PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 03 Juli 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 15 Par1 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Jae Young bertemu dengan Jeong Won kembali lalu memberikan padanya. Jeong Won melihat foto mereka bertiga. Jae Young memberitahu kalau tu foto pesta ulang tahun pertama Do Ah dan Uang yang diberikan kepad Jeong Won untuk pesta dan tunjangan anak disumbangkan atas nama Do Ah.
“Menjaga Do Ah seharian juga membuatku gila. Aku terlalu sibuk membenci dan marah padamu untuk meluangkan waktu untuk memahamimu. Maafkan aku. Aku bisa saja mengajukan cuti merawat anak, tapi aku menganggap merawatnya adalah pekerjaanmu.” Kata Jae Young
“Kita berdua terlalu memikirkan diri kita sendiri sehingga diri kita selalu menjadi yang utama. Kita harus mendapatkan yang kita inginkan. Aku masih tidak tahu apa arti cinta, tapi kurasa itu tidak seperti sikap egois yang kita lakukan kepada satu sama lain.” Ungkap Jae Young
“Apakah karena Ha Ri?” tanya Jeong Won. Jae Young mengaku Setelah mereka mengakhiri semuanya, mulai melihatnya secara romantis.
“Tapi hanya karena itu tidak akan berhasil dengannya, itu tidak berarti aku akan rujuk denganmu. Perasaanku sangat berbeda.” Ucap Jae Young
“Ternyata kau sudah memutuskan.” Komentar Jeong Won. Jae Young  tahu Jeong Won menyayangi Do Ah.
“Menjadi seorang ibu tidak berarti kau harus mengorbankan segalanya. Menjadi teladan sebagai wanita karier yang sukses juga akan membuat Do Ah bangga.” Ucap Jae Young
“Kurasa kau benar-benar menolakku.” Ucap Jeong Won. Jae Young pikir lebih baik jalani hidup di mana prioritas mereka adalah diri sendiri.
“Jadilah dokter terbaik, dan aku akan menjadi ayah terbaik.” Kata Jae Young. 


Ha Ri menunggu didepan studio dengan wajah gugup mencoba menelp tapi ponselnya tak akif. Ia akhirnya memutusksan pergi ke studio dan melihat Tuan Nam duduk sendirian lalu memastikan kalau Yi Sang sudah pergi. Tuan Nam dengan wajah panik berpikir seperti itu.
“Dia menelepon untuk mengatakan akan berhenti.” Ucap Tuan Nam. Ha Ri ingin tahu apakah Yi Sang tidak akan kembali.
“Entahlah, tapi dia tidak bilang kapan akan kembali.” kata Tuan Nam. Ha Ri pun langsung bergegas pergi. 

Ha Ri pergi ke rumah Yi sang mengedor pintu meminta agar keluar karena tahu pasti ada didalam. Tapi rumah terihat kosong dan cincin yang dipakai Yi Sang sudah ditinggalkan.
“Kau tidak boleh pergi seperti ini. Bagaimana bisa berakhir seperti ini? Keluar! Aku tahu kamu ada di dalam.” Teriak Ha Ri tapi Yi Sang tak keluar.
Ha Ri yangg lelah berjalan pulang menyeberang jalan, dan akhirnya tak bisa menahan rasa sedihnya langsung berjongkok dan menangis. Yi Sang diseberang jalan melihatnya, tapi tak bisa mendekati Ha Ri karena ingin melepaskanya hanya bisa mengepalkan kepalanya. 

"Tiga bulan kemudian"
Ha Ri duduk sendirian ditaman, Saat itu Eu Dddeum datang berkomentar kalau mereka sudah terlambat. Keduanya akhirnya berjalan ke kantor, Eu Ddeum memberitahu kalau menerima konfirmasi verbal terkait pembaruan iklan pasta gigi mereka
“Namun, perusahaan hanya menyarankan enam bulan. Aku akan berusaha mendapatkan yang lebih lama.” Ucap Eun Ddeum
“Apa Mereka minta presentasi di majalah?” tanya Ha Ri sibuk dengan ponselnya.
“Ya, majalah wanita juga akan memberikan presentasi. Pengalaman kita akan memberi kita keunggulan kompetitif.” Ucap Eu Ddeum lalu melihat Ha Ri yang sibuk membuka kotak susunya.
Ia akhirnya membantu membuka kotak susu untuk Ha Ri. Ha ri pun tersenyum mengucapkan terimakasih lalu masuk gedung. Eu Ddeum seperti senang bisa dekat dengan Ha Ri. 

Ha Ri bertanya Bagaimana dengan iklannya. Yeon Ho memberitahu CCJJ menandatangani kontrak enam bulan untuk losion bayinya dan Perusahaan lain bilang mereka akan mempertimbangkannya. Hyo Joo berkomentar kalau artinya tidak akan.
“Seperti itu juga yang kuterima. Aku menulis lebih banyak proposal iklan daripada artikel. Kenapa begitu?” kata So Yoon. Ha Ri hanya terdiam 

“Jadi, Nona Jang... Apa Kau sudah melihat laporan keuangan kita?” tanya Tuan Jo datang. Ha Ri menganguk.
“Kalau begitu, kau pasti melihat keuntungan iklannya menurun. Kau meminta tiga bulan, jadi, aku sudah mencegah bos kita, tapi sekarang posisiku juga sulit.” Ucap Tuan Jo
“Kami sudah bicara dengan beberapa perusahaan, dan aku yakin beberapa di antaranya akan berhasil.” Kata Ha Ri
“Aku tahu kalian sudah bekerja keras karena itu aku ingin memihakmu. Namun, para eksekutif sangat kesal. Kau akan segera mendengar kabar dari para petinggi.” Ucap Tuan Jo. Ha Ri menganguk mengerti. 

Semua hanya bisa terdiam, Ha Ri pikir mereka  tidak perlu khawatir jika bisa mendapatkan 10 iklan per tahun. Tapi itu jumlah yang besar.  Yeon Ho pikir mungkin karena acara spesial mereka di media sosial tidak berhasil. Hyo Joo pikir Bagaimana kalau mengadakan kontes nasional untuk model bayi?
“Bukankah kita dalam masalah ini karena menghabiskan banyak uang?” ucap So Yoon.
“Karena sudah mulai, aku harus pergi dan mengumpulkan uang. Kalau Banyak akan bagus. “ ucap Ha Ri berjalan keluar.
“Dapatkan kontrak iklan itu untuk kami. Semoga berhasil. “ kata Yeon Ho. Ha Ri pun penuh semangat keluar

Ha Ri dengan Eu Ddeum bertemu dengan perusahan mulai memberikan "Proposal Media" lalu "Proposal Iklan" Ia mencoba mencari orang untuk iklan di majalah baby. Eu Ddeum terlihat senang karena bisa berkerja sama.
“Selain itu, kalian tahu bagaimana kami selalu memberikan dukungan. Aku yakin itu akan sangat membantu promosi produk.” Ucap Ha Ri menyakinkna.
Mereka bertemu lagi dicafe dan Ha Ri pun masih penuh semangat. Eu Ddeum pun terlihat bahagia bisa bersama Ha Ri. Ha Ri sibuk memberikan "Proposal untuk lagu alat bantu jalan bayi"Mereka berjalan di taman dan tak sengaja menjatuhkan proposal, mereka pun bersama-sama mengambilnya. 

Tuan Kim menelp bertanya apa  Rapatnya belum selesai lalu memberitahu kalau sudah dari QK dan baru saja kembali dan akan pergi ke toko buku siang ini jadi bertanya Kapan akan kembali. Tuan Nam keluar studio mengirim sms  karena tidak punya teman makan.
Keduanya tiba-tiba bertemu ditengah sambil mengeluh “Aku tidak mau makan sendirian.” Lalu saling menatap. Tuan Kim bertanya Tuan Nam ingin makan dimana. Tuan Nam menjawab ke arah depan gedung. Keduanya akhirnya berjalan bersama.

Di restoran, Tuan Kim makan sambil menonton MV idol wanita, lalu  berkomentar harus melihat Precious. Tuan Nam merasa  Tidak perlu karena tidak suka bintang. Tuan Kim membenarkan kalau mereka semua itu bintang.
“Mereka berkelip di hatiku.” Kata Tuan Kim dengan wajah sumringah. Tuan Nam seperti tak seperti itu.
“Jika pria seusia kita melihat gadis muda dan cantik seperti itu, mereka bilang kita pria tua kotor yang melirik mereka.” Ucap Tuan Nam
“Ya, itu hanya prasangka, tapi aku tidak menonton agar tidak mendengar hal seperti itu.” Komentar Tuan Kim
“Tentu saja hatimu murni, tapi pikiran orang lain mungkin berbeda. Di usia kita, aku merasa kita harus lebih bermartabat. Aku hanya mengatakannya karena khawatir.” Kata Tuan Nam melihat wajah Tuan Kim seperti tersindir.
“Aku hanya suka melihat anak muda yang mengejar impian mereka. Karena aku tidak bisa melakukan itu lagi, itu menghibur. Karena itulah... Karena itu aku menonton mereka, tapi itu bisa terlihat buruk.” Ucap Tuan Kim menutup ponselnya. Tuan Nam seperti tak enak hati dan akhirnya memilih untuk makan. 


Ha Ri duduk ditaman,  Eu Ddeum datang dengan menaruh minuman diwajah Ha Ri. Ha Ri kaget mengeluh dingin, Eu Ddeum tersenyum lalu memberikan minum dan mengunakan bahasa banmal meminta Ha Ri.Jangan memikirkan hal lain.
“Kau bilang "Ha Ri"? kata Ha Ri tak percaya. Eu Ddeum piki  Itu membangunkannya.
“Apa Kau mempertaruhkan nyawamu untuk membangunkanku?” ucap Ha Ri. Eu Ddeum pikir dirinya itu pasti berani
“Kalau begitu, biarkan aku agak lebih berani.” Ucap Eu Ddeum. Ha Ri pikir Yi Sang pasti punya sembilan nyawa.
“ Jang Ha Ri. Tidak. Hei, Ha Ri.” Ucap Eu Ddeum mencoba untuk lebih dekat. Ha Ri pun tak bisa menahan amarahnya langsung mengejar Eu Ddeum. Eu Ddeum tertawa dan langsung menghindar. 

Keduanya berjalan pulang, Ha Ri tahu kalau Eu Ddeum  pasti mengkhawatirkannya tapi menurutnya kalau Eu Ddeumtidak perlu berusaha keras untuk menghiburnya. Eu Ddeum yakin Ha Ri tahu kalau ia menyukainya.
“Saat itu, kau terlihat keren, jadi, aku ingin menirumu. Semua perkataan dan perbuatanmu tampak sangat istimewa bagiku. Jadi, jika kau merasa telah melakukan kesalahan, dan merasa seperti pecundang, ingatlah bahwa ada seseorang yang menyukai ketidaksempurnaanmu. Tolong ingat itu.” Kata Eu Ddeum
“Terima kasih... Kau juga. Saat orang tidak menghormatimu dan menjatuhkanmu karena tidak tahu, ingatlah bahwa ada seseorang yang sangat terhibur dengan perkataanmu.” Kata Ha Ri
“Terima kasih... Sebelum kita pergi... Hati-hati di jalan. “ ucap Eu Ddeum dengan senyuman lalu melangkah pergi. 

Ha Ri pulang sendirian, melihat kearah belakang seperti berharap Yi Sang datang, tapi jalan dibelakangnya kosong tak ada siapapun. Ia pun duduk di meja kerjanya lalu teringat dari sosok Yi Sang dan melihat ponselnya. Ia meihat account SNS Yi Sang.
“Karena aku tidak pernah terisolasi akibat tanah longsor.” Tulis Yi Sang yang selalu posting untuk yang pertama kalinya.
Yi Sang pun mengupploud foto dengan Ha Ri saat melamar “Karena aku belum pernah melamar dengan jantung yang berdebar sekencang ini.” Ha Ri pun bertanya “Di mana dia bersembunyi?” 

Hyo Joo memberitahu mereka akan memakai citra bersih dan membuatnya sebagus mungkin. Tuan Nam pikir cahayanya lebih terang. Hyo Joo menganguk. Eu Ddeum menyea kalau mereka bilang konsepnya adalah tisu basah yang dipakai di istana, dan memintanya agar terlihat semewah mungkin.
“Istana? Kita tidak hidup dalam monarki.” Keluh Hyo Joo akhirnay setuju buat agak lebih gelap. Tuan Nam pun mulai mengubah lampu.
“Seharusnya kau marah.” Ucap Eu Ddeum heran. Hyo Joo mengaku sedang tidak bersenang-senang.
“Aku tidak menderita, jadi, aku tidak bisa berpura-pura. Untuk apa aku marah padamu? Aku tidak membencimu lagi. Kembalilah bekerja.” Kata Hyo Joo
“Aku khawatir dia membenciku, jadi, kenapa aku kecewa dia tidak membenciku?” kata Eu Ddeum heran melihat Hyo Joo pergi. 


“Eu Ddeum, tunggu sebentar... Apa Pak Kim berusaha membuatmu menyukai grup wanita juga?” tanya Tuan Nam
“Tidak jika aku membelikannya kartu foto atau perlengkapan penggemar.” Ucap Eu Ddeum bangga
“Astaga... Menyedihkan sekali.” ucap Tuan Nam. Eu Ddeum mengaku  juga sedih kali pertama mendengar tentang putrinya. Tuan Nam bingung membahas  Putrinya?
“Ya.. Putrinya sangat pemalu hingga tidak punya teman, dan tidak mau bersekolah. Jadi, dia memarahinya. Dia tidak bicara dengannya selama tiga tahun.”kata Eu Ddeum. Tuan Nam kaget mendengar tak bisa dengan anaknya selama Tiga tahun.

Tuan Nam sibuk menonton video idol yang disukai anaknya agar bisa berdamai dengan anaknya.
“Dia mengunci diri di kamarnya dan hanya menonton Precious, jadi, dia rajin menontonnya agar bisa bicara dengannya. Lalu dia pergi ke konser bersamanya, dan bergabung dengan klub penggemar bersama. Sekarang mereka seperti teman.” Ucap Eu Ddeum
“Meski kini aku merasa dia lebih menyukainya dibanding putrinya.” Ucap Eu Ddeum. Tuan Nam tak percaya mendengarnya.
“Kenapa dia punya kisah yang sangat menyedihkan? Aku merasa sangat bersalah.” Ucap Tuan Nam karena kemarin menganggap Tuan Nam itu aneh. 

Tuan Kim keluar dari gedung lalu mendengar suara “ Jung Karen, Kim Mi Kyung, Lee Soo Hyun, Kang Yoo Ri, Jun Ji Soo, Yoo Ra Jung,” matanya langsung berkaca-kaca melihat Tuan Nam yang memakai perlengkapan fanclub yang disukainya.
“Jung Karen, Kim Mi Kyung, Lee Soo Hyun... Kang Yoo Ri, Jun Ji Soo, Yoo Ra Jung, Precious. Kami akan melindungimu.” Ucap Tuan Kim seperti seorang fans idol. 

Tuan Kim memperlihatkan sebuah amplop pada Eu Ddeum. Eu Ddeum bingung bertanya apa ini. Tuan Kim memberitahu itu Tiket konser Precious dan Pak Nam membelikannya untuknya jadi bilang sulit mendapatkannya.
“Astaga. Kau pasti menyelamatkan dunia di kehidupan lampaumu sampai mendapatkan tiket seperti ini.” Ucap Eu Ddeum
“Aku pasti menyelamatkan orang hebat di kehidupan lampau.Tidakkah kamu merasa negosiasi kontrak juga akan berjalan lancar?” kata Tuan Kim
“Mungkin mereka akan memberi kita setahun alih-alih enam bulan.” Ucap Eu Ddeum. Tuan Kim juga merasa begitu karena Firasatnya bagus lalu masuk ke lift bersama. 

Seorang pria membahas tentang Tiket konser Precious. Tuan Kim hanya bisa terdiam. Si pria mengaku mendengar Tuan Kim anggota klub penggemarnya, jadi bertanya apakah tidak bisa mendapatkannya. Tuan Kim dan Eu Ddeum hanya bisa tertunduk.
“Aku tidak meminta apa pun sebagai ganti kontrak iklannya. Aku hanya bertanya. Anakku tidak mau makan atau belajar, mengatakan dia ingin menghadiri konser itu.” Ucap si pria
“Kalau begitu... Apa menurutmu kau bisa memperpanjang kontraknya dari enam bulan menjadi setahun?” ucap Tuan Kim
“Pak Kim, aku tidak meminta suap. Aku hanya bertanya karena kita akrab. Jika kau benar-benar memberiku tiket itu, bagaimana mungkin kontraknya tidak kuperpanjang menjadi setahun?” kata Si Pria. Tuan Kim mengerti.
“Aku kebetulan punya tiket konser mereka.” Kata Tuan Kim. Eu Ddeum sempat menahanya tapi Tuan Kim rela memberikan tiket yang sangat berharga.
“Astaga, kamu membawakan ini untukku? Revisi periode kontrak menjadi satu tahun, dan kirimkan kepada mereka. “ ucap si pria pada sekertarisnya. Mereka pun pamit pergi. 
“Tolong kembalikan... Kembalikan tiketnya.”ucap Eu Ddeum. Dua pria terlihat bingung saat berjalan keluar.
“Kenapa kau menyuruhku mengembalikan yang kuterima darinya?” kata si pria
“Sudah jelas kau memintanya untuk menyuapmu. Meskipun dia memberikannya sebagai hadiah, seharusnya kamu tidak menerimanya. Dan yang terpenting, kau tidak bisa mengharapkannya untuk memberikan tiket itu hanya karena kalian akrab.” Ucap Eu Ddeum
“Eu Ddeum, apa yang kau lakukan?” kata Tuan Kim panik. Si pria meminta Eu Ddeum harus berpikir sebelum bicara.
“Kau harus belajar lebih fleksibel. Kau tidak cukup baik untuk bekerja di bidang penjualan.” Kata si pria
“Aku tidak boleh membiarkan pengiklan memperlakukanku dengan tidak adil. Aku selalu menganggapmu sebagai seseorang yang adil dan rasional. Aku ingin mengingatmu seperti itu. Dan kuharap kita bisa berbisnis berdasarkan hubungan yang adil. Tolong bantu aku, Pak.” Kata Eu Ddeum.
“Maafkan aku... Kurasa aku mengajarinya terlalu baik. Kalau begitu, aku akan memberi tahu perusahaan bahwa kamu setuju memperpanjang periode kontraknya menjadi setahun. Kesepakatan verbal juga dianggap sah secara hukum.” Ucap Tuan Kim menarik tiket kembali. 

Ha Ri berbicara dengan Sang Gon mambahas kaau Ini belum delapan bulan lalu bertanya apakahIstri dan bayinya baik-baik saja. Ia pun meminta agar bisa mengabari kalau akan melahirkan.
“Jadwal ini... Ini banyak.” Keluh Sang Hee distudio. Tuan Nam merasa Tidak terlalu banyak.
“Makin lama kau bekerja, kau akan makin...” ucap Tuan Nam dan langsung disela oleh Sang Hee
“Apa Kau pikir aku akan dibayar lebih? Gajiku sama bertahun-tahun. “ kata Sang Hee. Tuan Nam meminta maaf.
“Jika kau sungguh merasa bersalah, naikkan gajiku sedikit.” ucap Sang Hee.
“Astaga, aku mulai merindukan Yi Sang.. Tiba-tiba aku sangat merindukannya.” Kata Tuan Nam mengeluh. Saat itu Ha Ri datang,Tuan Nam langsung panik.

“Apa Dia tidak kembali? Kudengar seseorang melihatnya.” Kata Sang Hee.
“Itu omong kosong. Wajahnya sangat umum. Jadi, orang mudah salah.” Kata Tuan Nam mencoba menutupi dari Ha Ri
“Bagaimana mungkin wajahnya umum? Siapa pun akan mudah mengenalinya.” Kata Sang Hee.
“Kamu sudah selesai, bukan? Sebaiknya kamu pulang... Cepat Pergi dari sini. Astaga, lihat waktunya.” Kata Tuan Nam menyuruh Sang Hee pergi. 

“Pak Nam, mengenai pasangan subfertil itu... Istrinya dirawat karena dia mungkin akan melahirkan prematur. Begitu mereka menelepon, kita harus merekam dia melahirkan.” Ucap Ha Ri
“Tapi bukankah Yi Sang... Kurasa aku bisa melakukannya.” Kata Tuan Nam
“Jawab teleponmu meski aku menelepon setelah tengah malam.” Pesan Ha Ri. Tuan Nam menganguk mengerti.  Ha Ri memperingatkan agar Jangan lupa. Tuan Nam menganguk mengerti. 

Ha Ri bertemu dengan Eun Young ditaman sambil menemani anaknya bermain. Ia berkomentar kalau Eun Young menjalani wawancara akhir,itu berarti sudah diterima. Eun Young mengaku Mereka sudah memutuskan untuk mempekerjakannya,  bahkan menjelaskan tugasnya.
“Lalu apa masalahnya?” tanya Ha Ri. Eun Young mengaku  mengutamakan anak-anaknya
“Mereka bilang aku tidak bisa pulang begitu mulai mengerjakan proyek. Jadi, aku memberi tahu mereka bahwa aku tidak bisa kerja di sana. Suamiku bekerja sampai larut. Aku tidak bisa membiarkan anak-anak di rumah sendirian.” Ucap Eun Young harus merelakan perkerjaanya.
“Kenapa kau tidak mencari pengasuh?” tanya Ha Ri. Eun Young bisa Anggap memberikan semua uangnya pada si pengasuh.
“Jika aku harus bekerja di akhir pekan, mereka tidak bisa kubiarkan bersama pengasuh setahun penuh. Kenapa perusahaan tidak bisa punya pusat penitipan?” keluh Eun Young
“Tidak mungkin hanya kita yang kesulitan, bukan?” kata Ha Ri. Eun Young juga tak mengerti dengan keadaan ini
“Apa Yi Sang belum menelepon?” tanya Eun Young. Ha Ri merasa dia sudah kembali Tapi dia belum menelepon dan mungkin ini akhirnya.
“Kau pikir kita berusaha terlalu keras untuk mendapatkan apa yang tidak bisa kita miliki? Sulit sekali mendapatkan pekerjaan!” teriak Eun Young
“Sulit sekali mencintai seseorang.” Balas Ha Ri. Eun Young berteriak “Sulit sekali membesarkan anak-anak!”
“Sulit sekali hamil.” Teriak Ha Ri tak bisa menahan tangisnya. Eun Young juga ikut menangis.
“Kenapa kau menangis?”keluh Ha Ri. Eun Young pun bertanya balik karena Ha Ri juga menangis.
“Berhentilah menangis. Kau membuat keadaan canggung dengan tiba-tiba menangis.” Ungkap Ha ri
“Kau mulai membicarakan sesuatu yang menyedihkan.” Ucap Eun Young.
“Kenapa kau sedih padahal aku baik-baik saja?” keluh Ha Ri. Eun Young mengaku Melihat Ha Ri sudah membuatnya sedih.
“Apa kau sudah gila? Kau terlihat jelek. Berhentilah menangis.” Ejek Ha Ri. Eun Young mengejek Ha Ri juga terlihat jelek.
“Astaga, kenapa cuacanya bagus sekali?” ucap Eun Young mencoba agar mereka bisa mengalihkan pembicaranya. 



Ha Ri berjalan pulang dan melihat restoran "Babat Gugudan" lalu melihat Jae Young yang sedang minum. Keduanya sempat terdiam,  lalu saling menyapa. Akhirnya mereka berdua minum bersama. Ha Ri bertanya apakah Jeong Won mengurus Do Ah
“Aku mengurusnya empat hari dan dia mengurusnya selama tiga hari. Jeong Won pindah ke tempat di dekat rumahku.” Kata Jae Young. Ha Ri berkomentar kalau itu bagus. Jae Young ingin menuangkan soju.
“Tidak, terima kasih.” Kata Ha Ri menolak. Jae Young berpikir  Apa kegilaanny saat mabuk menjadi makin parah
“Sulitkah membedakan apakah kamu binatang atau bukan begitu kamu mabuk sekarang?” ejek Jae Young
“Astaga, hentikan omong kosongmu. Aku masih minum obat.” Kata Ha Ri. Jae Young baru mengetahuinya.
“Sepertinya kau berhati-hati agar tidak memanggilku Yi Sang.” Ucap Jae Young
“Karena inilah aku membencimu.” Keluh Ha Ri. Jae Young pkir Akan bagus jika sikap Ha Ri tidak terlalu kentara..
“Pikirkan saja dirimu sendiri. Bagaimana kabarmu? Kamu mengencani seseorang belakangan ini?” kata Ha Ri mengalihkan pembicaran. 
Siapa yang mau mengencani duda cerai yang punya anak? Dunia tidak sebaik itu. Ada banyak alasan kenapa seseorang tidak boleh mencintai siapa pun..” Ucap Jae Young
“Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tidak ada yang tersingkir untuk mencintai. Entah kau belum menemukan siapa pun atau harus melepaskan seseorang. Tapi kau tidak bisa hidup tanpa mencintai seseorang.” Kata Ha Ri
“Apa Menurutmu, cinta memaafkan semuanya? Haruskah kau mengorbankan dirimu untuk orang lain untuk menyebutnya cinta sejati?”sindir Jae Young. Ha Ri hanya bisa terdiam.
“Kau selalu seperti itu. Setiap kali jatuh cinta, kau kehilangan jati dirimu. Kau selalu mengutamakan pasanganmu. Jadi, tinjaulah caramu mencintai orang. Kau tidak tersingkir. Jadi, sudah saatnya kamu mencintai seseorang dengan benar. Mungkin karena itu Yi Sang meninggalkanmu.” Ucap Jae Young
“Apa Menurutmu begitu? Kurasa dia sudah berencana untuk tidak kembali saat pergi.” kata Ha Ri sedih .
“Hei... Sayang sekali.. Kau orang yang luar biasa. Kau manis dan pantas dicintai. Tapi jika kau hidup sendirian tanpa ada yang tahu, itu akan sia-sia. Temui seseorang yang melihatmu apa adanya. Jika Yi Sang seperti itu, aku yakin kau akan bertemu dengannya lagi. Ha Ri, semoga berhasil.” Ucap Jae Young. Ha Ri pun bisa tersenyum 



Ha Ri keluar dari restoran, bertanya pada Jae Young apakah  akan kembali lagi untuk makan babat, Jae Young pikir bagaimana bisa datang ke tempat ini jika Ha Ri pelanggan di sini?
“Jika kita bertemu, aku harus berpura-pura berteman dengan segenap kemampuanku. Aku tidak mau... Ha Ri, kudoakan yang terbaik untukmu.” Ucap Jae Young lalu melakukan tos dan pamit pergi. Ha ri bisa tersenyum melihat teman mas kecilnya. 

Ha Ri pulang berbaring ditempat tidur bertanya-tanya “Bagaimana seharusnya seseorang mencintai?” saat itu ponsenya berdering, Sang Gon  menelp. Ha Ri panik memberitahu kalau akan ke sana. Ia pun menelp Tuan Nam bayinya hampir lahir jadi meminta agar menemuinya di rumah sakit dan akan mengirimkan alamatnya.
Ha Ri sampai di rumah sakit, Sang Gon sudah menungu dengan wajah gugup. Ha Ri ingin tahu Di mana Ji Hye. Sang Gon memberitahu kalau Ji Hey bersiap untuk melahirkan dan diminta keluar sebentar.
“Dokter bilang membrannya robek lebih awal, tapi sudah ditangani.” Kata Sang Gon. Ha Ri pun mengucap syukur.
“Tidak boleh merekam di ruang persalinan karena mungkin ada keadaan darurat. Kau harus melakukannya sekarang..” Ucap Sang Gon. Ha Ri menganguk mengerti.
“Dia akan segera melahirkan. Anda bisa masuk.” Kata Perawat.  Sang gon pun bergegas pergi.
Ha Ri pun bingung mencoba menelp "Nam Soo Chul" tapi telpnya tak dijawab. Ia terus mencoba menelp Tuan Nam terus karena harus segera masu, tapi saat itu seseorang datang dengan wajah panik. Ha Ri terdiam dan kaget melihat Yi Sang yang datang.
Bersambung ke episode 16
Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar