PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 05 Juli 2020

Sinopsis Oh My Baby Episode 16 Par1 1

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 
Yi Sang mengambil foto awan yang terlihat sangat cerah, seperti ingin memikirkan nasibnya. Ia lalu melihat pasangan kakek dan nenek duduk bersama, akhirnya ia mengambil gambar.
Ia mengingat melihat Ha Ri yang pulang ke rumah dan menahan perasaanya untuk mendekat. Yi Sang pun berkemah di pinggir danau dengan menatap kearah langit tanpa bintang, lalu melihat ponselnya. Ia melihat fotoHa Ri seperti sangat merindukanya.
Ha Ri menuliskan caption “Seperti biasa, aku baik-baik saja.” Seperti mengisyaratkan pada Yi Sang. Yi Sang terdiam membaca caption dan foto Ha Ri terlihat baik-baik saja setelah putus denganya.
"Episode 16, Pertanyaan Tentang Banyak Hal yang Hilang"

Tuan Nam melihat Yi Sang sudah menunggu di cafe  dengan wajah kesal  bertanya Kapan kembali. Ji Sang memberitahu Pak Lee baru-baru ini menelepon dan meminta untuk mengurus pemotretan. Tuan Nam menghela nafas memberitahu Nona Jang baik-baik saja.
“Dia baik-baik saja.Apa Kau sudah melupakannya?” tanya Tuan Nam, Yi Sang megaku berusaha keras menghindarinya.
“Tapi aku kebetulan melihatnya. Dan itu sudah cukup untuk membuatku runtuh lagi.” Akui Yi Sang
“Jika kau merindukannya, temui saja dia.” Kata Tuan Nam, Yi Sang merasa tidak punya alasan untuk tiba-tiba menemui dan menyapanya.
“Aku tahu tidak bisa melakukan sesuatu untuk pacarmu itu menyiksa. Sulit melihat pacarmu merelakan sesuatu yang dia inginkan hanya karena dirimu. Tapi bagaimana jika kau membuat kalian berdua menderita dengan berpikir seperti itu?” jelas Tuan Nam
“Bukan berarti aku tidak memahami maksudmu. Tapi menurutku tidak tepat ketika orang mengatakan mereka berkorban demi pasangan mereka. Orang hanya bilang begitu karena kurang percaya diri. Aku sangat kecewa padamu karena bersikap seperti ini Dan sulit bagiku untuk melihatnya..” Kata Tuan Nam, Yi Sang hanya bisa tertunduk diam.
Tuan Nam melihat nama diponselnya  "Reporter 'The Baby' Jang Ha Ri" lalu bertanya Apa dia akan melahirkan sekarang, dengan wajah panik mengatakan akan segera ke sana.
“Hei, bayinya akan lahir. Aku harus merekamnya saat dia melahirkan. Aku akan meneleponmu kembali.” ucap Tuan Nam bergegas pergi, lalu menaatp Yi Sang seperti mengisyaratkan sesuatu. 



Ha Ri sampai di rumah sakit, Sang Gon sudah menungu dengan wajah gugup. Ha Ri ingin tahu Di mana Ji Hye. Sang Gon memberitahu kalau Ji Hey bersiap untuk melahirkan dan diminta keluar sebentar.
“Dokter bilang membrannya robek lebih awal, tapi sudah ditangani.” Kata Sang Gon. Ha Ri pun mengucap syukur.
“Tidak boleh merekam di ruang persalinan karena mungkin ada keadaan darurat. Kau harus melakukannya sekarang..” Ucap Sang Gon. Ha Ri menganguk mengerti.
“Dia akan segera melahirkan. Anda bisa masuk.” Kata Perawat.  Sang gon pun bergegas pergi.
Ha Ri pun bingung mencoba menelp "Nam Soo Chul" tapi telpnya tak dijawab. Ia terus mencoba menelp Tuan Nam terus karena harus segera masu, tapi saat itu seseorang datang dengan wajah panik. Ha Ri terdiam dan kaget melihat Yi Sang yang datang.
“Dia akan segera masuk ruang persalinan. Merekamlah sekarang.” Ucap Sang Gon keluar menemui Ha Ri. Ha Ri pun akhirnya bergegas pergi dengan Yi Sang.
Mereka melihat Ji Hye yang menahan rasa sakitnya. Ha Ri pikir Ji Hyepasti lelah. Ji Hye pikir Kontraksinya kembali lebih cepat sekarang jadi merasa bayinya akan segera lahir. Yi Sang hanya terdiam melihat Ji Hye yang menahan rasa sakit.
“Kami akan menunggu di luar. Setelah bayinya lahir, kami akan memotret bayimu dengan indah.” Ucap Ha Ri memberi semangat, Ji Hye mengucapkan Terima kasih.
“Bayinya hampir siap. Serviksnya telah melebar, jadi, kami harus membawanya ke ruang persalinan sekarang.” Kata perawat datang. Sang Gon pun meminta agar istrinya bertahan. 


"Ruang Persalinan"
Sang Gon terlihat gugup duduk menunggu, Yi Sang dan Ha Ri pun tak banyak bicara karena suasana sangat tegang. Akhirnya Dokter keluar memberitahu Setelah Ji Hye melahirkan, ada banyak pendarahan karena atoni uterus, jadi menerima transfusi darah.
“Kami akan segera melakukan embolisasi. Bayinya bernapas dengan baik. Aku akan memberi tahu detailnya setelah kondisi bayinya kami periksa di unit perawatan intensif anak.” Kata Dokter
“Dokter, kami membutuhkanmu.”ucap Sang Gon panik. Dokter pun menganguk mengerti dan kembali masuk.
“Dia akan baik-baik saja.” Kata Ha Ri menenangkan. Yi Sang hanya bisa duduk diam mendengarnya, wajahnya masih sangat tegang. 

Sang Gon melihat dilayar "Kim J Hye. Bersalin"wajahnya sangat tegang. Ha Ri dan Yi Sang pun duduk terpisah. Akhirnya dokter keluar, Sang Gon memberitahu kalau mereka berhasil menghentikan pendarahannya. Tapi Ji Hye tidak sadarkan diri.
“Kami akan membawanya ke ICU dan merawatnya di sana. Kita harus melihat bagaimana pemulihannya malam ini. Kami akan mengawasinya, jadi, jangan terlalu khawatir.” Kata Dokter
“Maksud Anda... Ji Hye.” Ucap Song Gon shock dan melihat Ji Hye dibawa keluar untuk masuk ruangan ICU. Ha Ri terdiam dan akhirnya mengejar Sang Gon. 

Sang Gon bertanya ke bagian perawat ICU “Apa masih terlalu dini untuk memberi tahu sesuatu?” Perawat mengaku tak bisa memberitahu. Keluarga Ji Hye dan Sang Gon sudah datang. Sang ibu ingin tahu apa yang dikatakan perawat. Sang Gon mengatakan belum tahu.
Ibu keduanya hanya bisa menangis, karena Ji Hye yang tak sadarkan diri. Sang Gon menyakinkan  kalau Ji Hye akan baik-baik saja. Perawat masuk memanggil keluarga Ji Hye, Sang Gon anak masuk dengan keluarganya, tapi perawat meminta agar ibu saja dan para bapak menunggu dirumah. 

Ha Ri duduk di bagian "Perawatan Bayi Baru Lahir" meihat bayi sedang ada diruangan dengan perawat. Saat itu Yi Sang melihat dari kejauhan,  lalu duduk disampingnya bertanya sedang apa di sini sendirian. Ha Ri yakin Ji Hye mungkin mengkhawatirkan bayinya.
“Aku tidak bisa menemani bayi Ji Hye untuknya, tapi aku ingin berada di dekatnya. Ibu kita mempertaruhkan nyawa mereka untuk melahirkan kita, tapi kita melupakan itu. Jika tahu ini akan terjadi, aku tidak akan menerima foto USG ini.” Ucap Ha Ri sedih memegang foto dari Ji Hye.
“Aku seharusnya tidak membiarkannya mendoakan kita. Seharusnya tidak kulakukan.” Kata Ha Ri. Yi Sang hanya bisa terdiam. 

Yi Sang dan Ha Ri akhirnya menunggu di ruang tunggu, Sang Gon keuar memberitahu kalau Ji Hye sudah sadar. Yi Sang langsung mengucap syukur dan Ha Ri bertanya Apa Ji Hye baik-baik saja?
“Ya, dia mengenaliku dan ingin menemui bayinya. Dia baik-baik saja. Terima kasih. Ini mimpi buruk bagiku, jadi, aku berterima kasih karena sudah menemaniku. Sebaiknya kalian pulang dan beristirahat sekarang. Aku akan menghubungimu.” Kata Sang Gon.  Ha Ri menganguk mengerti lalu pamit pergi dan keduanya sempat tersenyum.

Yi Sang ingin mengantar Ha Ri pulang karean tampak lelah. Ha Ri pikri Jika akan mengkhawatirkannya seperti ini, kenapa Yi Sang pergi. Yi Sang hanya bisa terdiam. Ha ri merasa Sudah jelas mereka berdua perlu pelipur lara, tapi mereka bahkan tidak bisa saling menanyakan kabar.
“Aku sudah menyelesaikan PR yang kau berikan. Bagaimana denganmu? Tampaknya tidak ada yang berubah. Jika kau akan melihatku seperti itu, menjauhlah.” Kata Ha Ri lalu melangkah pergi. Yi Sang hanya bisa tertunduk diam. 

Ha Ri kembali ke rumah sendirian dan duduk di tempat tidurnya, mengingat kembali yang dikataka Yi Sang.
Flash Back
Yi sang mengejar Ha Ri mengaku merindukannya dan merasa  tidak cukup baik untuk Ha Ri.  Ia yakin harus membahagiakan Ha Ri bagaimanapun caranya tap khawatir akan menjadi penyebab penderitaannya.  Ha Ri mengaku sudah tahu.
“Dan aku tahu kau berpura-pura tidak kecewa olehku.” Ucap Yi Sang
“Apa Kau masih khawatir? Karena itukah kau tidak bisa kembali kepadaku meskipun merindukanku?” kata Ha Ri. Yi Sang terdiam
“Tidak ada yang berubah. Bukan hanya kau yang terpukul. Aku juga berharap pengobatannya berhasil, dan aku merasa duniaku runtuh.” Kata Yi Sang
“Jadi, inikah jawabanmu? Kau benar-benar belum berubah selama tiga bulan terakhir ini.” Ucap Ha Ri marah dan akan masuk rumah.
“Apa yang kamu inginkan dariku? Aku khawatir akan menjadi penyebab kesengsaraanmu. Kau akan menderita dan kesakitan, mana mungkin aku memintamu mengizinkanku mencintaimu?” ucap Yi Sang
“Kau melarangku menyerah, tapi kau yang mengibarkan bendera putih dahulu.” Ucap Ha Ri lalu masuk ke dalam rumah. 


Ha Ri terdiam di kamarnya akhirnya keluar rumah. Yi Sang sangat frustasi duduk di ruanganya lalumendengar suara bel rumah. Ha Ri datang ke rumah Yi Sang, Yi Sang terdiam melihat Ha Ri yang datang ke rumahnya, akhirnya keduanya duduk di meja makan.
“Bagaimana jika aku menunggu lebih lama? Berapa lama lagi yang kau butuhkan?” tanya Yi Sang
“Aku tahu betapa menyedihkannya diriku. Saat kita terpisah, aku tersiksa karena tidak bersamamu. Dan walaupun kau di sini, aku tetap tidak bisa menunjukkan betapa aku mencintaimu. Seperti katamu. Tidak ada yang berubah.” Kata Yi Sang
“Sama seperti Sang Gon dan Ji Hye, aku seharusnya mendampingimu bahkan saat nyawa kita dalam bahaya. Sudah kubilang aku mencintaimu. Tapi aku terus merasa bersalah dan gugup.” Ungkap Yi Sang
“Aku ingin menghentikan itu sekarang. Walau bisa mendatangkan penderitaan, aku ingin bersamamu. Bolehkah?” kata Yi Sang. Ha Ri menatapnya.
“Siapa bilang kita akan menderita? Kenapa kau sangat terobsesi untuk bahagia? Lalu kenapa jika kita terkadang menderita? Wajar untuk berjuang dan terluka.” Kata Ha Ri
“Meski begitu, aku tidak akan berubah. Aku tidak akan berubah, jadi, kau juga. Benar, bukan?” ucap Ha Ri memegang wajah Yi Sang.
Yi Sang mengendong Ha Ri kekamarnya lalu mulai sangat mendekat seperti ingin menghabiskan malam keberasamaan mereka. 



Ha Ri berbaring ditempat tidur memperlihatkan kalung yang dipakainya, Yi Sang tersenyum melihatnya dan meminta agar memberitahu apa jawabannya. Ha Ri mengakutidak peduli apakah aku akan punya anak atau tidak.
“Aku tidak peduli aku bersama seseorang atau tidak. Aku hanya ingin bahagia sendiri.” Ucap Ha ri
“Jadi, setelah kau memutuskan untuk menyayangi dirimu sendiri, kau memberitahuku bahwa kau tidak peduli aku tetap bersamamu atau tidak?” ucap Yi Sang.
“Aku tidak peduli kau kompeten atau tidak. Aku tidak peduli sekaya apa dirimu. Yang penting adalah aku mencintaimu. Maksudku, aku tidak akan goyah.” Ucap Ha Ri. Yi Sang tersenyum mendengarnya.
“Aku tidak akan pernah kabur lagi. Aku bisa bersamamu seperti ini saja sudah cukup membuatku merasa bersyukur. Kebahagiaan itu sederhana. Pagi seperti ini sudah cukup membuatku bahagia. Tidurlah lagi. Aku akan membuatkanmu sarapan.” Kata Yi Sang. Ha Ri pun menarik selimutnya. 
Yi Sang keluar dari kamar memasak sarapan dengan senyuman bahagia berkata “Dunia yang indah... Ini dunia yang indah.” Sementara Ha Ri di kamar melihat kemeja yang digantung Yi Sang seperti ingin menganti pakaian seperti di drama.
“Semua pria menginginkan hal yang sama. Astaga, yang benar saja.” Ucap Ha Ri tersipu malu. 


Yi Sang sudah ada dimeja makan dan Ha Ri pun keluar dengan kemeja Yi Sang tersipu malu. Yi Sang hanya bisa melonggo melihat Ha Ri. Ha Ri heran melihat Yi Sangtampak begitu terkejut. Yi Sang mengaku menyetrika kemeja itu agar bisa dipakai nanti.
“Ahh... Begitu rupanya... Aku hanya ingin mencobanya.” Ucap Ha ri benar-benar malu lalu masuk kamar.
“Kenapa dia memakai kemejaku, bukan pakaiannya sendiri?”kata Yi Sang bingung. 

Ha Ri akhirnya mulai sarapan. Yi Sang memberitahu Ha Ri kalau Matahari terbit dari timur. Dan di hatinya... Ha ri sudah bisa menebak kalau  Yi Sang akan bilang mencintainya, lalu meminta agar  Yi Sang harus berhenti membuat gombalan seperti itu.
Akhirnya Ha Ri sibuk melihat ponselnya dan senyumanya terlihat lebar lalu memperlihatkan pada Yi Sang. Yi Sang melihat foto keluarga Sang Gon lalu berkomentar Bayinya mirip dengan ibunya. Ha Ri tak percaya kalau Yi Sang bisa melihat itu
“Apa Kau sudah menyerah untuk punya anak?” tanya Yi Sang memastikan.
“Kurasa akan menyenangkan punya anak dan berharap bisa hamil kelak. Tapi kurasa aku tidak akan sedih karena tidak punya anak. Kita bisa bersenang-senang bersama.” Kata Ha Ri
“Kita akan baik-baik saja selama kau berhenti melawak ala bapak-bapak” ejek Ha Ri. Yi Sang hanya terdiam lalu meihat anaknya yang mirip dengan ibunya.
“Ayah.. Apa Ayah menyayangiku? Jika Ayah terus menatapku seperti itu, aku tidak bisa makan. Kenapa Ayah terus membuat lelucon bapak-bapak padahal kita hidup di tahun 2020? Ayah membuatku sangat malu.” Ucap Anak Yi Sang. Yi Sang menatap terus sambil tersenyum
“Pikirkan sesuatu yang murni dan bersih.” Ucap Ha Ri melihat Yi Sang yang terus menatapnya.
“Aku memikirkan sesuatu yang sangat murni sekarang... Makanlah.” Kata Yi Sang dengan senyuman. 


Dokter Moon memberitahu Seorang anak bisa menjadi keajaiban bagi  keduanya dan mereka berusaha maksimal, tapi itu tidak berhasil. Yi Sang pkir Jadi, pantas mengatakan bahwa punya anak itu keajaiban.
“Jika pengobatannya berhasil, itu berarti kami bisa mencoba IVF. Itu akan memberi kami peluang lebih besar untuk punya anak, bukan?” kata Yi Sang. Dokter Moon membenarkan.
“Apa Kau bersedia memulai pengobatan lagi?”kata Dokter Moon
“Setelah memutuskan, aku mulai ingin punya bayi. Dan sekarang, aku terus ingin punya bayi.” Kata Yi Sang memutuskan. 

Yi Sang melihat seorang bayi dan langsung mendekat  berkomentar kalau ini menggemaskan sekali dan terlihat tampak tidak asing. Tapi anak itu malah menangis, Sang bapak yang sedang menelp kesal karena membuat anaknya menangis
“Yi Sang.” Ucap Jae Young dan Yi Sang pun kaget ternyata ayah dari anak yang mengemaskan itu Jae Young lalu mereka pun duduk ditaman.
“Aku tidak meninggalkan Ha Ri karena berubah pikiran. Mungkin ini bukan topik terbaik untuk dibicarakan. Tapi sebelum bertemu Ha Ri, aku bersama seseorang selama 17 tahun. Tapi kini, aku akan mencintai Ha Ri bahkan lebih dari itu, dan aku tidak akan pernah berubah.” Akui Yi Sang
“Aku tidak pernah bertanya.” Balas Jae Young. Yi Sang mengaku hanya ingin mendapatkan pengakuan dari Jae Young.
“Aku tidak akan menjadi teman pria menyebalkan itu lagi, jadi, kau tidak perlu khawatir. Tapi tentu, aku tidak cukup penting untuk membuat kalian putus.” Ucap Jae Young
“Kalian sudah lama saling mengenal. Aku tidak akan pernah bisa mengalahkan itu. Tapi tidak bisakah kau kembali, dan menjadi sahabatnya lagi?” kata Yi Sang.
“Kau pria yang sangat aneh. Apa Kau meremehkan atau mencoba mengejekku? Apa yang kamu lakukan?” keluh Jae Young
“Aku tidak ingin mengatakan ini, tapi aku menyukaimu.” Kata Yi Sang. Jae Young tak percaya mendengarnya.
“Bagaimana dengan Ha Ri? Kurasa seharusnya kita tidak membicarakan ini di taman bermain.” Kata Jae Young
“ Siapa tahu? Kita bisa menjadi teman baik.” Kata Yi Sang. Jae Young mengeluh  meragukannya karena sudah punya banyak. Tapi Yi Sang tak seperti itu dan keduanya pun tertawa. 


Saat itu Nyonya Lee mencoba untuk melepaskan tangan menolak dari seorang pria. Si pria tetap memegang tangan Nyonya Lee, Nyonya Lee meminta agar melepaskan tangannya. Yi Sang dan Jae Young datang langsung menghampiri dengan tatapan sinis.
“Apa yang terjadi? Lepaskan dia sekarang.”ucap Jae Young marah, Si pria bertanya siapa dua pria didepanya.
“Apa Kau menjual sesuatu kepadanya? Bibi, apa dia mencuri dari Anda?” tanya Yi Sang. Si pria mengeluh dan bertanya lagi siapa mereka berdua.
“Aku putranya.” Kata Jae Young dan Yi Sang mengaku sebagai menantunya.
“Tidak perlu memelototiku seperti itu... Astaga. Pasti rasanya menenangkan memiliki mereka berdua.” Ucap Si Pria akhirnya beranjak pergi. Nyonya Lee bingung dan ingn mengejarnay. 

“Bibi, hentikan... Siapa dia?” tanya Jae Young. Yi sang bertanya Apa dia mendekati karena tahu Nyonya Lee punya uang.
“Anda terlalu cantik, dan harus berhati-hati dengan pria mengerikan.” Ucap Yi Sang
“Yang benar saja! Sudah puluhan tahun tidak ada pria yang meminta nomor teleponku. Ini kesempatanku untuk menghadiri konser Na Hoon A. Apa hak kalian merusak hari keberuntunganku?” kata Nyonya Lee ksa
“Tapi kau berkata, "Tidak, tolong jangan." Ucap Jae Young bingung. Nyonya Lee mengumpat kala  sedang jual mahal. Yi Sang akhirnya meminta maaf.
“Aku tidak bermaksud menghancurkan kencan Anda.” Kata Yi Sang. Nyonya Lee menatap sinis pada keduana.
“Tapi senang melihatmu di sini... Benar sekali. Aku tidak percaya kau merusak peluangnya untuk berkencan... Omong-omong, aku harus pergi.” kata Nyonya Lee kesal lalu beranjak pergi. 

Eu Ddeum datang ke ruangan, Hyo Joo bertanya apakah Eu Ddeum Kpunya daftar perusahaan baru. Eu Ddeum menganguk lalu berkomentar lebih baik fokus pada perusahaan yang sudah punya kontrak dengan  alih-alih mencari yang baru
“Tidak cukup.. Memperbaiki kontrak sudah cukup sulit. Pembaruan itu saja tidak akan menghentikan penghentian "The Baby".” Kata Hyo Joo sambil mengikat rambutnya.
“Bukankah sebaiknya kita memperbarui kontrak dahulu untuk berjuang lagi?” ucap Eu ddeum
“Apa Kau tidak punya semangat juang atau kepercayaan dirimu yang kurang?” sindir Hyo Joo. Eu Ddeum hanya bisa terdiam. Hyo Joo meminta maaf.
“Aku hanya berusaha bekerja dengan baik, itu saja. Dahulu, aku melakukan apa yang kuinginkan tidak mengikuti peraturan atau orang lain. Tapi setelah ingin bekerja lebih baik, semuanya terlihat kacau, dan aku tidak tahu apa aku bekerja dengan baik.” Ucap Hyo Joo
“Aku sudah melihat peningkatan dalam artikelmu baru-baru ini. Baiklah. Mari bergadang, dan memikirkan cara untuk mendapat lebih banyak tawaran iklan. Aku akan keluar dan membeli makanan untuk kita.” Kata Eu Ddeum. Hyo Joo pun menganguk setuju.

Hyo Joo tertidur disofa. Eu Ddem datang membawa makanan dan mencoba menarik kertas diwajah Hyo Joo tapi Hyo Joo sudah tiba-tiba langsung terbangun. Hyo Joo mengeluh karena pasti tertidur. Eu Dddeum tersenyum melihat Hyo Joo.
“Kenapa kau tertawa?” tanya Hyo Joo Heran. Eu Ddeum  menagku tidak tahu Hyo Joo semanis ini.
“Apa Kau menggodaku lagi? Aku tidak akan tertipu.” Keluh Hyo Joo. Eu Ddeum memberikan tissue karena akan membutuhkan ini.
Hyo Joo bingung, Eu Ddeum menunjuk ke arah pipi. Hyo Joo pun mencoba menghapus diwajahnya.
***
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar