PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 10 Juli 2020

Sinopsis Was it Love Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ae Jung berlari keluar sekolah karena takut Tuan Koo masuk dan melihat ember kain pel. Tuan Koo akhirnya sampai ke depan sekolah, Ae Jung langsung menghadangnya dengan kain pel memperingatkan agar Jangan mendekat.
“Jika mendekat, kau akan menyesal!” kata Ae Jung. Tuan Koo mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ae Jung sudah bersikap-siap dengan kain pel
“Produser Noh Ae Jung?” kata Tuan Koo mencoba mendekat. Ae Jung langsung mengunakan kai pel.
“Aku tak menganggapmu orang yang kejam. Tapi kau sangat jahat. Jika mau menakutiku, kau sudah berhasil. Sekarang pergilah. Pergi!” kata Ae Jung. Tuan Koo binggung dirinya seperti itu
“Aku kira saat paling menakutkan adalah waktu aku memutuskan melahirkan anakku sendiri. Tapi ternyata tidak. Saat ini aku benar-benar takut. Aku takut anakku dipermalukan karena ibunya yang begini, dan aku takut kalian melukai anakku.” Ucap Ae Jung. Tuan Koo hanya bisa terdiam.
“Aku benar-benar sangat takut hingga seluruh tubuhku gemetar. Aku akan berlutut di depan penulis, atau menemuimu untuk menyerahkan pergelangan tanganku. Jadi, jangan pernah datang lagi ke sekolah ini.” Kata Ae Jung.
Saat itu Dong Chan datang memanggil Tuan Koo ayah. Ae Jung tersadar kalau memanggilnya Ayah. 


Di ruangan, Guru Oh gelisah karena Ae Jung belum juga masuk tapi akhirnya memulai rapat dan akan mendengarkan saran untuk pengajaran yang akan datang. Saat itu Nyonya Choi masuk dan kaget karena tak melihat Ae Jung dalam ruangan.
“Aku adalah nenek Noh Ha-nee, yang belum lama pindah ke sekolah ini.” Ucap Nyonya Choi.
Semua ibu langsun berbisik tak percaya kalau Nyonya Choi itu bisa datang ke sekolah. Nyonya Choi tak peduli memberikan salam an berharap mereka bisa akrab. Akhirnya Guru Oh memulai rapat setelah Nyonya Choi duduk dibagian ujung meja.
“Baiklah. Mari kembali ke pertemuan kelas kita. Aku ingin mendengarkan ide soal pengajaran yang ada setiap semester. Apa ada pembicara yang ingin kalian rekomendasikan.” Kata Guru Oh
Semua ibu berbisik karena tak ada dan berpikir itu tugas dari ibu lainya. Tiba-tiba Nyonya Choi mengangkat tanganyam mengusulkan Bagaimana jika Cheon Eok-man. Semua ibu-ibu tak percaya kalau yang dimaksud Penulis Cheon Eok-man, karena dia akan ke Hollywood
“Apa kau mengenalnya? Dia sangat terkenal di Hollywood.” Bisik seorang ibu. Ibu yang lain mengakutidak mengenalnya.
“Dia yang menulis film terkenal itu.” Kata ibu lain. Nyonya Choi yang mendengarnya pun bisa tersenyum karena menyebut nama dengan benar walaupun tak mengenalnya. 

Ae Jung akhirnya membungkuk meminta maaf karena Perkataanmnya tadi pasti merusak nama baik Tuan Koo. Tuan Koo ingin tahu  Bagaimana Ae Jung mengenal anaknya. Ae Jung ingin memberitahu yang sebenarnya, tapi Dong Chan menatapnya memohon agar tak memberitahu.
“Sebenarnya dia teman anakku. Anakku baru pindah ke sini, dan anakmu mau berteman dengan anakku.” Ucap Ae Jung. Dong Chan pun memutuskan untuk pamit pergi.
“Anakmu sangat sopan kepadamu. Apa kau Mau masuk bersama? Pertemuannya kelasnya di sebelah sini.” Kata Ae Jung untuk pergi bersama.
“Kau masuk lebih dahulu saja. Kali ini sepertinya aku tak bisa menghadirinya.” Kata Tuan Koo pergi ke arah Dong Chan.. Ae Jung menganguk mengerti. 

Ae Jung berjalan di lorong sekolah bertanya-tanya bagaimana hubungan ayah dan anak bisa sekaku itu. Saat itu Nyonya Choi keluar ruangan dengan para ibu yang mengerubunginya meminta tolong bantuanya.  Ae Jung kaget melihat ibunya yang datan.
“Biar kuperkenalkan... Ini Ibunya Ha-nee. Dia anakku.” Kata Nyonya Choi. Semua pun memohon agar membantu dan pamit pergi dengan sopan. Ae Jun bingung.
“Ibu melakukan hal baik hari ini.” Ucap Nyonya Choi bangga. Ae Jung bingung bertanya apa itu. 

Dong Chan duduk di bawah tangga sendirian, sementara teman-temanya berkelompok untuk makan dikantin bersama. Tuan Koo melihat dari depan pintu, seperti tahu kalau anaknya dikucilkan. Dong Chan akhirnya mengirim pesan pada Tuan Kim.
“Kukira Paman yang akan datang hari ini? Aku tak suka Ayah yang datang.”
Dong Chan seperti merasakan ada orang yang memperhatikanya, tapi saat menengok kebelakang tak ada siapapun. Sepertinya Tuan Koo sudah pergi. Dong Chan akhirnya makan roti dan tersedak dengan terus batuk-batuk. Tiba-tiba Ha Nee datang memberikan susu agar Dong Chan tak tersedak.
“Kenapa kau makan sendiri?” ucap Ha Nee yang ikut duduk makan roti. Dong Chan pikir Ha Nee juga makan sendiri.
“Aku tak sendiri. Aku makan denganmu.” Ucap Ha Nee. Dong Chan tersenyum mendengarnya.
“Katanya hari ini ada pertemuan kelas. Apa Ibumu datang?” kata Ha Nee. Dong Chan menjawab Tidak.
“Ibuku tak bisa datang... Dia sudah meninggal.” Kata Dong Chan. Ha Nee merasa mereka mirip. Dong Chan melongo bingung.
“Ayahku sudah dianggap meninggal. Ada hal seperti itu. Kita masih terlalu muda untuk paham.” Kata Ha Nee. 

Saat itu terdengar suara Nyonya Choi mengeluh Memang ia itu kenapa. Ae Jung mengeluh kalau ibunya sudah membuatnya gila. Ha Nee melihat teriakan ibu dan Neneknya kaget dan langsun mendekat untuk menguping.
“Kenapa tiba-tiba Cheon Eok-man mau mengajar kelas di sini?” ucap Ae Jung. Nyonya Choi pikir Semua suka itu.
“Kenapa kau menentangnya? Kesampingkan egomu sesekali dan minta bantuannya.” Ucap Nyonya Choi
“Maksudku, bagaimana bisa... Astaga, bagaimana bisa aku meminta itu? Ibu membuatku gila” ucap Ae Jun kesal
“Ini demi anakmu. Kenapa tidak bisa? Dengan begitu orang-orang akan menganggapmu hebat dan memperlakukan Ha-nee dengan baik.” Kata Nyonya Choi
“Baiklah! Karena Ibu, aku akan sangat kerepotan!” kata Ae Jung kesal dan berjalan pergi. Nyonya Choi bingung dengan tingkah anaknya.
“Pergilah tanpa bertemu Ha-nee!”teriak Ae Jung. Nyonya Choi hanya bisa mengeluh kesal dengan tingkah anaknya. 

Saat itu Guru Oh datang menyapa Nyonya Choi. Nyonya Choi bertanya apa akan makan siang. Guru Oh membenarkan lalu merasa Tadi belum memberikan salam dengan benar. Nyonya Choi merasa tak masalah. Saat itu Diam-diam Ha Nee mencoba menguping.
“Apa Kau tak ingat aku?” tanya Guru Oh. Nyonya Choi terlihat bingung mencoba mengingatnya.
“Aku Oh Yeon-woo.”kata Guru Oh. Nyonya Choi pun baru mengingat Yeon-woo dan tak percaya kalau sudah jadi guru. 

Ae Jung kembali ke kantor dengan penuh amarah mengumpat “Si berengsek Cheon Eok-man dan mengeluh Kenapa semua heboh karena dia.  Hye Jin pikir Mustahil tak heboh karena dia karena Hari ini Penulis Cheon nomor satu di pencarian internet. Ae Jung kaget
"Penulis Misterius, Cheon Eok-man, Akhirnya Muncul. Ini kesempatan emas untuk bertemu penulis terbaik, Cheon Eok-man. Konser Buku Cheon Eok-man!" kata Hye Jin membaca selembaran [CHEON EOK-MAN AKHIRNYA MUNCUL]
“Semua orang heboh.” Kata Hye Jin. Ae Jung bertanya Apa Hye Jin sangat menyukai karyanya melihat banyak tumpukan buku diatas meja.
“Ya. Sangat... Aku mau membaca ulang lagi semua bukunya. Besok kita akan pergi ke konser bukunya, 'kan?” ucap Hye Jin. Ae Jung bingung melihat tiket KONSER BUKU CHEON EOK-MAN UNTUK PACAR.
“Itu Masih kupikirkan.” Kata Ae Jung. Hye Jin berkomenatr  Tapi setelah membaca bukunya lagi,
“kau sangat mirip dengan tokoh utamanya. Saat berpikir, kau menggigit ibu jari. Kau cepat tidur saat menyandarkan kepala. Kau juga terus terang dan tidak perhitungan.” Ucap Hye Jin
“ Apa? Bahkan judulnya mmengingatkanku pada namamu. Cinta Itu Tidak Ada Tidak ada Ae-Jung, seperti "aejeong" yang berarti cinta.” Ucap Hye Jin. Ae Jung mengeluh mendengarnya.
“Tapi kau tak jahat seperti wanita di buku ini. Hanya saja tokohnya agak mengingatkanku kepadamu... Sungguh, aku tak berkata buruk tentangmu. Sepertinya wanita di buku ini akan cantik. Mirip kau yang cantik ini.” Kata Hye Jin.
Ae Jung hanya bisa terdiam, akhirnya Hye Jin mengalihkan pembicaran dengan menawarkan Ae Jung kopi. 



Ae Jung masuk kamar mengingat ucapan Hye Jin Kau sangat mirip dengan tokoh utamanya.” Akhirnya Ia membuka buku yang ditulis oleh Dae Oh [KARYA TERBAIK KONTES SASTRA MUSIM SEMI TAHUNAN -CINTA ITU TIDAK ADA</i> OLEH CHEON EOK-MAN]
[Dia menghilang, meninggalkanku secara tiba-tiba. Karena wanita yang merenggut segalanya dariku, aku jatuh sakit. Jangan pegang pedangmu dengan tangan kiri. Sebelah kiri dekat dengan jantung Itu membuat pedangmu bergetar.]
Ae Jung mengingat saat musim bunga sakura mengambil foto bersama dengan Dae Oh. Dae Oh terkesima dengan kecantikan Ae Jung pun diam-diam mengambil gambarnya.
“Itu alasan pedangku bergetar di depanmu. Sampai saat itu aku tak tahu bahwa pedang wanita yang aku cintai mengincar leherku.” 

Flash Back
“Aku diberi tahu untuk melihat lensa kamera dengan mata kiri. Mata kiri lebih dekat dengan jantung. Jadi, lebih mudah mengerahkan perasaanmu ke foto.” Ucap Ae Jung mengambil foto Dae Oh. Keduanya seperti punya hubungan baik.
“Jangan pegang pedangmu dengan tangan kiri. Sebelah kiri dekat dengan jantung. Itu membuat pedangmu bergetar.” Ucap Si pemeran wanita dan Ae Jung merasa kalau Dae Oh mengambil kalimat dan mengubuhnya.
“Ternyata itu alasannya. Itu alasan pedangku bergetar di depanmu. Apakah itu alasannya? Saat aku melihatmu jantungku berdebar.”
Dae Oh melihat Ae Jung seperti sangat terkesima dan mengingat semua perasaan tulus yang berubah jadi benci. 

Poster [KONSER BUKU CHEON EOK-MAN UNTUK PACAR] sudah berterbaran diruangan ruangan. Beberapa pegawa menjatuhkan beberapa buku. Tuan Hong langsung mengomel agar jangan sampai barangnya rusak karena Banyak penggemar luar negeri datang hanya untuk membeli ini.
“Apa Ada yang bisa dibantu?” tanya seorang pegawai melihat Ae Jung yang datang.
“Di mana ruang kepala editor?” tanya Ae Jung. Si pegawai ingin tahu  Ada urusan apa. Ae Jung mengaku mau bertemu dengannya.
“Aku harus bertemu Kepala Editor.” Ucap Ae Jung lalu berjalan masuk. Tuan Hong mengeluh melihatnya. Ae Jun memperlihatkan SURAT BUKTI ISI
“Kau tahu siapa aku setelah melihat ini, 'kan?” ucap Ae Jung. Tuan Hong pikir teryata sudah sampai kepada Ae Jung.
“Aku khawatir suratnya tersasar. “ kata Tuan Hong gugup. Ae Jun pun meminta maaf
“Aku tak akan melepas hak cipta sekalipun kau bayar uang pembatalan sepuluh kali lipat.” Kata Ae Jung
“Dengar, Nona Noh. Setahuku, dia tanda tangan sebesar ratusan ribu won untuk minuman.  Itu kontrak lama dan tidak sah. Kau mau apa dengan surat yang tak punya kekuatan di mata hukum? Demi nama baik Penulis Cheon, dan sebagai agennya, tadinya aku mau membiarkanmu, tapi...” ucap Tuan Hon.
“Tadinya aku juga mau begitu... Tapi tak bisa.” Kata Ae Jung. Tuan Hong kesal merasa Ae Jung itu sudah gila
“Ya. Aku sudah gila. Aku tak punya apa pun sekarang. Sampaikan kepada Penulis Cheon bahwa aku juga punya bagian di buku itu. Karena itu...aku yang harus melakukannya.” Ucap Ae Jung lalu beranjak pergi. 


“Sepertinya wanita bernama Noh Ae Jung itu adalah wanita gila. Dia tak bisa diajak berbicara. Dia memiliki kontrak konyolyang kau tanda tangani secara diam-diam.” ucap Tuan Hong bertemu dengan Dae Oh yang sedang dandan.
“Tadinya aku ingin selesaikan sendiri. Tapi ternyata dia tak mudah menyerah.” Ucap Tuan Hong kesa
“Pak Hong... Makin banyak hal yang dilakukan tanpa bersepakat denganku.” Kata Dae Oh
“Bukan begitu... Sebagai agenmu, aku berencana untuk menangani masalah ini dengan baik. Bagaimana kau akan menangani Nona Noh Ae Jung?” Kata Tuan Hong
“Jangan khawatir. Aku akan menanganinya dengan baik. Atur rapat dengannya.” Kata Dae Oh
“Apa? Kau serius? Apa kau akan bekerja dengannya?”ucap Tuan Hong. Dae Oh pikir ituTak mungkin.
“Aku punya uang untuk membayar uang penalti. Serta banyak studio yang ingin mengontrakku. Aku harus memberi tahu levelnya.” Ucap Dae Oh sombong. Tuan Hong langsung memujinya keren.
“Pertama-tama, atur rapat dengan dia, dan beri dia kursi terbaik.” Kata Dae Oh. Tuan Hong menganguk mengerti. 


Disebuah ruangan dengan panggung yang masih kosong, tapi sudah banyak bangku yang kosong. Hye Jin senang karena Sepertinya hati Pak Cheon berubah dan mengajak mereka bertemu. Ae Jung memina agar Hye Jin Jangan lengah sampai akhir.
“Tidak sampai kita mendapatkan jawaban yang kita mau. Apa Kau paham? Ingat itu!” ucap Ae Jung. Hye Jin menganguk mengert.
Ryu Jin masuk menutup wajahnya dengan topi seperti mencari seseorang dan melihat spanduk bertuliskan [PENULIS BERBAKAT CHEON EOK-MAN, PEMENANG BOOKER PRIZE 2019, CHEON EOK-MAN, MAUKAH KAU MENJADI PACAR-KU?] Dibalik layar, Dae Oh tersenyum bahagia melihat Ae Jung akhirnya datang ke acaranya.
“Dia pemenang Booker Prize dan terpilih sebagai penulis terlaris oleh The New York Times. Novel ini terjual lebih dari 5 juta kopi di seluruh dunia.” Ucap MC masuk ke panggung. Ryu Jin melihat lampu mulai gelap dan duduk dibangku yang kosong
“Tepatnya, 5,92 juta kopi.” Kata Dae Oh meralatnya.  MC akhirnay memberitahu tepatnya penulis yang sudah menjual 5,92 juta kopi
“Dia Cheon Eok-man, penulis yang menulis Pacar< Akhirnya Penulis Cheon menunjukkan diri!” ucap MC. Dae Oh langsung keluar menyapa pengemarnya hanya Ae Jung terlihat terpaksa datang.
“Ini kali pertamamu menunjukkan diri, dan para penggemarmu di dunia berkumpul untuk melihatmu.” Ucap MC
“Ya, benar sekali. Tapi aku benar-benar kaget.” Ucap Da Oh. MC membahas Dae Oh dianggap sebagai seorang penulis yang tak berwajah, tapi ternyata punya dan sangat tampan.
Dae Oh malu mengucapkan terimakasih, tapi Ae Jung makin kesal mendengarnya. MC pikir Seharusnya Dae Oh  menunjukkan wajahmu dari awal. Dae Oh pun mengoda kalau itu benar dan Mungkin jika begitu mereka akan lebih cepat bertemu menatap ke arah Ae Jung.
“Jika begitu, kau bisa bertemu para penggemarmu...” kata MC. Dae Jung un meminta maaf karena terlambat sambil membungkuk.
“Para penggemarnya sangat mencintainya. Suasana di sini sangat panas! Mari pertahankan suasana ini, dan memulai pertanyaan pertama kita. Buku ini belum terbit, dan tak banyak orang yang tahu..”ucap MC.
“Namun, di antara penggemar lamamu, ini karyamu yang sangat terkenal. Ini juga karya pertamamu. Cinta Itu Tidak Ada Mari kita bicarakan ini Tapi yang menarik, ada sebuah rumor yang mengatakan karya debutmu adalah autobiografimu.” Kata MC 



“Itu mengandung sedikit fiksi, tapi bisa juga dibilang begitu. Karena itu adalah karya yang kubuat setelah berpisah dengan wanita yang kucintai 14 tahun lalu.” Kata Dae Oh memberikan penekanan. Ae Jung terdiam dan Ryu Jin yang mendengarnya terlihat gugup.
“Maksudmu, apa prajurit wanita yang disukai oleh si pahlawan?”tanya MC. Dae Oh membenarkan.
“Tapi nyatanya, Apa wanita itu adalah pembunuh sadis?” tanya MC. Dae Oh membenarkan.
“Apa Pembunuh yang kidal?” tanya MC. Dae Oh memuji tebakan yang Sempurna.
“Pantas saja... Bagian perkenalannya sangat tragis.” Kata MC. Dae Oh mencoba menjelaskan
“Itu... Aku tak ingat pasti, tapi kalimat pertamanya... "Dia menghilang, meninggalkanku secara tiba-tiba. Karena wanita yang merenggut segalanya dariku, aku jatuh sakit." Kata Dae Oh menatap Ae Jung
Ae Jung hanya terdiam sementara Hye Jin terikesima dengan Dae Oh yang menurutnya sangat hebat.
“Setelah itu, aku benar-benar frustrasi dan berlari setiap hari. Aku merasa lebih baik mati saat itu. Tapi berkat tragedi itu, aku bisa menulis novel dan memulai karier menulisku.” Ucap Dae Oh bangga
“Ini Memang ironis. Jika begitu, bisa dibilang bahwa dia orang penting yang membuat kariermu sampai di sini.” Kata MC
“Ya, bisa juga dianggap begitu. Terkadang aku berpikir akan suatu hal. "Jika wanita itu membaca novel ini, apa yang akan dia pikirkan?" kata Dae Oh memberikan sindiran.
“Mungkin saat ini dia sedang membaca novelmu dari suatu tempat.” Kata MC. Dae Oh pikir harus bertanya saja padanya. D MC terlihat bingung.
“Karena tak bisa bertanya langsung kepadanya, aku mau bertanya kepada pembaca yang ada di sini saja.”ucap Dae Oh. MC pun meminta penggemar agar menunjuk tangan dan meminta Dae Oh memilih. 



“Baris keenam, wanita yang berambut pendek dan memakai jaket putih.” Ucap Dae Oh. Hye Jin bahagia karena ditunjuk oleh Dae Oh.
“Orang di sampingmu, yang memakai baju garis-garis hitam. Berikan mikrofonnya.” Ucap Dae Oh. Ae Jung hanya diam saja. Hye Jin menyuruh Ae Jung agar mengambilnya karena sudah beruntung.
“Aku mau bertanya. Jika kau tokoh utama pria di novel ini, bagaimana perasaanmu?.” Ucap Dae Oh Ae Jung hanya diam saja. Dari kejauhan Ryu Jin melihat dengan gugup.
“Silakan bicara, Jangan berpikir terlalu keras. Itu akan menyiksamu. Silakan bagikan opinimu.” Kata Dae Oh. Hye Jin pun meminta agar Ae Jung bicara.
“Tak apa-apa jika kau tak bisa menjawab. Haruskah kita berikan kesempatan kepada yang lain?” kata  MC
“Rasanya pasti mengerikan.” Ucap Ae Jung. Dae Oh kaget mendengar kata "Mengerikan"
“Itu Jawaban yang menarik.”kata Dae Oh. MC piir  Bisa saja begitu. Karena Tokoh utama wanita di novel Dae Oh yang menyakiti tokoh utama pria tampak seperti penjahat yang tak pernah ada di novel romansa.
“Bukan... Maksudku, wanita itu yang merasa ngeri. Tadi kau berkata bahwa wanita itu pergi, merenggut segalanya darimu. Tapi pikiranku berbeda. Bisa saja... kau yang pergi dan merenggut segalanya darinya.” Ucap Ae Jung. Dae Oh terdiam dan suasana langsung berubah jadi dingin.
“Mari kita ganti suasananya. Jika bicara tentang Cheon Eok-man, kita juga harus bicara tentang Hollywood.” Kata MC. 

 Ae Jung akhirnya memilih untuk keluar dari ruangan, Jin melihat dan mencoba mengejar Ae Jung tapi banyak orang yang mengenalnya dan langsung mengerubunginya.  Jin akhirnya kembali ke gedung karna banyak fans yang mengejarnya. 

Di ruanngan sudah kosong, Dae Oh duduk sendirian didepan panggung. MC datang memuji Dae Oh yang sudah berkerja dengan bagus. Dae Oh pikir MC juga seperti  itu. MC akhirnya menanyakan keadaan Dae Oh. Dae Oh mengaku baik-baik saja.
“Tapi ada apa dengan wanita tadi? Dia sangat aneh. Dia tiba-tiba sangat fokus dan berkata, "Bisa saja kau yang pergi dan merenggut segalanya darinya." Bisa-bisa orang kira dia mantan pacarmu. Benar, 'kan?” ucap  MC. Dae Oh kaget mendengarnya.
“Banyak orang aneh, ya?” ucap Dae Oh. MC  melihat wajah Dae Oh merasa Jawabannya sangat aneh dan pamit pergi. Dae Oh pun merasa kesal sendiri karena sikapnya itu terasa aneh.

Ae Jung berjalan dengan tatapan kosong mengingat yang dikatakan Dae Oh “Dia menghilang.”
Flash Back
Ditengah hujan deras, Aepe Jung membawa payung seperti melihat kamar Dae Oh yang kosong. Ia pun berjalan ditengah hujan dan itu sama dengan yang dilakuannya sekarang seperti tanpa arah.
“Siapa yang menghilang lebih dahulu?” gumam Ae Jung dan mengingat ucapan Dae Oh “Meninggalkanku secara tiba-tiba.
“Siapa yang pergi lebih dahulu?” balas Ae Jung dan Dae Oh menjawab “Karena wanita yang merenggut segalanya dariku, aku jatuh sakit.”
Ae Jung dimasa lalu akhirnya menjalani hidupnya karena ditinggal Dae Oh lebih dulu. Ae Jung menyeberang jalan tapi sebuah mobil hampir menabraknya dan membuatnya terjatuh. 



Ha Nee duduk dimeja makan melihat neneknya yang sedang memasak lalu teringat dengan percakapan Ha Nee dengan guru Oh.
Flash Back
“Kau masih sama dengan 14 tahun lalu.” Kata Nyonya Choi. Ha Nee yang mendengar tak percaya kalau neneknya sudah mengenal  "Empat belas tahun lalu"
“Dahulu, aku terus menunggunya.” Kata Guru Oh. Nyonya Choi pun  meminta Jika guru Oh ada waktu, datanglah ke rumahnya sesudah pulang kerja.
“Ayo makan bersama.” Ucap Nyonya Choi. Ha Nee melihat neneknya sangat dekat dengan Guru Oh mulai merasa curiga. 

“Ha-nee... Jika kau ke loteng, di dalam kardus kuning ada banyak piring-piring lamaku... Tolong bawa turun.” Kata Nyonya Choi yang sibuk memasak. Ha Nee menganguk mengerti.
“Nenek... Apa kau dan Pak Oh saling mengenal?” tanya Ha Nee penasaran dan curiga.
“Aku sudah katakan tadi, dahulu kami tinggal di wilayah yang sama.. Ayo Tak ada waktu. Cepat ambil piringnya.” Kata Nyonya Choi. Ha Nee menganguk mengerti.

Ha Nee pergi ke loteng mencari kardus dengan senter lalu menemukan dibagian bawah. Ia mengangkat kardus yang berat diatasnya agar bisa mengambil piring tapi malah menjatuhkanya terihat ID Card dan bku ibunya [JURUSAN TEATER DAN FILM NOH AE-JUNG]
Ia pun melihat foto ibunya saat di UNIVERSITAS HANKUK 2006 JURUSAN TEATER DAN FILM dengan IMPIAN MENJADI NYATA.
Ia menemukan poster film ibunya bertuliskan [SUTRADARA: OH DAE-O AKTOR: RYU JIN PRODUSER: NOH AE-JUNG] 

Tuan Koo melihat Ae Jung akhirnya sadar. Ae Jung bingun melihat Tuan Koo malah ada di rumah sakit denganya.  Tuan Koo mengaku Ae Jung hampir tertabrak mobilnya jadi akan ganti seluruh kerugiannya. Ae Jung tak percaya menurutnya Tuan Koodatang untuk mengawasinya.
“Kalau begitu, bisa kau lupakan utang itu? Aku tak mungkin menagihmu sebesar satu miliar won untuk kecelakaan itu, 'kan? Sayang sekali... Tadinya aku pikir aku beruntung karena tertabrak mobilmu.” Ucap Ae Jung
“ Bayarkan biaya rumah sakitnya. Aku harus ke suatu tempat.”kata Ae Jung mencoba melepaskan infusnya.
“Jangan ke mana-mana. Kau tak boleh banyak bergerak. Istirahat dahulu di sini.” Kata Tuan Koo
“Jangan begini. Aku harus bertemu Cheon Eok-man. Aku harus menjalankan misi yang kau berikan. Aku mau melakukan hal yang kau suruh, tapi kau menginginkanku beristirahat, bahkan memberikan ganti rugi. Kenapa kau terus membuatku merasa tenang?” kata Ae Jung melepaskan jarum dan juga turun dari ranjangnya
“Aku sudah hampir runtuh. Jika kau terus membuatku tenang,maka aku bisa benar-benar runtuh. Aku bahkan sangat kaget dengan diriku yang masih sanggup bertahan.”ucap Ae Jung lalu beranjak pergi. 



Ae Jung pergi ke cafe seperti masih berharap bisa bertemu dengan Dae Oh, tapi tak ada siapaun disana. Dae Oh seperti membuat acara fanmeetng ditempat lain dengan memberikan tanda tangan dan semua fansnya pun berbaris rapih.
“Hei... Cine 31 ingin membuat tayangan spesial tentangmu. Sepertinya kita harus membatalkan rapat dengan Thumb Film.” Ucap Tuan Hong datang deagn seorang reporter
“Mereka ingin membuat tayangan spesial tentangku, jadi, tentu saja.” Kata Dae Oh. Tuan Hong pun memuji keputusan Dae Oh
“Tolong batalkan rapat dengan Thumb Film.”kata Dae Oh. Tuan Hong  menganguk mengerti

Ae Jung duduk diam didepan cafe dan tiba-tiba hujan mulai turun. Ha Nee sedang membereskan buku tak sengaja melihat tulisan UNTUK ANAKKU NANTI, AYAH: OH lalu membukanya dan tertulis
[AYAH: OH YEON-WOO IBU: NOH AE-JUNG, 2 SEPTEMBER 2006 HA-NEE YANG BERHARGA] Ha Nee melotot kaget dan bertanya-taya kenapa nama Guru Oh ada dalam bukunya dan juga gambar foto saat dikandungan.
Bel rumah bunyi, Guru Oh datang dengan membawa sebuah cake. Ae Jung terlihat basah kuyup didepan cafe, tiba-tiba datang seseorang membawakan payung. Ae Jung terdiam melihat yang datang adalah Dae Oh. Dae Oh pun membiarkan tubuhnya basah.
Bersambung ke episode 3

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar