PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 27 Desember 2017

Sinopsis Two Cops Episode 18

PS : All images credit and content copyright : MBC
Dong Sik duduk diam dengan luka dibagian lehernya, teringat kembali kata-kata Dong Tak “Ini terjadi sejak kau mengajukan permohonan banding, kan?” Setelah itu ia selalu curiga dengan sekeliling, bahkan menyerang temanya yang hanya menyimpan rokok, berpikir akan menyerangnya.
Yong Pal datang mengunjungi Dong Tak, merasa terlihat baik-baik saja dan penjara ini cocok untuknya. Dong Tak mengaku baik-baik saja berkat Yong Pal. Yong Pal pikir Sekarang Dong Tak ada di penjara jadi harus beristirahat dengan baik selama sisa hidupnya.
“Apa kau menemukan orang yang  menusuk banmu?” ucap Dong Tak melihat ada CCTV yang merekam percakapanya. Yong Pal binggung.
“Siapa yang menusuk banku dan kapan?” kata Yong Pal binggung.
“Pikirkan lagi, siapa yang menusuk itu. Aku yakin ada pria yang menusuk banmu.” Kata Dong Tak memberikan kode.
“Aku tidak perlu memikirkannya... Mobilku baik-baik saja...” kata Yong Pal dengan si petugas yang mendengar suara keduanya dalam ruangan.
“Bukan yang itu, yang satunya lagi.” Kata Dong Tak seperti memberikan kode.
Yong Pal keluar dari penjara berpikir Orang yang mencoba membunuh  Lee Doo Sik adalah penusuknya, lalu memuji kalau kerjanya sudah bagus. Saat itu Soo Chang masuk melihat Yong Pal yang datang berkunjung. 

Soo Chang melihat penjara itu Tempat yang masih sama dan menyapa salah temanya harus menurunkan beratnya, lalu melihat Dong Tak sedang olahraga sendirian dan mendekatinya.
“Kau bilang ini waktuku sendiri.” Kata Dong Tak melihat Soo Chang yang datang
“Aku di sini bukan karena merindukanmu.” Ejek Soo Chang
“Hei... Apa yang terjadi denganmu hari itu?” tanya Dong Tak. Soo Chang bertanya Hari itu? Kapan? Seperti tak ingin Dong Tak tahu.
“Oh, benar. Kau tahu, Aku merasa seseorang mengejarku... Tidak, itu tidak mungkin.” Kata Soo Chang. Dong Tak ingin tahu Siapa yang melakukan itu
“Tidak, aku belum yakin sepenuhnya... Omong-omong, pria yang kita kejar rupanya sangat dekat.” Kata Soo Chang. Dong Tak heran Soo Chang mengetahuinya.
“Miss Bong memberitahuku... Kau tidak kenal dia. Ada wanita yang selalu memberitahuku hal yang menakutkan.” Cerita Soo Chang.
Ia lalu tersadar melihat wajah Dong Tak terlua lelu berpikir kalau mereka menyambut dengan  penuh semangat karena Dong Tak itu detektif. Dong Tak memberitahu Doo Sik diserang untuk kedua kalinya. Soo Chang kaget mendengarnya melihat Doo Sik yang duduk sendirian.
“Apa Kau menemukan sesuatu?” tanya Soo Chang
“Dia sungguh bisa menahan lidahnya, tidak seperti seseorang yang kukenal.” Kata Dong Tak
“Mungkin seseorang itu bukan hanya tidak kompeten. Ini tidak akan berhasil jadi Aku harus mencari tahu. Kau tahu, aku sudah memikirkannya dan berkeliling disini seperti detektif  yang memegang bom waktu. Aku akan berkeliling sebagai roh dan menangkap orang yang  membungkam Kim Jong Doo, yang membuat kesaksian palsu  melawan Ayahku, dan pria sama yang membuat  Doo Sik berlutut padanya setelah membunuh Detektif Jo.” Ucap Soo Chang berjalan mendekati Doo Sik dengan nyuruh Dong Tak diam saja. 



Pria 36 datang mendekati Doo Sik memberikan telur rebus. Doo Sik terlihat sinis menyuruh agar menyingkirknya. Pria 36 pikir Doo Sik ingin lebih dengan memberikan tiga butir telur,  Doo Sik langsung membuangnya. Si pria mengeluh Doo Sik membuang makanan enak. Soo Chang hanya menatapnya.

Flash Back
Soo Chang heran Doo Sik yang tidak makan telur rebus. Doo Sik pikir Soo Chang tak perlu peduli dan makan saja. Soo Chang dengan sengaja memecahkan telur dengan mengetukan di kepala Doo Sik.  Doo Sik sempat marah tapi akhirnya tertawa bersama.
“Kau akan belajar arti hidup setelah  makan telur rebus saat menangis. Itu sebabnya kau selalu mendapat tempat kedua.” Kata Soo Chang
Saat itu seorang wanita keluar dari apotik. Doo Sik pikir Sudah waktunya bekerja. Soo Chang pun mengikutinya. 


Doo Sik mengambil uang dari si nenek, Si nenek menjerit histeris  kalau itu untuk membayar tagihan rumah sakit putrinya. Soo Chang menahanya terlihat marah kalau mereka berjanji tidak akan mencuri uang orang miskin, baik, dan sakit.
“Bagaimana kita hidup jika  membiarkan semua target pergi? Jika kau seorang pencopet,  maka hiduplah seperti itu.” Ucap Doo Sik. Soo Chang mengeluh Doo Sik sudah gila.
“Lalu, kita juga sudah berakhir... Itu yang aku inginkan.” Kata Doo Sik berjalan pergi memberikan uang hasil copetnya pada Soo Chang
“Bagaimana kita berakhir seperti ini? Salah satu dari kita mengambil posisi pembunuh dan  menjadi pembunuh palsu. Satunya lagi adalah roh yang tidak bisa  mengklaim tubuhnya sendiri.” Kata Soo Chang sedih melihat Doo Sik yang duduk sendirian. 


Dong Tak berjalan dibelakang Doo Sik saat akan kembali ke sel. Soo Chang mengikuti Dong Tak menegaskan tak perlu khawatir, karena tidak akan memasuki tubuhnya kali ini menurutanya tubuh mantan polisi lebih berbahaya di penjara.
“Waspadalah pada air, siang dan malam... Pastikan kerannya aman.” Eje Soo Chang lalu tersadar Sayap malaikat di punggung Doo Sik yang menghilang.
“Aku pernah melihat itu sebelumnya. Aku bersumpah. Aku melihat tato  sayap malaikat itu sebelumnya.” Kata Soo Chang.
Saat itu tiba-tiba didepan Dong Tak, disiram oleh air. Keduanya panik karena kemungkinan kerasukan akan terjadi.  Dong Tak berusaha mengindar dari siraman air bersama dengan Soo Chang tapi akhirnya, terkena sedikit air.
“Aku memasukinya sekali lagi...Kalau begitu... Aku akan melakukannya dengan caraku.” Ucap Soo Chang akhirnya masuk ke tubuh Dong Tak lagi.
“Udaranya sangat menyegarkan. Udara di sini membuatku lebih baik” ungkap Soo Chang bahagia lalu tak sengaja berpapasan dengan Doo Sik.
“Bagaimana kabarmu, bodoh? Sepertinya kau tidak makan dengan baik.” Kata Soo Chang menyapa Doo Sik.
“Detektif Cha... 4885...Biarkan aku sendiri.” Ucap Doo Sik. Soo Chang mengeluh Doo Sik itu bodoh.
“Bagaimana kau bisa berakhir di sini? Apa yang ingin kau ubah? Bagaimana kita bisa sangat berbeda?” kata Soo Chang
“Apa yang kau bicarakan? Aku akan memperingatkanmu lagi. Urus dirimu sendiri Atau aku akan menyingkirkanmu juga.” Ucap Doo Sik lalu berjalan pergi. Soo Chang mengeluh Ini tidak akan mudah.
Sementara di sisi lain. Pria  29 mengaku tidak mengancamnya, tapi hanya mengaku mencintainya. Tapi temanya mengatakan pria 29 itu memang mengancamnya dan terlalu sentimental. Soo Chang memanggil pria 29, mengaku mirip saudara yang dikenal seperti Doppelclanger. Teman yang lain merasa heran.

“Mereka benar ada...Ini luar biasa tapi masih terlalu sentimentil. Maksudku...Untuk berbicara dengan wanita  sukses, kau perlu wajah dan lidah. Maksudku, kau terlihat terlalu sentimental. Ketakutan. Tersiksa. Kesedihan... Kesendirian. Itulah emosi yang tampak di wajahmu.” Ungkap Soo Chang
“Kau....Masih ada harapan. Kau punya lidah.Kau tidak bisa asal bicara, Kau juga butuh kemampuan. Katakanlah kau bertemu wanita yang kau suka. Pandanglah kejauhan seperti kau tidak tertarik. "Apa kau sedang menunggu?" Dapatkan perhatiannya. Sekarang, cobalah.” Ucap Soo Chang mengajarkan si pria no 29
“Hei.. Kau tidak bisa memulai dengan  menatap dadanya. Aku menyuruhmu untuk melihat kejauhan  pada sudut 15 derajat. Coba Lihat yang jauh sekali” ucap Soo Chang mengajarkan pria 29.
“Apa kau sedang menunggu?” kata si Pria 29. Soo Chang pikir Wanita itu akan sangat penasaran dan Kemudian melihatnya.
“Lalu kau jangan menatap bibirnya  tapi matanya dan bilang apa? "Hidup adalah rangkaian penantian yang tak berujung. Selama menunggu itu, aku ingin mendapatkan harapan itu dirimu." Lalu Ponselmu.” Kata Soo Chang. Si pria 29 binggung meminta ponselnya.
“Kau harus mendapatkan nomor ponselnya.” Jelas Soo Chang. Mereka membenarkan kalau mereka perlu mendapatkan nomornya.
“Begitu kau punya nomornya,  sisanya terserah dirimu.” Kata Soo Chang. Doo Sik melihat Dong Tak sedang berbicara dengan teman-temanya
“Hei.. Bagaimana jika bertemu  wanita yang di suka?” tanya pria 29
“Jika bertemu wanita yang kau suka, Jika... Kau bertemu dengan wanita yang kau suka dan berpikir dia sedikit peduli denganmu...” ucap Soo Chang mengingat perkatakan Jin An. 


Flash Back
“Saat aku di punggungnya, rasanya sangat hangat.” Kata Jin An. Soo Chang mengingat kalau itu dirinya.
“Ssong, hatimu tidak sepenuhnya dengan Cha Dong Tak, kan?” kata Soo Chang
“Lalu kau akan merasa terbang. Bahkan jika dia tidak mengenalmu, maka kau tetap suka. Tidak perlu alasan. Kau tidak perlu wajah atau lidah. Lakukan saja seperti kata hatimu. Mengerti?” kata Soo Chang. Semua pun setuju dengan ucapan Dong Tak.
“Tempat ini membawa kenangan kembali.” Kata Soo Chang terlihat bahagia. 

Yong Pal bergegas pergi dan akan buang air kecil. Jin An tiba-tiba datang mengambil kertas yang di pegang Yong Pal, bertanya  kalau apakah membayar hutang dengan mengejeknya pecundang
“Kau menuliskan "Penolakan organ dan bagian tubuh"? Aku menangkapmu. Kau mengirim seorang polisi yang  tidak bersalah ke penjara, dan sekarang, kau lintah darat.” Kata Jin An.
“Aku tidak memaksa orang ini untuk  memberikan organ apapun. Si bodoh yang masuk penjara... Aku bahkan tidak bisa mengatakan yang sebenarnya..” Kata Yong Pal.
“Kau tahu ada hukuman berat  atas kejahatan ini Haruskah aku memanggil polisi  atau menutup mata? Pilihlah.” Ucap Jin An.
“Aku tidak bisa... Jika aku mencabut dakwaan sekarang,  itu tidak akan berhasil. Dia ingin Lee Doo Sik...” kata Yong Pal akhirnya terhenti.
Jin Ah ingin tahu apa yang dikatakannya. Yong Pal pura-pura tak mengatakan apapun dan berjalan pergi mengaku tak tahu apapun. 

Jin An terdiam mengingat saat Dong Tak membawa Doo Sik ke mobil penjara.
Flash Back
“Aku tidak akan menyerah sampai akhir.” Tegas Dong Tak
“Mengapa kau berpikir aku bukan pembunuhnya?” kata Doo Sik.
“Ada sesuatu yang terjadi.” Kata Jin An lalu meneriman telp dari “TAK JUNG HWAN”

Tuan Tak bertemu Jin An mengaku pertama kalinya Jin An bergegas ketika dipanggil. Jin An menanyakan keadaan Tuan Tak lebih dulu karena ingin meminta bantuan. Tuan Tak ingin tahu bantuan seperti apa.
“Kau kesini atas kemauan sendiri,  bukan karena kutelpon. Jadi Siapa yang ingin kau bantu?” ucap Tuan Tak.
“Detektif Cha Dong Tak di Kantor Polisi Pusat Seoul. Dia dipenjara karena menyerang tersangka ketika penyelidikan. Dia dihukum terlalu cepat.” Kata Jin An yang membuat Tuan Tak kaget.
“Apa Kau ingin bantuanku? Kau terlalu banyak meminta.” Ungkap Tuan Tak
“Tidak mungkin dia melakukan itu. Aku tidak percaya dia  menyerang orang lain. Ini pasti salah paham. Aku yakin Jae Hee Oppa salah.” Kata Jin An menyakinkan.
“Apa Itu kasus Jae Hee? Kau sangat pintar... Baik. Aku akan mengurusnya.” Kata Tuan Tak. Jin An pun mengucapkan Terima kasih.
“Ji An, kau belum makan, kan?” ucap Tuan Tak melihat Jin An. 


Dua mangkuk jampong, Tuan Tak  mengaku Hidangan ini mengingatkan pada Ayah Jin An menurutnya Semua orang memesan jajangmyeon  karena takut akan langsung bertugas karena Ayah Jin An  satu-satunya yang memesan jjamppong panas dan  baru pergi setelah menghabiskannya. Jin An merasakan mienya Enak.
“Tidak ada yang bisa menghentikannya.Dia memecahkan lebih banyak kasus  daripada siapa pun. Kau tahu, dia veteran sejati.” Kata Tuan Tak
“Aku tahu. Itu sebabnya secara tidak langsung dia tinggal di kantor polisi dan menceraikan ibuku.” Ucap Jin An
“Kau masih menyalahkan dia karena itu. Dia meninggal terlalu cepat, sangat muda Dan atas kemauannya sendiri.” Kata Tuan Tak. Jin An pikir tak seperti itu.
“Dia bilang akan menemuiku hari itu. Dia akan menepati janjinya. Detektif Ma bilang, Ayah tidak bunuh diri. Aku akan melihat lagi kasus Ayahku.” Kata Jin An yang membuat Tuan Tak kaget
“Lalu kau harus makan dengan baik dan bersiap.” Ucap Tuan Tak mengajak bercanda. Jin An membenarkan dengan meminta agar memesan dua porsi nanti.

Soo Chang keluar dari sel, di panggil oleh pria 29 agar duduk bersama dan dapatkan sinar matahari. Soo Chang dengan senang hati walaupun heran teman-temanya yang bersikap baik. Terdengar suara dari pengera s kalau Dong Tak ada kunjungan.
“Bagaimana kabarmu?” ucap Jin An kembali datang dengan petugas yang mendengarnya.
“Ssong, kau sangat khawatir denganku sampai  memiliki lingkaran hitam yang besar. Jangan khawatir..Aku baik-baik saja. Penjara sangat enak akhir-akhir ini. Apa Ini lebih seperti hotel dibandingkan waktu itu?” ucap Soo Chang
“Kau bilang Dibandingkan waktu itu?” ucap Jin An binggung. Soo Chang tak ingin membahasnya lagi.
“Aku tahu mengapa kau berada di sini. Apa Kau pikir aku tidak akan tahu? Investigasi gabungan Aku punya pekerjaan.” Kata Jin An.  Soo Chang langsung melarangnya.
“Kali ini, kau sungguh tidak bisa. Ketika kau ingin menangkap Tn. Park, apa kau tahu betapa penyesalanku karena kau terlibat?” ucap Soo Chang. Jin An tak percaya Soo Chang bisa berpikiran seperti itu.
“Aku mengatakan kalau kau reporter  dan dikeluarkan dari sana. Aku tidak ingin kau terluka  seperti orang lain. Jadi jangan terlibat, mengerti?”Ucap Soo Chang
“Setidaknya terima kasih banyak telah memberitahuku. Baiklah kalau begitu. Aku akan berhenti  berkeliling meminta petisi. Aku akan menunggu dengan tenang. Jadi cepatlah, dan keluar dari sana. Jika kau keluar, aku ingin kau  menyelidiki kasus untukku.” Kata Jin An. Soo Chang binggung kasus apa.


Yong Pal dibawa paksa oleh Dong Ki dkk ke depan Dong Tak. Yong Pal mengeluh kalau mereka itu seharusnya tak dibolehkan melakukan ini pada warga yang tidak bersalah dalam masyarakat yang demokratis ini.  Dong Ki menyuruh Yong Pal dia karena bahkan tidak akan menulis petisi.
“Dong Tak, haruskah aku membunuh Yong Pal  untukmu sekarang?” ucap Ho Tae. Sung Hyuk juga siap akan menahannya.
“Lakukan terserah kalian.” Kata Soo Chang. Yong Pal mengeluh Dong Tak itu sudah gila.
“Kau, brother, perlu diberi pelajaran... Kau... Kau terlalu lambat.” Ucap Soo Chang
“Bukan itu... Aku menyelidiki orang yang menusuk bank dan tidak mendapat apa-apa.  Dia tidak memiliki apapun.” Kata Yong Pal
“Baiklah, lalu lakukan satu hal lagi.” Pinta Soo Chang. 

Jin An datang ke tempat pembuatan tatto membawa foto Doo Sik memberitahu Pria ini membawa gambar sayap malaikat dan memint untuk menatonya, lalu bertanya Apa ingat tanggalnya. Si pria menjawab itu tanggal 10 november
“Aku ingat dengan jelas karena itu  hari ulang tahunku.” Ucap Si pria. Seseorang terlihat seperti sedang mengikuti Jin An juga.
“10 November. Itu terjadi setelah Jo Hang Joon  meninggal. Dia bukan pembunuh yang sebenarnya.” Kata Jin An
Saat itu Yong Pal keluar dari persembunyianya mendengar tanggal 10 November. Sebelumnya Soo Chang meminta agar Yong Pal mengikuyti Jin An kemana pun perginya. Yong Pal mengeluh sekarang dirinyaharus menjadi pengawal wanita nakal seperti Jin An. 

Doo Sik duduk didepan sebuah tanggal yang sudah di lingkar tanggal 25. Soo Chang mengejek dengan bertanya Apa Natal itu penting bagi Doo Sik. Doo Sik memperingatkan Dong Tak untuk membiarkan sendiri.  Soo Chang mengaku lebih kasihan pada Doo Sik daripada orang miskin, sakit, dan baik.
“Kenapa kau sangat sensitif?  Apa kau seekor landak? Tidak heran kau tidak punya teman.” Ejek Soo Chang lalu memilih bermain dengan teman meninggalkan Doo Sik. 

Soo Chang sedang berada di luar ruanga, mendengar petugas mengatakan  merasa kasihan pada temanya sedang ada ulang tahun pernikahannya tapi  harus shift malam. Temanya pikir tak bisa berbuat apa-apa menyuruh temanya pulang saja.
“Petugas Kim... Selamat ulang tahun pernikahan.” Ucap Soo Chang ramah. Petugas pun mengucapkan Terima kasih.
“Melewatkan ulang tahun pernikahan...” ucap Soo Chang. Petugas Kim pikir tak masalah. 

Seorang wanita terkejut melihat tiga orang pria yang menyanyi didepa rumah dengan membawakan kue dan juga sebuket bunga dari suaminya sebagai hadiah penikahan.
Petugas Kim datang memberiakn cemilan spesial natal yaitu telur rebus yang dihias, meminta mereka agar Jangan berkelahi. Semua terlihat senang mengucapkan Terima kasih. Mereka pun membagikan telur, Soo Chang tiba-tiba mengambil kembali telur rebus, Doo Sik tiba-tiba langsung membuang telurnya begitu saja.
Soo Chang tak bisa menahan amarahnya, perkelahian dalam ruangan pun terjadi. Telur rebus berhamburan di mana-mana,  Akhirnya ruangan yang penuh dengan telur disapu dan masih tersisa dua butir telur.
Soo Chang  menyusun dua butir telur diatas meja, beberapa temanya menyumbang makanan mulai dari arak sampai buah jeruk sebagai persembahan doa. Setelah selesai, Soo Chang menyuruh Doo Sik membungkuk karena hari ini peringatan kematian kakaknya. Doo Sik kaget Dong Tak mengetahuinya.
“Pertama, kau membuatku mengatur  meja untuk peringatan, dan sekarang, kau ingin  aku membungkuk juga?” keluh Soo Chang. 


Flash Back
Doo Sik melihat isi dompet berpikir kalau Ini sudah pasti CD-ROM. Soo Chang terlihat bahagia dengan memberikan sebutir telur rebus. Doo Sik memberitahu kakaknya, mencuri telur rebus dan tertabrak mobil saat kabur untuk menghindari pukulan.
“Nanti, jika sesuatu terjadi padaku, apa kau mau mengatur meja  pada peringatan kematiannya? Dia tidak makan ikan.” Kata Doo Sik 

Doo Sik dan Soo Chang membungkuk memberikan hormat, Doo Sik terlihat sangat lama sambil menangis. Soo Chang melihat temanya menyuruh agar bisa berdiri. Pria 29 melihat kalau ini peringatan kematian kakak 3867 dan Makanan itu akan dibagikan  saat layanan selesai.
“Hei.... Ini milik orang lain.” Kata Soo Chang mengambil dua buah telur dari tangan pria 29.
“Apa-apaan kau ini?” teriak Doo Sik. Soo Chang tak ingin Doo Sik banyak bicara langsung memasukan telur rebus ke dalam mulut. Doo Sik sedikit membuangnya.
“Hei, tidak bisakah kau makan saja? Kakakmu suka telur rebus. Kau setidaknya harus tahu seperti apa rasanya. Kau akan belajar arti hidup setelah makan  telur rebus saat menangis. Itu sebabnya kau selalu  mendapat tempat kedua.” Teriak Soo Chang lalu Doo Sik sempat tersedak begitu juga Soo Chang. Keduanya saling memukul punggung agar tak tersedak tapi seperti sedang berkelahi. 

Petugas memarahi Dong Tak dengan mengingatkan sekarang tinggal di penjara. Soo Chang piir Ini bukan kali pertama baginya. Petugas tahu Dong Tak bahkan menyelesaikan masalah  narapidana lainnya. Soo Chang binggung masalah apa itu.
“Kupikir kami harus saling membantu. Kami seperti keluarga di sini.” Ucap Soo Chang tersenyum puas membantu petugas Kim
“Jangan mencoba sesuatu yang lucu.” Tegas si pria yang mengamati Dong Tak. Dong Tak mengerti. Akhirnya petugas menyuruh membawa Dong Tak masuk ruang isolasi. 

Petugas Kim mengucapkan terimakasih pada Dong Tak. Soo Chang pikir tak perlu, karena bisa memberitahu saja yang dibutuhkan, tiba-tiba dadanya kembali merasakan sakit. Ia kembali mimisan dan Soo Chang pun keluar dari tubuh Dong Tak.
Si petugas melihat Dong Tak yang kesakitan.  Dong Tak mengaku kalau baik-baik saja. Si petugas pun pergi lebih dulu. Dong Tak melihat Soo Chang memegang dadanya dan menanyakan keadaan. Soo Chang mengaku baik-baik saja dengan menyuruh Dong Tak agar segera pergi saja. 

Doo Sik dan Dong Tak kembali berkerja di pabrik, sesekali Doo Sik mengamati Dong Tak. Lalu Dong Tak berbaris seperti akan ada pemeriksaan. Doo Sik pun sudah lebih dulu melakukan pemeriksaan dan tiba-tiba memberikan secarik kertas. Dong Tak membaca tulisan dari Doo Sik “Ada sesuatu yang ingin kau dengar dariku, kan?”
Flash Back
Kepala Yoo membeirtahu  Seseorang mencoba membunuh Lee Doo Sik di penjara. Dong Tak memberitahu Soo Chang kalau mereka tidak bisa melakukan ini hanya berdua. Soo Chang memikirkan Siapa yang memiliki kekuasaan, lalu teringat dengan jaksa Tak.
“Dia tidak tampak seperti orang baik, tapi cukup bisa dipercaya.” Ucap Soo Chang yakin. 


Dong Tak bertemu dengan Jaska Tak memberitahu kalau Tuan Lee menolak untuk bertemu dengan siapa pun setelah mengajukan permohonan banding. Jaksa Tak pun ingin tahu rencana Dong Tak sekarang.
Di sebuah tempat parkiran. Dong Tak merekam saat Yong Pal yang memukul sendiri tubuhnya dan berpura-pura seperti sedang pukul seseorang. Dong Tak hanya menatap saja.
“Rekaman CCTV itu akan digunakan  sebagai bukti yang menentukan ketidakbersalahanmu. “ kata jaksa Tak
“Aku akan membujuk Tuan Lee dan  memastikan dia berbicara.” Ucap Dong Tak yakin 


“Tunggu di pabrik. Lalu kau akan mendengar apa  yang ingin kau dengar.” Pesan Doo Sik
Dong Tak masuk ke dalam pabrik yang ditutupi dengan kain karena sedang tak digunakan. Ia merasakan ada seseorang yang datang sambil bertanya apakah Doo Sik yang datang, saat membalikan badan seperti bukan Doo Sik tapi seseorang yang ingin menyerangnya.
Bersambung ke episode 19

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar