PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 28 Desember 2017

Sinopsis Black Knight Episode 7 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Sharon berubah menjadi Hae Ra seperti seorang kembaran, Hae Ra tertidur pulas di sofa. Sharon sudah bersiap memikirkan yang harus dilakukan lebih dulu pada tubuh Hae Ra, lalu mencoba membuka ponsel Hae Ra tapi salah mengambar pola. Ia akhirnya mengunakan sidik jari Hae Ra untuk membukanya.
Sharon mencari nomor telp dan menemukan nama (Ksatria hitam) lalu menelp Soo Ho dengan wajah sinis.  Soo Ho sedang sibuk melihat berkas  Tokyo Mode Academy Development Plan lalu melihat Hae Ra yang menelp dan langsung mengangkat telpnya.
“Hai. Kenapa kau belum pulang?” ucap Soo Ho. Sharon seperti gugup mendengar suara Soo Ho sempat terdiam sampai akhirnya Soo Ho kembali memanggilnya.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Sharon. Soo Ho menjawab kalau sedang bekerja.
“Sepertinya aku mabuk... Aku pusing.” Kata Sharon. Soo Ho langsung bergegas menanyakan keberadaan Hae Ra sekarang. 
Soo Ho berjalan menjemput Hae Ra. Sharon yang menjelma tubuh Hae Ra ada di warung tenda berpura-pura mabuk dengan botol soju diatas meja dan pura-pura tertidur. Soo Ho melihat Hae Ra berpikir pasti kedinginan lalu memakaikan syal di leher Hae Ra. Sharon mengak kedinginan.

“Apa yang terjadi? Apa kau minum sendiri?” ucap Soo Ho khawatir. Sharon mengangguk. Soo Ho menyuruh Hae Ra bangun dan mengajak pulang.
“Dimana rumahku?” tanya Sharon. Soo Ho pikir Hae Ra benar-benar mabuk.
“Apa kau tahu dimana rumahku?” ucap Sharon terus mengoda. Soo Ho mengaku tahu. Sharon ingin tahu dimana itu.
“Di mana aku tinggal?" ucap Sharon. Soo Ho menjawab kalau itu tempat tinggalnya sekarng 
"Apa Kita tinggal di rumah yang sama?” tanya Sharo sambil bergumam kalau Pasti kompleks apartemen yang sama.” Ucap Sharon. Soo Ho akhirnya memangil bibi kalau akan membayar tagihannya.
“Kau bukan tipe orang yang mau melakukan itu. Ayo kita pulang... Baiklah. Bangun... Kau harus dimarahi” ucap Soo Ho menarik Hae Ra untuk bangun, tapi Sharon mencari kesempatan untuk bersandar di tubuh Soo Ho.
“Dia begitu hangat.” Gumam Sharon. Soo Ho sempat heran melihat reaksi Hae Ra tak seperti biasanya.
“Aku sedih. Sangat berbahaya jika kau minum banyak, dan mabuk berat itu tak enak dilihat. Tubuh dan hatiku kedinginan.” Kata Sharon. Soo Ho mengajak Hae Ra segera pulang.
“Tunggu sebentar...” kata Sharon lalu tiba-tiba berpikir kalau sampai dirumah Soo Ho mendorongnya untuk tidur bersama. Ia pun menyadarkan diri kalau tak boleh berpikiran kotor.
“Ayo kita minum lagi.” Ucap Sharon. Soo Ho menolak tapi Sharon terus merengek.
“Aku ingin minum berdua denganmu.” Kata Sharon dan meminta Bibi agar memberikan sebotol soju lagi.
“Apa kau benar-benar Jung Hae Ra?” tanya Soo Ho kembali duduk. Sharon menjawab Mungkin tidak.
“Apa aku terlihat seperti Jung Hae Ra?” kata Sharon terus berusaha mengoda Soo Ho
“Kau benar-benar harus mengurangi minum.” Keluh Soo Ho
“Kau menatapku dengan pandangan mengkhawatirkan  itu. Aku cemburu.” Kata Sharon
“Kita tidak butuh soju lagi jadi Minum air” kata Soo Ho menuangkan segelas air
“Aku akan meminumnya jika kau memberi tahuku.. Pria ini milikku” ucap Sharon lalu merasakan segar setelah minum air putih. 
Soo Ho pikir Hae Ra sudah bangun sekarang. Sharon mengaku lelah dengan menjejerkan bangku didepanya. Soo Ho dan bibi binggung yang dilakukan Hae Ra. Sharon bertanya kenapa Soo Ho dianggap Black Knight. Soo Ho mengatakan Hae Ra yang menelpnya ketika butuh saja.
“Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan?” tanya Soo Ho binggung melihat Hae Ra yang menyusun bangku panjang.
“Aku akan tidur selama 10 menit.” Kata Sharon lalu berpura-pura berbaring diatas kursi
“Aku benar-benar merusak pemandangan, kan?” gumam Sharon mencoba mengoda.
Akhirnya Soo Ho menutupi tubuh Hae Ra tak terlihat lekuk tubuh yang menurutnya Menjijikkan dan mengendongnya untuk segera pulang.  Ia pikir Hae Ra bisa Berjalan sedikit ke tempat parkir. Sharon mengaku ingin berada di samping Soo Ho sampai besok pagi lalu teringat dengan Jung Hae Ra.
“Tunggu... Aku minta maaf... Aku benar-benar perlu pergi ke kamar mandi.” Ucap Sharon buru-buru turun dari gendongan Soo Ho
“Hati-hati atau kau akan jatuh.” Perintah Soo Ho melihat Hae Ra bergegas pergi. 


Baek Hee masuk ke tempat Sharon mengajak pergi ke sauna agar bisa berkeringat dan pergi ke restoran sup daging sapi., lalu binggung ternyata yang tertidur adalah Hae Ra  disofa. Ia mencoba membangukan Hae Ra yang tertidur dan berteriak memanggil Sharon karena mengetahui sesuatu.

Sharon sedang berjalan ke tempat Ji Hoon yang ada di tempat fitness. Ji Hoon kaget Hae Ra yang datang, bertanya kenapa datang dan apakah sudah mendapatkan bunga itu. Sharon dengan gaya mengodanya mengangguk.
“Astaga, mengapa aku begitu gugup? Astaga, hatiku berdegup kencang.” Kata Ji Hoon
“Mari... pergi bicara di suatu tempat” ajak Sharon dengan gaya mengoda. Ji Hoon pun dengan senang hati menyanggupinya. 



Ji Hoon mengaku  sangat gugup sekali, jadi harus minum sedikit dengan minum bir. Sharon sambil makan snack mengoda Ji Hoon dengan memuji terlihat imut. Ji Hoon sempat gugup.
“Kau bermain-main denganku.” Ucap Sharon. Ji Hoon mengaku kalauItu tidak benar.
“Apa yang bisa kau lakukan untukku?” kata Sharon. Ji Hoon mengaku semua bisa dilakukanya.
“Ngomong-ngomong, Kenapa tiba-tiba kau bersikap formal padaku?” kata Ji Hoon heran
“Lakukan push up 100kali... Kau bilang akan melakukan semua yang kau bisa.” Kata Sharon. Ji Hoon binggung tapi akhirnya melakukan yang diminta Hae Ra untuk membuktikanya.
“Dia imut dan menawan.. Dia akan menjadi pasangan yang baik... bagi Jung Hae Ra.” Ungkap Sharon lalu menghentikan Ji Hoon yang baru push up 10 kali. 

Soo Ho mencoba menelp Hae Ra tapi tak diangkat, sambil terus mencaro karena khawatir Diluar dingin tapi tak menemukan dimana-mana. Saat itu Soo Ho datang ke tempat Sharon dengan Baek Hee yang masih menunggunya.
“Apa kau bersama Hae Ra?” tanya Baek Hee.
“Aku bersamanya, dan dia menghilang saat pergi ke toilet. Tapi Kenapa dia tidur di sini?” kata Soo Ho heran 

Ji Hoon melakukan Squat sampai hitungnya 75. Beberapa wanita melihatnya langsung mengambil video. Sharon dengan blak-blakan mengaku sangat merindukan Ji Hoon dan tak akan pulang malam ini. Ji Hoon terlihat gugup.
Sementara di tempat Sharon,  Baek Hee meminta Soo Ho agar segera membangunkan Hae Ra.  Soo Ho beberapa membangunkan Hae Ra yang tertidur nyenyak, sambil memegang dahinya berpikir Hae Ra terkena  demam. Baek Hee menyuruh agar Soo Ho harus membangunkannya.

“Bagaimana kalau kita berjalan seperti ini sepanjang malam?” kata Ji Hoon berjalan dengan Hae Ra
“Sudah kubilang aku tidak akan pulang malam ini.” Kata Sharon
“Aku akan mengantarmu ke rumahmu hari ini” kata Ji Hoon
“Apa Kau tak menyukaiku?” tanya Sharon. Ji Hoon mengaku bukan seperti itu.
“Jadi apa masalahnya?” tanya Sharon. Ji Hoon mengaku itu karena sangat menyukai Hae Ra.
“Ini juga tentang harga diriku... Aku ingin kenangan pertama kita, lebih baik disaat yang lebih tepat.” Kata Ji Hoon
“Ayo kita buat hari ini. “ ucap Sharon terus mengingikan Hae Ra tidur dengan Ji Hoon.
“Itulah yang kuinginkan, Tapi tetap saja, itu terlalu cepat.” Kata Ji Hoon. 

Soo Ho terus berusaha membangunkan Hae Ra, akhirnya Hae Ra sedikit membuka matanya. Soo Ho pun mengajak Hae Ra segara pulang Sementara Sharon berusaha agar mengajak Ji Hoon untuk tinggal bersama malam ini.
“Tapi Kenapa suaramu tiba-tiba berubah?” kata Ji Hoon heran. Sharon panik dengan mengaku Tenggorokannya tiba-tiba sakit.
“Apa kau mencoba menirukan seseorang? Apa kau berlatih untukku?” ucap Ji Hoon. Sharon panik dan bergegas pergi.
“Kenapa suaranya tiba-tiba berubah?” gumam Sharon bingung
“Tapi Aku pernah mendengar suara ini.” Kata Ji Hoon heran 

Baek Hee menyuruh Soo Ho agar mengendong Hae Ra saja. Soo Ho pun menutup badan Hae Ra dengan jaket lalu mengendongnya. Sharon tiba-tiba merasakan tubuhnya lemah, Ji Hoon khawatir menanyakan keadaan Hae Ra. Sharon memilik untuk bergegas pergi saja.
“Kita dalam perjalanan pulang.” Pikir Ji Hoon. Sharon bergegas kalau akan meneleponnya nanti. Ji Hoon hanya bisa berteriak memanggil Hae Ra yang pergi menjauh. 

Baek Hee masih ada di ruangan dan melihat Hae Ra palsu akhirnya datang dengan lemah, saat itu juga Sharon kembali ke wujud asalnya dan langsung tertidur pulas.
Soo Ho membawa Hae Ra pulang ke rumah dengan membaringkan di kamarnya. Bibi Lee kaget melihat Soo Ho yang membawa Hae Ra pulang dengan mengendongnya, bertanya Apa yang terjadi dengan Hae Ra. Soo Ho pikir Hae Ra yang minum terlalu banyak.
“Apa?11 Dia tak pernah minum lebih dari batasnya.” Kata Bibi Lee lalu mencium tubuh Hae Ra.
“Coba kau Cium dia. Dia juga tidak berbau alkohol.” Pikir Bibi Lee heran. Soo Ho akhirnya mendekat untuk mencium bau tubuh Hae Ra.

Tapi tiba-tiba Hae Ra tiba-tiba terbangun dengan mata melotot tajam. Soo Ho akhirnya menanyakan keadaanya.  Hae Ra binggung karena sudah ada dirumah, lalu mengeluh pada bibi Lee kalau sangat lapar. 
Hae Ra langsung memanggang daging panggang di dapur, dengan buru-buru makan sendirian. Soo Ho membahas pertemuan mereka sebelumnya. Hae Ra heran merasa kalau hanya karena ia yang pergi ke bar tenda. Soo Ho pikir Hae Ra Berhenti minum jika itu kebiasaan minumnya.
“Kau bahkan tidak bisa mengendalikan batas minummu. Kau tak bisa sukses kalau begitu.” Ucap Soo Ho
“Aku bilang tidak minum... Aku tertidur di toko penjahit saat mengobrol.” Ucap Hae Ra
“Tentu... Apa aku berhalusinasii?” ejek Soo Ho. Hae Ra membenarkan.
“Ayo ke periksa ke bar tenda itu besok. Kita tanyakan pada pemiliknya apa dia melihatku.” Kata Hae Ra. Soo Ho pun setuju melihat Hae Ra yang terus makan dengan lahap. 

Hae Ra olahraga di taman dengan penuh semangat, Bibi Lee heran melihat Hae Ra karena tak pernah berlatih sebelumnya dan kenapa berolahraga di cuaca dingin begini. Hae Ra mengaku Kondisinya sangat bagus dan merasa sangat kuat.
“Kau bertingkah aneh, Kau bahkan makan steak tengah malam. Ini sangat aneh.” Ungkap Bibi Lee
“Aku biasanya sensitif saat tidur. Bagaimana aku bisa tidur sepanjang jalan sampai aku sampai di rumah” kata Hae Ra penuh semangat
“Itu karena kau belum makan dengan baik Itulah sebabnya kau ingin makan daging..” Komentar Bibi Lee
“Aku akan mulai minum ginseng merah dan vitamin.” Kata Hae Ra
“Apa kau mendengar bahwa ayah Gon memberikan sebuah toko? Apa kau mendengar tentang itu?” kata Bibi Lee. Hae Ra mengaku sudah mendengarnya. Bibi Lee ingin tahu yang akan dilakukan Hae Ra.
“Aku akan menerimanya, tentu saja.” Kata Hae Ra. Bibi Lee tersenyum bahagia mendengarnya  dan keduanya kembali pulang bersama. 


Sharon terbangun dari tidurnya, hanya menatap dirinya didepan cermin setelah itu kembali lagi tertidur, sementara Didepan gedung Pemandian Onji, Tuan Park sudah bersama dengan beberapa pria lainya memperingatkan agar menjaganya dengan baik, semua menganguk mengerti dan Tuan Park pun pergi meninggalkanya dengan menyuruh mereka Lakukan pekerjaan dengan baik. 

Soo Ho membuka pintu mobil menyuruh Hae Ra masuk karena akan mengantar ke stasiun kereta bawah tanah. Hae Ra menolak akan berjalan saja karena sedang bersemangat. Soo Ho memberitahu kalau sudah mengirimkan email jadi Hae Ra bisa membacanya.
“Kau akan mendapatkan sesuatu kecuali jika kau bodoh.” Kata Soo Ho lalu masuk ke dalam mobil. Hae Ra binggung dan akhirnya bergegas ikut masuk ke dalam mobil.
“Turunkan aku di stasiun kereta bawah tanah. E-mail apa yang kau kirim... sampai berbuat begini?” kata Hae Ra bergegas memakai sabuk pengamanya. 

Soo Ho berbicara rdi telp dengan Tuan Jang mengatakan Seseorang pasti juga sudah menghubungi Pak Park, jadi harus datang ke pertemuan itu. Sementara Hae Ra sibuk dengan ponsel mengangumi email yang dikirimkan Soo Ho yang terlihat besar sekali karena Kota dibangun kembali.
“Untuk menjaga tradisi...” ucap Soo Ho akhirnya menyuruh Hae Ra diam karena sedang berbicara di telepon.
“Tolong terus cari artikel tentang ini.” Kata Soo Ho dan Hae Ra terus mengoceh tak percaya melihat email yang dikirikan Soo Ho.
“Aku minta maaf. Aku sedang mengemudi. Tolong kembali ke kantor begitu kau selesai.” Kata Soo Ho
“Bagaimana kau menemukan ini?... ini luar biasa” ungkap Hae Ra. Soo Ho mengeluh Hae Ra yang seharusnya bisa tenang sedikit
Hae Ra melihat email "10 model bisnis yang sukses" menurutnya sangat berguna. Soo Ho mengaku sudah punya ide untuk menghubungkan ini. Hae Ra pikir dirinya bukan orang idiot.Soo Ho membahas kalau Hae Ra yang meminta keluar untuk kencan malam ini dibar tenda.
“Bagaimana itu disebut kencan? Itu adalah tempat penyelidikan.” Kata Hae Ra
“Kau harus menepati janjimu” kata Soo Ho lalu menerima telp lagi dari seseorang karena menelp dipagi hari dan wajahnya langsung berubah serius. 

Soo Ho bergegas turun dari mobil memberitahu Hae Ra arah Stasiun kereta bawah tanah. Hae Ra binggung Apa yang terjadi karena Soo Ho seperti langsung bergegas pergi. Di dalam pemandian umum, Seorang nenek mengeluh kalau mereka tak bisa menggunakan kekerasan.
“Kami ingin air panas di sauna. Bagaimana mungkin ini jadi kekerasan?” kata si pria yang terlihat seperti preman.
“Kami tidak beroperasi dan tidak punya air panas.” Kata si nenek
“Lalu kenapa kau tidak merebus air panas untuk kita?” kata si pria dan melihat Soo Ho yang datang menganggap sebagai tamu yang datang. 

“Aku tidak kesini untuk mandi.” Ucap Soo Ho, Si pria mengejek kalau Soo Ho yang datang untuk menggosok tubuh mereka semua. Diam-diam Hae Ra mengikuti Soo Ho masuk ke dalam tempat pemandian.
“Kau tak perlu ikut campur. Apa yang akan kau lakukan dengan sauna ini setelah membelinya?” kata Si pria
“Mengapa kau terus mengganggu tempat ini?” kata Soo Ho lalu meminta si nenek agar  menunggu di luar. Si pria malah menahan si nenek untuk tak pergi.
“Hidupkan air panas untuk kami.” Kata si pria. Soo Ho meminta agar membiarkan si nenek pergi. Si nenek pun meminta agar dilepaskan.
“Jangan bertindak sok keren... Kalahkan aku, kau brengsek Anak kecil sepertimu harus menghindari ini.” Kata si pria menantang akhirya melepaskan si nenek.
“Pak Park pasti sudah mengirim kalian semua ke sini.Kalian benar-benar membuatku marah.” Kata Soo Ho
“Sebaiknya kau pergi sekarang Aku harus pergi setelah mandi.” Ejek si pria
“Begitukah? Kalau begitu sebaiknya mandi sekarang.” Kata Soo Ho
Perkelahian dalam ruang pemandingan terjadi. Soo Ho bisa membuat para pria mengigil kedinginan karena terkena air keran dan juga jatuh ke bak air dingin. Hae Ra melihat dari depan pintu, seorang pria ingin menyerang Soo Ho, dengan baksom besar akhirnya menyerang si pria dengan memukul kepalanya. Soo Ho kaget melihat Hae Ra yang basah kuyup terkena air untuk menyelamatkanya. 


Hae Ra akhirnya mengeringkan bajunya yang basah, Soo Ho mengambil hair dryer membantu mengeringkan rambut. Hae Ra pikir tak perlu karena akan melakukannya sendiri. Soo Ho menyuruh Hae Ra agar diam saja dan bertanya Kenapa mengikutinya.
“Bisakah kau menjelaskan apa yang baru saja terjadi?” tanya Hae Ra
“Mereka menghancurkan semua rumah tua dan bangunan. Aku mencoba menghentikan mereka. Aku juga membeli beberapa dari mereka. Aku membantu keuangan pemiliknya agar mereka tidak menjual rumah.” Jelas Soo Ho. Hae Ra ingin tahu alasan Soo Ho melakukan itu.
“Aku tidak ingin kota ini hilang.” Kata Soo Ho. Hae Ra ingin tahu alasanya.
“Tempat ini punya kenangan masa kecil kita.” Kata Soo Ho, Hae Ra terdiam mendengarnya.
“Apakah itu satu-satunya alasan? Ada begitu banyak bangunan dan supermarket di seberang jalan. Tempat ini tidak seharusnya menjadi seperti itu. Kota ini akan lebih berkembang jika ada lebih banyak bangunan baru.” Kata Hae Ra
“Kau mengatakan ini karena kau tidak tahu nilainya. Aku yakin untuk membangun yang baru. Percayalah padaku.” Kata Soo Ho
“ Apa yang dulu kau lakukan di sana... itu lucu.” Komentar Hae Ra
“Bilang saja aku keren.”ejek Soo Ho. Hae Ra menegaskan kalau itu lucu.
“Kau cantik, tapi tidak dengan kata-katamu... Gadis yang cantik.” Ungkap Soo Ho mengoda. Hae Ra sempat terdiam akhirnya Soo Ho kembali mengeringkan rambut Hae Ra
“Aku akan mengeringkannya untukmu” ucap Soo Ho. Hae Ra kesal karena Soo Ho malah mengacak-ngacak rambutnya. 


Bae Hee akan pergi ke luar rumah, lalu dikagetkan saat membuka bagian badanya ada seperti gambar tulisan dan buru-buru menutupinya dengan wajah panik. Ia mencoba menghilangkan dengan semua ramuan yang dimilikinya dengan cepat agar bisa hilang, tapi tetap saja tak berhasil.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: