PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 01 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 16

PS : All images credit and content copyright : MBC
Soo Chang bisa melihat Min An dan sempat kaget, lalu mendekatinya memperkenalkan dirinya sebagai Detektif Cha Dong Tak dari Kantor Polisi Pusat Seoul dan tahu kalau datang untuk menemuinya. Min An melonggo kaget, Dong Tak mengaku serta bisa melihatnya dan tahu pasti terkejut.

“Kudengar kau dirawat di rumah sakit karena pacarmu memukulmu. Aku mengatakan ini sebagai seorang kakak. Orang seperti dia harus dihukum berat.mengerti?” kata Soo Chang, Min An hanya diam saja.
“Kenapa kau tidak bicara? Apa Kau tidak merasa frustrasi dan Tidak ingin balas dendam?” ucap Soo Chang
“Jangan hiraukan aku.” Ucap Min An merasa tak butuh pertolongan.
“Jika kau datang untuk menemukan Detektif Cha, itu adalah aku, karena itu kau menemuiku. Kau ingin melaporkan pacarmu itu.” Kata Soo Chang menatap Min Ah.
“Oke... Tangan tidak pernah berbohong. Itu pertanda dia sangat ingin balas dendam.. Dia hampir yakin sekarang. Sekarang, mari kita akhiri ini.” Gumam Soo Chang
“Nona..Kim, biar kuberitahu rahasia... Ini pertama kalinya aku mengatakan ini.. Sejujurnya, Aku bukan Cha Dong Tak. Orang yang sedang berbaring di rumah sakit di kamar sebelahmu adalah aku yang sebenarnya. Aku hanya memakai tubuhnya. Mengapa? Karena aku ingin membalas dendam pada  pria yang melakukan itu padaku. Karena beberapa alasan,  maka aku tidak bisa kembali ke tubuhku. Tapi masalahmu bukan itu. Kau harus bangun dan membalas dendammu. Mengapa kau di sini?” ucap Soo Chang, Min An hanya mengelengkan kepala.
“Oke, itu tidak berhasil... Lalu itu artinya aku butuh cerita lain.” Gumam Soo Chang lalu mengajak Min An untuk pergi ke tempat lain.

Soo Chang berjalan dengan Min An, berpikir Ini tempat yang cocok untuk memulai ceritanya tapi karena itu UGD, jadi akan ada darah dan harus berhati-hati, jadi Jangan keluar sebelum mulai.
“Dia bekerja di pasar. Seorang pelanggan memukulnya,  jadi gendang telinganya pecah.” Ucap Soo Chang melihat seorang pasien.
“Mengapa dia tidak menelepon lebih cepat? Kurasa dia salah.” Komentar Soo Chang
“Pasien gegar otak. Suaminya yang mabuk mendorongnya  karena berbicara dibelakangnya.” Ucap Soo Chang merasa kenapa waniat berbicara dibelakangnya menurutnya dia yang salah.
“Ini yang paling lucu. Orang ini melemparkan batu bata ke sebuah bangunan, dan dia tertabrak.” Komenta Soo Chang dengan mengeluh pria yang berjalan ditempat itu karena orang itu yang salah.
“Dia dipukul oleh pacarnya dan  ditemukan tak sadarkan diri.” Ucap petugas membawa pasien baru.
“Astaga, dia pasti dipukul dengan keras. Aku ingin tahu apa yang dia lakukan  sampai dipukul sangat keras... Aku yakin dia salah.” Komentar Soo Chang.

“Mengapa? Mengapa? Mengapa mereka disalahkan?” ucap Min An marah
“Benar. Itu bukan salah mereka... Itulah yang mereka katakan. "Ini bukan salahku." Apa kau akan terus seperti ini? Kau harus bangun dan menceritakan ini kepada dunia. Kau harus biang "Aku tidak salah. Aku dipukul bukan karena melakukan kesalahan." Kau perlu membuat orang itu dihukum. “ kata Soo Chang menyakinakn.
“Lalu... Apa ada yang berubah? Aku tidak bisa menjadi seperti sebelumnya. Aku tidak punya keberanian lagi untuk menjadi diriku yang sebelumnya. Jadi bagaimana aku bisa kembali?” kata Min An menangis sambil berjalan pergi.
“Apa cerita itu tidak cukup mengejutkan? Aku merasa hampir membujuknya,tapi dia malah membuatku sedih.” Pikir Soo Chang. 

Jin An pergi menemui Min Ah di ruang ICU, mengatakan punya hadiah untuknya meminta agar bisa mendengarkan yang dikatakan. Soo Chang melihat Jin An yang mendengarkan rekaman suara untuk Min An.
“Wanita itu tidak salah... Orang memukulnya yang gila. Dia selalu menyapaku. Kemana dia?”
“Sangat Mengecewakan karena tidak melihatnya lagi. Datanglah ke divisi patroli. Kau bisa datang dan menikmati semua kopi semaumu Kami orangnya sangat bersahabat.
“Min Ah wanita yang sangat cerdas. Dia teman yang paling perhatian. Bisa kau bilang kepadanya bahwa semua temannya menunggu dia?
“Apa Kau tahu betapa irinya aku saat meliput kasusmu hari ini? Banyak orang yang berada dipihakmu. Dan begitu banyak orang  yang menunggumu. Aku iri padamu... Jadi Nona Kim, tolong kembali dari jalan-jalanmu.” Ucap Jin An. Saat itu Min An mendengar ucapan Jin An dari sisi tempat  tidurnya dan terlihat air matanya mengalir dari tubuhnya. 


Kyung Cheol keluar dari kantor polisi dengan pengacaranya, Min An membuka matanya, Sung Hyuk memberitahu Korban sudah sadar. Kapten Yoo pikir Kyung Cheo mungkin akan mencoba kabur ke luar negeri dan Jika kalian tidak menangkapnya sekarang,  maka mereka tidak akan punya kesempatan lagi.
“Kami tidak bisa melakukan itu hanya  berdasarkan pernyataan korban.” Ucap Jaksa Tak
“Jaksa Tak, mohon keluarkan surat perintah.” Kata Sung Hyuk. Tuan Oh memberitahu kalau ini kasus yang sangat rumit.
“Apa Anda tidak ingat kasus dimana Jaksa Han tertipu waktu itu?” ucap Tuan Mo
“Aku tahu ini akan terjadi. Itu sebabnya aku tidak mau datang. Dia bukan satu-satunya Jaksa di sini.” Ucap Soo Chang mengajak pergi
“Ada apa denganmu? Dia Jaksa yang bertanggungjawab atas kasus ini. Bagaimana kita bisa meminta orang lain?” kata Sung Hyuk.
“Deputi Mo... Itu adalah kasus yang dimainkan oleh wanita yang merasa marah karena putus dengan pacarnya, kan?” kata Jaksa Tak.  Deputi Mo membenarkan kalau itu kasus penyerangan itu.
“Jaksa Han mendapat masalah karena memihak wanita itu.” Kata Deputi Mo
“Dia adalah bajingan yang memukul  wanita hampir meninggal. Jika kami tidak menangkapnya sekarang karena penyerangan, kami akan kehilangan dia selamanya. Jadi masalah...” kata Soo Chang
“Siapa bilang ini kasus penyerangan? Aku akan mendakwa dia karena percobaan pembunuhan.. Siapkan surat perintah.” Kata Jaksa Tak. Soo Chang sempat kaget. Sung Hyuk terlihat senang.

Kyung Cheol mengemudikan mobilnya, terlihat binggung melihat ada banyak mobil polisi yang mengejarnya.  Akhirnya Mobil polisi menghadang jalanya, Dong Ki dkk menyuruh Kyung Cheol kalau keluar dan menaruh tangan di belakang punggung. Kyung Cheol binggung
“Kau ditangkap karena percobaan  pembunuhan Kim Min Ah.”kata Ho Tae
“Apa? Itu omong kosong!” kata Kyung Cheol. Dong Ki menyuruh Kyung Cheol yang Jangan melawan.
“Seorang wanita yang dituduh  diserang oleh perampok secara ajaib sadar kembali. Dia ternyata menjadi korban  kekerasan kencan. Korban menerima kekerasan tanpa henti oleh pacarnya, dimana kekerasan tersebut membuatnya koma beberapa hari.”
Min An menonton berita dari ponselnya, terlihat bahagia melihat bisa bernafas lega. 

Tuan Tak mengetahui dari telp kalau Jaksa Jae Hee membantu kasus Cha Dong Tak, lalu memberitahu Ketua Ma dan No yang pergi saja.  Kepala No mengaku kalau sangat mempercayai Inspektur Ma karena bisa segera menjadi Komisaris.
“Jangan lupa dengan siapa kau bekerja.” Pesan Kepala No
“Direktur Tak bisa lebih buruk dari yang kita duga.” Kata Kepala Ma. Kepala No heran apa maksudnya lalu berjalan pergi. Kepala Ma melihat sosok wanita yang mejadi pelayan di restoran.
Flash Back
“Jangan khawatir... Dia tidak bisa mendengar atau bicara. Tidak akan ada pembicaraan kita yang keluar. “ ucap Kepala No dan saat itu si wanita menjadi pelayan yang mengantar makanan. 


Soo Chang terlihat bahagia berjalan, sambil mengajak bicara Dong Tak karena kasusnya selesai. Ia pikir kenapa Dong Tak seorang polisi, kaena menurutnya ia juga bisa menjadi orang yang benar, bahkan merasa sangat senang.
“Apa? Apa itu? Apa Kau akan membunuhku jika  tidak keluar sekarang?” ejek Soo Chang seperti mengajak Dong Tak bicara dengan tubuhnya.
“Tentu, tapi sebelum itu kau bisa membunuhku setelah  bersenang-senang seharian.” Ucap Soo Chang berjalan pergi.
“Kau sungguh tidak memiliki  gaya berpakaian. Bagaimana jika aku mengubahnya lagi? Tenang, ini hanya sehari.” Kata Soo Chang melihat di kaca etalase.
Soo Chang  memilih sepatu, jas dan juga jaket untuk musim dingin, setelah itu membeli jam tangan juga. 

Soo Chang melihat Sung Hyuk mengatakan kalau Menjadi detektif harus bergaya dan menuruntnya Juniornya itu tidak memiliki sentuhan gaya. Sung Hyuk pikir Orang bilang dirinya terlihat sangat keren kapanpun.
“Masalahnya... Bisa kau tebak apa yang ingin kukatakan?” ucap Soo Chang. Sung Hyuk mengaku tidak
“Kau melihatku dirawat di rumah sakit, 'kan? Seorang polisi harus memiliki beberapa bekas luka agar terlihat keren. Hal yang sama juga  berlaku untuk mobil. Coba Lihat ini, ini sangat... Menangkap orang jahat harusnya banyak penyok dan goresan pada mobil. Mobil polisi seharusnya terbentur, atau tidak, orang lain akan menggangapmu  tidak serius bekerja.”kata Soo Chang merayu
“Detektif Cha... Apa Kau bisa membantuku? Bisakah kita tukaran mobil hari ini?” kata Sung Hyuk. Soo Chang terlihat senang karena Sung Hyuk mau melakukanya. 


Sung Hyuk membawa Bong Sook ke toko pakaian. Bong Sook terlihat bahagia memilih kacamata hitam, syal, tas dan jaket bulu. Sung Hyuk memuji Bong Sook yang terlihat cantik. Bong Sook memilih semua barang dan berdiri dikasir.
“Aku akan membantu Anda untuk membayar.” Ucap pegawai kasir
“Aku akan menunggumu di luar.” Ucap Sung Hyuk. Bong Sook binggung karena Sung Hyuk Dia pergi tanpa membayar. 

Keduanya duduk di restoran, Sung Hyuk bertanya kenapa Bong Sook  tidak jadi membelinya. Bong Sook pikir itu Karena tidak seharusnya, dengan nada kesal memberikan alasan kalau Dirumah sudah banyak  yang mirip barang itu.
“Kau bisa mengajakku berbelanja lagi.  Aku senang.” Kata Sung Hyuk. Bong Sook mengeluh dengan Sung Hyuk karen restoran ini bukan tempat mahal.
“Dokgo Oppa, bukankah kau kaya?” kata Bong Sook. Sung Hyuk mengaku memang kaya
“Orang kaya yang mengeluarkan lebih sedikit uang.” Keluh Bong Sook dalam hati dan menanyakan alasan Sung Hyuk mengajak makan di restoran murah.
“Soo Chang Oppa sering membawaku kesini.” Kata Bong Sook lalu makan udon dengan Sung Hyuk yang terus menatapnya.
“Hentikan... Aku bisa tersedak. Haruskah aku berhenti makan?” keluh Bong Sook.
“Tidak, aku akan melihat yang lain.” Kata Sung Hyuk memalingkan wajahnya lalu memuji Bong Sook kalau sangat cantik.
“Aku sudah tahu itu.” Kata Bong Sook lalu teringat dengan ucapan Soo Chang.
“Aku bisa tersedak. Haruskah aku berhenti makan?” kata Soo Chang. Bong Sook menyuruh Soo Chang makan saja karena akan melihat yang lain.
“Bisa aku melihat dompetmu?” tanya Sung Hyuk. Bong Sook pikir Untuk apa
“Menurutku, aku lebih muda, tapi kau  berbicara seperti aku lebih tua. Aku ingin memeriksa KTP mu.” Kata Sung Hyuk

“Jangan konyol. Aku jauh lebih muda.” Kata Bong Sook membiarkan Sung Hyuk melihat dompetnya.
Sung Hyuk terlihat kesal melihat foto Bong Sook dengan seorang pria, lalu mengejek kalau pria itu sangat jelek dan tampak seperti penipu. Bong Sook teringat saat Soo Chang memuji Jin An yang cantik. Bong Sook terlihat kesal mengeluh kalau Jin An itu orang gila dan tidak cantik.
“Foto siapa ini?” tanya Sung Hyuk cemburu mengeluarkan foto dari dompet.
“Dia melakukan apa yang sering kulakukan.” Gumam Bong Sook seperti merasakan Sung Hyuk yang cemburu. 


Keduanya keluar bersama,  Sung Hyuk bertanya Apa kaki Bong Sook sakit. Bong Sook pikir Tentu saja sakit. Sun Hyuk tahu kalau Bong Sook yang banyak jalan kaki hari ini jadi akan mengantarnya pulang. Bong Sook kaget melihat mobil yang penyok disana sini.
“Mobil jelek apa ini? Dimana mobil yang cantik itu?” kata Bong Sook heran
“Mobil polisi.. harus mendapat beberapa benturan, jadi ayo Masuk.” Kata Sung Hyuk
“Aku tidak akan masuk!” kata Bong Sook marah 

Na Mi memberitahu Jin An kalau ada yang ingin bertemu di lantai bawah. Seorang pria tua bertemu dengan Jin An mengatakan akan pindah bersama keluarganya minggu depan. Ia mengaku bosan menjadi polisi dan bosan dengan panggilan dari Jin An.
“Maaf... Kau adalah rekan terakhir Ayahku.” Kata Jin An.
“Itu adalah kesalahanku. Jadi Sebelum aku meninggalkan negara ini, aku ingin memberitahu sesuatu... Ayahmu, Detektif Song... Dia tidak melakukan kejahatan. Dia tidak punya alasan untuk merenggut nyawanya. Itulah yang ingin aku dengar.” Ucap Teman Ayah Jin An.
“Terima kasih Ahjussi.” Kata Jin Ah terlihat senang mendengarnya
Jin An berjalan pulang, saat itu Soo Chang datang dengan mobil merahnya memanggil “Ssong.” Jin An bingung apa maksudnya. Soo Chang menyuruh Jin An masuk dan Pakai sabuk pengamannya. Mi Nam dan Na Mi melihat Jin An masuk mobil bertanya-tanya siapa pria yang mengajaknya pergi. 


“Coba kau Buka benda yang didasbord” ucap Soo Chang. Jin An melihat sebuah gelang dan matanya langsung berkaca-kaca.
“Apa kau tersentuh?” goda Soo Chang. Jin An bertanya Apa ini untuknya.
“Apa untuk orang lain? Wanita memang aneh. Kau tahu seseorang telah jatuh cinta padamu, tapi kau berpura-pura.” Ejek Soo Chang
“Apa kau sekarang mengakui cintamu?” kata Jin An percaya diri
“Bukan. Apa hadiah itu selalu sama dengan pengakuan cinta? Apa kau mengharapkan pengakuan atau semacamnya?” ejek Soo Chang
“Siapa? Aku? Tidak mungkin.” Kata Jin An. Soo Chang pikir Sayang sekali karena harus melakukannya lain kali kalau begitu.
Jin An balik bertanya Melakukan apa, Soo Chang kembali mengoda kalau itu Dimulai dengan "pe" dan diakhiri dengan "ngakuan". Jin An tersenyum mendengarnya lalu bertanya kemana mereka akan pergi. Soo Chang berbicara pada Siri “Temukan restoran yang indah di dekat sini.” Dan di berikan lokasinya. 


Jin An pikir restoran ini mahal. Soo Chang pikir tidak tapi sangat mahal menurutnya Inilah yang harus mereka lakukan yaitu Makan dan mengunjungi tempat yang indah karena Orang bodoh satunya lagi bisa menyelesaikan kekacauan itu. Mereka mulai makan steak bersama.
“Sebenarnya, aku melihat apa yang kau  lakukan di rumah sakit. Itu sangat keren.” Ucap Soo Chang
“Aku belajar darimu, detektif. Kebenaran dari hati.” Kata Jin Ah
“Apa Cha Dong Tak dan hatinya? Kenapa kau berbicara tentang dia?” keluh Soo Chang
“Setelah kupikirkan,ketika kita bekerja sama, semuanya berjalan lancar. Kita adalah tim yang fantastis. Kapanpun ada masalah, kau meminta maaf karena telah  menempatkanku dalam bahaya dan mengatakan tidak akan  melibatkanku lagi. Bagiku, itu terdengar seperti aku  harus mendekat. Jadi...” kata Jin An langsung disela oleh Soo Chang
“ Aku tidak suka... Aku tidak suka ini. Aku sungguh tidak suka. Kau sedang bersamaku, tapi mengapa  berbicara tentang orang lain?” kata Soo Chang kesal. Jin An binggung karena sedang membahas Dong Tak.
“Bukan itu alasan aku memborgolmu... Itu adalah borgol, bukan gelang. Mulai sekarang, lihatlah aku, dan bersamaku,  bukan dia.” Kata Soo Chang kesal.
Jin An melihat Ponsel Dong Tak berdering. Soo Chang mengatakan tidak akan mengangkatnya. Saat itu ponsel Jin An berdering, Soo Chang meminta agar tak mengangkatnya, tapi Jin An tetap mengangkatnya.
“Dimana kau? Kita ada kasus.” Ucap Dong Ki pada Jin An. Jin An melotot kaget kalau ada Kasus. 

Keduanya hanya melonggo kaget karena pergi ke restoran daging panggang. Ho Taek heran melihat keduanya datang bersama dan melihat pakaian Dong Tak merasa bukan rekan kerjanya.  Ketua Yoo melihat keduanya pasangan mantel jadi meminta agar segera duduk.  Soo Chang heran karena Dong Ki bilang ada kasus.
“Ini kasus besar... Kapten membeli kita daging babi, bukan kulit babi. Aku bergegas saat mendengarnya.” Ucap Dong Ki. Soo Chang mengumpat kesal.
“Kami sedang makan steak ketika...Kalian tahu apa kesepakatan  penting yang aku...” ucap Soo Chang. Jin An mengaku lapar dan menurutnya sangat enak.
“Itulah mengapa aku menyukai Ji An.” Kata Kepala Yoo. Jin An pikir Ada sesuatu yang tidak pernah dilupakan dengan membagikan obat anti mabuk. 

Setelah itu kepala Yoo mengajak bersulang, Soo Chang mengeluh kalau sangat kesepian. Jin An mulai mabuk, meminta tambah lagi karena gelas kosong. Kepala Yoo pun mengisinya. Soo Chang hanya berkomentar kalau Jin An sangat luar biasa. Jin An terlihat benar-benar mabuk dan Soo Chang terlihat bahagia.
“Oppa... Kau sudah mengambilnya...Ahh.. Tidak... Kau mencoba bibirku, jadi Tanggung jawab.... Bagaimana mungkin kau tidak mengakuinya?” ucap Jin An. Soo Chang terlihat bingung.
“Kau pencuri. Beraninya kau mencoba bibirnya?”kata Ho Tae mengomel.
“Bukan aku... Itu Cha Dong Tak.” Kata Soo Chang. Ho Tae heran karena yang disampingnya itu Cha Dong Tak.
“Dia sedikit mabuk.” Kata Soo Chang. Jin An berdi sambil berjalan mendekati Dong Tak kalau dirinya tidak mabuk, lalu meraba wajah Dong Tak. Setelah itu kembali mabuk menyapa Kepala Yoo dan Sung Hyuk. 


Dong Tak akhirnya mengendong Jin An, sambil mengeluh tidak tahu Jin An yang bisa minum banyak menurutnya peminum berat. Ia pun mengeluh kalau Jin An yang meniru Dong Tak. Jin Ah terbangun bertanya dimana keberadaan Dong Tak.
“Kenapa aku tidak melihatnya? Apa dia sudah pulang?” ucap Jin An
“Orang yang kau cari sedang menggendongmu.” Kata Soo Chang. Jin An seperti menemukan Dong Tak dengan menarik rambutnya.
“Cha Dong Tak, jangan pernah kemanapun. Jangan pernah tinggalkan aku. Mengerti? Janji, Cha Dong Tak.” Kata Jin An
“Kau sangat kuat. Aku tidak bisa pergi  bahkan jika mau. Aku tidak akan pergi.Ah.. Seharusnya aku menguji kemampuan  minummu lebih dulu.” Kata Soo Chang kesal.
Jin An menarik rambut Dong Tak menunjuk kalau ingin membeli sesuatu.

Tiga anak buah Yong Pal siap menyambut natal, Soo Chang meminta kur yang ditunjuk oleh Jin An yaitu sebuah kue dengan Kelap kelip. Satu pegawai meminta Soo Chang membayar. Soo Chang berjanji akan bayar nanti lalu pamit pergi.
“Apa polisi mengantar orang pulang?” pikir teman yang gembul
“Itu adalah cinta.” Kata teman lainya dan satunya mengajak mereka segera berjualan. 

Soo Chang akhirnya mendudukan Jin An di tangga karena kelelahan. Jin An merasa Dong Tak itu seperti bau Ayahnya. Soo Chang mengartikan kalau itu artinya ia sudah punya anak kecil. Jin An menyadarkan kepalanya terus berkata kalau Dong Tak Baunya seperti Ayahnya.
“Detektif Cha.” Ucap Jin An. Soo Chang kesal Jin An kembali memanggil nama Dong Tak.
“Ssong... Aku bukan Cha Dong Tak yang kau kenal... Aku Gong Soo Chang... Aku Gong Soo Chang, bukan Cha Dong Tak. Apa Kau dengar?” ucap Soo Chang
Beberapa saat kemudian, Jin An terbangun dari tidurnya. Soo Chang bertanya apakah Jin An sudah merasa lebih baik. Jin An menatap Dong Tak lalu memberikan ciumanya. Keduanya berciuman dibawah tangga, tiba-tiba Soo Chang merasakan dadanya sangat sakit.

Di rumah sakit, Soo Chang kembali kehilangan detak jantungnya. Dokter kembali memberikan alat kejut jantu dimulai dari 100 joule. Perawat memberitahu vitalnya Belum normal. Akhirnya diberikan 150 joule.
“Detektif Cha, kau baik-baik saja? Kau mimisan.” Ucap Jin An melihat Dong Tak dengan wajah panik. Akhirnya Soo Chang keluar dari tubuh Dong Tak
“Aku sudah memperingatkanmu, 'kan? Jika kau mendekatinya lagi, aku tidak akan tinggal diam.” teriak Dong Tak marah pada Soo Chang. Jin An binggung seperti melihat perubahan Dong Tak dan terlihat marah pada seseorang. Soo Chang memegang dadanya yang kesakitan.
Bersambung ke episode 17

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar