PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 08 Juli 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 3

PS : All images credit and content copyright : KBS
Pintu lift dibuka paksa oleh petugas. Da Gyum melihat Hyun Jo yang terlihat panik, Ji Woo terlihat masih tak sadarkan diri di lantai lift. Hyun Joo kebingungan karena takut terjadi sesuatu pada Ji Woo. Akhirnya Ji Woo membuka mata dan tersadar
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Hyun Jo melihat Ji Woo tersadar lalu membantunya untuk duduk.
“Terima kasih.” Kata Ji Woo berusaha agar menenangkan diri. Da Gyum pun mendekati Hyun Joo.
“Apa Kau baik-baik saja?” tanya Da Gyum, Hyun Joo menganguk dan akhirnya mereka pun keluar dari lift. 

“Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Da Gyum khawatir. Hyun Joo menceritakan Dia tiba-tiba kesulitan bernapas.
“Kesulitan bernapas? Bagaimana kondisimu sekarang? Apa Kau bisa bernapas?” tanya Da Gyum makin panik
“Tidak, bukan aku. Pria itu kesulitan bernapas, jadi, aku melakukan pertolongan pertama kepadanya.” Kata  Hyun Joo menatap Ji Woo yang berdiri tak jauh darinya dan hanya bisa tertunduk.
“Permisi... Apa Kau baik-baik saja?” tanya Hyun Joo. Ji Woo menjawab baik-baik saja. Hyun Joo pun mengucap syukur.
Ji Woo ingin bicara tapi Da Gyum langsung menyela dan mengajak Hyun Joo pergi. Hyun Joo pun akhirnya mengikuti Da Gyum pergi keluar dari gedung. Ji Woo pun hanya bisa melihat Hyun Joo pergi dengan Da Gyum dengan tatapan sedih. 

Sek Ji Woo melihat dress yang dipakainya, dicermin lalu berkomentar kalau dress ini cantik. Pegawai juga merasa baju itu cocok dan menawarkan untuk mencobanya. Seorang ibu duduk sambil meminum teh dengan gaya yang arogan.
“Bagaimana menurut Ibu?” tanya Han Seo Yoon. Nyonya Kim Sun Hee mendekat dengan tatapan dingin.
“Nona Lee. Kamu tidak tahu gayaku? Apa Kau pikir kain murahan itu akan cocok dengan Seo Yoon?” ucap Nyonya Kim dingin.
“Maafkan aku.” Ucap Nona Lee tertunduk. Seo Yoon meminta ibunya tak membahasnya lagi.
“Aku juga tidak menyukainya.” Ucap Seo Yoon akhirnya menahan diri dengan sikap ibunya yang dingin. 

Hyun Joo meminum soju, Da Gyum menemaninya bertanya Apa yang akan dilakukan Hyun Joo. Hyun Joo mengaku tak tahu. Da Gyum mengerti dan mengusulkan  Hyun Joo mengambil kesempatan ini untuk mulai melakukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukan.
“Sesuatu yang sangat ingin kulakukan. Apa itu?” kata Hyun Joo bingung.
“Kenapa kau bertanya? Menjadi seniman webtoon. Itulah impianmu.” Kata Da Gyum
“Impian apanya? Itu sudah lama sekali.” ucap Hyun Joo yang patah semangat.
“Pikirkanlah. Aku akan berusaha semampuku untuk membantumu. Tentu saja tidak gratis.” Kata Da Gyum
“Lupakan saja. Karena keadaan menjadi seperti ini, lebih baik aku bepergian dan beristirahat sambil mencari pekerjaan lain. Apa Kau tidak tahu? Perusahaan lain sangat ingin mempekerjakanku.” Ucap Hyun Joo yakin
“Astaga. Semua orang di industri ini tahu itu.” Kata Da Gyum bisa tersenyum. Mereka pun bisa makan dan minum bersama dengan senyuman.


Keduanya berjalan pulang, Hyun Joo memperingati Da Gyum Jangan beri tahu orang tuanya bahwa ia dipecat untuk sementara karean Jika tahu, mereka akan memaksanya menikah. Da Gyum heran sebegitu bencikan Hyun Joo menikah.
“Sejujurnya, kukira kau akan menikahi pria itu lima tahun lalu.” Ucap Da Gyum
“Begitu rupanya. Apa sudah Lima tahun lalu?” kata Hyun Joo seperti tak menyadarinya.
“Karena kita membicarakan itu, boleh aku bertanya? Kenapa kalian putus?” tanya Da Gyum penasaran. 

Flash Back
Hyun Joo melihat cincin yang diberikan pria yang selama ini dikencaninya. Ia lalu meminta maaf seperti menolaknya. Sang pria pun hanya bisa diam saja lalu mengingat kalau Hyun Joo tidak pernah memberitahu bahwa mencintainya.
“Apa kau mencintaiku?” tanya si pria mencari kepastian. Hyun Joo tahu pria yang dikencaninya ini adalah pria yang baik.
“Aku merasa nyaman di dekatmu dan menghabiskan waktu denganmu.” Ucap Hyun Joo
“Ini pertanyaan sederhana. Jawab saja pertanyaanku. Apa kau mencintaiku?” tanya si pria.
“Maafkan aku.” Ucap Hyun Joo yang membuat pria itu hanya terdiam. 

“Kurasa saat itulah aku menyadari bahwa masalah sebenarnya bukan pria yang kupacari. Akulah masalahnya. Kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah mencintai seseorang dengan segenap hatiku. Hatiku tidak bekerja. Kurasa ini rusak.” Ucap Hyun Joo
“Jika rusak, kau bisa memperbaikinya. Tapi Jangan berusaha terlalu keras. Entah itu pekerjaan, kencan, atau pernikahan, kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan. "Romansa abadi dimulai saat kau mencintai dirimu sendiri." Siapa yang bilang begitu?” Kata Da Gyum.
Hyun Joo mengeluh dengan ucapan Da Gyum seperti orang dewasa, lalu mengucapkan Terima kasih atas bantuanya hari ini dan berpesan agar  hati-hati di jalan. Da Gyum tersenyum melambaikan tangan melihat Hyun Joo menarik tas trollnya.
Saat itu di dalam mobil, Ji Woo melihat dari kejauhan seperti sangat penasaran denga Hyun Joo tapi Da Gyum yang selalu didekatnya. 

Da Gyum melihat beberapa buku didalam kamarnya "Belenggu" "Sejarah Kutu Buku" lalu mengingat ucapan Da Gyum “Kenapa kau tidak mengambil kesempatan ini untuk mulai melakukan sesuatu yang sangat ingin kamu lakukan? Aku akan berusaha semampuku untuk membantumu.”
“Sesuatu yang sangat ingin kulakukan. Apa itu?” kata Hyun Joo bingung
“Kenapa kamu bertanya? Menjadi seniman webtun. Itulah impianmu.” Kata Da Gyum
Hyun Joo melihat gambar yang masih disimpanya lalu mengeluh gambar ini mengerikan jadi Pantas saja tidak memenangkan kontes. Ia lalu melihat gambar yang lainya dan akhirnya menangis karena tak bisa meraih impianya yang selama ini terunda selama 5 tahun. 

Nyonya Kim turun dari mobil dengan angkuh dan sombong lalu masuk ke sebuah ruangan. Saat itu Ji Woo datang menyapa Nyonya Kim memperkenalkan diri sebagai Hwang Ji Woo. Nyonya Kim seperti merencanakan sesuatu dengan sosok Ji Woo
“Senang bertemu denganmu. Aku Kim Sun Hee.” Ucap Nyonya Kim. Ji Woo pun mempersilahkan Nyonya Kim duduk. 

Hyun Joo bertemu dengan teman-temannaya mengeluh tidak bisa terbiasa di hari kerja siang hari. Min Jun pikir Hyun Joo akan segera mendapatkan pekerjaan tapi ternyata masih menganggur. Hyun Joo kesal Para bedebah itu benar-benar menghancurkannya.
“Mereka memberi tahu seluruh industri tentangku. Aku tidak bisa bekerja di perusahaan besar. Tapi perusahaan baru... Masa depanku tampak suram.”keluh Hyun Joo kesal.
Saat itu pesanan mereka datang, semua akan segera makan tapi Min Jung menahanya akan mengambil foto makanan lebih dulu  dan mengajak mereka self dengan memperlihatkan tas yang paling dibanggakan. Setelah itu semua makan dengan lahap tapi Min Jung sibuk update SNS.
Min Jung menuliskan "Kafe H di Hannam-dong". "Sarapan siang dengan teman-temanku." "Singkat, tapi perjalanan yang menyenangkan". Dan memberitahu teman-temanya kalau memulai akun media sosial baru lalu mentag semua nama temanya.

“Kenapa kamu memulai account baru?” ucap Ji Ah. Min Jung memberitahu kalau Kakak iparnya menyukai salah satu foto belanjaannya tadi.
“Entah bagaimana dia menemukanku di media sosial.” Kata Min Jung. Young Eun bingung apakah Dia tidak boleh tahu.
“Tentu saja tidak. Lalu, apa yang akan dipikirkan mertuaku tentangku? Mereka akan salah paham aku menghabiskan uang yang didapat putra mereka yang berharga.” Kata Min Jung
“Tapi itu fakta.” Komentar Young Eun. Min Jung membela diri kalau ia juga bekerja keras mengurus rumah dan bayi mereka.
“Di saat seperti ini, tidak menikah adalah yang terbaik. Kau tidak perlu memikirkan orang lain saat menghabiskan uang.” Kata Ji An.
“Apa gunanya? Aku tidak punya uang untuk dihabiskan” keluh Hyun Joo. Ji Ah bertanya apakah Hyun Joo tidak menerima pesangonnya.
“Aku mengambilnya sebagian tahun lalu saat membeli rumah, jadi, tidak banyak.” Ucap Hyun Joo
“Tapi kau bisa minta bantuan dari ibumu.” Kata Ji Ahn. Hyun Joo mengaku ibunya tidak tahu kalau berhenti.
“Jika dia tahu, dia akan mengusikku dan memaksaku menikah. Dia bilang aku butuh uang untuk tetap melajang.” Ucap Hyun Joo. Young Eun panik
“Apa Kau tahu? Sebenarnya, ibuku...” kata Young Eun. Hyun Joo melihat ponsenya dan melihat nama "Ibu"
“Apa ini? Kebetulan sekali.” ucap Hyun Joo merasakan sesuatu. Young Eun meminta maaf.
“Aku memohon kepada ibuku agar tidak memberi tahu ibumu. Maafkan aku.” Kata Young Eun. Hyun Joo berterika kesak. 

Ji Woo berbicara dengan Nyonya Kim kalau  diberi tahu bahwa penawaran untuk pemeriksaan fisik selesai. Nyonya Kim membenarkan kalau mengharapkan kerja sama yang baik di masa depan. Ji Woo tahu kalau Nyonya Kim ingin bicara empat mata dengannya.
“Jika itu tidak berlebihan, bisakah putriku ikut dalam percakapan kita?” ucap Nyonya Kim saat Seo Yoon datang membawakan minuman.
“Sekretarismu, Han Seo Yoon, adalah putriku.”kata Nyonya Kim. Ji Woo seperti baru tahu dan akhirnya mempersilahkan Seo Yoon duduk.
“Saat dia kembali ke Korea setelah belajar di luar negeri, Aku berpikir untuk segera membantunya menikah. Tapi kupikir punya pengalaman kerja di perusahaan akan bagus. Jadi, aku menasihatinya untuk melamar menjadi sekretarismu.” Ucap Nyonya Kim. Seo Yoon hanya duduk diam.
“Aku yakin dia akan belajar banyak dari pengusaha hebat sepertimu.” Ucap Nyonya Kim. Seo Yoon piir Nyonya Kim terlalu baik memujinya.
“Orang bilang semua usia bagus untuk menikah sekarang ini. Tapi aku sangat khawatir karena putriku kini 30 tahun. Bagaimana denganmu, Pak Hwang? Apa Kau sudah menikah?” kata Nyonya Kim
“Aku belum menikah.” Tegas Ji Woo. Nyonya Kim pun menganguk mengerti seperti ingin menjodohkan anaknya. 


Di rumah, Nyonya Jung terlihat melampaiskan amarahnya dengan memotong timun. Tuan Seo kebingungan melihat sikap istrinya. Hyun Jo akhirnya datang menyapa ibunya dengan gaya imut, tapi Nyonya Jung makin cepat memotong timun walaupun bentuknya tak sama
“Ibu salah paham tentang sesuatu. Aku tidak dipecat. Aku akan pergi ke perusahaan yang lebih baik. Itu sebabnya aku berhenti.” Ucap Hyun Joo. Nyonya Jung tak banyak bicara memberikan timun untuk anaknya.
“Ini menyegarkan.” Ucap Hyun Joo mencoba agar membuat ibunya tertawa, tapi Nyonya Jung masih saja marah.
“Apa Kau tahu uang yang kau pinjam dari ibu saat membeli rumahmu? Harganya 50.000 dolar. Kembalikan uang ibu.” Ucap Nyonya Jung.
“Apa maksudmu? Ibu bilang aku bisa membayar dengan 36 angsuran tanpa bunga. 1.388,88 dolar per bulan.” Kata Hyun Joo
“Itu terserah orang yang meminjamimu uang. Bayar sekarang juga.” Kata Nyonya Jung
“Bagaimana bisa seorang pengangguran mendapat uang sebanyak itu? Tolong tunggu sebentar.” Kata Hyun Joo
“Itu sebabnya ibu menyuruhmu mengembalikan uang. Ibu tidak tahu sampai kapan kau akan menganggur, bagaimana ibu bisa memercayaimu dan menunggu? Jika kau tidak membayar besok, ibu akan menaruh stiker merah di seluruh tempat ini.” Ucap Nyonya Jung mengancam
“Baiklah... Bu Jung. Apa maumu?” tanya Hyun Joo. Nyonya Jun memperlihatkan tiket ditanganya. "Pernikahan yang bahagia."
“Apa Ibu mulai dengan ini lagi? Apa Ibu lupa aku menyatakan bahwa aku tidak akan menikah?” keluh Hyun Joo
“Temui saja sepuluh orang. Maka kau tidak perlu mengembalikan 50.000 dolar itu... Kau bayar 50.000 dolar, Ambil atau tinggalkan.” Kata Nyonya Jung mengancam.
Hyun Joo pun tak bisa berbuat apa-apa dan langsung bergegas pergi mengambi tiketnya. Tuan Seo dan Nyonya Jung langsung menari pun wajah gembira karena berhasil membuat Hyun Joo akan kencan buta. 


Nyonya Kim berbicara dengan anaknya di dalam mobil kalau Pak Hwang sama sekali tidak tertarik kepada Seo Yoon dan ingin tahu Apa yang anaknya lakukan selama setahun. Seo Yoon mengaku Pak Hwang tidak tertarik dengan wanita.
“Aku berniat membuat proposal pernikahan dalam bulan ini, jadi, ingatlah itu.” Ucap Nyonya Kim. Seo Yoon mengerti dan tak bisa membantah, lalu menatap keluar jendela. 

Hyun Joo akhirnya mulai kencan dengan seorang pria. Si pria dengan jas dan sepatu hitamnya, mengaku tidak mau istrinya bekerja. Menurutnya Memiliki karier tidaklah mudah, jadi tidak ingin istrinya disakiti orang-orang untuk menghasilkan sedikit uang.
“Lihat bagaimana dia merendahkan wanita dengan pura-pura peduli. Aku sudah tahu bagaimana jika dia menikah.” Gumam Hyun Joo yang tak suka dengan tipe pria seperti ini.
“Bukankah kau akan hidup bahagia jika mendukung suamimu, mengurus pekerjaan rumah tangga dan mertuamu? Kata Si pria
Hyun Joo tahu pria itu berkata "Aku butuh wanita yang bisa menjadi pembantuku dan mengurus orang tuaku menggantikanku."
“Seorang anak membutuhkan ibu mereka untuk merawat mereka untuk stabil secara emosional.” Kata si  pria.
Hyun Joo menyimpulkan kalau  "Aku berniat menyerahkan pengasuhan anak kepada istriku."
“Jika dia baik dan hemat, aku tidak bisa meminta apa-apa lagi. Aku sangat tidak suka wanita yang mewah.” Kata Si pria.
"Dia harus bersikap baik dan bersedia mengabaikan urusanku. Aku tidak akan memaafkannya jika dia menghabiskan semua uangku saat dia hanya tinggal di rumah." Gumam Hyun Joo mengartikan kalimat si pria.
“Bagaimana menurutmu, Hyun Joo?”tanya si pria. Hyun Joo megaku  setuju dengan ucapan si priaa.
“Aku juga tidak mau suamiku keluar dan bekerja. Aku lebih suka dia rendah hati, mengurus pekerjaan rumah tangga, membesarkan anak dengan baik, dan bersikap baik kepada orang tua. Menghasilkan uang bukan masalah besar.” Kata Hyun Joo
"Buatkan aku makanan. Besarkan anak-anak dengan baik. Bersikap baiklah kepada mertuamu. Hemat uang." Aku sangat tidak suka pria yang punya banyak permintaan.” Sindir Hyun Joo
“Bu Seo... Aku mengerti kenapa kau belum menikah. Wanita yang selalu kembali dan mencoba mengalahkan pria tidak populer, tidak peduli seberapa cantik mereka.”kata si pria
“Itu tidak benar. Mereka semua suka aku cerdas, dan mengatakan aku berbeda.” Ucap Hyun Joo 



“ Kurasa kau tidak tahu posisimu. Bahkan jika kau menikah hari inidan punya anak besok, kau akan punya anak di usia tua. Kau harus mengkhawatirkan sel telur yang semakin tua. Pria membenci wanita tua.” Kata Si pria mengejek
“Kurasa sel telur bisa menua, tapi sperma tidak. Jika sel telurku 34 tahun, spermamu 43, Apa Kamu akan baik-baik saja?” Ucap Hyun Joo marah. Si pria mulai merasa tertekan.
“Lihatlah wanita tua ini.”kata Si pria. Hyun Joo tak terima dipanggil  Wanita tua.
Saat itu Da Gyum datang memanggil Hyun Joo dengan panggilan sayang, Hyun Joo pun membalasnya. Da Gyum mengeluh Hyun Joo yang  mencampakkanny dengan berkata ia terlalu tua, tapi malah menemui pria tua yang hampir mati. Si pria tak percaya di panggil "Pria tua"

“Ayo kembali bersama.” Ucap Da Gyum menarik Hyun Joo seperti posisi wanita yang akan jatuh kepelukanya.
“Melihatmu membuat kornea, iris, dan saraf optikku merasa seperti sedang dimurnikan. Kurasa pria harus muda dan tampan...Manis sekali.” ucap Hyun Joo memeluk erat Da Gyum
“Kuharap kau akan menemukan wanita dengan telur muda dan menikah. Aku ragu itu akan mudah...Ayo...” kata Hyun Joo lalu berjalan pergi. 


Di rumah, Tuan Seo membangunkan istrinya memberikan minum  air dingin dan pulihkan kekuatannya. Nyonya Jung pun mencoba untuk minum dan lebih menenangkan dirinya. Tuan Seo pikir anaknya  bertahan selama ini dan bilang tidak akan menikah.
“Itu tidak mungkin berubah dalam sekejap.” Kata Tuan Seo. Nyonya Jung mengeluh dengan harga perjodohan itu?
“Tunggu saja sampai dia datang. Aku akan mematahkan kakinya.” Kata Nyonya Jung
“Kau pulang lebih awal. Masuk dan duduklah.” Kata Tuan Jung melihat anaknya datang dengan Da Gyum. 

Hyun Joo langsung duduk berlutut didepan ibunya seperti mengaku kesalahanya. Da Gyum bingung tapi Hyun Joo mengikutinya. Nyonya Jung marah menurutnya Jika Hyun Joo pergi kencan buta, maka seharusnya sedikit berusaha.
“Kenapa kau melibatkan Do Gyum dan menyebabkan semua masalah?” kata Nyonya Jung marah
“Itu tidak akan berhasil meski Do Gyum tidak datang. Memangnya kenapa kalau dia dokter? Semua nilai dan kepribadiannya buruk. Jika aku menikah dengan orang seperti dia, aku akan segera bercerai.” Ucap Hyun Joo
“Apa katamu, Berandal? Bercerai?!!”ucap Nyonya Jung marah akan memukul Hyun Joo.
“Maafkan aku, Ibu... Dia yang salah.” Ucap Hyun Joo melampiaksan pada Da Gyum. Da Gyum melonggo kaget karena Hyun Joo malah menyalahkanya.

“Aku hanya melakukan perintah Hyun Joo” kata Da Gyum tak ingin kena marah Ibu Hyun Joo
“Beraninya kamu berbohong. Apa kau mau mengeluarkan semua organmu hari ini?” kata Hyun Joo. Da Gyum tak takut menyuruh Hyun Joo melakukanya saja.
“Apa Kau anggota geng atau anggota mafia?” kata Da Gyum kesal. Akhirnay Nyonya Jung memukul keduanya dengan bantal
“Kau tidak melakukan hal baik hari ini. Kenapa kalian bertengkar? Jika kau merusak kencan buta ini lagi, ibu akan segera mendapatkan kembali 50.000 dolar itu. Ibu tidak peduli kamu putri ibu atau bukan.” Kata Nyonya Jung. 

Saat itu telp Hyun Joo berdering, Tuan Seo pun menyuruh Hyun Joo agar mengangkat telp dan mengajak istrinya agar bisa duduk tenang. Hyun Joo mengangkat telp dari Da Eun mengaku baik-baik saja dan kaget mengetahui  Pelanggaran kontrak.
“Kau sudah dengar soal Park Do Gyum... Tunggu, kau Do Gyum. Aku akan meneleponmu sebentar lagi.” Ucap Hyun Joo akhirnya menutup tepnya.
“Ada apa? Apa Kau sudah meninggalkan perusahaan?”tanya Hyun Joo
“Bagaimana bisa aku tetap di sana saat mereka memberhentikanmu? Jika kau pindah ke perusahaan lain, kau butuh seniman bintang untuk diajak. Aku hebat, bukan?” ucap Da Gyum bangga
“Tidak.. Ayo Pergi dan beri tahu mereka kamu membatalkan kontrakmu.” Kata Hyu Joo
“Aku tidak berniat melakukan itu.” Kata Da Gyum santai.  Tuan Seo pikir Da Gyum harus membayar denda karena melanggar kontrak
“Tidak terlalu banyak. Sekitar 200.000 dolar.” Ucap Da Gyum. Tuan Seo hanya bisa melongo mendengarnya. 
Hyun Joo langsung berlari kelur rumah. Da Gyum bingung mau kemana Hyun Joo. 

Hyun Joo langsung menghadang Tuan In yang berjalan dilobby. Tuan In kaget bertanya edang apa di sini, apakah masih ada urusan di sini. Hyun Joo meminta tolong agar tarik pembatalan kontrak Park Do Gyum.
“Kenapa? Apa membayar denda terlalu besar?” tanya Tuan In. Hyun Joo membenarkan.
“Aku merasa jantungku akan meledak, jadi, segera tarik.” Kata Hyun Joo. Tuan In pikir Bukan urusannya apakah jantung Hyun Joo akan meledak.
“Kau harus bertanggung jawab atas kekacauan yang kau sebabkan. Beri tahu Pak Park untuk mengirim uang tepat waktu.” Kata Tuan In berjalan pergi. 

“Direktur In!” ucap Hyun Joo menarik celana Tuan In sambil berlutut. Tuan In mengeluh dengan sikap Hyun Joo
“Jangan lakukan ini kepadaku. Aku akan menelepon polisi.” Kata Tuan In mengancam
“Kalau begitu, beri aku diskon.” Kata Hyun Joo. Tuan In mengeluh Hyun Joo sudah gila.
“Apa kau akan baik-baik saja jika pemuda yang ceria dan menjanjikanmengakhiri hidupnya dalam kemiskinan setelah menghabiskan hidupnya membayar utang dari hukumannya?” ucap Hyun Joo
“Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Lepaskan aku. Lepaskan.” Kata Tuan In. Hyun Joo tak peduli terus memegang celana Tuan In.
“Aku tidak akan melepaskannya. Tidak akan. Aku tidak akan melepasnya sampai kamu memberinya diskon. Aku tidak bisa melepaskannya.” Ucap Hyun Joo terus mengikutinya berputar-putar sambil berlutut dilantai.
Saat itu celana Tuan In akhirnya robek dan semua orang melihat pakaian dalamnya yang berwarna pink. Hyun Joo menahan memegang kain celan Tuan In karena harus mengangkat telp, beberapa orang mulai berkumpul karena Tuan In yang terlihat pakaian dalamnya.
“Ya, itu aku... Apa Tim Perencanaan Webtoon Farmasi Sunwoo? Ohh.. Begitu rupanya. Tim Perencanaan Webtoon. Ya, aku akan segera ke sana. Baiklah.” Ucap Hyun Joo dengan menahan kain celana Tuan In yang berusaha untuk pergi.
“Aku direkrut di saat seperti ini.” Ucap Hyu Joo. Tuan In pikir itu bagus lalu berteriak marah sambil mengumpat kesal.
“ Astaga. Apa yang harus kita lakukan? Kau bahkan tidak bisa menjahitnya. Belilah yang baru. Kami akan segera mentransfer hukuman untuk Pak Park Do Gyum. Ambil 200.000 dolar itu dan jadilah orang kaya.” Ucap Hyun Joo memberikan uang dan melangkah pergi. Tuan In terus berteriak kesal. 


Sek Nam memberitahu Hyun Joo kalau berencana memercayakan semua aspek platform webtoon dan perencanaan proyek kepadanya. Hyun Joo pikir Itu posisi yang membawa tanggung jawab berat tapi tidak bilang sudah memutuskan untuk melakukannya.
“Tentu saja. Kamu harus memikirkannya baik-baik. Mengenai gaji dan lingkungan kerjamu, kami bersedia memberikan apa yang kau inginkan.” Ucap Sek Nam
“Apa ada alasan kenapa kamu memberiku tawaran sebagus itu?” taya Hyun Joo penasaran
“Entahlah. Aku hanya utusan CEO perusahaan kami.” Kata Sek Nam.
“Bisakah aku membawa seniman webtoon yang juga pilihanku?” tanya Hyun Joo.
***
Bersambung ke part 2

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar