PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 23 Juli 2020

Sinopsis Men Are Men Episode 12

PS : All images credit and content copyright : KBS

Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 

Da Eun memberitahu kalau Ini adalah paket dukungan untuk seniman webtoon. Hyun Joo memberitahu kaau mereka  harus memahami gaya dan gaya kerja seniman  agar bisa menciptakan lingkungan kerja terbaik bagi mereka.
“Ini salah satu tugas produser webtoon.” Jelas Hyun Joo. Tuan Kim melihat isi tasnya.
“Apa itu? Aku bisa mengerti kenapa kamu memiliki ini, tapi aku penasaran untuk apa ini.” Kata Tuan Kim melihat seperti semportan nyamuk
“Saat seniman webtoon ini mengantuk, akan kusemprot dia dengan penyegar. Aku mengetes lebih dari 30 penyemprot di pasaran. Seniman webtun itu lebih suka cara penyemprotan produk ini.” Jelas Hyun Joo
“Tidak mungkin.” Kata Tuan Kim mencoba memainkanya. Da Hee mengeluh kalau Itu tidak lucu.
“Soal Pelayan Kim, seniman webtoon itu memutuskan untuk bekerja sama dengan kita. Mari kita beri tepuk tangan meriah. Pak Kang dan Pak Kim, kalian akan menangani Pelayan Kim.” ucap Hyun Joo. Eun Jun kaget tapi akhirnya menganguk mengerti.
“Aku ingin berpartisipasi dalam proyek Pak Park. Boleh aku bergabung dengannya?” tanya Seo Yoon.
“Untuk saat ini, sebaiknya dia tetap bersama produser biasanya.”kata Hyun Joo. Seo Yoon menganguk mengerti. 


Hyun Joo menerima telp dari dari Nyonya Kim dan kaget karena ingin menunda penekenan kontraknya, lalu kaget mendengar nama Bok Soon. Akhirnya Hyun Joo ke rumah dan Nyonya Kim terlihat sedang sedang sedih duduk disamping Hyun Joo.
“Aku tidak bisa menggambar satu pun di papan cerita dalam keadaan ini. Maafkan aku.” Ucap Nyonya Kim
“Bu... Aku akan menemukan Bok Soon untukmu. Itu menyelesaikan masalahmu, bukan?” kata Hyun Joo
“Benarkah? Astaga, akan segera kuteken kontraknya jika kamu menemukannya.” Kata Nyonya Kim memegang tangan Hyun Joo
“Jangan khawatir. Aku akan membawa Bok Soon kepadamu hari ini. Omong-omong, apa Bok Soon menggigit?” tanya Hyun Joo
“Bayiku tidak menggigit.” Kata Nyonya Kim marah. Hyun Joo akhirnya keluar rumah dengan teropong. 


“Dia bilang dia membuka jendela tanpa menyadari kaca jendela itu retak. Bok Soon mungkin kabur lewat lubang itu. Kalau begitu, kemungkinan besar Bok Soon jatuh di sana.” Ucap Hyun Joo memeriksa semua area luar rumah Nona Kim
Ia pun bersiap mengeluarkan semua peralatanya, lalu menaiki tangga ke atas pohon membawa ponsel dan berteriak memanggil Bok Soon. Tapi tak ada suara sahutan, tiba-tiba Min Jung menelp  dengan helaan nafas Hyun Joo mengangkat telp temanya.
“Min Jung, aku tidak bisa bicara sekarang.” Kata Hyun Joo yang ada diatas pohon.
“Aku akan langsung ke intinya. Bisa pinjamkan aku 10.000 dolar?” kata Min Jung
“10.000 dolar? Kenapa tiba-tiba?” tanya Hyun Joo heran. Min Jung mengeluh agar Jangan tanya alasannya dan Pinjami saja kepadanya.
“Aku akan membayarmu dalam enam bulan. Kumohon?” kata Min Jung dengan nada tinggi.
“Hei, aku tidak punya uang sebanyak itu.” Ucap Hyun Joo dan tubuhnya langsung melayang jatuh dari pohon.
Sebuah selembaran "Mencari Bok Soon" dengan gambar laba-laba yang akhirnya "Bok Soon ditemukan!" Hyun Joo seperti mulai merasakan punggungnya sakit. 


Hyun Joo dengan memegang punggung akhrnya berjalan perlahan memberikan pada Nyonya Kim yang sudah menunggu. Nyonya Kim langsung bahagia melihat Bok Soon. Hyun Joo pin menganggap Nyonya Kim sebagai ibunya menyuruh Bok Soon mendekat.
“Astaga, Bok Soon... Apa Kau baik-baik saja?” tanya Nyonya Kim. Hyun Joo menganguk.
“Kau baik-baik saja, Bok Soon? Benar, kan?” kata Nyonya Kim yang menanyakan keadaan Bok Soon. Hyun Joo pun hanya bisa menelan air liurnya.
“Produser webtoonmu akan mengunjungimu dengan kontraknya.” Kata Hyun Joo
“Terima kasih atas kerja kerasmu hari ini.” Kata Nyonya Kim. Hyun Joo pikir harus berterima kasih.
“Kau harus masuk.. Sampai jumpa, Bok Soon.. Kau cantik sekali, Bok Soon.” Ucap Hyun Joo melambaikan tangan pada Bok Soon dan Nyonya Kim pun masuk ke rumah.
“Hei, Do Gyum. Aku punya rencana hari ini. Makan malamlah dengan Ibu dan Ayah tanpa aku. Aku ada rapat dengan seniman webtoon. Baiklah, sampai nanti.” ucap Hyun Joo berjalan pergi sambil menelp Do Gyum. 

Do Gyum tersenyum melihat foto Hyun Joo yang digambar menjadi sosok webtoon dan menjadi wallpaper ponsenya. Ia pun keluar dengan wajah bahagia. Seo Yoon tiba-tiba datang memanggil Do Gyum. Do Gyum kaget melihat Hyun Joo yang datang.
“Apa kau Mau minum kopi denganku?” ucap Seo Yoon. Do Gyum melongo bingung dan akhirnya keduanya duduk di sebuah cafe. 

“Ini.. Aku ingin mengembalikan gelangnya, tapi itu benar-benar hancur. Jadi, kubelikan yang baru untukmu.” Ucap Seo Yoon memberikan sebuah kotak
“Tidak. Tidak apa-apa.” Kata Do Gyum menolak, Seo Yoon meminta agar menerimanya.
“Kau juga menemukan kalungku. Aku ingin menunjukkan apresiasiku. Aku akan memasangnya padamu.” Kata Seo Yoon memasangkan di tangan Do Gyum. Do Gyum pikir tak perlu.
“Cocok untukmu.” Ucap Seo Yoon melihat gelang ditangan Do Gyum. Do Gyum pikir Seo Yoon tidak perlu membeli yang baru.
“Tolong jangan terlalu dipikirkan. Tapi jika kau masih tidak nyaman menerimanya, kau bisa mentraktirku makan malam.” Ucap Seo Yoon yang ingin mencari kesempatan.
“Maafkan aku... Aku sudah punya rencana hari ini.” Kata Do Gyum. Seo Yoon terlihat kecewa tapi bisa mengerti
“Kita tunda dahulu, nanti dilain waktu kita bisa membuat rencana lagi” ucap Do Gyum. 

Hyun Joo berlari menyebrang jalan dengan nafas terengah-engah meminta maaf karena menunggu begitu lama. Ji Woo mengaku tidak karena hanya menunggu selama 36 tahun. Hyun Joo hanya bisa tertawa dengan leluco Ji Woo, Ji Woo pun mengajak untuk masuk bar saja.
“Duduk berdampingan lebih baik daripada berhadapan, bukan?”gumam Hyun Joo melihat bar yang masih kosong.
“Apa Kau mau duduk di bar?” tanya Hyun Joo dengan suara lebih keras. Ji Woo seperti tak mendengar
“Aku juga suka musik seperti ini.” Kata Ji Woo. Hyun Joo kembali bertanya “Bagaimana kalau duduk di bar?” Ji Woo akhirnya bisa mendengar mengaku kalau itu bagus. 

Akhirnya keduanya duduk di depan bar, barter pun memberikan buku menu. Ji Woo melihat buku menu, Hyun Joo pikir bisa merekomendasikan koktail untuk peminum kelas ringan, lalu bergumam kalau itu bohong karena  Akan merekomendasikan koktail yang kuat.
“Aku sudah minum obat yang akan membantuku tetap sadar.” Ucap Ji Woo. Hyun Joo pikir Ji Woo tidak perlu melakukan itu, dengan sedikit mendekatkan wajahnya karena suara musik yang nyaring.
“Katamu ini soal pekerjaan.” Kata Ji Woo. Hyun Joo beralasan Di sini terlalu berisik jadi akan memberi tahu besok di kantor.
Keduanya akan bicara bicara bersama, dan saling menatap dengan wajah cukup dekat. Hyun Joo tak bisa tenang melihat bibir Ji Woo karean hanya itu jawaban dari pertanyaan. Akhirnya Ia memutuskan pergi ke toilet karena harus mencuci tangan untuk mengurangi rasa gugupnya. 

“Kalau begitu, haruskah aku menciumnya? Ah... Tidak. Aku tidak bisa melakukan itu saat tidak mabuk.” keluh Hyun Joo lalu tiba-tiba ruangan gelap
“Apa ini? Apa mati lampu?Ah... Mati lampu?” jerit Hyun Joo bahagia karena kemungkinan Ji Woo akan pingsan dan keluar dari toilet.
“Pak Hwang, kamu baik-baik saja? Ayo Bangun!” teriak Hyun Joo panik. Ji Woo mengaku benar-benar terjaga.
“Kau pasti tidak bisa bernapas. Biar kulakukan napas buatan untukmu.” Ucap Hyun Joo merasa ini cara paling tepat.
“Tidak, aku bernapas dengan baik.” Kata Ji Woo bingung. Hyun Joo merasa tidak seperti tu karena bisa tahu pernapasan Ji Woo itu tidak teratur.
Ji Woo memperlihatkan kalau nafasnya yang baik. Hyun Joo pun memastikan dengan jari ditanganya dan  tahu kalau bernapas dengan baik dan baik-baik saja.
“Kukira kamu membutuhkanku melakukan CPR seperti sebelumnya.” Ucap Hyun Joo mencoba untuk tenang.
“Aku tidak membutuhkannya.” Kata Ji Woo mencoba duduk kembali tenang. Hyun Joo pun bisa melihatnya.
“Listrik seluruh gedung padam, jadi, akan butuh waktu untuk menyalakan listrik lagi. Untuk ketidaknyamanannya, aku akan memberimu koktail gratis.” Kata bartender membawakan lilin. Keduanya pun mengucapkan Terima kasih.
Bartender menuangkan minum pada keduanya, Hyun Joo meminum dan berkomentar ini Faust dan koktail yang kuat jadi Orang meminumnya tanpa tahu betapa kuatnya karena rasanya manis. Ji Woo pikir Itu sebabnya dinamakan Faust.
“Faust menjual jiwanya pada iblis. Dia merasakan cinta manis dengan para wanita cantik. Tapi pada akhirnya dia hancur.” Ucap Ji Woo. Hyun Joo menganguk membenarkan.
“Boleh aku bertanya? Bu Seo, kenapa kamu memutuskan tidak menikah?” tanya Ji woo
“Tidak seperti Faust, kurasa aku tidak pernah jatuh cinta hingga rela menjual jiwaku.” Akui Hyun Joo
“Jika kau jatuh cinta seperti itu, apa kau bisa berubah pikiran?” tanyaJi Woo
“Tapi masalahnya, Jantungku tidak berdetak. Kurasa aku belum pernah menemui seseorang yang membuat jantungku berdebar.” Akui yun Joo
“Jantungmu berdebar tanpa alasan. Dan itu membuatmu terjaga semalaman. Kau melewatkan halte bus karena terlalu sibuk memikirkan dia. Saat mendengar namanya, kau langsung bahagia. Kudengar itulah arti cinta. “ kata Hyun Joo. Ji Woo mendengar dengan wajah serius.
“Kalau dipikir-pikir, para mantan pacarku mungkin kesulitan karena aku. Kami seharusnya saling mencintai, tapi hubungan kami mungkin lebih seperti cinta sepihak. Tapi kau tahu, pada akhirnya, mereka cukup pintar untuk meninggalkanku.” Cerita Hyun Joo
“Kurasa aku ditakdirkan untuk hidup sendiri.” Kata Hyun Joo. Suasana seperti langsung sendu dan keduanya mulai minum. Hyun Joo pamit karean harus menerima telp keluar. 




Hyun Joo masuk bar dan melihat Ji Woo sudah tertidur lalu mengejek kalau membual soal minum obat sebelum datang ke sini. Saat itu Ji Woo sudah tak sadarkan diri terbaring diatas meja. Akhirnya Hyun Joo pun langsung mengendong Ji Woo dan berteriak memanggil taksi.
Ji Woo masuk ke dalam taksi tanpa sadar, dan Hyun Joo sibuk menelp ibunya memberitahu kalausegera ke sana dan akan tiba 30 menit lagi. Akhirnya Hyun Joo membantu Ji Woo memasangkan sabuk pengaman. Ji Woo tertidur dengan kepala yang mengelantung . 

Hyun Joo tak enak hati melihat Ji Woo akhirnya memberikan pundaknya agar bisa menyanggah kepalanya. Keduanya tertidur saat sampai di tujuany Hyun Joo pun terbangun saat sopir memberitahu kalau sudah sampai. Ia pun bingung kalau sopir mengantar ke rumah orang tuanya.
“Sudah kubilang antar kami ke Cheongdam-dong.” Kata Hyun Joo dan mengingat kembali kejadian sebelumnya.
Saat ia sibuk berbicara ditelp dengan ibunya lalu menutup telp dan memberitahu supir taksi Antar mereka ke Dulle O-gil, Seongsu-dong. Ia pun merasa kalau sedang benar-benar bingung lalu membangunkan Ji Woo. Ji Woo akhirnya terbangun.
“Aku pasti tertidur lagi.”ucap Ji Woo mencoba untuk membuka matanya lebar-lebar.
“Maafkan aku. Aku berniat mengantarmu pulang, tapi kita berakhir di rumah orang tuaku karena aku memberi tahu sopir alamat yang salah. Aku akan turun di sini. Tetap di taksi dan pulanglah. Maafkan aku.” Ucap Hyun Joo dan bergegas untuk turun. 

Ji Woo keluar dari taksi memanggi Hyun Joo,  dengan wajah seriusn meminta agar bisa menganggapnya serius dan mempertimbangkan lagi. Hyun Joo terlihat bingung dan kaget, apa yang dimaksud. Ji Woo memberitahu kalau yang dikatakan adalah Soal keinginannya.
Hyun Joo mengingat tulisan Ji Woo "Tolong habiskan satu malam denganku, Hyun Joo. Sampai jumpa di Hotel Hanseo" lalu menganguk mengerti akan memikirkanya. Ji Woo pun akhirnya masuk ke dalam taksi.
Tiba-tiba Nyonya Jung sudah ada disamping anaknya, Hyun Joo kaget melihat ibunya. Nyonya Jung ingin tahu Siapa itu. Hyun Joo menjawab kalau Ji Woo adalah CEOnya. Nyonya Jung tak percaya kalau pria tadi adalah CEOnya.

“Kau minum-minum. Apa hanya kalian berdua? Ada yang salah denganmu.” Kata Nyonya Jung merasa kalau itu bukan anaknya.
“Itu urusan pekerjaan. Tidak ada apa-apa denganku. Di mana Do Gyum? Apa dia di sini?” kata Hyun Joo mengalihkan pembicaran.
“Dia baru saja tiba di sini.”kata Nyonya Jung. Hyun Joo pun memohon pada ibunya Jangan beri tahu Do Gyum soal CEO.
“Kenapa?” tanya Nyonya Jung heran. Hyun Joo berjanji  Akan menjelaskan alasannya nanti dan tidak boleh membahasnya saat dirumah. Nyonya Jung menganguk mengerti. 


Tuan Seo dan Do Gyum sibuk melihat foto-foto lama di album. Tuan Seo dengan bangga kalau Saat Won Bin melihat ini, maka mungkin berpikir itu fotonya karena mirip dengannya. Do Gyum hanya tersenyum melihat foto Tuan Seo saat masih muda.
Hyun Joo dan ibunya akhirnya datang. Tuan Seo sedang melihat  Putri cantiknya sudah datang. Hyun Joo meminta maaf karena datang terlambat. Nyonya Jung pun membrikan Es krim yang diminta juga sudah dibeli.
“Kenapa kau tiba-tiba melihat foto-foto lama?” tanya Hyun Joo heran melihat foto orang tuanya.
“Kupikir akan menyenangkan jika membuat video untuk hari jadi pernikahan mereka.” Kata Ji Woo lalu memberikan es krim yang sudah dibuka pada Hyun Joo.
Kedua orang tuanya saling melirik karena tahu kalau Ji Woo akan mendekati anaknya. Hyun Joo terihat tak enak hati akhirnya mengambil es dari tangan Ji Woo.
“Aku tidak tahu siapa dia, tapi dia cantik.” Goda Hyun Joo melihat foto masa lalunya.
“Apa Kau ingin melihat Won Bin?” kata Tuan Kim. Ji Woo mengeluh mendengarnya.
“Hanya gaya rambutnya yang sama, tapi dia terus bilang dia Won Bin.” Kata Ji Woo. Tuan Seo merasa Terkadang itu mengejutkannya
“Dia adalah Tuan Bean.” Kata Nyonya Jung. Semua pun tertawa mendengarnya.
“Apa? Ayah. Bukankah kita mengambil foto ini saat usiaku tujuh tahun? Itu saat aku jatuh ke laut, bukan?” ucap Hyun Joo melihat foto mereka bertiga
Ya, benar... Kami hampir gagal menyelamatkanmu, tapi kamu tidak mau bangun. Ibumu dan ayah seperti sudah mati selama beberapa hari.” Cerita Tuan seo
“Apa Kau ingat saat dia bangun? Dia membuat keributan, mengatakan dia ingat kehidupan masa lalunya.” Ucap Nyonya Jung
“Kehidupan masa laluku?” kata Hyun Joo bingung karena tak ingat. Tuan Seo mengeluh kalau istrinya tak boleh membahas hal itu.
“Apa Kau sudah makan malam, Hyun Joo?” tanya Tuan Seo mengalihkan dan ibunya yang menjawab.
“Dia minum dengan CEO-nya dan Dia melarangku mengatakannya.” Ucap Nyonya Seo. Hyun Joo panik mendengarnya dan Do Gyum langsung terdiam menahan amarah.
“Kenapa begitu? Kenapa dia tidak bisa membicarakannya? Apa itu rahasia?” tanya Tuan Jung heran.
“Aku benci CEO kami.” Akui Do Gyum. Tuan Jung heran dan ingin tahu alsanya. Do Gyum mengaku hanya Benci saja lalu pamit pergi dan meninggalkan es krim diatas meja.
“Apa kau Sudah mau pergi? Hyun Joo baru saja tiba.” Kata Tuan Jung. Do Gyum beralasan sudah terlambat bekerja dan akan kembali lain kali.
Nyonya Seo langsung menyuruh anaknya agar mengejar Do Gyum. Hyun Joo mengeluh kesal pada ibunya karena tak bisa menjaga rahasia.



Hyun Joo memanggil Do Gyum di teras rumah. Do Gyum pun berhenti melangkah mengejek Hyun Joo yang keluar rumah karena tidak puas melihat wajah tampannya. Hyun Joo mengeluh dengan lelucon Do Gyum dan akhirnya bicara serius.
“Maaf aku berbohong. Jika aku bilang akan menemui Pak Hwang, kukira kau akan marah.” Ucap Hyun Joo tak enak hati.
“Itu bukan kencan, kan?”kata Do Gyum. Hyun Joo menegaskan bukan
“Aku tidak ingin kau menemuinya secara pribadi lagi... Astaga, aku bukan pacarmu... Aku terdengar seperti pria obsesif, kan?” kata Do Gyum akhirnya pamit pergi. Hyun Joo pun berpesan agar hati-hati di jalan.


Hyun Joo pulang ke rumah sambil memegang perutnya karena merasa sakit, sat itu Min Jung sudah menunggu dengan tatapan sinis mengeluh karena Hyun Joo yang mengabaikan teleponnya. Hyun Joo mengaku tidak mengabaikan teleponnya.
“Aku tidak enak badan hari ini. Mari bertemu besok dan...” ucap Hyun Joo yang langsung disela oleh Min Jung
“Itu karena kamu tidak mau meminjamiku uang. Bukankah begitu?” kata Min Jung marah
“Tidak, itu jumlah uang yang besar. Setidaknya kau harus bilang kenapa kamu membutuhkan uang sebanyak itu.” Ucap Hyun Joo
“Ini hanya masalah keluarga.”tegas Min Jung. Hyun Joo pun ingin tahu ada apa karena harus tahu apa yang bisa membantunya.
“Lupakan saja. Aku tidak menginginkan uangmu. Aku akan mengambil pinjaman pribadi atau memohon diberikan uang. Aku akan mengurusnya sendiri.” Ucap Min Jung marah. Hyun Joo mencoba memanggil temanya sambil menahan rasa sakit.
“Hyun Joo... Mulai hari ini, kamu bukan temanku lagi.” Ucap Min Jung marha dan berjalan pergi.
“Kenapa semua orang menyulitkanku?” keluh Hyun Joo dan menerima telp dari Nyonya Kim. 


Hyun Joo kaget kalau  Nyonya Kim yang ingin membatalkan kontrak dan tidak mengerti alasanya. Nyonya Kim hanya bisa menangis menceritakanya. Hyun Joo ingin tahu Tuan Kim Kim Pal Do melakukan apa kepada Bok Soon.  Nyonya Kim akhirnya memberikan telpnya pada Eun Jung.
“Ini aku, Bu Seo... Ada kecelakaan.” Ucap Eun Jung. Tuan Kim hanya berdiri dengan wajah tertunduk sementara Nyonya Kim menangis memanggil Bok Soon...
***
Flash Back
"Beberapa jam lalu di studio Pelayan Kim"
Eun Jung duduk disofa dan kaget melihat laba-laba menempel dibajunya, lalu mencolek Tuan Kim yang duduk disampingnya. Tuan Kim langsung menjerit ketakutan dan keduanya hanya bisa melompat-lompat. Tuan Kim lansung mengambil koran dan membuat Bok Soon keluar jendela.
“Pak Kang, aku berhasil!” teriak Tuan Kim bahagai, tapi Eun Jung panik karena itu adalah binatang kesayangan Nyonya Kim dan Bok Soo akhirnya "Buang semuanya untukku"
“Aku melakukan pengendalian hama.”akui Tuan Kim. Nyonya Kim menangis karena sudah kehilangan anaknya Bok Soon.
“Kenapa... Aku akan ke sana dengan perkakasku. Jadi Terus hibur dia. Mengerti?” ucap Hyun Joo menahan tangis. 


Akhirnya Hyun Joo masuk rumah menahan rasa sakitnya dan berbaring dilantai. Ia mencari nomor telpnya  "Do Gyum, Ibu, Yeong Eun, Min Jung" I pikir anak menelp ibunya dan keduanya pun bergegas masuk ke dalam rumah melihat anaknya yang tergeletak dilantai.
“Putriku, ada apa? Lihatlah dia berkeringat.”ucap Tuan Seo panik. Nyonya Jung mengeluh kalau sudah memberitahu anaknya.
“Ini sebabnya kau tidak bisa hidup sendirian. Kau butuh suami yang bisa membawamu ke rumah sakit saat sakit.” Kata Nyonya Seo
“Ya. Mengingat yang terjadi padamu, kau harus mulai berkencan.” Ucap Tuan Seo  dan keduanya memberiakn dua piliha foto pria agar Hyun Joo memilih salah satunya sekarang. Hyun Joo pikir orang tuanya tak boleh datang. 

Akhirnya Hyun Joo menelp Yeong Eun memberitahu kalau sakit perut parah jadi meminta agar mengantarnya ke rumah sakit karena tidak bisa bergerak. Yeong Eun ingin tahu Apakah seburuk itu karena tidak bisa datang, dan sedang kerja lapangan.
“Apa Kau sudah menelepon Do Gyum?” tanya Yeong Eun. Hyun Joo mengaku belum.
“Aku akan memanggil taksi dan pergi sendiri. Jangan khawatir.” Ucap Hyun Joo. 

Ji Woo sedang membuka kopi di mesin lalu masuk ke kamar, saat itu ponselnya berdering dan mengangkatnya. Tapi yang datang ke rumah Hyun Joo adalah Ji Woo. Ji Woo berlari menaiki tangga dan masuk ke rumah Hyun Joo. Hyun Joo sudah tergeletak dilantai.
Hyun Joo pun dibawa ke IGD dengan Ji Woo yang berteriak meminta  agar bisa menolongnya. Ji Woo pun menemani Hyun Joo yang sedang melakukan pemeriksaan. 

Di ruangan, Nyonya Kim seperti mengalami suatu gejala mulai meminum obat. Saat itu seseorang datang memberikan informasi yang diminta. Nyonya Kim  mengucapkan terimkasih dan langsung melihat isi amplopnya semua isi profile "Seo Hyun Joo, Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keluarga"
Saat itu telpnya berdering dan kaget mengetahui Pak Hwang di UGD. Sebelum pergi Nyonya Kim melihat foto Hyun Joo.  

Do Gyum menerima telp dari Young Eun, Young Eun ingin tahu Bagaimana Hyun Joo, apakah Dia baik-baik saja. Do Gyum bingung karena menanyakan keadaan Hyun Joo padanya.
“Apa terjadi sesuatu padanya?” tanya Do Gyum. Young Eun pikir CEO tidak memberitahunya.
“Aku meneleponmu karena Hyun Joo sakit parah, tapi CEO-mu yang menjawabnya.” Ucap Young Eun. Do Gyum menahan amarahnya. 

Di rumah sakit, Hyun Joo sudah terbaring dengan Ji Woo yang memegang tanganya. Nyonya Kim datang lalu melihat gambaran yang sama saat melihat pria yang disukainya dengan wanita lain. Ji Woo pun mengelus wajah Hyun Jo yang masih tertidur.
“Song Min Ju.” Ucap Nyonya Kim yang melihat wajah Hyun Joo sama seperti musuhnya dulu.
Hyun Joo membuka matanya dan bisa meihat Ji Woo yan menemaninya.
Bersambung ke episode 13

Cek My Wattpad...  ExGirlFriend

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar