PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 26 Oktober 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 16 Part 1

“Tapi kau... Bagaimana kau begitu yakin...  bahwa ia tidak akan pernah bicara?” tanya Young Jin, Seung Woo tertawa mendengarnya. Young Jin tak tahan menahan amarahnya berteriak menyuruh Seung Woo menceritakanya.
“Kenapa kau ingin membunuh Presdir Kang? Kau seorang polisi...  benar-benar jujur pada saat itu. Jadi, Aku tidak mengerti mengapa kau punya keinginan membunuh di matamu.” tanya Seung Woo
“Presdir Kang...dia membunuh ayahku. Katakan padaku sekarang, cepat.” tegas Young Jin
“Aku akan memberitahumu.,Tapi, aku harus meminta imbalan.” kata Seung Woo
Young Jin pulang dari penjara terlihat gelisah mengendarai mobilnya, mengingat imbalan Seung Woo kalau harus membunuh Presdir Kang kalau memang menginginkan mengetahui sesuatu darinya. 

Semua tim satu ditraktir makan pizza oleh Joon Ho, saat Young Jin datang langsung ditanya oleh Do Young tentang hasil pertemuanya dengan Seung Woo. Young Jin menceritakan Seung Woo yang mengatakan Presdir Kang tidak melihatnya, tapi karena pria itu orang jahat yang tidak akan menyerahkan diri, jadi ingin ia yang membunuhnya.
“Dia pasti sudah gila. Lebih baik ayo kita selesaikan makanan ini dan memulai lagi mengenai geng Distrik Barat. Apa kalian melihat bagaimana geng yang mengorganisir uang itu?” tanya Jong Ho
“Ya, Aku telah mengkonfirmasi saham Presdir Kang di International Hotel dekat Bkamura. Distrik Barat bertugas mengelolanya,Termasuk bisnis kasino di hotel itu.” jelas Do Young
“Di mana pun ada uang yang akan dibuat, Presdir Kang entah bagaimana terlibat..” komentar Jong Ho
“Aku yakin bahwa kaki tangan presdir Kang semua anggota geng itu Sekretaris Yoon juga awalnya anggota geng Distrik Barat” jelas Do Young

Jong Ho yakin apabila mereka akan memotong tangan dan kakinya harus tahu kebusukanya. Young Jin sadar menangkap Tae Yoo itu tak mudah karena Para anggota geng mungkin tidak akan bicara, jadi tak mungkin bisa menangkap sekarang hukum. Jong Ho mengartikan kalau mereka sekarang tak perlu menangkap geng barat. Young Ji pikir mereka harus membuat kaki dan tangan presdir Kang terikat.
“Untuk saat ini, kita perlu memperkuat bukti yang kita miliki Dan karena kau mantan SWAT pergilah dan tangkap semua gangster.” pinta Young Jin pada Jong Ho
“Saat ini aku akan mengasumsikan tugas Kepala sekarang. Aku ingin menggunakan otakku, tidak lagi menggunakan tubuhku.” keluh Jong Ho, tiba-tiba Jin Woo datang dengan nafas terengah-engah.
“Kapten. ... Seluruh geng Distrik Barat akan berkumpul hari ini. Jung Byung Hwa, tangan kedua dari Distrik Barat baru-baru ini meninggal karena kanker. Pemakamannya hari ini dan mereka semua akan berada di sana.” ucap Jin Woo, Jong Ho mengeluh setiap makan enak pasti harus seperti ini. 

Semua tim siap-siap dengan jaket anti peluru dan senjata. Joon Hoo datang mengantikan kepala Yum yang sedang diskors, menurutnya semua orang sudah mendengar berita.
“Operasi ini adalah menyapu darurat geng Distrik Barat. Mereka akan menggunakan pisau mereka dan tidak akan mudah untuk ditangani. Jika mereka menggunakan senjata, Kalian dapat menggunakan senjata. Dimana keberadaan mereka?” ucap Jong Ho, Jae Duk memberitahu mereka masih di krematorium
 “Kita tidak bisa mengganggu pemakaman. Jadi Kita akan menunggu dan menangkap mereka dalam perjalanan mereka pulang. Periksa lokasi pemakaman lagi dan temukan tempat yang bagus untuk penangkapan di mana tidak ada warga sekitar.” tegas Jong Ho
Jae Duk mengerti mencari tempat penangkapan yang bagus. Jong Ho mulai merencanakan mereka akan memblokir dengan mobil dikelilingi dari depan dan belakann, lalu membagi tugas Tim 1 Kekerasan Kejahatan menangani orang-orang yang berada di mobil depan, sementara Tim 2, 3, dan 4 menangani bus.
“Aku akan mengatakan ini sekali lagi. Ini adalah Gangster tanpa ampun. Tidak ada alasan kita perlu jadi perhatian. Pastikan untuk menyiapkan senjatamu baik-baik” ucap Jong Ho, semua anggota mengerti. 

Young Jin dan Jong Ho dalam satu mobil yang sama memberitahu orang geng barat sudah pergi. Young Jin dan Jin Woo sudah menunggu dijalan yang sepi, Jin Woo melihat Young Jin yang gugup, tapi Young Jin menyangkal sambil berpura-pura olahraga. Jin Woo memberikan borgol dan tetap sigap nanti.
Jin Woo membuka bagasi mobilnya mencari-cari alat agar bisa membantunya berkelahi. Young Jin melonggo karena Jin Woo punya setiap jenis senjata di bagasinya. Jin Woo memilih alat yang biasa di gunakan Jae Duk untuk berkelahi. Young Jin mengeluh dengan pilihan alat  pemuluk biasa, karena mereka mau berperang melawan banyak orang.
“Aku tidak bisa mengambil pipa baja yang terlihat sangat keren. Seorang polisi harus membedakan dirinya dan para gangster.” jelas Jin Woo. Young Jin khawatir kalau Jin Woo terluka
“Jika aku terlihat seperti akan terluka, Kau bisa menembaknya dari belakang. Aku rasa kau punya tujuan yang baik.” ucap Jin Woo
“Apa Kau percaya padaku, Sunbaenim? Bagaimana jika aku merindukanmu?” goda Young Jin
Jin Woo dengan santai menjawab, kalau Do Young hanya harus melupakanya. Young Jin meminta agar Jin Woo bertarunglah dengan baik sehingga ia tidak perlu menembak. Jin Woo mengerti, Young Jin dengan wajah khawatir meminta Jin Woo untuk tak tertabrak karena para genk itu punya keahlian yang baik. Jin Woo tersenyum mengatakan ia sudah mengerti.
Young Jin melihat salah satu pemukul baseball yang biasa digunakan para gangster untuk berkelahi. Jin Woo mengeluh Young Jin itu cerewet seperti istri yang sebenarnya, memberitahu bahwa itu ilegal. Young Jin mengoda kalau pemukul itu cocok untuknya dan berpura-pura memukul. Jin Woo berteriak menghindarinya, menyuruh Young Jin memukul pada para gangster. 

Young Jin dan Jong Ho mengikuti bus gangster dari belakang. Jong Ho meminta supaya Young Jin tetap ada di mobil dan tak melawan para gangster. Young Jin mendengar Jong Ho itu dihajar selama Penangkapan di Incheon terakhir kali.
“Apa maksudmu? Aku mantan ace dari SWAT dan belum mati.” ucap Jong Ho
“Tinggalkan kepemilikan rasa darah mudamu dan hanya berikan perintah, Kapten.” ejek Young Jin karena Jong Ho sudah tua.
“Ah... Kau membuatku gila sekarang. Park Jong Ho yang dulu belum mati. Kau akan lihat nanti.” balas Jong Ho, Young Jin meminta Jong Ho tak perlu banyak berkelahi.
“Kenapa tiba-tiba kau mengatakan omong kosong ini seperti kau istriku?” keluh Jong Ho. Young Jin tak ingin membahas memberitahu semua tim kalau mereka akan segera sampai jadi waspada. 

Jae Duk dan Seo Won di mobil lainya akan mulai memotong jalan para genk, dengan jalan yang sudah di sterilisasi. Seo Won meminta Jae Duk berpegangan erat, karena memotong jalan. Semua mobil pun langsung mengerem mendadak, semua gangster yang ada didalam mobil terlihat sangat marah menyuruh semua untuk mengambil senjata.
Pemukul Baseball, kayu dan pipa baja diambil oleh semua gangster. Jin Woo dan Do Young datang untuk membantu, melihat banyaknya para gangster, membuat hati mereka tak ciut. Jae Duk dan Se Won juga melawan dengan senjata pemukul. Jong Ho menyuruh para gangster untuk berlutut tapi ternyata dengan Young Jin harus melawan para gangster dengan tangan kosong.
Young Jin mengunakan pemukul baseball melawan semua gangster yang berusaha memukulnya. Jin Woo sempat kena pukul tapi bisa membantingnya. Young Jin dengan sigap mengeluarka senjata listriknya saat seorang gangster berusaha untuk memukulnya Jong Ho dari belakang. Jong Ho tiba-tiba menendang pria yang juga akan menyerang Young Jin dari belakang.
Jin Woo terlihat mulai lemas dan harus terkena tendangan dibagian perutnya. Do Young yang berhasil melumpuhkan satu orang langsung menembak kaki gangster. Jin Woo pun akhirnya bisa membanting pria yang memegangnya.
“Aku punya empat peluru yang tersisa. Siapa yang harus aku tembak pertama? Tangan di atas kepala dan berlutut sekarang!!!” teriak Young Jin, semua tak ada yang bergerak. Jin Woo memberikan jempolnya dengan senyuman.
Young Jin memerintah semua untuk langsung memborgol semua gangster, Jong Ho membanggakan dirinya kalau sekarang belum mati karena berkelahi. Young Jin mengaku kalau Jong Ho memang belum mati. Jong Ho memuji ucapan itu paling seksi yang pernah di dengarnya. Polisi lain pun datang dengan mobil patroli. 


Sek Yoon melapor pada Tae Yoo bahwa Geng Distrik Barat semuanya telah ditangkap dan itu ulah tim hebat Kejahatan Seoul Central. Tae Yoo kaget, tak percaya semua anggota gengnya di tangkap.
“Kwon Sung Chul bisa terguncang oleh fakta seluruh keluarganya telah ditangkap.” ucap Sek Yoon
“Katakan padanya segala sesuatu tentang kasino akan ditransfer, lalu Selesaikannya dengan tenang.” tegas Tae Yoo yang terlihat mulai gelisah.

Petinggi polisi memberikan konferensi pers dengan tim 1 berjajar didepan dengan Jong Ho
“Berdasarkan dari kasus Incheon, geng bernama Distrik Barat terlibat dalam membentuk serikat pekerja palsu. Serta taruhan olahraga ilegal, ekspor ilegal kendaraan dicuri dan penyelundupan warga Korea yang tinggal di Cina. Mereka menyalahgunakan hukum melalui berbagai kegiatan ilegal yang mengancam nyawa warga dan merusak perekonomian.”
“Setiap anggota geng telah ditangkap oleh polisi. Ke depannya, kita para polisi, akan mengeluarkan semua upaya kami untuk menghentikan kejahatan terorganisir dengan dalil hukum palsu yang menggunakan cara-cara yang lebih cerdas untuk menghindari hukum.”
Do Young dan Young Jin terlihat tersenyum mendengarnya, begitu juga Jin Woo dan juga Seo Won bangga bisa ikut berdiri saat konferensi pers. 

Kepala Yum sedang memancing, sangat kaget mengerti tentang  Kapten Park bertemu dengan inspektur lalu memberikan perintah sendiri untuk menyelidikinya. Akhirnya ia hanya bisa duduk lema si kursi mancingnya.
Sementar Pengacara Kim memberikan konfirmasi tentang kasus kebakaran setelah menemui para korban.
“KL Konstruksi akan melakukan yang terbaik untuk mengkompensasi korban.” jelas Pengacara Kim
“Apakah jumlah kompensasi telah ditentukan?” tanya wartawan
“Belum... Tapi kami berencana untuk membayar dua kali lipat jumlah kompensasi” ucap Pengacara Kim
Wartawan melihat tak biasa memberikan konpensasi yang tinggi lalu menanyakan alasanya. Pengacara Kim beralasan KL Konstruksi merasa secara moral bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan mereka akan menjelaskan secara rinci setelah menyelesaikan persyaratan.


 Berita TV disiarkan “Polisi dan pemadam kebakaran masih belum bisa mengidentifikasi penyebab kebakaran. Tapi itu tampak seperti api disengaja saat pembakaran.”
Do Young yang melihat tak mengerti karena orang seperti Presdir Kang menjadi yang murah hati kepada korban. Seo Won merasa itu seperti tujuan dari Public Relation. Jae Duk tahu Tae Yoo itu mengambaikan ketika pekerja mencoba untuk mengumpulkan upah yang belum dibayar tapi sekarang terlihat ingin membayar mereka, menurutnya ini sangat kotor.
“Tidak Maksudku, dia membentuk serikat pekerja palsu untuk menjaga para pekerja tenang Dan kemudian sengaja membuat bangkrut bisnis yang mempekerjakan tenaga kerja serta mengabaikan semua upah yang tidak dibayar. Sekarang ia membayar keluar kompensasi itu beberapa kali lipat dari upah yang tidak dibayar begitu saja? Aku tidak berpikir itu untuk tujun public relation” pikir Young Jin
“Nah, kita perlu bergerak cepat untuk proyek agar tidak tertunda dan menurunkan rugi bersih nya. Jika sebuah proyek yang besar akan tertunda, tidakkah akan menyebabkan kerugian yang lebih besar?” komentar Jae Duk. Do Young setuju,

“Bahkan mereka masih tidak memiliki alasan untuk membayar dua kali lebih dari jumlah konvensional.” ucap Jin Woo, Do Young juga membenarkan.
“Hanya dengan melihat bagaimana mereka memperlakukan pekerja mereka sampai sekarang. Kecuali mereka benar-benar merasa menyesal untuk para korban, menurutku Presdir Kang benar-benar bukan tipe untuk bermurah hati.” komentar Young Jin yakin.
Do Young ikut setuju dengan itu, Jong Ho mengeluh Do Young selalu setuju dengan semua, ucapan bukan memilih satu orang.  Do Young mengakui selalu di sisi Kapten Choi, lalu memberikan tanda hati dengan tanganya. Seo Won melihat ponselnya, melihat pasti menjadi kecelakaan besar, karena Direktur BD dari Future City mendapat jackpot dan menunjuk seseorang yang baru.
Young Jin langsung menanyakan siapa nama Direktur barunya, Seo Won membaca Direktur barunya adalah seorang veteran tentara bernama Cho Yong Chan. Young Jin langsung meminta Jong Ho agar mencari tahu siapa Cho Yong Chan, Jong Ho heran melihat Young Jin yang terlihat sangat terburu-buru. 

Madam Park yang ditemui oleh Jong Ho mengeluh karena terus memintanya untuk menyelidiki seseorang, Jong Ho beralasan dengan mengodanya, kalau madam Park itu selalu berhubungan berkat kecantikan dan kecerdasan dengan orang-orang seperti itu dan berjanji akan memberikan balasan yang setimpal.
“Orang macam apa Cho Yong Chan, Direktur BD baru untuk Future City?” tanya Jong Ho
“Oh, Cho Yong Chan. Dia dipindahkan ke cadangan dan  sudah terpilih ke Kongres untuk sementara waktu. Dan aku pikir dia akan memihak Kongres Kim baru-baru ini. Kongres Kim itu cukup kuat” cerita Madam Park, Jong Ho seperti mengenal dengan nama kongres Kim. 

Di kantor
Do Young membayangkan apabila rumah warga diubah menjadi apartemen, lalu penggunaan tanah aplikasi revisi KL disetujui dengan begitu mereka bisa menaikan 160 persen dan menjadi 10ribu apartement. Dengan menghitung 7juta/apartement bisa mendapatkan uang 70 triliun won.
Jae Duk juga melihat karena tanah itu ada di kota metropolitan bisa meningkatkan sampai 9 juta/ apartement, jadi pendapatanya makin meningkat. Jin Woo pikir apabila pihak KL memberikan kompesasi bahkan sampai 10 kali lipat, masih tetap mendapatkan untung.
“Wow... Dasar para bajingan itu... Jadi, mereka sengaja menyebabkan kecelakaan sehingga mereka dapat memecat Direktur BD yang melakukan pekerjaannya dan menunjuk seseorang yang dapat mereka mengontrol supaya bisa menghitung uang yang diterima” ucap Jong Ho menyimpulkan.
“Ini berarti api di tempat kejadian bukan kecelakaan belaka, korban Lima orang tewas. Dan ditambah sepuluh orang berada dalam kondisi kritis.” ucap Young Jin mengebu-gebu.
Jae Duk tak percaya ada orang yang begitu kejam seperti Tae Yoo, membunuh orang yang sudah berkerja keras tanpa membayar gajinya. Young Jin membagi tugas pada Jae Duk dan Seo Won agar ikut denganya pergi ke TKP, sementara Jin Woo dan Do Young menyelidki lebih dalam apakan  serikat pekerja yang mengenali seseorang. 

Young Jin melihat bekas kebakaran sangat miris karena seperti sebuah medan perang. Jae Duk dan Seo Won mencari keterangan dari pekerja yang membangun apartement.
Jin Woo dan Do Young mencari informasi dari Serikat pekerja, tapi tetap saja semua hanya mengatakan tak mengetahuinya. Young Jin, Jae Duk dan Seo Won pergi kerumah sakit, banyak orang yang menjerit kesakitan karena luka bakar dibagian kepala, wajah serta tubuh mereka dan juga ada yang masih mengunakan bantuan oksigen.
Mereka juga pergi ke rumah duka dengan beberapa foto korban meninggal dunia, isak tangis keluarga terdengar. Seorang ibu hanya bisa duduk diam sambil menangis, sementara sang anak yang masih kecil menanyakan kapan ayahnya akan pulang. Young Jin yang tak tega mencoba memberikan pelukan untuk sang anak. 

Tae Yoo membaca berita di koran [Sebuah kebakaran yang mematikan di banguna “Future City” terkait dengan upah yang belum dibayar para pekerja] Pengacara Kim melaporkan pada Tae Yo bahwa satu pasien kritis meninggal dengan begitu totalnya 6 orang korban yang meninggal dan Direktu yang baru akan mulai berkerja esok.
“Untuk menggalihkan mata masyarakat kita perlu membuat berita lainnya. Jadi Ini adalah file selebriti top Miss A yang di duga menggunaan narkoba” ucap Pengacara Kim,
“Oh, itu cukup bagus, lalu Sebarkan iklan apartemen di mana-mana dan melaporkan versi berlebihan dari cerita gosip ini  Dan kau sudah bertemu dengan anggota Kongres Kim secara pribadi, kan ? Coba jelaskan hal-hal dengannya baik. Jadi Anggota Kongres tidak berubah pikiran sebelum semuanya terselesaikan.” perintah Tae Yoo, Pengacara Kim mencoba menolaknya kembali.Tapi sepertinya Tae Yoo tak perduli.
“Lalu Apa yang terjadi dengan orang di rumah sakit, siapa yang seharusnya mengatakan omong kosong ini?” ucap Tae Yoo pada Sek Yoon
“Aku bertemu dengannya hari ini untuk memberinya tempat tinggal.” jelas Sek Yoon
“Tidak boleh ada ruang untuk kesalahan Dan bergegas tangani orang yang kau sewa untuk melakukan pekerjaan agar korban tidak akan dapat berbicara” perintah Tae Yoo, Sek Yoon mengerti. 

Sek Yoon memberikan amplop pada ayah Jae Young dengan alasan hanya diberikan untuknya tetapi dengan perjanjian bahw ia harus tetap tinggal dengan tenang. Ayah Jae Young memalingkan wajahnya tak ingin menerima uang sogokan agar ia tak bicara apapun pada orang lain tentang kejadian sebernya. Sek Yoon akhirnya duduk disamping ayah Jae Young sambil menyelipkan amplop di kain gips penyanggang tanganya.
“Jika kebetulan aku mendengar kau mengatakan hal-hal seperti yang kau lihat saat pembakar, mungkin kau tidak melihat wajah anakmu lagi, jadi pikirkan dengan hati-hati.” ancam Sek Yoon lalu pergi. Ayah Jae Young benar-benar ketakutan menatap amplop dengan ancaman anaknya. 

Kepala Yum menemui Tae Yoo kembali, tak  percaya temanya itu bisa membunuh orang yang tak bersalah dan memintanya untuk menyingkirkan mobil patroli pada saat waktu kecelakaan. terjadi. Tae Yoo melihat para pekerja itu bajingan komunis yang layak mati karena menduduki bangunan miliknya.
“Mereka adalah orang-orang yang tidak dibayar jerih payah kerja mereka! Mengapa kau melakukannya?” teriak Kepala Yum tak habis pikir
“Kau orang yang keras kepala seperti Choi Young Jin. Ketika seseorang begitu kaku dan tidak fleksibel, dapat membuat kehidupan masyarakat menjadi sulit Dan orang-orang seperti Choi Young Jin tidak mengetahui itu” tegas Tae Yo
“Jadi Tujuan kau adalah menghapus Direktur BD dari Future City, Berapa banyak uang yang kau dapat untuk melakukan sesuatu seperti ini hanya untuk menggantikan Direktur BD?” tanya Kepala Yum
“Ada begitu banyak bahkan aku tidak bisa menghitung dengan otakku hanya dengan menghilangkan satu orang, Aku bisa meningkatkan beberapa bangunan lebih dan dapat membangun lebih banyak apartemen untuk memperbaiki masalah perumahan di negara tersebut.” jelas Tae Yoo bangga.
“Ya, aku seorang polisi korup yang suka uang. Tapi aku bukan orang gila yang berdiri dan membunuh orang yang tidak bersalah.” tegas Kepala Yum yang masih punya hati nurani.
“Seluruh dunia sudah gila, jadi bagaimana bisa kau tetap waras dan hidup? Salah satu yang tidak gila adalah salah satu yang gila.” balas Tae Yoo, Kepala Yum memutuskan untuk jangan pernah Tae Yoo menghubunginya lagi. 

Ayah Jae Young menemui Young Jin menceritakan saat kejadian ketika orang-orang sedang sibuk memadamkan api dan panik, ia melihat orang yang mengunakan masker tapi bukan bagian dari anggota mereka. Young Jin bertanya apakah Ayah Young Jin melihat saat Pelaku mulai menyulut api.
“Aku tidak melihatnya Tapi, dia ada di sana suatu saat. Setelah truk pemadam kebakaran datang, ia menghilang.” cerita Ayah Jae Young
“Mengapa kau mengatakan ini sekarang?” tanya Young Jin
“Aku menerima uang dari mereka, Ada Seorang pegawai KL datang dan menemuiku, lalu Dia mengatakan kepadaku untuk tetap tenang. Maafkan Aku... Aku tidak tahan lagi karena sangat malu di depan anak-anak.”akui Ayah Jae Young sambil menahan tangis.  Young Jin yang mendengarnya menghebuskan nafas panjang.
bersambung ke part 2  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar