PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 13 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 11

PS : All images credit and content copyright : MBC
Tuan Park menelp Dong Tak mengetahui kalau baru saja menipunya, dengan senyuman liciknya mengatakan kalau juga baru saja menipunya juga.Soo Chang bisa tahu kalau yang dimaksud Ssong. Ia berlari mengingat percakapanya dengan Jin An.
“Ssong, seberapa banyak kau percaya denganku?” tanya Soo Chang
“Sampai sekarang, dengan seluruh hidupku.” Ucap Jin An yakin
“Ada sesuatu yang tidak kukatakan.  Sejujurnya, aku menipu semua orang. Termasuk Tn. Park, Detektif... dan bahkan kau.” Gumam Soo Chang terus berlari membawa koper. 

Jin An sudah ada di gudang tak sadarkan diri. Sung Hyuk mencoba mencari seseorang did dalam mobil. Tuan Park mulai tegang dan melihat ponsel Jin An sengaja di tinggal dengan telp dari Dong Tak sebanyak 5 kali.
Dong Ki dan Ho Tae terus mencoba menghalangi jalan dengan cara terus adu mulut dan membuat kemacetan. Sung Hyuk mencari mobil Tuan Park dengan berpura-pura meminta maaf.

 
Flash Back
Tuan Park mengingat Sung Hyuk adalah orang yang mengintainya ketika ada di tempat fitness, lalu ia juga pergi ke kantor polisi dan melihat Sung Hyuk berjalan dengan Dong Tak seperti ia tak bisa di tipu begitu saja.

“Cha Dong Tak pasti berpikir bahwa  aku sasaran empuknya.” Ucap Tuan Park akhirnya mengangkat telp.
“Kurasa sekarang waktunya bagimu untuk membayar.” Kata Tuan Park.
“Tn. Park, terakhir kali aku harus  memohon kepada Jaksa Agung. Kau tidak bisa terus meminta.” Kata Kepala No.
“Astaga, itu masalahmu.” Kata Tuan Park. Kepala No tak terima begitu saja. “Banyak yang telah aku habiskan untukmu. Buktikan kepadaku bahwa  kau layak mendapatkannya!” tegas Tuan Park
“Cari tahu apa yang dilakukan Unit Kejahatan Berat 2 saat ini.” Perintah Tuan No pada anak buahnya di telp. 

Soo Chang masuk ke sebuah rumah tempat bertem dengan Jin An tak kosong, Akhirnya Ia menelp Tuan Park tapi tak diangkat, lalu mencoba menelp Jin An berharap akan diangkat.
Flash Back
Jin An menegaskan sangat ingin  menjadi bagian dari ini. Jika sesuatu terjadi padannya maka Dong Tak bisa datang menyelamatkan. Ia yakin  Bos preman yang tak terkalahkan. 

Soo Chang terus berharap agar Jin An bisa mengangkat telpnya. Tuan Park berada dalam mobil yakin Orang yang lebih putus asa  pasti akan kalah dalam permainan. Saat itu Sung Hyuk akan mengetuk jendela mobil, tapi Ho Tae lebih dulu memanggilnya.
“Dokgo.. Kita harus pergi.” Ucap Ho Tae. Sung Hyuk binggung Kenapa mereka harus pergi.
“Kita akan membantu Unit 3  menangkap kelompok judi wanita.” Kata Ho Tae mengajak Sung Hyuk pergi.
“Apa? Kita harus menangkap Tn. Park.” Pikir Sung Hyuk. 
“Aku juga tidak tahu. Ini perintah langsung dari Komisaris,  jadi kita harus pergi. Aku yakin kita akan menangkapnya nanti.” Kata Ho Tae
“Tapi tetap saja, Detektif Cha sudah  memberi kita info...” ucap Sung Hyuk. Ho Taek pikir Dong Tak salah karena Tuan Park  tidak muncul. Tuan Park pun bisa tersenyum bahagia melihat mereka semua akhirnya pergi. 

Sung Hyuk pikir mereka harus menangkap Tn. Park. Sementara Ho Tae yang menyetir mengeluh melihat Dong Ki yang menaikan kakinya sambil membuka kaos kakinya. 
Soo Chang menelp Sung Hyuk menanyakan dengan Tn. Park. Sung Hyuk melaporkan baru saja pergi Dan mobil tersangkanya tidak datang Soo Chang mengeluh kalau seharuanya jangan pergi. Sung Hyuk memberitahu mereka baru saja diperintahkan dari atas  untuk bergabung dengan Unit 3. dan membantu mereka.
“Kau bilang Perintah dari atas? Sungguh?” ucap Soo Chang tak percaya karena pas dengan kejadian Tuan Park
“Ya, kau dimana? Mereka bilang kau juga harus bergabung dengan kami...” kata Sung Hyuk dan Dong Tak langsung menutup telpnya. Dong Ki yang melihatnya berkomentar Dong Tak sangat kasar.


Soo Chang mencoba menyakinkan diri dan akan mulai berpikir, lalu pergi ke ruangan CCTV meminta agar men ari mobil didaftar itu dan perbesar semua mobil yang lalu lalang untuk menemukan mobil Tn. Park, menurutnya itu tak sulit.
“Lalu Apa menurutmu ini mudah? Berapa kali aku harus beritahu bahwa  aku tidak bisa melacak mobil curian? Dan kau membuatnya terdengar sangat  mudah saat bilang "lalu lalang", tapi apa kau tahu berapa hari yang kami butuhkan  untuk memeriksanya?” kata Petugas. Soo Cahng seperti tak bisa berbuat banyak memilih keluar dari ruangan. 

Jin An tersadar dari pingsanya dan bertanya-tanya keberadaanyas sekarang dan juga anak-anak itu. Ia mencoba untuk mencari ponselnya karena harus menelepon Dong Tak. Pintu gudang terbuka, Jin An langsung berpura-pura tertidur kembali.
“Kerja bagus, anak anjing kecil. Kau pandai berpura-pura tidur.” Ucap Tuan Park menyindir. Jin An akhirnya membuka matanya.
“Bagaimana dengan anak-anak lain?  Dimana mereka?” tanya Jin An
“Oh, mereka pergi mencari uang. Dan Apakah Kau mencari ini? Maaf. Aku meminjamnya. Apa hubunganmu dengan detektif itu?” ucap Tuan Park memperlihatkan ponselnya.
“Detektif apa? Aku tidak ada kenalan detektif.” Ucap Jin An mengelak.
“Orang yang bilang bahwa  kau reporter. Cha Dong Tak.Akhir-akhir ini, reporter dan detektif sama-sama menyebalkan Jadi, apa kau sudah menemukan beberapa informasi tentangku?”.” Kata Tuan Park. Jin An. mengaku cukup banyak yang ditemukan.
“Kau tidak hanya memanfaatkan  para siswi itu dengan menipu soal pekerjaan,  tapi kau bahkan menculiknya. Begitu aku keluar dari sini, aku akan  menempatkanmu di balik jeruji besi.” Kata Jin An berani melawan
“Siapa bilang kau bisa keluar? Brengsek, kau sudah membuang waktuku. Aku kehilangan banyak uang. Jadi kau harus mulai bekerja sama.” Ucap Tuan Park marah lalu menelp Dong Tak. 


Soo Chang mengangkat telp Jin An langsung menanyakan keberadannya, karena sangat khawatir. Tuan Park mengetahui nama Jin An dengan panggilan Ssong, Soo Chang mengenal suara Tn. Park yang mengangkat telp Jin An.
“Dia memanggilmu Ssong. Apa namamu Han Ssong? Atau Cheon Ssong? Dia baik-baik saja sekarang Tapi dia mungkin akan segera dalam bahaya.” Ucap Tuan Park
“Detektif Cha, aku di sini... Tolong selamatkan aku... Selamatkan aku, Detektif Cha.” Teriak Jin An dengan suara lantang.
“Biarkan dia mendengar panggilan ini.” Pinta Soo Chang. Tuan Park pun sengaja meneka speaker.
“Ssong, Apa kau baik-baik saja?” tanya Soo Chang khawatir
“Bagaimana aku bisa baik-baik saja Tangan dan kakiku diikat. Aku dikunci di gudang tanpa jendela. Dan seorang pria yang sangat menakutka melotot padaku dengan kayu di tangannya. Jadi Bagaimana aku bisa baik-baik saja?” kata Jin An marah
“Aku senang kau terdengar baik-baik saja.” Ungkap Soo Chang. Jin An menegaskan dirinya  sungguh tidak baik-baik saja.
“Dan dia terus mengatakan  sesuatu yang sangat aneh. Katanya kau bilang bahwa aku seorang reporter.  Ini tidak masuk akal. Kau dan aku punya rencana  yang luar biasa. Bukan begitu? Apa Kau sungguh mengatakan bahwa  aku seorang reporter? Tapi kenapa?” tanya Jin An. Soo Chang hanya diam.
“Aku tidak tahu kau Han Ssong atau Man Ssong,  tapi kau sangat rewel.” Keluh Tuan Park
“Ssong itu bukan namaku.” Teriak Jin An.
“Baiklah, ini sudah cukup untuk  memeriksa apa dia masih hidup.” Kata Tuan Park 


Jin An meminta si pria agar Jangan mendekat lalu berteriak memanggil Detektif Cha, saat itu mulutnya langsung ditutup oleh plester.  Tuan park mulai mengajak untuk berbisnisnya dengan ponsel yang masih di speaker. Soo Chang mengancam Jika menyentuh rambut ditubuhnya, maka akan membunuhnya
“Ku harap kau tidak menungguku untuk  mengatakan ini. Apa yang kau tunggu? Bunuh dia... Dia sungguh menjengkelkan. Dan terlalu rewel.” Kata  Soo Chang menantang
“Apa yang kau rencanakan?” ucap Tuan Park seperti tak menduga.
“Menurutmu, kenapa aku mengatakan  kalau dia seorang reporter? Aku tidak peduli dengan keselamatannya. Aku tidak peduli jika kau membunuhnya. Namun, jika aku jadi kau.. Jika kau adalah aku...Aku akan merenungkan pilihan mana yang akan membawa uang lebih banyak..” kata Soo Chang.
“ Astaga, aku hampir tertipu.” Kata Tuan Park
“Astaga, Hyungnim. Kau sungguh tidak percaya. Berhenti main-main. Kau punya waktu sampai jam 5 sore. Jika kau ingin menyelamatkannya,  bawakan uang untukku.” Kata Tuan Park
“ Apa Kau mengambil 80.000 dolar dariku?” tanya Soo Chang. Tuan Park mengatakan tidak itu hanya dua kali lipat.
“Jika terlambat, ini akan menjadi  berlipat-lipat ganda. Waktu terus berjalan. Jika kau membawa detektif, maka dia akan mati. Jika kau datang dengan tangan kosong,  maka dia juga akan mati.” Ucap Tuan Park mengancam.
“Sepertinya aku kalah dalam berbisnis. Tapi baiklah, kau menang.” Kata Soo Chang mengaku kalah.
“Oh, benar... Aku menyiapkan hadiah kecil untukmu. Jadi Lihat saja nanti.” Ucap Tuan Park. Soo Chang ingin tahu hadiah apa dan Tuan Park langsung menutup telp. 


“Ku harap Detektif Cha menemukan uang untuk menyelamatkanmu.” Kata Tuan Park membuka plester di mulut Jin An.
“Kurasa kau tidak tahu ini. Detektif Cha tidak pernah bernegosiasi  dengan ancaman seperti itu.” Kata Jin An. Tuan Park percaya dengan nada mengejek.
“Kalau begitu, ceritanya akan semakin menarik.”ungkap Tuan Park.

Sementara Soo Chang memikikan hadiah macam apa yang diberikan Tuan Park sambil mengumpat kesal. Akhirnya Ia menyakinakan diri kalau akan menyiapkan hadiah spesial untuk Tuan Park juga.
Di bar, anak buah Yong Pal sedang mengisi botol dan Yong Pal sibuk menjatuhkan botol kosong seperti bermain bowling. Saat itu sekelompok polisi datang, karena mencampurkan minuman keras. Yong Pal bertanya apakah punya surat perintah. Si pria memperlihatkan lembaran kertasnya.  Yong Pal  menyangkalnya, polisi tak mau tahu menariknya pergi dan bertemu di pengadilan nanti.
Dokter Ji sedang ada di ruangan praktek memberikan penjelasan pada calon pasienya. Tapi saat itu juga polisi datang menangkapnya dengan alasan karena praktek ilegal. Dokter Ji kaget karena mereka bisa tahu ruangan rahasia miliknya.
Tiga serangkai pemilik toko roti mencoba melakukan triknya dengan berpura-pura tertabrak. Tapi ternyata mobil yang jadi incaran adalah polisi, ketiganya pun langsung ditangkap karena menjadi penipu. 



Soo Chang mencoba menelp semua teman-temanya tapi tak ada yang mengangkatnya, lalu menelp Tuan Park seperti mengetahui kalau ini hadiah yang disiapkan dengan membuat tak berdaya. Tuan Park menegaskan kalau punya koneksi dan Dong Tak tidak percaya padanya lalu menutup telp.
“Jika aku menangkapmu, aku akan  mengunyahmu menjadi kecil-kecil. “ ucap Soo Chang mencoba agar Tetap tenang.
“160.000 dolar. Bagaimana aku bisa mendapatkan  uang sebanyak itu sampai jam 5 sore? Haruskah aku memanggil polisi? Tidak boleh...  Dia menangkap semua Avengers dan memindahkan timku sehingga bisa lolos. Itu artinya dia mengenal orang yang  memiliki pangkat tinggi di kepolisian.” Kata Soo Chang menyimpulkan.
“Jika aku memperingatkan mereka  dan Ssong terluka... Ahh.. Tidak boleh... Ayo lakukan... Jika ini satu-satunya cara  untuk menyelamatkan Ssong” kata Soo Chang menyakin dirinya. 


Soo Chang mengumpulkan semua orang di sebuah ruangan dengan mengucapan “Aku mencintaimu.” dan duduk di meja kerja seperti tak menyangka kalau Daftar panggilan darurat masih berlaku dengan mengumpulkan semua uang.
“Ini luar biasa. Pencopet memberi uang pada polisi. Aku hanya membantu demi nyawa Soo Chang.” Ucap Si wanita yang menyamar jadi biarawati.
“Terima kasih, aku akan menebusnya. Ambillah.” Ucap Soo Chang memberikan tanda terimakasih sebuah sosis.
“Kau, detektif tampan. Bagaimana kau bisa kenal dengan Soo Chang?” tanya si wanita
“ Jika kau tahu, maka kau akan terkejut, Ini Satu sosis per orang” ucap Soo Chang 

Tuan Tak duduk didalam mobil. Sek melihat seseorang di pinggir jalan lalu memberitahu Itu Detektif Cha Dong Tak,  yaitu data pria yang pernah dilihat. Tuan Tak melihatya mengaku kalau pasti sudah tua.
“Aku melihat binatang di lembah dan berpikir sejenak, mungkinkah itu harimau.” Ucap Tuan Tak melihat Dong Tak bertemu dengan para pecopet membawa koper sambil mengucapkan Terima kasih banyak.
“Kupikir dia memiliki belang harimau. Dia hanya seekor anjing  dengan kotoran di bulunya.” Kata Tuan Tak. 

Soo Chang membawa uang dalam koper menghitung masih belum cukup, lalu berpikir kalau sungguh tidak ingin sejauh ini tapi tidak punya pilihan. Bong Sook datang ke rumah sakit membawa uang karena akan membayar tagihan Gong Soo Chang, saat itu dikagetkan dengan Dong Tak yang datang.
“Kau sangat mudah ditebak. Aku tahu kau akan datang  ke sini jika punya uang.” Ucap Soo Chang
“Bagaimana kau tahu aku punya uang?” kata Bong Sook panik.
“Aku tahu ini sangat jahat mengambil  apa yang kau punya, tapi aku harus menjadi jahat” kata Soo Chang
“Apa kau yang memberikan ini padaku? Mengapa?” ucap Bong Sook
“ Karena aku Gong Soo...” kata Soo Chang tak ingin melanjutakn karena Ada hal yang lebih mendesak daripada membayar tagihan rumah sakit.
“Ko Bong... Berat badanmu bertambah dan Kau terlihat cantik.” Ungkap Soo Chang lalu bergegas pergi.
Bong Sook berteriak pencuri tapi terlihat malu karena ia juga sebagai pencopet lalu  bergegas mencarinya. Soo Chang bisa bersembunyi dibalik dinding. Bong Sook binggung karena terus memanggilnya Ko Bon karena mengingatkan pada Oppa. Soo Chang pun hanya bisa meminta maaf karena Ini sangat mendesak.

Soo Chang mengirimkan pesan pada Tuan Park [Uangnya sudah siap.] lalu mengkhawatirkan keadaan Jin An sekarang sambil menunggu di cafe.  Sementara Tuan No menerima pesan dari Tuan Park “Aku harus meninggalkan Korea malam ini.” Lalu mengumpat kesal pada temanya dan akhirnya berjalan pergi.
Tuan No pergi ke ruangan Ketua Ma memberitahu Setiap satu putaran golf dinilai 10.000 dolar dengan nama panggil Tn. Park yaitu preman murahan.. yang menculik anak-anak untuk  dipekerjakan dan mengambil uang mereka.
“Aku mengalahkan dia beberapa  kali di lapangan golf, dan menang atas taruhan kami. Apa Kau tidak percaya padaku?” ucap Tuan No menyakinkan rekan kerjanya.
“Apa yang kau lakukan untuknya?” tanya Tuan Ma
“Begini... Aku mengabaikan beberapa laporan  dia yang melakukan kecurangan. Tapi Kali ini terasa berbeda. Aku punya firasat dia menginginkan  yang lebih banyak. Jika ada sesuatu yang terjadi padaku, maka menurutmu siapa orang berikutnya  yang akan terkena dampaknya?” jelas Tuan No. Tuan Ma tak habis pikir dengan sikap seniornya.
“Bantu aku, Inspektur... Bantu aku, Jin Gook.” Ucap Tuan No menohon seperti layaknya pada teman sendiri
“Aku akan...mengatasinya untukmu.” Kata Tuan Ma seperti sangat terpaksa. 


Kepala Yoo datang memberitahu Inspektur memerintahkan agar kmenahan Tn. Park, lalu memeritahkan Dong Ki dan Ho Tae, untuk mencari keberadaannya dan  Sung Hyuk agar bisa meLihat apa ada korban lain. Mereka pun bergegas untuk menangkap Tuan Park.
“Dimana perginya Dong Tak seharian ini?” keluh Kepal Yoo heran.
Tuan Park menelp Dong Tak didepan gudang. Soo Chang memberitahu kalau Uang Semuanya sudah siap. Tuan Park mengejek Dong Tak ternyata sangat patuh,Seperti anjing terlatih.
“Kalau saja kita bertemu lebih awal, Aku akan memasang mainan cantik di lehermu. Sayang sekali... Semuanya berakhir disini.” Ucap Tuan Park mengejek
“Kau dimana? Kenapa tidak kesini?” tanya Soo Chang
“Ada perubahan rencana. Aku ingin kau mencarikan sebuah  kapal sebelum tengah malam untukku. Aku yakin... kau bisa menemukannya dengan mudah, 'kan?” kata Tuan Park
Soo Chang kaget dan bertanya dimana keberadan Jin An. Tuan Park mengodanya dengan menjawab tak tahu karena menurtnya Hal tersulit dalam hidup adalah  mempercayai orang lain jadi harus menemukannya.
“Jika kau datang dengan detektif, maka Aku juga akan melakukan hal tersulit di dunia ini, Yaitu Membunuh seseorang.” Ancam Tuan Park lalu langsung menutup telpnya. Soo Chang hanya bisa berteriak Halo tanpa ada yang menyahut. 


Soo Chang mengeluh dengan keadaan sekarang dan memikirkan tentang Kapal, lalu menelp seseorang yang mengenal beberapa penyelundup. Akhirnya Soo Chang kembali ke kantor, Kepala Yoo melihatnya seperti mencari sesuatu di laci.
Sung Hyuk pun ingin tahu apa yang terjadi. Soo Chang terus mencari dengan wajah kesal karena menemukan Bantal leher bodoh. Kepala Yoo bertanya apa yang cari dengan Dong Gi yang menangkap celana yang dilempar Dong Tak.
“Pistolku... Kau bilang aku punya pistol. Dimana itu?” ucap Soo Chang. Semua hanya bisa melonggo binggung.

Jin An duduk diam di dalam gedung, teringat kembali ucapan pada Dong Tak “Apa Kau sungguh mengatakan bahwa  aku seorang reporter? Tapi kenapa?”
“Mengapa dia melakukan itu?” kata Jin An memikirkanya. Lalu teringat kembali ucapan Tuan Park “Jika kau ingin menyelamatkannya,  bawakan uang untukku.”
“Berapa uang yang dia bicarakan? Apa yang sedang terjadi? Apa yang Detektif Cha lakukan? Aku tidak mengerti.” Kata Jin An lalu berpikir kalau harus keluar dari sini.
“Aku hanya perlu bertanya padanya. Tapi Bagaimana caraku keluar dari sini?” kata Jin An mencoba untuk melompat keluar dari pintu. 

Saat itu terdengar suara Tuan Park didepan pintu dengan dua anak buahnya kalau setelah mendapatkan kapalnya,  maka akan menjual semua anak-anak itudan pergi ke Jepang. Tapi Sebelum berangkat, mereka hapus semua jejak keduanya mengerti.
Jin An sengaja menguping diam-diam dan kembali ke tempat semua dan berpura-pura tertidur. Si pria mencari sesuatu dalam tas Jin An, sementara Jin An membuka mata melihat ponsel yang ada di kantung celana si pria. 

Mi Nam masuk ruangan meminta temanya  Jangan kemana-mana setelah  pekerjaan kalian selesai, karena Ini hari H-nya. Ponselnya menerima sebuah video, Jin An membuat video kalau  sekarang sedang diculik dan dikunci di gudang.
Orang-orang yang menculik saya mendekati para siswi SMA, yang baru saja mengikuti tes masuk Universitas,  dengan iming-iming pekerjaan. Bos geng ini dipanggil Tn. Park...”
Kepala So yang melihat video Jin An lalu meminta Mi Nam agar mengInformasikan polisi tentang penculikan  Reporter Song dan memberitahu kalauVideonya harus dimasukkan kedalam berita.

Di depan pengadilan, Na Mi sedang menungu narasumber untuk berita, Kepala So menelp memberitah tentang Penculikan. Na Mi mengeluh kalau Song Ji An akhirnya membuat masalah. Saat itu Jaksa Tak sedang lewat mendengar nama Jin An. Sementara Na Mi mengeluh kalau ini aneh.
Jaksa Tak masuk ruangan berharap agar Jin An bisa mengangkat telp darinya lalu  menyuruh anak buahnya agar melacak ponsel reporter NBC City Song Jin An. Anak buahnya menganguk mengerti.  Lalu meminta Tn. Oh agar bisa menCari tahu dia bersama siapa dan apa yang terjadi sebelum  diculik.
“Permisi, Jaksa, Anda harus berada di pengadilan  untuk sidang berikutnya.” Kata Tuan Oh
“Apa yang kau lakukan? Kau tidak dengar apa yang baru saja ku suruh?” kata Jaksa Tak marah 

Soo Chang gelisah berpikir kalau apakah harus memberi tahu rekan kerjanya karena Ssong dalam masalah, lalu berpikir kalau detektif ini berada dipihak penipu itu. Ia menatap Sung Hyuk seperti curiga tapi merasa kebingugan tidak bisa mempercayai siapapun.
“Kulihat dia menyimpan banyak uang. Apa Kau orangnya?”kata Soo Chang menatap Dong Ki  
“Bagaimana kau bisa tahu?Aku tidak akan... Tapi aku merasa gugup, dan terus berkeringat.”kata Dong Ki. Soo Chang marah langsung mencengkram Dong Ki
“Kau seharusnya tidak melakukan itu. Kapten, aku menangkapnya.  Dialah sampah yang melakukan itu.” Kata Soo Chang. Dong Ki tak bisa terima dianggap Sampah.
“Aku hanya minum beberapa  obat oriental itu. Kau tidak bisa memanggilku sampah hanya karena itu.” Ucap Dong Ki
“Jadi Bukan kau orang yang disuap?” kata Soo Chang. Dong Ki tak percaya kalau Dong Tak mengira disuap dan berusaha akan membunuhnya  dan dipenjara hari ini.
Sung Hyuk menahanya, Kepala Yoo pun menahan keduanya. Sung Hyuk menerima telp  memberitahu kalau 30 menit lalu, mobil yang disewa Tn. Park ditemukan di dekat Bandara. Kepala Yoo terlihat senang karena Tuan Park pasti berusaha melarikan diri  dengan naik pesawat jadi akan menangkapnya sebelum itu. 
Soo Chang menahan Tuan Park kalau Tidak mungkin ke Bandara. Kepala Yoo mengeluh kalau Dong Tak  harus berhenti membuat keributan  dan bergabung dengan mereka dan mendengar Reporter Song hilang karena Tuan Park.
“Apa yang terjadi dengan  Cha Dong Tak yang dulu? Berhentilah bersikap aneh.” Kata Kepala Yoo bergegas pergi. Soo Chang hanya bisa menghela nafas panjang. 



Soo Chang berjalan di lorong memikirkan jika dirinya Cha Dong Tak yang sekarang,  maka apa yang akan dilakukan. Ia lalu berpikir  kalau pernah mencoba masuk  ke dalam tubuh Dong Tak tapi tidak pernah terpikir untuk keluar.
“Yahh.. Benar... Ini untuk Ssong, dia lebih berguna dariku. Tapi bagaimana aku bisa keluar? Bagaimana? Bagaimana bisa aku... Aku tidak tahu caranya.” Ucap Soo Chang kesal sendiri, lalu  mengingat terakhir kali keluar ketika Dong Tak di pukul.
“Aku...pernah dipukul lalu keluar. Apa itu artinya... Aku harus dipukul... agar itu bisa terjadi?” kata Soo Chang
Bersambung ke Episode 12

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar