PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 18 April 2019

Sinopsis Her Private Life Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : TVN

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Di dalam ruang kelas, Pak guru bertanya Sabtu adalah hari apa, Para siswa menjawab kalau Hari belajar hingga muak. Pak guru membenarkan lalu menyuruh mereka untuk segera pulang dan gunakan seluruh waktu  untuk belajar.
“Sepertinya Eun Gi tertidur pulas. Apa kalian memberi dia makan sebelum dia tidur?” ejek Pak guru melihat Eun Gi sudah tertidur pulas.
“Ya, kami memberi dia mi gelas.” Kata teman yang lainya. Pak Guru malah memujinya.
“Bangunkan dia dan suruh menemui Bapak. Baik, Ketua kelas.” Kata Pak guru, ketua kelas pun berdiri agar mereka memberikan hormat sebelum guru mereka pergi.
Eun Gi terlihat masih tertidur pulas, lalu temanya membangunkanya memberitahu kalau Kelas sudah selesai dan Wali kelas ingin bertemu dengannya. Eun Gi terbangun dengan wajah malas dan melihat jendela kalau Hujan.
“Astaga, aku tidak membawa payung.” Keluh Eun Gi dan kaget melihat ada sebuah payung dalam tasnya.
“Siapa yang memberi kau itu? Apa Kau diam-diam punya kekasih? Aku sangat iri.” Ejek temanya.
Eun Gi mengeluh dengan temana yang terus mengoda, sementara seorang wanita didepan pintu kelas tersenyum bahagia karena Eun Gi memegang payung pemberian darinya. 


Duk Mi berdiri didepan sekolah, melihat hujan yang deras dan map yang penuh sedang stiker idolanya, seperti tak tega tapi harus merelakan terkena hujan. Saat itu Eun Gi menahanya dari belakang bertanya apakah Duk Mi tidak membawa payung. Duk Mi yang kesal meminta Eun Gi melepaskan tanganya.
“Kenapa kau ceroboh sekali? Bagaimana kalau kau sakit?” ejek Eun Gi
“Lepaskan aku,  selagi aku masih baik.” Ucap Duk Mi kesal lalu melihat Eun Gi membawa payung dan meminta agar memberikanya.
“Tangan.” Kata Eun Gi, Duk Mi mengeluh Eun Gi itu sangat menyebalkan lalu menyodorkan tanganya untuk meminta.
“Bersikap yang sopan.” Kata Eun Gi, Duk Mi akhirnya mengangkat dua tangana agar Eun Gi memberikan payung untuknya.
“Bersikap yang manis.” Kata Eun Gi mengoda, Duk Mi akhirnya memberikan sikap imutnya lalu berhasil mengambil payung dari tangan Eun Gi.
“Segera pulang begitu kau selesai latihan. Jangan sampai Ibu memasak dua kali.” Ucap Duk Mi lalu bergegas pergi. 


Duk Mi terlihat bahagia berjalan pulang dengan payungnya, saat itu si wanita yang memberikan hadiah langsung menghadangnya. Duk Mi binggung bertanya siapa tapi terlihat berani melawanya.
Eun Gi sedang berlatih diruangan, Duk Mi datang dengan basah kuyup terlihat sangat marah. Eun Gi heran Duk Mi malah basah kuyup padahal sudah diberikan payung lalu Mana payung yang diberikan kepadanya.
“Jawab dengan jujur. Payung yang kamu berikan ke aku... Apa itu hadiah?” tanya Duk Mi sambil mencengkram leher Eun Gi.  Eun Gi membenarkan kalau itu hadiah.
“Apa Kau gila, ya? Bisa-bisanya kau pinjamkan barang hadiah ke aku! Kau pria gila yang jahat.” Ucap Duk Mi marah
“Apa masalahnya? Apa salahnya meminjamkan sesuatu yang aku dapat sebagai hadiah?” ucap Eun Gi merasa tak ada yang salah.
“Kau belum pernah menyukai seseorang, ya? Cokelat-cokelat yang kau makan pada hari Valentine diberikan kepada kau oleh seseorang yang sangat menyukai kau. Dan semua hadiah yang kamu dapat diberikan dengan tulus kepada kau.” Ucap Duk Mi
“Mereka ingin kau memakan makanan lezat dan mengenakan pakaian bagus karena mereka menyukaimu. Jika hujan, mereka cemas kau akan kebasahan. Jik hari berangin, mereka cemas kau bisa terempas angin. Mereka selalu peduli dan mencemaskanmu.” Tegas Duk Mi
“Itu alasan mereka memberanikan diri untuk menunjukkan perasaan padamu.  Tapi di sisi lain, kau meminjamkan hadiah berharga ke orang asing!” ucap Duk Mi marah
“Kita bukan orang asing. Aku tidak minta mereka menyukai aku. Aku menerima hadiah itu, kan? Mereka mau apa lagi?” ucap Eun Gi merasa tak bersalah.
Duk Mi tak bisa menahan amarah langsung membanting Eun Gi dan memiting kepalanya. Eun Gi seperti tak bisa melawan, Duk Mi mengumpat Eun Gi itutidak tahu sopan santun dan Orang seperti Eun Gi itu tidak pantas hidup.
“Mati. Kau tidak pantas hidup.” Ucap Duk Mi.Eun Gi mencoba melawan dengan menarik rambut Duk Mi
“Hei, jangan tarik rambutku, Kurang ajar.” Jerit Duk Mi memukul Eun Gi agar mati saja. Pelatih yang melihatnya mencoba merelai tapi terlihat ketakutan. 



Episode tiga, Mari bersikap sopan"

Duk Mi terbangun dari tidurnya dengan wajah sumringah teringat dengan ucapan Ryan sebelumnya “Kita ada janji dengan Cha Shi An dari White Ocean.” Lalu turun dari tempat tidur dan berjalan keluar rumah dengan hati riang.
“Katanya sulit untuk penggemar berat untuk bisa sangat beruntung. Tapi hidup itu tidak terduga. Kemarin, aku menangis karena dipecat dari galeri. Tapi hari ini, aku sangat beruntung.”
Duk Mi merawat dirinya, dengan melakukan manipadi dan juga masker. Lalu mengaja Sun Joo agar hidup panjang umur, Sun Joo yang ada di seberang telp melihat Duk Mi mengunakan masker dan pakaian hitam mengeluh apak Duk Mi akan mengenakan itu.
“Apa yang sudah aku lakukan? Kebiasaan bisa sangat mengerikan.” Ucap Duk Mi tersadar dengan pakaian sebagai fans rahasia.
“Duk Mi, kau tidak akan menjadi penggemar wanita. Kau ke sana untuk bekerja. Kau akan meraih pencapaian penggemar wanita terhebat. Bahkan Kau akan bekerja bersama bintang yang selalu menjadi idolamu.” Ucap Sun Joo yang terdengar iri.
“Kau benar... Sun Joo, bisa tolong kau pilihkan pakaian untuk aku? Coba aku lihat. Jam mana yang harus aku pakai untuk bertemu Shi An?” kata Duk Mi yang sudah berganti pakaian dan memilih sebuah jam tangan.
“Duk Mi... Aku tahu seharusnya tidak meminta ini kepada kamu. Tapi bisa tolong jangan dimatikan saat kau bertemu Shi Ah? Aku tidak akan bernapas. Aku ingin mendengar suaranya.” Ucap Sun Joo berharap banyak.
“Sun Joo, aku sudah harus pergi. Sampai jumpa.” Kata Duk Mi yang sudah siap lalu menutup telpnya. 



Sun Joo memanggil Duk Mi yang sudah menutup telp, mengaku sangat iri karena juga ingin bertemu Shi An, mendapatkan tanda tangan, berfoto dengannya, bersikap seperti anak remaja. Saat itu Joo Hyun kembali menjatukan gelas melihat tingkah bosnya.
“Apa itu caramu untuk membangunkan aku?” ucap Sun Joo kesal. Joo Hyun pikir Sun Joo bisa potong dari gajinya.
“Joo Hyuk... Tidak ada sisa uang yang bisa dipotong. Tapi aku tetap akan memecat kau. Aku akan melatih kau dengan baik dan mendapatkan kembali uangku.” Tegas Sun Joo lalu kembali berbaring sambil merengek.
“Aku sangat iri... Astaga, aku juga sangat ingin berada di sana.” Keluh Sun Joo kesal 

Ryan sudah menunggu sambil membawa sebotol wine, seperti terpesoan melihat Duk Mi turun dari taksi dengans sebuket bungan. Duk Mi melihat dari kejauhan kalau Ryan mengunakan jaket yang sama yang dibelikan Sindy untuk Shi An.
“Dia seperti mendapatkan jaket yang serasi.” Komentar Duk Mi lalu berjalan mendekati Ryan.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Duk Mi, Ryan mengaku sudah lebih baik.
“Sakitku tidak cukup parah hingga bisa menerima bunga, tapi akan kuterima dengan senang hati karena sudah kau bawa.” Kata Ryan berpikir Duk Mi membawakan bunga untuknya.
“Shi An menyukai bunga tulip... Apa kau ingin setangkai?” ucap Duk Mi mencoba bergegas menutupi alibinya sebagai fans berat Shi An.
“Tidak... Aku juga membelikan sebotol anggur untuk dia.”ucap Ryan.
“Itu anggur merah... Tapi Shi An lebih suka anggur putih.” Komentar Duk Mi. Ryan kaget Duk Mi memanggil "Shi An" seperti sudah sangat dekat.
“Maksud aku, Pak Cha.” Ucap Duk Mi buru-buru mengantinya agar tak Ryan tak curiga.
“Sepertinya kau sangat tahu hal yang dia sukai.” Komentar Ryan.
“Aku suka melakukan penyelidikan untuk para klien sebelum aku bertemu dengan mereka. Aku memastikan hal itu.” Kata Duk Mi. Ryan tak ingin berlama-lama mengajak Duk Mi masuk. 


Duk Mi dan Ryan masuk ke dalam lift, wajah Duk Mi terlihat tegang mencoba untuk bersantai sebelum sampai ke lantai tempat Shi An tinggal. Duk Mi pun sampai dan berjalan dilorong perlahan, tak bisa menutupi rasa gugupnya.
Ryan sudah siapa menekan bel dan Duk Mi dengan gugup menunggunya. Ryan ingin bicara tapi ditahanya, Duk Mi berharap agar Ryan segera menekan bel, sampai akhirnya Ryan berani bicara. Duk Mi bertanya apa yang akan dikatakan.
“Apa kau benci Cha Shi An?” ucap Ryan. Duk Mi binggung karena sebenarnya sangat menyukai Shi An.
“Kau berhak menyukai atau membenci orang, tapi kita di sini untuk meminta karya seni. Tolong sembunyikan rasa tidak sukamu.” Jelas Ryan. Duk Mi menganguk mengerti.
Ryan menekan bel rumah, Duk Mi sangat berharap Shi An keluar membuk pintu, seperti melihat sinar cahaya dari surga dengan senyuman sumringah menyambutnya, tapi ternyata manager Shi An yang membuka pintu. Senyuman Duk Mi pun hilang seketika.
“Sepertinya kalian datang lebih awal... Shi An masih belum siap, tapi silakan tunggu di dalam.” Ucap manager Shi An. 
Ryan masuk lebih dulu diikuti oleh Duk Mi ke dalam rumah Shi An. Duk Mi langsung berjongkok menyapa “Kong!” anjing kesayangan Shi An sambil bergumam kalau sulit dipercaya melihatnya secara langsung. Saat itu Shi An keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi menyapa Duk Mi lalu masuk kamar.
“Ini Tidak mungkin... Apa aku boleh menerima berkah sebanyak ini? Shi An, aku bersyukur, tapi juga menyesal. Bahkan jika aku mati sekarang, aku tidak akan menyesal.” Gumam Duk Mi 


Duk Mi sudah ada di kamar mayat dan dokter akan memeriksanya, tertulis data di layar komputer  "Sung Duk Mi, 33 tahun, Shi An Adalah Hidupku, Penggemar Berat"
“Ini autopsi Sung Duk Mi, usia 33 tahun.” Kata dokter lalu meminta asistantnya agar memberikan Pisau bedah.
“Dia tidak punya jantung.” Ucap Dokter setelah membedah bagian dada.
“Coba Lihat ke sini. Jantungnya ada di kaki kanannya.” Kata asistant melihat jantung Duk Mi di kaki
“ Ini kasus jantung seseorang lompat dari dadanya. Kita harus melaporkan ini.” Kata Dokter. Assitantnya menganguk mengerti. 

“Hidup ini indah dan penuh berkah. Melihatnya saja sudah membuat aku nyaman.” Gumam Duk Mi melihat Shi An dari kejauhan sedang berbicara dengan Ryan.
“Ini karya yang paling aku suka. Bintang, bulan, dan hutan. Aku merasa karya seni ini menunjukkan semua itu.” Ucap Shi An menunjukan lukisanya.
“Aku merasa kau sungguh menyukai seni.” Puji Ryan. Shi An tersenyum malu-malu.
“Menggemaskan. Dia sangat menggemaskan! Bagaimana kau bisa sangat menggemaskan?” gumam Duk Mi terlihat sangat bahagia melihat senyuman Shi An
“Karya-karya yang ini terlihat nyata, tapi juga ajaib. Kabar soal kau yang sangat menyukai seni seni ternyata benar.” Kata Ryan.
“Foto ini diambil oleh penggemar pertamaku. Aku dalam perjalanan menuju acara pertama setelah debut. Kau bisa melihat aku merasa gugup.” Ungkap Shi An menunjuk sebuah foto.
Duk Mi yang melihat terlihat sangat kaget, foto Shi An yang anggp sebagai hidupnya.
“Sepertinya tidak ada yang tahu tentang diriku melebihi dia meski aku tidak tahu siapa orang ini.Ini Aneh, kan?” komentar Shi An.
Duk Mi tak menutupi rasa bahagia akhirnya meminta izin  ke kamar mandi. Shi An menunjuk tempat kamar mandi. 



Duk Mi masuk kamar mandi melihat wajahnya di cermin lalu merasa hidup dengan baik dan menjalani hidup dengan baik. Ia melihat sebuah dibagian shower kamar mandi Shi Ah yang selalu menemaninya saat mandi.
“Kau beruntung... Kau bisa sering bertemu dengan Shi An... Setiap hari, kau...” ucap Duk Mi seperti membayangkan saat Shi An sedang mandi.
“Astaga, apa yang aku pikirkan? Aku tidak percaya ini. Berhenti berpikir seperti itu.” Kata Duk Mi malu-malu lalu tak sangat menekan keran dan akhirnya air pun keluar membasahi tubuhnya. 

Shi An sudah berbincang dengan Ryan lalu menawarkan  ingin minum kopi atau teh. Ryan memilih teh saja. Duk Mi keluar dari kamar mandi dengan badan basah kuyup. Ryan kaget dan langsung mengalihkan pandangan karena baju Duk Mi yang menerawang.
“Aku tidak sengaja menyalakan pancuran.” Ucap Duk Mi membalikan badan, Ryan akhirnya melepaskan jas dan memberikan pada Duk Mi agar menutupinya baju yang basah.
“Terima kasih.” Ucap Duk Mi walaupun terlihat heran.

Duk Mi dan Ryan akhirnya duduk bersama, Shi An memberitahu kalau  tidak berpartisipasi dalam pameran, tapi akan mengadakan pameran atas namanya, karena merasa sedikit terbebani dengan itu dan berpikir Mungkin butuh karya seni yang lebih terkenal. Ryan terlihat sedikit menjelaskan.
“Aku yakin orang-orang akan mencoba memeriksa seleramu dengan pameran ini. Namun, ini juga bisa memberikan kesempatan untuk banyak orang memahami apa yang kamu suka dan menjadi lebih dekat dengan kau.” Kata Duk Mi menjelaskan
“Aku juga ingin menambahkan kau tidak perlu cemas soal seleramu terhadap seni. Karya seni yang paling kau suka juga bagus menurutku.” Kata Ryan.
“Direktur Gold juga menyukai seni dari Lee Sol. Bahkan dia membeli beberapa karyanya sendiri.” Ucap Duk Mi menyakinkan.
“Apa kau tahu karya-karya Lee Sol?” tanya Shi An penasaran. Ryan panik mengakuhanya membeli karya seni untuk klien.
“Menurut aku itu bagus dan tidak sengaja aku mengetahui kau memiliki salah satu karya Lee Sol.” Kata Ryan. Shi An seperti tak yakin kalau memang Tidak sengaja?
“Benar. Aku melihatnya sepintas.” Kata Ryan. Shi An mencoba mengerti sementara Duk Mi terlihat gugup seperti merasa salah bicara. 


Duk Mi dan Ryan akhirnya keluar dari rumah, Shi An dan managernya mengantar sampai ke depan rumah. Akhirnya Ryan pun berjalan dengan Duk Mi ke depan lift, Duk Mi meminta maaf karena mengatakan itu, Ryan seperti sudah tahu kalau Shi An tidak pernah tertarik kepada pameran.
“Sudah tugas kita membujuk dia apa pun caranya.” Ucap Ryan santai
“Aku akan pesan taksi. Kau pasti membawa mobil.” Kata Duk Mi. Ryan memberitahu kalau  hanya naik lift saja.
“Apa Kau tinggal di gedung ini juga?” tanya Duk Mi kaget, Ryan membenarkan ada di Unit 2401.
“Unit 2401? Itu satu lantai di atas apartemen Cha Shi An.” Kata Duk Mi makin kaget. Ryan membenarkan.
“Kau beruntung. Aku berharap bisa tinggal di gedung Shi An juga.” Gumam Duk Mi lalu akan pamit pergi
“Tapi Jaketmu.” Kata Duk Mi teringat, Ryan pikir Duk Mi  bisa kembalikan lain waktu. Duk Mi juga melihat bajunya menerawang akhirnya pamit pulang dan akan mengembalikan besok.
Duk Mi berjalan keluar dari apartement dengan senyuman bahagia menelp Sun Joo, memberitahu kalau Foto yang diambil dipajang oleh Shi An di dinding menurutnya Shi An memang sungguh bintang besar.
“Sepertinya tidak ada yang tahu melebihi Shi An Adalah Hidupku.”jerit Duk Mi bahagia lalu naik ke dalam taksi. 


Ryan melihat diary Duk Mi membaca jadwal dan foto Shi An didalamnya,  "Jadwal Shi An berikutnya, penerbangan ke Hong Kong Seniman kesukaan Shi An, Lee Sol" seperti Ryan mencoba mencari sesuatu cara untuk mengajak Shi An dengan Lukisan Lee Sol. 

Duk Mi didalam cafe dengan penuh semangat menceritakan saat Pintu ke rumah Shi An terbuka, lalu Kong menghampirinya. Sun Joo yang mendengarnya seperti ikut senang mendengar tentang Kong. Duk Mi menceritakan kalau Kong bahkan lebih manis secara langsung.
“Aku melihat cahaya bersinar di arah itu, jadi, aku berpaling. Shi An menghampiri aku, Dia memakai jubah mandi.” Cerita Duk Mi lalu keduanya menjerit histeris.
“Rambutnya basah dan menetes seperti ini. Dia menatapku dengan wajah seksi. Kau tahu seperti apa wajah malunya?” ucap Duk Mi. Sun Joo pikir bisa mengetahuinya.
“Dia menunjukkan wajah itu dan berkata, "Halo".” Kata Duk Mi bahagia. Sun Joo pun ikut menjerit bahagia.
Suami Sun Joo menenangkan istrinya agar tak berlebihan. Eun Gi yang melihatnya berpikir kalau dua wanita itu gila. Suami Sun Joo mengeluh kalau istrinya memang sudah gila. Duk Mi terus menceritakan kalau  Tulang selangka bahkan terlihat dan membuatnya tidak bisa mengendalikan diri.


Duk Mi tertidur pulas di bus terbangun karena telp Sun Joo, Sun Joo bertanya keadaan Duk Mi, apakah tidak diteror. Duk Mi mengaku memang di teror yaitu Diteror dalam tidur jadi sangat mengantuk. Sun Joo pikir temanya itu masih belum melihat.
“Aku akan kirim artikelnya, jadi, lihat sekarang juga.”kata Sun Joo terlihat panik.
Duk Mi yang baru bangun melihat artikel "Siapa yang dikencani oleh Cha Shi An dari White Ocean?" lalu terlihat sangat kaget. Komentar pun mulai berdatangan. 

“Cha Shi An terlibat dalam skandal percintaan. Apa Dia punya kekasih? Dia menjalin hubungan? Dengan siapa? Apa mereka berpikir Shi An menjalin hubungan? Siapa wanita ini? Aku tahu. Benar sebuah artikel telah dimuat.”
“Tidak... Shi An tidak punya waktu untuk menjalin hubungan. Konyol. Tidak, ini tidak mungkin.” Tegas Duk Mi mencoba untuk denial
“Pemberitaan menghebohkan begini adalah masalah negara kita. Mereka memuat berita palsu tanpa mencari bukti yang benar. Mereka itu sampah.” Kata Duk Mi meluapkan angger. 

“Dia selalu sibuk dengan jadwalnya. Orang biasa merasa kesepian jika merasa lelah. Dia pasti ingin menjalin hubungan.” Kata Duk Mi sampai difase bargening.
“Aku mengerti semuanya... Apa Aku sudah menjadi penggemar selama ini hanya untuk melihat hal ini? Aku merasa sangat malu. Apa sebaiknya kita berhenti menjadi penggemarnya?” kata Duk Mi merasa depresi.
 “Dia sudah pada usia di mana dia ingin menjalin hubungan. Biarkan saja dia menjalin hubungan. Dia harus menjalin hubungan agar bisa putus.” Kata Duk Mi akhirnya mencoba menerima. 

Sun Joo menyuruh Duk Mi agar membaca artikelnya sampai akhir. Duk Mi kaget kalau Manajernya memuat ini di media sosialnya bahkan tidak memeriksa karena Paling tidak harus... Sun Joo mendekat agar melihat Duk Mi agar bisa memperhatikan seksama lebih dizoom.
“Itu seorang wanita... Apa yang dilakukan wanita itu di rumah Shi An? Siapa dia?” ucap Duk Mi lalu memperhatikan lebih jelas sebuah bayangan.
“Itu aku.” Kata Duk Mi menyadarinya. Sun Joo membenarkan kalau itu memang Duk Mi. Duk Mi masih tak percaya. 

Sun Joo memperlihatkan jaket yang digunakan Duk Mi saat pulang dari rumah Shi An yang ternyata itu jaket itu milik direktur Duk Mi “si Singa. Duk Mi membenarkan kalau Ryan datang mengenakan jaket ini.
“Ini merek mewah edisi terbatas. Hanya satu yang dikirim ke sini, jadi, para penggemar berpikir Shi An memiliki barang satu-satunya ini. Dan fotoku diambil saat mengenakan jaket ini di dalam rumah Shi An.” Jelas Duk Mi
“Itu kasus sempurna di mana orang bisa salah paham.” Kata Sun Joo. Duk Mi binggung apa yang harus dilakukan sekarang. 

Manager datang ke rumah Shi An mengak  bahkan tidak bisa mengunggah foto dengan benar karena sangat takut kepada para penggemarnya, sambl mengeluh kalau Fansnya itu seharusnya  melihat saja dan  Untuk apa mereka perbesar.
“Sulit dipercaya wanita itu tertangkap dalam foto.” Kata si manager.
“Ini semua karena pameran... Sudah aku katakan sejak awal aku tidak ingin ikut.” Kata Shi An. Manager mencoba menenangkan Shi An sambil ikut duduk disofa.
“Bagaimana kau akan menangani skandal ini?” tanya Shi An menahan emosi.
“Jangan cemas soal itu. Kita buat artikel yang menyatakan dia datang untuk membicarakan soal pameran. Jadi, kau harus melanjutkan soal rencana pameran itu... Mengerti?” ucap Managernya. 

Di kantor
Kyung Ah melihat artikel tak percaya kalau di foto itu adalah Duk Mi, karena selalu percaya skandal soal pesohor, tapi menurutnya beberapa artikel memang konyol seperti ini.
“White Ocean masih grup pria paling populer. Dan kau kekasih Cha Shi An, anggota paling populer. Aku ingin menjadi bagian dari...” ucap Kyung Ah dan langsung disela oleh Yoo Sub
"Berhenti bicara omong kosong." "Shi An tidak akan pernah melakukan itu." "Sudah aku duga Si Shi An membodohi kalian semua." "Aku bisa mendengar suara penggemar yang berpaling dari dia." Ada lebih dari seribu komentar dari penggemar dan antipenggemar.” Ucap Yoo Sub membaca komentar, Duk Mi panik mendengar kalau ada 100. 

Ryan melihat komentar dari artikel “Sudah aku duga wajah wanita itu sangat mengerikan.” Sepertinya Ryan tak mengerti bahasa gaul sekarang “Sangat mengerikan?” menurutnya Itu bukan ungkapan yang biasa. Ia mencoba membaca komentar yan lainya.
"Waspadalah saat malam. Aku akan mencari kamu. Dan akan membunuh mu. Aku akan mencari kamu. Dan akan membunuh kamu" ucap Ryan membaca komentar lalu teringat saat fans Shi An menyerbunya karena si artis yang baru datang dari pintu lain.
“Mereka sampai mampu membunuh.” Ucap Ryan menganguk mengerti. 

“Aku dengar penggemar White Ocean sangat obsesif. Bagaimana jika mereka menemukan informasi pribadimu?” kata Yoo Sub khawatir.
“Penggemar biasanya seperti itu. Tidak perlu mencemaskan soal obsesi mereka...” kata Duk Mi santai
“Nona Sung, kamu ini sangat naif. Apa kau tahu seberapa mengerikan para penggemar itu? Apa kata agensi Cha Shi An?” kata Kyung Ah
“Mereka akan memuat artikel yang akan menyangkal kabar ini, jadi, mereka meminta aku untuk tidak cemas dan menunggu.” Kata Duk Mi
“Apa kau sudah memberi tahu kekasihmu?” tanya Kyung Ah. Duk Mi bingung siapa kekasihnya itu. Saat itu Ryan lewat ruangan mendengar pembicaraan ketiganya.
“Kau mabuk saat makan malam tim dan menyatakan cintamu.” Ucap Yoo Sub. Duk Mi tak ingat ingin tahu apa yang dikatakan saat mabuk.
"Dia memiliki senyum menawan dan sangat berbakat." Kau ingat, bukan?” kata Yoo Sub. Duk Mi tersenyum bahagia mengingat Shi An, sementara Ryan yang medengarnya berpikir kalau itu pasti Sun Joo.
“Dia bukan kekasihku.” Akui Duk Mi malu-malu. Ryan terus mendengar dan berpikir kalau pasangan itu Sun Jooo
“Baik dia kekasih atau pria yang kau sukai, unggah saja fotonya di media sosial untuk dilihat orang. Bahkan jika mereka mengetahui kau, foto itu akan menunjukkan kau bukan kekasih Cha Shi An dan semua menjadi jelas.” Ucap Kyung Ah penuh semangat.
Yoo Sub pikir itu Kedengarannya bagus. Mi Young terlihat panik karena tak bisa memberitahu kalau itu Shi An dan Ryan pun terlihat merasa tak enak hati kalau rekan kerjanya tahu kalau Duk Mi berhubugan dengan seorang wanita.
“Apa kau punya foto bersama dia? Aku akan membantu memilihkan.” Ucap Kyung Ah penuh penasaran. Ryan memikirkan kalau akan terbuka hubungan terlarang. 



“Nona Sung!” teriak Ryan sengaja mengebrak meja, Ketiganya kaget dan binggung, Kyung Ah juga tak jadi melihat ponsel Duk Mi.
“Bukankah seharusnya sekarang kau bekerja? Menurut aku, kau sudah mengobrol terlalu lama.” Kata Ryan. Duk Mi meminta maaf sambil menunduk mengerti. Ryan yang pergi akhirnya pergi menjauh dan tak bisa menahan sakitnya.
“Maksud aku, bagaimana bisa ini disebut mengobrol? Keselamatan pegawai kita sedang dipertaruhkan.” Keluh Kyung Ah
“Pak Gold sama sekali bukan orang yang pengertian.” Keluh Yoo Sub. Kyung Ah mengejek kalau itu bos Duk Mi.
“Jangan menantikan hal semacam itu.” Kata Duk Mi lalu mencoba tenang melihat pemberitaan tentang dirinya. 

Ryan pulang ke rumah melihat ada banyak wartawan dan fans, mereka mencoba memastikan kalau sudah memeriksanya dan itu akurat dengan foto yang beredar. Sementara fans yakin  Shi An tidak akan melakukan itu kepada mereka.
“Dia tidak akan menjalin hubungan secara diam-diam. Tolong katakan itu bohong.” Ucap  Fans Shi An.
“Hei, mereka memuat artikel yang menjelaskan soal itu.” Kata Fans lain, sementara yang lainya yakin kalau itu tidak benar.
Ryan mendengar semua pembicaran terlihat kebingungungan, fans mengajak pergi saja karena Buang-buang waktu saja mneurutnya Shi An tidak akan melakukan itu. Ryan melihat berita online tentang update Shi An.
 "Wanita di dalam foto itu adalah seorang kurator galeri seni. Dia mengunjungi rumah Cha Shi An untuk berbicara soal koleksi seni. Pakaiannya mendadak basah jadi dia mengenakan Cha Shi An.. Dia mengenakan jaket Cha Shi An untuk sementara di rumahnya. Dia bukan kekasih Shi An. Dan dia tidak memberikan jaket ke wanita itu sebagai hadiah."

Ryan merasa ada sesuatu yang salah akhirnya menelp mengaku sebagai direktur dari Galeri Cheum
Beberapa saat kemudian, Ryan sudah ada dirumah Shi An menegaskan kalau Artikel yang mereka terbitkan tidak sepenuhnya benar dan mengaku kalau itu sebagai jaket milik Shi An. Manager menjelaskan kalau Itu jaket edisi terbatas.
“Apa Kau pikir para penggemarnya akan percaya jika diberi tahu kalau ada dua jaket yang sama persis di rumah ini?” ucap Manager Shi An.
“Jadi, apa kau membohongi mereka?” kata Ryan Gold marah. Shi An akhirnya ikut campur.
“Direktur Gold, orang-orang tidak peduli soal kebenaran. Mereka hanya melihat hal yang ingin mereka lihat dan memercayai hal yang ingin mereka percaya. Bukankah akan lebih baik memberikan kebohongan meyakinkan daripada kenyataan yang mustahil?” ucap Shi An dengan nada dingin.
“Kami sudah mengatasi skandal in dan kau bisa mengadakan pameran. Ini menguntungkan kedua belah pihak. Jadi Kita sudahi saja.” Kata Shi An seperti sangat terpaksa. 


Duk Mi menerima telp dari Ryan Gold saat ada didepan komputer,  melihat berita "Pria paling tampan di dunia, Cha Shi An" Ia mengetahui tentang berita dirinya berpikir kalau memang masuk akal dan tidak masalah.
“Terima kasih telah mencemaskan aku... Baik, sampai jumpa besok. Sampai nanti.” ucap Duk Mi
Duk Mi melihat berita dirinya  "Dia mengunjungi rumah Cha Shi An untuk berbicara soal koleksi seni" lalu berpikir kalau saatnya melakukan pekerjaannya dan masuk ke fancafe miliknya  "Shi An Adalah Hidupku"
Duk Mi seperti masuk ke dalam rumahnya dan sudah banyak fans yang berkomentar tentang skandal kencan. “Ini semua salah Pak Park. Aku tahu suatu hari dia akan menyebabkan masalah. Seharusnya dia lebih berhati-hati dalam menjadi manajer idola.”
“Tapi kenyataan dia mengenakan jaket Shi An tidak mengubah apa pun. Aku kesal sekali soal itu. Aku jadi merasa tidak nyaman.”
“Sepertinya pakaian dia basah. Aku lebih memilih dia pakai jaket daripada basah di sisi Shi An. Dia tidak mungkin penggemar Shi An, kan?”
“Kalau dia penggemar, dia tidak akan bisa memakai itu. Aku bahkan tidak akan berani menyentuh jaket itu.”
“Pak Park harus dipecat.” Ucap seorang fans fanatik yang terlihat marah
Duk Mi yang melihatnya pun sampai kaget lalu mencoba mengalihkan dengan memposting foto Shi An. Semua fans menjerit bahagia dan fans yang marah langsung memberikan hati dan juga panah cinta untuk Shi An.Duk Mi senang bisa membuat fans Shi An jadi teralihkan.
“Skandal pertama Shi An ternyata bohong, jadi, ini foto untuk merayakan itu.” Tulis Duk Mi dan akhirnya bisa bernafas lega, karena semua fans memberikan komentar positif. 



Sindy melihat berita tentang Shi An "Dia mengenakan jaket Cha Shi An untuk sementara di rumahnya." Lalu melihat kameranya dalam mobil terlihat foto Duk Mi yang keluar dari rumah Shi An dengan jaket dan masuk taksi.
Flash Back
Sindy seperti paparazi menunggu didepan rumah Shi An, lalu melihat Duk Mi keluar dengan jaket yang berpikir kalau itu jaket yang diberikan olehnya.
“Aku menghadiahkan dia jaket itu. Berani sekali dia meminjamkan ke wanita lain!” ucap Sindy marah lalu tersenyum licik. 

Esok paginya,  disekolah fans membaca berita di fancafe lalu tak percaya kalau Shi An sungguh menjalin hubungan. Semua langsung ingin melihat ponsel yang sama.
“Sudah aku duga. Pukul 14.00 adalah waktu terbaik untuk membaca skandal pesohor. Aku mengantuk, tapi ini membuatku segar.” Tulis pengemar Shi An yang sedang berkerja.
Sun Joo melihat "Fancafe Cha Shi An oleh Sindy" dan melonggo kaget karena memposting foto Duk Mi dengan caption  "SDM, 33 tahun, Seorang kurator di Galeri CU" bahkan foto-foto Duk Mi sudah bertebaran di fancafe.
Duk Mi melihat foto dirinya, terlihat marah dengan Sindy itu penggemar berat, bahkan mengintai di depan rumah Shi An. Ia dengan penuh amarah mengeluh kalau Sindy itu seperti polisi karena mengintai dari depan rumah.
**
 Bersambung ke part 2
Cek My Wattpad... Stalking 



Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar