarnya, itu sebabnya aku menghubungimu.” Akui Ryan. Duk Mi bertanya ada apa berpura-pura tak tahu.
“Kurator itu adalah pacarku.” Akui Ryan. Duk Mi merasa Ryan terdengar sangat tangguh.
Sun Joo yang ada disamping Duk Mi merasa kalau ini Sangat menyenangkan dan ingin tahu apa yang dikataka si Singa itu.  Duk Mi memastikan kalau  Ryan ingin ia memposting wawancara dan foto pasangannya di fanpage. Ryan membenarkan.
“Dalam keadaan itu, aku tidak bisa bertemu denganmu sendiri. Namun ada cara lain. Apa Kau akan mempercayaiku?” ucap Duk Mi memiliki rencana. 
Ryan menelp Duk Mi kalau membutuhkan bantuan lain meminta agar mencari Seseorang yang akan memotret dari kencan palsu mereka yaitu Paparazzi palsu. Duk Mi dengan senyuman bahagia menatap Sun Joo kalau mengenal orang yang sempurna untuk pekerjaan itu.
Esok harinya, Gallery di tutup. Duk Mi datang bersama dengan Sun Joo lengkap dengan camera. Ryan menatap binggung, Sun Joo menyapa Ryan mengaku Ini pertama kalinya mereka bertemu. Ryan akhirnya memanggil Duk Mi agar bicara sebentar.
“Apa Dia orang yang kau bicarakan?” tanya Ryan menatap Sun Joo seperti tak percaya
“Dia cukup berbakat dalam mengambil foto.” Kata Duk Mi menyakinkan. Sun Joo pun menebark senyuman.
“Foto-foto palsu kita sebagai pasangan?!!” kata Ryan. Duk Mi membenarkan. Ryan seperti tak yakin memastiskan kalau Sun Joo adalah orangnya. Duk Mi membenarkannya.
Ryan seperti mengingat kejadian sebelumnya, saat melihat Sun Joo bersama dengan seorang pria dan anak berciuman, lalu kebersamaan dengan Duk Mi, seperti hubungan keduanya sangat berbeda dengan yang lainya.
“Baik, sepertinya ini yang terbaik.”kata Ryan, Duk Mi binggung apa maksudnya. Ryan menyela mengaku bukan apa-apa.

“Aku melakukan riset pada foto paparazzi. Ini Mungkin membantu.” Kata Sun Joo menunjukan foto yang terlihat vulgar dan sangat intim sebagai seorang pasangan. Duk Mi mengeluh dengan pilihan foto temanya.
“Ini yang paling harus kau lakukan. Usia kalian lebih dari 30... Setuju 'kan, Direktur?” kata Sun Joo
“Katakan saja kita pasangan yang sangat hati-hati yang berpacaran secara rahasia di tempat kerja.” Ucap Ryan terlihat malu dengan posisi foto dan bergegas pergi. Duk Mi mengeluh kalau temanya itu gila.
“Apa Kau bisa melakukan ini?” keluh Duk Mi. Sun Joo pikir bisa melaukan dengan suaminya. 

Mereka pergi ke luar gallery, sambil minum kopi. Sun Joo meminta agar tak melihatnya ke arah camera. Mereka pun foto terlihat gugup, Sun Joo melihatnya mengeluh kalau mereka itu berpacaran atau seroang atasan yang memarahi bawahanya.
“Kenapa? Kami terlihat seperti pasangan dari cara minum kopi bersama.” Kata Duk Mi
“Jika minum kopi bersama membuatmu pasangan, maka aku pasti memiliki ribuan kekasih sekarang” kata Sun Joo mengejek
“Lalu apa yang akan kau lakukan dengan kekasih sungguhanmu?” tanya Ryan. Sun Joo memikirkan yang dilakukannya saat pacaran.
 Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar