PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 09 Juli 2020

Sinopsis Was it Love Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : JBTC
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Ae Jung pergi ke sebuah bar dengan membawa soju sendiri. Kang Sook Hee menemani Ae Jung minum lalu bertanya   Berapa yang dibawa kabur CEO berengsek itu,  Ae Jung memberitahu Sekitar sepuluh. Sook Hee langsung memberikan 10 juta Won.
“Sepuluh miliar won.” Kata Ae Jung. Sook Hee langsung mengumpat marah.
“Ternyata dalam menjalani hidup tak boleh berkata kata "terburuk" sembarangan. Kenapa? Karena bisa saja itu bukan hal yang terburuk.” Ucap Ae Jung. Sook Hee memilih salah satu wine dan menyuruh Ae Jung meminumnya.
“Ini traktiranku untuk orang paling menyedihkan di Bumi hari ini.” Ucap Sook Hee.
“Sook-hee. Kenapa hal yang terburuk datang bersamaan begini?” keluh Ae Jung. Sook Hee mengaku tak tahu.
“Tapi bukankah karena datang bersama, mereka akan pergi bersama juga?” ucap Sook Hee
“Tidak... Tak akan begitu. Karena 14 tahun lalu juga tak begitu. Jika saja waktu itu aku tak bertemu dia, apa semua akan berubah?” ucap Ae Jung seperti menyesali kehidupanya. 


Dikamar, Ha Nee memainkan lampu kamarnya dengan wajah kesal. Ia lalu mengingat yang dikatakan orang tua Han Chan Yeong “Jika kau terlalu memanjakannya, terlihat sekali dia dibesarkan tanpa ayah.”
“Apa maksudnya terlihat jelas? Aku sempurna begini.” Ucap Ha Nee menatap wajahnya di cermin.
Saat terdengar suara Ae Jung pulang memanggil ibunya. Ha Nee mengintip dari depan pintu. Nyonya Choi mengeluh Ae Jung yang baru saja minum. Ae Jung mengaku hanya sedikit dan memberikan makanan pada ibunya.
“Di mana Ha-nee? Apa Dia ada di kamar?” kata Ae Jung. Ha Nee langsung bergegas berbaring dikamarnya berpura-pura tidur.
Ae Jung masuk ke dalam kamar anaknya, memegang tangan anaknya dengan wajah sedih. Ia akhirnya hanya bisa menangis sambil memeluk anaknya. Ha Nee hanya bisa terdiam. 
Guru Oh duduk di bus mengingat ucapan Ae Jung “Aku adalah ayah sekaligus ibunya.” Wajahnya terlihat gelisah lalu meihat Ae Jung yang berlari untuk sampai ke halte bus. Akhirnya Tuan Oh meminta sopir Berhenti  dan menunggu sebentar.


“Maaf... Terima kasih. Maafkan aku... Ahh.. Lelah sekali.” ucap Ae Jung akhirnya naik ke bus dengan nafas terengah-engah. Guru Oh berdiri disamping Ae Jung tapi Ae Jung tak menyadarinya.
Bus tiba-tiba mulai berjalan, Ae Jung tak bisa mengimbangi kakinya dan Guru Oh menahanya agar Ae Jung tak jatuh. Ae Jung panik memegang berkas ditanganya lalu bingung karena basah terkena kuah. Guru Oh berkomentar Sepertinya itu barang penting.
“Ya. Ini proposal yang kubuat berhari-hari. Bagaimana ini? Tapi terima kasih.” Ucap Ae Jung dan tersadar kalau pria yang dikenalnya.
“Halo... Kau wali kelas Ha-nee, 'kan? Senang bertemu kau.” Ucap Ae Jung menyapa Guru Oh dan tiba-tiba bus mengerem mendadak.
 Guru Oh kembali menahan Ae Jung denga memeluknya agar tak jatuh. Ae Jung pun jatuh di dada Guru Oh dengan wajah panik dan langsung berdiri meminta maaf karena hampir jatuh.
“Ternyata kau masih belum mengenaliku.” Kata Guru Oh. Ae Jung terlihat bingung.
“Lama tak bertemu, Ae Jung Nuna” ucap  Guru Oh. Ae Jung terdiam menatap Guru Oh.
Flash Back
Seseorang jatuh dengan earphone terlempar, lalu terdengar jeritan. Saat itu Guru Oh keluar dari bak yang ada dibagian atas seperti sedang berendam. 


Ae Jung duduk di kursi dekat pintu keluar, tiba-tiba guru Oh mengetuk jendela agar membuka jendelanya. Ae Jung bingung karena harus membuka jendela ini, tapi akhirnya membuka jendela juga.
“Aku sangat merindukanmu. Jangan khawatir. Aku akan menjaga Ha-nee.” Ucap Tuan Oh. Ae Jung menganguk mengerti.
“Selamat jalan. Cepat pergi.” kata Ae Jung menahan malu. Tuan Oh melambaikan tangan agar Sampai bertemu lagi.
“Aku akan meneleponmu!” teriak Tuan Oh mengejar bus yang dinaiki bus. 

“Kenapa dia harus menjadi wali kelas Ha-nee? Aku hampir gila.” Kata Ae Jung mengeluh kesal
Guru Oh terlihat bahagia bertemu engan Ae Jung bermain basket dan membereskanya. Ia berbaring dengan senyuman bahagia, saat itu Ha Nee masuk ke dalam ruangan olahraga.
“Sepertinya kau sedang bahagia.” Ucap Ha Nee. Guru Oh malu dan mengakuinya.
“Minum Ini. Terima kasih sudah memercayaiku kemarin.” Ucap Ha Nee memberikan minum dan langsung pamit pergi. Guru Oh memanggilnya.
“Ha-nee... Jika kau mengalami kesulitan, beri tahu aku, ya? Terima kasih minumannya.” Kata Guru Oh mengelus kepala Ha Nee seperti anaknya.
Ha Nee tersenyum lalu berjalan pergi. Guru Oh pun membereskan bola basket. Ha Nee mengintip dari pintu dengan senyuman bahagia. 


Ae Jung memegang naskah “SUAMI DI ANTARA BUNGA”  menunggu didepan pintu. Saat itu beberapa orang mencoba masuk, Ae Jung berusaha masuk tapi penjaga bisa menahanya agar tak masuk.  Akhrinya seorang pria akan keluar dan Ae Jung pun langsung menghampirinya.
“Halo... Aku Produser Noh Ae-jeong dari Thumb Film. Aku sudah minta rapat tentang investasi film kami.” Ucap Ae Jung
“Kudengar Thumb Film sudah bangkrut.” Ucap si pria. Ae Jung mengaku mereka tak bangkrut.
“Keadaan kami memang kurang bagus, tapi ada film yang kami siapkan. Kau bisa tahu jika membacanya. Naskah ini sangat bagus.” Kata Ae Jung memberikan naskahnya.
“Kudengar film ini sedang disiapkan perusahaan lain.” Ucap si pria melihat naskah Ae Jung
“Tak mungkin. Film ini sudah kontrak dengan perusahaan kami sejak lama.” Kata Ae Jung yakin
“Kudengar film ini sudah dijual ke perusahaan lain. Biar kuberi tahu agar kau tak ke perusahaan lain dan dipermalukan. Tak ada satu perusahaan pun yang mau berinvestasi di Thumb Film.” Kata Si Pria. Ae Jung memanggilnya tapi Si pria tak peduli 

Ae Jung datang ke sebuah rumah bertemu dengan seorang pria mengaku sebagai produser Thumb Film, Si pria mengeluh degan Ae Jung yang akan terus begini, Ae Jung mengaku mendengar rumor aneh dari luar.
“Ada rumor tak masuk akal bahwa kau sekarang bekerja dengan perusahaan lain. Orang-orang memang pandai memanaskan suasana, ya?” ucap Ae Jung tak percaya.
“Maaf, Produser Noh... Kudengar Pak Wang kabur. Dia yang lebih dahulu memutuskan kontrak.” Kata Si penulis. Ae Jung kaget mendengarnya.
“Tapi baguslah jika begitu. Itu lebih baik daripada menyerahkan filmku kepada perusahaan yang tak kompeten.” Kata Si pria.
“Ada aku di sini... Tolong teken kontrak lagi denganku. Kau mengenalku. Aku sudah bekerja dengan sangat keras dari awal bertemu denganmu. Aku akan berusaha keras agar hasil karyamu bisa diluncurkan...” ucap Ae Jung
“ Menyerahlah.” Kata si pria. Ae Jung langsung berlutut memohon pada Si pria.
“Produser Noh... Ini film pertamamu, 'kan? Apa kau yakin bisa mendapatkan semua biaya produksi dan artis yang aku mau untuk tampil di filmku?” tanya si pria. Ae Jung terlihat bingung menjawabnya.
“Aku tahu kau sudah berbulan-bulan berusaha keras, tapi kau tak mampu memproduksi karyaku.” Ucap si pria. Ae Jung pun hanya bisa terdiam. 


Ae Jung melihat berkas THUMB FILM, CINTA MUSIM PANAS yang ditinggalkan oleh CEO Wang. Ia langsung membuang papan nama CEO WANG SEONG-GYU. Hye Jin masuk ruangan bertanya Apa ada masalah di luar.
“Tak ada apa-apa. Ayo kita jual semua yang bisa menghasilkan uang di sini. Setidaknya kau bisa pakai itu untuk gajimu.” Ucap Ae Jung mengeluarkan peralatan gofl.
“Keadaanmu lebih darurat daripada aku.” Kata Hye Ji. Ae Jung mengaku tak apa-apa.
“Sementara ini, aku memutuskan akan fokus pada si berengsek itu.” Ucap Ae Jung. Hye Ji terlihat bingung.
“Jika dia tertangkap, maka aku akan memegang lehernya, melemparkannya ke aspal, dan memukul wajahnya. Aku akan menghabisi dia. Sungguh.” Ucap Ae Jung kesal membanting kertas dan tanganya malah terkena sobekan kertas.
“Apa kau baik-baik saja? Itu Berdarah.” Ucap Hye Jin kasihan. Ae Jung hanya mengisapnya dan terus mengumpat kesal
“Buang barang-barang ini!” kata Ae Jung. Hye Jin mengerti dan melihat sebuah naskah, berkomentar sepertinya tulisan yang sudah tua.
“Mau tulisan apa pun itu, bakar saja semuanya!” ucap Ae Jung marah Hye Jin menganguk mengerti.
“Tapi... sepertinya ini ditulis oleh Penulis Cheon Eok-man.” Kata Hye Jin. Ae Jung langsun mengambil naskah. 


Ae Jung melihat isi naskah dengan memastikan yang menuliskan “Cheon Eok-man.” Lalu mengingat saat Hye Jin melihat kertas yang sudah sangat lama. Tapi Ae Jung tak pedui karena sudah Tuan Wang hanya meninggalkan semua sampah ini!
Ae Jung meihat judul cerita CINTA ITU TIDAK ADA dan memastikan dengan surat yang dibawa dari rumah Tuan Wang.  Ia memanggil Hye-jin untuk mengambil Tisu basah. Hye Jin bergegas mengambil  Tisu basah.
Setelah itu Ae Jung membersihkan sedikit dibagian bawah agar terlihat tanda tangan seperti dokter yang sedang membedah pasienya.  Mereka pun berteriak bahagia melihat “CHEON EOK-MAN”
“Mustahil. Ini kontrak hak cipta...” ucap Hye Jin  tak percaya.
“Ini ditanda tangani penulis terkenal Cheon Eok-man?” kata Ae Jung tak percaya. Keduanya pun langsung menjerit bahagia.
“Berhasil! Kita selamat!” teriak Hye Jin. Ae Jung pun ikut bahagia karena mereka pasti akan berhasil. 

Mereka pun pergi ke sebuah rumah dengan taman yang cukup luas. Hye Jin meihat Rumahnya sangat bagus. Ae Jung pun merasa Bos Nine Capital memang berbeda dan rumah yang sangat besar, lalu melihat meja yang banyak pecahan gelas
“Saat itu Hye Jin memanggi Ae Jung menunjuk sesuatu.  Dari arah dalam rumah terlihat dua anjing berlari kearah mereka sambil mengonggong, Keduanya panik berlari ketakutan menyelamatkan diri tapi tak ada jalan keluar akhirnya hanya bisa duduk ketakutan.
Anak buah Tuan Ko datang bersama dengan  Tuan Koo, yang menyuruh anjing itu mundur. Anjing itu pun menurut, Tuan Koo dengan tangan yang penuh darah langsung mengeluarkan botol air kerasnya dan mencuci tanganya. 

“Aku diberi tahu bahwa kau ingin bicara denganku.” Ucap Tuan Koo. Ae Jung gugup melihat darah ditangan Tuan Koo mencoba untuk bicara.
“Silakan duduk dan bicara.” Kata Tuan Koo. Ae Jung mengaku  Sebenarnya mau membuat kesepakatan dengan Tuan Koo.  Tuan Koo bingung apa itu Kesepakatan.
“Ini surat kontrak hak cipta dengan Penulis Cheon Eok-man, penulis nomor satu tahun 2020 yang paling diincar para investor. Aku akan membuat film itu, mendapat sepuluh juta penonton, dan membayar utang secara tunai kepadamu.” Ucap Ae Jung memberikan surat kontrak.
“Aku tak yakin. Apa kau bisa mendapatkan investor dengan studio film yang ditinggalkan CEO-nya?” kata Tuan Koo
Ae Jung terdiam mengingat yang dikatakan si penulis sebelumnya “Tak ada satu perusahaan pun yang mau berinvestasi di Thumb Film. Kau tak mampu memproduksi karyaku.
“Sekalipun kau punya hak cipta, apa kau yakin bisa menemukan investor untuk filmmu? Sepertinya kita berdua sama-sama sibuk. Silakan pergi.” ucap Tuan Koo beranjak pergi
“Kalau begitu, tolong jadilah investor kami.” Kata Ae Jung. Hye Jin ketakutan melihat Tuan Koo melemaskan otot dilehernya seperti ingin memberikan pelajaran.
Ae Jung juga sempat kekuatan tapi mencoba terlihat berani. Tuan Koo membuka bajunya terlihat banyak tato dan juga bekas luka jahitan. Ae Jung mulai takut dan Hye Jin berdiri disamping Ae Jung karena sangat takut.
“Aku... berinvestasi kepada orang yang bisa dipercaya. Jika hal itu menghasilkan uang, aku bisa percaya seseorang dan berinvestasi sebanyak apa pun. Bahkan mempertaruhkan nyawa.” Ucap Tuan Koo berganti baju karena terkena darah.
“Jika kau beri kesempatan, aku akan buktikan bahwa aku, Noh Ae-jung, memiliki kemampuan sebagai produser.” Kata Ae Jung yakin tapi Hye Jin ketakutan meminta Hye Jin agar berhenti.
“Maksudmu, kau rela mempertaruhkan nyawamu untuk investasi ini?” tanya Tuan Koo
“Aku yakin. Karena nyawaku bergantung pada keluargaku.” Kata Ae Jung
“Baiklah. Aku akan memberimu satu kesempatan.” Kata Tuan Koo. Mereka pun memikirkan tentang Satu kesempatan.
“Pertama, aku butuh seseorang untuk menulis naskah itu.  Cheon Eok-man, si penulis asli, harus melakukannya.” Kata Tuan Koo. Keduanya melonggo kaget.
“Aktornya... Ryu Jin? Aku penggemar Ryu Jin...” ucap Tuan Koo melihat berita di koran “ AKTOR RYU JIN DEBUT DI HOLLYWOOD?” Ae Jung kaget kalau Tuan Koo memilih Ryu Jin.
“Ryu Jin yang akan main film di Hollywood?” kata Hye Jin memastikan
“Apakah aktornya harus Ryu Jin? Banyak aktor lain selain dia.” Kata Ae Jung
“Aktornya harus Ryu Jin, dan penulisnya harus Cheon Eok-man. Jika kau berhasil, bukan hanya utangmu dilunasi, tapi aku juga akan menjadi investor filmmu. Sepuluh miliar won.” Kata Tuan Koo.Ae Jun menjerit kaget mendengar  Sepuluh miliar won. 
Akhirnya Ae Jung keluar dengan surat kontrak dan memastikan uangnya 10 milliar won.  Ia mengingat ucapan Tuan Koo Aku memberimu waktu delapan hari. Jika tak bisa menepatinya, bersiaplah menerima akibatnya.
Sementara Tuan Koo pergi ke bawah tanah bertemu dengan pria yang sudah babak belur. Lalu berbicara dengan bahasa mandarin agar memperingatkan supaya Bilang kepadanya agar tak mencarinya lagi dan lain kali jika melihatnya,maka akan membunuhnya.

Disebuah acara jumpa warawan, sudah banyak fans dan wartawan berkumpul. Ae Jung berdiri dipaling belakang terlihat gugup karena ada banyak fans Ryu Jin yang datang. Hye Jin menelp kalau  hampir sampai di rumah Penulis Cheon.
“Bagaimana keadaan di sana?” tanya Hye Jin. Ae Jung pikir  Sepertinya tak mudah Tapi harus mencobanya.
“Kau bilang kalian saling mengenal. Aku yakin dia tak akan mengabaikanmu.” Kata Hye Jin. Ae Jung pun yakin kalau bisa.
“Dahulu hubungan kami benar-benar istimewa.” Kata Ae Jung dengan senyuman bahagia.
Saat kuliah, Ae Jung memanggil Jin sebagai seniornya dan langsung meminta agar menciumnya. 

Saat itu Ryu Jin pun naik keatas pangung dan banyak fans berteriak histeris. Ae Jung pun ikut berdiri masuk ke barisan fans.  Wartawan membahas Belum lama ini Ryu Jin diundang ke Hollywood, dan pagi ini baru saja kembali.
“Apakah hasilnya baik?” tanya wartawan.  Ryu Jin menjawabhanya mencoba melakukan yang terbaik dan Selalu lakukan yang terbaik.
“Apa Kau bertemu langsung dengan Sutradara James Caramel?” tanya wartawan.
“Sutradara James sangat suka makanan Korea.” Kata Ryu Jin. Wartawan bertanya Apa artinya Ryu Jin sudah pasti akan bermain film di Hollywood
“Pekan depan, aku akan menemui James di bawah matahari California dengan segelas mojito di tanganku.” Kata Ryu Jin.
“Siapa lawan mainmu?” tanya wartawan. Ryu Jin menjawab  Tidak boleh beri tahu.
“Karena banyak penggemar yang menunggu, aku akan segera mengadakan konferensi pers. Aku menantikan film hari ini, dan semoga akan ditonton banyak orang. Terima kasih.” Kata Ryu Jin lalu berjalan pergi.
Ae Jung memangil Ryu Jin saat berjalan pergi. Semua fans pun mengikuti Ryu Jin. Ryu Jin mendengar suar Ae Jung yang dikenalnya, tapi saat menengok semua fans sudah mendoronganya. Ryu Jin pun jatuh, managernya panik meminta agar jangan diambil foto. Ae Jung pun tengelam dibelakang fans. 

Hye Jin melihat berita di ponselnya [PENGGEMAR BERAT RYU JIN MERANGSEK MASUK SAAT PRATAYANG FILM] dan memastikan kalau akhirnya Ae Jung tak bertemu dengannya. Ae Jun meminum semua air mengatakan akan coba lagi dan akan ke kantor agensinya, atau ke rumahnya.
“Benar. Karena kau bilang dahulu kalian punya hubungan istimewa, pasti ada kesempatan.” Kata Hye Jin yakin.
“Istimewa? Hubungan kami memang hampir istimewa.” Kata Ae Jung mengingatnya. 

Flash Back
Semua anggota anak baru berkumpul dalam sebuah ruangan. Ae Jung duduk meminum air keras pada sebuah panci. Ia lalu mengeluh kalau tak kuat menghabiskan semuanya dan akan terima hukuman saja.
Beberapa anak mengusulkan Tari seksi, Menulis nama dengan bokong. Tapi senior merasa kalau melihat sisa miras ini, Ae Jung harus mencium seseorang untuk menebusnya. Semua pun mendukungnya.
Ae Jung pun langsung menyetujuinya, semua anak wanita mengaku iri dan ingin tahu Ae Jung akan mencium siapa. Ae Jun mengatakan kalau  akan menentukan siapa orangnya lalu bergegas keluar dari ruangan.  Semua berlari keluar ruangan dan terlihat pria yang baru bangun.
Ae Jung memanggil Jin yang ada diluar ruangan,  Ryu Jin menatap Ae Jung. Ae Jung gugup meminta sesuatu dan akhirnya memberanikan diri untuk bisa menciumnya. Ryu Jin kaget dan tiba-tiba terdengar suara histeris.
Seorang mahasiswa terlihat muntah karena terlalu banyak minum. Mereka pun merasa jijik melihatnya. Ae Jung melihat dari kejauhan. Ryu Jin pikir terlalu banyak orang dan mengajak agar pergi ke tempat lain, tapi Ae Jung malah berlari karena sepatunya ada didepan rumah.
Ryu Jin bingung ditinggalkan begitu saja dan Ae Jung bergegas untuk menyelamatkan sepatunya, tapi sepatunya sudah terkena muntah.


Ae Jung mengeluh kesal meremas botol minumnya karena gaga mencium Ryu Jin. Hye Jin mengeluh mendengar cerita karena mereka itu tak akan bisa mengambilnya dari Hollywood. Ae Jung pikir kenapa tak bisa. Karna mereka punya penulis terhebat, Penulis Cheon Eok-man.
“Aku tak yakin... Dia menolak teleponku.” Kata Hye Jin. Ae Jung kaget kalau dia menolak telepon Hye Jin. 

Di kamar hotel, Ryu Jin mengingat kalau mendengar suara Ae Jung yang memanggilnya tapi tak melihat wajahnya. Tuan Myung Kwae Nam datang dengan wajah panik dan datang membawa obat. Ryu Jin mengaku tak masalah dengan luka ditanganya.
“Tak bisa begitu... Seharusnya wanita itu menabrakku saja. Bagaimana jika ada bekas luka?” ucap Tuan Myung sebagai manager.
“Jangan cemas.” Kata Ryu Jin akhirnya membiarkan Tuan Myung memberikan obat.
“Aku sungguh tak apa-apa. Justru aku bahagia. Ada penggemar yang sangat mencintaiku sampai melempar tubuhnya.” Ucap Jin
“Jin. Terkadang aku merasa bangga menjadi manajermu. Tidak... Aku bangga menjadi sahabatmu.” Kata Tuan Myung
“Kau tahu, 'kan? Walaupun dunia berubah, persaudaraan akan bertahan selamanya. Paham?” kata Ryu Jin. Tuan Myung langsung memeluknya 

Saat itu Nyonya Jennifer Song datang langsung mengomel karea  penggemar itu bisa merangsek masuk lalu menendang Tuan Myung karena membiarkan Jin jatuh. Tuan Myung menahan rasa sakitnya sambil meminta maaf. Ryu Jin langsung memarahi Nyonya Song.
“Maaf. Aku kelewatan, ya? Aku takut kau terluka parah. Kau pasti lelah karena audisi dan acara pratayang film tadi. Selagi menunggu James Caramel mengabarimu, bagaimana jika kita adakan pesta kembalinya dirimu? Aku sudah pesan tempat.”ucap Nyonya Song
“Adakan pestanya tanpa aku. Aku sudah punya janji.”kata Ryu Jin. Nyonya Song ingin tahu Dengan siapa
“Tak ada yang memberi tahu aku.” Ucap Nyonya Son. Ryu Jin menjawab  Dengan Kwae-nam. Tuan Myung langsung tersenyum
“Ayo kita pergi minum-minum, Kwae-nam.” Kata Ryu Jin membawa jaketnya. Tuan Myung pun bergegas pergi meninggalkan Nyonya Song. 

Di dalam kamarnya, Ae Jun berkonsentari menuliskan email untuk penulis Cheon.
“INI NOH AE-JEONG DARI THUMB FILM... HALO, PAK CHEON EOK-MAN.. AKU MENGIRIMIMU SUREL, KARENA INGIN MEMBUAT FILM DENGAN NASKAH YANG KAU TULIS, SALAM, NOH AE-JEONG DARI THUMB FILM”
Ia pun berdoa memohon pada Pak Cheon untuk Sekali saja baca surel yang dikirimkan karena Masa depan mereka bergantung pada balasan emailnya.
“Aku berdoa kepada semua dewa di muka bumi ini. Tolong aku sekali ini saja. Kumohon.” Kata Ae Jun akhirnya mengklik send dan email pun terkirim.  
Akhirnya Ia melihat buku KONTES SASTRA MUSIM SEMI TAHUNAN dan bertanya-tanya  semenarik apa buku ini hingga semua orang suka Cheon Eok-man, lalu mulai membacanya.
"Cinta Itu Tidak Ada” DIA MENGHILANG, MENINGGALKANKU SECARA TIBA-TIBA
Di ceritakan seorang pria dan wanita di jaman dulu bertarung dengan pedanganya.
"Saat tahu bahwa keinginan pemenang akan dikabulkan, aku mengayunkan pedang dengan sekuat tenaga, berpikir bahwa akhirnya aku bisa menyatakan perasaanku. Saat kali pertama aku menggenggam tangannya dan kami saling menatap, aku merasa menjauh."
“Jangan pegang pedangmu dengan tangan kiri. Sebelah kiri dekat dengan jantung. Itu membuat pedangmu bergetar.” Ucap si wanita.
“Ternyata itu alasannya... Itu alasan pedangku bergetar di depanmu.” Kata si pria.
"Sampai saat itu aku tak tahu bahwa pedang wanita yang aku cintai mengincar leherku."
Ae Jung membaca cerita Tuan Cheon pun merasa kalau cerita itu hebat tapi tak percaya kalau perempuan ini berkhianat. Ia pun berkometar Ini drama historis, ada kisah romantis dan aksi jadi Benar-benar bagus.



Ae Jung terbangun dengan bunyi ponselnya, lalu melihat pesan yang masuk.
“INI CHEON EOK-MAN, JIKA KAU LUANG, AKU INGIN BERTEMU. DI KEDAI KOPI HOTEL MARAGON CITY PUKUL 13.00 HARI INI”
Ae Jung langsung membuka matanya lebar-lebar tak percaya kalau Tun Cheon membalas pesanya. Ia lalu keluar kamarm berteriak memeluk ibunya dan berputar memberitahu kalau Cheon Eok-man membalas. Surelnya. Nyonya Choi bingung dengan tingkah anaknya dan kemblai masuk ke dalam kamar.
“Nenek, kenapa Ibu?” tanya Ha Nee. Nyonya Choi mengaku tak tahu dan dikamar Ae Jung berteriak memanggil Cheon Eok-man
“Siapa Cheon Eok-man?” tanya Nyonya Choi. Ha Nee pun tak tahu tapi Ae Jung tetap saja berteriak bahagia didalam kamar. 

“Penulis Cheon mau segera bertemu. Itu karyanya sebelum terkenal, jadi, sangat spesial baginya.” Ucap Ae Jung berbicara ditelp dengan Hye Jin.
“Astaga. Kita akan sukses.” Kata Hye Jin bahagia. Ae Jun meminta agar Tenang, dan bersabarlah karena pasti akan membujuknya.
Saat itu ponsel di tutup oleh Hye Jin dan Ae Jung mencoba untuk menelp Tuan Cheon ingin tahu dimana keberadaanya. Beberapa orang mengangkat telp, Ae Jung tak mendengar pria itu sudah bicara dengan yang lain, lalu berjalan masuk ke dalam restoran.
Saat itu seorang pria mengangkat telpnya, Ae Jung kaget dan berusaha bersembunyi dibalik dinding. Penulis Cheon pun bertanya apakah Ini Produser Noh Ae Jung. Tapi Ae Jung panik langsung menutup ponselnya seperti punya cerita yang buruk dengan Penulis Cheon. 

Ryu Jin dirumah sedan membaca naskah “SANG PENGAWAL” dengan berita di TV “PENGGEMAR BERAT MERANGSEK MASUK” tapi tak sadar kalau Ae Jung sempat terekam oleh kamera sebelum jatuh.
Di rumah, Tuan Koo menonton video terlihat seorang wanita sedang merayakan sesuatu. Guru Oh membuka sebuah buku puisi berjudul “MEMIKIRKANMU ADALAH BAGIAN HIDUPKU” dan ada sebuah surat yang masih disimpanya untuk Ae Jung. 

Ae Jung mencari sosok Tuan Cheon didepanya tapi tak terlihat, ternyata Tuan Cheon sudah berdiri didepanya. Tuan Cheon pun dengan gaya angkuhnya memberitahu kalau namanya Cheon Eok-man. Ae Jung terlihat panik melihat Tuan Cheon.
Bersambung ke episode 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar