PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 14 Oktober 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 12 Part 1

Young Jin melihat rekaman CCTV melihat mobil yang membawa emas lalu memerintahan Do Young untuk memberitahu Jae Duk dan Se Won untuk kembali dan bersama-sama menemukan mobil tersangka, lalu melihat mobil pergi ke sebuah gang yang cukup sempit.
Sementara Joon Ho sedang bertemu dengan Madam Park, memuji Kopi buatan Madam Park memang paling baik. Madam Park mengeluh dirinya paling tidak suka bertemu dengan orang yang mengetahui masa lalunya. Joon Ho bertanya siapa lagi yang mengetahui masa lalunya itu. Madam Park mengakui ada beberapa orang.
“Kau kenal Presdir Kang bukan? Presdir dari perusahaan Kontruksi KL?” tanya Joon Ho, Madam Park pikir dalam orang bisnis tak mungkin yang tak mengenalnya.
“Apa kau punya informasi tentang dia? Kau bisa mengatakan semuanya padaku” ucap Joon Ho memohon
“Bukankah itu artinya kita tidak bisa banyak membicarakannya?” balas Madam Park
Ponsel Joon Ho berdering, lalu dengan cepat untuk memberitahu akan pergi segera. Joon Ho dengan bangga karena dirinya populer jadi harus pergi padahal masih ingin berbicara dengannya. Madam Park dengan nada mengoda mengatakan tidak akan pergi kemanapun dan meminta untuk bukan hanya datang seperti sekarang tapi kunjungan pribadi.  Joon Ho dengan santai berjanji akan melakukan kunjungan pribadi

Young Jin dan Jae Duk pergi ke tempat mobil berisi emas itu masuk, tapi polisi patroli tak menemukan mobil yang mereka cari. Young Jin menanyakan apakah ada jalan keluar selain jalan itu. Polisi memberitahu tak jalan selain disana, Young Jin berpikir bahwa mobil itu ada disebuah tempat lalu melihat gudang yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Ketika masuk ke sebuah gang, mobil mereka berpapasan dengan mobil truk dan Do Young melihat bagian belakang ada tempat aki. Mereka pun sampai gudang, Young Jin yang pertama kali melihat mobil ada didalam gudang tapi tak yakin bahwa itu mobil yang mereka cari.
Jae Duk melihat pintu sudah digembok, Se Won pikir mereka bisa mendobrak untuk memeriksanya, Jae Duk mengatakan mereka bisa dihukum apabila mobil itu buakn mobil yang mereka cari. Tiba-tiba terdengar bunyi alarm dari mobil, semua melonggo melihat Young Jin yang memegang kunci mobil lalu menyuruh semuanya untuk masuk karena itu mobil yang mereka cari. Semua masih terdiam.
“Kenapa kalian semua terkejut? Aku mendapatkan kuncinya dari Bae Dal Hwan.” ucap Young Jin, Jae Duk memuji atasnya itu tahu cara mengunakan otaknya. 

Semua memeriksa mobil dengan emas yang sudah hilang, Jae Duk melihat ada pecahan dari patung yang didekat sana, Young Jin menemukan lembaran hitam diatas meja, lalu mengingat sebelumnya mobil pick up yang membawa kotak aki dengan jumlah banyak.
“Kapten! Kau tahu truk yang baru saja kita lihat? Itu membawa aki dan Ini dikeluarkan dari aki itu” jelas Do Young
Semua langsung bergerak, Young Jin memberikan peringatan pada semua polisi  bahwa mereka mencari truk putih yang membawa aki dibelakangnya. Sopir truk yang membawa aki terlihat santai mengendarai mobilnya, sementara polisi mulai bergerak mobil yang dicari Young Jin. 

Joon Ho pergi ke ruangan CCTV, semua jalan mulai diblokir. Se Won merasa mereka sudah kehilangan mobil itu karena sudah terlalu jauh. Tiba-tiba salah satu polisi memberitahu mereka sududah berhasil menemukan mobilnya. Young Jin pun meminta untuk diberitahu lokasi mobil truk.
Mobil polisi langsung memepet truk meminta untuk menepi, mobil truk malah memilih untuk menginjak pedal gas meninggalkan mobil polisi yang mengepungnya dari belakang.
Beberapa polisi yang lainnya kembali memblokir jalan dan masang perangkap supaya tak bisa lewat dari tertutup papan dengan ujung seperti paku. Tim 1 mulai melihat mobil truk yang mereka cari, Jin Woo meminta semua berpegangan. Mobil mulai sejajar dengan truk dan Young Jin meminta agar langsung menghalangi jalan.
Jin Woo mencoba menghalangi tapi truk tetap menghindar, sang Sopir berusaha menghindar tak melihat ada mobil yang akan masuk ke jalan, akhirnya membanting stir dan membuat truk terbalik dan batangan emaspun berceceran dijalan raya. Semua orang yang ada mobil penasaran melihat ada kepingan emas yang banyak melihat ke TKP. 

Berita di TV “Diakhir pengejaran, Ditemukan emas dalam jumlah besar di mobil tersangka. Jalanan yang disinari emas seperti kejadian dalam film. Polisi telah menahan pelaku yang berusaha menyelundupkan emas tersebut. Akan tetapi, pelaku belum memberikan informasi pemilik dari emas-emas tersebut. Jadi, pemilik dari emas tersebut belum diketahui. Selama pemilik yang asli tidak datang, Maka 13 milyar won akan menjadi harta negara. Polisi sedang menyelidiki orang-orang yang memiliki informasi....”
Tae Yoo berteriak marah memanggil nama  Choi Young Jin, karena semuanya menjadi kacau setiap kali Choi Young Jin terlibat. Sek Yoon hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
“Kau harus segera menghubungi Shanghai.Kalau kau tidak bisa memberikan pada mereka apa yang kau janjikan, investasi akan ditahan Dan rencana pembangunan akan bermasalah” jelas pengacara Kim
“Jual sahamku untuk mendapatkan uang yang kau perlukan” perintah Tae Yoo penuh amarah
“Kalau begitu, kau mungkin akan mendapat masalah, Dengan manajemenmu di rapat pemegang saham nanti” jelas Pengacara Kim
“Masalah? Berhenti memberitahuku tentang masalah dan beritahu mereka untuk memperbaikinya” teriak Tae Yoo
Pengacara Kim memberitahu  Meskipun Shanghai menginginkan emas, itu tidak berguna menurutnya kalau Tae Yoo memberikanya dollar maka ia yang akan membuat kesepakatan dengan mereka. Tae Yoo bertanya apakah pengacaranya yakin. Pengacara Kim sangat yakin jadi menyerahkan semua urusan ini padanya. Tae Yoo pun memutuskan akan memberikan 20Milyar Won. Pengacara Kim mengerti lalu meninggalkan ruangan. 

“Polisi memiliki emasku, tapi aku bahkan tidak bisa menyatakan kalau itu adalah milikku Apa yang akan terjadi kalau polisi tahu itu adalah milikku? Apapun yang terjadi, pastikan mereka tidak bisa melacaknya. Apa kau mengerti?” ucap Tae Yoo, Sek Yoon mengerti
“Dan di masa depan, kalau kau membuat kesalahan seperti ini lagi, Aku tidak akan pernah melihatmu lagi.” kata Tae Yoo mengancam, Sek Yoon mengerti lalu meninggalkan ruangan. 

Kantor polisi, Ruangan Joon Ho
Joon Ho menceritakan tentang Madam Park dari Samcheon-dong, karena mendapatkan informasi kalau ia mengumpulkan emas maka menemuinya. Lalu melihat kalau Madam Park tidak menyelundupkan emas, tapi mengumpulkannya untuk orang-orang yang membutuhkan. Young Jin pikir lebih baik mereka membawa Madam Park untuk ditanyai.
“Dia bukan orang biasa, wanita licik Tapi dibidang cuci uang,  dia ahlinya. Dia tidak akan berkata apapun meski kau mengejarnya.” cerita Joon Ho
“Tapi kau hebat dalam hal seperti ini. Kenapa tidak kau rayu saja Madam Park?”kata Young Jin dengan nada mengoda. Joon Ho mengejek Young Jin yang  mencoba menjadi mucikari
“Itu hanya untuk pekerjaan dan kau bagus dalam hal itu” jelas Young Jin sambil merapihkan jasnya.
“Ahh.. Lupakan saja, Aku tidak bisa dengan wanita itu” ungkap Joon Ho
Young Jin mengejek Joon Ho tidak ada wanita yang tidak bisa di dapatkan. Joon Ho mengatakan ada wanita, Young Jin pikir Madam Park itu cukup sulit, Joon Hoo menegaskan bahwa bisa mendapatkannya wanita seperti itu. kapanpun ia mau, menurutanya Madam Park itu akan mati jika tertangkap. Young Jin bertanya siapa wanita yang tak bisa didapatkan. Joon Ho mengakui bahwa wanita itu duduk dihadapanya. Young Jin mengumpat Joon Ho itu selalu saja mengunakan semua cara. 

Jae Duk mengeluh melihat sopir truk yang terbaring merasaka sakit tapi tak membuka mulutnya. Se Won melihat semua ruangan dan sopir Truk masih saja  tetap diam, Jae Duk tetap mencoba membantu si sopir truk membuka mulutnya.
“Apa kau benar-benar akan menutup mulutmu seperti itu? Kalau kau terus seperti ini, kau akan menanggung semua kesalahan, Padahal Kau tidak melakukan kesalahan, Yang kau lakukan hanyalah menyetir mobilnya. Itu benar kan?” ucap Jae Duk, Sopir truk tetap diam.
“Jadi aku akan mengurus semuanya untukmu Katakan saja pada kami, siapa yang menyuruhmu, mengerti?” kata Jae Duk, Sopir truk melirik lalu kembali memalingkan wajahnya.
Jae Duk sudah tak bisa lagi menahan amarahnya, ingin memukul tapi ditahan oleh Seo Won. Jae Duk mengancam akan membunuhnya jika sopir itu terus berpura-pura menjadi patung batu, Seo Won meminta Jae Duk menahan karena sopir itu pasien. Sopir itu pun memilih untuk tidur mengacuhkan keduanya. 

Jae Duk membahas sambil mengeluh kalau sopir itu mungkin patung batu dan tak bicara lalu Tidak ada saksi di daerah gudang itu, Pemilik gudang tidak tahu apa-apa dan Yang tersisa hanyalah emasnya dan merea tak bisa bertanya pada emasnya, "siapa pemilikmu?"
“Aku tidak mengerti. Itu emas senilai 13 juta won. Kalau itu aku, aku akan muncul untuk mengklaimnya Dia hanya akan dipenjara beberapa tahun, Itu hanya penyelundupan emas. Kenapa pemiliknya tidak datang?” ungkap Se Won heran
“Itulah maksudku, Ada sesuatu yang tersembunyi yang lebih berharga daripada emas itu.” kata Do Young
“Aku rasa dia menyelundupkan emas bukan karena ingin menghindari pajak Kenapa kau pikir dia menyelundupkan emas?” ucap Joon Wo
“Bagaimana dengan obat-obatan atau senjata? Mungkin dia menggunakannya untuk membeli barang yang tidak bisa dia ungkapkan, Emas tidak bisa dilacak dan alat pembayaran yang sempurna”pikir Do Young
Young Jin tak ingin berkomentar menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki Madam Park dengan memperlihatkan fotonya. Jae Duk bertanya alasan mereka harus mencari tahu. Young Jin menceritkan Kapten Park mengetahui bahwa baru-baru ini Madam Park  mengumpulkan emas dalam jumlah banyak dan mereka tidak bisa membuktikannya, lalu meminta Joon Wo untuk menyelidiki rekan kerja dari Jangan-pyung Park.

Young Jin pergi ke tempat Dong il selama ini tinggal dan menemukan sebuah agenda dan terlihat foto anak wanita disana. Ia pun pergi ke penjara, ketua lapas menceritakan bahwa Putri Dong il meninggal sekitar setengah bulan setelah masuk kepenjara.
“Di pemakaman dia membuat keributan besar dengan mengatakan bahwa dia tidak membunuh siapapun bahkan berusaha melarikan diri. Saat dia dibawa kembali kemari, dia ditempatkan di sel tersendiri. Setelah kejadian itu, dia menghabiskan waktunya dengan tenang” cerita ketua Lapas
“Jadi Dia mengatakan dia tidak membunuh siapapun?” tanya Young Jin
“Dia pasti merasa malu di hadapan putrinya yang meninggal dan mungkin sudah gila” dugaan Kepala Lapas, Young Jin terlihat tak begitu yakin. 

Kepala Yum membanting koran dengan headline,  [Dua orang terbunuh di rumah hijau, Presdir dari KL Konstruksi diculik] lalu berteriak menanyakan siapa yang membocorkan berita itu karena sebelumnya meminta untuk diam sampai Park Dong Il sadar atau meninggal.
“Siapa dari kalian yang tidak bisa menutup mulutnya? Jelas sekali reporter akan menulis hal yang tidak masuk akal. Aku sudah menyuruh kalian semua untuk tetap diam!”ungkap Kepala Yum marah
“Kau bahkan tidak tahu apakah benar tim 1 yang membocorkannya” bela Joon Ho
“Ini kasus mereka, memangnya siapa lagi? Sekarang, beritanya akan mengatakan bahwa polisi berusaha menutup-nutupi kasus ini. Bagaimana kau akan menghentikan itu supaya tidak terjadi? Cari tahu siapa yang membocorkan ini. Kalau tidak, kalian semua akan dihukum”teriak Kepala Yum.
Young Jin mengaku  menceritakan ketika pergi menemui Park Dong Il di rumah sakit dan tidak sengaja bertemu reporter Kim, Tapi tidak mengatakan apapun, sayangnya Reporter Kim dengan cepat menyangkut masalah seperti ini.

Tae Yoo juga marah karena awalanya Kepala Yum yang akan mengurus media tapi ternyata keluar berita seperti itu. Kepala Yum memjelaskan bahwa bukan pihak polisi yang membocorkannya tapi Reporter mengetahuinya duluan.
“Seluruh dunia akan tahu kalau aku diculik Kalau saja, Park Dong Il sadar dan mulai berbicara. Yang sebenarnya bisa kita atasi dengan mudah, akan berada diluar kendali kita. jadi Kita harus melepaskan masker oksigennya.” ucap Tae Yoo licik
“Aku akan berpura-pura tidak mendengarnya, kau lakukanlah sesukamu” tolak Kepala Yum.
“Dengar, Ketua Yeom, kita berada di tim yang sama, Baik kau dan aku bisa hancur” tegas Tae Yoo
“Bagaimana kau bersikap seolah-olah ini tidak berpengaruh padamu? Kalau Park Dong Il berbicara, aku hanya akan kehilangan pekerjaanku Tapi berbeda denganmu Presdir Jadi, kau yang ingin dia menghilang, kau harus melakukan hal yang tepat” balas Kepala Yum.
Tae Yoo menjelaskan bahwa polis menjaga Dong il jadi tak mungkin bisa melakukan menurutnya mereka harus bekerja sama supaya ia bisa melakukan apapun. Kepala Yum menegaskan tidak punya keinginan bekerja sama dengannya jadi membiarkan agar melakukan yang disukainya. 

Jin Woo memberikan berkas lalu meminta supaya Do Young memeriksa orang-orang yang berbicara dengannya lebih dari dua kali. Do Young lalu melihat nama “Yoon Hyung Suk” dan itu nama dari Seketaris Presdir Kang. Jin Woo mencoba mereka mengecek lagi, Do Young mencari-cari nomor Sek Yoon. 

Di ruang interogasi,
Do Young memperlihatkan catatan telp Man Shik, tapi mengaku tak mengenalnya. Man Shik hanya melihat sekilas, Jin Woo memberitahu bahwa walaupun menghapusnya dari telpon, semua ada di catatan panggilannya dan berpikir akan mengancamnya dengan menelpnya. Man Shik malah menyuruh Jin Woo untuk segera menelpnya. 
Jin Woo menemui Sek Yoon dikantornya dan Sek Yoon mengaku tak mengenal dengan Man Shik . Jin Woo memberitahu bawah Sek Yoon berbicara dengannya sebanyak tiga kali, jadi tak masuk akal kalau  tidak mengenalnya. Sek Yoon menegaskan bahwa masuk akal atau tida yang pasti dirinya tidak mengenalnya.
Ponselnya berdering terlihat nama [Park Man Shik], Jin Woo sengaja menyuruh Sek Yoon mengangkatnya. Sek Yoon beralasan banyak telpon iseng belakangan ini jadi tidak menjawab nomor yang tidak aku ketahui. Jin Woo meminta Sek Yoon memberikan telpnya untuk memeriksa sesuatu.
“Ini adalah barang pribadiku. Kalau kau benar-benar ingin melihatnya, bawakan surat ijinnya, mengerti?” ucap Sek Yoon mencari alasan
“Hanya orang yang bersalah yang membicarakan masalah surat ijin Lalu saat aku membawa surat ijin, mereka memohon ampunan Tapi saat itu...sudah sangat terlambat. Aku akan mengingat betapa kau tidak mau bekerja sama hari ini” tegas Jin Woo lalu meninggalknya, Sek Yoon akhirnya menelp Jaksa Ko. 

Do young tahu agak susah untuk mendapatkan surat izin karena keduanya berkomunikasi jadi menurutnya lebih baik mereka selidiki catatan telponnya. Tapi Jin Woo merasa yakin bahwa itu adalah Sek Yoon.
“Itu artinya emas selundupan itu adalah milik Presdir Kang. Sunbaenim? Mari kita selesaikan kasus ini.”ajak Do Young penuh semangat,
“Kenapa? Apa kau semakin tertantang karena ini kasus besar?” ucap Jin Woo, Do Young mengakui dirinya seperti tenggelam dalam kasus ini
“Kau akan melawan Presdir dari perusahaan KL Konstruksi? Apa kau berpikir apa yang akan terjadi kalau kau mendekatinya dengan cara yang gegabah?” ucap Jin Woo
Do Young pikir polisi tak perlu mengkhawatirkan hal seperti itu dan merasa seniornya itu takut. Jin Woo malah tak percaya Do Young terlihat tak memiliki rasa takut. Do Young rasa lebih baik daripada tidak punya solusi atau rencana menurutnya itu tidak menyenangkan. Lalu mengejek Jin Woo bahwa pangkatnya lebih tinggi jadi memiliki uang yang lebih banyak.
“Pangkatmu lebih tinggi, tapi kau harus menahan amarahmu karena sunbaemu ini. Aku semakin menyukaimu belakangan ini, Kau jujur dan berani” ungkap Jin Woo
“Aku belum pernah bertemu orang yang tidak menyukai aku” kata ungkap Do Young bangga 

Kepala Yum memberitahu bahwa kemungkinan Dong Il yang sadar lalu berteriak marah kalau dirinya bukan dokter yang membuat orang mati, dan melempar ponselnya dengan wajah penuh amarah.
Young Jin yang menunggu dirumah sakit bertanya pada dokter yang baru keluar dari ruangan Dong il. Dokter memberitahu sepertinya Dong il punya keinginan untuk bertahan hidup.
“Organnya terluka parah, Kesempatannya untuk bertahan rendah.” jelas dokter,Young Jin bertanya apakah tidak ada harapan.
“Dia mungkin akan tersadar sebentar sebelum meninggal dunia” jelas Dokter
“Kalau dia memang sadar, apakah dia mampu untuk berbicara?” tanya Young Jin, Dokter juga ta tahu jadi mereka lebih baik menunggu hasilnya. Young Jin menatap Dong Il yang masih terbaring di ruang rawat. 

Do Young menghela nafas karena tak bisa mengakses data, Jin Woo datang bertanya ada ada dengan temanya yang terlihat kesal. Do Young menceritakan sedang membuat permohonan untuk meminta catatan telpon Sekretaris Yoon Tapi tidak diijinkan. Jin Woo kembali bertanya darimana mendapatakan izin. Do Young dengan kesal mengatakan dari jaksa yang berwenang lalu diri dari tempat duduknya.
“Hei, kau mau pergi kemana?” tanya Jin Woo
“Aku harus mencari tahu kenapa dia tidak mengijinkannya.” ujar Do Young
“Jadi kau akan berdebat dengan jaksa?” ucap Jin Woo, Do Young membenarkan tanpa rasa takut.
Jin Woo mengomel karena Do Young itu pemberani tapi sembrono, Do Yong menegaskan bahwa ia penasaran. Jin Woo menahan tangan Do Young untuk tak pergi. Do Young mengatakan sudah menunggu dalam setengah hari dan sudah tak bisa menunggu lagi, lalu keluar  ruangan. Jin Woo berteriak memanggil rekan kerjanya yang cepat sekali mengambil tindakan. 

Do Young menemui Jaksa Go memperlihatkan data Sek Yoon sebagai tersangka utama kami sebagai pemilik emas itu, menjelaskan bahwa mereka tidak berusaha untuk menangkapnya tapi hanya ingin memeriksa catatan telponnya. Sementara Jaksa Go malah tidak mengizinkanya, jadi mereka tak bisa mengadakan penyelidikan.
“Kalau kau dari tim 1 divisi kejahatan kekerasan..Siapa lagi itu... namanya Kapten Choi Young Jin? Benarkan?” ucap Jaksa Go memandang remeh. Do Young membenarkan.
“Kapten dan anggotanya, mereka semua benar-benar bodoh. Dengar...kau tahu orang itu, Yoon Hyung Suk? Dia berbicara pada Park Man Shik sebanyak tiga kali, benarkan? Jadi, bukti apa yang kau miliki sampai kau menganggap dia pemilik dari emas itu?” ucap Jaksa Go,
Jaksa Go menunjukan catatan telp Man Shik bahwa ada 20 orang yang berbicara disana dan seharusnya mencuriagi mereka semua, lalu mengejek di sekolah kepolisian hanya mempelajari HAM seperti kotoran anjing, sementaranya tugasnya itu caranya menangkap penjahat dan tak melindungi HAM, maka dari itu banyak orang yang menghina polisi.
Do Young membalas jaksa itu bekerja keras melindungi Hak asasi Tapi polisi masih tetap memerlukan catatan telpon Yoon Hyung Suk, dan apabila tak diizinkan maka ia akan menyelidiki Jaksa juga. Jaksa Go tertawa  lalu memberitahu bahawa Ini bukan tempat dimana semua orang bisa datang dan membuat ancaman lalu mengusirnya pergi dan menyuruhnya belajar lagi, supaya bisa menemukan sesuatu dan bukti yang nyata. 

Kepala Yum dengan bertolak pinggang menuduh Young Jin yang menyuruh anak buahnya melakukan ini. Do Young mengatakan bahwa ini adalah kemaunya sendiri. Kepala Yum makin marah karena seorang junior berani menyela atas, Do Young hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya.
“Kalau semua tidak berjalan sesuai keinginanmu, beginikah caramu mengatasinya? Aku sudah bilang padamu, jangan emosi, Tenang dan sabarlah. Karena kau seperti itu, petugas baru belajar dengan mencontohmu” teriak Kepala Yum
“Itu karena dia tidak mengijinkan kami mengadakan penyelidikan, padahal kasusnya sudah jelas” jelas Young Jin menatap malas Kepala Yum.
“Polisi punya pekerjaannya sendiri Dan jaksa juga punya kerjaannya sendiri. Kau pikir jaksa ada untuk menghalangi penyelidikan kepolisian? Mereka hanya berusaha mengerjakan tugas mereka Apa kau tidak mempertimbangkan bahwa mereka mungkin punya pendapat yang berbeda? Apa Kau satu-satunya yang terhormat? Begitukah? Jawab aku!” teriak Kepala Yum.
Young Jin menutup kuping, Do Young menjawab bukan seperti itu maksudnya. Kepala Yum makin marah, lalu mengancam akan menurunkan pangkatnya apabila kejadian seperti itu terulang lagi lalu mengusir keduanya untuk keluar 
bersambung ke part 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar