PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 03 Januari 2018

Sinopsis Two Cops Episode 24

PS : All images credit and content copyright : MBC
Soo Chang bertemu dengan Kepala Ma dan juga Kapten Yoo mengatakan kalau mereka harus membebaskan Jo Min Seok. Keduanya kaget mendengarnya,  Dong Tak mengatakan kalau punya rencana.Min Seok akhirnya bebas dengan di jemput oleh Sekertarisnya.
“Dia akhirnya bebas lagi... Dasar brengsek. Mengapa kita tidak bisa menemukan bukti atau saksi?” ucap Ho Tae kesal. Dong Ki hanya bisa diam saja. 

Yong Pal minum bersama dengan Min Seok dan juga dua wanita yang menemani.  Yong Pal memberikan minuman khusus hanya untuk VVIP, untuk  Untuk merayakan pembebasannya dari kantor polisi, jadi membuat minuman campuran.
“Mereka pikir siapa sampai berani  menyentuh orang sepertimu? Pasti sulit bagi mereka untuk menangkapku. Banyak pintu keluar darurat untukku.” Ucap Min Seok. Yong Pal mengerti kalau Min Seok pintu keluar darurat.
“Jika aku tidak bisa menemukannya,aku bisa membelinya dengan  uang. Bukan begitu?” ucap Min Seok bangga. Yong Pal mengajak mereka minum kembali dan bersulang dengan menyuruh Min Seok terus minum.
Flash Back
Yong Pal bertanya pada Dong Tak Situasi macam apa ini, Soo Chang mengatakan kalau Ini operasi khusus adi meminta Lakukan saja perintahnya. 

Yong Pal memberika banyak minum pada Min Seok dengan membahas saat di Kantor Polisi Pusat Seoul pasti bertemu dengan Detektif Cha Dong Tak. Min Seok membenarkan. Yong Pal menceritakan Dong Tak hidup dengan sangat kreatif.
“Mereka bilang dia gila dan  mementingkan keadilan, tapi didalamnya, dia busuk. Sejak dia mulai membantuku, maka aku tidak pernah memiliki masalah dengan polisi atau di denda.” Cerita Yong Pal
“Apa Cha Dong Tak mengatakan yang sebenarnya?” kata Min Seok. Yong Pal kembali mengajak Min Seok agar bisa minum lebih banyak lagi.
Flash Back
Yong Pal bertanya apa yang dilakukan sekarang. Dong Tak meminta Yong Pal agar membuat Min Seok pingsan.

Yong Pal dengan sengaja terus memberikan minuman sampai akhirnya Min Seok jatuh tak sadarkan diri disofa. Ia memastikan lebih dulu Min seok tak sadar, lalu bersama dengan Doo Ki mengotongnya ke dalam mobil. Soo Chang sudah siap menjadi sopir dan membawa Min Seok pergi.

Min Seok berteriak meminta minum karena kepalanya mau pecah, lalu tersadar dengan melihat dirinya sudah ada duduk didepan kemudi, lalu turun dan kaget karena ada seseorang yang tergeletak dijalan. Ia mengumpat kesal karena membuat kembali kesalahan menabrak orang.
“Sepertinya dia membuat perhitungan. Apa rencanamu sekarang?” ucap Yong Pal melihat dari seberang jalan. Soo Chang pikir mereka akan menunggu Sebentar.


Soo Chang menelp Min Seok kalau tujuanya menelepon untuk bertanya tugas apa yang bisa dilakukan begitu berhenti dari jabatannya. Min Seok bisa mengucap syukur Dong Tak menelepon dengan mengaku dalam masalah. Soo Chang berpura-pura tak tahu bertanya Masalah apa itu
“Aku membuat kecelakaan lagi.” Kata Min Seok. Soo Chang berpura-pura bertanya Kecelakaan,Bagaimana?
“Aku mabuk, dan tidak ingat apapun. Apa yang harus kulakukan?”kata Min Seok panik
“ Astaga, itu mengerikan. Apa yang bisa kubantu?”tanya Soo Chang berakting kebingungan.
“Aku tidak tahu. Cepat ke sini, dan lakukan sesuatu!” teriak Min Seok. Soo Chang meminta agar mengirimkan alamatnya.

Akhirnya Min Seok dan Soo Chang mengangkat tubuh korban ke semak-semak dengan mengeluh kalau sangat berat. Soo Chang meminta maaf pada mayat yang membuatnya mengeluh, lalu melihat tempat kejadian kalau ini  Tempat yang bagus.
“Para pemegang saham akan ribut jika tahu akan hal ini.” Pikir Min Seok panik
“Bagaimana dengan mobilnya? Haruskah aku menyingkirkannya, atau kau punya tempat untuk menyembunyikannya?” kata Soo Chang sambil  memohon agar  Min Seok makan umpannya.
“Tidak, aku akan mengurusnya sendiri.” Ucap Min Seok bergegas pergi, Soo Chang mengerti kalau Min Seok ingin seperti itu.
Soo Chang pergi menemui Yong Pal meminta agar memukulnya, Yong Pal bingung rencana apa lagi yang dibuat oleh Dong Tak akhirnya mengikuti perintahnya sampai akhirnay mengeluarkan darah dari hidung. Soo Chang pun keluar dari tubuh Dong Tak setelah melihat darah. 

“Hei, setelah kau kembali,  hapus rekaman CCTV-nya. Jangan ubah pikiranmu seperti orang bodoh lainnya, oke?” ucap Min Seok berada dalam mobil
“Kau bilang Orang bodoh lainnya?” kata Dong Tak binggung akhirnya melihat Min Seok pergi.
“Dia tidak tertipu dan mengurus mobil itu sendiri. Hei, kita harus mengikutinya.” Ucap Yong Pal
“Tidak... Itu yang dia inginkan.” Kata Dong Tak. Yong Pal heran berpikir kalau mereka membiarkan dia pergi
“Aku memasang pelacak di mobilnya.” Kata Dong Tak tersenyum bahagia.
“Kau pasti tidak mengerti. Star Group adalah perusahaan IT terkemuka. Apa Kau pikir dia tidak akan menemukan pelacaknya?” ucap Yong Pal 

Min Seok mengemudikan mobilnya dengan gelisah, lalu menghentikan mobilnya sejenak dengan memeriksa apakah ada yang GPS dalam mobilnya. Setelah itu kembali masuk kedalam mobil karena sudah aman.
“Aku tahu... Tapi pelacak di mobil itu sangat spesial, dan hanya satu di dunia.” Ucap Dong Tak yakin.
Soo Chang sudah ada di dalam mobil mengikuti Min Seok, Min Seok mengemudikan mobilnya dengan wajah kesal. Soo Chan mengejek agar Min Seok itu tenang saja dan ingin tahu kemana mereka akan pergi.
 Min Seok masuk ke dalam sebuah parkiran lalu menelp seseorang kalau di villa jadi meminta agar menjemputnya. Soo Chang turun dari mobil dan melihat mobil merah dengan bagian kaca lampu yang pecah, senyuman bahagia karena bisamenemukannya.

Kepala Yoo menginterogasi Min Seok bertanya bagaimana dengan  pecahan kaca lampunya. Pengacara Min Seok mengatakan kalau Kliennya sudah memberikan pernyataan bahwa ia menabrak rusa, menurutnya Apa itu darah atau urat, mereka tidak menemukan sesuatu yang  berkaitan dengan korban.
“Anda tidak memiliki kamera dasbor, jadi ini tidak bisa diadili di Pengadilan. Firma hukumku akan mengajukan keluhan secara resmi.” Ucap Pengacara dan Kepala Yoo terlihat kesal melihat sikap Min Seok seperti meremehkan polisi karena bisa membiarkan bebas.
Ho Tae dan Dong Ki melihat dari ruang kontrol. Ho Tae binggung dengan yang harus dilakkan karena Dong Tak bersusah payah mencari mobil itu.


Dong Tak bertemu dengan Soo Chang menanyakan keadaanya. Soo Chang mengaku hampir mati karena harus berjalan kaki  dari tempat Min Seok meninggalkan mobil. Dong Tak memberitahu kalau mereka  mendapatkan mobilnya berkat Soo Chang tapi ini tidak akan bekerja.
“Ini akan bekerja, Kita harus menyelesaikan kasus ini. Kau bilang kasus ini bisa memegang  kunci untuk kita.” Ucap Soo Chang menyakinkan.
“Benar. Tunggu sebentar lagi...Kau akan segera kembali.” Balas Dong Tak, Soo Chang sudah tahu karena percaya pada Dong Tak.
“Masalahnya, Jo Min Seok mengatakan sesuatu  yang aneh tadi malam.” Ucap Dong Tak mengingat yang dikatkan Min Seok “Setelah kau kembali,  hapus rekaman CCTV-nya.  Jangan ubah pikiranmu seperti  orang bodoh lainnya.”
“Dia bilang "Orang bodoh lainnya". Apa seseorang di kantor kita juga merusak buktinya?.” Ucap Dong Tak penasaran lau berjalan pergi 


Tuan Tak bertemu dengan Kepala Ma mengataakn ada detektif yang merusak buktinya dan rang itu berada di tim yang sama  dengan Cha Dong Tak dari Unit Kejahatan Berat. Kepala Ma hanya bisa terdiam karena sudah mengetahuinya.

“Menurutmu, godaan macam apa yang akan membuat Dong Tak tergiur? Apakah Uang? Jabatan? Orang-orang seperti dia bisa terombang-ambing oleh emosi,  sifat terlemah dari kita semua. Belas kasih.” Ucap Tuan Tak. Kepala Ma tak mengerti maksud ucapan Tuan Tak.
“Dulu, seorang detektif merusak bukti. Seperti itulah manusia. Kita semua menunjukkan  belas kasih kepada orang lain.” Kata Tuan Tak. 


Jaksa Tak mendengar suara ayahnya dari depan pintu restoran, tapi ketika akan masuk ayahnya berkata kalau Demi anak satu-satunya, ia juga meminta bantuan Dektektif untuk menghancurkan barang bukti.
“Kenapa Anda memberitahukan  ini padaku?” tanya kepala Ma

“Inspektur Ma... Kau tidak seperti Komisaris No. Saat Dong Tak... memberikan belas kasihnya, maka Aku akan membelenggu pergelangan kakinya.” Kata Tuan Tak penuh dendam,
Jaksa tak kembali keruangan foto Dong Tak serta Soo Chang dengan bertanya-tanya apakah Ayah punya bukti yang ingin dihancurkan lalu ingin membelenggu Dong Tak karena dirinya. 


Dong Tak berbicara pada Kapten Yoo, kalau akan bersaksi kalau ia yang menyingkirkan bukti Jo Min Seok. Semua melonggo kaget, Kepala Yoo seperti masih tak mengerti. Soo Chang pun ikut kaget, Dong Tak seperti tak bisa menahan amarahnya.
“Katakan. Apa kau bicarakan  tentang Jo Min Seok? Apa Kau menghapus rekamannya?” ucap Dong Tak mencengkram tubuh Dong Ki. Ho Tae menahan Dong Tak agar tak berbuat kasar. Dong Ki hanya bisa mengucapkan kata maaf. Dong Tak ingin tahu alasanya.
“Aku awalnya percaya padanya. Aku sungguh mengira dia  menabrak rusa. Aku akan pergi dan memberitahu Inspektur bahwa aku merusak bukti dan menerima sogokan. Dengan begitu, kau bisa menangkapnya.” Ucap Dong Ki. Ho Tae menahan Dong Ki agar tak pergi bertemu kepala Ma. 
“Kau mau kemana? Apa Kau sudah gila? Jika kau memberitahu Inspektur, maka kau akan kehilangan pekerjaan. Lalu apa yang akan kau lakukan Apa yang bisa kau lakukan setelah berhenti? Jadi Sadarlah.” Ucap Ho Tae.
“Dong Tak... Hei, biarkan dia kali ini... Kapten.... Aku akan melakukan...apapun untuk membuat  brengsek itu dipenjara. Kau mengerti, Dong Tak?” ucap Ho Tae menyakinkan.
“Pergilah beritahu Inspektur.” Ucap Dong Tak seperti tak peduli. Soo Chang kaget dengan keputusan Dong Tak.
“Apa Kau tahu siapa yang disebut  polisi terburuk? Apa kau pikir Polisi yang tidak bisa  menangkap penjahat? Tidak... Tapi Polisi yang menutup atau  merusak bukti. Hal-hal semacam itu bisa menjadi  harapan terakhir untuk menangkap pembunuhnya.” Ucap Dong Tak
“Bagaimana kita bisa menangkap penjahat jika memikirkan perasaan terlebih dulu? Apa kau bilan memBiarkan dia kali ini Setelah semua yang kita alami? Jika polisi saling seperti itu, bagaimana kita bisa menangkap penjahat?” ucap Dong Tak
“Biarkan saja dia kali ini!” pinta Ho Tae. Dong Tak meminta maaf  dan akhirnya Dong Ki pergi ke RUANG INSPEKTUR
Tuan Tak kembali menerima laporan, lalu mengatakan kalau menganggap Cha Dong Tak terlalu mudah dengan berbicara pada wanita pelayan. Si wanita hanya diam saja. Akhirnya Dong Tak berbicara dengan Soo Chang yang sebenarnya sudah tahu tentang hal ini. 

“Apa Kau melakukannya karena dia,  bukan hanya karena kita? Apa Itu sebabnya kau ingin menangkapnya?” ucap Dong Tak. Soo Chang membenarkan.  Dong Tak ingin tahu alasanya.
“Aku melihatnya. Dia awalnya memang  mengacaukannya, tapi dia berusaha sangat keras  untuk memperbaikinya. Yah... Benar. Kita tidak bisa memperbaiki  sepenuhnya, tapi setidaknya, kita melakukan semua yang kita mampu.” Jelas Soo Chang. 

Dong Ki membereskan semua barang diatas meja, seperti tak memiliki perasaan sedih. Ia memberikan Kupon sepatu yang mereka dapatkan dari  Chuseok tahun lalu pada Kapten Yoo, agar bisa menggunakannya. Ia mengaku tidak suka membaca.
“Sung Hyuk, kau harus mempelajari ini... Ini seru.” Ucap Dong Ki memberikan sebuah buku. Sung Hyuk terlihat sedih karena seniornya akan pergi.
 “Istri tercinta... Istriku, kau benci kedinginan. Aku sudah lama membeli ini tapi terlalu  malu untuk memberikannya padamu... Kau mudah kedinginan... Ini syal. Warnanya merah.” Ucap Dong Ki memberikan pada Ho Tae.
“Siapa yang akan memakai ini sekarang? Kau sangat kuno.” Kata Ho Tae kesal dan bergegas pergi
“Dasar brengsek... Apa kau harus bersikap jahat  di hari terakhirku?” kata Dong Ki kesal. 

Akhirnya Dong Ki membawa kardusnya keluar dari kantor, Ho Tae membantu membawakanya. Dong Tak masuk melihat Dong Ki dan membiarkan begitu saja. Saat menaiki tangga, Ia bertemu dengan Kepala Yoo lalu meminta Maaf. Kepala Yoo pikir tak perlu karena ia juga akan melakukan hal yang sama.
“Dong Tak... Ini akan...menyakiti hati kita. Aku bisa mengatasi lukaku, tapi Ho Tae... Kau mungkin harus menghiburnya nanti..” Ungkap Kepala Yoo. 

Kepala Yoo mengingatakan Dong Ki mengorbankan pekerjaannya untuk bersaksi, sambil mengeluh kalau sangat membenci Pengacara karena bisa mengatakan Dong Ki melakukannya karena bayaran Jo Min Seok. Sung Hyuk pikir Lampu yang rusak tidak cukup untuk membuktikan  Jo Min Seok sebagai pembunuhnya.
“Omong kosong macam apa itu?” keluh Ho Tae kesal lalu mengangkat telp dari meja Dong Ki yang berdering.
“Kaca lampu yang diminta Detektif Park  untuk di analisis. Kami mendapat hasil pada darahnya.” Ucap bagian forensik. Ho Tae kaget dan langsung mengucapkan terima kasih.
“Kapten, serpihan kaca yang  ditemukan Dong Ki di TKP. Darah di atasnya adalah milik korban.” Teriak Ho Tae.
Dong Tak terlihat bisa bernafas lega, Kepala Yoo pun senang karena mereka berhasil dan menyuruh mereka agar Pergi temui Jo Min Seok.


Min Seok bergegas akan pergi dengan mobilnya, tapi tak bisa menyala ketika melihat dibagian knalpotnya disumbat dengan syal merah. Saat itu Ho Tae datang meminta agar jangan sentuh karena syal itu miliknya yaitu Hadiah dari Detektif Park dan menahan Min Seok yang akan kabur.
“Jo Min Seok, kau senang hidup  seperti brengsek yang manja? Apa Itu sebabnya kau merendahkan  orang seperti kami, melakukan hal-hal yang  sudah tahu itu salah, dan mengganggap hidup manusia  tidak lebih penting daripada seekor lalat? Jaksa akan menanyakan hal itu,  jadi aku akan berhenti disitu saja.” Ucap Ho Tae akhirnya mencengkram baju Min Seok.
“Tapi...” ucap Ho Tae. Min Seok bertanya tapi apa, apa lagiyang ada disana
“Dong Ki yang malang. Orang yang naif dan polos itu harus berhenti dari pekerjaannya  karena brengsek sepertimu. Aku tidak bisa memaafkanmu, brengsek.” Ucap Ho Tae ingin memukul Min Seok. Dong Tak menahan juniornya.
“Dia tidak layak menerima itu.” Kata Dong Tak, akhirnya Ho Tae pun pergi dengan syalnya.
“Siapa orangnya? Siapa orang dibelakangmu?” tanya Dong Tak kembali menahan Min Seok
“Komisaris No Young Man.” Ucap Min Seok. Dong Tak terlihat marah dan bertanya apakah hanya ia saja. Min Seok juga tak begitu yakin.
“Ada pria yang tertangkap oleh Ayahku karena  kecelakaan 16 tahun lalu, namanya Tak Jung Hwan.” Kata Min Seok. Dong Tak kaget mendengarnya. 


Kepala Jo menelp Tuan Ta mengaku sangat kecewa, berpikir kalau ia dan anaknya akan aman jika memasangkan borgol  pada Min Seok akannya. Ia mengingatkan kalau Detektif yang menanggung kesalahan  karena korupsi..
“Ahh... Tidak.. Pernyataan yang lebih tepat adalah  dia meninggal karenamu. Apa keluarganya tahu?” kata Kepala Jo mengancam.
“ Saat anakmu dikirim ke Jaksa, maka aku bisa melakukannya lagi.”ucap Tuan Tak
“Kau menyuruhku untuk memberimu kesempatan sekali lagi..Baiklah.” ucap Kepala Jo terlihat akan memberikan kesempatan. 

Dong Tak berjalan di lorong, Ho Tae memanggilnya dengan syal pemberiaan dari Dong Ki mengaku kalau baik-baik saja dan hanya ingin memberitahunya, lalu berjalan pergi. Dong Tak pun hanya terdiam, lalu Soo Chang memanggilnya dari arah lain menanyakan keadaanya. 
“Direktur Tak... Orang yang berada di belakang ketua Jo... Dia adalah Direktur Tak Dan dia pasti memiliki kaitan dengan  kecelakaan 16 tahun lalu. Aku harus bertemu dengannya sekali lagi.” Ucap Dong Tak
“Lalu apa artinya kita bisa menangkap pelaku sebenarnya sekarang?” kata Soo Chang lalu teringat sesuatu.
“Ssong kemarin kesini, Katanya dia perlu menemukan sesuatu, tapi kurasa dia datang untuk menemuimu.” Kata Soo Chang. Dong Tak mengingat kalau file yang dijatuhkan Jin An.
“Antarkan padanya. Aku akan tetap di sini dan  memikirkan rencana kita. Aku akan pergi ke ruang tugas malam.” Kata Soo Chang 


Perawat Gil heran Jin An yang tidak membicarakan Detektif Cha berpikir kalau keduanya sedang bertengkar. Jin An mengaku kalau tidak bertengkar tapi hanya diam tanpa alasan. Perawat Gil tahu kalau keduanya pasti sedang menjauh.
“Hei, bagaimana perasaanmu jika ada yang memberitahu kalau roh orang lain keluar masuk dari tubuh mereka?” tanya Jin An. Perawat Gil pikir itu semacam drama fantasi?
“Ya, itu. Bagaimana perasaanmu?” tanya Jin An. Perawat Gil merasa tak yakin, tapi berpikir kalau Itu sedikit menakutkan Dan membingungkan.
“Tapi lebih kasihan orang itu. Jika itu bukan kesalahan mereka, bukankah kau akan merasa kasihan? Kau hanya perlu menunggu dan menunjukkan dukunganmu sampai keadaan kembali normal.” Saran perawat Gil lalu meminta Jin An mengikutinya. 


Perawat Gil melihat boneka dengan pakaian polisi,  menurutnya Mereka sangat menggemaskan dengan menawarkan Jin An apakah ingin membelinya.  Jin An mengeluh denga pakaian polisi menurutanya tak keren tak lucu bahkan aneh.
“Sungguh? Kalau dilihat-lihat, memang tidak keren Tapi ini menggemaskan.” Ucap perawat Gil. Jin An pikir Itu kelihatan murahan dan tidak suka.
“Astaga. Kau sangat kasar.” Keluh Perawat Gil, Jin An akhirnya berkomentar Mungkin itu sedikit menggemaskan Atau mungkin keren denga boneka yang mengunakan baju polisi.
“Pikirkan baik-baik... Katakan. Ini keren atau menggemaskan?” tanya perawat Gil. Jin An akhirnya menjawab itu Keren.
“Kau ambil saja,  Aku akan kembali ke rumah sakit  karena piket malam. Jadi Bertemanlah dengan dia, oke?” ucap Perawat Gil. Jin An tersenyum bahagia menerimanya. 

Jin An berjalan pulang dengan boneka berbaju polisi, saat itu Dong Tak datang  mengatakan kalau untuk mengembalikan file pada Jin An. Jin An bertanya kali ini Dong Tak atau yang lainya. Dong Tak mengatakan kalau kali ini dirinya. Jin An mengaku Senang bertemu dengan Dong Tak kembali. 

Soo Chang duduk di dalam ruangan teringat kembali saat bersama dengan Dong Tak yang mengatakan ‘’Direktur Tak Jung Hwan... Apa Dia berhutang budi apa kepada Ayahku?”
“Satu hal yang pasti, dia ada kaitannya dengan  kecelakaan mobil Ayahku. Jadi kaitan apa itu?” ucap Soo Chang lalu melihat sesuatu di lantai dan matanya langsung melotot kaget. 

Dong Tak bertanya apakah Jin An baik-baik saja sekarang merasa kalau ini sedikit terlambat.Jin An pikir Sepertinya akan terus kebingungan Tapi setidaknya ingin selalu melihat Dong Tak
“Lalu aku yakin bisa  melihat siapa dirimu. Aku tidak akan takut dan  kabur lagi.” Ungkap Jin An. Dong Tak tak bisa menahan rasa harunya lalu memeluk Jin An.
“Ini kasus yang kuceritakan  sebelumnya, yaitu Kasus Ayahku.” Ucap Jin An.

Dong Tak melihat dan kaget ada nama Song Ji Seok denbgan note [Song Ji Seok, Ayahku, Detektif korupsi?] Ia bertanya apakah Song Ji Seok ayah dari Jin An. Sementara di ruangan istirahat, Soo Chang menemukan foto yang terjatuh kalau Ayah Ssong adalah Detektif korupsi yang menghancurkan bukti Ayahnya tidak bersalah
“Apa dia Detektif yang bunuh diri saat menyelidiki  sebuah kecelakaan 16 tahun lalu?” ucap Dong Tak kaget.
Bersambung ke episode 25

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar