PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 06 Januari 2018

Sinopsis Andante Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Joo Yeon memimpin memberikan hormat pada Guru BP yang baru masuk. Guru BP pun meminta murdinya agar membuka buku.  Shi Kyung tetap berbaring di mejanya, Guru BP berteriak Lee Shi Kyung, tapi Shi Kyung tetap diam. Guru BP berteriak menyuruh Shi Kyung agar berdiri. Shi Kyung akhirnya hanya diam saja.
“Shi Kyung... Apa Kau tidur saat gurumu ada di dalam kelas? Apa kau pikir aku bercanda? Berdiri sekarang juga!” teriak guru Bp. Shi Kyung akhirnya berdiri dengan wajah lunglai.
“Pergilah ke luar sekarang dan berlari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali.” Kata Guru BP. Shi Kyung hanya diam saja.
“Apa kata-kataku tidak kau anggap? Berlari mengelilingi lapangan 10 kali. Sekarang juga! Apa yang sedang kau lakukan?” teriak Guru Bp.
“Aku akan menemaninya.” Ucap Ga Ram berdiri dari tempat duduknya, Semua anak akhirnya ikut berdiri untuk menemani Shi Kyung. 

Semua anak berlari berkeliling lapangan dengan guru yang natap di pinggir lapangan. Ga Ram mengajak bicara pada Shi Kyung apakah tahu anak-anak belum bisa meletakkan bunga di kursi Bom. Shi Kyung hanya diam saja.
“Kami semua merasa sedih dengan meninggalnya Bom. Padahal, tidak sepertimu... Bom adalah teman kami semua.” Kata Ga Ram
“Beritahu mereka untuk menaruh bunga di sana. Apa aku pernah melarang mereka?” ucap Shi Kyung seperti tak peduli
“Bukan begitu maksudku, kau bisa meletakkan bunga di atas kursi Bom.”kata Shi Kyung
“Lakukan apapun yang kalian mau. Kalian bisa mengutukku jika kalian mau. Aku akan melakukan apapun yang kalian mau, jadi tinggalkan aku sendiri.” Kata Ga Ram marah
“Menangislah jika kau mau... Kau bisa menangis jika mau. Bom sudah pergi, dan kau belum menangis. Kami ingin menangis juga, tapi kami menahannya.... Shi Kyung... Kau bisa jujur dengan perasaanmu... Menangislah sebanyak yang kau mau.” Ucap Ga Ram.
Shi Kyung akhirnya berlari sambil berteriak histeris, lalu jatuh lemas dan menangis sambil berbaring di lapangan, dan menatap langit berharap Bom melihatnya. Semua anak pun ikut menangis yang selama ini ditahan olehnya. 


Shi Kyung pergi menemui guru Park di ruang guru dengan Bibi Oh duduk didekatnya. Guru Park bertanya apala  Shi Kyung ingat kapsul waktu yang mereka kubur
“Setelah pemakaman orang hidup, saat Bom berangkat ke Seoul, Dia mengirimiku foto itu. Dia menyuruhku mengirimkannya padamu. Aku akan mengirimkannya kepadamu.” Ucap Guru Park memberikan gambar Bom yang memberikan tanda love dibawah pohon. 

Shi Kyung pergi ke bawah pohon besar, lalu mengali tanah dan melihat botol kapsul lalu menemukan sebuah cincin yang ditinggalkan Bom, wajahnya langsung kembali sedih dan akhirnya membaca surat yang ditinggalkan Bom.
“Bernard, kau sudah tidur seharian, 'kan? Apa kau akan menyendiri lagi? Aku datang ke sini untuk meninggalkan cincin. Itulah sebabnya aku mampir ke tempat yang kita biasa datangi.
“Saat berada di ruang privasi di Hospice, itu sangat sulit. Kenapa aku sakit parah? Kenapa hidupku sangat singkat? Tapi aku tidak tahu kapan mulai menerima semua ini...Tapi aku sudah mulai menerima semua ini. Aku ingin mengucapkan selamat tinggal dengan hati yang bahagia. Dan pergi dengan hati yang ringan.”
Bom berada di ruangan privat sendirian dan sempat melihat Shi Kyung dengan teman-temanya datang ke rumah sakit untuk menjadi relawan. Bom juga mendengar Shi Kyung yang melihat ibunya didepan pintu. Shi Kyung terus menangis mengingat kejadian sebelumnya.
“Aku ingin mengembalikan semua yang bukan milikku. Ringan... ringan Itulah sebabnya aku meninggalkan cincin ini di sini. Aku tahu ini mungkin aneh, tapi dengan logika ini... Kupikir aku juga mengembalikan tubuhku. Karena tubuhku bukan milikku. Mari kita kembali ke tanah.”
Bom menatap jendela sendirian, lalu melihat boneka dalam ruanganya. Ia juga merasakan berada dalam peti menyampaikan pesan pada teman-temanya dengan senyuman bahagia. Shi Kyung sedih melihat cincin yang ditinggalkan Bom. Tuan Kim berbaring di kamarnya pun, meninggalkan ruangan ditempat selama ini dirawat karena ruhnya sudah diambil. 


Ga Ram pikir kalau tempat ini akan berubah jadi resort, Yong Gi berdiri dari tempat duduknya, Mereka semua kaget karena Shi Kyung datang. Gae Ram langsung  memeluk Ga Ram memuji kalau sudah membuat keputusan yang tepat.

Flash Back
Bom mancing bersama dengan Shi Kyung yang memberitahu kalau akan memberitahu siapa Shi Kyung sebenarnya.  Shi Kyung penasaran ingin Bom memberitahunya.
“Kau seperti itu.” Ucap Bom menunjuk ke arah matahari. Bom pikir Shi Kyung adalah Sinar matahari.
“Kau membuat orang lain merasa nyaman dan hangat.” Ungkap Bom. Shi Kyung merasakan sebuah Perasaan merinding.
“Kau adalah satu-satunya orang yang mengatakan hal-hal seperti ini padaku. Jika semuanya berjalan baik, semua berkat dirimu, Bong Gu.”ungkap Shi Kyung
“Duk Boon adalah nama Nenek.” Ejek Bom. Shi Kyung pikir kalau lelucon yang bagus dan akan mencobanya.
“Pizza yang paling aku benci adalah...” kata Shi Kyung berusaha melucu. Bom menjawab Buku yang terbuka.["Buka" terdengar seperti "pizza."] lalu keduanya tertawa.
“Kau seperti Bong Gu saat tertawa seperti itu.” Kata Kai. Bom pun memuji dirinya adalah Bong Gu. Keduanya tertawa bersama. 

Shi Kyung duduk didepan rumahnya, tangga rumah seperti tempat bertemunya dengan Bom.  Shi Kyung kembali membaca kembali surat yang dituliskan Bom.
“Lee Shi Kyung... Bahkan saat kau membaca surat ini... Aku mungkin akan melihatmu. Aku tidak akan secara fisik berada di sana. Tapi, aku yakin aku bisa melihatmu.”
Shi Kyung seperti bisa melihat Bom yang mengatakan “Swag!” dan Bom juga melakukan hal yang sama.
“Jadi, jangan hanya tidur seharian. Lakukan hal yang kau sukai. Buat orang lain merasa nyaman dan hangat. Jika kau memikirkanku, gunakan telepatimu. Kau tak pernah tahu. Aku mungkin menunjukkan keajaiban.”
“Kau bersungguh-sungguh, 'kan? Aku akan menggunakan telepatiku. Kau harus berada disana.” Kata Shi Kyung mengangkat tangan akan menyampaikan telepati.
“Ibu akan membelikanku smartphone. Shi Young akan memanggilku "Oppa". Itulah pesan telepati pertama yang kukirimkan kepadamu. Tunjukkan keajaiban padaku.” Cerita Shi Kyung menatap ke arah sampingnya seperti mengajak bicara dengan Bom. 

Nyonya Oh memberitahu Shi Young kalau akan mengembalikan ponselnya yang dulu. Shi Young pikir Dulu berpikir tidak bisa hidup tanpa itu tapi ternyata bisa bertahan dengan ponsel flip yang jadul. Nyonya Oh tahu Shi Kyung yang kehilangan ponselnya jadi membelikan yang baru.
“Karena ini semester baru, Ibu ingin kau fresh kembali.” Kata Nyonya Oh Shi Kyung hanya bisa melonggo melihat ponsel yang bisa digunakan untuk bermain games
“Kau tampak keren saat datang ke Hospice tadi.” Puji Shi Young. Shi Kyung ikut melonggo.
“Ibu belum pernah mendengarmu mengatakan hal seperti itu pada Shi Kyung.” Komentar Nyonya Oh
“Aku tahu. Aku bahkan ingin memanggilnya "Oppa".” Kata Shi Young lalu keluar dari rumah. Shi Kyung makin lebar melonggo mendengar kalau dipanggil Oppa.
“Itu tidak masuk hitungan. Dia tidak memanggilku "Oppa".” Ucap Shi Kyung mengangkat kepalanya seperti mengajak bicara Bom. 

Shi Kyung sibuk dengan ponselnya, lalu menerima pesan dari adiknya  “Aku sedang mencari file audioku, dan menemukan ini. Aku menemukan foto yang kau ambil di ponselku. Aku akan mengirimkannya kepadamu.” Shi Kyung melihat foto yang dikirimkan adiknya 
“Kim Bom. Ini foto saat pertama kali kita bertemu.” Ucap Shi Kyung melihat Bom yang tergantung di pohon sambil mengucap layar ponselnya lalu membuka rekaman video.
Shi Kyung mendengar suaranya “Aku senang bersamamu juga. Dan juga, terima kasih karena memberitahuku lebih dulu.”  Ia tahu kalau itu adalah rekaman saat Bom yang mengajaknya berpacaran dan ingin memberikan jawaban.
“Kurasa aku butuh lebih banyak waktu untuk berpikir. Aku tidak tahu kenapa. Baik... aku akan jujur. Mungkin... Aku benar-benar tidak bisa mengambil keputusan saat ini. Banyak wanita di sekitarku, ibuku, bibiku, dan Shi Young. Jujur saja, kupikir semua wanita seperti Shi Young. Keras kepala, kekanak-kanakan, dan egois”
“Apa kau benar-benar disana?... Ayah... Apa Bom ada di sampingmu?” ucap Shi Kyung mengajak ayah dan Bom bicara. 

Kepala Perawat mengaku tidak tahu banyak tapi hanya mendengar mereka akan mengubahnya menjadi resort. Shi Kyung bertanya apakah Kepala Perawat sudah memberitahu penyanyi itu tentang situasi di rumah sakit. Ga Ram menjawab tidak karena Tae Min berusaha menghindari orang-orang yang ada di rumah sakit
“Apa berbicara dengannya bisa membantu? Sepertinya dia orangcyang keras kepala. Apa yang akan kau lakukan?” ucap kepala Perawat
“Kita harus melakukan sesuatu.” Kata Shi Kyung sudah kembali seperti dulu.
“Astaga, dia sulit diatasi. Dia sering datang, tapi kau lihat sendiri kalau dia tidak pernah masuk. Dia hanya berkeliaran di luar dan kemudian pergi. Dia tidak tertarik dengan tempat ini.” Kata Kepala Perawat kesal
“Itu benar... Itu bisa jadi alasannya. Mungkin dia tidak tahu seperti apa tempat ini.” Kata Shi Kyung yakin. 


Tae Min kembali datang ke rumah sakit dengan managernya yang mengambil gambar. Shi Kyung menyapa Tae Min dengan percaya diri. Tae Min bertanya apakah Shi Kyung mengenalnya. Shi Kyung pikir itu sudah pasti karena Neneknya adalah penggemar Tae Min.
“Dia sangat suka lagu ini...”Hei, yang disana! Hei, yang disana! Kau akan tetap di belakang, tapi aku, aku akan kembali. Hwang Jin Hee, Hwang Jin Hee, Hwang Jin Hee!” kata Shi Kyung yang menyanyi dan membuat ketiganya menari.
“Kau menyanyikan laguku dengan sangat baik untuk pemuda sepertimu ini.” Ungkap Tae Min memuji. Shi Kyung pikir Tidak juga.
“Apa kau ingin tanda tanganku?” tanya Tae Min, Shi Kyung mengaku bukan dirinya.
“Ada seseorang di sana yang ingin bertemu dengan Anda dan mendapatkan tanda tangan Anda. Aku akan merekam Anda saat Anda masuk ke dalam. Aku akan menyiarkannya ke sekolahku.” Ucap Shi Kyung siap dengan ponselnya. Tae Min pun setuju. 

Shi Kyung memberikan kode agar semua orang yang ada diruang tengah memberikan tepuk tangan, Semua relawan dan pasien pun mengelu-ngelukan nama Tae Min layaknya fans.
“Terima kasih sudah menyambutku seperti ini. Tidak perlu mempersiapkan semua ini saat kalian semua sedang sakit. Aku tidak tahu bagaimana membalas kebaikan kalian semua..” Ucap Tae Min tersangjung. Shi Kyung tetap merekam video dengan ponselnya.
“Nyanyikan sebuah lagu!.. Nyanyikan sebuah lagu!”teriak semua orang
“Melihat kalian semua seperti ini, aku ingin menyanyikan seratus lagu. Tapi, seperti yang kalian semua tahu, aku punya jadwal yang sangat padat. Apa yang bisa kulakukan?” kata Tae Min, mereka meminta Tae Min agar bisa menyanyikan Satu lagu saja.
“Aku berjanji akan menyanyi saat datang kesini lagi. Aku mencintai kalian.” Ucap Tae Min bergegas pergi. 

Mereka terus mengelu-elukan nam Tae Min, Tae Min berjanji akan bernyanyi lain kali. Mereka tetap meminta aga Tae Min menyanyi, tapi Tae Min memilih untuk bergegas keluar dari rumah sakit sambil mengeluh karena merasa dimanfaatkan.
“Mereka tidak tahu berapa biaya untuk memintaku menyanyikan satu lagu.” Ucap Tae Min sinis.
“Ajusshi, kapan Anda datang kesini lagi? Anda akan menemui mereka lagi, kan?” kata Shi Kyung datang sebelum Tae Min pergi
“Tentu saja, tapi aku harus pergi hari ini.” Kata Tae Min dan saat itu seorang nenek datang memanggil Tae Min Oppa.
“Aku tidak yakin apa ini kau. Apa Kau tidak mengenaliku?” kata si nenek. Tae Min bingung siapa nenek itu.
“Ini aku... dari 15 tahun yang lalu... Jo Hee Ja, presiden klub penggemarmu. Ini Sudah berapa lama?” kata Nenek Jo lalu jatuh pingsan, Shi Kyung melonggo kaget dan Tae Min pun memegang tubuh Nenek Jo. 


Dokter Lee memeriksa Nenek Jo lalu kelaur ruangan. Tae Min bertanya apa pasien baik-baik saja. Dokter Lee memberitahu kalau tidak lagi dalam bahaya, tapi mereka harus menunggu dan melihat. Tae Min pun bica mengucap syukur dan terimakasih.
“Hong Shik, kita harus pergi.” Ucap Tae Min pada Managernya. Shi Kyung bertanya mereka mau pergi kemana
“Aku ada janji yang sangat penting di Seoul.” Kata Tae Min akan bergegas pergi
“Anda tidak bisa pergi. Bagaimana dengan Ibu Hee Ja? Dia akan mencari Anda saat dia sadar jadi Anda harus melihatnya sebelum pergi.” Kata Shi Kyung menahanya
“Siapa yang tahu kapan dia akan bangun? Aku sibuk jadi  Minggir.” Kata Tae Min tak peduli
“Aku tidak akan minggir. Kupikir dia adalah presiden klub penggemar Anda 15 tahun yang lalu.” Kata Shi Kyung. Tae Min pikir tak hubungan dengan dirinya.
“Hatiku sakit juga... Itu sebabnya aku menunggunya sampai sekarang.” Kata Tae Min merasa sudah bisa melepaskan tanggung jawab. 
“Tidak! Anda tidak bisa pergi.” Kata Shi Kyung. Tae Min menyuruh Hong Sik agar segera menyingkirkan Shi Kyung. 


Hong Sik tiba-tiba mempelihatkan ponselnya, Tae Min pun hanya bisa melonggo. Semua anak melihat ponsel dengan foto Tae Min yang memeluk fansnya menjadiakn menduduki peringkat nomor satu dalam pencarian di internet bahkan sudah mendapatkan 10.000 pengikut dalam satu hari, bahkan Semua komentar adalah pujian.
Dengarkan ini... "Trot Angel, God Tae Min.".. "Aku mencintaimu, Tae Min-ssi." "Tae Min-ssi, aku melihatmu dalam cahaya baru." ucap Ji Hye seneng
“Apa Orang bisa menjadi bintang internet dengan ini?” pikir Min Suk
“Manajernya pintar mempostingnya di internet dengan cepat. Coba lihatlah "Penyanyi Tae Min bertemu penggemarnya dari 15 tahun yang lalu dan bergegas menyelamatkannya." ” Kata Ki Goon yakin
“Itu tidak benar. Dia pingsan ke arahnya, dan dia kebetulan menangkapnya.” Ucap Min Suk
“Mereka bilang Tae Min cukup munafik.” Kata Shi Young merasa dongkol. 

Nyonya Oh kaget mengetahui Tae Min yang ingin merawat Hee Ja. Tae Min mengaku mengkhawatirkan Nenek Jo jadi tidak bisa begitu saja meninggalkannya. Ia pikir Setidaknya untuk beberapa hari ingin tetap berada disampingnya dan membantunya.
“Kau sudah merawatnya. Bisakah kau membantunya?” ucap Direktur Park pada Nyonya Oh. Nyonya Oh pikir itu bukan masalah untuknya.
“Aku juga membutuhkan tempat untuk wawancara dengan reporter. Dimana tempat yang paling bagus?” ucap Tae Min yang akan melakukan jumpa pers. 

Hong Sik keluar dari ruangan menerima telp dari   Reporter Jung memebritahu kalau Tae Min ingin melakukannya, karena Nenek Jo adalah presiden klub penggemar saat Tae Min pertama kali memulai karirnya jadi harus menjadwal ulang semuanya.
“Kupikir kau berhasil mempertahankan dia di sini. Apa yang harus kita lakukan sekarang?” ucap Ga Ram melihat Tae Min akhirnya masuk ke rumah sakit.
“Kita harus melakukan sesuatu.” Kata Shi Kyung yakin walaupun terlihat kesal karena Tae Min memanfaatkan keadaan. 

Nenek Kim merasa matanya yang sudah menjadi buruk, karena tidak bisa melihat semua tulisan lalu bertanya Tanggal berapa hari ini. Kepala Perawat memberitahu Hari ini tanggal 27.
“Tunggu, sekarang... tanggal 27... Apa ada enam hari lagi? Ahh.. Tidak, lima hari?” ucap Nenek Kim mengingat-ingat. Kepala Perawat melihat Nenek Kim merasakan ada sesuatu yang asalah. 

Nyonya Oh merapihkan kama Nyonya Oh dan melihat Tae Min hanya berdiri didepan jendela seperti menangis. Setelah Nyonya Oh keluar ia ternyata tertawa bahagia karena namanya ada di Peringkat pencarian real time, nomor satu. Tapi saat itu Shi Kyung masuk tanpa bicara.
“Sudah berapa lama? Apa yang kau lakukan di sini?” ucap Tae Min kaget, Shi Kyung pun balik bertanya kenapa Tae Min ada di ruangan Nenek Jo.
“Menurutmu kenapa aku disini? Ini Sama seperti yang kau sarankan, aku menunggu Hee Ja bangun. Aku membatalkan janji pentingku Kenapa kau repot-repot datang kesini.” Ucap Tae Min. Shi Kyung  mengaku ingin melihat apakah ada berita di sini
“Seseorang memberitahuku kalau ini semua adalah akting untuk mendapatkan kembali popularitas Anda.”  Aku sudah melakukan hal-hal seperti itu, jadi aku bisa langsung menceritakannya  Jika ini semua akting, aku akan memanggil reporter. “ kata Shi Kyung
“kau bilang Melakukan akting untuk mendapatkan kembali popularitasku? Siapa yang mengatakan hal seperti itu?” kata Tae Min marah.
Shi Kyung pikir benar juga karena Itu juga tidak masuk akal untuknya. Ia pikir Tae Min adalah selebiriti yang sudah populer dan kaya jadi tak ada alasan melakukan akting. Tae Min pun dengan bangga mengatakan kalau dirinya “God Tae Min.” Nenek Oh terbangun memanggil “Oppa” Tae Min pun bertanya lebih dulu siap dirinya. Nenek Oh bisa menjawab kalau itu Tae Min. 


Akhirnya Shi Kyung membuka pintu dan semua Nenek menjadi fans Tae Min sudah menunggu dengan mengelu-elukan nama Tae Min. Mereka meminta tanda tangan dan Tae Min pun memberikan dengan senyuman. Shi Kyung bisa bahagia melihatnya, bahkan membantu mengambil foto.
“Kau lihat itu, 'kan? Semua orang di sana menginginkan tanda tanganku. Bahkan di kota pedesaan ini, aku punya banyak penggemar di sini. Kau harus datang ke kota. Jika kau datang ke konserku, maka kau akan melihat banyak orang.” Ungkap Tae Mi mendorong kursi Nenek Jo
“Semua orang di sini ingin menonton konsermu juga. Mereka semua membicarakannya.” Kata Nenek Oh. Tae Min tak percaya mendengarkanya.
“Lalu, aku akan memberikan tiket ke konser akhir tahunku. Aku akan berbicara dengan manajerku dan mengirimimu tiket juga, Hee Ja.” Kata Tae Min
“Aku berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Aku menderita kanker serviks uterus stadium akhir dan Sudah menyebar ke otakku sekarang. Aku masih berharap keinginanku menjadi kenyataan. Ini adalah keinginanku untuk bertemu denganmu sekali lagi sebelum meninggal.” Ungkap Nenek Joo
“Kenapa kau tidak menghubungiku selama bertahun-tahun ini? Aku tidak akan mengabaikan presiden klub penggemar pertamaku, walaupun betapapun sibuknya aku.” Ungkap Tae Min
“Aku sudah menghubungimu. Tapi aku tidak bisa menghubungimu melalui telepon, dan semua surat penggemarku dikembalikan.” Kata Nenek Jo. Tae Min seperti merasa bersalah. 


Kepala Perawat menarik Nyonya Oh di sisi rumah sakit, memberitahu kalau Ibu mertuanya menanyakan tentang tanggal beberapa hari terakhir ini. Ia beprikir Awalnya, Nenek Kim sudah lupa tanggal karena demensianya Tapi menurutnya hari ini, sepertinya bukan karena itu.
“Bisakah kau memikirkan sesuatu?” kata Kepala Perawat khawatir. Nyonya Oh pun berusaha memikirkanya. 

Nenek Kim bertanya pada Nyonya Oh apakah sudah memutuskan ke mana mereka akan jalan-jalan. Shi Kyung terlihat senang karena mereka akan pergi jalan-jalan. Nyonya Oh menyuruh anaknya makan saja dan tak banyak komentar.
“Ayo pergi ke suatu tempat di dekat sini. Tidak sembarangan orang bisa bepergian jauh-jauh.” Kata Nenek Kim
“Siapa yang berpergian jauh?”tanya Shi Kyung. Shi Young mencolek kakaknya agar tak banyak bicara 

Shi Young memberitahu kalau hari ini adalah saat Ayah berangkat ke Afrika dalam beberapa hari. Shi Kyung mengerti dan bertanya Apa hubungannya dengan jalan-jalan. Shi Young heran kakaknya yang sungguh tidak ingat apa-apa.
“Apa aku akan bertanya jika ingat?” keluh Shi Kyung
“Kita seharusnya pergi jalan-jalan sebelum Ayah pergi. Itulah sebabnya Nenek bersikap seperti itu.” Jelas Shi Young
“Apa Kita pergi jalan-jalan? Kita akan pergi kemana?” ucap Shi Kyung penasaran
“Kita seharusnya pergi, tapi kita tidak bisa pergi.” Ucap Shi Young. Shi Kyung menanyakan alasanya.
“Pasti sangat menyenangkan untuk tidak mengingatnya.” Keluh Shi Young
“Bagaimana aku bisa mengingat semuanya sejak saat itu? Bagaimana aku bisa lupa saat Nenek mengingat semuanya?” pikir Shi Kyung heran
“Nenek melupakan percakapan yang baru saja kita lakukan. Tapi, dia mengingat hal-hal dari dulu.” Kata Shi Young.
Sementara Nyonya Oh bertemu dengan seseorang lalu menerima sesuatu dan wajahnya terlihat kaget.
Bersambung ke episode 16

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar