PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 19 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Mereka pergi ke sudut gedung yang sepi, Duk Mi berhadapan dengan Ryan terlihat sedikit gugup. Sun Joo sudah ada diatas gedung. Duk Mi pikir tak ada yang melakukan ini di tempat kerja. Sun Joo pikir Tidak ada yang tidak bisa dilakukan pasangan.
“Pasangan sungguhan yang berkencan di tempat kerja melakukan sesuatu yang bahkan lebih buruk. Aku dengar mereka bertingkah seperti binatang di kebun binatang.” Ucap Sun Joo. Duk Mi mengingatkan kalau Ini galeri seni.
“Seni adalah hasil dari hasrat. Tunjukkan aktingmu yang menggambarkan hasratmu... Ini Hanya akting.... Siap, beraksi.” Ucap Sun Joo sudah siap mengambil gambar.
“Duk Mi, kau harus terlihat menginginkannya agar tepat.” Kata Sun Joo. Duk Mi panik kalau tak mungkin bisa melakukan itu
“Kenapa kita tidak melakukannya dengan benar?” kata Ryan. Duk Mi tak percaya Ryan menyetujuinya. Ryan pun terlihat sangat gugup, mengangguk akan melakukan semuanya, demi menutupi gossip yang beredar
Duk Mi mendekat seperti ingin mencium Ryan, suasana terasa  sangat gugup tapi penuh hasrat. Sun Joo sudah mengambil gambar lalu berkomentar kalau Ryan itu  terlalu kaku jadi meminta agar lebih alami. Duk Mi mengeluh dengan permintaan temanya. 


Ryan malah terlihat sangat yakin, memeluk Duk Mi dibagian pinggang dan membuat tubuh mereka seperti bersatu. Duk Mi kaget bersandar dipintu dengan tangan Ryan yang memegang leher Duk Mi. keduanya terlihat sepert sedang berciuman karena wajah mereka sangat dekat.
“Apa temanmu biasanya menikmati sesuatu seperti ini?” tanya Ryan. Duk Mi tak mengerti dengan ucapan Ryan.
“Apa dia senang melihatmu bersama orang lain atau "bersentuhan" dengan orang lain?” kata Ryan heran
“Dia bahkan menggila... Dia sangat suka... Dia sangat tertarik pada orang yang kutemui dan apa yang kulakukan dengan mereka. Tapi dia selalu memberitahuku untuk tidak menikah.” Kata Duk Mi
“Apa Kau baik-baik saja dengan itu? Apa tidak mengganggumu?” ucap Ryan
“Aku tidak begitu senang soal itu, tapi apa yang bisa kukatakan?” kata Duk Mi
“Kenapa kau tahan dengan itu?” tanya Ryan. Duk Mi mengaku kalau Sun Joo itu punya banyak uang. Ryan langsung melepaskan tanganya.
“Kalian terlihat cocok bersama... Ini Membuat hatiku berdebar.” Komentar Sun Joo melihat foto keduanya. Ryan pikir sudah cukup lalu bergegas pergi. 


Di toilet
Ryan menatap dirinya dicermin mencoba agar menyakina diri kalau itu kehidupan pribadi Duk Mi jadi Bukan urusannya  jadi Bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Saat keluar dari toilet, terkejut dengan Duk Mi dan Sun Joo foto bersama, terlihat seperti orang yang saling menyukai.
“Riasanmu terlihat cantik hari ini... Kau tampak cantik.” Puji Sun Joo. Duk Mi tersenyum bahagia lalu melihat Ryan sudah keluar dari toilet.
“Direktur , ayo berangkat.” Kata Sun Joo. Ryan binggung kemana mereka akan pergi.
“Sepertinya kita sudah selesai mengambil foto.” Kata Ryan. Sun Joo pikir kalau Ryan itu belum pernah berkencan
“Kita harus melakukan dengan benar... Ayo pergi!” ucap Sun Joo tersenyum bahagia penuh rencana. 

Geon Woo sedang berlatih di ruangan, Eun Gi sedang melatih anak buahnay mendekati Geon Woo, anak dari temanya. Geon Woo menyapa dengan salah menyembut “Diektur” Eun Gi memberitahu yang benar adalah “Direktur” tapi Geon Woo tetap salah menyebutkannya.
“Yahh... Sudahlah... Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah seharusnya kau di rumah? Ibumu pasti sedang menunggu.” Ucap Eun Gi
“Ibuku menyuruhku bermain denganmu karena dia sibuk.” Ucap Geun  Woo. Eun Gi mengeluh Sun Joo yang meminta Bermain
“Sepertinya aku sudah menjelaskan bahwa aku bukan pengasuhnya... Tapi Kenapa Ibumu sibuk?” tanya Eun Gi
“Ibuku berkencan.” Kata Geun Woo, Eun Gi kaget kalau Sun Joo sedang Kencan.

Di taman terlihat sangat ramai karena sakura sedang bermekaran. Sun Joo menjelakan kalau konsep fotonya sangat Sederhana, karena mereka  harus benar-benar berakting seperti sedang berkencan lalu ia diam-diam akan mengambil foto seperti paparazzi asli.
“Jadi, jangan coba-coba mencariku bahkan jika kau tidak dapat melihatku.” Ucap Sun Joo
“Apa ini benar-benar perlu?” tanya Ryan seperti merasa terlalu berlebihan.
“Direktur , Apa kau belum pernah berkencan?” keluh Sun Joo. Ryan mengaku pernah.
“Aku sudah banyak berkencan dan punya banyak pacar.” Akui Ryan. Sun Joo menegaskan kalau Ryan hanya perlu menggunakan pengalamannya itu
Sun Joo sudah siap mengambil gambar dan menyuruh mereka untuk berjalan seperti sedang kencan. Duk Mi berjalan dengan gugup disamping Ryan, Sun Joo mengeluh meminta keduanya berhenti, bertanya apakah ini disebut kencan. Ryan bertanya apakah ada yang salah.
“Kalian terlihat seperti pasangan yang sudah menikah selama 40 tahun. Dan terlihat seperti akan pulang sesudah makan karena tidak ingin masak di rumah. Di atas semua itu, seolah-olah kalian bertengkar sambil makan.” Ucap Sun Joo. Duk Mi mengeluh temanya yang sangat detail.
“Kalian sedang berkencan.. Kau bisa liat pasangan disana, lalu disana” kata Sun Joo menunjuk pasangan sedang melakukan skin ship dan juga selfie bersama.
“Hei, kau gila? Jangan terlalu teliti seperti itu.” Keluh Duk Mi. Sun Joo piki pasti harus teliti
“Kita harus membodohi ribuan orang... Setidaknya harus berpegangan tangan... Cepat Ayo pergi.” ucap Sun Joo. 
Duk Mi terdiam mengingat saat bertemu pertama kali dengan Ryan mengulurkan tangan, Ryan dengan sinis mengatakan sudah tahu namanya jadi tak perlu menjabat tangan. Lalu melihat juga saat Eun Gi mengulurkan tangan, Ryan juga tak mau menjabat tanganya.

“Jika tidak ingin berpegangan tangan, kita bisa berjalan sedikit lebih dekat satu sama lain.” Ucap Duk Mi
“Aku orang yang menyarankan ini, ayo kita lakukan dengan benar.” Kata Ryan memberikan lenganya. Duk Mi akhirnya memegang lengan Ryan dan berjalan bersama.
Sun Joo yang mengambil gambar Duk Mi berjalan dengan Ryan sambil bergandengan pun ikut bahagia karena fotonya terlihat seperti pasangan serasi. 

Di ruang pelatih
Eun Gi terlihat kesal mengetahui Sun Joo yang Kencan, Geon Woo mengintip dari balik pintu dengan tatapan polosnya. Eun Gi mencoba menelp tapi tak diangkat,  Geum Woo melihat Eun Gi keluar langsung berpura-pura sedang berlatih.
“Aku tahu mereka fangirl, tapi mereka harusnya memiliki hati nurani. Bagaimana bisa mereka mengorbankan hidup mereka seperti ini?” kata Eun Gi marah karena telp tak diangkat.
“Kenapa dia tidak menjawab?.. Hei... Geon Woo.. bisakah berikan ponselmu?” ucap Eun Gi dengan senyuman. Geon Woo langsung memperlihatkan tangannya, Eun Gi langsung menelp dengan memilih panggilan SOS. 

Sun Joo masih sibuk melihat Duk Mi dan Ryan yang berkerja lalu memuji mereka yang terlihat benar-benar seperti sedang berkencan. Saat itu psan masuk di ponselnya  [GEON WOO: BANTU AKU. PESAN DIKIRIM DARI CHOIKANG JUDO]
“Geon Woo?” kata Sun Joo panik dan mencoba menep anaknya tapi ponselnya mati karena habis battery.
Ia mencoba memanggil Duk Mi tapi Duk Mi sudah berjalan jauh, akhirnya memilih untuk pergi membiarkan Duk Mi berjalan terus dengan Ryan. 

Sun Joo panik datang menemui Geon Woo bertanya apakah baik-baik saja dan tak ada yang terluka. Geun Woo mengaku tidak terluka. Eun Gi menanyakan keberadaan Duk Mi.  Sun Joo tak menjawabnya memberitahu kalau Geun Woo yang mengirimkan SMS.
“Itu Diektur” ucap Geon Woo. Sun Joo tak percaya kalau Eun Gi yang  mengirimnya dan ingin tahu alasanya.
“Kau dan Duk Mi tidak menjawab teleponku. Jadi, aku menggunakan ponsel putramu. Lalu Duk Mi? Kenapa kau datang sendiri?” kata Eun Gi panik
“Kenapa kau mati-matian menanyakannya? Lagian kau tidak punya perasaan padanya.” Ejek Sun Joo
“Menyukainya? Aku hanya bersimpati.” Kata Eun Gi, Sun Joo pikir Eun Gi memang sudah gila.
“Bagaimana bisa berkencan dengan pria untuk menjaga reputasi selebriti?” keluh Eun Gi
“Jika bukan pria, siapa yang seharusnya dia kencani? Kau sama buruknya. Apa Kau membuat panggilan lelucon ke seorang ibu soal keselamatan anaknya? Beraninya kau.” Kata Sun Joo mencengkram baju Eun Gi.
Eun Gi memberitahu kalau anaknya melihat, Sun Joo menyuruh Geon Woo agar menutup matanya. Eun Gi menyuruh Geon Woo membuka matanya. Geon Woo yang binggung akhirnya menutup satu mata dengan tangan dan membuka satu matanya. 
Akhirnya Sun Joo melepaskan cengkramanya, Eun Gi menanyakan apa yang dilakukan Duk Mi dan keberadaanya. Sun Joo menyuruh Geon Woo berganti pakaian lebih dulu agar tak bisa mendengar. Geon Woo menuruti perintah ibunya.
“Eun Gi... Kau suka Duk Mi, kan?” ucap Sun Jo. Eun Gi mengeluh Sun Joo bisa mengatakan hal seperti itu.
“Aku hanya kakak yang peduli...Jangan bicara omong kosong. kata Eun Gi membela diri.
“Bagaimana bisa kau jadi saudara kandung saat kau tidak memiliki hubungan darah? Dengarkan. Pria yang tidak berhubungan darah termasuk dalam salah satu kategori ini untuk wanita.” Tegas Sun Joo
“Pria yang ingin perhatian atau pria yang membenci. Jika kau ingin jadi salah satu dari mereka, hentikan omong kosong tentang saudara kandung ini. Apa Kau tidak melewati usia bermain rumah-rumahan?” ejek Sun Joo. Eun Gi hanya diam saja dengan wajah kesal dan tetap mengelak. 

Ryan menatap anak dan orang tua yang ada di teman bermain, seperti sangat iri. Sementara Duk Mi menerima telp daru Sun Joo mengeluh kalau seharusnya bilang akan  pulang, Sun Joo seperti menceritaan tentang Geon Woo. Duk Mi pun bisa mengerti lalu menutup telpnya.
“Direrktur, ada masalah mendesak dan Sun Joo harus pulang.” Ucap Duk Mi.
“Bagaimana dengan fotonya?” tanya Ryan. Duk Mi pikir sudah cukup. Ryan pun mengajak pergi. Duk Mi menganguk setuju.
“Kelihatannya banyak anak di sini...” ucap Ryan melihat keluarga lengkap.
“ Ini salah satu tempat terbaik untuk membawa mereka. “ kata Duk Mi. Ryan bertanya apakah Duk Mi pernah datang ke sini saat masih kecil juga
“Tentu saja. Semua orang yang tinggal di sini dan dekat Seoul mungkin melakukannya.” Kata Duk Mi lalu melihat Ryan dari belakang seperti mengerti kalau atasanya itu tak pernah berjalan seperti anak kecil lainya.
“Direktur..... Apa Kau ingin tinggal lebih lama? Sudah lama tidak ke tempat hiburan dan kau belum pernah ke mana pun di Korea selain rumah dan galerimu.” Ucap Duk Mi. Ryan pikir pergi ke rumah sakit.
“Dan Juga, mungkin ada fan Cha Shi An di antara sekelompok gadis di sana. Anggap saja sebagai saksi.” Kata Duk Mi
“Kalau begitu ayo kita berfoto sebanyak yang kita bisa.” Kata Ryan akhirnya memberikan lenganya, Duk Mi pun tak bisa menolak melingkarkan tanganya.


Duk Mi dan Ryan naik komidiputar, dengan naik kuda-kudaan. Duk Mi dengan sengaja mengambil foto Ryan tapi salah menekan karena dalam mode selfie. Ryan mengeluh karena Duk Mi yang mengambil fotonya. Duk Mi tetap mengambil gambar foto Ryan.
Mereka pergi membeli permen kapas, lalu makan bersama. Wajah Ryan pun terlihat senang bisa berlibur bersama. Mereka pergi ke kandang singa, Duk Mi menunjuk singa yang sedang tidur sambil memujinya kalau terlihat tampan lalu mengejek kalau itu kembaran Ryan.
“Ini tempat yang bagus untuk berfoto.” Kata Duk Mi, Ryan mengeluh karena ada disamping patung Lion. Duk Mi terus menyuruh Ryan agar tersenyum.
“Katakan, lion!” ucap Duk Mi. Ryan mengeluh kalau namanya Ryan bukan Lion.
“Lion, tersenyumlah! Tidak, tersenyumlah seperti kau bahagia.” Kata Duk Mi akhirnya Ryan tetap mengangkat dua jarinya. Duk Mi pun meminta Ryan agar mengambil gambar foto dirinya juga. 

Saat itu keduanya berjalan bersama dan melewati beberapa anak murid yang sedang mengambar. Duk Mi tanpa sengaja menahan tangan Ryan untuk berhenti sejenak. Ryan kaget melihat tangan Duk Mi yang memegang dengan erat. Duk Mi tersadar lalu meminta maaf.
“Ini mengingatkanku ke hari-hariku di sekolah. Aku malu bilang ini di depanmu, tapi aku dulu cukup mahir dalam kontes melukis di sekolah. Intinya, saat itu, kupikir aku akan pergi ke sekolah seni dan menjadi seorang seniman.” Cerita Duk Mi duduk di bangku taman.
“Aku harus menyerah saat patah pergelangan tangan di tahun seniorku. Aku harus menyusul UAN... bahkan Dokterku menakutiku dengan bilang pergelangan tanganku mungkin tidak akan sembuh Itu Sangat menakutkan.” Cerita Duk Mi sedih
“Apa Karena kemungkinan tidak dapat melukis lagi?” tanya Ryan. Duk Mi membenarkan.
“Tapi, setelah dipikirkan, tidak semuanya menghilang karena insiden itu. Keinginanku untuk tidak bersekolah seni dan jadi seorang seniman. Semua yang kuinginkan hanyalah untuk dapat melukis lagi. Aku bukan seniman, tapi gambarku tidak mengerikan. “Ucap Duk Mi lalu memberikan gambar yang sudah dibuatkan untuk Ryan.
Ryan mengeluh karena Duk Mi mengambar seekor Lion lalu mengeluh kalau namanya Ryan,  tapi Duk Mi memberitahu kalau itu Hadiah. Ryan bisa tersenyum melihat dibagian bawahnya tertulis  [MUSIM SEMI 2019] dengan nama Duk Mi. 


Eun Gi berlatih di ruangan, terlihat melampiaskan amarah sambil memperlihatkan jurus dan membanting lawannya. Dalam pikiran teringat dengan ucapan Sun Joo “Bagaimana bisa kau jadi saudara kandung saat tidak memiliki hubungan darah? Hentikan omong kosong soal saudara kandung ini. Eun Gi, kau suka Duk Mi, kan?”
“Direktur... Kau pria pertama yang menghantamkanku ke tanah seperti ini.” Keluh seorang wanita yang sudah tergeletak di lantai. Eun Gi pun tersadar kalau sudah kasar akhirnya membangukan anak muridnya memastikan kalau baik-baik saja. 

Ryan berdiri menatap anak-anak yang sedang berkumpul bermain balon sabun, teringat dengan dirinya yang dahulu bermain yang sama, lalu memanggil ibunya yang sibuk menulis tapi seperti tak memperdulikanya. Duk Mi sempat melihat Ryan yang hanya terdiam akhirnya mendekat.
“Direktur,Apa kau mau pulang sekarang?” ucap Duk Mi. Ryan menganguk setuju. Tapi tiba-tiba seorang anak datang memegang tangan Ryan dan langsung memanggil ayah sambil menangis.
“Apa Kau kehilangan ayahmu? Siapa namamu?” ucap Duk Mi. Si anak menjawab namanya Min Ho.
“Min Ho, pegang tanganku...” kata Duk Mi yang langsung disela oleh Ryan .
“Apa Kau ingin pergi bersama Ahjussi untuk menemui ayahmu?” kata Ryan. Duk Mi menatap Ryan seperti tak percay kalau Ryan memegang tangan anak kecil.
Duk Mi yang mencari tempat ke pusat informasi, saat itu seorang pria sedan melapor kalau kehilangan anaknya di area bermain. Duk Mi dan Ryan datang, sang ayah melihat anaknya langsung memeluknya dengan erat. Ryan melihatnya seperti sangat marah, menahan dengan mengepalkan tanganya.

Duk Mi akhirnya berjalan dengan Ryan berkomentar kalau atasanya itu benci berpegangan tangan Tapi aku tidak mau melepaskan tangan anak tadi jadi ingin tahu alasannya.  Ryan mengaku kalau anak itu  mengingatkannya. saat masih kecil.
“Bukannya aku tidak suka berpegangan tangan. Tapi Aku tidak suka momen saat aku harus pergi lagi. Perasaan hangat menghilang dan rasanya, aku satu-satunya yang tersisa di dunia ini. “ jelas Ryan
“Maka, kau tidak berpegangan tangan dengan siapa pun? Aku sangat suka berpegangan tangan. Sun Joo memberitahuku bahwa kondisinya semakin memburuk saat aku mabuk.” cerita Duk Mi. Ryan heran Duk Mi membahas Mabuk
“Makanya itu... jika, misalkan kau ingin memegang tangan seseorang, atau jika tidak ingin melepaskannya... Aku akan membiarkanmu meminjam tanganku.” Ucap Duk Mi mengangkat tanganya.
Ryan menganguk mengerti, Duk Mi akhirnya berjalan mundur melihat bunga sakura yang sudah mekar sambil memujinya kalau terlihat cantik, tapi langkahny malah membuatnya hampir jatuh. Ryan langsung menahan tangan Duk Mi agar tak jatuh. Suasana terasa canggung.
“Sepertinya aku sudah cukup meminjam untuk hari ini.” Ucap Ryan. Duk Mi hanya tersenyum dan terdiam. 

Duk Mi mengucapkan Terima kasih sudah mengantarnya pulang. Ryan mengodanya sudah pasti mengantarnya pulang karena Duk Mi adalah pacarnya. Duk Mi tersenyum mengaku bersenang-senang hari ini Meskipun adalah kencan palsu.
“Aku harap semuanya berhasil.” Kata Duk Mi. Ryan berjanji  akan mengirim foto mereka ke pengelola fanpage. Duk Mi menganguk mengerti lalu bergegas pamit pergi. 

Duk Mi menaiki tangga rumahnya mengaku merasa sangat bersalah dengan Ryan lalu dikagetkan dengan sosok  Eun Gi yang sudah ada didepan rumahnya. Eun Gi malah heran melihat Duk Mi yang sangat terkejut smal mengejek kalau Duk Mi sudah melakukan dosa. Duk Mi mengeluh dengan yang dikatakan temanya.
“Hidupku berantakan untuk dosa-dosayang kulakukan di kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan ini, aku akan selalu hidup dengan melakukan perbuatan baik.” Keluh Duk Mi
“Kenapa si Singa? Jika palsu, bisa jadi siapa saja. Tapi kenapa direktur itu? Bisa saja aku.”kata Eun Gi kesal
“Kau butuh uang, bukan? Itu akan jadi kesempatan yang sempurna. Berpura-pura seperti pacar palsuku dan mengancamku untuk uang.” Kata Duk Mi mengejek
“Kau anggap aku apa?”keluh Eun Gi, Duk Mi mengeluarkan dompet lalu memberikan uang pada Eun Gi.
“Aku tidak punya lebih dari ini. Aku akan memberimu lebih banyak saat gajian.” Ucap Duk Mi. Eun Gi mengaku bukan seperti itu maksudnya.
“Nyonya Nam  sedang melalui waktu yang sulit, Bahkan Sulit menghasilkan uang melalui majalah seni sekarang. Kau mungkin tidak mendapatkan uang dari yang kau pinjamkan padanya.” Ucap Duk Mi bisa mengerti.
“Aku tidak meminjamkannya padanya. Tapi Aku hanya memberikan padanya.”tegas Eun Gi. Duk Mi memuji Eun Gi itu putra yang baik.
“Pokoknya, jika butuh uang, minta padaku. Hanya dalam jumlah kecil. Tapi kau bisa meminta pada Sun Joo untuk jumlah yang lebih besar. Jika butuh uang, minta saja.... Jangan berbelit. Apa kita orang asing?” Kata Duk Mi. Eun Gi mengaku mereka Orang asing.
“Kuharap begitu... Tapi Siapa yang akan percaya jika kita berkencan? Kau sama sekali tidak bisa membantu. Jadi Pergilah” ucap Duk Mi. Eun Gi tak bisa berkata-kata. 



Duk Mi pun duduk di depan komputernya, Ryan mengirimkan pesan “Halo, Shi An is My Life. Aku melampirkan foto yang diambil sesuai dengan apa yang kita diskusikan. Sekali lagi dengan tulus terima kasih sudah membantu kami. Aku lampirkan foto pembuktian.”
Duk Mi pun melihat foto mereka kencan dan tak bisa menahan senyuman bahagia.  Ia memuji kalau foto Duk Mi yang sangat sempurna dan tersipu malu, lalu tersadar kalau tak boleh seperti ini menurutnya dirinya itu sangat polos.
“Bagaimana aku bisa begitu polos soal hasratku? Aku sangat malu.”ucap Duk Mi melihat foto dirinya seperti sangat dekat. 

Akhirnya Duk Mi mengirimkan foto-foto kencan mereka berdua, komentar pun mulai masuk ke fans page.
“Kupikir jaket itu satu-satunya di Korea. Sindy adalah pembohong yang sombong. Kita dicap sebagai fan obsesif karena Sindy. Apa Kau bisa percaya ini? Shi An is My Life sedang mengurus kekacauan total yang dibuat Sindy.”
Sindy mengumpat kesal melihat foto di mobil, lalu teringat dengan foto Duk Mi yang keluar sendiri dan naik takis. Menurutnya Jika mereka berkencan,tapi Ryan membiarkan pulang sendirian, wajahnya pun tersenyum licik. 

Ryan duduk sendirian menatap gambar singa yang digambar Duk Mi, Senyuman tak bisa hilang. Saat itu terdengar ada orang yang menekan kunci rumahnya, wajahnya panik dan ketakutan sambil membawa botol wine sambil bertanya siapa yang datang.
Akhirnya Ryan membuka pintu dan kaget melihat Shi An mabuk berjalan masuk denga tangan di gips.  Shi An pun jatuh pingsan di lantai, Ryan pun dibuat binggung. 

Shi An terbangun dengan badan dibalut selimut dan bingung karena bukan dirumahnya. Ryan menyapa Shi An yang sudah bangun lalu memberikan air putih karena pasti haus.  Shi An bertanya bagaimana bisa datang ke rumah Ryan.
“Aku hanya melihatmu dari sana datang ke sini. Kau hampir sedang berenang.” Ucap Ryan.
Shi An seperti mencoba mengingatnya, setelah jatuh di lantai dengan setengah sadar Shi An merayap untuk sampai ke sofa. Wajah Shi An terlihat sangat malu lalu kebingungan karena hanya menutupi badanya dengan selimut.
“Kau melepas pakaianmu sendiri, dan aku menutupimu dengan selimut agar kau tetap hangat. Apa Ada pertanyaan lain?”kata Ryan. Shi An mengaku tak ada
“Pemikiran yang bagus. Kau harus berpakaian, karena Aku harus pergi bekerja.” Ucap Ryan. Shi An menganguk mengerti bergegas mengambil bajunya. 


Suasana di dalam lift terlihat canggung, Shi An akhirnya keluar lebih d ulu lalu meminta agar merahasiakanya dengan memanggilnya Hyung agar terasa akrab. Ryan hanya tersenyum lalu memberitahu kalau gipsnya itu Hyeong. Ada gips di lengan kanan. Shi An langsung memindahkan gipsnya yang bohongan.  Ryan tak bisa menahan tawa saat pintu lift ditutup. Shi An terdengar mengumpat kesal. 

Duk Mi baru saja datang melihat Nyonya Eom turun dari mobil. Akhirnya mereka berjalan bersama ditaman. Nyonya Eom bertanya apakah Duk Mi  tahu cara orang Eskimo mengendalikan kemarahan. Duk Mi binggung.  Nyonya Eom memberitahu saat orang Eskimo marah, mereka berjalan sampai kemarahan mereka hilang.
“Dan mereka menandai di mana mereka berhenti dengan tongkat dan berjalan balik. Begitulah cara mereka menjadi damai kembali. Nona Sung, aku yakin kau benar-benar marah hari itu karena aku tiba-tiba menamparmu entah kenapa.” Ucap Nyonya Eom. Duk Mi ingin menjelaskan tapi Nyonya Eom lebih dulu bicara.
“Tapi... Aku percaya kau adalah orang yang dengan bijak dapat mengendalikan amarahmu sama seperti orang Eskimo.” Ucap Nyonya Eom Duk Mi tak mengerti maksudnya.
“Apa ini cukup untuk menenangkanmu? Gunakan sebagai ganti tongkat.” Kata Nyonya Eom lalu menyuruh Sek Kim untuk memberikan buah.
“Apa ini Sebagai sarana untuk meminta maaf?” kata Duk Mi mencoba tersenyum.


Duk Mi masuk gallery dengan senyuman bahagia, Kyung Ah dan Yoo Sub menyapa Duk Mi memberitahu kalau sudah mengaktifkan kembali papan berita online hari ini dan sekarang benar-benar bersih lagi Bahkan tidak ada satu pun panggilan telepon.
“Kalian bekerja ekstra karena aku.. Terima kasih... Sekarang sesudah semuanya berakhir, kalian dapat kembali fokus bekerja.” Ucap Duk Mi
“Bagaimana hal bisa berubah dalam semalam?” kata Kyung Ah heran. Duk Mi ingin memberitahu rahasia tapi dikejutkan melihat sosok Sindy ada di gallery.
“Dia intern.” Kata Kyung Ah. Duk Mi kaget mengetahui ada pekerja magang. “Kita membuka lowongan kerja, dan Direktur pasti mempekerjakannya.” Ucap Kyung Ah.
“Halo. Namaku Kim Hyo Jin, dan aku akan bekerja di sini sebagai intern mulai hari ini. Aku tidak sabar untuk melihat dan mempelajari hal baru di Cheum Gallery. Aku harap dapat bekerja sama denganmu.” Kata Sindy ramah.
“Apa yang ingin dia lihat dan pelajari?” gumam Duk Mi panik lalu melihat sosok Ryan datang sambil menelp
“Sejujurnya, ada sesuatu yang belum kukatakanpada kalian. Aku berkencan dengan direktur” akui Duk Mi menunjuk ke arah Ryan.
Kyung Ah dan Yoo Sub kaget mendengarnya, Duk Mi memberitahu kalau Ryan itu adalah pacarnya. Keduanya melonggo,berpikir Duk Mi itu  bercanda karena itu tidak masuk akal.
Duk Mi mencoba menyakinkan dengan berlari ke arah Ryan, Yoo Sub tak percaya sampai menjatuhkan buket buah ditanganya. Ryan kaget melihat Duk Mi berlari, Duk Mi berlari sambil berkata meminta maaf tapi kakinya tersandung lalu jatuh di pelukan Ryan. Sindy yang melihatnya terlihat sinis, seperti tak percaya begitu saja.
Bersambung ke episode 5

 Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar