PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Sinopsis She Was Pretty Episode 9 Part 2

“Ciao! Tuan dan nyonya. Buona sera!!! Hallo Everyone!!” sapa Nyonya Kim berjalan ke tengah panggung lalu menaruh kebelakang dengan kain yang layaknya seperti pengantin. Semua tim malah makin panik melihat Nyonya Kim yang berdiri diatas panggung. Nyonya Kim memperkenalkan namanya “Lala Kim” dengan bahasa inggris sebagai Pimpinan redaksi dari MOST KOREA.
“Kalian semua mungkin mengharapkan pembukaan yang menakjubkan, luar biasa, dan mewah, kan? Lihat apa ini? Bencana besar! Mama mia que ta borla!!! Mataku sampai sakit melihat semau ini. Semuanya membosankan. Jelek! Tidak bagus! Tidak indah! Tidak MOST sama sekali. Ini sampah dan Timku memang gila.” ucap Nyonya Kim lalu tersadar sudah berbicara bahasa inggris yang kacau dan meminta penerjemah, Tim Most benar-benar malu.
Sung Joon masih tertelungkup di dalam mobil ditengan hujan deras, Hye Jin menunggu Sung Joon didepan pintu masuk dengan wajah kebinggungan, Joo Young mengirimkan pesan pada Hye Jin yang tak ada didalam karena pidato akan segera selesai dan ia harus mengurus tamu. 

“Anggota tim editing semuanya buruk. Terutama saat deadline. Rambut mereka jadi berantakan, belum lagi lingkar hitam dimata. Wow! Mereka semua seperti zombie. Melihat penampilan mereka, aku berfikir...Mahluk paling menjijikkan di dunia kumpul semua disini.” ungkap Nyonya Kim, semua tamu pun tertawa. 
“Tapi anehnya... Di mataku, mereka terlihat cantik. Mereka yang tersembunyi dan bertindak sebagai tempat gelap bagi bintang seperti yang ada di video. Setiap kali deadline, Tim editor yang bekerja keras, mempertaruhkan nyawa.” ucap Nyonya Kim
Joo Young bisa tersenyu mendengarnya, semua tamu memberikan applouse, bahkan Nyonya Kim membuat tanda hati didepan panggung Shin Hyuk mengangguk-angguk, Eun Young dkk seperti terharu mendengarnya.
Hye Jin yang melihat dari belakang pun ikut tersenyum, saat itu juga Sung Joon datang melihat Nyonya Kim sudah memberikan pidato pembuka dengan mengucapkan terimkasih untuk  Editor, asisten dan pegawai MOST diseluruh dunia, karena Berkat mereka semua, MOST bisa secemerlang sekarang ini.
Dan Hye Jin bernafas lega melihat Sung Joon yang datang tanpa kekurangan apapun, lalu Sung Joon memilih untuk keluar ruangan. Semua tim Most berteriak gembira dengan pidato pembuka nyonya Kim yang mengesankan. 

Nyonya Kim kaget melihat Sung Joon yang sudah berdiri saat ia keluar ruangan, dengan menghela nafas menyindir Sung Joon sebagai Wapemred yang tak bertangung jawab. Sung Joon tertunduk dengan wajah memucat meminta maaf.
“Aku biasanya tidak seperti ini.... Jadi Ada apa?” tanya Nyonya Kim terlihat peduli, Sung Joon hanya mengucapkan maaf dengan tertunduk
“Jadi kau tak mau buat alasan?” ucap Nyonya Kim, Sung Joon kembali mengucapkan maaf, Nyonya Kim memutuskan untuk pergi dan akan berbicara saja nanti sambil merapihkan dasi yang sudah digunakan Sung Joon. Hye Jin menatap sedih Sung Joon yang menyembunyikan alasan datang terlambat.
Sung Joo duduk didepan ruangan perayaan Most dengan wajah sedih, Hye Jin tanpa banyak bicara duduk disampingnya dengan saling memunggungi. Sung Joon terdiam seperti patung dengan wajah pucat, Hye Jin menatap dengan mata berkaca-kaca. 

Ah Reum mengejek ucapan Sung Joon yang harus mengutamakan pilihan A tapi malah kejadian seperti kemarin. Sun Mi juga setuju karena marah pada Ah Reum tentang hal seperti ini. Hye Jin baru saja datang setelah menganti air bawang bombaynya mendnegar semua.
Shin Hyuk mencoba mengalihkan pembicara dengan mengajak main “sadali” untuk beli kopi, tapi semua tak peduli. Poong Ho binggung dengan Sung Joon yang hampir membuat acara berantakan tapi tak mengatakan apapun, lalu berpikir Wapemred itu sedang berontak.
Han Suk mengumpat Sung Joon itu kelewatan, dan menganti panggilanya jadi Joon tidak tahu malu. Shin Hyuk meminta mereka tak seperti itu dan mengajak untuk bermain games. 

Joo Young menyuruh semuanya kembali bekerja saja. Ah Reum tak tahan untuk menyindir Sung Joon dengan mengatakan “Kerjamu bagus sekali.” semua tertawa mendengarnya. Hye Jin yang sedari tadi duduk langsung mendorong kursinya dan berbenturan dengan kursi Shin Hyuk.
“Kalian tidak tahu apa-apa tentang dia, jangan membicarakannya seperti itu.” ucap Hye Jin membela.Sun Min tak mengerti dengan ucapan Hye Jin bahwa mereka tak tahu apa-apa tentang Sung Joon.
“Kalau begitu, Hye Jin tahu sesuatu yang kami tidak tahu?” ucap Ah Reum
Hye Jin ingin menjelaskan tentang alasan Sung Joon yang tak datang, Sung Joon keluar ruangan memanggil Hye Jin untuk mengajaknya bicara. 

Sung Joon menanyakan alasan Hye Jin membantah semua ejekan dari anggota tim lainya. Hye Jin thu bahwa itu salah jadi sangat marah ketik mendengarnya, lalu mengerang karena kesal dan bertanya apakah Sung Joon tak mendengar apa yang dikatakan oleh anggota timnya.
“Joon tak tahu malu! kerja bagus! Mereka tidak tahu yang terjadi. Ah, menjengkelkan.”ungkap Hye Jin benar-benar marah, tapi Sung Joon malah tersenyum.
“Kenapa tersenyum saat orang lain membicarakanmu?” keluh Hye Jin binggung

“Sudahlah, tidak buruk juga. Yah mungkin mereka berlebihan, tapi aku berterima kasih ada yang membelaku.” goda Sung Joon, Hye Ji kesal karena bukan saatnya mereka bercanda.
“Itu semua salahku. Mereka berhak bicara begitu. Perusahaan bukan tempat orang lain mengetahui masalah pribadiku. Kejadian itu terjadi karena masalah pribadiku, apapun alasannya itu 100% salahku.” jelas Sung Joon
Hye Jin masih tak terim dengan semua ejekan tim, Sung Joon mengucapkan terimakasih lalu melihat tempat ID Card yang diberikanya, menurutnya tak salah memberikan hadiah itu, lalu mengajakny masuk dan tak usah membahasnya lagi. 

Joo Young memanggil Hye Jin untuk menawarkan pekerjaan menulis artikel, Hye Jin terlihat kaget. Joon Young menjelaskan konsepnya sama seperti dengan ide yang dibuatnya,. Shin Hyuk diam-diam mendengarkan pembicaran mereka.
“Cobalah membuat artikel, Entah itu Feature, Fashion, atau Beauty. Terserah mau yang mana.” ucap Joo Young.
“Oh, mana mungkin. Aku tidak berani, dan itu juga bukan posisiku.” ungkap Hye Jin menolak
“Tidak akan kami gunakan kalau dibawah standar. Coba saja membuat artikel pendek 2 halaman.” jelas Joo Young,
Sung Joon melihat Joo Young yang meminta Hye Jin menuliskan sebuah artikel. Hye Jin tetap menolak dan akan mendukung mereka saja. Joo Young bisa mengerti apabila Hye Jin tak yakin jadi lebih baik memulai kerja kembali. Hye Jin mengucapkan terimakasih atas perhatian seniornya. 

Shin Hyuk langsung mengeser kursinya saat Hye Jin baru sampai, lalu berkomentar kenapa Hye Jin tak mencoba saja dulu karen itu kesempatan bagus untuknya. Hye Jin merasa tak bisa dan tak mungkin.
“Cha Sunbae! Katanya jackson mau!” teriak Shin Hyuk sambil mengangkat tangan Hye Jin, tapi Hye Jin menyangkal dan mengeluh sikap Shin Hyuk yang semaunya.
Shin Hyuk tetap memaksa Hye Jin untuk mencoba dan berteriak pada Joo Young kalau memang Hye Jin mau mencobanya dengan mengangkat tangan Hye Jin kembali.
“Kim Shin Hyuk, kapan kau akan dewasa?” keluh Joo Young melihat sikap Shin Hyuk yang suka bercanda.
“Besok.... Tapi katanya dia mau.” ucap Shin Hyuk dengan senyuman lebar dan tetap mengangkat tangan Hye Jin. Tapi  Hye Jin tetap menolak untuk menuliskan artikel. 

Shin Hyuk baru keluar minimarket sambil memakan kimbap, melihat Ha Ri yang akan masuk lalu menyapa dengan menanyakan keadaan. Ha Ri mengatakan sudah lebih baikan. Shin Hyuk mengucapkan syukur dan pamit pergi. Ha Ri akan masuk kembali memanggil Shin Hyuk untuk meminta tolong.
“Ah, lambat sekali. Tidak bisa lebih cepat lagi?” teriak Ha Ri yang sudah dudu dibelakang Shin Hyuk menaiki motor bersama.
“Nanti kau takut kalau cepat-cepat.” ucap Shin Hyuk, Ha Ri tak takut karena ini bukan makanan.
“Jangan salahkan aku kalau kau menangis.” kata Shin Hyuk langsung menancap gas lebih cepat lagi. Ha Ri malah menjerit bahagia karena menurutnya itu sangat seru. Shin Hyuk juga tersenyum bisa mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi. 

Hye Jin berjalan pulang ke halte melihat ada poster dengan gambar yang disukai Sung Joon. Tanpa sadar Sung Joon juga melihat gambar yang sama disampingnya, saat akan Sung Joon akan berjalan, keduanya baru menyadari kalau sama-sama melihat gambar yang sama.
Keduanya mengubar senyum, Hye Jin melihat Sung Joon yang minum kopi dimalam hari. Sung Joon beralasan itu karena masih ad kerjaan, lalu bertanya apakah Hye Jin akan pulang. Hye Jin menganguk, Sung Joon bertanya kembali apakah Hye Jin menyukainya. Hye Jin terlihat binggung, Sung Joon memberitahu tentang Renior, ke lukisan yang halte.
“Ah, tidak. Aku tidak tahu mereka. Hanya saja, bahagia rasanya melihat gambar ini.” ucap Hye jin
“Aku menyukainya. Kau melihat lukisan ini saat memecahkan barang dirumahku dulu, kan?” kata Sung Joon, Hye Jin mengingat dengan lukisan itu

“Renoir hanya melukis momen-momen bahagia. Karena katanya telalu banyak kesedihan di dunia ini. Dia ingin menyimpan momen bahagia melalui lukisan. Mungkin karena itulah kau bahagia saat melihat lukisannya.” jelas Sung Joon.
Hye Jin yang mendengar penjelasan Sung Joon membayangkan Sung Joon yang dulu bertubuh tambun dengan kacamatanya, lalu tertawa melihatnya. Sung Joon heran melihat Hye Jin yang tiba-tiba tertawa. Hye Jin menyembunyikan alasan, lalu mempersilahkan Sung Joon kembali ke kantor karena akan menunggu bus di halte. 


Sung Joon pun pamit pergi berjalan menuju kantor. Hye Jin menunggu bus di halte, tiba-tiba Sung Joon duduk disampingnya dan beralasan akan duduk disana sampai bisnya datang, selain itu juga karena udaranya segar jadi tak ingin buru-buru masuk ke dalam gedung. Hye Jin hanya diam saja melihat sikap Sung Joon.
“Dewa kesempatan, pernah dengar? (Caerus)” tanya Sung Joon memulai pembicaraan, Hye Jin mengaku kurang paham.
“Gambarnya seperti ini.” kata Sung Joon memperlihatkan gambar dari ponselnya. Hye Jin langsung tertuju pada alat kelaminya, lalu berdalih kalau gambar itu terlalu terbuka.
“Tidak, bukan  bagian itunya. Coba Lihat wajahnya. Rambutnya cuma di depan, kan?” jelas Sung Joon menutup bagian kelaminnya. Hye Jin melihat bagian rambut belakangnya botak.
“Itu menggambarkan, saat kesempatan datang, sangat mudah meraihnya. Tapi kalau melepasnya, tidak mungkin lagi bisa diraih. Jadi Itulah kenapa kesempatan yang sudah pergi, tidak bisa lagi diraih.” jelas Sung Joon
Hye Jin menatap Sung Joon seperti mengetahui kesempatan untuk menuliskan artikel tapi ditolak. Sung Joon beralasan bahwa tadi hanya celotehan yang tiba-tiba datang di kepalanya, lalu pamit pergi karen melihat bus Hye Jin sudah datang. Hye Jin menaiki bus tapi berpikir darimana Sung Joon bisa tahu nomor bus yang biasa dinaiki saat pulang. 

Ha Ri merasa bahagia karena baru pertama kalinya naik motor,  lalu berpikir akan membeli motor saja. Shin Hyuk berpikir Ha Ri hanya mengoceh saja dan mengajaknya untuk minum dulu di minimarket. Ha Ri menolak karena harus kembali.
“Aku harus kembali Ke tempatku. Berkatmu rasanya sudah plong, terimakasih” ucap Ha Ri dengan mengangkat tanganya, Shin Hyuk pun memberikan high fivenya lalu akan berjalan pergi, Shin Hyuk memanggilnya kembali.
“Jangan membicarakanku didepan Jackson, aku tidak enak. Aku tidak ingin dia tahu, kalau aku hidup di hotel...” pinta Shin Hyuk, Ha Ri setuju dengan mengangkat tanganya, Shin Hyuk juga melakukan yang sama.
“Karena hotelier harus menyimpan informasi tamunya.” jelas Ha Ri menutup mulutnya, setelah itu pamit pergi sambil kembali mengucapkan terimakasih dengan lambaian tanganya. Shin Hyuk juga melambaikan tangan pada Ha Ri. 

Ha Ri duduk di depan meja riasnya sudah siap dengan pulpen dan kertas surat, lalu memulai menuliskan surat untuk Sung Joon.
“Bagaimana bilangnya, ya? Aku tidak sanggup mengatakannya langsung, jadi aku menulisnya.”
Hye Jin berbaring dengan mata melotot sambil mengingat ucapan Sung Joon “Itu menggambarkan, saat kesempatan datang, sangat mudah meraihnya. Tapi kalau melepasnya, tidak mungkin lagi bisa diraih.”
Ia akhirnya duduk didepan meja belajarnya membuka kotak dan melihat tulisanya lalu sertifikat yang diraihnya, ada “Sertifikat penghargaan. Kompetisi menulis, Kim Hye Jin, Sertifikat penghargaan, kompetisi menulis cerita anak-anak.” dan sertifikat lainya lalu wajahnya tersenyum

Pagi harinya
Hye Jin pun berbicar dengan Joo Young akan mencobanya, tentang menyarakan membuat artikel mengenai dongeng anak-anak. Lalu bertanya apakah ia masih bisa mencobanya. Sung Joon melihat Hye Jin yang menemui Joo Young untuk mengambil kesempatan.
Joo Young memberikan sebuah berkas untuk membaca sepintas agar membantu mengembangkan tulisanya, berkas itu sengaja di siapkan karena memiliki feeling Hye Jin mau melakukanya. Hye Jin terlihat terlalu dengan perhatian Seniornya.
“Kata-kata murahan dan semrawut, aku tidak mau membacanya. Kalau tidak bagus, aku langsung membuangnya. Bersiaplah.” tegas Joo Young, Hye Jin mengerti dengan mengucapkan terimakasih. Joo Young lalu meminta Hye Jin memulai memanggilnya “Cha Sunbae”

Hye Jin tersenyum melihat berkas yang disiapkan khusus oleh Joo Young lalu melihat Sung Joon yang duduk diruangan menatap kearahnya. Ia pun memberikan gambaran dengan memang rambut depanya seperti dewa kesempatan yang diperlihatkan Sung Joon.
Sung Joon pun berpura-pura dengan menarik rambut bagian depanya, agar Hye Jin mengambil kesempata yang datang padanya. Hye Jin tersenyum karena Sung Joon memberikan perhatian dan dua-duanya sama-sama tersenyum. 

Hye Jin membawa banyak buku cerita, Shin Hyuk membantu dengan membawa sebagian berkomentar pilihan Hye Jin yang bagus karena mendengar akan mencoba menuliskan artikel. Hye Jin pikir ini adalah kesempatan yang bagus.
“Kalau ada masalah, bilang saja pada Shin Hyuk kapanpun. Meski aku kelihatan kikuk, aku itu seorang profesional. Banyak kompetitor yang ingin merekturku, sampai membuat keributan.” ucap Shin Hyuk bangga lalu terjatuh dengan tengkurap dan meraih buku-buku yang terlempar. Hye Jin mengeluh Shin Hyuk memang sering membuat keributan.
“Aku sengaja kok. Kalau terlalu sempurna, terlihat brengsek.” kata Shin Hyuk beralasan sambil mengedipkan matanya.
“Tapi banyak orang yang brengsek dan juga kikuk.” balas Hye Jin menyindir.
“Jackson, kau berubah! Kau jadi banyak omong! Benar-benar berubah.” keluh Shin Hyuk sedih, Hye Jin menyuruh seniornya berhenti merengek dan cepat pergi karena ia banyak kerjaan. Shin Hyuk berteriak memanggilnya dan mengembalikan buku yang dibawanya pada Hye Jin. 

Hye Jin mulai berkerja dengan mengambil gambar-gambar dongeng dengan memberikan note. Shin Hyuk mengeser kursi mengajaknya untuk makan toppoki bersama. Hye Jin menolak karena sibuk, Shin Hyuk merayu karena hanya 10 menit saja. Hye Jin menyuruh Shin Hyuk pergi dan jangan menganggunya.
Shin Hyuk kembali berusaha dengan mengajak makan usus dan paru babi, Hye Jin memilih pergi menghampiri Joo Young dengan membawa berkas. Shin Hyuk mengeluh melihat Hye Jin benar-benar berubah dan tidak lucu seperti yang dikenalnya dulu tapi menurutnya “Jacksonku” memang  keren sekali.
Hye Jin memulai membuat artikel dengan gambar dengan referensi gambar yang dibuat dari buku, Sampai akhirnya ia tertidur diatas mejanya dan tersadr melihat ada minum didepanya, tapi tak melihat ada orang selain dirinya didalam ruangan. Hye Jin tak peduli memilih untuk meminumnya, Sung Joon yang ada didepan kantor melihat Hye Jin yang meminum pemberian darinya, tersenyum sumringah. 

Joo Young menghampiri Hye Jin menanyakan hasilnya, Hye Jin menceritakan mau pergi mengumpulkan bahan dengan menemui penulis terkenal yang menjadi ikon cerita anak dan mewawancarainya hari ini. Joo Young tak percaya lalu bertanya dimana akan memwawancarainya
Hye Jin memberitahu akan pergi kerumahnya, di Paju, Yadong-dong. Joon Young berpikir kalau ucapan yang berbau porno. Hye Jin tersenyum karena namanya memang lucu lalu keduanya tertawa bersama, bahkan Joo Young terlihat memerah mendengarnya. 

Sung Joon baru turn dari mobil tak sengaja bertemu dengan Hye Jin yang keluar pakiran. Hye Jin berpikir Sung Joon baru saja kembali dari meeting. Sung Joon tersenyum membenarkan lalu bertanya alasan Hye Jin ke parkiran dan menduga baru saja membeli mobil.
“Ada wawancara, agar lebih cepat Reporter Cha menyuruhku memakai mobilnya.” jelas Hye Jin memperlihatkan kunci mobil ditanganya. Sung Joon mengerti bahwa Hye Jin akan pergi ke tempat yang jaduh
“Iya. Paju, Yadong-dong.” ucap Hye Jin, Sung Joon mengartikan bahwa ini adalah tugas pertamanya, lalu memberikan semangat dengan berjabat tangan. Hye Jin meraihnya sambil berjanji akan berusaha lalu pamit pergi sambil menekan kunci alarm untuk mencari mobil Joo Young.
Sung Joon pun tersenyum sambil memberikan semangat kembali, lalu mengangkat telpnya dari Ha Ri yang sudah lama dan berpikir selalu sibuk. Ha Ri menelp Sung Joon mengajaknya  untuk bertemu dan langsung bertemu di tempat yang ditentukan. Ha Ri menatap suratnya yang sudah dibuat dan akan diberikan pada Sung Joon. 

Hye Jin mengendarai mobilnya, sambil berlatih berbicara mengenai ide tentang dongeng anak-anak cukup inovatif, tapi menurutnya sangat kaku. Di kantor, Ah Reum kebinggungan mencari-cari kunci mobilnya  tak ada di tempat kumpulan semua kunci mobil.
Shin Hyuk yang baru datang mengejek Ah Reum pasti sudah menjatuhkanya, Ah Reum pikir tak mungin karena selalu mengunakan mobil perusahaan jadi meninggalkan mobilnya di kantor selama 3 hari. Han Sul menyuruh Ah Reum mencari dengan benar karena kunci mobil itu tak punya kaki.
Joo Young yang mendengar kegaduhan menanyakan apa yang terjadi lalu kaget melihat kunci mobilnya ada disana karena seharusnya dipakai oleh Hye Jin. Shin Hyuk binggung mengetahui Hye Jin yang mengunakan mobil seniornya. Joo Young menceritakan Hye Jin pergi ke Paju, Yadong-dong. Jadi meminjamkan mobilnya
Ah Reum menduga Hye Jin mengunakan mobilnya padahal seharusnya tak boleh mengunakan mobil itu.  Poong Ho tahu mesin mobil Ah Reum sebelumnya rusak lalu bertanya apakah sudah diperbaiki. Ah Reum menceritakan baru hari ini memanggil mobil derek. 

Han Sul akan mencoba menelp Hye Jin tapi Shin Hyuk lebih dulu yang menelp Hye Jin dengan wajah khawatir. Tapi Hye Jin yang menaruh ponselnya didalam tas tak mendengarnya, karena ia sendiri sibuk berlatih bicara sebelum melakukan wawancara, tanpa sadar mobil bagian belakanganya sudah mengeluarkan asap hitam. Lalu ia binggung karena pandangan tak jelas berpikir terkena rabun ayam dan kembali berlatih untuk melakukan wawancara dengan senyuman.
Shin Hyuk dengan wajah tegang memberitahu Hye Jin tak mengangkat telpnya. Joon Woo berpikir terjadi sesuatu. Poong Ho tahu untuk menuju ke Paju pasti melewati tol, jadi kecepatan minimal 90km/jam, lalu berpikir bagaimana jika tiba-tiba mesinnya mati lalu kopling dan remnya tidak berfungsi. Ah Reum menjerit ketakutan. Joon Woo pikir itu tak mungkin.
Poong Ho merasa seperti itu mungkin saja terjadi, Joo Young langsung memukul kepalanya dengan pengaruk punggung. Poong Ho mengatakan itu karen mengkhawtirkan Hye Jin. Shin Hyuk langsung belari keluar ruangan. 

Sung Joon sedang duduk di cafe teringat sesuatu yang harus diperiksa lalu menelp Joo Young untuk menanyakan laporan tim, tapi terdengar jeritan Ah Reum yang panik karena Hye Jin tak mengangkat telpny. Sung Joon mendengar terlihat ikut panik bertanya apa yang terjadi dengan Hye Jin.
Joo Young terlihat binggung, menceritakan Hye Jin yang tidak sengaja memakai mobilnya Ah Reum, padahal mobilnya rusak dan akan masuk bengkel lalu sekarang Hye Jin tak bisa dihubungi. Sung Joon tak percaya lalu matanya melihat berita di tabnya [Berita Terkini - Terjadi kecelakaan di Paju, Yadong-dong. Wanita berusia 20an terluka.]
 Ia teringat sebelumnya Hye Jin mengatakan kalau akan pergi ke Yadong-dong dan langsung berlari ke luar cafe. Ha Ri yang baru datang binggung melihat Sung Joon malah berlari keluar terburu-buru tanpa menghiraukan panggilanya, ditanganya sudah siap surat yang akan diberikan pada Sung Joon. 

Shin Hyuk sudah mengemudikan motornya dengan melalui jalan yang kosong, sementara Sung Joon juga juga mengendarai  mobil dengan menyalip ke kanan dan ke kiri dengan kecepatan penuh.
Hujan turun dengan deras, Sung Joon tetap mengemudikan mobilnya, Shin Hyuk pun terus mengemudikan mobilnya tanpa peduli dengan turun hujan yang membasahinya.
Sung Joon teringat saat perjalanan bisnis, Hye Jin bercerita saat  pergi sendirian ingin menuliskan surat pada seseorang dan akan menuliskan surat itu pada Sung Joon, jadi apabila Sung Joon tak punya punya seseorang yang bisa dihubungi, jadi bisa menghubunginya saja.
Hye Jin yang terkena flu merasa tak enak hati membersihkan wajah Sung Joon yang terkena bersin. Lalu Sung Joon dengan senyuman manisnya akan memakan pemberian dari Hye Jin dan Hye Jin yang masih dengan rambut mengembang juga tersenyum bahagia.Ketika menyebrang jalan, Sung Joon menarik Hye Jin karena punya kebisaan yang sama dengan Hye Jin yang dikenalnya saat masih kecil. Senyum Sung Joon sangat lebar melihat Hye Jin yang berlari-lari dipantai.

Sung Joon membantu Hye Jin mengunakan plester karena terkena pecahan kaca, menahan kepala Hye Jin yang tertidur sebelum membentur meja, melihat langit yang cerah bersama setelah membersihkan kotoran sapi.
Hye Jin yang menolongnya ketika terkena trauma hujan dan kecelakaan ibunya, lalu ucapan Shin Hyuk agar melakukan dengan benar dan bertanya apakah Sung Joon memang tak punya perasaan lain pada Hye Jin. Sung Joon langsung menginjak gasnya lebih dalam lagi, menembus hujan begitu juga Shin Hyuk.
Sung Joon lebih dulu di tempat kejadian, terlihat mobil dengan asap mengepul dengan polisi yang sudah ada disana. Ia langsung turun dari mobil bertanya dimana pengemudinya dan keadaaanya dengan panik, polisi bertanya siapa pria yang datang itu.
“Tidak penting siapa aku! Pengemudinya! Bagaimana keadaan pengemudinya!!” teriak Sung Joon histeris.
Terdengar suara Hye Jin yang memanggil Sung Joon, terlihat Hye Jin dengan hidung yang ada noda hitam memegang payung. Sung Joon langsung menghampiri dan memeluknya, payung yang dipegang Hye Jin pun terjatuh. Hye Jin kaget karena Sung Joon tiba-tiba memeluknya, terlihat dari belakang seperti bayangan Shin Hyuk yang baru datang melihat Hye Jin yang dipeluk oleh Sung Joon lebih dulu. 
bersambung ke episode 10 

PS : Minggu ini hanya tayang 1 episode karena ada acara di korea jadi episode 9 yang tayang hari rabu jadi tayang hari kamis. 


10 komentar:

  1. Makasih banyak ya..sinopsis nya..ditunggu kelanjutannya..tetap S̤̥̈̊є̲̣̥є̲̣̣̣̥MªªªηGªªttt...

    BalasHapus
  2. aduhhh...penasara..penasara..penasaran...
    aku di buat y...
    semangat yc mba...buat sinopsis y..
    di tunggu kelanjutan y...♡♡

    BalasHapus
  3. Mmm. .sayang banget minggu ini cuman 1 episode. .
    Rabu. .cepatlah datang. . Hehe
    sung joon mencintai hye jin karena dia hye jin, bukan karena dia cinta pertamanya. .
    Ikut senyum-senyum waktu sung joon peluk hye jin. . ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget sis.
      Gw bakal kecewa berat kalo sung joon suka setelah dia tau hye jin first love nya. tapi kerennya dia sadar akan perasaanya sebelum ha ri bilang.
      keren2 ceritanya.

      Hapus
  4. Penasaran banget, kelanjutannya gimana.... Makasih ya mba,,,, semangat!!! di tunggu lo

    BalasHapus
  5. Makaai mb.... pantesan cari di youtube tidak ada episode 10 nya.....

    BalasHapus
  6. Thanks sinop nya.. Udah nonton filmnya tapi tetep baca sinop krn pengen tau pendapat yang lain juga.
    Ending episode ini cliff hanger maksimal, mana di preview ep 10 ada adegan shin hyuk berdarah tangannya. T~T
    blom lagi si hye jin udah blg kalo dia suka sung joon.
    kasian shin hyuk :(

    BalasHapus
  7. Poor shin hyuk . ...
    Poor Ha Ri ...

    Moga shin hyuk - Ha ri bisa mengobati patah hati bersama

    BalasHapus
  8. Judul lagu yang video sebelum lala kim masuk itu apa ya

    BalasHapus