PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 30 Januari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 1 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Mi Nu sudah sampai di bandara, banyak fans yang meminta agar Jangan pergi. Mi Nu mengucapkan salam perpisahan pada semua fansnya dengan berjanji kalau  sudah menemukan Sayap yang sebenarnya, maka akan kembali, semua fans meminta Mi Nu agar jangan pergi
Saat itu Geu Rim datang langsung menarik rambut Mi Nu sebelum pergi. Semua fans binggung siapa wanita yang berani menarik rambut idola mereka.  Mi Nu kaget melihat Geu Rim bisa datang ke bandara.
“Sudah ku katakan aku akan mengejarmu sampai ke ujung bumi jika kau merusak acaraku.” Tegas Geu Rim marah
“Aku tidak akan melakukan acara radio. Sangat Memalukan sekali berada di acara radio.” Ucap Mi Nu
“Apa? Kau Bilang Memalukan?!!” ucap Geu Rim marah. Mi Nu memohoan agar Geu Rim tak bersikap kasar padanya.
“Aku bukan "Nuna", aku seorang penulis. Mengapa kau tidak menunjukkan rasa hormatmu padaku? Dan aku sudah bilang semalam, Acara radio adalah janji. Selama 2 jam dalam sehari, 365 hari dalam setahun, jadi kau harus menepati janji itu kepada pendengar! Sekarang Datang dan tepati janjimu.” Ucap Geu Rim menarik Mi Nu.
“Siapa yang mendengarkan acara radio bodoh itu? Itu hanya acara sementara setelah aku terkena masalah. Siapa juga yang mau ke acara radio bodoh yang tidak menghasilkan uang?” ucap Mi Nu tak ingin ditarik oleh Geu Rim
“Hei! Mungkin ini acara radio yang bodoh untukmu, tapi bagiku, itu adalah seluruh hidupku!  Jadi Pikirmu kau siapa, menghina dan menyebut radio "bodoh"? Selama dua tahun aku bekerja denganmu, aku tidak bisa menulis acara satupun, karena aku selalu mencarimu dan memohonmu! Apa kau tahu sudah berapa bom soju yang aku buat untukmu?” ucap Geu Rim mengeluarkan semua amarahnya.
“Jadi Kau mau apa dariku?” kata Mi Nu. Geu Rim hanya meminta agar Mi Nu pergi mengisi acaranya dan tidak bisa pergi lalu kembali menariknya pergi.
Fans yang melihat Geu Rim menarik Mi Nu membalas dengan melepaskan keduanya akhirnya mendorong Mi Nu untuk pergi sementara Geu Rim jatuh begitu saja di lantai.
Geu Rim hanya bisa menangis kesal di tinggalkan begitu saja, saat keluar dari bandara Mi Nu mengupdate foto di SNS dengan caption “Maaf tidak bisa menepati janjiku.... Nuna. Maksudku, Penulis Song Geu Rim.” Geu Rim hanya bisa mengumpat kesal melihatnya karena Mi Nu yang benar-benar pergi meninggalkanya. 



Geu Rim masuk kedalam ruang siaran, Ra Hee langsung melempar naskah di wajahnya, dengan nada sinis mengejek kalau Sesi penutupan yang hebat dan mereka sekarang bisa melihat yang terjadi sekarang. Geu Rim melihat Hoon Jung melepaskan semua atribut yang ada diruang siaran tentang Mi Nu.
“Saya, Shin Soo Ah, akan mengisi acara selama seminggu untuk Mi Nu's Happy 6pm, karena ada sesuatu. Saya harap kalian bisa tahan denganku. Ada banyak sekali yang mengirimkan komentar.” Ucap Soo Ah mengantikan Mi Nu.
Geu Rim hanya bisa menatap sedih karena acaranya akhirnya diubah dan membawa semua barang-barangnya karena artinya dipecat.
“Saya harap kalian akan terus mendengarkan sampai akhir. Kami memiliki banyak hadiah hari ini, jadi tolong tetaplah bersama saya sampai akhir, tolong ya. Mari kita mulai dengan lagu pertama.


Geu Rim membaca  naskah yang dituliskanya,  "Sudah saatnya langit biru menjadi merah. Pendengar Mi Nu's Happy 6pm berapa lama kalian menatap ke arah langit hari ini?" lalu bertanya-tanya apakah memang tulisan sangat payah sekali
“Ya, payah... Bahkan Sangat payah.” Ucap Tuan Lee berjalan melewati Geu Rim lalu melangkah pergi dengan ranselnya.
Geu Rim yang melihatnya heran dengan sikap Tuan Lee, lalu tersadar karena belum sempat menyapa atasanya. Saat itu Ibunya menelp, Geu Rim langsung mengangkatnya. 

Geu Rim datang ke tempat ibunya, seperti restoran. Nyonya Jo  Ae Ran menceritakan sudah menghasilkan 52 dolar hari ini dan menjawab lebih dari 50 panggilan, menurutnya ia sudah bekerja sangat keras hari ini.
“Seorang asisten penulis menghasilkan 1.200 dolar dalam sebulan. Jika kau membagi 30, maka aku juga menghasilkan 40 dolar hari ini. Tapi Aku dipecat, jadi...” ucap Geu Rim sedih lalu menuangkan soju ke dalam gelas besarnya.
“Hei... Apa ini pertama kalinya kau membuat bom soju? Siapa yang menuangkan soju seperti itu? Apa kau tidak tahu kalau  harus menuangkan semuanya sekaligus?”ejek Nyonya Jo lalu menuangkan minuman untuk anaknya.
“Apa Kau dipecat?” tanya Nyonya Jo. Geu Rim pun bertanya pada ibunya apa yang harus dilakukan  sekarang?
“Memangnya Apa lagi? Kau bisa bermain. Itu Enak sekali, kan? Aku ingin dipecat juga.” Ucap Nyonya Jo santai. Geu Rim bisa tersenyum berpikir kalau memah itu kabar bagus jika dipecat.
“Percayalah pada Ibumu mulai sekarang, dan kau harus banyak main-main. Tidur sampai sakit punggung.” Ucap Nyonya Jo. Geu Rim pikir itu Kedengarannya bagus.


Keduanya akhirnya berbaring bersama dikamar sambil mendengarkan radio. Geu Rim pikir Sudah lama sekali mereka tidak mendengarkan radio bersama. Nyonya Jo masih ingat kalau  mendengarkan radio bersama beberapa tahun yang lalu dan tidak bisa mendengarnya lagi, sejak Geu Rim  menjadi penulis radio. Geu Rim seperti baru menyadarinya.
“Yahh.. Ibu benar... Tapi Ibu, apa Ibu ingat? Setelah operasi mata Ibu, kita mendengarkan radio saat pulang naik bus.” Cerita Geu Rim. Nyonya Jo mengaku kalau masih mengingatnya.

Flash Back
Nyonya Oh seperti baru saja operasi mata dan membuatnya mengunakan kacamata, Geu Rim yang masih kecil menangis sambil memegang tangan ibunya. Ia melihat kalau   Matahari terbenam sungguh luar biasa.
“Meskipun mata Ibu tertutup,Tapi mataku akan menggambar semuanya agar Ibu bisa melihat semuanya. Sekarang  Langit mengikuti kita melalui jendela Tapi langit biru berubah menjadi langit merah.” Cerita Geu Rim sambil menangis, lalu memeluk ibunya. 

Nyonya Joo mengingat saat itu bisa melihat semua yang digambarkan Geu Rim untuknya.  Ia meminta agar Geu Rim mengambarkan banyak hal-hal yang indah selama hidupnya dan itu sama dengan arti namanya. ( Geu Rim dalam bahasa korea adalah gambar). Geu Rim berjanji akan melakukannya.
“Apa Kau tahu, Ayahmu dan aku lari ke kantor, dan berada disana sampai kantor tutup untuk menemukan nama yang cocok untukmu. Kita terus melihat jam, lalu menghapusnya lagi dan lagi. Apa Kau mengerti, Song Geu Rim?” ucap Nyonya Joo
“Tentu saja, aku tahu.... Ibu... Jika aku menjadi Ketua penulis program, maka aku akan menulis ini untuk pembukanya.” Ucap Geu Rim memberitahu tentang kalimat yang dibuatnya
“Sudah saatnya langit biru berubah menjadi merah. Semuanya, langit yang indah ini ada di sebelah kita.” Ucap Geu Rim. Nyonya Joo berkomentar kalau Kedengarannya keren. Geu Rim yang bahagia memeluk anaknya dengan erat. 


Geu Rim tertidur pulas dikamarnya, lalu terbangun dengan bunyi deringan ponselnya, tangan mencari-cari ponselnya lalu mengangkat dengan mata tertutup. Matanya langsung melotot kaget dan terbangun dari tidur mendengar yang berbicara.
Akhirnya Geu Rim berlari sampai ke kantor menemui Tuan Lee dan menanyakan kabaranya. Tuan Lee memanggil Geu Rim dengan panggil “magnae” sambil mengeluh karena tidak menyapanya lebih dulu.
“Apa kau sudah selesai berlibur dari India? Aku bukan lagi seorang magnae, tapi Aku seorang asisten penulis.” Tegas Geu Rim
“Katanya kau dipecat. Jadi Kalau begitu, kau bukan asisten lagi.” Kata Tuan Lee
“Kudengar, kau memulai sebuah program baru.” Komentar Geu Rim
“Ya. Aku juga dengar, kalau kau masih tidak becus menulis.” Ejek Tuan Lee lalu berjalan pergi. 

Geu Rim akhirnya mengikuti Tuan Lee  ingin tahu tujuanya meminta agar memanggilnya. Beberapa pegawai melihat Tuan Lee bergegas masuk ke dalam lift berdesakan walaupun sudah penuh. Geu Rim juga binggung banyak pegawai seperti menghindar dari Tuan Lee.
“Hei, maknae... Kudengar, kau mendapatkan bakat baru selagi aku pergi... kau punya bakat memikat para tamu.” Ucap Tuan Lee.  Geu Rim membenarkan. Ya.
“Aku sedikit legendaris di bidang itu. Apa kau sudah dengar cerita tentang Suzy? Apa kau tahu bagaimana aku mengundangnya?” kata Geu Rim bangga
“Apa itu yang aku ajarkan?” keluh Tuan Lee. Geu Rim binggung lalu ikut berjalan keluar dari lift. 

Keduanya berjalan dilorong, semua orang yang melihat Tuan Lee langsung menutupi pintu seperti tak ingin diganggu dan berusaha menghindar. Tuan Lee mengingatkan kalau Seorang penulis harus bersaing dengan tulisannya, bukannya mendapatkan pendengar dengan membawa tamu terkenal.
“ Dan kau.. bukannya si penulis itu malu, malah bangga akan hal itu. Stasiun radio ini akan anjlok. Apa gunanya melatih para pegawai baru? Apa gunanya melatih mereka begitu keras?” kata Tuan Lee mengejek.
“Kau melatihku selama dua bulan dan pergi setelah menyebabkan masalah. Memangnya kau mengajarkanku sampai mana...” keluh Geu Rim. Tuan Lee membalikan badan terlihat marah. Geu Rim mencoba untuk menghindarinya.
“Dua bulan itu adalah dua bulan yang paling berarti sepanjang hidupku.” Kata Geu Rim menenangkanya. 

Keduanya berjalan ke sisi gedung lainya, para pegawai melonggo dan mencoba menghindar meninggalkan kopi di mesin. Tuan Lee pun mengambilnya dan kembali memanggil Geu Rim dengan panggilan “Maknae” Geu Rim menegaskan kalau sudah jadi asisten penulis.
“Apa Kau Ingin bekerja sama denganku? Kau akan menjadi penulis utama jika kau membawa dia menjadi DJ.” Ucap  Tuan Lee
“Kau bilang "Dia"? Siapa?” tanya Geu Rim. Tuan Lee menunjuk ke arah poster didepanya. Geu Rim melihat dan kaget ternyata yang dimaksud adalah Ji Soo Ho
“Apa kau serius?” ucap Geu Rim. Tuan Lee membenarkan yang dikatakan.
“Jangan meragukan telingamu. Kau mendengarnya dengan benar.” Kata Tuan Lee. Geu Rim masih saja tak percaya kalau itu memang Soo Ho. 

Seorang wanita memimpin rapat memberitahu Sorotan terbaru untuk citra selebriti telah didekati banyak orang, jadi... Nyonya Nam langsung menyela ingin tahu Manfaat apa yang akan dihasilkan dengan didekati orang, menurutnya merkea harus bersikap tidak terjangkau agar semua orang membayarnya.
“Apa gunanya jika seorang bintang bisa didekati dengan mudah? Seorang bintang harus spesial dan misterius. Jadi Ubah sudut pandangmu.” Ucap Nyonya Nam
“Aku harus intelektual dan baik. Aku harus karismatik seperti seorang bintang, tapi juga sederhana. Aku harus seperti pacar, seperti Oppa, dan kadang seperti seorang Presdir. Intinya, aku harus bersikap seperti bintang jika ada yang ingin membayarku. Jadi Tolong kirimkan semua proposal hari ini dan Aku akan melihat itu semua.” Kata Soo Ho lalu berjalan pergi. 

Geu Rim mengikuti Tuan Lee ke tempat penyimpanan CD kembali berkomentar kalau itu tidak masuk akal dan berpikir kalau mereka beruntung bisa mendapatkan Soo Ho sebagai tamu jadi kenapa harus menjadi seorang DJ
“Bagaimana bisa dia bisa melakukan program acara harian?” ucap Geu Rim.Tuan Lee pikir kenapa Soo Ho tak bisa melakukakan itu. Geu Rim hanya terlihat binggung.
“Mengapa Ji Soo Ho tidak bisa melakukan program acara harian? Bagaimana bisa seseorang tahu, apa Ji Soo Ho bisa ada di acara radio atau tidak? Kau Ingat ini... Jika kau merekrut Ji Soo Ho dan menjadi penulisku, jadi kau harus menulis mati-matian.” Ucap Tuan Lee memperlihatkan album yang dimiliki Soo Ho.



Geu Rim mencari kata kunci “Ji Soo Ho” dari laptopnya lalu keluar dari artikel "Aku suka membaca dan menonton film." Dan juga melihat SNS yang dimiliki Soo Ho. Ia berkomentar mengetahui Soo Ho yang suka menghabiskan waktu sendirian.
“Ahh... Dia Membosankan sekali hidupnya, bahkan dia hanya makan gula rendah, rendah karbohidrat, makanan rendah lemak.” Komentar Geu Rim
Ia melihat foto yang lain, Soo Ho di depan sebuah restoran bertulisankan  “Makanlah yukgaejang”  dan menemukan informasi lagi Soo Ho yang sudah makan Yukgaejang.  Dan melihat foto-foto lain, pria yang selalu ada didekat Soo Ho. Geu Rim yakin kalau Joon Won pasti manajernya.
“Bahkan manajernyaterlihat dingin dan tak bisa didekati.” Keluh Geu Rim. 

Soo Ho dan lawan mainya sedang bermain dengan pakaian jaman joseon, bahkan memperlihatkan cara berkelahi dan akhirnya sutradara berteriak “Cut”.  Diam-diam Geu Rim melihat Soo Ho sedang menatap layar monitor dengan sutradara. 
“Keadaan nya tidak terlihat baik... Dia terus memijat pelipisnya.” Ucap Geu Rim melihat dari belakang lalu melihat seseorang dan memanggilnya.
“Tn. Asisten Sutradara.. Aku adalah Song Geu Rim, teman sekelas perguruan tingginya, rekan sepupu mantan pacarmu.” Ucap Geu Rim. Si pria hanya menganguk mengerti saja.
Sutradara berteriak kalau mereka akan istirahat makan siang dan sudah ada Truk makanan. Geu Rim lalu mencoba mendekati Ass Sutradara. 

Soo Ho duduk di mobil sambil membaca naskah, menyuruh Manager Kim makan, karena tak ada alasan untuk harus kelaparan. Manager Kim tahu sifat Soo Ho yang tidak ingin makan dengan staf dan ia tidak bisa makan sendiri. Saat itu terlihat sosok bayangan mendekati mobil
“Kita kedatangan penggemar gila lagi... Kau tetap di dalam saja” kata Manager Kim lalu turun mobil menarik si wanita yang berusaha mengambil foto dari dalam mobil. Si wanita meminta agar mengembalikan kameranya.
“Jika ingin ku kembalikan kameramu dengan untuh, maka diam dan ikuti aku.” Ucap Manager Kim menarik si wanita pergi. 

Soo Ho berada di dalam mobil kembali melihat bayangan, seseorang bertanya apakah Soo Ho ada di dalam. Soo Ho hanya diam saja, Geu Rim pikir Soo Ho ada di dalam lalu dengan berani membuka pintu mobil dan terlihat dengan jelas Soo Ho yang ada didepan matanya.
“Halo, aku Song Geu Rim... Apa Kau ingat Aku? Di lift hotel...” ucap Geu Rim. Soo Ho berpura-pura lupa bertanya siapa wanita didepanya.
“Jadi Kau tidak mengingatku. Aku Song Geu Rim, penulis radio. Kau belum makan, kan? Kudengar, kau suka yukgaejang, Teh untuk bintang kita yang suaranya seperti madu manis.Kau bisa coba Vitamin harus selalu kita konsumsi.” Ucap Geu Rim memberikan semua barang-barangnya. Soo Ho hanya menatapnya.
“Tn. Ji Soo Ho... Jadi masalahnya... Sebagai penggemar lama yang mencintaimu, aku ingin mengatakan beberapa hal. Aku tahu kau sangat sibuk dengan drama baru, film, dan iklan, tapi... Jika kau semakin sibuk dan semakin lelah, menurutku kau harus berkomunikasi dengan fans-mu.” Jelas Geu Rim
Soo Ho tak banyak berkata ingin Geu Rim mengatakan tujuanya. Geu Rim hanya bisa mengumpat dalam hati, bahkan senyum aja membuat jadi takut.  Ia menahan amarah menjelaskan kalau ingin menawarkan kesempatan yang luar biasa untuk menghindari kamera dan berbicara jujur di depan mic.
“Aku tidak akan melakukannya. Jadi Pulanglah. Hati-hati di jalan.” Ucap Soo Ho
“Katanya, kau mau waktu itu!.. Di lift hotel. Katanya, kau ingin di undang ke acaraku.” Ucap Geu Rim. Soo Ho mengaku tidak ingat.
“Apa Kau benar-benar tidak mengingatku?” kata Geu Rim seperti tak yakin. Soo Ho menyuruh Geu Rim segera pergi karena Manajernya akan kembali dan waktunya hanya tinggal  30 detik.
“Tolong, dengarkan aku sekali lagi.” Ucap Geu Rim. Soo Ho pikir menegaskan tidak akan menjadi tamu.
“Tn. Top Star... Apa menurutmu aku datang untuk memintamu untuk menjadi tamu? Itu Akan sia-sia kalau kau menjadi tamu. Kami ingin kau menjadi DJ untuk program baru kami...” jelas Geu Rim tapi saat itu juga manager Kim datang menarik Geu Rim.
“Tunggu! Aku bukan penggemar gila!.. Tn. Ji Soo Ho!” teriak Geu Rim. Manager Kim tak peduli menarik pergi. 



Soo Ho ingin memeluk seorang wanita, tapi si wanita menolaknya. Soo Ho mengeluh dengan si wanita yang tidak datang ke dalam mimpinya tadi malam, menurutnya Jika  tidak bisa datang ke dunianya lalu seperti terhenti. Sutradara berteriak “Cut”. Soo Ho meminta maaf karena lupa dialognya.
“Kita ulang lagi... Ada apa, Soo Ho ? Kau tidak pernah membuat kesalahan. Apa yang kau lakukan?” keluh Sutradara.
Soo Ho pun kembali mencoba dialognya tapi saat itu lawan mainya malah membuatnya terhenti saat harus melompat ke air. Si wanita meminta maaf tidak bisa melakukannya karena terlalu menakutkan. Sutradara pun menghentikan syutingnya. 

Si wanita memohon  kalau terlalu takut, dan kedinginan, bahkan gemetar dan berteriak meminta dibawakan selimut. Ass Sutradara kalau  menghapus adegan ini, maka penulisnya akan langsung lari datang ke lokasi.
“Bagaimana kita bisa menemukan pemeran pengganti sekarang? Ini tidak akan berhasil.” Ucap  si pria meminta maaf.
“Kita harus pergi dalam satu jam. Aku sudah bilang barusan kalau Ji Soo Ho ada jadwal pemotretan iklan.” Kata Manager Kim pada Ass Sutradara.  Geu Rim medengar dari kejauhan.
“Ahh... Mau gila rasanya. Kita hanya membutuhkan satu adegan lagi. Tolonglah.” Ucap Ass Sutradara 

Soo Ho menunggu di lokasi syuting, saat itu Geu Rim datang dengan pakaian yang sama, keduanya saling menatap, Akhirnya Geu Rim lebih dulu menyapa Soo Ho karena bertemu lagi dan meminta kerja samanya.
Flash Back
Di sebuah ruangan, Sutradara memarahi asistantnya karena  seharusnya sudah mengecek adegan mana yang membutuhkan pemeran pembantu, dan ini menurutnya bukan pertama kali bekerja dengan si Da Seul yang pemilih.
“Ji Soo Ho harus pergi dalam satu jam untuk pemotretan iklan. Jadi Bagaimana ini?” kata Sutradara binggung. Saat itu Geu Rim masuk menyela ucapan sutradara. Sutradara bertanya siapa.
“Halo. Aku penulis radio, Song Geu Rim. Aku adalah teman kerjanya, temannya teman sepupunya. Meskipun begitu, aku jago berenang. Dan Kira-kira, aku sama tingginya dengan Da Seul. Berat badan kita sedikit berbeda, tapi Hanbok bisa menutup semua itu. Di tambah lagi, kepalaku bundar, jadi terlihat bagus jika rambutku di kepang. Aku akan jadi pemeran pengganti Da Seul.” Ucap Geu Rim yang membuat keduanya hanya bisa melonggo. 


Soo Ho hanya diam saja, Geu Rim dengan bangga berpikir kalau Soo Ho yang Tidak perlu berterima kasih padanya menurutnya mereka harus saling membantu.
“Jika mengorbankan tubuhku, maka kau bisa mencegah keterlambatanmu, Aku akan menjadi alatmu.” Ucap Geu Rim bangga. Manager Kim pergi karena harus menerima telp.
“Jika dunia drama membutuhkan pertolongan, maka dunia radio seharusnya membantu. Jika dunia radio butuh bantuan, maka dunia drama seharusnya membantu.” Ucap Geu Rim mencoba merayu Soo Ho
“Nn. Song... Kenapa kau muncul di hadapanku? Mengapa kau terus muncul di hadapanku?” ucap Soo Ho sinis. Geu Rim terlihat binggung, Sutradar memanggil kalau akan mulai syuting adegan ke-57 lagi!

Geu Rim siap melompat seperti menjatuhkan diri ke danau, Soo Ho melihat Geu Rim yang beberapa kali mengulang melompat terus menerus ke danau. Soo Ho melihat Geu Rim dari dalam mobil.
“Apa Dia penulis radio? Apa Dia melakukan itu untuk merekrutmu? Apa ada semacam koneksi? Apa Kau mengenalnya?” ucap  Manager Kim. Soo Ho heran manager Kim yang bertanya seperti itu.
“Kau tidak membaca satu halaman naskahmu dan malah melihatnya selama 30 menit.” Ucap Manager Kim
“Apa Kau  akan memeriksa berapa halaman lagi yang aku punya, dan berapa banyak yang harus aku baca hari ini, lalu melaporkan nya pada Ibuku?” kata Soo Ho sinis. Manager Kim hanya bisa diam saja. 

Geu Rim untuk sekian kalinya melompat sampai kakinya seperti merasakan sakit karena terus terjatuh dengan posisi yang sama.  Soo Ho sudah berganti pakaian menemui sutrdara bertanya Apa hasil videonya bagus. Sutradara melihat Soo Ho yang akan pergi sekarang
“Tapi dia sangat luar biasa.” Komentar Soo Ho melihat hasil video. Sutradaa pikir itu sudah pasti karena Geu Rim  sudah melompat lebih dari 20 kali.
“Hei.. Geu Rim, kenapa kau bergerak tadi? Kita coba lagi untuk yang terakhir kalinya.” Teriak sutradara. Geu Rim pun mengikuti perintah sutradara.
Akhirnya Geu Rim pun melompat walaupun kakinya terasa sangat sakit,  Soo Ho melihat Geu Rim yang melompat dan Geu Rim merasakan kakinya seperti sakit dan tak bisa berenang. Soo Ho mulai panik sampai akhirnya melihat tangan yang naik ke atas akhirnya Geu Rim keluar dari air. Soo Ho hanya bisa menatapnya.
Flash Back
Geu Rim yang masih remaja bermain dengan banyak anak-anak, tanpa disadari seorang pria menatap Geu Rim dengan senyuman, seperti Soo Ho sudah dari masa sekolah menyukai Geu Rim yang ramah.
Bersambung ke episode 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: