PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 12 Oktober 2015

Sinopsis Second Time Twenty Years Old Episode 13 Part 2

No Ra pulang kerumah, menaruh walkman dan kotak pemberian Hyun Suk di dalam laci, melihat jam tanganya sudah pukul setengah 8 dan teringat pesan Min Soo yang mengajak mereka bicara, lalu melihat ke arah kamar Min Soo yang belum pulang. Min Soo ternyata berdiri didepan rumah Hye Mi sambil meninggalkan pesan kalau ia ada didepan rumahnya dan meminta menghubunginya.
Hyun Suk menatap laptopnya lalu bertanya pada Sang Ye apakah ia punya nomor kontak Culture Production, Sang Ye mengatakan punya dan Hyun Suk meminta untuk memberikanya. Sang Ye berjalan untuk mengambilnya, saat itu terdengar Hyun Suk yang menelp Manager Jung, bertanya apakah mereka memiliki batas usia untuk bagian pengantaran. 

Min Soo menunggu sambil berjongkok didepan rumah Hye Mi, lalu mengirimkan pesan pada No Ra “Maaf bu, aku akan terlambat.” Setelah itu mondar mandir dengan gelisah menunggu Hye Mi didepan rumah. Hye Mi baru pulang kaget melihat Min Soo yang menunggu di depan rumannya, lalu bertanya berapa lama sudah menunggu disana.
“Kau ke pantai hanya dengan para cewek. Apa terjadi sesuatu?” tanya Min Soo penasaran. Hye Mi bertanya sesuatu apa maksudnya, lalu mengaku tak terjadi apa-apa.
“Kau tidak mengabariku selama 2 hari.” kata Min Soo mengomel. Hye Mi memberitahu kalau ia sengaja meninggalkan Hpnya dirumah. Min Soo binggung mendengarnya.
“Aku penasaran, apakah kau akan mengkhawatirkanku.” ucap Hye Mi santai, Min Soo marah karena Hye Mi berpikir tak mengkhawatirkanya.
“Kenapa mengkhawatirkanku? Kau kan sedang ada di gua.” kata Hye Mi
“Kau tahu apa yang aku lakukan dan terjadi padaku? Tapi aku masih kemari. ,,Aku mengunggu di depan rumahmuselama berjam-jam.” teriak Min Soo kesal
Hye Mi bertanya apakah Min Soo akan memberitahukannya, menurutnya jika Min Soo masih enggan lebih baik kembali saja ke guanya. Min Soo menatap Hye Mi dengan binggung lalu memutuskan untuk memberitahunya. Hye Mi berbinar-binar tak percaya. 

Pukul setengah dua dini hari, No Ra menunggu didepan pintu dengan gelisah, Woo Chul yakin dengan meremehkan No Ra, bahwa Min Soo memberontak dan tidak mau pulang, sebagai isyaratnya. No Ra masih menunggu Min Soo penuh pengharapan. Pintu terbuka, Min Soo pulang kerumah memberikan senyuman pada ibunya, Woo Chul kaget melihat Min Soo yang pulang kerumah walaupun telat. 

Min Soo duduk diruang tengah memperlihatkan surat perjanjian perceraian orang tuanya. Woo Chul kaget, bertanya dimana anaknya mendapatkan itu. Min Soo terdiam. Woo Chul bisa mengartikan sendiri kalau anaknya itu masuk ke ruang kerjaku.
“Tepatilah janji, seperti menepati perjanjian ini. Ayah adalah orang yang sangat menjaga janji.Aku sudah dewasa dan sadar aku adalah beban, yang selalu membebani hidup kalian. Selain itu aku juga sadar masalah kalian jauh lebih penting dan Aku tidak  bisa kuliah, tanpa bantuan dari kalian. Tapi, setelah aku lulus dan bekerja, aku akan membayarnya.” tegas Min Soo lalu masuk ke dalam kamarnya.
Woo Chul terdiam mendengar ucapan anaknya yang benar-benar menyetujui perceraian mereka. No Ra terdiam melirik suaminya, Woo Chul pun memutuskan setelah semester ini mereka akan menyelasaikanya. 

No Ra masuk ke dalam ruangan, merasa silau dengan lampu blitz, ternyata ada wartawan dan juga fotographer yang datang ke kantor. Wartawan mewancarai Hyun Suk, apakah hidupnya itu sama dengan  Proyek "You and Now". Hyun Suk mengaku hidup seperti itu.
““Carpe Diem", menangkan harimu. Itulah mottoku, Lakukan yang terbaik saat Jujurlah pada perasaanmu.” jelas Hyun Suk,
“Ini adalah pertanyaan dari semua fans wanitamu. Kapan terakhir kali kau berpacaran? Atau, sekarang sedang melakukannya?” tanya wartawan penasaran.
“Ah...Paling tidak kalian tidak tanya kapan aku akan menikah....Terakhir pacaran?.. Kalian tahu aku pasti menjawab "no comment", kan?” ucap Hyun Suk santai, No Ra yang menunggu mengeluh dalam hati jawaban seperti itu.
“Kejujuranmu dan kecuekanmu adalah pesona tersendiri.” ungkap wartawan
“Aku tidak pernah terbuka tentang kehidupan pribadiku.” kata Hyun Suk lalu melihat ke arah No Ra yang baru datang dengan melambaikan tanganya.
No Ra tersenyum, Hyun Suk memberitahu bahwa No Ra adalah perkerja paruh waktu dan meminta wartawan melanjutkanya. Sang Ye menghampiri No Ra meminta mengatur berkas audisi kedua yang di sofa. Fotographer meminta untuk mengambil foto mengunakan jas. 

Hyun Suk mengunakan jasnya, lalu Sang Ye membantu merapihkan bagian kerahnya, No Ra melihat seperti merasakan sesuatu dalam hatinya, Hyun Suk dengan senyuman manis menguncapkan terimakasih pada Sang Ye yang membantunya.
Wartawan lalu meminta izin untuk pindah ke lantai dua, mengambil gambar kamarnya. Hyun Suk heran karena mereka mengambil gambar kamar pria yang hidup sendiri, wartawan mengatakan bahwa semua untuk para Fans wanitanya dan sangat ingin tahu, Hyun Suk tersenyum. Sang Ye pun mengantar wartawan naik ke lantai dua. 

Setelah selesai, Hyun Suk dan Sang Ye mengantar wartawan sampai itu. No Ra merapihkan gelas diatas meja, Hyuk Suk bertanya apakah Sang Ye tak ingin pergi sekarang. Sang Ye mengatakan sudah siap berangkat sekarang dengan membawa berkas ditanganya.
“Sampaikan permintaan maafku, Aku akan kesana minggu depan dan Nikmati pestanya.”pesan Hyun Suk, Sang Ye mengerti walaupun sebelumnya sedikit tak rela meninggalkan Hyun Suk dan No Ra hanya berdua dikantor. 

Hyun Suk melepaskan otot-otot tangannya sambil mengatakan badanya sangat letih sekarang, No Ra bertanya Sang Ye akan pergi kemana, Hyun Suk menceritakan teman Sang Ye akan debut menjadi produser. No Ra ingat Impian Sang Ye ingin menjadi produser.
“Aku juga harus segera mendebutkan Sang Ye segera.” ucap Hyun Suk
“Berkas audisi keduanya sudah kuatur. Lalu apa lagi yang harus aku kerjakan?” tanya No Ra
“Ada beberapa kartu nama di meja.Bisakah kah kau merapikannya?” pinta Hyun Suk, No Ra mengerti lalu menawarkan teh pada temanya, Hyun Suk menolak menyuruh No Ra berkerja saja dan menaiki tangga ke dalam kamarnya. 

Di sebuah ruangan.
Woo Chul sedang bersama Prof Park dari kampus Jahcheon, setelah bermain golf. Lalu berbasa-basi bertanya apakah petinggi itu New Zealand karena golf. Prof Park membenarkan, karena disana ada sekitar 400 tempat kursus golf. Woo Chul mengerti lalu bertanya apakah petinggi itu sudah melihat profilnya.
“Kau adalah murid Prof.Lindemann, kan. Woocheon sudah tepat untukmu. Kenapa pindah ke Jahcheon?” tanya petinggi kampus
“Aku ingin tantangan baru dan sangat mengagumi anda Prof. Park, jadi ingin mendapatkan ilmu anda. Buku anda "Social Animals and Humans" membuatku terkesan.” ucap Woo Chul yang bisa mengambil hati Prof Park, terlihat Prof Park terkesima karena Woo Chul bisa tahu karna bukunya sudah lama sekali, Woo Chul merasa waktu tidak akan berpengaruh.

Hyun Suk memberikan buku karena No Ra harus ikut ujian TOEIC apabila ingin lulus kuliah. No Ra mengingat itu, Hyun Suk memberitahu jurusan yang dipilihnya juga harus lebih spesifik apakah ia sudah memutusakan. No Ra mengelengkan kepala, dengan wajah binggung.
“kalau tidak tertarik sastra, coba pikirkan yang lainnya. Misalnya rekreasi. Dan Kau suka kopi? Kau bisa jadi barista.” saran Hyun Suk, No Ra binggung sikap Hyun Suk yang tiba-tiba seperti ini.
Sebelumnya Yoon Young memberitahu tentang No Ra yang akan bercerai dengan Woo Chul. “Dia akan tinggal dengan anaknya, sebelum dia pergi. jadi ingin bekerja dan membayar kuliahnya sendiri.”
Hyun Suk menatap dalam No Ra lebih dalam, No Ra makin bingung melihat tatapan Hyun Suk yang tak biasa. Hyun Suk beralasan akan memberikan nasehatnya sebagai seniornya, karena sudah pernah kuliah. Serta sudah terjun dalam masyarakat,dan ultahnya juga duluan, ditambah lagi No Ra adalah Muridnya.

“Kau sibuk bekerja, kenapa memikirkanku?” tanya No Ra binggung, Hyun Suk tak ingin membahasnya lagi menyuruh No Ra mengambilnya saja. No Ra mengucapkan terimakasih lalu bertanya apa yang harus dikerjakan lagi. Hyun Suk mengatakan sudah tak ada lagi.
“Kerjaannya tidak banyak, kenapa menyuruhku kemari?” keluh No Ra
“Sang Ye tidak ada, jadi harus ada yang disini.” jelas Hyun Suk mencari alasan No Ra pun memilih untuk pami pulang saja kalau memang tak ada yang dikerjakan,
“Hari ini kau aneh sekali, Ha No Ra. Kau sedang marah padaku?” komentar Hyun Suk
“Marah? Kenapa aku harus marah? Aku asisten dan kerjaanku sudah selesai,jadi aku harus pergi.” ucap No Ra gugup.
Hyun Suk mengajak No Ra pergi bersama karena membutuhkan baju baru untuk acara senioranya dan tak pandai memilih pakaian. No Ra mengaku tak pandai memilih dan menyuruh Hyun Suk pergi dengan Sang Ye saja. Hyun Suk selama ini memang seperti itu tapi karena tak ada jadi mengajak No Ra. 

Di dalam toko
Hyun Suk melihat No Ra hanya diam dipojokan sementara ia memilih jas yang cocok untuknya, lalu menegur No Ra yang hanya diam saja bukan membantunya. No Ra mengaku tak tahu seleranya jadi tak tahu apa-apa. Hyun Suk tak peduli lalu bertanya warna jas yang mana paling bagus. No Ra pun melihat di gantungan dan memilihkan satu untuk Hyun Suk.
Akhirnya Hyun Suk mencoba jas pilihan No Ra dikamar ganti, No Ra tersenyum melihat Hyun Suk yang berbeda dengan setelah jas. Hyun Suk mengoda No Ra kalau sekarang ia terlihat tampan yang membuat temanya itu terpesona. No Ra langsung menyangkal. Hyun Suk yakin dalam hati No Ra berteriak “"Wow, dia keren"
“Aku hanya melihat, setelan itu cocok tidak denganmu. Jangan menghayal.” ejek No Ra

“Aku menghayal? Coba lihat, Aku ganteng, setelan ini juga cocok. Terlihat sempurna, ya kan?” ucap Hyun Suk percaya diri melihat dicermin. No Ra menahan tawanya.
“Iya, hari ini kelihatan keren.” akui No Ra malu-malu
“Ha No Ra, teman dari produser hebat Cha Hyun Suk, bisa kau pilihkan yang lain?” ucap Hyun Suk mengoda.
No Ra memilihkan setelan jas yang lain, Salah satu pegawai yang melihat berpikir No Ra itu pacarnya. Hyun Suk menegaskan bahwa No Ra itu adalah adiknya, pegawai itu pun setuju karena keduanya mirip. No Ra terdiam mendengar dianggap adik oleh Hyun Suk. 

Hyun Suk keluar dari toko dengan kantung belanjaan, berpikir akan sesuatu. No Ra langsung menolak, Hyun Suk menegaskan bukan untuk membelikan pakaian tapi mentraktirnya makan nasi karena No Ra itu bukan pacarnya. No Ra binggung kalau memang bukan kenapa harus mentratir makan nasi, Hyun Suk menjelaskan kalau pacar akan mentraktir pasta atau steak dan menyuruh untuk mencari karena harus mengirimkan pesan.
No Ra mencari restoran disekeliling tak sengaja melihat lowongan part time  [Pre-Performance Helper Needed, Berpengalaman mengurus anak. Jurusan tari.] Hyun Suk tiba-tib sudah dibelakng berkomentar pekerjan itu berhubungn an dengan anak-anak dan berpengalaman mengurus anak.
“Aku tahu yang mereka lakukan karena Aku pernah mengajak Min Soo ke acara seperti ini.” ucap No Ra
“Ini kan cocok denganmu. Kau berpengalaman mengurus anak dan bisa menari, dan waktunya di akhir pekan. Kerjaannya untuk 6 bulan. Biasanya bayarannya lumayan.” jelas Hyun Suk
No Ra kurang yakin karena bukan dari jurusan tari. Hyun Suk meyakinkan No Rahanya perlu sedikit menari di depan anak-anak. No Ra mengerti dan akan memikirkanya lalu berjalan mencari restoran. Hyun Suk mengeluh dengan sikap No Ra, padahal sudah pas dengan kualifikasinya.

Di dalam mobil
Hyun Suk bertanya apakah No Ra sudah memikirkan tentang kerja part time tadi. No Ra pikir sepertinya bisa tahi setelah berhenti kerja dikantornya. Hyun Suk menjelaska kerjaan dikantornya tak akan habis, tapi No Ra pikir setelah audisi maka  pekerjaanya juga selesai.
“Aku yang menentukan pekerjaanmu. Aku ini Ownernya. Ada banyak kerja sambilan di dunia theater. Kalau terus menjadi asistenku, kau akan dapat banyak pengalaman.” ucap Hyun Suk bangga dan tak ingin jauh-jauh dari No Ra.
“Kau sangat berlebihan.Meskipun kau tahu kondisiku. Janganlah berlebihan, Aku bukan anak kecil jadi Akan kuurus masalahku sendiri. Apa aku terlihat seperti anak kecil? Kenapa mengomeliku terus?” keluh No Ra kesal
“Aku mencemaskanmu, Seharusnya aku tidak bilang kalau aku Oppamu. Aku capek mengomelimu dan  berhenti saja jadi Oppamu.” ungkap Hyun Suk, No Ra terlihat binggung. 

Ketika pulang kerumah, No Ra sudah disambut oleh Woo Chul didepan pintu memberitahu bahw ia akan pindah ke Jacheon. No Ra benar-benar kaget.Woo Chul menegaskan bahwa ini demi istri dan anaknya jadi memutuskan yang terbaik
“Aku sudah tidak punya perasaan apa-apa di Woocheon jadi Aku butuh bantuanmu.” jelas Woo Chul dengan wajah serius. 

Hyun Suk dan Sang ye dengan memilih tentang proyek “You and Now”, lalu keduanya terkesima melihat No Ra yang datang dengan pakaian rapih dan berdandan. Hyun Suk bertanya apakah No Ra itu datang untuk berkerja atau yang lainnya, karen terlihat berdandan rapi.
No Ra memberitahu ada janji nanti malam, Hyun Suk agak binggung janji apa. No Ra dengan ketus, berpikir Hyun Suk meremehkan tak pernah janji dengan seseorang.
Sementara Woo Chul pergi ke toko perhiasan melihat jejeran kalung yang ada didepanya lalu bertanya pada pegawai yang mana yang paling mahal, lalu wajahnya tersenyum sumringah. 

No Ra mengetik sambil mendengarkan lagu mengunakan earphone, Hyun Suk dan Sang Ye binggung melihat No Ra yang tampak beda hari ini. No Ra lalu menerima telp Woo Chul akan kaget mengetahui Woo Chul sudah ada dibawah dan akan segera turun. Hyun Suk menatap No Ra penuh curiga sebenarna siapa yang mengajaknya janjian dan No Ra sampai mengunakan pakaian rapi. 

No Ra melihat Woo Chul sudah menunggunya bahkan membuka pintu mobil seperti yang dulu Hyun Suk lakukan. No Ra menatap ke lantai atas dan Hyun Suk melihatnya dari jendela, Woo Chul tersenyum karena berhasil membuat No Ra kembali padanya, di depn mata Hyun Suk
Sang Ye yang melihatnya bertanya apakah No Ra akan kembali dengan Prof. Kim Woo Chul. Hyun Suk yakin tak mungkin. Sang Ye melihat No Ra yang dandan dan dijemput pasti akan pergi ke sebuah pesta. Hyun Suk yakin pasti ada alasan No Ra melakukan itu dengan Hyun Suk. 

Disebuah restoran, teman Woo Chul sudah menunggu lalu berkomentar Woo Chul yang menyembunyikan istrinya dan tak menyangka sudah memiliki anak di umur 20 tahun dan mengagumi wajahnya masih muda padahal seumuran. Woo Chul seperti tak ingin membahas lebih jauh dan mengajak semua duduk.
Sepasang pria dan wanita asing datang, Woo Chul memberitahu No Ra sebelumnya pada No Ra bahwa Prof. Lindemann kuliah bersama Prof. Park di Jahcheon. Ia pun menyapa  Prof Lindemann dan istrinya sambil berbasi-basi rindu Schweinshaxe buatannya dengan bahasa jerman, lalu memperkenalkan No Ra, sebagai istrinya. Prof . Lindemann berbicara bahasa jerman yang No Ra tak mengerti.
“Beliau heran, kenapa anda tidak ikut ke jerman selama 4 tahun?” ucap teman Woo Chul mengartikan ucapan Prof. Lindemann. No Ra terlihat binggung, Woo Chul langsung berbisik akan menjelaskan setelah makan malam ini. 

Hyun Suk terlihat gelisah dengan semua yang dilihatnya, seperti ada rasa takut No Ra akan kembali lagi pada Woo Chul, padahal sudah memberikan semua kenangan yang paling berharg pada  No Ra.
Di restoran, Prof.Lindemann berbicara dengan bahasa jerman dan teman Woo Chul yang baik hari mengartikan kalau Prof memuji Woo Chul sebagai suami yang hebat dan memiliiki hutang budi yang tak terlupakan.
“Tahun 2000, ada pertemuan milenium di Washington. Saat itu, Profesor kecelakaan dan kakinya patah padahal Profesor sudah melarang tapi Woo Chul bersikeras menemaninya ke Amerika. Dan akhirnya persentasinya sukses.” cerita teman Woo Chul, No Ra mengingat kejadian tahun 2000.
“Sebelum pulang, kami kebanyakan minum wiski. Sampai hampir ketinggalan pesawat.”cerita Woo Chul dengan bangga. No Ra mengingat saat itu Yoon Young memberitahu dengan panik kalau neneknya meninggal. 

Flash Back
Nenek No Ra merasakan mual dan dadanya terasa sesak lalu berusaha pergi ke kamarnya dan memeluk bantal, lalu menekan telpnya memberitahu dibantal adalah uang kuliah untuk No Ra, dan meminta maaf karena saat cucunya kembali dan meminta pesan itu disampaikan pada No Ra, setelah itu nenek No Ra menghembuskan nafas terakhirnya.
No Ra kaget mengetahui kabar dari Yoon Young bahwa neneknya itu meninggal, Min Soo yang masih balita terlihat menangis dengan berbaring, No Ra tak percaya sambil menjerit histeris ditelp. Woo Chul keluar dari kamar bertanya apa yang terjadi, No Ra menangis memberitahu Neneknya meninggal, Woo Chul menatap tiket ke Amerika yang ada ditanganya.

Woo Chul baru saja menutup telp, No Ra keluar kamar membawa tas dan meminta tolong supaya suaminya itu mengendong Min Soo. Woo Chul memberitahu bahwa tiket pesawatnya habis dan Tidak ada penerbangan langsung, harus transit di mosko dan lamanya 28 jam jadi menurutnya pemakamannya sudah selesai. No Ra tak peduli menurutanya mereka harus tetap pergi.
“Aku harus ke Washington, karena punya persentasi penting di pertemuan milenium.” jelas Woo Chul, No Ra benar-benar kaget mendengarnya.
“Kau tidak penah bilang ada persentasi.” ucap No Ra heran
“Kapan aku pernah mengatakan hal kecil kepadamu?” ucap Woo Chul mencari alasan
No Ra memutuskan untuk tetap pergi walaupun sendiri dan meminta Suaminya membelikan tiket. Woo Chul pikir tak mungkin melihat Min Soo yang sedang demam dan akan tambah parah. No Ra memohon agar Woo Chul pergi bersamanya, menurutnya pertemuan itu bisa ada lagi. tapi ia tak bisa bertemu dengan neneknya.
“No Ra, jangan begini, Minta tolong saja Yoon Young, untuk mengurus pemakaman nenek. Kita pergi lain kali. Aku sudah terlambat.” ucap Woo Chul seperti tak peduli, No Ra mengartikan bahwa ia tetap tak bisa pergi
“Karirku tergantung pada pertemuan di Washington ini. Dengan ini, aku bisa dapat pekerjaan di korea Dan hidup kita akan berubah.” jelas Woo Chul
No Ra tetap ingin pergi sendiri, terdengar Min Soo yang menjerit sambil menangis, No Ra pun mengendong anaknya. Woo Chul langsung pamit pergi karena sudah terlambat dan akan bicara nanti. No Ra memanggil Woo Chul yang ditinggalkan begitu saja tanpa bisa pulang ke Korea, menghadiri pemakanan neneknya. 

No Ra menahan air matanya karena mengingat tahun 2000 seharusnya pergi menghadiri neneknya, tapi Woo Chul malah memaksa ikut pergi ke Washington bahkan masih bisa bersenang-senang minum wine. Matanya menatap Woo Chul yang terlihat bahagia berbicara dengan Prof Lindemann. Akhirnya No Ra memilih pergi tanpa pamit.
Woo Chul beralasan istrinya itu pergi karena ingin ke toilet lalu mengejarnya, memarahi No Ra yang pergi begitu saja padahal ada orang penting. No Ra langsung menampar Woo Chul dua kali, Woo Chul makin marah sambil mengumpat istrinya itu sudah gila.
“Dasar Brengsek... bulan April, tahun 2000. Saat nenekku meninggal. Yang terjadi adalah... Apa benar saat itu tidak ada tiket?” ucap No Ra, Woo Chul berdalih bahwa tak sejahat itu.
“Kau... Menurutmu, Karir lebih penting daripada pengganti ayah dan ibuku. Kau pikir dirimu lebih penting daripada nenekku, kan?” ucap No Ra meluapkan rasa sedihnya, Woo Chul hanya bisa diam. Akhirnya No Ra meninggalkan restoran, Woo Chul menatap kotak kalungnya yang belum sempat diberikan pada No Ra. 

No Ra pergi ke toko tempat Dong Chul menjual toppoki dari resep neneknya, lalu mengetuk-ngetuk pintu sambil memanggil neneknya dan berusaha masuk tapi pintunya terkunci. Ia pun hanya bisa menangis histeris sambil memanggil Neneknya meminta maaf.
Setelah puas menangis, No Ra berdiri menatap ke dalam seperti melihat Neneknya yang main suit didalam tokonya, lalu neneknya memberikan hukuman karena menang dari cucunya. No Ra terlihat sangat bahagia dengan neneknya dalam toko toppoki yang kecil. 

Di sebuah jalan, No Ra berjalan lebih dulu  menyusuri trotoar dengan pakaian sebar hitam dan Woo Chul berjalan dibelakanganya, lalu terhenti melihat No Ra yang berjalan didepanya dan mengatakan permintaan maafnya. No Ra terlihat hanya diam dan berjalan meninggalkan Woo Chul, seakan tak peduli.
bersambung ke episode 14 

3 komentar:

  1. Ya Allah wo chul jahat banget za, waktu Min so dlm kandungan dan udah lahir slm 4 tahun di sia-siakan, tapi setelah besar di jauhkan dengan ibunya, tapi aku suka ketegasan Min so ketika dia dewasa, dia tau harus bertindak yang baik untuk orang tuanya,
    Makasih mbak Dyah dah buatin sinopsis nya, tetap semangat ✊ za mbak

    BalasHapus
  2. Selama 20th pernikahan, Kesalahan woo chul pada No Ra di masa lalu banyak banget ya. .

    BalasHapus
  3. Miris bgt trnyata kehidupan pernikahan No Ra.
    Sdhlah,tinggalin aja suami kyk Woo Chul itu.
    😊 nunggu episod slanjutnya..

    BalasHapus