PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 27 Oktober 2015

Sinopsis Mrs Cop Episode 16 Part 2


Jae Duk sudah mendengar dari bagian otoritas api yang menemukan sumber api ada kemungkinan bahwa ini sengaja dibakar. Jong Ho masih ragu dengan keterangan Ayah Jae Young, tapi Do Young yakin yang dikatakanya itu bukan kebohongan, karena Jika KL mencoba untuk membayarnya untuk tetap tenang, maka itu pasti keteranganya itu kebenaran
“Satu hal yang kita yakin adalah bahwa ada seseorang yang memulai api dan itu Presdir Kang yang memerintahkan itu. Ayo kita fokus pada penangkapan si pelaku pembakar untuk saat ini dan melihat kembali ke tempat kejadian setelah itu meminta keterangan korban apabila ada yang melihat lagi pria yang menyulut api.” tegas Young Jin.
Young Jin, Jae Duk dan Seo Won kembali mendatangi TKP dengan lebih jeli lagi. Akhirnya Young Jin melihat sesuatu yang janggal dibagian samping ada sesuatu, Jae Duk melihat dengan jelas ada pengait yang biasa digunakan orang untuk panjat tebing, dibagian bawah pun melihat ada puntung rokok yang langsung dimasukan ke dalam plastik untuk melihat DNAnya.

Young Jin melihat berkas foto-foto kebakaran untuk melihat dengan jelas. Sementara Sek Yoon menerima berita dari bisikan seseorang dan matanya langsung melotot setelah mendengarnya.
Do Young dan Jin Woo menunggu di depan gedung NFS, seorang pria yang bernama Jo Young Woo. Do Young langsung bertanya apa yang sudah di temukan Young Woo dan ingin diberitahukan pada mereka. Young Woo ingin memberitahu hasil otopsinya, tapi melihat Do Young seperti ragu meminta memberikan ID Cardnya.
Jin Woo memberikan ID Card dengan wajah cemburu melihat Young Woo yang menatap Do Young. Young Woo memuji Do Young yang terlihat tinggi dan juga cantik. Jin Woo menegurnya dengan alasan mereka sangat sibuk, Young Woo membalas dirinya juga sibuk. Do Young meminta supaya memberitahu keanehan apa saat otopsi.
“Jika Kau melihat di sini, itu menunjukkan penyebab kematian, kan? Dikatakan di sini bahwa itu bekas tercekik. Apa Kau pernah ke lokasi kebakaran?” ucap si dokter, Jin Woo mengaku mereka pernah datang
“Maka Kau harusnya sudah bisa melihat itu. jenis apa detektif begitu saja tak  tau?” ejek si Young Woo. Do Young pun meminta supaya menjelaskanya.

“Saat kejadian ada ledakan dan pasti tempat itu penuh suhu panas, Ketika paru-paru rusak dari panas maka orang meninggal  dengan paru-paru yang berisi cairan. Dalam kasus seperti ini, penyebab kematian tidak dari luka bakar atau ledakan. Ini biasanya dari paru-paru yang tenggelam, Seperti orang tenggelam di air. Tapi ini aneh tulang leher korban rusak dan Penyebab kematian adalah cekikan.” jelas Young Woo.
Do Young mengerti jadi korban sudah meninggal sebelum kebakaran itu terjadi. Young Woo langsung memuji Do Young yang cantik dan bisa langsung mengerti lalu meminta mereka untuk bertukar kartu nama karena akan sering bertemu. Jin Woo terlihat kesal karena Young Woo berani mengajak Do Young minum kopi bersama, dengan cepat mengambil hasil otopsi untuk dibawa ke kantor.
Young Woo memperlihatkan puntung rokok dalam plastik,  Do Young menanyakan apakah itu sudah ada hasilnya dan meminta dokumennya. Young Woo mencari kesempatan supaya Do Young ikut ke ruangan untuk mengambil hasilnya. Jin Woo langsung menahan Do Young untuk tak masuk karena ia sendiri yang akan mengambilnya. 


Do Young membawa hasil tes DNA dari puntung rokok dan sudah mencari tahu dari sampel DNA dari geng Distrik Barat, ternyata Identitas ini cocok dengan seseorang bernama Lee Jung Ho.
“Jika Kau melihat dokumen berikutnya, ada korban yang meninggal akibat patah leher sebelum ledakan, yang berarti seseorang membunuhnya. jelas Jin Woo
“Kami mengkonfirmasi dengan korban lain di rumah sakit, orang yang meninggal karena sesak napas adalah penjaga malam pada saat kejadian” ungkap Do Young
“Setelah memanjat dinding, pelaku membunuh penjaga dengan mencekik lehernya kemudian membakarnya lalu kabur. Aku bisa membayangkannya sekarang.” ucap Jae Duk
Seo Woo rasa mereka sudah memiliki tersangka jadi harus segera menangkapnya. Young Jin memerintahkan untuk segera mendapatkan surat penangkapan mulai mencari ke rumah atau kemana saja. Young Jin kembali menemui Sung Chul untuk mengetahui tentang Lee Jung Hoo, tapi Sung Chul tetap diam, tak mau menyebut nama Presdir Kang sedikit pun. 

Do Young dan Jin Woo mencari di rumah yang sudah kosong. Jae Duk dan Seo Won mencari warnet dengan banyak orang yang bermain games. Sementar Sek Yoon dan pengawal lain pergi ke pinggir sungai, didalam bagasi ada mayat Jung Ho yang sudah tak berdaya, mereka langsung membuangnya ke tengah sungai.
Pagi harinya, semua tim terlihat sangat frustasi karena tak bisa menemukan Jung Ho dimanapun. Do Young menduga Jung Ho pergi ke luar negeri. Jin Woo pikir tak mungkin karena sudah memeriksa tak ada catatan penumpang yang meninggalkan korea. Telp di meja Do Young berbunyi, saat menerima telp wajah Do young langsung berubah. 

Do Young memberitahu Young Jin bahwa tubuh Jung Ho ditemukan, semua tim terlihat lemas karena tak bisa mengali infomasi karena pelaku sudah meninggal. Akhirnya semua pergi ke TKP untuk memastikan bahwa yang meninggal adalah Jung Ho.
Young Jin melihat Jung Ho yang sudah meninggal dengan wajah membiru, bertanya pada petugas kapan ditemukanya. Petugas memberitahu saat pagi hari dan tak ada luka dibagian luar jadi kemungkinan penyebabnya itu tenggelam dan akhirnya meninggal. 

Seung Woo sudah tahu Young Jin akan datang kembali tapi menurutnya selalu datang terlambat. Young Jin mengerti dengan kondisinya jadi meminta Seung Woo untuk memberitahu apa yang diketahuinya. Seung Woo menanyakan kembali apakah Young Jin benar-benar akan membunuh Tae Yoo.
Young Jin menyanggupinya, Seung Woo sempat mengejek Young Jin itu tahu cara untuk membunuh lalu meminta agr membuat perjanjian lebih dulu, dengan meminta  agar memberikan kertas dan juga pulpen,untuk menuliskan “Aku, Choi Young Jin, pasti akan membunuh Presdir Kang.” dengan tanda tangan lalu diberikan padanya.
Akhirnya Young Jin menuliskanya sesuai dengan yang diucapakan meminta untuk cepat memberitahu apa yang akan diberikanya. Seung Woo meminta buku dan pulpennya dengan tangan terborgol menuliskan sesuatu. 

Di Kantor
Young Jin langsung mengetik ID dan Password yang berikan Seung Woo padanya, terlihat laporan keuangan rahasia dengan aliran dana yang tertuju pada Jaksa Ko Byung Woo dan juga Ketua Yum Sang Min, matanya benar-benar terbelalak kaget.
Pagi harinya, Jong Ho mengaku sudah menggunakan bantuan Inspektur untuk mendapatkan catatan telepon Kepala Yum diam-diam, menurutnya ini lebih serius dari yang dipikirkan.
“Setiap kali ada insiden yang melibatkan KL, panggilan yang dilakukan.  Kau ingat ketika pengejaran Presdir Kang, Aku bertanya-tanya bagaimana mereka tahu kami mengikutinya. Tepat pada saat itu, Kepala Yum mengirim sms Sekretaris Yoon.” cerita Jong Ho tak percaya
“Masalahnya adalah uang. Tidak peduli seberapa dalam kita menggali, tidak ada transaksi bank selain gajinya, jadi Tidak ada bukti konkret.” ucap Jong Ho frustasi
Young Jin bertanya bagaimana jika memang Jong Ho memiliki buktinya. Jong Ho juga tak tahu seperti tak mungkin memborgol tangan Ketua Yum. Young Jin pikir lebih baik ia menemui Ketua Yum lebih dulu, daripada mereka memborgol lebih baik membuatnya menyerahkan diri. 

Young Jin menemui Ketua Yum yang memancing, memberitahu Ketua Yum akan mengirimkan Kepala Yum ke Amerika agar menemui anak dan istrinya. Ketua Yum heran berpikir Young Jin ingin memecatnya. Young Jin mengakui sudah menemukan file berkas dana tertentu milik Presdir Kang. Kepala Yum benar-benar kaget, Young Jin mengetahuinya.
“Dalam file itu, Jaksa Ko, anggota Kongres Kim, dan politisi yang lainya. Kau tahu pembunuh berantai Seo Seung Woo, kan? Dia adalah orang yang bepengaruh di keamanan KL dan menghack untuk mendapatkan kelemahan Presdir Kang, Tidak ada yang tahu bahwa aku memiliki file itu. Aku ingin memberikanmu kesempatan untuk pensiun dengan martabat.” jelas Young Jin
“Apakah Kau ingin mendengar alasanku? Jika Kau tidak ingin mendengarnya, lebih baik pergi saja.” kata Kepala Yum.

“Kepala...Aku melakukan ini karena menghormatimu, Ketika aku masih pemula, kau jauh lebih tangguh dan berani daripada siapa pun yang aku tahu. Kau menyelamatkanku dari pemecatan Dan  seorang senior yang mengalahkan semua penjahat yang buruk di luar sana. Mengapa Kau melakukannya?” tanya Young Jin ingin tahu
“Aku terlalu malu untuk membicarakannya. Berikan aku waktu.” ucap Kepala Yum
Young Jin mengerti tapi ia juga tak bisa memberikanya banyak waktu. Kepala Yum pun mengucapkan terimakasih karena Young Jin memberikan waktu untuk bisa lolos. Young Jin pun pergi meninggalkan Kepala Yum.
Kepala Yum melihat foto anaknya yang ada di Amerika lalu menelpnya, berpesan supaya anaknya selalu mendengar apa yang dikatakan ibunya dan memberitahu kalau ia baik-baik saja, terlihat wajah kepala Yum yang sedih. 

Kepala Yum sengaja merekam dengan ponselnya, Tae Yoo tersenyum karena Kepala Yum mengajaknya bertemu pagi-pagi sekali. Kepala Yum menegaskan  adalah pertemuan terakhir karena ingin meninggalkan pekerjaanya walaupun ia tak bisa. Tae Yoo binggung apa sebenarnya yang terjadi dengan Kepala Yum.
“Choi Young Jin memiliki file rahasia dana tertentu dari perusahaanmu. Ledakan di banguan Future City itu semua yang Kau lakukan, bukan? Karena aku membatalkan mobil patroli, jadi aku terlibat didalamnya juga dan sekali file dana tertentu itu tersebar di media, Kau akan selesai” tegas Kepala Yum.
“Lihatlah, Kepala Yum... Jika Choi Young Jin memiliki sesuatu seperti itu, pasti mereka sudah gusar tapi mengapa dia tidak melakukan apa-apa?” komentar Tae Yoo tak percaya
“Pikirkan apa pun yang Kau inginkan. Aku membaca di koran bahwa Lee Jung Ho dari geng Distrik Barat ditemukan tewas. Kau yg melakukan itu juga, kan?” kata Kepala Yum.
Tae Yoo pikir Park Dong Il atau Lee Jung Ho, keduanya itu adalah orang mati yang tidak dapat berbicara lagi. Kepala Yum merasa nanti Tae Yoo juga akan membunuhnya tapi ia akan segera berangkat ke Amerika Serikat, jadi jangan mencarinya lagi nanti dan mencari jalanya sendiri. 

Sek Yoon masuk ke dalam ruangan Tae Yoo dengan terburu-buru memberitahu bahwa tidak ada informasi dari polisi seperti file dana tertentu dan sudah memastikan dari tim keamanan komputer, tak ada diserang dan dihack. Tae Yoo terlihat masih gelisah, meminta supaya memanggil Dokter Hwang
“Presdir.... Kita perlu melihat lebih dalam informasi Kepala Yum sedikit lebih teliti.” pikir Sek Yoon
“Tidak, kita bisa kehilangan waktu kalau melakukan itu. Choi Young Jin sedang mati-matian untuk menangkapku dan bukan wanita yang harus kita anggap rendah. Sekarang Kepala Yum tak bisa lagi menjadi mata-mata kita lagi, jadi tak bisa membiarkan itu” kata Tae Yoo benar-benar gelisah.
Sek Yoon rasa mereka harus melihat lebih dalam, Tae Yoo yakin kepala Yum pasti tidak memiliki alasan melakukan itu semuanya, lagi pula hanya Young Jin yang tahu di kantor polisi, dengan lirikan seorang iblis mengatakan bahwa “Orang mati  tidak dapat berbicara.”

Seorang anak tiba-tiba datang mendadahkan tanganya, Sek Yoon dengan wajah dingin memberikan sebuah amplop. Anak itu langsung berlari cukup jauh setelah itu masuk ke dalam sebuah tempat laundry pakaian.
Pria yang sedang menyentrika menerima amlop, dengan kacamata bacanya melihat foto Young Jin yang ada didalam amplop, lalu menelp seseorang agar memastikan bahwa uang itu segara disetorkan dan Yong Kil juga melakukan pekerjaanya. 

Young Jin binggung melihat Ha Eun tak ada dirumah, lalu berlari keluar rumah sambil menelp mencarinya. Ha Eun tiba-tiba pulang dengan Nam Ji, amarahnya langsung meluap melihat Nam Jin yang pulang larut malam dengan anak-anak.
Ha Eun membela Nam Jin karena ia yang meminta agar menemaninya menonton film sampai malam. Nam Jin menjelaskan bahwa telpnya di-silent jadi tak mendengarnya, lalu mengeluh kalau ia tak melakukan dosa yang besar sampai harus dimarahi seperti itu. Young Jin terlihat sedikit tak enak hati karena sudah marah, beralasan sangat mengkhawatirkan keduanya.
Nam Jin mengeluh kalau ia lebih khawatir dengan orang-orang yang ada disekitar kakaknya. Young Jin heran adiknya membicarakan masa lalu. Nam Jin tak ingin membicarakan lagi mengajak Ha Eun masuk saja. Young Jin pun memilih untuk membeli sesuatu sebelum masuk ke dalam rumah.

Young Jin membeli bir dengan beberapa cemilan, ketika dikasir baru sadar kalau tak membawa dompet. Pejaga kasir melihat wajah Young Jin langsung mengenalinya karena Ha Eun selalu menceritakan foto ibunya sebagai polisi dan mengizinkan untuk membayarnya nanti. Young Jin berjanji akan membayar ketika pergi ke kantor nanti.
Setelah itu ia pulang ke rumah dengan membawa barang belanjanya, tiba-tiba dibelakang seutas tali langsung mencekik lehernya. Tas belanjanya jatuh, Young Jin ditarik ke gudang, tanganya mencoba melepaskan tapi jeratan tali sangat mencekik lehernya. 
bersambung episode 17


Tidak ada komentar:

Posting Komentar