PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 11 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 28

PS : All images credit and content copyright : MBC
Kepala Ma dibawa keluar dari kantor polisi, Dong Tak dan Kapten Yoo mengawalnya. Reporter langsung mengajukan pertanyan “ Mengapa Anda membuat tersangka palsu?”  Sementara Jin An hanya diam saja menatap dari kejauhan, Mi Nam pikir mereka harus mendekat juga. Jin An pikir lebih baik  rekam secara penuh saja.
Wartawan terus mengajukan pertanyaan “Apa Anda melakukan ini sendirian? Apa Anda tidak merasa malu sebagai orang yang seharusnya melindungi hukum?” Kapten Yoo mengajak Kepala Ma untuk segera pergi saja, tak sengaja handuk yang menutup borgol terjatuh.
Semua wartawan bergegas mengambil gambar, Kapten Yoo terlihat marah., langsung menarik Kepala Ma masuk ke dalam mobil. Mi Nam ingin mendekat dan mengambil gambar. Setelah Kepala Ma masuk mobil, Jin An mendekati Mi Nam memukul kepala  sambil mengomel kaalu harus menjadi manusia yang paham peraturan dulu. Dong Tak melihat Jin An dan keduanya hanya bisa saling menatap. 

Jaksa Tak duduk diruangan, menonton berita yang dibawakan oleh Jin An didepan kantor polisi
“Inspektur Ma Jin Gook  dari Kantor Polisi Pusat Seoul mengaku menggunakan tersangka palsu untuk kasus Detektif Jo Hang Joon Ketika penyelidikan itu tidak mendapatkan pelaku, Dia membuat tersangka palsu untuk mengurangi ketegangan di kasus tersebut Investigasi kematian Detektif itu kembali ke Titik Nol. Masyarakat semakin penasaran dengan pembunuh sebenarnya.” 

Ho Tae baru mengetahui dari Dong Tak kalau kasus ini semua berasal darikecelakaan 16 tahun lalu dan Itu berarti Detektif Jo di bunuh untuk menutupi kasus itu. Dong Tak menganguk tanpa bisa berkata-kata lagi karena sudah memberitahu semuanya.
“Hei, bagaimana kau bisa memberitahu hal ini sekarang? Apa Kau tidak percaya kami?” keluh Ho Tae kesal. Dong Tak mengaku Bukan tidak percaya.
“Lalu apa? Apa Kau mau bilang ada seseorang yang lebih di percaya?” ucap Ho Tae marah
“Ya, ada seseorang yang lebih dia percaya. Itu aku.” Ungkap Soo Chang duduk diatas meja sebagai Roh.
“Ada pria yang bekerjasama denganku.” Akui Dong Tak. Kepala Yoo pikir itu bawahan yang dibicarakan.
“Dia bilang Bawahan? Kedengarannya sangat norak. Ada yang lebih terkini. Kami adalah rekan.” Komentar Soo Chang
“Aku sudah tahu itu... Aku sangat kecewa. Padahal Aku istrimu di tempat kerja. Siapa pria itu?” ucap Sung Hyuk kesal.
“Hei, aku minta maaf. Maaf... Itu karena dia tidak menunjukkan mukanya pada semua orang.” Ungkap Dong Tak menatap Sung Hyuk
Kapten Yoo pikir mereka bisa melupakan kasus ini sejenak, karena mereka bisa bekerja sebagai tim  mulai sekarang dan semua akan bekerja dalam operasi gabungan jadi fokus mereka adalah kasus ini dan  perlu menyelidiki Direktur Tak dan Jaksa Penuntut Tak.
“Itu berarti kita hanya perlu mengecek tato  di leher Jaksa.” Ucap Ho Tae
“Tidak, saat kita menangkap Lee Doo Sik  waktu itu, kita mempercayai kesaksian palsunya dengan mudah karena tato itu.” Ucap Kapten Yoo
“Itu sebabnya kita harus berjuang  sampai akhir. Kita melawan Direktur dan Jaksa Penuntut maka Ini akan sulit. Dan yang paling penting...” kata Dong Tak 



Saat itu ia teringat yang dikatakan oleh Jaksa Tak “ Jika kau yakin, bawa lah bukti.. Atau tidak, mundur lah.” Lalu menegaskan mereka Kperlu menyiapkan semua bukti  dengan sempurna untuk menghindari kasus ini berakhir dengan kekurangan bukti.
“Jadi kita akan menutup rute pelarian yang mungkin mereka temukan dan kemudian membawanya ke depan. Mari kita bagi tugas.” Ucap Kepala Yoo
“Jika begitu, Aku akan memeriksa panti asuhan yang di katakan Dong Tak dan rekaman CCTV.” Kata Ho Tae
“Aku akan memeriksa  hasil dari pemantik itu.” Ucap Sung Hyuk
“Aku akan mencoba mengikuti orang yang menyerang Inspektur kita.” Kata Dong Tak
“Bukti DNA yang ia dapatkan  dengan mengorbankan dirinya sendiri. Itu akan ku tangani. Aku akan tinggal, tepat di sebelah  laboratorium NISI dan mengurusnya dengan cepat.” Kata Kapten Yoo .
“Kapten... Kita membutuhkan sampel  DNA Tak Jae Hee untuk membandingkannya.” Pikir Dong Tak. Ho Tae pikir Keluarga Tak sudah tahu mereka sebagai polisi jadi pasti akan sulit.
“Ada orang lain yang akan membantu kita.” Ucap Dong Tak. Sung Hyuk kesal mendnegar kalau ada orang lain.
“Mengapa dia bereaksi berlebihan?... Bukan, itu bukan aku. Tapi The Avengers.” Ucap Soo Chang
“Satu hal lagi. Kecelakaan 16 tahun lalu, ada hubungannya dengan Ayah Reporter Song,  Song Ji Seok. Dia adalah Detektif yang bertugas  saat itu.” Ucap Dong Tak, Kepala Yoo mengaku mengingat hal itu yaitu Pria korupsi yang bunuh diri.
“Aku yakin dia di jebak  seperti Hang Joon Hyung. Aku butuh seseorang untuk menyelidiki keberadaannya sebelum meninggal dan Kita kekurangan orang.” Ucap Dong Tak
“Aku kenal seseorang  yang bisa membantu, Seseorang yang membosankan.” Kata Ho Tae.
Dong Ki sedang membuang sampah didepan rumahnya, menerima telp dari Ho Tae membahas tentang Detektif Song Ji Seok yang bertugas di Incheon pada tahun 2001. Dengan nada sombong mengaku sibuk, Ho Tae mengatakan kalau akan membayarnya. Dong Ki menolak mengaku bekerja keras untuk kebersihan rumahnya jadi sangat sibuk.


Dong Tak membahas Soo Chang semalam ingin melindungi Inspektur. Soo Chang membenarkan, Tapi sengaja datang  bukan untuk menyelamatkannya, tapi untuk balas dendam, yaitu Untuk Doo Sik.
“Tapi ketika sampai di sana, pria berhelm itu menemuinya. Dan Apa yang bisa ku lakukan? Aku ingin menangkap pria berhelm itu  lebih dari pada Inspektur.” Ungkap Soo Chang
“Kerja bagus.” Puji Dong Tak. Soo Chang binggung tiba-tiba Dong Tak memujinya.
“Kau menyelamatkan nyawa seseorang.” Jelas Dong Tak. Soo Chang mengerti tapi merasa ada yang sangat aneh.
“Aku tidak bisa menyelamatkanmu, tapi bisa menggunakan batu bata  untuk menyelamatkannya. Bagaimana bisa?” kata Soo Chang heran
“Sekarang, seluruh tim kami sudah tahu. Jika kita bisa mencocokkan DNA,  maka kita bisa menangkap dia untuk selamanya..” Jelas Dong Tak.
Soo Chang berpikir bisa kembali  ketubuhnya. Dong Tak mengatakn pergi Untuk memeriksa kemana hilangnya Jaksa Tak. Soo Chang memilih untuk bergabung dengan Avengers untuk menangkap si bodoh itu. Dong Tak pun pergi lebih dulu. 


Jaksa Tak baru saja bertemu seseorang diluar ruangan, lalu membuang botol minumnya ditempat sampah. Anak buah Yong Pal langsung mengambilnya dengan Soo Chang yang mengamatinya lebih dekat. Setelah itu Jaksa Tak makan di restoran, anak buah yang lain mengambil sendok yang dipakaian oleh Jaksa Tak. Yang lainya merekam semua gerak gerik Jaksa Tak. Soo Chang pun memujinya karena berkerja dengan bagus.

Ketiganya bertemu dengan Ho Tae memberikan barang yang bisa dijadikan tes DNA. Ho Tae sempat mengebrak meja tapi setelah itu memberikan jempolnya karena sudah berkejar dengan baik. 
Kepala No bertemu dengan Jaksa Tak membahas rumor bahwa Inspektur Ma Jin Gook  di serang. Jaksa Tak menjawab kalau Itu sedang di selidiki. Kepala No pikir Kepala Ma tu kebanyakan pamer jadi akhirnya kehilangan orang yang membantunya.
“Lupakan urusan orang lain. Bisakah kita fokus pada urusan kita?” ucap Jaksa Tak dengan tegas. Kepala No mulai cemberut.
“Untuk membuat Detektif Park Dong Ki menghancurkan bukti tentang tabrak lari, kau mengenalkannya  pada Direktur Star Group, Jo Min Seok, dan menerima bayaran  sebagai balasannya.” Ucap Jaksa Tak
“Kau bilang Aku? Aku di jebak.” Ucap Kepala No mengelak. Jaksa Tak pikir mereka lebih baik permudah saja.
“Kasus Suap, penghancuran bukti, pelanggaran jabatan.”  Ucap Jaksa Tak
“Apa Kau sungguh ingin ini menjadi mudah? Direktur Tak Jung Hwan, Dia sangat tertarik dengan Cha Dong Tak. Menurutmu dia memiliki urusan apa dengan seseorang seperti dia? Bagaimana kau bisa memanggilnya, Ayah?” ucap Kepala No mengejek.
Jaksa Tak binggung kepala No yang membahas masalah itu. Kepala No malah makin mengejek denga menyebut "Ayah." Beberapa kali. Jaksa Tak hanya diam saja.
“Apa Betapa menakutkannya itu? Jika aku jadi kau, maka Aku akan takut memanggilnya seperti itu. Jika aku akan berakhir seperti Inspektur Ma, maka Aku tidak akan menyerah tanpa melawan... Hei... Jaksa Tak. Sekarang, apa kau tertarik  dengan urusanku?” ucap Kepala No seperti ingin membuat Jaksa Tak terdesak. 

Jaksa Tak keluar dari ruangan, Soo Chang menunggu di luar mengikutinya sambil berkata dengan yakin kalau Tadi malam pasti Jaska Tak sambil mengejek kalau pasti sangat sibuk.
“Pemberantas kejahatan di siang hari dan pembunuh berhelm di malam hari. Apa kau punya waktu untuk makan  dengan jadwal yang sibuk itu?” ejek Soo Chang.
Jaksa Tak mengemudikan mobilnya, Soo Chang pun ikut duduk dibelakang bertanya-tanya Apa yang akan dilakukan Jaksa Tak sekarang, karena Saudaranya mendapatkan semua  susunan DNA milik Jaksa Tak.
“Kau menjebak Ayahku, membunuh Kim Jong Doo, dan bahkan Detektif Jo Hang Joon. Kau membuat kecelakaan, dan Ayahmu yang menutupinya. Kalian berdua, duo yang luar biasa. Aku hanya tidak mengerti. Detektif Cha menyelidiki kematian Detektif Jo,  jadi aku mengerti. Lalu Bagaimana denganku? Kenapa kau ingin membunuhku? “ucap Soo Chang terus mengocek.
Jaksa Tak menerima telp dari Tuan Oh yang meminta memeriksa orang-orang di sekitar Cha Dong Tak. Tuan Oh pikir kalau Dong Tak dekat dengan  salah satu preman yang sedang terbaring di rumah sakit dan Nama pasiennya Gong Soo Chang.
“Tapi Ada hal aneh yang terjadi pada pasien itu kemarin. Terjadi keributan besar di rumah sakit.” Ucap Tuan Oh
“Sekitar jam berapa kejadian itu?” tanya Jaksa Tak. Tuan Oh menjawab itu 3 siang.
“Bukankah Anda juga di rumah sakit saat itu?” kata Tuan Oh. Jaksa Tak hanya diam saja.
“Kami menangkapmu, Kau berada di sana pada saat itu.” Ucap Soo Chang yakin dan tersenyum bahagia.


Dong Tak pergi ke tempat saat semalam kehilangan si pelaku, dengan memeriksa jalan dan ingin tahu kemana perginya si pelaku. Saat itu Jin An menelp, Dong tak dengan nada mengejek kalau Jin An itu menelepon untuk memberitahu agar tidak berlari atau bekerja terlalu keras
“Kau tidak menanggapi saranku dengan serius. Aku menyuruhmu untuk tidak terluka.” Ucap Jin An. Dong Tak ingin tahu Ada apa pagi ini karena menurutnya Jin An sangat kejam
“Jika kau butuh ketenangan,  maka bersandar lah pada bahu Reporter kejam ini. Kau pasti sangat menyukai Inspektur mu.  Aku menyelidiki Lee Doo Sik sejak kau masuk penjara. Tangan kanannya menelpon kami hari ini. Dia pasti pernah melihat laporanku."ucap Jin An. 
Sebelumnya, Jin An bertemu dengan tangan Kanan Dong Sik yang mengatakan "Ada tempat yang sering Doo Sik kunjungi beberapa hari sebelum  Jo Hang Joon meninggal. Kapan pun dia kesana, terjadi hal-hal aneh.” 
Dong Tak ingin tahu dimana itu, Jin An pikir Dong Tak masih ingat dengan kotak pemantik  yang di gunakan pengendara motor itu yaitu menemukan sesuatu  yang jatuhkan. Dong Tak melihat mengatakan kalau   akan menjadi petunjuk  bagi mereka. Dong Tak mengingatnya lalu terlihat kaget dengan dugaanya.  Jin An membenarkan kalau itu restoran  Ilya. Dong Tak pun mengucapkan Terima kasih pada Reporter Song.


Dong Tak berjalan sendirian didepan restoran, lalu masuk memperlihatkan ID cardnya sebagai polisi pada bagian receptionist dan pernah bertemu sebelumnya, lalu memperlihatkan fotao Jaksa Tak dengan bertanya Apa mengenali orang ini. Si pelayan bisa mengenalnya Saat itu seorang wanita keluar dengan pakaian rapih, Si pegawai memberitahu kalau wanita itu adalah pemilik restoran
“Aku sedang menyelidiki kasus, lalu mengikuti gerakannya dan kehilangan jejak di sekitar sini. Apa Anda pernah melihat  seseorang yang mencurigakan?” tanya Dong Tak. Si wanita hanya diam dan hanya melirik pada pegawainya
“Pemilik kami tidak bisa  mendengar atau bicara.” Ucap Si pegawa. Akhirnya Wanita itu keluar dari restoran.
“Siapa pelanggan reguler mu?” tanya Dong Tak kembali pada pegawai
“Macam-macam,  tapi kantor kejaksaan di dekat sini, jadi pelanggan kami banyak dari orang hukum.” Jelas Si pegawai
“Pria yang fotonya ku tunjukkan. Apa dia sering kesini?” tanya Dong Tak. Si pegawai mengaku kalau Jaksa Tak yang tadi malam juga datang
“Bagaimana dengan dia?” tanya Dong Tak memperlihatkan foto Doo Sik  Si pegawai mengaku tak tahu. 


Dong Tak keluar dari restoran melihat si pemilik restoran yang berjalan sendirian. Teringat dengan ucapan “Dia bilang beberapa hari  sebelum Detektif Jo meninggal sampai kau menangkapnya, Doo Sik sering pergi ke tempat ini.”
“Lee Doo Sik Jika dia tahu tempat ini sebelum Hang Joon meninggal, lalu dia kenal Tak Jae Hee bahkan sebelum kejadian itu.” Ucap Dong Tak
 “Aku mendengar sesuatu  saat berada di dalam tubuhmu. Doo Sik berpihak dengan seseorang  yang lebih kuat.” Ucap Soo Chang sebelumnya
“Seseorang lebih kuat. Pasti Direktur Tak yang bersembunyi di belakang Inspektur Ma. Jika Doo Sik bertemu dengan Tak Jae Hee  bukan dari kasus Hang Joon dan akhirnya tetap jatuh untuk Tak Jae Hee juga, Tak Jae Hee dan Lee Doo Sik. Jika aku bisa menemukan hubungan mereka, maka semuanya akan masuk akal.” Gumam Dong Tak 


Ho Tae menerima telp dari Ho Tae tentang Panti Asuhan Haneul. Ho Tae mengakatan sudah mendapat daftar sponsor mulai 16 tahun lalu dan yang dikatakan Dong Tak memang benar kalau ada Tak Jung Hwan, lalu Gong Soo Chang dan Lee Doo Sik tinggal di juga
“Hei, ada yang aneh. Dia mensponsori seseorang  secara spesifik.” Ucap Ho Tae. Dong Tak ingin tahu siapa itu da bergegas pergi.
 Ho tae pikir itu Lee Dong Sik,  dengan Direktur Tak mulai mensponsori anak-anak di musim dingin tahun 2001 dan Gong Soo Chang dan Lee Doo Sik keluar di musim semi tahun 2004. Ia measa selama 3 tahun  dari keduanya berusia 11 sampai 14 tahun, kemungkinan besar Tuan Tak sering bertemu  dengan Lee Doo Sik sebagai sponsor.
“Mungkin karena itu  Lee Doo Sik dan Tak Jae Hee berhubungan.” Kata Dong Tak. Ho Tae pikir itu benar.
“Tapi lihat ini. Ada sponsor khusus di mana mereka terus mendukung alumninya. Mungkinkah itu juga Lee Doo Sik?” kata Sung Hyuk.
“Mungkin saja. Sebagai imbalan atas semua  yang dia terima, maka dia harus mengambil alih pembunuhan.” Kata Kapten Yoo
“Jika Lee Doo Sik memiliki sponsor khusus, maka Soo Chang pasti sudah tahu.”kata Dong Tak berbisik dengan menatap kosong.
Kapten Yoo memanggil Dong Tak ingin tahu selanjutnya. Dong Tak pikir setelah mendapatkan bukti, maka harus membuatnya tidak berkutik Kepala Yoo setuju mereka segera berdiri dan mulai bergerak. Dong Tak terlihat terdiam. 


Soo Chang terus mengikuti Jaksa Tak yang pergi kerumah sakit, lalu bertanya apa yang dilakukan dirumah sakit dan berteriak ingin tahu alasan ingin dirinya mati, lalu mengumpat marah menyebut Jaksa Tak itu pembunuh.
 Yong Pal berjaga didepan pintu menghentikan Bong Sook yang membawa baskom untuk masuk ke kamar dengan memastian kalau wanita itu Ko Bong, Soo Chang yang di bicarakan Dong Tak. Bong Sook kaget karena dipanggil dengan nama "Ko Bong"
“Aku Ko Bong Sook, Lalu Siapa kau, Ahjussi?” ucap Bong Sook.
“Ko Bong Sook.. Aku bukan Ahjussi Tapi Aku Oppa. Aku ke sini dalam misi untuk melindungi Gong Soo Chang.” Jelas Yong Pal
“Apa Detektif mengirimmu untuk menjaga Oppa? Apa Kau juga Detektif?” kata Bong Sook penuh semangat.
“Itu... Mirip seperti itu, tapi ketika bertarung, aku berada di tingkat  yang lebih tinggi.” Ungkap Yong Pal membanggakan dirinya. Bong Sook seperti tak peduli.
“Ini bagus. Aku harus bekerja  paruh waktu hari ini, Jadi Jaga dia, Ahjussi. Aku akan mengawasimu, oke?” ucap Bong Sook bergegas pergi memberikan baskom pada Yong Pal. Yong Pal melihat Bong Soo yang sangat kasar padahal ia masih muda.


Soo Chang melihat Jaksa Tak yang bersembunyi, lalu mengejek kalau  Jaksa Tak yang datang untuk membunuh,  tapi saudaranya itu sedang menjaga didepan pintu. Tiba-tiba Yong Pal berdiri didepan Soo Chang dan bisa menatapnya, Soo Chang kaget karena berpikir kalau sekarang Yong Pal yang bisa melihatnya.  
“Aku kelaparan dan tidak bisa makan karena penusuk yang memutar itu.” Ucap Yong Pal ternyata hanya menatap kosong kebingungan
“Kau menakutiku... Kupikir kau bisa melihatku.” Ucap Soo Chang sementara Jaksa mendengar seorang yang bisa menusuk dengan memutar. 



Petugas CCTV memberitahu Berkat Reporter yang memperbaiki masalah data yang hilang, maka sekarang sudah normal. Mi Nam mengaku sedikit tidak sabar. Perawat Gil ingin melihat orang aneh yang keluar  dari kamar Gong Soo Chang sekarang
“Pengurus rumah sakit benci terlibat dengan polisi, tapi aku akan menampilkannya  karena kau meminta.” Ucap Si petugas. Keduanya melihat seseorang yang mengunakan pakaian hitam berjalan dilorong.
Perawat Gil keluar ruangan sambil mengeluh kalau berharap gambarnya  sedikit lebih jelas. Jaska Tak mendengar memilih untuk bersembunyi. Mi Man pikir kalau Perasaannya bilang, ada hal besar yang sedang terjadi. Setelah keduanya pergi Jaksa Tak masuk ruangan memperlihatkan ID Cardnya dan meminta agar menunjukan rekaman yang di lihat dua orang tadi.


Tuan Tak mengaku menyelidiki apa yang di lakukan Ayah Jin An di hari kematiannya dari Riwayat telepon, odometer mobil tapi tidak menemukan apa pun dan ingin tahu Siapa yang menyuruhnya untukdatang ke lokasi konstruksi itu lalu meminta maaf.
“Tidak apa-apa... Dia bilang tidak akan terlambat. Kupikir itu seseorang yang dekat dengannya.”kata Jin An.
“ Aku minta maaf tapi sangat sedikit bukti yang tersisa, bahkan Saksi juga sudah meninggal.” Ungkap Tuan Tak sengaja bersedih
“Tapi aku tidak akan menyerah. Aku berjanji pada Detektif Cha.” Kata Jin An. Tuan Tak kaget Jin An menyebut nama Cha Dong Tak
“Iya. Sudah kubilang terakhir kali, dia membantuku memahami keadilan. Kasus Detektif Cha ada hubungannya dengan kasus terakhir Ayahku. Jika dia bisa memecahkannya,  Mungkin kami bisa mencari tahu  apa yang terjadi.” Ucap Jin An penuh semangat.
“Ji An... Apa kau sangat dekat dengan Cha Dong Tak?” tanya Tuan Tak. Jin An mengaku kalau mereka saling menyukai.
“Anda masih mensponsori panti asuhan, bukan? Bisakah Anda mengajakku juga? Anda juga mensponsoriku. Aku ingin berterima kasih.” Kata Jin An.
“Aku ada jadwal sidang yang sangat penting dan tidak ingin mendapat masalah. Semua orang akan mencoba  untuk menemukan kesalahanku. Saat tidak ada jadwal, maka aku akan mengajakmu.” Ucap  Tuan Tak. Jin An pun menganguk setuju. 

Jin An keluar dari ruangan menelp Jaksa Tak menanyakan keberadaanya karena baru saja bertemu Ayahnya dan apakah sedang ada dikantor. Jaksa Tak pikir kalau Jin An ingin bertemu. Jin An mengaku Tidak.  Jaksa Tak mengatakan kalau sedang ada di luar.
“Kau pasti tahu, kau sungguh anak yang beruntung. Kau memiliki Ayah yang baik.” Ucap Jin An.Jaksa Tak membenarkan dengan wajah tegang
“Kuharap ada 100 lagi, pria seperti dia.” Kata Jin An. Jaksa Tak meminta Jin An untuk bicara nanti. Jin An tahu kalau Jaksa Tak sedang sibuk lalu menyudahi telpnya.
Jaksa Tak menelp seseorang memberitahu akan mengirim dua video. Dan meminta agar memeriksa orang di dalamnya, di tanganya sudah ada USB yang menyimpan video. 

Bong Sook melayani pelangan roti dengan senyuman, karena bisa bekerja disana. Saat itu Sung Hyuk datang ke kasir akan mambayar roti yang dibelinya. Bong Sook terdiam melonggo melihat Sung Hyuk, tapi Sung Hyuk terlihat acuh. 3 pegawai lainya menyuruh Bong Sook agar membunugkusnya.
Akhirnya Bong Sook tersadar dari lamunann dan mulai membungkus dengan plastik. Sung Hyuk terlihat seperti tak peduli keluar dari toko roti. Bong Sook mengeluarkan sampah sambil mengeluh sangat lelah dan sangat sulit mencari uang
“Tunggu, aku sudah bekerja selama empat jam sejauh ini. Empat jam... Astaga. Aku bahkan tidak menghasilkan 50 dolar. Jika aku mencopet selama ini,  setidaknya aku sudah mendapat 500 dolar.” Ucap Bong Sook kesal
“Aku mungkin harus berhenti... Ah... Tidak. Ketika bekerja di sini,  jantungku berdegup kencang, perasaanku enak, dan sangat gembira. Aku senang mendengarkan Detektif itu. Mari bertahan sedikit lagi. Kau bisa melakukannya, Bong Sook.” Ucap Bong Sook menyakinkan diri lalu masuk ke dalam toko.
“Kau bisa melakukannya, Ko Bong... Kau bisa! Ayo.. Dia terlihat sangat cantik hari ini.” Ungkap Sung Hyuk ternyata diam-diam mendengarna.
Sung Hyuk datang ke tempat yang memeriksa korek membawakan roti,  sambil bertanya apakah menemukan sesuatu, temanya memberitau aklau Ini bukan sekedar pemantik.


Dong Tak terdiam di tempau duduknya, teringat kembali ucapan Ho Tae “Ini aneh...Dia mensponsori seseorang secara spesifik. Bukankah itu Lee Doo Sik?” Lalu mengeluh kalau Ini sungguh mengganggu pikirannya. Saat Itu Ho Tae menelp menurutnya Jae Hee sudah tamat.
“Kurasa rencana Inspektur  dan Kapten Yoo berhasil. Ya, analisisnya akan keluar sebentar lagi. Perkiraan tinggi, cara dia berjalan, dan semuanya terekam. Kita hanya perlu membawanya dan membandingkannya.” Ucap Ho Tae.
“Kita sudah memiliki hasil tes DNA nya.  Aku akan segera menghubungimu  setelah ku cek.” Kata Kepala Yoo. Dong Tak mengerti sambil bergegas masuk ke dalam mobilnya. 

Yong Pal saat itu menelp Dong Tak saat masuk ke dalam mobil, sementara Soo Chang kehilangan jejak Jaksa Tak, lalu mendengar Yong Pal sedang bicara dengan Dong Tak berlari mendekatinya.  Yong Pal mengau Tidak ada orang  yang mencurigakan di rumah sakiat bahkan tidak melihat semut.
 “Mungkin dia kabur karena  mendengar aku menjaga di sini.” Ucap Yong Pal
“Hei, aku ragu akan hal itu.. Jae Hee sudah mampir.” Ucap Soo Chang ikut bicara
“Soo Chang, kau di sana  bersama Yong Pal?” kata Dong Tak. Yong Pal mengaku kalau tidak bersamanya karena berdiri di luar,  dan Soo Chang ada di kamarnya.
“Dan bukankah seharusnya kau mengajukan pertanyaan itu padaku? Kedengarannya seperti kau bertanya kepada Soo Chang, bodoh.” Ucap Keluh Yong Pal
“Ya, wow. Kau bisa mendengarku... Aku di sini bersamanya. “Apa itu? Apa Kau menemukan petunjuk? ” Ucap Soo Chang.
“Ada sesuatu yang menggangguku. Apa Doo Sik pernah di sponsori oleh siapapun setelah keluar?” tanya Dong Tak. Yong Pal binggung dengan yang dikatakan Dong Tak
“Apa maksudmu? Dia anak yang keras kepala. Pria dengan harga diri yang tinggi. Kami keluar dari panti asuhan  karena tidak menginginkan makanan gratis.” Ucap Soo Chang. Dong Tak seperti tak percaya tapi Soo Chang yakin dengan hal itu.
“Oh, soal orang yang datang untuk melihat gambar itu. Bukankah menurutmu dia akan muncul lagi?” ucap Soo Chang. Dong Tak  pikir itu Mungkin. Yong Pal pun hanya mengikuti Dong Tak kalau ia berpikiranyang sama
“Lalu aku akan ke panti asuhan. Aku mungkin mengingat sesuatu.” Kata Soo Chang
“Aku akan menemui Jae Hee. Ada hal lain yang harus ku ketahui  tentang Doo Sik.” Ucap Dong Tak. Soo Chang menganguk mengerti dan mengucapkan terimakasih pada Yong pauntuk panggilan teleponnya.
“Kurasa dia akan muncul di sini. Aku merasa di awasi sesuatu. Tapi Siapa yang mengawasiku?” ucap Yong Pal binggung


Dong Tak mengemudikan mobilnya, Tak Jae Hee terlihat gelisah lalu menelp seseorang bertanya bisa menerima hasil video itu. Sementara Soo Chang sudah sampai dipanti asuhan melihat anak-anak yang sibuk asik bermain. Dong Tak akhirnya datang ke tempat Jaksa Tak, Jaksa Tak mengejek kalau ini lucu karena Dong Tak yang mengaku mengikutinya.
“Entahlah... Pernyataan yang lebih tepat adalah, aku mengejar tersangka yang berlari setelah menyerang Inspektur Ma. Di ujung jalan tempat dia menghilang, Aku melihat sebuah restoran Jepang  bernama Ilya. Kudengar kau tahu tempat itu.” Ucap Dong Tak
“Lee Doo Sik... Mendiang Doo Sik menato  belakang lehernya dengan sayap malaikat sama seperti pembunuh Hang Joon. Ternyata gambarnya sama dengan yang ada di dinding panti asuhan yang di sponsori Direktur Tak. Sekarang, pertanyaannya, Apa anak yang di sponsori khusus Direktur Tak. adalah Lee Doo Sik Dan itu alasan dia menggantikan tempatmu  dengan imbalan yang ia terima?” ucap Dong Tak penuh amarah. Jaksa Tak hanya menatapnya. 


Sementara Soo Chang menatap gambar sayap malaikat, sambil mengeluh bertanya-tanya siapa pemilik Sayap malaikat yang sebenarnya. Lalu ia melihat anak yang ingin bermain tapi tak diajak oleh yang lainya, akhirnya si anak perempuan pergi menjauh dan
“Kenapa? Mereka tidak mau bermain denganmu? Heii.. Kau harus tetap mencoba... Dengan begitu, kau tidak akan kesepian.” Ucap Soo Chang melihat si anak pergi
“Yahh... Setidaknya salah satu dari mereka melihatmu Apa dia anak buahmu?.” Komentar Soo Chang melihat salah satu teman pria menatap sedih dari kejauhan lalu teringat sesuatu. 

Flash Back
Doo Sik sedang asyik bermain dengan dua temanya, salah satu anak bermain sendirian dengan bonekanya. Doo Sik menatapnya dari kejauhan, Soo Chang ingin tahu apa yang dilihat oleh Doo Sik, Doo Sik melihat dari kejauhan kalau Malaikat.
“Dia seperti malaikat yang sesungguhnya.” Ucap Doo Sik yang mengambar dibagian sisi anak wanita sebuah sayap.
Soo Chang mengingat ucapannya pada Dong Tak kalau Lee Doo Sik mengikuti anak lain yaitu Seseorang yang menggali-gali dan  tahu siapa dia. Sementara Doo Sik sebelum meninggal mengatakan  Wajah yang berhelm dan Itu sebabnya membuat tato, lalu meminta Dong Tak menemukan sayap malaikat  yang sesungguhnya.
“Sayap malaikat sesungguhnya  yang dia maksud adalah...” ucap Soo Chang dan saat itu sebuah motor datang dengan pengemudi yang mengunakan helm. 


Dong Tak menerima telp dari Ho Tae, memberitahu baru saja mendapatkan hasilnya. Saat itu Jaksa Tak menerima fax, Ho Tae memberitahu kalau hasilnya tidak cocok dan Orang di helm itu bukan Jaksa Penuntut Tak. Dong Tak telihat kaget lalu memeriksa bagian belakang Jaksa Tak
“Jadi Itu sungguh bukan kau?” ucap Dong Tak seperti tak percaya lalu melihat lembaran kertas yang ada ditangan Jaksa Tak yaitu ANALISIS CUPLIKAN CCTV dan terlihat sosok wanita. 
Soo Chang melihat dengan matanya seseorang terlihat ada tato dibagian lehernya dan membuka helm, lalu beberapa anak perempuan datang memanggil “Unnie.” Yaitu Soo An. Mata Soo Chang kaget kalau ternyata pelakuanya seorang wanita. Dong Tak menatap ANALISIS CUPLIKAN CCTV seperti mengetahui kalau wanita itu adalah pemilik restoran jepang yang mengaku bisu dan tuli.
Bersambung ke episode 29

 PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar