PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 29 Juli 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 14

PS : All images credit and content copyright : KBS
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Seo Yoon berbaring diatas tempat tidurnya lalu terbangun karena mendengar notifikasi mendapat komentar. Ia menuliskan cerita “Seorang pria meletakkan gimbap kecil di piringku. Apa itu artinya dia tertarik?”
Dan seseorang membalas “Apa Kau bisa memiliki kehidupan sosial? Bagian mana dari hal itu yang menunjukkan ketertarikannya?”  Seo Yoon kesal dan langsung membalasnya “Dia juga mengajariku cara makan sundae.
"Hentikan dan tidurlah. Apa Kamu tidak tahu cara makan sundae? Kurasa kau terlalu banyak menonton drama."
Seo Yoon yang membaca komentar langsung mengumpat dan berpikir kalau anak-anak yang membalas tulisanya. Ia pun tersadar kalau tak boleh berteriak di rumah dan langsung buru-buru menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Hyun Joo berbicara di telp dengan Do Gyum kalau  tidak perlu datang ke rumah sakit karena akan pergi sekarang. Do Gyum heran apakah  Secepat ini karena tahu Hyu Joo harus tinggal selama dua atau tiga hari lagi. Hyun Joo mengaku Dokternya bilang boleh pulang.
“Jangan cemaskan aku. Fokus saja pada pekerjaanmu. Baiklah. Aku akan meneleponmu.” Ucap Hyun Joo lalu kaget melihat Ji Woo datang menjemputnya.
“Biar kubawakan untukmu.” Kata Ji Woo. Hyun Joo menolaknyad an heran Bagaimana tahu kalau ia boleh pulang hari ini?
“Rumah sakit menelepon. Aku terdaftar sebagai walimu.” Ucap Ji Woo dan mengajak Hyun Joo masuk mobil
“Tidak, aku bisa naik taksi.” Kata Hyun Joo menolak. Saat itu terdengar suara klakson karena Ji Woo berhenti terlalu lama.
“Astaga. Sepertinya kau harus bergegas masuk.” Kata Ji Woo. Hyun Joo akhirnya membungkuk meminta maaf dan langsung masuk mobil. 

Nyonya Kim datang ke sebuah restoran lalu melihat seorang pria duduk didepanya dan memastikan kalau pria itu Kim Geun Woo. Tuan Kim membenarkan. Nyonya Kim pun duduk dan langsung membahas tentang Song Min Ju...
“Astaga. Tentu saja aku ingat dia. Boleh aku bertanya kenapa kamu tertarik pada Song Min Ju?” tanya Tuan Kim
“Ini masalah pribadi, aku tidak bisa ceritakan detailnya, tapi kemungkinan salah satu temanku adalah kerabatnya.” Ucap Nyonya Kim
“Setahuku, Min Ju tidak punya kerabat.” Kata Tuan Kim. Nyonya Kim membahas yang lainya.
“Kudengar dia meninggal di usia muda. Apa dia meninggalkan anak?” tanya Nyonya Kim
“Tidak. Setelah putus dengan pacar lamanya, dia tidak mengencani orang lain.Ah.. Benar juga. Aku jadi ingat. Beberapa tahun lalu, seorang pemuda mendatangiku. Dia menanyakan hal yang sama.” Ucap Tuan Kim.
Tuan Kim mengingat saat itu Ji Woo datang dan ia memberikan foto Min Juu dengan wajah yang mirip dengan Ji Woo.
“Apa Kau ingat siapa dia?” tanya Nyonya Kim dengan wajah tegang. Tuan im mengaku tidak ingat namanya.
“Tapi dia sangat mirip dengan Jin Ho. Dahulu dia pacarmya Min Ju. Omong-omong, kamu tampak tidak asing. Apa kita pernah bertemu?” kata Tuan Kim
“Tidak... Terima kasih atas cerita dan waktumu.”ucap Nyonya Kim gugup dan berjalan pergi. 



Hyun Joo turun dari mobil, Ji Woo memberikan tas karena sudah membeli bubur dan berpikir makan makanan padat mungkin berlebihan untuk saat ini. Hyun Joo pun mengucapkan Terima kasih.  Ji Woo sibuk melihat isi rumah dan Hyun Joo sibuk membuat minuman.
“Rumahmu indah. Apa Kau sendiri yang mendesain interiornya?” tanya Hyun Joo
“Ya. Aku sudah lama tinggal sendirian, jadi, aku mengerjakan sendiri sebagian besar pekerjaan rumah.” Kata Hyun Joo
“Aku pandai memaku dan mengganti bohlam. Jika ingin memperbaiki sesuatu di rumah, hubungi aku.” Ucap s Ji Woo
Hyun Joo membawakan minuman panas dan tak sengaja kakinya tersandung. Ji Woo tak bisa menghindari dan tumpah diatas celananya. Hyun Joo bingung dan panik. Ji Woo pun menahan rasa sakit dan kepanasan pada selangkanganya dan mengaku baik-baik saja.
“Tidak... Jangan dibiarkan begitu saja... Ayoo Buka celanamu dahulu. Cepat.” Ucap Hyun Joo panik
“Tidak... Tidak. Tunggu. Aku baik-baik saja.” Kata Ji Woo panik melihat Hyun Joo yang akan membuka celanaya.
“Bagaimana jika ada luka bakar? Aku sungguh minta maaf.” Ucap Hyun Joo. Ji Woo akhirnya mengeluh kalau merasa Panas.
“Astaga. Kubilang jangan bergerak. Kenapa tidak bisa lepas?” kata Hyun Joo.
Saat itu ibu dan ayahnya datang melihat keduanya dari posisi belakang. Nyonya Jung hanya bisa melonggo dan ayahnya terlihat marah langsung memanggil anaknya. Hyun Joo pun melonggo dari belakang, Ji Woo pun menoleh dan langsung memakai celananya kembali.
“Ayah tidak tahu putri ayah binatang buas.” Ucap Tuan Seo. Hyun Joo terlihat malu. 


Akhirnya Ji Woo duduk dengan celana milik ibu Hyun Joo, Nyonya Jung berkomentar kalau tidak tahu Ji Woo mengunjunginya di rumah sakit dan mengantarnya pulang, jadi Entah bagaimana aku bisa membalas kebaikannya. Ji Woo mengaku tak masalah dengan memanggilnya ibu mertua
“Apa "Ibu mertua"? Astaga. "Ibu mertua".kata Nyonya Jung malu. Sementara Tuan Jung terlihat kesal.
“Omong-omong, Apa kau terluka? Sepertinya kau beruntung. Kurasa itu agak melenceng.” Ucap Nyonya Jung. Ji Woo  mengaku baik-baik saja.
“Jika ada yang salah dengan itu, putriku harus bertanggung jawab.” Kata Nyonya Jung. Hyun Joo mengeluh
"Tanggung jawab"? Siapa yang akan bertanggung jawab?” keluh Tuan Jung
“Pak Hwang, kamu pasti sibuk. Kenapa kamu tidak pergi?” kata Hyun Joo. Ji Woo pun pamit akan pergi sekarang.
“Apa Secepat ini? Aku ingin menyiapkan makanan untukmu lain kali.” Kata Nyonya Jung. Hyun Joo mengeluh kalau Tidak ada makanan.
“Ini. Tolong hubungi aku.” Ucap Ji Woo memberikan kartu namanya. Nyonya Jung melihat nama "CEO Hwang Ji Woo"
“Kalau begitu, sampai jumpa. Aku akan meneleponmu.” Kata Nyonya Jung.
“Bagaimana dengan celananya?” tanya Ji Woo. Nyonya Jung berpikir Ji Woo bisa menyimpanya. 


Hyun Joo pun buru-buru mengantar Ji Wo sampai depan pintu. Nyonya Jung mengeluh anaknya yang tidak memberi tahu dan bertanya Ada apa di antara mereka berdua, Apa Pak Hwang membawanya ke rumah sakit. Hyun Joo menyangkal kalau ia sendiri yang menelepon 119.
“Tidak ada apa-apa di antara kami. Aku sudah menjelaskan kejadiannya, jadi, tolong jangan salah paham.” Ucap Hyun Joo
“Seharusnya kamu menelepon kami. Kau juga bisa menelepon Do Gyum.” Kata Tuan Seo marah
“Benar. Kamu tahu betapa terkejutnya ibu setelah ditelepon ibunya Yeong Eun?” kata Nyonya Jung ikut marah
“Astaga, aku tidak ingin kalian khawatir.” Ucap Hyun Joo. Tuan Seo akhirnya tak bisa menahan air matnya.
“Apa yang akan kau lakukan jika hal seperti ini terjadi lagi? Apa Kau mau ke rumah sakit sendiri, dioperasi, dan di sana sendirian?” kata Tuan Seo
“Aku bisa menghubungi kalian.” Ucap Hyun Joo dengan senyuman sumringah.
“Dasar anak nakal. Bagaimana jika kami sudah meninggal? Setelah kami meninggal, bagaimana jika temanmu dan Do Gyum menikah? Apa yang akan kau lakukan? Bagaimana jika kamu menderita dan tidak ada yang tahu kau sudah mati?” ucap Tuan Seo menangis.
“Kenapa menangis? Aku selalu menangis saat melihat orang yang menangis. Ini sebabnya tidak ada yang boleh tinggal sendirian. Kenapa kau menangis?” kata Nyonya Jung yang ikut menangis. Akhirnya Hyun Joo pun memeluk kedua orang tuanya. 


Di dalam mobil, Nyonya Jung terdiam melihat foto Jin Ho dan Ji Woo lalu mengingat ucapan Tuan Kim dan bertanya-tanya Orang yang mirip dengan Jin Ho, dan Kenapa Pak Hwang menyelidiki Song Min Ju.
“Song Min Ju meninggal bahkan sebelum dia lahir. Bagaimana...” ucap Nyonya Jung penasaran. 

"Rumah Sakit Jedam"
Ji Woo bertemu dengan seorang dokter bertanya Apa mungkin hipnoterapi memengaruhi ingatan alam bawah sadar dengan menceritakan Misalnya, anggaplah seseorang menghadapi kenangan buruk dalam mimpi jadi Apa mungkin mengubahnya menjadi kenangan indah?
“Itu memungkinkan. Makin banyak informasi tentang pasien, makin tinggi kemungkinan mengungkapkan kenangan atau mengubahnya ke dalam bentuk yang diinginkan saat aku mendekati alam bawah sadar pasien. Siapa pasien yang kau pikirkan?” tanya dokter.
Ji Woo  mengingat saat membahas dengan Hyun Joo  yang Tampaknya kmimpi buruk semalam dan bertanya apakah sering mengalaminya belakangan ini. Hyun Joo membenarkaan
“Dia teman dekat... Dia belum mengetahuinya, tapi karena masa lalunya traumatis, dia masih kesulitan.” Ucap Ji Woo
“Kata-kata "masa lalu",apa maksudmu kehidupan lampaunya? Sama sepertimu, Pak Hwang?” tanya Dokter. Ji Woo membenarkan.
“Aku ingin mengurangi rasa sakitnya meskipun tidak banyak.” Ucap Ji Woo. 


Di rumah. Do Gyum sedang mengambar lalu teringat saat dirumah sakit perawat bertanya Apa ada wali untuk Bu Seo Hyun Joo. Ji Woo langsung mengaku menjawab sebagai walinya. Saat bertemu dengan Seo Yoon dan ingin tahu keadaan Hyun Joo.
“Ya. Sepertinya Pak Hwang merawatnya dengan baik.” Ucap Seo Yoon. Do Gyum seperti baru tahu ternyata Ji Woo selalu ada disisi Hyun Joo saat sakit. 

Su Bin berjalan dengan Min Jung di mall dengan membawa kotak kue. Su Bin memastikan kalau mereka  akan ke kafe anak-anak pada hari ulang tahunnya. Min Jung menjawab tidak karena mereka hanya undang teman-temansu Su Bin dan adakan pesta di rumah saja.
“Kenapa? Ha Young berulang tahun di kafe anak-anak.” Rengek Su Bin
“Mari lakukan itu tahun depan. Lalu Kau mau hadiah apa?” tanya Min Jung lalu terkesima melihat sebuah sepatu heels
“Su Bin... Bagaimana menurutmu sepatu ini? Cantik, bukan?” ucap Min Jung berbinar-binar. Su Bin menganguk kalau itu cantik.

Min Jung pulang dan kaget melihat suaminya ada dirumah, Su Bin menyapa ayahnya dengan wajah bahagia.  Min Jung pikir suaminya bilang ada acara makan malam kantor. Suami Min Jung menjawab Sudah dibatalkan dan bertanya Apa yang dibeli istrinya.
“Ohh.. Ini.. Ini kue ulang tahun Su Bin dan hadiahnya.”kata Min Jung buru-buru duduk mencoba menutupinya.
“Apa Ini untuk Su Bin? Ini sepatu hak tinggi. Bagaimana ini untuk Su Bin?” kata Suami Min Jung marah melihat isinya heels.
“Dia menginginkannya. Apa lagi yang bisa kulakukan? Bukankah kau bilang sepatu ini cantik?” kata Min Jung meminta agar anaknya membela.
“ Itu Benar.” Kata Su Bin gugup. Min Jung pun merasa kalau itu karena ucapan anaknya.
“Apa Kau membuat anakmu berbohong agar bisa berbelanja? Itukah yang dilakukan seorang ibu? Kembalikan ini, seger dan kembalikan uang jajan yang kuberikan padamu. Aku akan memberimu secukupnya untuk sehari, alih-alih sebulan.” Kata suami Min Jung marah.  Min Jung kaget mendengarnya.
“Hari-harimu bermain dan habiskan uang sudah berakhir.” Kata suami Min Jung marah
“Apa? Aku bermain-main dan menghabiskan uang? Karena seseorang yang tidak pernah mengganti popok putrinya sendiri, aku membesarkan Su Bin seorang diri. Aku menghadiri semua acara keluargamu dan membantu mereka. Aku memasak, serta mencuci pakaian dan piring. Menurutmu apa itu?”kata Min Jung marah
“Sudah seharusnya kau melakukan itu karena tidak menghasilkan uang.” Kata Suami Min Jung
“Kau bilang, Sudah seharusnya? Apa Su Bin putriku, tapi bukan putrimu?” kata Min Jung marah
“Ibu, Ayah. Jangan bertengkar.” Ucap Su Bin yang sudah menangis melihat keduanya bertengkar
“Hei. Apa Kau pikir tidak adil membesarkan anakmu dan melakukan pekerjaan rumah?” kata Min Jung marah
“Kalau begitu, pergilah. Aku tidak butuh istri sepertimu, yang hanya tinggal di rumah dan bisanya menghabiskan uangku.” Ucap Suaminya.
Min Jung pun pergi dari rumah dengan Su Bin yang menangis memanggil ibunya pergi.  Di dalam taksi, Min Jung sudah membawa koper besar. Supir pun bertanya Mau diantar ke mana. Min Jung hanyabisa menangis sambil mengumpat suaminyaitu orang jahat.



Do Gyum datang menemui Hyun Joo. Hyun Joo pikir Do Gyum K seharusnya tetap di rumah karena pasti lelah.  Do Gyum ingin tahu keadaan Hyun Joo.  Hyun Joo mengaku merasa jauh lebih baik dan bertanya apakah datang karena khawatir.
“Tentu saja. Aku membelikanmu bubur karena kupikir akan sulit bagimu untuk keluar dan makan.” Ucap Do Gyum lalu terdiam melihat ada sebuah kotak bubur diatas meja dan wajahnya terlihat kecewa.
Tapi akhirnya bubur dari Ji Woo disingkirkan dan Do Gyum menyuapi bubur untuk Hyun Joo. Hyun Joo mencobanya dan memuji rasanya enak dan mereka pun mulai makan. Do Gyum  mengaku tidak bernafsu makan atau tidur pulas selama Hyun Joo dirawat di rumah sakit.

“Kenapa?”tanya Hyun Joo. Do Gyum mengaku tak tahu  menurutnya  Awalnya, berpikir karena  khawatir, tapi ternyata bukan.
“Seharusnya aku yang mendampingimu, tapi ternyata orang lain... Hyun Joo... Aku ingin orang yang kamu pikirkan saat kamu kesulitan atau sakit adalah diriku. Aku ingin menjadi orang yang bisa kau andalka dan orang yang selalu mendampingimu.” Ungkap Ji Woo. Hyun Joo hanya bisa terdiam.
“Dengan begitu, jika kau tidak menemuiku sebentar saja,maka kau akan gugup dan gelisah, serta merindukanku.” Kata Ji Woo. Hyun Joo ingin bicara tapi Do Gyum kembali bicara.
“Sekeras apa pun aku berpikir, aku hanya merasakan satu hal untukmu. Kurasa aku tidak bisa menjadi adikmu lagi. Maafkan aku.” Ucap Ji Woo lalu berjalan pergi.
Hyun Joo berdiri didepan jendela melihat Ji Woo yang pergi. Ji Woo membalikan badan dan melihat Hyun Joo pergi dari jendela, wajahnya terlihat sedih. 


“Kalian membantuku saat aku absen... Terima kasih atas kerja keras kalian.” Ucap Hyun Joo kembali ke kantor.
“Tidak. Tanpamu, kami harus ulang 2 sampai 3 kali padahal bisa selesai sekali coba. Kacau sekali.. Tolong jangan sakit lagi.” Ucap Eun Jae. Hyun Joo menganguk mengerti.
“Kita hampir selesai merekrut seniman, jadi, aku membuat daftar siapa yang akan kalian pegang. Pastikan kalian membaca webtoon para seniman yang kalian pegang sebelum menghadiri rapat.”ucap Hyun Joo melihat nama "Amber Ring, Park Guruna, Shim Min Sup, Star and Wind, You-Gyo-Girl, 'Black Dragon Couple' 'How to Breed Your Fling'"
“Aku bertanggung jawab atas You-Gyo-Girl, tapi semua webtoonnya dibatasi untuk orang di atas 19 tahun.” Kata Min Ok mengangkat tanganya.
“Ya. Mereka terkenal dengan webtoon romansa orang dewasa, tapi mereka akan membuat satu karya untuk usia 15 tahun ke atas. Aku akan menjadwalkan pertemuan pekan depan.” Ucap Hyun Joo
“Apa aku harus membaca semua ini? Judulnya agak...” kata Min Ok. Da Eun membenarkan kalau harus membacanya.
“Ini kompilasi dari semua webtoon You-Gyo-Girl.” Kata Da Eun dan Min Ok melihat judul "How to Cook You in a Delicious Way".
“Aku bergadang membaca yang itu.” Kata Da Hee. Min Ok mulai membaca "Pertama, singkirkan kulit cumi-cuminya."
"Tapi yang kutanggalkan adalah celana boksernya, dan kulitnya mulai terlihat. Kulitnya yang pucat. Itu sebabnya aku tidak bisa menahan hasrat dalam diriku. Aku menelan liurku. Aku tidak tahan lagi. Lalu aku mengambil... Aku bergairah." Astaga. Apa ini?” jerit Min Ok.
Semua terlihat tersipu malu mendengarnya. Tuan Kim ingin terus membacanya.
“Bolehkah aku bertanggung jawab atas seniman ini?” kata Tuan Kim. Hyun Joo menegaksan Seniman itu hanya bekerja dengan produser wanita.
“Bisakah aku berpakaian sebagai wanita?” goda Eun Jae. Hyun Joo lalu mendengar suara pintu diketuk. 



Sek Nam memberitahu Hyun Joo kalau  Pak Hwang ingin bertemu dengannya sebentar. Hyun Joo menganguk mengerti dan saat itu Seo Yoon diam-diam penasaran. Akhirnya Hyun Joo datang ke tempat Ji Woo yang memberikan kunci hotel.
“Jika kau tidak mau...” ucap Ji Woo. Hyun Joo langsung mengambil kunci dengan memastikan kalau pukul 20.00, Ji Woo membenarkan. 

Nyonya Jung tersenyum bahagia hanya melihat kartu nama "CEO Hwang Ji Woo" Tuan Seo pun datang bertanya apa yang dilihat istrinya. Nyonya Jung menjawab Kartu nama Hwang Ji Woo dan berniat mengundangnya ke pesta hari jadi pernikahan mereka.
“Kenapa kau mengundang orang asing ke acara keluarga? Aku tidak mau.” Kata Tuan Seo
“Kau tidak tahu dia akan tetap menjadi orang asing atau menjadi bagian dari keluarga kita.” Ucap Nyonya Jung.
“Omong kosong apa itu? Kenapa orang itu menjadi bagian dari keluarga kita?” kata Tuan Seo marah
“Dia akan menjadi keluarga kita jika menikahi Hyun Joo.” ucap Nyonya Jung tersenyum bahagia.
“Astaga.. Kita sudah memutuskan menantu kita adalah Do Gyum. Untuk apa dia menikah lagi dengan CEO?” ucap Tuan Seo marah
“Kau hanya akan tahu dia akan menikahi siapa pada hari pernikahannya. Kapan kita memutuskan sesuatu?” kata Nyonya Jung
“Tidak kusangka kau orang seperti ini. Apa kau orang jahat yang bersedia menikam seseorang di belakang mereka karena uang?” ucap Tuan Jung marah
“Menikam seseorang di belakang? Apa Do Gyum dan Hyun Joo berpacaran? Tidak... Sejujurnya, jika aku tipe yang menusuk orang dari belakang karena uang, aku akan menusukmu 40 tahun lalu. Aku menolak lamaran Bum Shik karena dirimu. Keluarganya memiliki tiga gedung di kota.” Kata Nyonya Jung marah
“Apakah si berengsek itu? Bedebah yang kamu cium di arena sepatu roda?” ucap Tuan Seo kesal
“Ya! Benar. Jika aku menutup mataku dan menusukmu dari belakang, maka aku akan menjadi wanita kaya sekarang. Aku sudah memutuskan Pak Hwang sebagai menantu kita.” Ucap Nyonya Seo.
“Kata siapa?” kata Tuan Seo langsung merobek kartu nama Ji Woo dan memakanya.
“Astaga. Kau pasti sudah gila. Kau sudah tidak waras...Muntahkan. Apa yang kau lakukan?” ucap Nyonya Seo marah mencekik leher suaminya.
“Menantu kita adalah Do Gyum, apa pun yang terjadi.”tegas Tuan Seo yang sudah menelan semua kartu namannya.
“Aku sudah menyimpan nomornya di ponselku.” Kata Nyonya Seo bahagai memperlihatkan nama "CEO Hwang Ji Woo" di ponselnya Tuan Seo hanya bisa menghela panjang karena sia-sia. 




Do Gyum pergi ke salon, seorang wanita menghampirinya bertanya aakh harus memotong dan mengecat rambutnya seperti biasa. Do Gyum mengaku tidak seperti itu tapi ingin mengubah gayanya. Si wanita mengert akan menyiapkannya.
Setelah melakuan perubahan, Do Gyum keluar denga style rambut seperti Ji Woo dengan setelan dan seperti ingin terlihat dewasa dimata Hyun Joo. 

Hyun Joo menatap "Hotel Hanseo" lalu memberanikan diri untuk masuk dengan kunci yang diberikan Ji Woo. Ji Woo sudah menunggu menyapa Hyun Joo yang datang lalu menyuruhnya duduk. Hyun Joo pun duduk dengan wajah sedikit gugup.
“Apa Kau tidak keberatan kita minum segelas anggur bersama?” tanya Ji Woo. Hyun Joo menganguk setuju.
“Bagaimana perasaanmu? Kudengar kau tidak perlu ke rumah sakit lagi.” Tanya Ji Woo mulai meminum wine.
“Kurasa aku lebih sehat daripada sebelum operasi.” Kata Hyun Joo dan melihat nama "Do Gyum" menelpnya tapi tak diangkatnya.  Ji Woo lalu memberiakn sebuah tas.
“Apa ini?” tanya Hyun Joo. Ji Woo memberitahu kalau  Ini lilin aromaterapi.
“Aku meminta rekomendasi lilin yang bisa membantu tidur lelap. Entah apa ini akan berhasil. Mimpi buruknya dimulai karena aku. Ini tidak seberapa, tapi setidaknya aku harus mengganti kerugianmu.” Kata Ji Woo
“Seharusnya aku diam saja.” Kata Hyun Joo tak enak hati. Ji Woo megaku Tidak apa-apa.
“Apa kau berniat mendapatkan bantuan psikologis lagi? Fakta bahwa kau bermimpi buruk dan melihat visi sepertinya tidak baik. Jika kamu tidak keberatan, aku ingin memperkenalkanmu kepada dokterku. Bagaimana menurutmu?” ucap Ji Woo
“Aku akan memikirkannya. Tapi Kenapa kau ingin menemuiku di sini? Katamu harus di hotel ini.” Ucap Hyun Joo. 



Ji Woo langsung pergi ke tempat memutar lagu dan memasang lagu dari piringan besar. Hyun Joo terlihat bingung, Ji Woo seperti mengingat masa lalunya
Flash Back
Di korea sedang terjadi demo besar-besaran, Min Jung memasang poster “Rezim Yushin adalah kediktatoran.” Tiba-tiba polisi datang dan langsung mengejarnya. Min Ju dengan temanya pun berlari menghindari polisi. Sampai akhirnya Jin Ho datang berlari menarik Min Ju pergi dan bersembunyi
“Apa Kau baik-baik saja? Kau terluka?”tanya Jin Ho. Min Ju mengaku  baik-baik saja dan akan berada dalam masalah jika bukan karena Jin Ho lalu mengucapkan Terima kasih.
“Kau harus berhati-hati.” Kata Jin Ho melihat Min Ju berdiri melihat ke arah jendela.
“Mereka pasti mengadakan pesta.” Ucap Min Ju melihat pria dan wanita sedang berdansa.
“Mari kita berpesta bersama di sini suatu hari nanti.” kata Jin Ho. Min Jung bertanya Apa hari seperti itu akan datang. Jin Ho menjawa itu Pasti.
Keduanya pun menari bersama, mengikuti lagu yang diputar di dalam hotel. Min Ju bertanya apa yang ada dipikiran Jin Ho. Jin Ho menjawab itu Min Ju.
“Aku ingin kau menjadi rekan seperjuanganku, kekasihku, dan istriku.” Ucap Jin Ho dan keduanya saling menatap dan kembali berpelukan.
“Mari kita berjanji. Ayo kembali ke sini dan menari. Seperti sekarang.” Kata Min Ju. Jin Ho pun berjanji

 
Hyun Joo menikmati lagu yang diputar oleh Ji Woo tapi tiba-tiba kepalanya seperti bergetar dan melihat wajah dirinya berkata “Mari kita berjanji. Ayo kembali ke sini dan menari. Seperti sekarang.” Ji Woo melihat Hyun Joo memastikan kalau baik-baik saja.
“Aku baru melihat visi yang aneh... Seperti dahulu.” Ucap Hyun Joo
“Kau pasti merasa kurang sehat. Aku akan pergi sekarang.” Kata Ji Woo merasa tak enak hati.
“Pak Hwang... Mari kita berciuman.” Ucap Hyun Joo medekat dan akan mencium Ji Woo. 

[Epilog]
Ji Woo datang ke tempat "Mendiang Kang Jin Ho - Tahun 2018"" dan bisa melihat saat masa lalu Jin Ho ketika akan pergi ke sebuah toko. Si pria bertanya apakah akan memberi pacarnya hadiah. Jin Ho menganguk memperlihatkan sebuah gambar di tanganya.
Akhirnya Ji Woo bisa melihat sebuah kotak musik yang dibuat Jin Ho untuk Min Ju.
Bersambung ke episode 15

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar