PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 03 April 2015

Sinopsis Divorce Lawyer In Love Episode 6 Part 2

Jung Woo melihat Chuk Hee yang menunggu lift, dengan sedikit canggung ia meminta maaf tentang kemarin. Chuk Hee pura-pura cuek dan tak peduli karena menurutnya ia sangat berterimakasih pada Jung Woo dengan begitu ia bisa pergi melakukan apapun. Jung Woo tak percaya Chuk Hee malah bersenang-senang.
“Apa yang kau lakukan dengan orang itu?” tanya Chuk Hee menanyakan tentang Soo Ah.
“Aku, hanya.. Kami pergi ke suatu tempat, dan kemudian kami makan.” jawab Jun Woo
“Kau makan? Sheesh, aku benar-benar kelaparan karenamu.” teriak Chuk Hee kesal
Jung Woo kaget mendengar tanggapan Chuk Hee akhirnya ia mengajak Chuk Hee untuk makan dan ia yang akan mentarktirnya. Chuk Hee setuju, setelah Jung Woo pergi karena menerima telp dari Go Soo,  wajah Chuk Hee sumringah bisa makan dengan Jung Woo 

Jung Woo menerima surat percerian oleh Gi Soo, ternyata kliennya ini tak bisa melakukannya sementara ia sendiri juga mengakui dirinya juga merasa frustrasi dan tidak dapat bernapas Ketika berdiri di depan kereta bawah tanah, Gi Soo mengatakan Jung Woo tak perlu khawatir. Jung Woo kembali melihat amplop ternyata kertas itu sudah disobek.
“Ketika aku sampai di rumah kemarin, istriku menyerahkan ini kepadaku. Tapi... Ada sesuatu yang jauh lebih menakutkan daripada ciuman. Kupikir, mati lebih baik daripada hidup tanpa istriku. Aku membayangkan tidak ada kesempatan bagiku untuk merenungkan rasa takut atau apapun.” cerita Gi Soo
Sang istri datang dan langsung memeluk Gi Soo dengan penuh bahagia, Gi Soo menceritakan kalau seseorang dengan bibirnya maka mereka mengerakannya dengan hati jadi kalau bukan sekarang ia melakukannya maka orang yang ia cintai akan meninggalkannya. Jung Woo hanya bisa terdiam melihat Gi Soo yang sudah bisa melawan fobianya. 

Jung Woo sudah berdiri dikereta bawah tanah, mengingat kalau semua dilakukan dengan hatinya. Saat kereta datang, Jung Woo mulai merasakan kepanikan, beberapa orang mendorongannya dan akhirnya ia bisa masuk ke dalam kereta.
Chuk Hee menunggu Jung Woo di kantor karena mereka akan makan malam bersama, karena tak tahan menunggunya, Chuk Hee akhirnya memberanikan diri untuk menelpnya. Saat itu Jung Woo yang ada di kereta seperti orang kesakitan dan ingin keluar saat kereta akan berjalan.
“Se-se-selamatkan aku!”  kata Jung Woo di telp, Chuk Hee panik dan langsung keluar dari kantor.
Chuk Hee berlari ke stasiun bawah tanah yang sudah kosong, ia meihat Jung Woo sudah terbaring lemas dibangku. Chuk Hee menanyakan keadaan Jung Woo yang terlihat pucat. Jung Woo mengatakan dirinya hanya sedikit pusing saja.
“Bagaimana hanya pusing tapi bisa membuatmu pingsan di sini. Bukankah kau seharusnya pergi ke rumah sakit?” kata Chuk Hee panik
“ Ini baik-baik saja Aku hanya ingin pulang dan berbaring.” kata Jung Woo berusaha untuk berdiri.
Chuk Hee mencoba memapah Jung Woo untuk jalan, tapi Jung Woo merasa kakinya masih kram karena ketakutanya dengan kereta. 

Setelah beberapa saat mereka duduk, Jung Woo masih menutup matanya dengan tertunduk. Chuk Hee mencoba menyadarkan supaya Jung Woo mau membuka matanya. Jung Woo pun akhirnya membuka matanya berusaha untuk tetap tenang.
“Apakah kau pernah melihat seseorang mati? Kemudian kau akan tahu. Hal yang lebih tangguh dari gulma adalah hidup seseorang atau yang lainnya... Itu adalah dusta. Jika kau mati, Kau akan mati dalam sekejap. Tanpa peringatan. Tanpa tanda. Ketika ibuku meninggal,, begitu menakutkan dan kakiku tidak bisa bergerak dari kubur. Sama sepertimu sekarang. Jadi kau tahu apa yang kulakukan?” ucap Chuk Hee
Chuk Hee menceritakan ia selalu berteriak "Ayam bumbu!" karena sangat menyukai hal itu saat meninggalkan pemakaman. Menurutnya saat ia memikirkan tentang sesuatu yang ia sukai maka kakinya mulai bergerak dan itu yang ia lakukan selama ini apabila mengahadapi sesuatu kesulitan.
“Berpikir tentang hal-hal baik, dan mengingat hal-hal yang kau suka. Lotto, tempat pertama, Osso Bucco, lalu Rincian Keluarga.” kata Chuk Hee
“Kau materialistis.” komentar Jung Woo
“ Tentu saja itu adalah hadiah, perpecahan keluarga.” balas Chuk Hee
Chuk Hee mengulurkan tanganya mengajak Jung Woo jalan bersama dengan mengucapakan kata-kata yang mereka suka. Di mulai dari Chuk Hee yang suka sekali makan Osso Bucco, lalu Jung Woo mengatakan ia ingin bisa tubuh menjadi seorang pengacara, lalu mengatakan ia suka Girls day. Chuk Hee langsung mengejek Jung Woo yang berpikiran kotor.
“Apa yang membuatku disebut cabul? Apakah ada seorang pria di Korea Selatan yang tidak suka kelompok gadis? Aku mungkin bukanlah seorang pria untukmu,  tapi di sisi lain, Aku juga manusia.” ucap Jung Woo
Chuk Hee ingin melepaskan tangan Jung Woo tapi Jung Woo kembali mengengam erat tangannya dengan menutup matanya berteriak “Korea Selatan. Telur goreng.” lalu Chuk Hee membalasnya dengan “Pojangmacha (bar jalan). Sup belut.”lalu Jung Woo berteriak “Peppermint”Chuk Hee berteriak bahagia karena mereka sudah sampai di tangga melihat keluar jalan. 

Keduanya naik taksi bersama, Chuk Hee sempat menatap Jung Woo yang tertidur, tiba-tiba Jung Woo menjatuhkan kepalanya Chuk Hee dengan dua tangannya mencoba menahan beberapa saat kemudian Jung Woo membuka matanya dan keduanya saling menatap lalu kembali merasa canggung.
“Hari ini kondisiku, tidak begitu baik. Aku bukanlah seseorang yang mudah runtuh.” kata Jung Woo setelah turun dari taksi
“Tentu saja tidak! Mengapa orang yang lemah akan runtuh? Sebelum mereka runtuh, mereka sudah menyerah. Ini merupakan orang-orang kuat yang runtuh. Mereka berpegang pada sesuatu sebanyak yang mereka bisa.” kata Chuk Hee
Setelah itu ia pamit akan pergi, Soo Ah yang melihat dari kejauhan sempat terlihat cemburu tapi setelah itu ia langsung menghampiri keduanya. Chuk Hee semakin gundah melihat Soo Ah yang memang lengan Jung Woo. Soo Ah menanyakan apa yang terjadi
“Tubuhnya tidak merasa baik. Dia sedikit kehilangan kesadarannya di kereta bawah tanah. Jadi aku membawanya ke rumah.” cerita Chuk Hee
“Kereta bawah tanah? Apakah kau baik-baik saja?” tanya Soo Ah penuh perhatian, Jung Woo menangguk mengatakan ia baik-baik saja.
Sebelum pulang, Soo Ah memberikan uang pada supir taksi. Ia merasa hutang budi karena Chuk Hee sudah mengantar Jung Woo pulang jadi ia akan membayarnya. Jung Woo merasa tak enak hati, Chuk Hee merasa harga dirinya direndahkan seperti ia tak memiliki uang untuk membayarnya, dengan wajah sedih ia masuk ke dalam taksi. Jung Woo juga sempat melihat Chuk Hee masuk ke taksi walaupun Chuk hee menariknya masuk ke dalam rumah. 

Chuk Hee dan Min Kyu sedang melihat tayangan kereta api lalu Min Kyu mengusulkan mereka naik itu. Chuk Hee mengatakan dirinya tak ingin Perjalanan menyakitkan dan ia Mabuk perjalanan. Min Kyu agak kaget lalu memberikan kunci mobilnya menyuruh Chuk Hee pergi dengan itu pada hari rabu. Chuk Hee menolak karena  Program 'Pengacara' akan di filmkan pada hari itu.
“Apakah kau akan melihat wajahmu di TV?” sindir Min Kyu
“Ini juga pekerjaan manager kantor untuk memantau pengacara.Lalu pergilah setelah itu.  Aku akan mengatur makan ossobuco.” saran Chuk Hee sumringah
“Baiklah. Ossobuco di kapal pesiar?”kata Min Kyu, Chuk Hee akhirnya menyetujuinya. 

Chuk Hee dan Jung Woo kaget melihat si pria yang balut dengan perban dan satu kaki di gips datang ke kantor. Ia menceritakan dirinya yang mengalami kecelakaan dan ingin bercerai dengan istrinya.
“Belum lama ini, aku dan istriku pergi untuk pergi. Dalam perjalanan, aku tidak tahu kenapa, dia melajukan mobilnya dengan cepat Lalu, ia tiba-tiba saja memutar kemudi mobil! Yang anehnya lagi, aku terluka parah seperti ini, tapi dia tidak cedera.” cerita si pria
“Sungguh aneh bahwa tidak ada yang terjadi,  tapi dia tiba-tiba memutar roda kemudi. Pasti ada sesuatu di jalan.” kata Jung Woo
Si klien berbicara itu tak mungkin lalu menceritakan kalau ini bukan pertama kalinya kalau ia pernah dengan sengaja di dorong istrinya ke jalan saat itu motor melintas yang membuat kakinya patah. Ia yakin istrinya itu melakukan dengan sengaja.
Chuk Hee melihat berkas yang dibawa oleh si klien dengan asuransi kecelakaan sebanyak 300 juta. Jung Woo pikir Kecelakaan bisa terjadi kapan saja jadi menurutnya si klien bisa berbicara dulu masalah seperti ini pada sang istri terlihat kliennya itu hanya bisa menarik nafas. 

Yum Mi yang melihat kasus itu sebagai kasus penipuan asuransi. Chuk Hee berpikir lain kalau semua alasan itu sang suami merasa sudah tak memiliki hati lagi jadi lebih baik mereka segera mengurus perceraian saja.
“Aku mendengar hari ini adalah hari rilisnya acaramu. Mengapa kita tidak pergi ke rumahku? Ayo pergi bersama.” ucap Min Kyu yang tiba-tiba datang ke kantor.
Semua menaiki taksi kerumah Min Kyu, Jung Woo tak percaya Chuk Hee satu apartement, Chuk Hee mengatakan kalau Min Kyu tinggal didepan kamarnya. Min Kyu mencoba memasukan passwordnya tapi ternyata salah untuk ketiga kalinya.
Chuk Hee melihat jam kalau waktu acaranya dimulai tinggal sebentar lagi, akhirnya ia mengajak ke tempatnya saja. Jung Soo dan kawan-kawan binggung, dimana tempat Chuk Hee tinggal. Chuk Hee langsun pindah ke depan pintu kamarnya membuka dengan passwordnya. 

Semua sudah berkumpul di ruang TV, Jung Woo dan Min Kyu bersaing melihat Chuk Hee yang sedang ada di dapur. Jong Soo melihat ada jaket pria di kursi, Min Kyu dengan sengaja mengatakan supaya Chuk Hee membereskan sebelum tamunya datang. Lalu ia mengajak minum bir, Jung Woo mengatakan ia  ingin hagfish. Min Kyu tak percaya Chuk Hee punya minuman semacam itu.
“Kau mengatakan bahwa kau tidak bisa minum itu terakhir kali.” kata Chuk Hee sambil menyerahkan Hagfist dari ayahnya.
“Oh, ada sebotol Soju ayahmu dan aku tidak menghabiskannya terakhir kali.  Bisakah kau membawanya padaku?” ucap Jung Woo sengaja membuat Min Kyu jengkel
“Apa? kau pernah di sini sebelumnya? Kau pernah minum dengan ayah Cheok Hee?” kata Kyung tak percaya
“Ayahnya memberiku sesuatu karena aku bekerja keras. Aku teman minumnya selama beberapa kali.” kata Jung Woo kembali merasa ia menang kali ini dari Min Kyu

Acara dimulai, Kyung memuji Jung Woo seperti selebriti. Min Kyu menyindir kalau bukan apa-apa karena dirinya sendiri bisa masuk ke dalam sebuah berita. Yum Mi menjerit kalau banyak yang berkomentar Jung Woo memiliki "senyum hamil"! (Orang-orang bisa hamil hanya dengan melihat senyumnya)
Soo Ah menelp Jung Woo yang sedang menonton di restoran ibunya, Jung Woo yang tak enak menerima telp akhirnya masuk ke dalam kamar, lalu berjanji akan menemuinya setelah itu.
Jung Woo sadar ia masuk ke dalam kamar Chuk Hee lalu melihat beberapa parfum pencukur rambut dan juga bantal yang berbeda. Ia tak menyangka Min Kyu sudah tinggal bersama untuk melampiaskan rasa kesalnya ia menginjak-nginjak bantal Min Kyu.
Chuk Hee yang akan masuk kamar kesal melihat Jung Woo yang menginjak-injak bantal  Min Kyu. Jung Woo beralasan kalau ada banyak debu dibantal itu. Chuk Hee berusaha mengambil tapi Jung Woo yang akan jatuh menarik baju Chuk Hee dan akhirnya mereka jatuh bersama di atas tempat tidur.
Jung Woo menatap Chuk Hee yang ada diatas badanya, Chuk Hee juga menatap Jung Woo karena ia berada diatas badannya. Keduanya saling menatap tiba-tiba terdengar terikan Min Kyu yang memanggilnya, Chuk Hee buru-buru keluar. Jung Woo berbaring lemas karena  kejadian seperti ini terjadi lagi yang membuat jantungnya berdebar sangat kencang. 

Setelah selesai Kyung dan yang lainnya pulang lebih dulu. Jung Woo menerima telp dari kliennya kalau ia mengalami kecelakaan dan berpikir kalau istrinya sedang mencoba untuk membunuhku. Jung Woo pun berjanji akan segera ke rumah sakit.
“Dia hampir mati karena istrinya mendorongnya dari kursi rodanya.Mari kita pergi” ucap Jun Woo pada Chuk Hee
“Oh.? Manager memiliki sesuatu untuk dilakukan. Aku mengatakannya, tapi tentang kapal pesiar tersebut. Oh yang benar saja!” kata Min Kyu menyindir
“Sunbae, kau tidak bisa masuk ke rumahmu! Kau tidak memiliki kunci mobil!  Tampaknya kita tidak bisa pergi, kan?” ucap Chuk Hee merasa ingin membantu Jung Woo
“Ahh. Kita bisa naik kereta bawah tanah. Itulah yang paling kusuka tentang kencanmu Aku bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kulakukan sebelumnya.” usul Min Kyu
Jung Woo mengingatkan Chuk Hee menempatkannya lebih penting dari pekerjaan apapun di dunia ini. Min Kyu merasa Chuk Hee sudah menganggapnya dirinya yang paling penting karena sekarang adalah pacarnya. Jung Woo mengajak Chuk Hee pergi karena klien mereka sudah menunggu. Chuk Hee makin binggung mana yang harus ia pilih.
“Aku sudah punya rencana dengan Sunbae. Pengacara So, kau pergi dan memeriksanya.  Jika tidak ada pilihan maka aku akan pergi lagi besok.Aku minta maaf tapi hari ini silakan pergi sendiri.” ucap Chuk Hee memutuskanya.
Chuk Hee ditarik masuk oleh Min Kyu, ia hanya bisa menatap sedih karena tak bisa menemani Jung Woo. Sementara Jung Woo tak percay Chuk Hee yang ia kenal bisa memilih pacar dibanding pekerjaan. 

Jung Woo berjalan disepanjang trotoar dengan wajah sedih, lalu berhenti sejenak melihat didepan papan restoran “Menu khusus bulan ini, Ossobuco dengan tomat” ia mengingat saat di stasiun bawah tanah, Chuk Hee mengatakan sangat suka dengan Ossubuco.
Ia berjalan lagi melihat ada standing banner dengan bertuliska “Romantis, Kapal pesiar malam ini, cintamu akan lengkap” Jung Woo tak percaya Chuk hee meninggalkan pekerjaan demi bisa pergi dengan kapal persiar.
Jung Woo melihat kembali boneka Chuk Hee yang dijual di emperan jalan dengan sepasang boneka versi wanitanya. Ingatanya kembali pada kata-kata Gi Soo yang bisa melawan phobianya untuk berciuman.
“Jika tidak sekarang, orang itu bisa meninggalkanmu.maka itulah yang kupikirkan jadi aku memutuskannya”

Jung Woo berlari ke stasiun bawah tanah, ia melihat Chuk Hee dan Min Kyu sudah menuruni tanggal eskalator lalu mencoba masuk tapi kartunya tidak bisa membuka pintu akhirnya ia melompat dan mengejar Chuk Hee.
Chuk Hee sudah masuk ke dalam kereta kaget melihat Jung Woo yang mengejarnya sampai didepan pintu kereta.
“Jangan pergi!!! Jangan pergi!!!!” teriak Jung Woo dengan nafas terenga-engah, Min Kyu heran dengan sikap Jung Woo
“Mengapa? Mengapa?” tanya Chuk Hee seperti ingin ketegasan
“Nanjung Ilgi....Goreng telur.....Permen peppermint.” ucap Jung Woo mencoba menguatkan dirinya.
Saat itu juga pintu kereta tertutup, Chuk Hee melonggo seperti ingin mendengar apa yang dikatakan Jung Woo. Sementara Jung Woo hanya bisa menatap Chuk Hee dari luar dengan memanggil namanya Chuk Hee. 
bersambung ke episode 7 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar